1. MUTU ASUHAN KEPERAWATAN
Disusun oleh :
Kelompok 2 :
1. Esti Apriani (108114007)
2. Ade Panji Nugroho (108114008)
3. Aryanti (108114009)
4. Mukharom (108114010)
5. Nurul Khasanah (108114011)
6. Siti Karina Hardiyanti (108114012)
7. Novieka Dwi Mahesa (108114013)
8. Lutfi Tri K (108114014)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 2
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2015/2016
2. A. Pengertian Mutu
Mutu adalah kesempurnaan dari produk jasa dengan mematuhi standar yang
telah ditetapkan, mutu pelayanan yang biasa digunakan dalam penilaian suatu kualitas
pelayanan kesehatan mengacu pada lima dimensi mutu yaitu cepat tanggap
(responsiveness), keandalan (reliability), terjamin (assurance), empati (empathy), dan
bukti fisik (tangible), kelima dimensi mutu pelayanan dapat digunakan untuk
mewujudkan kepuasan (Muninjaya, 2011).
Azwar (1996) menjelaskan bahwa mutu adalah tingkat kesempurnaan dari
penampilan sesuatu yang sedang diamati dan juga merupakan kepatuhan terhadap
standar yang telah ditetapkan.
Tappen (1995) menjelaskan bahwa mutu adalah penyesuaian terhadap
keinginan pelanggan dan sesuai dengan standar yang berlaku serta tercapainya tujuan
yang diharapkan.
Mutu adalah nilai kepatutan yang sebenarnya ( proper value ) terhadap unit
pelayanan tertentu, baik dari aspek technical ( ilmu, ketrampilan, dan teknologi medis
atau kesehatan ) dan interpersonal ( tata hubungan dokter – pasien : komunikasi, empati
dan kepuasan pasien ). ( Widayat, 2009 )
Dari keseluruhan tersebut mutu adalah kondisi dimana hasil dari produk sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, standar yang berlaku dan tercapainya tujuan. Mutu tidak
hanya terbatas pada produk yang menghasilkan barang tetapi juga untuk produk yang
menghasilkan jasa atau pelayanan termasuk pelayanan keperawatan.
B. Pengertian Mutu Keperawatan
Berdasarkan Depkes RI 1998 mutu pelayanan keperawatan adalah pelayanan
kepada pasien yang berdasarkan standar keahlian untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasien,sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat
meningkatkan kepercayaan kepada rumah sakit,serta dapat menghasilkan keunggulan
komperatif melalui pelayanan uang bermutu,efisien,inovatif,dan menghasilkan
customer responsiveness.
Mutu pelayanan keperawatan merupakan keadaan yang dapat menggambarkan
tingkat kesempurnaan suatu tampilan dari produk pelayanan keperawatan yang
diberikan secara bio-psiko-sosial-spiritual pada individu yang sakit maupun yang sehat
3. yang dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan yang telah ditetapkan guna
menyesuaikan dengan keingginan pelanggan, tujuan akhirnya adalah terciptanya
kepuasan pasien atau masyarakat (Wijono, 2011).
Berbagai sudut pandang mengenai definisi mutu pelayanan keperawatan
tersebut diantaranya yaitu :
1. Sudut Pandang Pasien (Individu, Keluarga, Masyarakat)
Meishenheimer (1989) menjelaskan bahwa pasien atau keluarga pasien
mendefinisikan mutu sebagai adanya perawat atau tenaga kesehatan yang
memberikan perawatan yang terampil dan kemampuan perawat dalam
memberikan perawatan.Disimpulkan bhwa mutu pelayanan keperawatan
didefinisikan oleh pasien (individu, keluarga, masyarakat) sebagai
pelaksanaan pelayanan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhannya
yang berlandaskan rasa empati, penghargaan, ketanggapan, dan keramahan
dari perawat serta kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan.
2. Sudut Pandang Perawat
Wijono (2000), bahwa mutu pelayanan berarti bebas melakukan segala
sesuatu secara profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan
masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang maju,
mutu pelayanan yang baik dan memenuhi standar yang baik. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa perawat sebagai tenaga profesional yang
memberikan pelayanan keperawatan terhadap pasien mendefinisikan mutu
pelayanan keperawatannya sebagai kemampuan melakukan asuhan
keperawatan yang profesional terhadap pasien (individu, keluarga,
masyarakat) dan sesuai standar keperawatan, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Sudut Pandang Manajer Keperawatan
Pelayanan keperawatan memerlukan manajemen yang baik sehingga
manajer keperawatan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan dengan melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen dengan baik yang memfokuskan pada pengelolaan staf
keperawatan dan pasien sebagai individu, keluarga dan masyarakat.
4. Sudut Pandang Institusi Pelayanan
Mutu pelayanan keperawatan dari pandangan intitusi pelayanan yaitu
terlaksananya efektifitas dan efisiensi pelayanan termasuk dalam hal
4. ketenagaan, peralatan, biaya operasional, dan waktu pelayanan. Efektifitas
dan efisiensi pelayanan tersebut didukung dengan peningkatan mutu
stafnya, selain itu rumah sakit pun dituntut untuk mempunyai tanggung
jawab terhadap pelayanan keperawatan yang menimbulkan dampak negatif
pada pasien.
C. Dimensi Mutu Pelayanan Keperawatan
a. Tangible (bukti langsung) : Merupakan hal-hal yang dapat dilihat dan dirasakan
langsung oleh pasien yang meliputi fasilitas fisik, peralatan, dan penampilan staf
keperawatan.
b. :Reliability (keandalan) : prosedur penerimaan pasien yang cepat dan
tepat,pemberian perawatan yang cepat dan tepat,jadwal pelayanan perawatan
dijalankan dengan tepat dan konsisten (pemberian makan, obat, istirahat, dan lain-
lain)dan prosedur perawatan tidak berbelat belit.
c. Responsiveness (ketanggapan) : perawat memberikan informasi yang jelas dan
mudah dimengerti oleh pasien,kesediaan perawat membantu pasien dalam hal
beribadah,kemampuan perawat untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien,
dan tindakan perawat cepat pada saat pasien membutuhkan.
d. Assurance (jaminan kepastian) : perawat dapat menjamin pelayanan keperawatan
yang diberikan kepada pasien berkualitas sehingga pasien menjadi yakin akan
pelayanan keperawatan yang diterimanya. Untuk mencapai jaminan kepastian
dalam pelayanan keperawatan ditentukan oleh komponen :
1. Kompetensi : berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan
2. Keramahan : kesopanan perawat sebagai aspek dari sikap perawat
3. Keamanan : jaminan pelayanan yang menyeluruh sampai tuntas sehingga
tidak menimbulkan dampak yang negatif pada pasien dan menjamin
pelayanan yang diberikan kepada pasien aman.
e. Emphaty (empati) : Empati lebih merupakan perhatian dari perawat yang diberikan
kepada pasien secara individual.
D. Ciri ciri Mutu Asuhan Keperawatan
(1) Memenuhi standarprofesi yang diterapkan
(2) Sumber daya untuk pelayanan askep di manfaatkan secara wajar,efisien &efektif
5. (3) Aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa pelayanan
(4) Memuaskan bagi pasien & tenaga keperawatan serta
(5) Aspek sosial, ekonnomi, budaya, agama, etika & tata nilai masyarakat
diperhatikdan dihormati