SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Lectured by BYN 1
STUDI KEBIJAKAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT
(ABM)
B. Yuliarto Nugroho, Ph.D
2
LATAR BELAKANG
 ASPEK-ASPEK DALAM ABM
ASPEK-ASPEK DALAM ABM
ASPEK
EKSTERNALITIES
•Sosial politik
•Teknologi
•lingkungan
ASPEK
EKONOMI
•Keuangan
•investasi
Lectured by BYN
Lectured by BYN 3
 Keputusan Investasi Menurut Aspek ekonomi
LATAR BELAKANG
Data Ekonomi
Cash Flows
Anggaran AnggaranA B C
Keputusan
ABM
Decision Rule (Kriteria)
Perencanaan
Evaluasi
&monitoring
Lectured by BYN 4
Proses pembuatan keputusan
investasi
Laporan
Keuangan
Berjalan
Anggaran
Lingkungan
Ekstern
Lingkungan
Intern
Alternatif
Investasi
Keputusan
Investasi
Hasil
Keputusan
Umpan
Balik
Lectured by BYN 5
KRITERIA (DECISION RULES)
Data EkonomiINPUT
PROSES
OUTPUT
Perencanaan
Dan Evaluasi
Program:
Proyek/Investasi
A B C
Hasil Keputusan
LayakTidak Layak
PP
NPV
IRR
PI
Kriteria
Risiko
Decision Rules
STOP GO AHEAD
MIRR
6
PAYBACK PERIOD (PP)
 Payback period adalah metoda yang
digunakan untuk mengukur seberapa lama
cash inflows dapat menutup biaya
investasi awal. Dalam hal ini, payback
period untuk investasi merupakan
lamanya waktu (periode investasi) yang
dibutuhkan oleh net cashflows untuk
menutup jumlah biaya investasi yang
ditanamkan pada awal investasi.
Lectured by BYN
7
PAYBACK PERIOD (PP)
 Metoda ini sangat sederhana, karena tidak
mempertimbangkan time value of money. Pada metoda
ini, dasar penentuan kelayakan investasi semata-mata
membandingkan net cash inflows nominal dengan biaya
investasi awal. Jika cash inflows nominal konstan
sepanjang periode investasi, maka payback periodnya
dapat dihitung dengan rumus:
CIF
periodPayback I0

di mana:
CIF = net cash inflows (konstan)
I0 = biaya investasi awal
Lectured by BYN
8
 Contoh:
Misalkan Pemda DKI akan memutuskan 2
proyek (Proyek A dan Proyek B) yang terbaik
untuk dijalankan. Kedua proyek memiliki biaya
investasi awal yang sama, yaitu $ 1 juta.
Tetapi cash inflows yang diharapkan untuk
Proyek A adalah $ 250.000 konstan setiap
tahun, dan Proyek B $ 500.000 konstan setiap
tahun. Diasumsikan kedua proyek memiliki
periode investasi 5 tahun. Dari anggaran modal
ini, kita dapat
menghitung payback period kedua proyek
tersebut
PAYBACK PERIOD (PP)
Lectured by BYN
9
PAYBACK PERIOD (PP)
tahun
juta
Aoyekperiodpayback 4
000.250$
1$
Pr 
tahun
juta
Boyekperiodpayback 2
000.500$
1$
Pr 
Berdasarkan perhitungan di atas, Proyek B jelas lebih
baik dari Proyek A, karena payback period Proyek B
lebih cepat dari payback period Proyek A. Jika cash
inflows suatu proyek tidak konstan, maka payback
period proyek tersebut dapat dihitung dengan
mengakumulasikan cash inflows setiap tahun dan
mencari periode di mana investasi awal sudah
tertutupi.
Lectured by BYN
10
 Contoh:
Misalkan pada contoh sebelumnya cash inflows Proyek A bervariasi
dari tahun pertama hingga tahun kelima secara berturut-turut: $
250.000, $ 300.000, $ 350.000, $300.000 dan $ 450.000. Untuk
Proyek B berturut-turut: $ 500.000, $ 250.000, $ 300.000, $
350.000, dan $ 450.000. Payback period kedua proyek adalah:
Proyek A
Cash inflows
$ 250.000 $ 550.000 $ 900.000 $ 1,2juta $ 1,65 juta
1 2 3 4 5
$ 1 juta (Biaya investasi awal)
$ 100.000
$ 100.000/($1,2 juta-900.000) x 12 bulan = 4 bulan
Payback period Proyek A = 3 tahun + 4 bulan.
PAYBACK PERIOD (PP)
Lectured by BYN
11
Proyek B
Cash inflows
$ 500.000 $ 750.000 $ 1.050.000 $ 1,4juta $ 1,85 juta
1 2 3 4 5
$ 1 juta (Biaya investasi awal)
$ 250.000
$ 250.000/($1,050 juta-750.000) x 12 bulan = 10 bulan
Payback period Proyek B adalah 2 tahun + 10 bulan.
Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A.
PAYBACK PERIOD (PP)
Lectured by BYN
12
Discounted Payback Period
 Discounted payback period adalah metoda
payback period yang didiskontokan pada discount rate
tertentu. Metoda ini dihitung pada basis the time value of
money. Oleh karena itu, metoda ini menilai pada periode
berapa lama biaya investasi awal dapat ditutupi oleh
present value dari cash inflows. Sebagaimana sudah
dijelaskan pada SAP sebelumnya, present value cash
inflows adalah discounted cash inflows, atau:
  

t
t
t
r
CIFt
PVCIF
1 1
Lectured by BYN
13
Discounted Payback Period
 Contoh:
Proyek A dan Proyek B memiliki cash inflows
sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B
0 ($750.00) ($750.00)
1 $200.00 $350.00
2 $300.00 $350.00
3 $400.00 $350.00
4 $500.00 $350.00
Opportunity cost 10%
Lectured by BYN
14
Discounted Payback Period
Dengan mendiskontokokan masing-masing cash flow
per tahun dengan 10% diperoleh nilai PV Proyek A
dan Proyek B setiap tahun sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B PVIF PV A PV B
0 ($750.00) ($750.00) 1.00000 ($750.00000) ($750.00000)
1 $200.00 $350.00 0.90909 $181.81800 $318.18150
2 $300.00 $350.00 0.82645 $247.93500 $289.25750
3 $400.00 $350.00 0.75131 $300.52400 $262.95850
4 $500.00 $350.00 0.68301 $341.50500 $239.05350
Dengan cara mengakumulasikan cash inflows masing-masing proyek, maka:
Discounted Payback period Proyek A = 3 tahun + $3,14/ $341.500 x 12 bulan
= 3 tahun + 1,2 bulan.
Discounted Payback period Proyek B = 2 tahun +$142.575/$286.1205 x 12 bulan
= 2 tahun + 6 bulan.
Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A!
Lectured by BYN
15
NET PRESENT VALUE (NPV)
NPV adalah metoda untuk menentukan nilai bersih
sekarang suatu investasi. NPV dihitung sebagai selisih akumulasi
dari PV cash inflows dengan biaya investasi awal. Secara
matematis, NPV dirumuskan sebagai berikut:
di mana
CIF = cash inflow proyek
r = discount rate
I0 = biaya investasi awal
n = periode investasi
  I
r
CIF
NPV
nt
t
t
t
0
1 1


 


Lectured by BYN
16
NPV
Contoh:
Kembali pada contoh sebelumnya, cash flows Proyek A
dan Proyek B adalah sebagai berikut:
Opportunity cost adalah 10%
Tahun Proyek A Proyek B
0 ($750.00) ($750.00)
1 $200.00 $350.00
2 $300.00 $350.00
3 $400.00 $350.00
4 $500.00 $350.00
Lectured by BYN
17
NPV
Dengan rumus NPV di atas:
(1) NPV Proyek A = ($ 181.820 + $ 247.920 +
$ 286.120 + $ 341.500) - $ 750.000 = $ 307.360.
(2) NPV Proyek B = PVIFB anuitas = $ 350.000
(3.1699) - $ 750.000 = $ 359.465.
Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A,
karena NPV Proyek B lebih besar dari Proyek
A!
Lectured by BYN
18
Kalkulasi NPV Via Excel
IMPORTANT—you could have done all computations with your EXCEL. For EXCEL,
see the function “NPV’ as follows:
(InsertfunctionsfinancialNPV)
A B C
1 Time Cash flow of A Cash flow of B
2 0 -350 -250
3 1 50 125
4 2 100 100
5 3 150 75
6 4 200 50
7 =NPV(10%,B2:B6)+B2… =NPV(10%,C2:C6)+C2…
Lectured by BYN
19
Internal Rate of Return (IRR)
 IRR adalah discount rate tertentu yang
mengakibatkan NPV sama dengan nol. IRR
mengukur besarnya rate of return yang
dihasilkan oleh suatu proyek berdasarkan
discounted cash flows. Secara matematis,
IRR dirumuskan sebagai berikut:
  0
1
0
1





I
IRR
CIFnt
t
t
t
Lectured by BYN
20
IRR
 Dengan interpolasi matematis kita dapat
menurunkan IRR. Perhatikan grafik berikut
ini.
NPV
NPV1
NPV2
0
IRR
P
Q
R S
T
r1
r2
Pada grafik di atas PQ/PR = Q IRR/QT.
PQ = NPV1; PR = NPV1 – NPV2; QIRR = IRR - r1; QT = r2 - r1
Sehingga:
Lectured by BYN
21
IRR
 
 rr
NPVNPV
NPV
rIRR
rr
NPVNPV
NPV
rIRR
rr
rIRR
NPVNPV
NPV
12
21
1
1
12
21
1
1
12
1
21
1










di mana:
NPV1 = NPV positif yang dihitung pada r1
NPV2 = NPV positif yang dihitung pada r2
Lectured by BYN
22
IRR
Contoh:
Kembali pada contoh sebelumnya, cash flows Proyek A
dan Proyek B adalah sebagai berikut:
Opportunity cost adalah 10%
Tahun Proyek A Proyek B
0 ($750.00) ($750.00)
1 $200.00 $350.00
2 $300.00 $350.00
3 $400.00 $350.00
4 $500.00 $350.00
Lectured by BYN
23
IRR
Dengan rumus IRR di atas:
* NPV Proyek A pada (r1 = 10%) = ($ 181.820 + $ 247.920
+ $ 286.120 + $ 341.500) - $ 750.000 = $ 307.360.
* NPV Proyek A pada (r2 = 36%) = ($ 147.060 + $ 162.210
+ $ 159.000 + $ 146.150) - $ 750.000 = $ (135.580)
 
%04,28%)26(694,0%10
%)10%36
580.135360.307
360.307
%10 (
12
21
1
1







IRR
IRR
rr
NPVNPV
NPV
rIRR
Lectured by BYN
24
IRR
* NPV Proyek B (r1 = 10%) = PVIFB anuitas =
$ 350.000 (3.1699) - $ 750.000 = $ 359.465
* NPV Proyek B (12 = 32%) = PVIFB anuitas =
$ 350.000 (2.0957) - $ 750.000 = $ (16.505)
Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A, karena IRR Proyek
B lebih besar dari IRR Proyek A!
 
%03,31%)22(956,0%10
%)10%32
505.16465.359
465.359
%10 (
12
21
1
1







IRR
IRR
rr
NPVNPV
NPV
rIRR
Lectured by BYN
25
IRR via Excel
 IMPORTANT—you could have done all computations with your EXCEL. For
EXCEL, see the function “IRR’ as follows:
 (InsertfunctionsfinancialIRR)
A B C
1 Time Cash flow of A Cash flow of B
2 0 -350 -250
3 1 50 125
4 2 100 100
5 3 150 75
6 4 200 50
7 =IRR(B2:B6,10%)+B2… =IRR(C2:C6,10%)+C2…
Lectured by BYN
26
IRR
BEBERAPA KEPUTUSAN TERHADAP
KRITERIA IRR UNTUK PROYEK-PROYEK
YANG INDEPENDEN:
 Keputusan IRR terhadap cash flows perusahaan
(Cash flows to the firm)
- Jika IRR > cost of capital maka terima proyek
- Jika IRR < cost of capital maka tolak proyek
 Keputusan IRR terhadap cash flows ekuitas
(cash flows to equity)
- Jika IRR > cost of equity maka terima proyek
- Jika IRR < cost of equity maka tolak proyek
Lectured by BYN
27
NPV Vs IRR
 Untuk membandingkan keputusan investasi
optimal antara keputusan dengan
menggunankan kriteria NPV dan keputusan
dengan menggunakan IRR, kita dapat
menggunakan profil NPV.
 Profil NPV adalah suatu kurva yang
menunjukkan hubungan antara NPV
proyek-proyek dengan cost of capitalnya.
Misalkan, kita memiliki dua proyek A dan B
dengan profil NPN kedua proyek sebagai
berikut:
Lectured by BYN
28
NPV Vs IRR
Worksheet
Year A B A-B
0 -350 -250 -100
1 50 125 -75
2 100 100 0
3 150 75 75
4 200 50 150
NPV 150 100 50
IRR 12.91% 17.80% 8.07%
NPV ($33.85) $19.50
r = 0
COR =
8.07%
IRR=
12.91%
IRR=
17.80%
NPV A 150 50 0 (33.85)
NPV B 100 50 19.50 0
NPV pada r= 17.80%
NPV pada r= 12.91%
Pada cross over rates (COR): IRR A = IRR B = 8.07%
NPV A = NPV B = $ 50
IRR A
IRR B
NPV pada r= 0%
Lectured by BYN
29
NPV Vs IRR
NPV Profile
0 8.07 12.91 17.8
150
50
0
(33.85)
100
50
19.50
0
-50
0
50
100
150
200
IRR COR IRR A IRR B
IRR
NPV
NPV
NPV A
NPV B
Dari Worksheet NPV vs IRR tersebut dapat digambar profil NPV
berikut ini
Lectured by BYN
30
NPV Vs IRR
Dari gambar profil NPV di atas hasil kriteria NPV
dan kriteria IRR memberikan keputusan yang
berlawanan. Dalam hal ini, pada discount rate nol,
NPV B lebih besar dari NPV A, tetapi IRR B
lebih kecil dari IRR A. Untuk mengatasi konflik
keputusan di atas, cross rate diperlukan sebagai
cost of capital yang membuat NPV A sama
dengan NPV B (indifferent). Berdasarkan cross
rate ini, keputusan investasi dapat dibuat
menurut sifat proyek. Menurut sifatnya, proyek
bisa dibagi dua, yaitu: (a) proyek indpenden, dan
(b) proyek yang mutually exclusive.
Lectured by BYN
31
 Dalam gambar di atas, jika proyek A dan proyek B independen,
maka keputusan NPV dan IRR kedua proyek akan searah (sama).
Dalam hal ini, jika cost of capital lebih kecil dari IRR kedua
proyek (yaitu semua cost of capital yang lebih kecil dari 12,91%),
maka proyek B lebih baik dari proyek A jika dinilai baik dengan
NPV maupun IRR.
 Sebaliknya jika proyek A dan proyek B mutually exclusive, maka
kita akan dapat menerima proyek A atau proyek B, atau juga
menolak keduanya, tetapi kita tidak dapat menerima kedua
proyek (proyek A dan proyek B). Pada gambar di atas, sejauh
cost of capital lebih besar cross rate 8,07%, maka NPV A lebih
besar dari NPV B, dan IRR A lebih besar IRR B. Dalam hal ini
baik NPV maupun IRR masih memberikan keputusan yang searah.
Tetapi, jika cost of capital lebih kecil dari cross rate 8,,07%,
maka timbul konflik (karena dengan kriteria NPV lebih baik
menerima proyek B sedangkan dengan IRR lebih baik menerima
proyek A). Jadi, konflik antara keputusan NPV dan IRR selalu
terjadi pada saat cost of capital lebih kecil dari cross rate.
NPV Vs IRR
Lectured by BYN
32
NPV Vs IRR
Kalkulasi pada Gambar Profil NPV tersebut dapat dihitung
dengan Program Excel, Sebagaimana terlihat pada kalkulasi
Cross-over rate di bawah ini.
Year A B A-B
0 -350 -250 -100
1 50 125 -75
2 100 100 0
3 150 75 75
4 200 50 150
IRR 12.91% 17.80% 8.07%
Lectured by BYN
33
NPV Vs IRR
 Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara NPV
dan IRR.yaitu: (a) Ukuran atau skala proyek, dan (2) Perbedaan
waktu dalam cash flows. Skala proyek menggambarkan perbedaan
cost of capital antara dua atau lebih proyek. Perbedaan waktu
menggambarkan bahwa cash flows satu proyek lebih cepat atau
lebih lambat dari proyek yang lain.
 Masalah yang muncul kemudian, jika suatu proyek yang mutually
exclusive tetap menimbulkan konflik, metoda mana yang dipakai?
Masalah ini dapat dijawab jika kita mempertimbangkan kedua
metoda dari reinvestment rate assumption. Reinvestment rate
assumption adalah suatu asumsi bahwa cash flows dari suatu
proyek dapat diinvestasikan kembali pada: (a) cost of capital jika
menggunakan metoda NPV, (b) IRR jika menggunkan metoda IRR.
Asumsi mana yang terbaik? Menurut Brigham & Gapensky asumsi
yang terbaik adalah jika cash flows suatu proyek diinvestasikan
kembali pada cost of capital. Dalam kerangka asumsi ini, metoda
NPV disarankan lebih baik dibandingkan dengan IRR.
Lectured by BYN
34
Profitability Ratio (PV’/K)
Dirumuskan sebagai berikut:
di mana:
Bt = benefit bruto pada periode t
Ept = biaya eksploitasi, pemeliharaan atau rutin pada
periode t
Kt = biaya modal pada periode t
r = discount rate
Ept + Kt = Ct (Ct = biaya investasui keseleruhuhan hingga periode t)
)1(
)1(
/
0
0
'
r
K
r
EPB
KPV
t
n
t
t
n
t
t
tt








Decision Rules:
* Jika PV’/K > 1 maka investasi layak
* Jika PV’/K < 1 maka investasi tidak
layak
Lectured by BYN
35
CONTOH ILUSTRASI PV’/K
Misalkan proyek di bidang pertanian berumur ekonomis hanya satu
tahun dan membutuhkan biaya investasi awal (I0) Rp 1 milyar.
Diperkirakan proyek ini akan memberikan benefit pada tahun ke-1
sebesar Rp 1,5 milyar. Discount rate proyek 15% per tahun.
Kemudian, dipersoalkan kemungkinan upaya meningkatkan
produksi dengan pemakian pupuk dalam satu tahun, yang
membutuhkan biaya rutin sebesar Rp 500 juta. Pemakaian pupuk
ini diperkirakan memberikan tambahan benefit sebesar Rp 600 juta.
Pada tahun awal (t = 0) biaya rutin dianggap tidak ada. Untuk
mengimbangi kenaikan produksi dibutuhkan pula mesin (alat)
panen seharga Rp 500 juta (biaya modal)
Pertanyaan:
(1)Apakah proyek ini layak untuk dijalankan?
(2)Jika mesin panen tidak dibeli, tetapi disewa dengan biaya Rp 100
juta per tahun, bagaimana kelayakan proyek ini?
Profitability Ratio (PV’/K)
Lectured by BYN
36
Profitability Ratio (PV’/K)
Solusi:
(1)
Kesimpulan:
Karena 0,97 < 1, maka investasi ini tidak layak!
97,0
15,1
500
1
]15,1/)500600(5,1[
/
/
]
'
'




KPV
juta
M
jutajutaM
KPV
Lectured by BYN
37
Profitability Ratio (PV’/K)
(2) Jika Mesin disewa
3,1
1
15,1
5,1
/
'

M
M
KPV
Kesimpulan:
Karena 1,3 > 1, maka investasi ini layak dijalankan!
Lectured by BYN
38
Modified Internal Rate of Return
(MIRR)
MIRR adalah IRR yang dihitung atas dasar asumsi
bahwa intermediate cash flows diinvestasikan kembali
pada hurdle rate (rate of return minimum di mana
perusahaan menerima suatu proyek). Untuk
menghitung MIRR kita dapat menggunaan rumus
berikut:
 
 
 n
n
ti
n
t
n
MIRRMIRR
alternilai rCIF
IPV 






11
min
1
0
1
di mana:
I0 = biaya investasi awal, n = umur investasi, t = periode investasi
CIFt = cash inflow pada periode t
Lectured by BYN
39
Modified Internal Rate of Return
(MIRR)
Contoh:
Cash inflow proyek A adalah sebagai berikut:
Tahun Cash Inflow ($)
0 -100
1 60
2 35
3 30
4 5
Cost of capital 10%
Lectured by BYN
40
Modified Internal Rate of Return
(MIRR)
Dari cash flows di atas:
 
 
 
%51,121251.0
1251,11
051172,0log1
051172,0)1log(
20469,0)1log(4
6021,1$log1log
6021,1$1
)1(
210.160$
000.10$
4
4
4









MIRR
MIRR
antiMIRR
MIRR
MIRR
MIRR
MIRR
MIRR
Decision Rule:
Semakin besar dan positif MIRR,
Semakin Layak proyek untuk
dijalankan.
Lectured by BYN
41
Modified Internal Rate of Return
(MIRR)
 IMPORTANT—you could have done all computations with your EXCEL.
For EXCEL, see the function “NPV’ as follows:
 (InsertfunctionsfinancialMIRR)
A B
1 Time Cash flow
2 0 -100
3 1 60
4 2 35
5 3 30
6 4 5
7 =MIRR(B2:B6,10%,10%)+B2…
Lectured by BYN
42
ABM
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
Lectured by BYN

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Analisis trend
Analisis trendAnalisis trend
Analisis trend
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
 
Soal manaj keu
Soal manaj keuSoal manaj keu
Soal manaj keu
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
 
Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
Rasio Keuangan
Rasio KeuanganRasio Keuangan
Rasio Keuangan
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Piutang
PiutangPiutang
Piutang
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
manajemen kas
manajemen kasmanajemen kas
manajemen kas
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Ppt konsumsi, tabungan, dan investasi
Ppt konsumsi, tabungan, dan investasiPpt konsumsi, tabungan, dan investasi
Ppt konsumsi, tabungan, dan investasi
 
Schedulling in Bahasa Makalah
Schedulling in Bahasa MakalahSchedulling in Bahasa Makalah
Schedulling in Bahasa Makalah
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutan
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
APBN dan APBD.ppt
APBN dan APBD.pptAPBN dan APBD.ppt
APBN dan APBD.ppt
 

Similar to Analisis Biaya dan Manfaat

Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...AlmadheaShaffira
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Queenton
 
Capital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptCapital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptjenniferfei2
 
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.ppt
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.pptStudy_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.ppt
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.pptRizalPrambudi2
 
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus BisnisBahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus BisnisPutratamaAdhityoKres
 
08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layakderezara
 
Manajemen Keuangan Penganggaran Modal.pptx
Manajemen Keuangan Penganggaran Modal.pptxManajemen Keuangan Penganggaran Modal.pptx
Manajemen Keuangan Penganggaran Modal.pptxsarahalina1
 
7 analisis biaya manfaat a analysis-s3hkm
7  analisis biaya manfaat a analysis-s3hkm7  analisis biaya manfaat a analysis-s3hkm
7 analisis biaya manfaat a analysis-s3hkmRatih Puji Astuti
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdfjampang1
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modalIffa Tabahati
 
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdfANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdfMonikahandayani6
 
metode penilaian investasi
metode penilaian investasimetode penilaian investasi
metode penilaian investasiUsman Fadholy
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Dodi Suryadi
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Restu Pamungkas
 
Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgetingAlawiyahAshari
 
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptteskomputer
 

Similar to Analisis Biaya dan Manfaat (20)

Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
 
Capital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptCapital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.ppt
 
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.ppt
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.pptStudy_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.ppt
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.ppt
 
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus BisnisBahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
 
08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak
 
Analisis Bisnis.pptx
Analisis Bisnis.pptxAnalisis Bisnis.pptx
Analisis Bisnis.pptx
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
 
Manajemen Keuangan Penganggaran Modal.pptx
Manajemen Keuangan Penganggaran Modal.pptxManajemen Keuangan Penganggaran Modal.pptx
Manajemen Keuangan Penganggaran Modal.pptx
 
7 analisis biaya manfaat a analysis-s3hkm
7  analisis biaya manfaat a analysis-s3hkm7  analisis biaya manfaat a analysis-s3hkm
7 analisis biaya manfaat a analysis-s3hkm
 
5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdfANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
 
metode penilaian investasi
metode penilaian investasimetode penilaian investasi
metode penilaian investasi
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
 
Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgeting
 
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
 
Aspek Keuangan
Aspek KeuanganAspek Keuangan
Aspek Keuangan
 

More from Lili Fajri Dailimi

More from Lili Fajri Dailimi (20)

Silabus Pajak - LFD.docx
Silabus Pajak - LFD.docxSilabus Pajak - LFD.docx
Silabus Pajak - LFD.docx
 
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfModul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
 
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021 List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
 
Qn a uu hpp
Qn a uu hppQn a uu hpp
Qn a uu hpp
 
Pmk nomor 2 tahun 2010
Pmk nomor 2 tahun 2010Pmk nomor 2 tahun 2010
Pmk nomor 2 tahun 2010
 
Review jurnal ilmiah
Review jurnal ilmiahReview jurnal ilmiah
Review jurnal ilmiah
 
Balance Score Card Concept
Balance Score Card ConceptBalance Score Card Concept
Balance Score Card Concept
 
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
 
Cost benefit analysis
Cost benefit analysis Cost benefit analysis
Cost benefit analysis
 
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
 
Decision analysis
Decision analysis Decision analysis
Decision analysis
 
Teori organisasi s dan aplikasinya
Teori organisasi s  dan aplikasinyaTeori organisasi s  dan aplikasinya
Teori organisasi s dan aplikasinya
 
7's mc kinsey
7's mc kinsey7's mc kinsey
7's mc kinsey
 
Theory U
Theory UTheory U
Theory U
 
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu admPengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
 
Lingkungan administrasi publik
Lingkungan administrasi publikLingkungan administrasi publik
Lingkungan administrasi publik
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Birokrasi, demokrasi dan civil service
Birokrasi, demokrasi dan civil serviceBirokrasi, demokrasi dan civil service
Birokrasi, demokrasi dan civil service
 
Sap 5- administrasidan kebijakan publik
Sap 5- administrasidan kebijakan publikSap 5- administrasidan kebijakan publik
Sap 5- administrasidan kebijakan publik
 
Desentralisasi Fiskal 12
Desentralisasi Fiskal 12Desentralisasi Fiskal 12
Desentralisasi Fiskal 12
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Recently uploaded (20)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

Analisis Biaya dan Manfaat

  • 1. Lectured by BYN 1 STUDI KEBIJAKAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT (ABM) B. Yuliarto Nugroho, Ph.D
  • 2. 2 LATAR BELAKANG  ASPEK-ASPEK DALAM ABM ASPEK-ASPEK DALAM ABM ASPEK EKSTERNALITIES •Sosial politik •Teknologi •lingkungan ASPEK EKONOMI •Keuangan •investasi Lectured by BYN
  • 3. Lectured by BYN 3  Keputusan Investasi Menurut Aspek ekonomi LATAR BELAKANG Data Ekonomi Cash Flows Anggaran AnggaranA B C Keputusan ABM Decision Rule (Kriteria) Perencanaan Evaluasi &monitoring
  • 4. Lectured by BYN 4 Proses pembuatan keputusan investasi Laporan Keuangan Berjalan Anggaran Lingkungan Ekstern Lingkungan Intern Alternatif Investasi Keputusan Investasi Hasil Keputusan Umpan Balik
  • 5. Lectured by BYN 5 KRITERIA (DECISION RULES) Data EkonomiINPUT PROSES OUTPUT Perencanaan Dan Evaluasi Program: Proyek/Investasi A B C Hasil Keputusan LayakTidak Layak PP NPV IRR PI Kriteria Risiko Decision Rules STOP GO AHEAD MIRR
  • 6. 6 PAYBACK PERIOD (PP)  Payback period adalah metoda yang digunakan untuk mengukur seberapa lama cash inflows dapat menutup biaya investasi awal. Dalam hal ini, payback period untuk investasi merupakan lamanya waktu (periode investasi) yang dibutuhkan oleh net cashflows untuk menutup jumlah biaya investasi yang ditanamkan pada awal investasi. Lectured by BYN
  • 7. 7 PAYBACK PERIOD (PP)  Metoda ini sangat sederhana, karena tidak mempertimbangkan time value of money. Pada metoda ini, dasar penentuan kelayakan investasi semata-mata membandingkan net cash inflows nominal dengan biaya investasi awal. Jika cash inflows nominal konstan sepanjang periode investasi, maka payback periodnya dapat dihitung dengan rumus: CIF periodPayback I0  di mana: CIF = net cash inflows (konstan) I0 = biaya investasi awal Lectured by BYN
  • 8. 8  Contoh: Misalkan Pemda DKI akan memutuskan 2 proyek (Proyek A dan Proyek B) yang terbaik untuk dijalankan. Kedua proyek memiliki biaya investasi awal yang sama, yaitu $ 1 juta. Tetapi cash inflows yang diharapkan untuk Proyek A adalah $ 250.000 konstan setiap tahun, dan Proyek B $ 500.000 konstan setiap tahun. Diasumsikan kedua proyek memiliki periode investasi 5 tahun. Dari anggaran modal ini, kita dapat menghitung payback period kedua proyek tersebut PAYBACK PERIOD (PP) Lectured by BYN
  • 9. 9 PAYBACK PERIOD (PP) tahun juta Aoyekperiodpayback 4 000.250$ 1$ Pr  tahun juta Boyekperiodpayback 2 000.500$ 1$ Pr  Berdasarkan perhitungan di atas, Proyek B jelas lebih baik dari Proyek A, karena payback period Proyek B lebih cepat dari payback period Proyek A. Jika cash inflows suatu proyek tidak konstan, maka payback period proyek tersebut dapat dihitung dengan mengakumulasikan cash inflows setiap tahun dan mencari periode di mana investasi awal sudah tertutupi. Lectured by BYN
  • 10. 10  Contoh: Misalkan pada contoh sebelumnya cash inflows Proyek A bervariasi dari tahun pertama hingga tahun kelima secara berturut-turut: $ 250.000, $ 300.000, $ 350.000, $300.000 dan $ 450.000. Untuk Proyek B berturut-turut: $ 500.000, $ 250.000, $ 300.000, $ 350.000, dan $ 450.000. Payback period kedua proyek adalah: Proyek A Cash inflows $ 250.000 $ 550.000 $ 900.000 $ 1,2juta $ 1,65 juta 1 2 3 4 5 $ 1 juta (Biaya investasi awal) $ 100.000 $ 100.000/($1,2 juta-900.000) x 12 bulan = 4 bulan Payback period Proyek A = 3 tahun + 4 bulan. PAYBACK PERIOD (PP) Lectured by BYN
  • 11. 11 Proyek B Cash inflows $ 500.000 $ 750.000 $ 1.050.000 $ 1,4juta $ 1,85 juta 1 2 3 4 5 $ 1 juta (Biaya investasi awal) $ 250.000 $ 250.000/($1,050 juta-750.000) x 12 bulan = 10 bulan Payback period Proyek B adalah 2 tahun + 10 bulan. Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A. PAYBACK PERIOD (PP) Lectured by BYN
  • 12. 12 Discounted Payback Period  Discounted payback period adalah metoda payback period yang didiskontokan pada discount rate tertentu. Metoda ini dihitung pada basis the time value of money. Oleh karena itu, metoda ini menilai pada periode berapa lama biaya investasi awal dapat ditutupi oleh present value dari cash inflows. Sebagaimana sudah dijelaskan pada SAP sebelumnya, present value cash inflows adalah discounted cash inflows, atau:     t t t r CIFt PVCIF 1 1 Lectured by BYN
  • 13. 13 Discounted Payback Period  Contoh: Proyek A dan Proyek B memiliki cash inflows sebagai berikut: Tahun Proyek A Proyek B 0 ($750.00) ($750.00) 1 $200.00 $350.00 2 $300.00 $350.00 3 $400.00 $350.00 4 $500.00 $350.00 Opportunity cost 10% Lectured by BYN
  • 14. 14 Discounted Payback Period Dengan mendiskontokokan masing-masing cash flow per tahun dengan 10% diperoleh nilai PV Proyek A dan Proyek B setiap tahun sebagai berikut: Tahun Proyek A Proyek B PVIF PV A PV B 0 ($750.00) ($750.00) 1.00000 ($750.00000) ($750.00000) 1 $200.00 $350.00 0.90909 $181.81800 $318.18150 2 $300.00 $350.00 0.82645 $247.93500 $289.25750 3 $400.00 $350.00 0.75131 $300.52400 $262.95850 4 $500.00 $350.00 0.68301 $341.50500 $239.05350 Dengan cara mengakumulasikan cash inflows masing-masing proyek, maka: Discounted Payback period Proyek A = 3 tahun + $3,14/ $341.500 x 12 bulan = 3 tahun + 1,2 bulan. Discounted Payback period Proyek B = 2 tahun +$142.575/$286.1205 x 12 bulan = 2 tahun + 6 bulan. Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A! Lectured by BYN
  • 15. 15 NET PRESENT VALUE (NPV) NPV adalah metoda untuk menentukan nilai bersih sekarang suatu investasi. NPV dihitung sebagai selisih akumulasi dari PV cash inflows dengan biaya investasi awal. Secara matematis, NPV dirumuskan sebagai berikut: di mana CIF = cash inflow proyek r = discount rate I0 = biaya investasi awal n = periode investasi   I r CIF NPV nt t t t 0 1 1       Lectured by BYN
  • 16. 16 NPV Contoh: Kembali pada contoh sebelumnya, cash flows Proyek A dan Proyek B adalah sebagai berikut: Opportunity cost adalah 10% Tahun Proyek A Proyek B 0 ($750.00) ($750.00) 1 $200.00 $350.00 2 $300.00 $350.00 3 $400.00 $350.00 4 $500.00 $350.00 Lectured by BYN
  • 17. 17 NPV Dengan rumus NPV di atas: (1) NPV Proyek A = ($ 181.820 + $ 247.920 + $ 286.120 + $ 341.500) - $ 750.000 = $ 307.360. (2) NPV Proyek B = PVIFB anuitas = $ 350.000 (3.1699) - $ 750.000 = $ 359.465. Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A, karena NPV Proyek B lebih besar dari Proyek A! Lectured by BYN
  • 18. 18 Kalkulasi NPV Via Excel IMPORTANT—you could have done all computations with your EXCEL. For EXCEL, see the function “NPV’ as follows: (InsertfunctionsfinancialNPV) A B C 1 Time Cash flow of A Cash flow of B 2 0 -350 -250 3 1 50 125 4 2 100 100 5 3 150 75 6 4 200 50 7 =NPV(10%,B2:B6)+B2… =NPV(10%,C2:C6)+C2… Lectured by BYN
  • 19. 19 Internal Rate of Return (IRR)  IRR adalah discount rate tertentu yang mengakibatkan NPV sama dengan nol. IRR mengukur besarnya rate of return yang dihasilkan oleh suatu proyek berdasarkan discounted cash flows. Secara matematis, IRR dirumuskan sebagai berikut:   0 1 0 1      I IRR CIFnt t t t Lectured by BYN
  • 20. 20 IRR  Dengan interpolasi matematis kita dapat menurunkan IRR. Perhatikan grafik berikut ini. NPV NPV1 NPV2 0 IRR P Q R S T r1 r2 Pada grafik di atas PQ/PR = Q IRR/QT. PQ = NPV1; PR = NPV1 – NPV2; QIRR = IRR - r1; QT = r2 - r1 Sehingga: Lectured by BYN
  • 21. 21 IRR    rr NPVNPV NPV rIRR rr NPVNPV NPV rIRR rr rIRR NPVNPV NPV 12 21 1 1 12 21 1 1 12 1 21 1           di mana: NPV1 = NPV positif yang dihitung pada r1 NPV2 = NPV positif yang dihitung pada r2 Lectured by BYN
  • 22. 22 IRR Contoh: Kembali pada contoh sebelumnya, cash flows Proyek A dan Proyek B adalah sebagai berikut: Opportunity cost adalah 10% Tahun Proyek A Proyek B 0 ($750.00) ($750.00) 1 $200.00 $350.00 2 $300.00 $350.00 3 $400.00 $350.00 4 $500.00 $350.00 Lectured by BYN
  • 23. 23 IRR Dengan rumus IRR di atas: * NPV Proyek A pada (r1 = 10%) = ($ 181.820 + $ 247.920 + $ 286.120 + $ 341.500) - $ 750.000 = $ 307.360. * NPV Proyek A pada (r2 = 36%) = ($ 147.060 + $ 162.210 + $ 159.000 + $ 146.150) - $ 750.000 = $ (135.580)   %04,28%)26(694,0%10 %)10%36 580.135360.307 360.307 %10 ( 12 21 1 1        IRR IRR rr NPVNPV NPV rIRR Lectured by BYN
  • 24. 24 IRR * NPV Proyek B (r1 = 10%) = PVIFB anuitas = $ 350.000 (3.1699) - $ 750.000 = $ 359.465 * NPV Proyek B (12 = 32%) = PVIFB anuitas = $ 350.000 (2.0957) - $ 750.000 = $ (16.505) Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A, karena IRR Proyek B lebih besar dari IRR Proyek A!   %03,31%)22(956,0%10 %)10%32 505.16465.359 465.359 %10 ( 12 21 1 1        IRR IRR rr NPVNPV NPV rIRR Lectured by BYN
  • 25. 25 IRR via Excel  IMPORTANT—you could have done all computations with your EXCEL. For EXCEL, see the function “IRR’ as follows:  (InsertfunctionsfinancialIRR) A B C 1 Time Cash flow of A Cash flow of B 2 0 -350 -250 3 1 50 125 4 2 100 100 5 3 150 75 6 4 200 50 7 =IRR(B2:B6,10%)+B2… =IRR(C2:C6,10%)+C2… Lectured by BYN
  • 26. 26 IRR BEBERAPA KEPUTUSAN TERHADAP KRITERIA IRR UNTUK PROYEK-PROYEK YANG INDEPENDEN:  Keputusan IRR terhadap cash flows perusahaan (Cash flows to the firm) - Jika IRR > cost of capital maka terima proyek - Jika IRR < cost of capital maka tolak proyek  Keputusan IRR terhadap cash flows ekuitas (cash flows to equity) - Jika IRR > cost of equity maka terima proyek - Jika IRR < cost of equity maka tolak proyek Lectured by BYN
  • 27. 27 NPV Vs IRR  Untuk membandingkan keputusan investasi optimal antara keputusan dengan menggunankan kriteria NPV dan keputusan dengan menggunakan IRR, kita dapat menggunakan profil NPV.  Profil NPV adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara NPV proyek-proyek dengan cost of capitalnya. Misalkan, kita memiliki dua proyek A dan B dengan profil NPN kedua proyek sebagai berikut: Lectured by BYN
  • 28. 28 NPV Vs IRR Worksheet Year A B A-B 0 -350 -250 -100 1 50 125 -75 2 100 100 0 3 150 75 75 4 200 50 150 NPV 150 100 50 IRR 12.91% 17.80% 8.07% NPV ($33.85) $19.50 r = 0 COR = 8.07% IRR= 12.91% IRR= 17.80% NPV A 150 50 0 (33.85) NPV B 100 50 19.50 0 NPV pada r= 17.80% NPV pada r= 12.91% Pada cross over rates (COR): IRR A = IRR B = 8.07% NPV A = NPV B = $ 50 IRR A IRR B NPV pada r= 0% Lectured by BYN
  • 29. 29 NPV Vs IRR NPV Profile 0 8.07 12.91 17.8 150 50 0 (33.85) 100 50 19.50 0 -50 0 50 100 150 200 IRR COR IRR A IRR B IRR NPV NPV NPV A NPV B Dari Worksheet NPV vs IRR tersebut dapat digambar profil NPV berikut ini Lectured by BYN
  • 30. 30 NPV Vs IRR Dari gambar profil NPV di atas hasil kriteria NPV dan kriteria IRR memberikan keputusan yang berlawanan. Dalam hal ini, pada discount rate nol, NPV B lebih besar dari NPV A, tetapi IRR B lebih kecil dari IRR A. Untuk mengatasi konflik keputusan di atas, cross rate diperlukan sebagai cost of capital yang membuat NPV A sama dengan NPV B (indifferent). Berdasarkan cross rate ini, keputusan investasi dapat dibuat menurut sifat proyek. Menurut sifatnya, proyek bisa dibagi dua, yaitu: (a) proyek indpenden, dan (b) proyek yang mutually exclusive. Lectured by BYN
  • 31. 31  Dalam gambar di atas, jika proyek A dan proyek B independen, maka keputusan NPV dan IRR kedua proyek akan searah (sama). Dalam hal ini, jika cost of capital lebih kecil dari IRR kedua proyek (yaitu semua cost of capital yang lebih kecil dari 12,91%), maka proyek B lebih baik dari proyek A jika dinilai baik dengan NPV maupun IRR.  Sebaliknya jika proyek A dan proyek B mutually exclusive, maka kita akan dapat menerima proyek A atau proyek B, atau juga menolak keduanya, tetapi kita tidak dapat menerima kedua proyek (proyek A dan proyek B). Pada gambar di atas, sejauh cost of capital lebih besar cross rate 8,07%, maka NPV A lebih besar dari NPV B, dan IRR A lebih besar IRR B. Dalam hal ini baik NPV maupun IRR masih memberikan keputusan yang searah. Tetapi, jika cost of capital lebih kecil dari cross rate 8,,07%, maka timbul konflik (karena dengan kriteria NPV lebih baik menerima proyek B sedangkan dengan IRR lebih baik menerima proyek A). Jadi, konflik antara keputusan NPV dan IRR selalu terjadi pada saat cost of capital lebih kecil dari cross rate. NPV Vs IRR Lectured by BYN
  • 32. 32 NPV Vs IRR Kalkulasi pada Gambar Profil NPV tersebut dapat dihitung dengan Program Excel, Sebagaimana terlihat pada kalkulasi Cross-over rate di bawah ini. Year A B A-B 0 -350 -250 -100 1 50 125 -75 2 100 100 0 3 150 75 75 4 200 50 150 IRR 12.91% 17.80% 8.07% Lectured by BYN
  • 33. 33 NPV Vs IRR  Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara NPV dan IRR.yaitu: (a) Ukuran atau skala proyek, dan (2) Perbedaan waktu dalam cash flows. Skala proyek menggambarkan perbedaan cost of capital antara dua atau lebih proyek. Perbedaan waktu menggambarkan bahwa cash flows satu proyek lebih cepat atau lebih lambat dari proyek yang lain.  Masalah yang muncul kemudian, jika suatu proyek yang mutually exclusive tetap menimbulkan konflik, metoda mana yang dipakai? Masalah ini dapat dijawab jika kita mempertimbangkan kedua metoda dari reinvestment rate assumption. Reinvestment rate assumption adalah suatu asumsi bahwa cash flows dari suatu proyek dapat diinvestasikan kembali pada: (a) cost of capital jika menggunakan metoda NPV, (b) IRR jika menggunkan metoda IRR. Asumsi mana yang terbaik? Menurut Brigham & Gapensky asumsi yang terbaik adalah jika cash flows suatu proyek diinvestasikan kembali pada cost of capital. Dalam kerangka asumsi ini, metoda NPV disarankan lebih baik dibandingkan dengan IRR. Lectured by BYN
  • 34. 34 Profitability Ratio (PV’/K) Dirumuskan sebagai berikut: di mana: Bt = benefit bruto pada periode t Ept = biaya eksploitasi, pemeliharaan atau rutin pada periode t Kt = biaya modal pada periode t r = discount rate Ept + Kt = Ct (Ct = biaya investasui keseleruhuhan hingga periode t) )1( )1( / 0 0 ' r K r EPB KPV t n t t n t t tt         Decision Rules: * Jika PV’/K > 1 maka investasi layak * Jika PV’/K < 1 maka investasi tidak layak Lectured by BYN
  • 35. 35 CONTOH ILUSTRASI PV’/K Misalkan proyek di bidang pertanian berumur ekonomis hanya satu tahun dan membutuhkan biaya investasi awal (I0) Rp 1 milyar. Diperkirakan proyek ini akan memberikan benefit pada tahun ke-1 sebesar Rp 1,5 milyar. Discount rate proyek 15% per tahun. Kemudian, dipersoalkan kemungkinan upaya meningkatkan produksi dengan pemakian pupuk dalam satu tahun, yang membutuhkan biaya rutin sebesar Rp 500 juta. Pemakaian pupuk ini diperkirakan memberikan tambahan benefit sebesar Rp 600 juta. Pada tahun awal (t = 0) biaya rutin dianggap tidak ada. Untuk mengimbangi kenaikan produksi dibutuhkan pula mesin (alat) panen seharga Rp 500 juta (biaya modal) Pertanyaan: (1)Apakah proyek ini layak untuk dijalankan? (2)Jika mesin panen tidak dibeli, tetapi disewa dengan biaya Rp 100 juta per tahun, bagaimana kelayakan proyek ini? Profitability Ratio (PV’/K) Lectured by BYN
  • 36. 36 Profitability Ratio (PV’/K) Solusi: (1) Kesimpulan: Karena 0,97 < 1, maka investasi ini tidak layak! 97,0 15,1 500 1 ]15,1/)500600(5,1[ / / ] ' '     KPV juta M jutajutaM KPV Lectured by BYN
  • 37. 37 Profitability Ratio (PV’/K) (2) Jika Mesin disewa 3,1 1 15,1 5,1 / '  M M KPV Kesimpulan: Karena 1,3 > 1, maka investasi ini layak dijalankan! Lectured by BYN
  • 38. 38 Modified Internal Rate of Return (MIRR) MIRR adalah IRR yang dihitung atas dasar asumsi bahwa intermediate cash flows diinvestasikan kembali pada hurdle rate (rate of return minimum di mana perusahaan menerima suatu proyek). Untuk menghitung MIRR kita dapat menggunaan rumus berikut:      n n ti n t n MIRRMIRR alternilai rCIF IPV        11 min 1 0 1 di mana: I0 = biaya investasi awal, n = umur investasi, t = periode investasi CIFt = cash inflow pada periode t Lectured by BYN
  • 39. 39 Modified Internal Rate of Return (MIRR) Contoh: Cash inflow proyek A adalah sebagai berikut: Tahun Cash Inflow ($) 0 -100 1 60 2 35 3 30 4 5 Cost of capital 10% Lectured by BYN
  • 40. 40 Modified Internal Rate of Return (MIRR) Dari cash flows di atas:       %51,121251.0 1251,11 051172,0log1 051172,0)1log( 20469,0)1log(4 6021,1$log1log 6021,1$1 )1( 210.160$ 000.10$ 4 4 4          MIRR MIRR antiMIRR MIRR MIRR MIRR MIRR MIRR Decision Rule: Semakin besar dan positif MIRR, Semakin Layak proyek untuk dijalankan. Lectured by BYN
  • 41. 41 Modified Internal Rate of Return (MIRR)  IMPORTANT—you could have done all computations with your EXCEL. For EXCEL, see the function “NPV’ as follows:  (InsertfunctionsfinancialMIRR) A B 1 Time Cash flow 2 0 -100 3 1 60 4 2 35 5 3 30 6 4 5 7 =MIRR(B2:B6,10%,10%)+B2… Lectured by BYN