1. Lectured by BYN 1
STUDI KEBIJAKAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT
(ABM)
B. Yuliarto Nugroho, Ph.D
2. 2
LATAR BELAKANG
ASPEK-ASPEK DALAM ABM
ASPEK-ASPEK DALAM ABM
ASPEK
EKSTERNALITIES
•Sosial politik
•Teknologi
•lingkungan
ASPEK
EKONOMI
•Keuangan
•investasi
Lectured by BYN
3. Lectured by BYN 3
Keputusan Investasi Menurut Aspek ekonomi
LATAR BELAKANG
Data Ekonomi
Cash Flows
Anggaran AnggaranA B C
Keputusan
ABM
Decision Rule (Kriteria)
Perencanaan
Evaluasi
&monitoring
4. Lectured by BYN 4
Proses pembuatan keputusan
investasi
Laporan
Keuangan
Berjalan
Anggaran
Lingkungan
Ekstern
Lingkungan
Intern
Alternatif
Investasi
Keputusan
Investasi
Hasil
Keputusan
Umpan
Balik
5. Lectured by BYN 5
KRITERIA (DECISION RULES)
Data EkonomiINPUT
PROSES
OUTPUT
Perencanaan
Dan Evaluasi
Program:
Proyek/Investasi
A B C
Hasil Keputusan
LayakTidak Layak
PP
NPV
IRR
PI
Kriteria
Risiko
Decision Rules
STOP GO AHEAD
MIRR
6. 6
PAYBACK PERIOD (PP)
Payback period adalah metoda yang
digunakan untuk mengukur seberapa lama
cash inflows dapat menutup biaya
investasi awal. Dalam hal ini, payback
period untuk investasi merupakan
lamanya waktu (periode investasi) yang
dibutuhkan oleh net cashflows untuk
menutup jumlah biaya investasi yang
ditanamkan pada awal investasi.
Lectured by BYN
7. 7
PAYBACK PERIOD (PP)
Metoda ini sangat sederhana, karena tidak
mempertimbangkan time value of money. Pada metoda
ini, dasar penentuan kelayakan investasi semata-mata
membandingkan net cash inflows nominal dengan biaya
investasi awal. Jika cash inflows nominal konstan
sepanjang periode investasi, maka payback periodnya
dapat dihitung dengan rumus:
CIF
periodPayback I0
di mana:
CIF = net cash inflows (konstan)
I0 = biaya investasi awal
Lectured by BYN
8. 8
Contoh:
Misalkan Pemda DKI akan memutuskan 2
proyek (Proyek A dan Proyek B) yang terbaik
untuk dijalankan. Kedua proyek memiliki biaya
investasi awal yang sama, yaitu $ 1 juta.
Tetapi cash inflows yang diharapkan untuk
Proyek A adalah $ 250.000 konstan setiap
tahun, dan Proyek B $ 500.000 konstan setiap
tahun. Diasumsikan kedua proyek memiliki
periode investasi 5 tahun. Dari anggaran modal
ini, kita dapat
menghitung payback period kedua proyek
tersebut
PAYBACK PERIOD (PP)
Lectured by BYN
9. 9
PAYBACK PERIOD (PP)
tahun
juta
Aoyekperiodpayback 4
000.250$
1$
Pr
tahun
juta
Boyekperiodpayback 2
000.500$
1$
Pr
Berdasarkan perhitungan di atas, Proyek B jelas lebih
baik dari Proyek A, karena payback period Proyek B
lebih cepat dari payback period Proyek A. Jika cash
inflows suatu proyek tidak konstan, maka payback
period proyek tersebut dapat dihitung dengan
mengakumulasikan cash inflows setiap tahun dan
mencari periode di mana investasi awal sudah
tertutupi.
Lectured by BYN
10. 10
Contoh:
Misalkan pada contoh sebelumnya cash inflows Proyek A bervariasi
dari tahun pertama hingga tahun kelima secara berturut-turut: $
250.000, $ 300.000, $ 350.000, $300.000 dan $ 450.000. Untuk
Proyek B berturut-turut: $ 500.000, $ 250.000, $ 300.000, $
350.000, dan $ 450.000. Payback period kedua proyek adalah:
Proyek A
Cash inflows
$ 250.000 $ 550.000 $ 900.000 $ 1,2juta $ 1,65 juta
1 2 3 4 5
$ 1 juta (Biaya investasi awal)
$ 100.000
$ 100.000/($1,2 juta-900.000) x 12 bulan = 4 bulan
Payback period Proyek A = 3 tahun + 4 bulan.
PAYBACK PERIOD (PP)
Lectured by BYN
11. 11
Proyek B
Cash inflows
$ 500.000 $ 750.000 $ 1.050.000 $ 1,4juta $ 1,85 juta
1 2 3 4 5
$ 1 juta (Biaya investasi awal)
$ 250.000
$ 250.000/($1,050 juta-750.000) x 12 bulan = 10 bulan
Payback period Proyek B adalah 2 tahun + 10 bulan.
Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A.
PAYBACK PERIOD (PP)
Lectured by BYN
12. 12
Discounted Payback Period
Discounted payback period adalah metoda
payback period yang didiskontokan pada discount rate
tertentu. Metoda ini dihitung pada basis the time value of
money. Oleh karena itu, metoda ini menilai pada periode
berapa lama biaya investasi awal dapat ditutupi oleh
present value dari cash inflows. Sebagaimana sudah
dijelaskan pada SAP sebelumnya, present value cash
inflows adalah discounted cash inflows, atau:
t
t
t
r
CIFt
PVCIF
1 1
Lectured by BYN
13. 13
Discounted Payback Period
Contoh:
Proyek A dan Proyek B memiliki cash inflows
sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B
0 ($750.00) ($750.00)
1 $200.00 $350.00
2 $300.00 $350.00
3 $400.00 $350.00
4 $500.00 $350.00
Opportunity cost 10%
Lectured by BYN
14. 14
Discounted Payback Period
Dengan mendiskontokokan masing-masing cash flow
per tahun dengan 10% diperoleh nilai PV Proyek A
dan Proyek B setiap tahun sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B PVIF PV A PV B
0 ($750.00) ($750.00) 1.00000 ($750.00000) ($750.00000)
1 $200.00 $350.00 0.90909 $181.81800 $318.18150
2 $300.00 $350.00 0.82645 $247.93500 $289.25750
3 $400.00 $350.00 0.75131 $300.52400 $262.95850
4 $500.00 $350.00 0.68301 $341.50500 $239.05350
Dengan cara mengakumulasikan cash inflows masing-masing proyek, maka:
Discounted Payback period Proyek A = 3 tahun + $3,14/ $341.500 x 12 bulan
= 3 tahun + 1,2 bulan.
Discounted Payback period Proyek B = 2 tahun +$142.575/$286.1205 x 12 bulan
= 2 tahun + 6 bulan.
Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A!
Lectured by BYN
15. 15
NET PRESENT VALUE (NPV)
NPV adalah metoda untuk menentukan nilai bersih
sekarang suatu investasi. NPV dihitung sebagai selisih akumulasi
dari PV cash inflows dengan biaya investasi awal. Secara
matematis, NPV dirumuskan sebagai berikut:
di mana
CIF = cash inflow proyek
r = discount rate
I0 = biaya investasi awal
n = periode investasi
I
r
CIF
NPV
nt
t
t
t
0
1 1
Lectured by BYN
16. 16
NPV
Contoh:
Kembali pada contoh sebelumnya, cash flows Proyek A
dan Proyek B adalah sebagai berikut:
Opportunity cost adalah 10%
Tahun Proyek A Proyek B
0 ($750.00) ($750.00)
1 $200.00 $350.00
2 $300.00 $350.00
3 $400.00 $350.00
4 $500.00 $350.00
Lectured by BYN
17. 17
NPV
Dengan rumus NPV di atas:
(1) NPV Proyek A = ($ 181.820 + $ 247.920 +
$ 286.120 + $ 341.500) - $ 750.000 = $ 307.360.
(2) NPV Proyek B = PVIFB anuitas = $ 350.000
(3.1699) - $ 750.000 = $ 359.465.
Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A,
karena NPV Proyek B lebih besar dari Proyek
A!
Lectured by BYN
18. 18
Kalkulasi NPV Via Excel
IMPORTANT—you could have done all computations with your EXCEL. For EXCEL,
see the function “NPV’ as follows:
(InsertfunctionsfinancialNPV)
A B C
1 Time Cash flow of A Cash flow of B
2 0 -350 -250
3 1 50 125
4 2 100 100
5 3 150 75
6 4 200 50
7 =NPV(10%,B2:B6)+B2… =NPV(10%,C2:C6)+C2…
Lectured by BYN
19. 19
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah discount rate tertentu yang
mengakibatkan NPV sama dengan nol. IRR
mengukur besarnya rate of return yang
dihasilkan oleh suatu proyek berdasarkan
discounted cash flows. Secara matematis,
IRR dirumuskan sebagai berikut:
0
1
0
1
I
IRR
CIFnt
t
t
t
Lectured by BYN
20. 20
IRR
Dengan interpolasi matematis kita dapat
menurunkan IRR. Perhatikan grafik berikut
ini.
NPV
NPV1
NPV2
0
IRR
P
Q
R S
T
r1
r2
Pada grafik di atas PQ/PR = Q IRR/QT.
PQ = NPV1; PR = NPV1 – NPV2; QIRR = IRR - r1; QT = r2 - r1
Sehingga:
Lectured by BYN
22. 22
IRR
Contoh:
Kembali pada contoh sebelumnya, cash flows Proyek A
dan Proyek B adalah sebagai berikut:
Opportunity cost adalah 10%
Tahun Proyek A Proyek B
0 ($750.00) ($750.00)
1 $200.00 $350.00
2 $300.00 $350.00
3 $400.00 $350.00
4 $500.00 $350.00
Lectured by BYN
24. 24
IRR
* NPV Proyek B (r1 = 10%) = PVIFB anuitas =
$ 350.000 (3.1699) - $ 750.000 = $ 359.465
* NPV Proyek B (12 = 32%) = PVIFB anuitas =
$ 350.000 (2.0957) - $ 750.000 = $ (16.505)
Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A, karena IRR Proyek
B lebih besar dari IRR Proyek A!
%03,31%)22(956,0%10
%)10%32
505.16465.359
465.359
%10 (
12
21
1
1
IRR
IRR
rr
NPVNPV
NPV
rIRR
Lectured by BYN
25. 25
IRR via Excel
IMPORTANT—you could have done all computations with your EXCEL. For
EXCEL, see the function “IRR’ as follows:
(InsertfunctionsfinancialIRR)
A B C
1 Time Cash flow of A Cash flow of B
2 0 -350 -250
3 1 50 125
4 2 100 100
5 3 150 75
6 4 200 50
7 =IRR(B2:B6,10%)+B2… =IRR(C2:C6,10%)+C2…
Lectured by BYN
26. 26
IRR
BEBERAPA KEPUTUSAN TERHADAP
KRITERIA IRR UNTUK PROYEK-PROYEK
YANG INDEPENDEN:
Keputusan IRR terhadap cash flows perusahaan
(Cash flows to the firm)
- Jika IRR > cost of capital maka terima proyek
- Jika IRR < cost of capital maka tolak proyek
Keputusan IRR terhadap cash flows ekuitas
(cash flows to equity)
- Jika IRR > cost of equity maka terima proyek
- Jika IRR < cost of equity maka tolak proyek
Lectured by BYN
27. 27
NPV Vs IRR
Untuk membandingkan keputusan investasi
optimal antara keputusan dengan
menggunankan kriteria NPV dan keputusan
dengan menggunakan IRR, kita dapat
menggunakan profil NPV.
Profil NPV adalah suatu kurva yang
menunjukkan hubungan antara NPV
proyek-proyek dengan cost of capitalnya.
Misalkan, kita memiliki dua proyek A dan B
dengan profil NPN kedua proyek sebagai
berikut:
Lectured by BYN
28. 28
NPV Vs IRR
Worksheet
Year A B A-B
0 -350 -250 -100
1 50 125 -75
2 100 100 0
3 150 75 75
4 200 50 150
NPV 150 100 50
IRR 12.91% 17.80% 8.07%
NPV ($33.85) $19.50
r = 0
COR =
8.07%
IRR=
12.91%
IRR=
17.80%
NPV A 150 50 0 (33.85)
NPV B 100 50 19.50 0
NPV pada r= 17.80%
NPV pada r= 12.91%
Pada cross over rates (COR): IRR A = IRR B = 8.07%
NPV A = NPV B = $ 50
IRR A
IRR B
NPV pada r= 0%
Lectured by BYN
29. 29
NPV Vs IRR
NPV Profile
0 8.07 12.91 17.8
150
50
0
(33.85)
100
50
19.50
0
-50
0
50
100
150
200
IRR COR IRR A IRR B
IRR
NPV
NPV
NPV A
NPV B
Dari Worksheet NPV vs IRR tersebut dapat digambar profil NPV
berikut ini
Lectured by BYN
30. 30
NPV Vs IRR
Dari gambar profil NPV di atas hasil kriteria NPV
dan kriteria IRR memberikan keputusan yang
berlawanan. Dalam hal ini, pada discount rate nol,
NPV B lebih besar dari NPV A, tetapi IRR B
lebih kecil dari IRR A. Untuk mengatasi konflik
keputusan di atas, cross rate diperlukan sebagai
cost of capital yang membuat NPV A sama
dengan NPV B (indifferent). Berdasarkan cross
rate ini, keputusan investasi dapat dibuat
menurut sifat proyek. Menurut sifatnya, proyek
bisa dibagi dua, yaitu: (a) proyek indpenden, dan
(b) proyek yang mutually exclusive.
Lectured by BYN
31. 31
Dalam gambar di atas, jika proyek A dan proyek B independen,
maka keputusan NPV dan IRR kedua proyek akan searah (sama).
Dalam hal ini, jika cost of capital lebih kecil dari IRR kedua
proyek (yaitu semua cost of capital yang lebih kecil dari 12,91%),
maka proyek B lebih baik dari proyek A jika dinilai baik dengan
NPV maupun IRR.
Sebaliknya jika proyek A dan proyek B mutually exclusive, maka
kita akan dapat menerima proyek A atau proyek B, atau juga
menolak keduanya, tetapi kita tidak dapat menerima kedua
proyek (proyek A dan proyek B). Pada gambar di atas, sejauh
cost of capital lebih besar cross rate 8,07%, maka NPV A lebih
besar dari NPV B, dan IRR A lebih besar IRR B. Dalam hal ini
baik NPV maupun IRR masih memberikan keputusan yang searah.
Tetapi, jika cost of capital lebih kecil dari cross rate 8,,07%,
maka timbul konflik (karena dengan kriteria NPV lebih baik
menerima proyek B sedangkan dengan IRR lebih baik menerima
proyek A). Jadi, konflik antara keputusan NPV dan IRR selalu
terjadi pada saat cost of capital lebih kecil dari cross rate.
NPV Vs IRR
Lectured by BYN
32. 32
NPV Vs IRR
Kalkulasi pada Gambar Profil NPV tersebut dapat dihitung
dengan Program Excel, Sebagaimana terlihat pada kalkulasi
Cross-over rate di bawah ini.
Year A B A-B
0 -350 -250 -100
1 50 125 -75
2 100 100 0
3 150 75 75
4 200 50 150
IRR 12.91% 17.80% 8.07%
Lectured by BYN
33. 33
NPV Vs IRR
Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara NPV
dan IRR.yaitu: (a) Ukuran atau skala proyek, dan (2) Perbedaan
waktu dalam cash flows. Skala proyek menggambarkan perbedaan
cost of capital antara dua atau lebih proyek. Perbedaan waktu
menggambarkan bahwa cash flows satu proyek lebih cepat atau
lebih lambat dari proyek yang lain.
Masalah yang muncul kemudian, jika suatu proyek yang mutually
exclusive tetap menimbulkan konflik, metoda mana yang dipakai?
Masalah ini dapat dijawab jika kita mempertimbangkan kedua
metoda dari reinvestment rate assumption. Reinvestment rate
assumption adalah suatu asumsi bahwa cash flows dari suatu
proyek dapat diinvestasikan kembali pada: (a) cost of capital jika
menggunakan metoda NPV, (b) IRR jika menggunkan metoda IRR.
Asumsi mana yang terbaik? Menurut Brigham & Gapensky asumsi
yang terbaik adalah jika cash flows suatu proyek diinvestasikan
kembali pada cost of capital. Dalam kerangka asumsi ini, metoda
NPV disarankan lebih baik dibandingkan dengan IRR.
Lectured by BYN
34. 34
Profitability Ratio (PV’/K)
Dirumuskan sebagai berikut:
di mana:
Bt = benefit bruto pada periode t
Ept = biaya eksploitasi, pemeliharaan atau rutin pada
periode t
Kt = biaya modal pada periode t
r = discount rate
Ept + Kt = Ct (Ct = biaya investasui keseleruhuhan hingga periode t)
)1(
)1(
/
0
0
'
r
K
r
EPB
KPV
t
n
t
t
n
t
t
tt
Decision Rules:
* Jika PV’/K > 1 maka investasi layak
* Jika PV’/K < 1 maka investasi tidak
layak
Lectured by BYN
35. 35
CONTOH ILUSTRASI PV’/K
Misalkan proyek di bidang pertanian berumur ekonomis hanya satu
tahun dan membutuhkan biaya investasi awal (I0) Rp 1 milyar.
Diperkirakan proyek ini akan memberikan benefit pada tahun ke-1
sebesar Rp 1,5 milyar. Discount rate proyek 15% per tahun.
Kemudian, dipersoalkan kemungkinan upaya meningkatkan
produksi dengan pemakian pupuk dalam satu tahun, yang
membutuhkan biaya rutin sebesar Rp 500 juta. Pemakaian pupuk
ini diperkirakan memberikan tambahan benefit sebesar Rp 600 juta.
Pada tahun awal (t = 0) biaya rutin dianggap tidak ada. Untuk
mengimbangi kenaikan produksi dibutuhkan pula mesin (alat)
panen seharga Rp 500 juta (biaya modal)
Pertanyaan:
(1)Apakah proyek ini layak untuk dijalankan?
(2)Jika mesin panen tidak dibeli, tetapi disewa dengan biaya Rp 100
juta per tahun, bagaimana kelayakan proyek ini?
Profitability Ratio (PV’/K)
Lectured by BYN
37. 37
Profitability Ratio (PV’/K)
(2) Jika Mesin disewa
3,1
1
15,1
5,1
/
'
M
M
KPV
Kesimpulan:
Karena 1,3 > 1, maka investasi ini layak dijalankan!
Lectured by BYN
38. 38
Modified Internal Rate of Return
(MIRR)
MIRR adalah IRR yang dihitung atas dasar asumsi
bahwa intermediate cash flows diinvestasikan kembali
pada hurdle rate (rate of return minimum di mana
perusahaan menerima suatu proyek). Untuk
menghitung MIRR kita dapat menggunaan rumus
berikut:
n
n
ti
n
t
n
MIRRMIRR
alternilai rCIF
IPV
11
min
1
0
1
di mana:
I0 = biaya investasi awal, n = umur investasi, t = periode investasi
CIFt = cash inflow pada periode t
Lectured by BYN
39. 39
Modified Internal Rate of Return
(MIRR)
Contoh:
Cash inflow proyek A adalah sebagai berikut:
Tahun Cash Inflow ($)
0 -100
1 60
2 35
3 30
4 5
Cost of capital 10%
Lectured by BYN
40. 40
Modified Internal Rate of Return
(MIRR)
Dari cash flows di atas:
%51,121251.0
1251,11
051172,0log1
051172,0)1log(
20469,0)1log(4
6021,1$log1log
6021,1$1
)1(
210.160$
000.10$
4
4
4
MIRR
MIRR
antiMIRR
MIRR
MIRR
MIRR
MIRR
MIRR
Decision Rule:
Semakin besar dan positif MIRR,
Semakin Layak proyek untuk
dijalankan.
Lectured by BYN
41. 41
Modified Internal Rate of Return
(MIRR)
IMPORTANT—you could have done all computations with your EXCEL.
For EXCEL, see the function “NPV’ as follows:
(InsertfunctionsfinancialMIRR)
A B
1 Time Cash flow
2 0 -100
3 1 60
4 2 35
5 3 30
6 4 5
7 =MIRR(B2:B6,10%,10%)+B2…
Lectured by BYN