SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
G5P4A0 (Gravida 5, Pregnansi 4,
          Abortus 0


            Soepel


 OUE (Osteum Uteri Eksternal)


            Livide


    Parametrium/Adneksa
Keluhan keluar darah dari
kemaluan sejak 2 hari yang
           lalu


2 bulan tidak mendapatkan
            haid



  Mules (-), nyeri perut (-),
 tetapi mual & muntah (+)
Kemungkinan
 abortus spontan


  Perdarahan
pervaginam yang
 berangsur lama
Mola hidatidosa


Kehamilan ektopik


Abortus imminens
Anatomi & fisiologi sistem reproduksi wanita hamil


         Proses pembuahan, nidasi & plasentasi


                     Definisi abortus


Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya perdarahan


                  Patofisiologi abortus


        Jenis-jenis, tanda-tanda & gejala abortus


          Penanganan & pencegahan abortus


            Diferensial diagnosa (DD) abortus


                   Komplikasi abortus


 Tindakan-tindakan operatif pada penanganan abortus
   Ovarium (indung telur), pada umumnya
    terdapat 2 indung telur, kanan dan kiri.
    Ovarium berukuran panjang kira-kira 4cm,
    lebar dan tebal 1,5 cm. Struktur ovarium terdiri
    atas korteks dan medulla. Diperkirakan pada
    perempuan terdapat 100.000 folikel primer.
    Tiap bulan 1 folikel akan keluar, kadang-
    kadang 2 folikel. Folikel-folikel yang matang
    mengandung estrogen dan siap untuk
    berovulasi.
   Tuba Fallopi, terdapat selaput yang berlipat-
    lipat dengan sel-sel yang bersekresi dan
    bersilia yang khas, berfungsi untuk
    menyalurkan telur atau hasil konsepsi kearah
    kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan
    oleh getaran rambut getar tersebut
   Uterus, berbentuk seperti buah
    avokad atau pir yang sedikit
    gepeng ke arah depan belakang.
    Uterus terdiri atas fundus uteri,
    korpus uteri, dan serviks uteri.
    Uterus mempunyai fungsi utama
    yaitu sebagai tempat janin
    berkembang.
   Vagina, suatu penghubung
    antara introitus vagina dan uterus.
    Fungsinya adalah menerima
    sperma dan semen dari pria, jalur
    menstruasi.
   Payudara, merupakan kelenjar
    mammae. Fungsinya adalah
    mensekresi ASI.
   Fertilisasi (pembuahan) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan
    spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba. Fertilisasi meliputi
    penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri
    dengan fusi materi genetic. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami
    proses kapasitasi yang mampu melakukan penetrasi membrane sel ovum.
    Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan
    zigot. Hal ini dapat terjadi oleh karena sitoplasma ovum mengandung
    banyak zat asam amino dan enzim. Hasil konsepsi berada dalam stadium
    morula. Dan hasil konsepsi ini disalurkan terus ke pars ismika dan pars
    interstialis tuba dan terus disalurkan ke arah kavum uteri oleh arus serta
    getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba.
   Nidasi (implantasi). Pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium
    blastula disebut blastokista (blastocyst), suatu bentuk yang di bagian luarnya
    adalah trofoblas dan di bagian dalamnya disebut massa inner cell. Massa
    inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas berkembang menjadi
    plasenta. Sejak trofoblas terbentuk, produksi human chorionic gonadotropin
    (HCG) dimulai, suatu hormone yang memastikan bahwa endometrium akan
    menerima dalam proses implantasi embrio. Setelah nidasi berhasil,
    selanjutnya hasil konsepsi akan bertumbuh dan berkembang di dalam
    endometrium.
   Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta setelah
    nidasi embrio ke dalam endometrium. Plasentasi berlangsung 12-18 minggu
    setelah fertilisasi.
 Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
  sebelum janin dapat hidup di luar
  kandungan.
 Keguguran atau abortus adalah
  terhentinya proses kehamilan yang sedang
  berlangsung sebelum mencapai umur
  kehamilan 20 minggu atau sebelum janin
  mencapai berat 500 gram.
 Abortus adalah berakhirnya kehamilan
  melalui cara apapun sebelum janin
  mampu bertahan hidup.
 Faktor genetik
 Penyebab anatomik
 Penyebab autoimun
 Penyebab infeksi
 Faktor lingkungan
 Faktor hormonal
 Faktor hematologik
   Pada awal abortus terjadi perdarahan ke dalam
    desidua basalis dan nekrosis di jaringan dekat
    tempat perdarahan. Hasil konsepsi menjadi terlepas
    dan dianggap benda asing dalam uterus. Sehingga
    menyebabkan uterus berkontraksi untuk
    mengeluarkan benda asing tersebut. Pada
    kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itu
    biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi korialis
    belum menembus desidua secara mendalam. Pada
    kehamilan 8 sampai 14 minggu villi korialis menembus
    desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta
    tidak dilepaskan sempurna yang dapat
    menyebabkan pendarahan. Pada kehamilan 14
    minggu ke atas umumnya yang dikeluarkan setelah
    ketuban pecah adalah janin, disusul beberapa
    waktu kemudian plasenta. Perdarahan tidak banyak
    jika plasenta segera terlepas dengan lengkap.
   ABORTUS IMINENS
     Abortus tingkat permulaan
     Tanda :
    › Perdarahan P/V
    › Ostium uteri masih tertutup
    › Hasil konsepsi masih baik dalam kandungan
    › Tes kehamilan masih positip
   ABORTUS INSIPIENS
     Abortus yg sedang mengancam
     Tanda:
    › Perdarahan p/v
    › Mulas
    › Serviks telah mendatar
    › Ostium uteri telah membuka
    › Hasil konsepsi masih dlm kavum uteri
   ABORTUS KOMPLETUS
     Seluruh hasil konsepsi telah keluar kavum
       uteri
     Tanda:
    ›   Ostium uteri telah menutup
    ›   Uterus mengecil
    ›   Perdarahan sedikit
    ›   Besar uterus tdk sesuai usia kehamilan
   ABORTUS INKOMPLETUS
     Sebagian hasil konsepsi telah keluar
       kavum uteri dan masih ada yg tertinggal
     Tanda :
    › Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan dlm
      kavum uteri atau menonjol pada OUE
    › Perdarahan
    › Anemia atau syok hemoragik
   MISSED ABORTION
     Embrio atau fetus telah meninggal dlm kandungan
       sebelum kehamilan 20 mgg dan hasil konsepsi
       seluruhnya masih tertahan dlm kandungan
     Tanda:
    › Keluhan (-)
    › Uterus mengecil
    › Perdarahan kemudian sembuh
    › Tes urin (-)
     > 4 mgg: kemungkinan gangguan
       pembekuan darah (hipofibrinogenemia)
   ABORTUS HABITUALIS
     Abortus spontan yg terjadi 3 kali atau lebih
       berturut-turut
     Penyebab:
    › Faktor anatomis
    › Reaksi imunologik
    › Inkompetensi serviks
   ABORTUS INFEKSIOSA, ABORTUS SEPTIK
     Abortus infeksisosa: abortus yg disertai
      infeksi pada alat genital
     Abortus septik : abortus yg disertai
      penyebaran infeksi pada peredaran
      tubuh atau peritoneum
     Gejala & tanda :
         Demam tinggi
         Tampak sakit& lelah
         Takikardia
         Perdarahan p/v yg berbau
         Uterus yg membesar dan lembek
         Nyeri tekan
   ABORTUS IMINENS
    › INFORMED CONSENT
    › USG
    › TIRAH BARING
    › SPASMOLITIK
    › HORMON PROGESTERON
   ABORTUS INSIPIENS
    › Perhatikan keadaan umum & perubahan
      hemodinamik
    › Tindakan evakuasi/pengeluaran hasil konsepsi
    › Kuretase
    › Pascatindakan ; uterotonika, antibiotika profilaksis
   ABORTUS KOMPLETUS
    › Perbaiki Keadaan umum, Gangguan Hemodinamik
    › Kuretase
    › USG
   MISSED ABORTION
    ›   Informed consent
    ›   < 12 mgg : dilatasi & kuretase
    ›   > 12 mgg : pematangan serviks, kuretase
    ›   Hipofibrinogenenmia: transfusi
   ABORTUS HABITUALIS
    › Reaksi imunologik : transfusi leukosit, heparinisasi
    › Inkompeten serviks:
         Operasi Shirodkar
         Operasi Mc Donald
   ABORTUS INFEKSIOSA, ABORTUS SEPTIK
    › Keseimbangan cairan
    › Antibiotika adekuat
    › Kuretase setelah min 6 jam pemberian
      antibiotika
    › Injeksi atas
    › Histerektomi totalis bila diperlukan
   KEHAMILAN ANEMBRIONIK
    > Blighted ovum (BO)
    > Mudigah tidak terbentuk sejak awal
       walaupun kantong gestasi tetap
       terbentuk
    > Pada 14-16 minggu : abortus spontan
   KEHAMILAN EKTOPIK
    > Suatu kehamilan yg pertumbuhan sel
    telur yg telah dibuahi, tidak menempel
    pada dinding endometrium kavum
    uteri
    > 95 % ke : tuba fallopii
   KEHAMILAN PARS INTERSTITIALIS TUBA
    > Pars interstitialis tuba
    > Jarang terjadi
    > Perdarahan sangat banyak
    > Laparotomi → wedge resection pada
       kornu uteri
   KEHAMILAN EKTOPIK GANDA
    > Kehamilan berlangsung bersamaan dgn
    kehamilan intrauterin
   KEHAMILAN OVARIAL
   KEHAMILAN SERVIKAL
    > Jarang terjadi
    > Perdarahan tanpa rasa nyeri
    > Abortus spontan
    > Ruptur → perdarahan banyak → histerektomi
    total
 Anemi oleh karena perdarahan
 Perforasi karena tindakan kuret
 Infeksi
 Syok pendarahan atau
 syokendoseptik
 Luka pada serviks uteri
 Pelekatan pada kavum uteri
   PengeIuaran Secara digital
    Hal ini sering kita laksanakan pada keguguran yang
    sedang berlangsung dan keguguran yang kadang-
    kadang berlangsung dan keguguran bersisa.
    Pembersihan secara digital hanya dapat dilakukan
    bila telah ada pembentukan serviks uteri yang
    dapat dilalui oleh satu janin longgar dan kedalaman
    uteri cukup luas, karena manipulasi ini akan
    menimbulkan rasa nyeri.
   Kuretase (Kerokan)
    Adalah cara menimbulkan hasil konsepsi memakai
    alat kuretase (sendok kerokan) sebelum melakukan
    kuratase, penolong harus melakukan pemeriksaan
    dalam untuk menentukan letak uterus, keadaan
    serviks dan besarnya uterus. Gunanya untuk
    mencegah terjadinya bahaya kecelakaan misalnya
    perforasi
Slide pleno repro obgyn 2

More Related Content

What's hot (19)

Rangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata rahaRangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata raha
 
5 perdarahan antepartum
5 perdarahan antepartum5 perdarahan antepartum
5 perdarahan antepartum
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
Askep nina ket
Askep nina ketAskep nina ket
Askep nina ket
 
HEMORAJ ANTEPARTUM
HEMORAJ ANTEPARTUMHEMORAJ ANTEPARTUM
HEMORAJ ANTEPARTUM
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
 
10. gangguan dalam kala iii persalinan
10. gangguan dalam kala iii persalinan10. gangguan dalam kala iii persalinan
10. gangguan dalam kala iii persalinan
 
Mola hydatidosa
Mola hydatidosaMola hydatidosa
Mola hydatidosa
 
Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik tergangguKehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terganggu
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Abortus habitualis
Abortus habitualisAbortus habitualis
Abortus habitualis
 
Solusio plasenta
Solusio plasentaSolusio plasenta
Solusio plasenta
 
Solusio placenta
Solusio placentaSolusio placenta
Solusio placenta
 
PPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINAPPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINA
 
Perdarahan antepartum
Perdarahan antepartumPerdarahan antepartum
Perdarahan antepartum
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
solusio plasenta
solusio plasentasolusio plasenta
solusio plasenta
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Fillosofia da linguagem
Fillosofia da linguagemFillosofia da linguagem
Fillosofia da linguagem
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Bioetika dan abortus
Bioetika dan abortusBioetika dan abortus
Bioetika dan abortus
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Abortus (Düşük) - www.jinekolojivegebelik.com
Abortus (Düşük) - www.jinekolojivegebelik.comAbortus (Düşük) - www.jinekolojivegebelik.com
Abortus (Düşük) - www.jinekolojivegebelik.com
 
De Jacht
De JachtDe Jacht
De Jacht
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasi
6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasi6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasi
6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasi
 
USG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanUSG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilan
 

Similar to Slide pleno repro obgyn 2

perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptxperawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptxkusmawati4
 
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptxPERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptxRitaZega
 
Perdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil mudaPerdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil mudabidanparody
 
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.pptpresentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.pptSandraSentiaji
 
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxSGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxAninImana
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxItcBaraCraft
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanAsih Astuti
 

Similar to Slide pleno repro obgyn 2 (20)

perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptxperawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
 
Abortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartumAbortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartum
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Askep abortus imminens
Askep abortus imminensAskep abortus imminens
Askep abortus imminens
 
Askep abortus imminens
Askep abortus imminensAskep abortus imminens
Askep abortus imminens
 
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptxPERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
 
Perdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil mudaPerdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil muda
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
 
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
 
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.pptpresentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt
 
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxSGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilan
 
Gestation
GestationGestation
Gestation
 
Konsep Dasar Kehamilan
Konsep Dasar KehamilanKonsep Dasar Kehamilan
Konsep Dasar Kehamilan
 

More from Vrilisda Sitepu (17)

Thrombophilia (2)
Thrombophilia (2)Thrombophilia (2)
Thrombophilia (2)
 
Pulmonari embolism
Pulmonari embolismPulmonari embolism
Pulmonari embolism
 
Pembuluh darah & limfe, cvs
Pembuluh darah & limfe, cvsPembuluh darah & limfe, cvs
Pembuluh darah & limfe, cvs
 
Kelainan jantung
Kelainan jantungKelainan jantung
Kelainan jantung
 
Pa disentri
Pa   disentriPa   disentri
Pa disentri
 
2 persalinan-normal
2 persalinan-normal2 persalinan-normal
2 persalinan-normal
 
14 pemeriksaan ginekologi
14 pemeriksaan ginekologi14 pemeriksaan ginekologi
14 pemeriksaan ginekologi
 
13 obstetri operatif
13 obstetri operatif13 obstetri operatif
13 obstetri operatif
 
9 uterotonika
9 uterotonika9 uterotonika
9 uterotonika
 
9 tokolitik
9 tokolitik9 tokolitik
9 tokolitik
 
7 hipertensi dalam kehamilan
7 hipertensi dalam kehamilan7 hipertensi dalam kehamilan
7 hipertensi dalam kehamilan
 
6 pph
6 pph6 pph
6 pph
 
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
 
4 mola hidatidosa
4 mola hidatidosa4 mola hidatidosa
4 mola hidatidosa
 
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKSPatologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
 
Pleno - KEHAMILAN
Pleno - KEHAMILANPleno - KEHAMILAN
Pleno - KEHAMILAN
 
MALNUTRISI - KEP
MALNUTRISI - KEPMALNUTRISI - KEP
MALNUTRISI - KEP
 

Slide pleno repro obgyn 2

  • 1. G5P4A0 (Gravida 5, Pregnansi 4, Abortus 0 Soepel OUE (Osteum Uteri Eksternal) Livide Parametrium/Adneksa
  • 2. Keluhan keluar darah dari kemaluan sejak 2 hari yang lalu 2 bulan tidak mendapatkan haid Mules (-), nyeri perut (-), tetapi mual & muntah (+)
  • 3. Kemungkinan abortus spontan Perdarahan pervaginam yang berangsur lama
  • 5. Anatomi & fisiologi sistem reproduksi wanita hamil Proses pembuahan, nidasi & plasentasi Definisi abortus Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya perdarahan Patofisiologi abortus Jenis-jenis, tanda-tanda & gejala abortus Penanganan & pencegahan abortus Diferensial diagnosa (DD) abortus Komplikasi abortus Tindakan-tindakan operatif pada penanganan abortus
  • 6. Ovarium (indung telur), pada umumnya terdapat 2 indung telur, kanan dan kiri. Ovarium berukuran panjang kira-kira 4cm, lebar dan tebal 1,5 cm. Struktur ovarium terdiri atas korteks dan medulla. Diperkirakan pada perempuan terdapat 100.000 folikel primer. Tiap bulan 1 folikel akan keluar, kadang- kadang 2 folikel. Folikel-folikel yang matang mengandung estrogen dan siap untuk berovulasi.  Tuba Fallopi, terdapat selaput yang berlipat- lipat dengan sel-sel yang bersekresi dan bersilia yang khas, berfungsi untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi kearah kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh getaran rambut getar tersebut
  • 7. Uterus, berbentuk seperti buah avokad atau pir yang sedikit gepeng ke arah depan belakang. Uterus terdiri atas fundus uteri, korpus uteri, dan serviks uteri. Uterus mempunyai fungsi utama yaitu sebagai tempat janin berkembang.  Vagina, suatu penghubung antara introitus vagina dan uterus. Fungsinya adalah menerima sperma dan semen dari pria, jalur menstruasi.  Payudara, merupakan kelenjar mammae. Fungsinya adalah mensekresi ASI.
  • 8. Fertilisasi (pembuahan) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba. Fertilisasi meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan fusi materi genetic. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses kapasitasi yang mampu melakukan penetrasi membrane sel ovum. Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat terjadi oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Dan hasil konsepsi ini disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstialis tuba dan terus disalurkan ke arah kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba.  Nidasi (implantasi). Pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula disebut blastokista (blastocyst), suatu bentuk yang di bagian luarnya adalah trofoblas dan di bagian dalamnya disebut massa inner cell. Massa inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas berkembang menjadi plasenta. Sejak trofoblas terbentuk, produksi human chorionic gonadotropin (HCG) dimulai, suatu hormone yang memastikan bahwa endometrium akan menerima dalam proses implantasi embrio. Setelah nidasi berhasil, selanjutnya hasil konsepsi akan bertumbuh dan berkembang di dalam endometrium.  Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta setelah nidasi embrio ke dalam endometrium. Plasentasi berlangsung 12-18 minggu setelah fertilisasi.
  • 9.  Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.  Keguguran atau abortus adalah terhentinya proses kehamilan yang sedang berlangsung sebelum mencapai umur kehamilan 20 minggu atau sebelum janin mencapai berat 500 gram.  Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu bertahan hidup.
  • 10.  Faktor genetik  Penyebab anatomik  Penyebab autoimun  Penyebab infeksi  Faktor lingkungan  Faktor hormonal  Faktor hematologik
  • 11. Pada awal abortus terjadi perdarahan ke dalam desidua basalis dan nekrosis di jaringan dekat tempat perdarahan. Hasil konsepsi menjadi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Sehingga menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi korialis belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu villi korialis menembus desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yang dapat menyebabkan pendarahan. Pada kehamilan 14 minggu ke atas umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pecah adalah janin, disusul beberapa waktu kemudian plasenta. Perdarahan tidak banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap.
  • 12. ABORTUS IMINENS  Abortus tingkat permulaan  Tanda : › Perdarahan P/V › Ostium uteri masih tertutup › Hasil konsepsi masih baik dalam kandungan › Tes kehamilan masih positip  ABORTUS INSIPIENS  Abortus yg sedang mengancam  Tanda: › Perdarahan p/v › Mulas › Serviks telah mendatar › Ostium uteri telah membuka › Hasil konsepsi masih dlm kavum uteri
  • 13. ABORTUS KOMPLETUS  Seluruh hasil konsepsi telah keluar kavum uteri  Tanda: › Ostium uteri telah menutup › Uterus mengecil › Perdarahan sedikit › Besar uterus tdk sesuai usia kehamilan  ABORTUS INKOMPLETUS  Sebagian hasil konsepsi telah keluar kavum uteri dan masih ada yg tertinggal  Tanda : › Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan dlm kavum uteri atau menonjol pada OUE › Perdarahan › Anemia atau syok hemoragik
  • 14. MISSED ABORTION  Embrio atau fetus telah meninggal dlm kandungan sebelum kehamilan 20 mgg dan hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan dlm kandungan  Tanda: › Keluhan (-) › Uterus mengecil › Perdarahan kemudian sembuh › Tes urin (-)  > 4 mgg: kemungkinan gangguan pembekuan darah (hipofibrinogenemia)  ABORTUS HABITUALIS  Abortus spontan yg terjadi 3 kali atau lebih berturut-turut  Penyebab: › Faktor anatomis › Reaksi imunologik › Inkompetensi serviks
  • 15. ABORTUS INFEKSIOSA, ABORTUS SEPTIK  Abortus infeksisosa: abortus yg disertai infeksi pada alat genital  Abortus septik : abortus yg disertai penyebaran infeksi pada peredaran tubuh atau peritoneum  Gejala & tanda :  Demam tinggi  Tampak sakit& lelah  Takikardia  Perdarahan p/v yg berbau  Uterus yg membesar dan lembek  Nyeri tekan
  • 16. ABORTUS IMINENS › INFORMED CONSENT › USG › TIRAH BARING › SPASMOLITIK › HORMON PROGESTERON  ABORTUS INSIPIENS › Perhatikan keadaan umum & perubahan hemodinamik › Tindakan evakuasi/pengeluaran hasil konsepsi › Kuretase › Pascatindakan ; uterotonika, antibiotika profilaksis  ABORTUS KOMPLETUS › Perbaiki Keadaan umum, Gangguan Hemodinamik › Kuretase › USG
  • 17. MISSED ABORTION › Informed consent › < 12 mgg : dilatasi & kuretase › > 12 mgg : pematangan serviks, kuretase › Hipofibrinogenenmia: transfusi  ABORTUS HABITUALIS › Reaksi imunologik : transfusi leukosit, heparinisasi › Inkompeten serviks:  Operasi Shirodkar  Operasi Mc Donald  ABORTUS INFEKSIOSA, ABORTUS SEPTIK › Keseimbangan cairan › Antibiotika adekuat › Kuretase setelah min 6 jam pemberian antibiotika › Injeksi atas › Histerektomi totalis bila diperlukan
  • 18. KEHAMILAN ANEMBRIONIK > Blighted ovum (BO) > Mudigah tidak terbentuk sejak awal walaupun kantong gestasi tetap terbentuk > Pada 14-16 minggu : abortus spontan  KEHAMILAN EKTOPIK > Suatu kehamilan yg pertumbuhan sel telur yg telah dibuahi, tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri > 95 % ke : tuba fallopii
  • 19. KEHAMILAN PARS INTERSTITIALIS TUBA > Pars interstitialis tuba > Jarang terjadi > Perdarahan sangat banyak > Laparotomi → wedge resection pada kornu uteri  KEHAMILAN EKTOPIK GANDA > Kehamilan berlangsung bersamaan dgn kehamilan intrauterin  KEHAMILAN OVARIAL  KEHAMILAN SERVIKAL > Jarang terjadi > Perdarahan tanpa rasa nyeri > Abortus spontan > Ruptur → perdarahan banyak → histerektomi total
  • 20.  Anemi oleh karena perdarahan  Perforasi karena tindakan kuret  Infeksi  Syok pendarahan atau syokendoseptik  Luka pada serviks uteri  Pelekatan pada kavum uteri
  • 21. PengeIuaran Secara digital Hal ini sering kita laksanakan pada keguguran yang sedang berlangsung dan keguguran yang kadang- kadang berlangsung dan keguguran bersisa. Pembersihan secara digital hanya dapat dilakukan bila telah ada pembentukan serviks uteri yang dapat dilalui oleh satu janin longgar dan kedalaman uteri cukup luas, karena manipulasi ini akan menimbulkan rasa nyeri.  Kuretase (Kerokan) Adalah cara menimbulkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan) sebelum melakukan kuratase, penolong harus melakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan letak uterus, keadaan serviks dan besarnya uterus. Gunanya untuk mencegah terjadinya bahaya kecelakaan misalnya perforasi