2. Pengertian dan Konsep Model
Community as Partner
Konsep Community as Partner diperkenalkan Anderson dan
McFarlane yang merupakan pengembangan dari model
Neuman yang menggunakan pendekatan totalitas manusia
untuk menggambarkan status kesehatan klien. Komunitas
sebagai partner berarti bahwa kelompok masyarakat
tersebut turut berperan serta secara aktif dalam
meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah
kesehatannya.
3. Pendekatan Paradigma Keperawatan
Community as Partner
Community as Partner menekankan bahwa primary health
care (PHC) sebagai filosofi yang mendasari komunitas untuk
turut aktif meningkatkan kesehatan, mencegah dan
mengatasi masalah melalui upaya pemberdayaan komunitas
dan kemitraan. Ada tiga pendekatan utama primary health
care (PHC) yaitu memberikan pelayanan kesehatan dasar
dengan teknologi tepat guna, menjalin kerja sama lintas
sektoral dan meningkatkan peran serta masyarakat. Oleh
karenanya model ini sangat menitikberatkan pada
kemitraan, melalui kemitraan komunitas akan merasa
masalah kesehatannya juga menjadi tanggung jawabnya.
4. Dalam model community as partner ada dua komponen
penting yaitu roda pengkajian komunitas dan proses
keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua
bagian utama yaitu inti (core) sebagai intrasistem terdiri
dari demografi, riwayat, nilai dan keyakinan komunitas.
Ekstrasistemnya terdiri dari delapan subsistem yang
mengelilingi inti yaitu lingkungan fisik, pendidikan,
keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,
pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi dan
rekreasi. Sedangkan proses keperawatan yang dimaksud
mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi
dan evaluasi.
5. Asuhan Keperawatan Community as Partner
Pengkajian
Pengkajian komunitas adalah untuk mengidentifikasi faktor
(positif dan negatif) yang berhubungan dengan kesehatan
dalam rangka membangun strategi untuk promosi kesehatan.
(Anderson and Mc Farlane, 2000) yang meliputi ;
Data inti
1. Riwayat atau sejarah komunitas
2. Data demografi
3. Vital statistik
4. Nilai dan kepercayaan
6. Subsistem
1. Lingkungan fisik
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
3. Ekonomi
4. Keamanan dan transportasi
5. Politik dan pemerintahan
6. Komunikasi
7. Pendidikan
8. Rekreasi
7. Diagnosa Keperawatan
Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa
besar stresor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul
dalam masyarakat tersebut. Kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan
diagnosa atau masalah keperawatan. Diagnosa keperawatan terdiri dari masalah
kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan yang dapat bersifat aktual,
ancaman dan potensial. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen yaitu
problem, etiologi, sign symtom.
Intervensi
Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier yang
cocok dengan kondisi klien (keluarga, masyarakat) yang sesuai dengan diagnosa
yang telah ditetapkan.
8. Implementasi
berfokus pada tiga tingkat pencegahan (Anderson dan Mcfarlene, 1985), yaitu:
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi dan diaplikasikan
ke populasi sehat pada umumnya, mencakup pada kegiatan kesehatan secara
umum dan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan
derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah kesehatan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada pengembalian individu
pada tingkat fungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga. Pencegahan ini
dimulai ketika terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan yang menetap bertujuan
untuk mengembalikan ke fungsi semula dan menghambat proses penyakit.
9. Evaluasi
Evaluasi perbandingan antara status kesehatan klien dengan hasil yang
diharapkan. Evaluasi terdiri dari tiga yaitu evaluasi struktur, evaluasi proses dan
evaluasi hasil.
Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan
sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan.
Evaluasi proses
Evaluasi proses mencakup jenis informasi yang didapat pada saat wawancara
dan pemeriksaan fisik, validasi dari perumusan diagnosa keperawatan, dan
kemampuan tehnikal perawat.
Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons prilaku klien
merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada
pencapaian tujuan dan kriteria hasil.