SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
“ MENJAGA CITRA KEPERAWATAN PROFESSIONAL DALAM MELAYANI
                 PELAYANAN KEPERAWATAN ”




                          Oleh :
                            BARY PRIMA
                         MUHAMMAD ZAKY
                       NAILAL KHARMI SYAF
                         NOVA YARLLINDA
                           SEPNUL ARIF




                 DOSEM PEMBIMBING :
                    SANDRA DEWI




              AKADEMI KEPERAWATAN
                 PADANG PARIAMAN
                       2012/2013
                   KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
yang berjudul “ Menjaga Citra Keperawatan Professional Dalam Melayani Pelayanan
Keperawatan ”
      Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing dan semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
      Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca. penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, penulis mengucapkan
terimakasih.


                                                  Pariaman. September 2102




                                                         Penyusun




                                DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................

BAB I        PENDAHULUAN .........................................................

        A. Menjaga citra keperawatan professional dalam melayani
              pelayanan keperawatan .........................................................


BAB II KONSEP ROLE MODEL DALAM PASIEN ............


BAB III KONSEP KEPUTUSAN MORAL DAN TEORI
MORAL DALAM KEPERAWATAN ......................................
  A. KONSEP ROLE MODEL DALAM PASIEN ..............

BAB IV KONSEP TENTANG TANGGUNG JAWAB
PROFESIONAL ..........................................................................


BAB V PENUTUP .......................................................................
     A. KESIMPULAN ................................................................


DAFTAR PUSTAKA ..................................................................




                                                     BAB I
PENDAHULUAN

A.   MENJAGA CITRA KEPERAWATAN PROFESSIONAL                          DALAM
     MELAYANI PELAYANAN KEPERAWATAN

          Konsep tentang citra keperawatan profesional dalam Memberi
     pelayanan kesehatan Menjadi seorang perawat merupakan suatu pilihan
     hidup bahkan merupakan suatu cita-cita bagi sebagian orang. Namun
     adapula orang yang menjadi perawat karena suatu keterpaksaan atau
     kebetulan, bahkan menjadikan profesi perawat sebagai alternatif terakhir
     dalam menentukan pilihan hidupnya. Terlepas dari semua itu, perawat
     merupakan suatu profesi yang mulia.
          Seorang perawat mengabdikan dirinya untuk menjaga dan merawat
     klien tanpa membeda-bedakan mereka dari segi apapun. Setiap tindakan dan
     intervensi yang tepat yang dilakukan oleh seorang perawat, akan sangat
     berharga bagi nyawa orang lain. Seorang perawat juga mengembang fungsi
     dan peran yang sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan
     secara holistik kepada klien. Namun, sudahkah perawat di Indonesia
     melakukan tugas mulianya tersebut dengan baik! Bagaimanakah citra
     perawat ideal di mata masyarakat!
          Perkembangan dunia kesehatan yang semakin pesat kian membuka
     pengetahuan masyarakat mengenai dunia kesehatan dan keperawatan. Hal
     ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang mulai menyoroti kinerja
     tenaga-tenaga kesehatan dan mengkritisi berbagai aspek yang terdapat
     dalam pelayanan kesehatan. Pengetahuan masyarakat yang semakin
     meningkat, berpengaruh terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan
     mutu pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan keperawatan. Oleh karena
     itu, citra seorang perawat kian menjadi sorotan. Hal ini tentu saja
     merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan
     profesionalisme selama memberikan pelayanan yang berkualitas agar citra
     perawat senantiasa baik di mata masyarakat. Menjadi seorang perawat ideal
     bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi untuk membangun citra perawat
     ideal di mata masyarakat. Hal ini dikarenakan kebanyakan masyarakat telah
     didekatkan dengan citra perawat yang identik dengan sombong, tidak
ramah, genit, tidak pintar seperti dokter dan sebagainya. Seperti itulah kira-
kira citra perawat di mata masyarakat yang banyak digambarkan di televisi
melalui sinetron-sinetron tidak mendidik. Untuk mengubah citra perawat
seperti yang banyak digambarkan masyarakat memang tidak mudah, tapi itu
merupakan suatu keharusan bagi semua perawat, terutama seorang perawat
profesional. Seorang perawat profesional seharusnya dapat menjadi sosok
perawat ideal yang senantiasa menjadi role model bagi perawat vokasional
dalam memberikan asuhan keperawatan. Hal ini dikarenakan perawat
profesional memiliki pendidikan yang lebih tinggi sehingga ia lebih matang
dari segi konsep, teori, dan aplikasi. Namun, hal itu belum menjadi jaminan
bagi perawat untuk dapat menjadi perawat yang ideal karena begitu banyak
aspek yang harus dimiliki oleh seorang perawat ideal di mata masyarakat.
Perawat yang ideal adalah perawat yang baik. Begitulah kebanyakan orang
menjawab ketika ditanya mengenai bagaimana sosok perawat ideal di mata
mereka. Mungkin kedengarannya sangat sederhana. Namun, di balik semua
itu, pernyataan tersebut memiliki makna yang besar. Masyarakat ternyata
sangat mengharapkan perawat dapat bersikap baik dalam arti lembut, sabar,
penyayang, ramah, sopan dan santun saat memberikan asuhan keperawatan.
     Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang masih menemukan
perilaku kurang baik yang dilakukan oleh seorang perawat terhadap klien
saat menjalankan tugasnya di rumah sakit. Hal itu memang sangat
disayangkan karena bisa membuat citra perawat menjadi tidak baik di mata
masyarakat. Ternyata memang hal-hal seperti itulah yang memunculkan
jawaban demikian dari masyarakat.
     Untuk menjadi perawat ideal di mata masyarakat, diperlukan
kompetensi yang baik dalam hal menjalankan peran dan fungsi sebagai
perawat. Seorang perawat profesional haruslah mampu menjalankan peran
dan fungsinya dengan baik. Adapun peran perawat diantaranya ialah
pemberi perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung dan advokat klien,
manajer kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, penyuluh,
dan peran karier. Semua peran tersebut sangatlah berpengaruh dalam
membangun citra perawat di masyarakat. Namun, disini saya akan
menekankan peran yang menurut saya paling penting dalam membangun
citra perawat ideal di mata masyarakat. Peran–peran tersebut diantaranya
ialah peran sebagai pemberi perawatan, peran sebagai pemberi kenyaman
dan peran sebagai komunikator




                                BAB II
KONSEP ROLE MODEL DALAM PASIEN


     Hasil penelitian menunjukkan kekuatan peran perawat merupakan
model sosial dari rentang perilaku adaptif sampai dengan maladaptif.
Perawat menggunakan diri untuk menjadi model yang adaptif dan
perkembangan perilaku. Role model tidak berhubungan dengan kemampuan
total dari norma lokal masyarakat atau kebahagiaan hidup, isi sepenuhnya
dalam kehidupan. Efektifnya peran perawat dapat dilakukan dengan penuh
dan kepuasan kehidupan diri yang tidak didominasi oleh konflik, distres
atau pengingkaran dan juga pendekatan perawat terhadap pasien dalam
kehidupannya dalam mengembangkan kemampuan, harapan dan adaptasi.
     Perawat harus dapat menjawab, mengapa kamu ingin menolong orang
lain? helper yang baik harus interes dengan orang lain dan siap menolong
dengan cara mencintai dari manusia tersebut. Secara benar bahwa seseorang
selama hidupnya membutuhkan kepuasan dan penyelesaian dari kerja yang
dilakukan. Tujuannya mempertahankan keseimbangan antara kedua
kebutuhan tersebut. Altruisme lebih menitikkan pada kesejahteraan orang
lain. Tidak diartikan secara altruistik diri juga tidak menampilkan
kompensasi yang adekuat dan pengulangan atau pengingkaran secara praktis
atau pengorbanan diri. Akhirnya, altruisme juga dapat diasumsikan sebagai
bentuk perubahan sosial yang dibuat untuk manusia dalam bentuk
kebutuhan akan kesejahteraan. Salah satu tujuannya adalah semua
profesional harus dapat membantu orang lain dalam pemberian pelayanan
dan mengembangkan kemampuan sosial. Secara legitimasi diperlukan peran
perawat dalam melakukan pekerjaannya untuk mengadakan perubahan
struktur yang besar dan proses perubahan sosial dalam meningkatkan
kesehatan individu dan kemampuan dirinya.
     Keyakinan diri pada seseorang dan masyarakat dapat memberikan
berupa kesadaran akan petunjuk untuk melakukan tindakan. Kode untuk
perawat umumnya menampilkan penguatan nilai hubungan perawat-klien
dan tanggung jawab dan pemberian pelayanan yang merupakan rujukan
untuk semua perawat dalam memberikan penguatan untuk kesejahteraan
pasien dan tanggung jawab sosial. Pilihan etik bertanggung jawab dalam
menentukan   pertanggungjawaban,    resiko,   komitmen   dan   keadilan.
Hubungan perawat dengan etik adalah kebutuhan akan tanggung jawab
untuk merubah perilaku. Dimana harus diketahui batasan dan kekuatan dan
kemampuan yang dimiliki. Juga dilakukan oleh anggota tim kesehatan,
perawat yang setiap waktu siap untuk menggali pengetahuan dan
kemampuan dalam menolong orang lain sumber-sumber yang digunakan
guna dipertanggungjawabkan.




                              BAB III
KONSEP KEPUTUSAN MORAL DAN TEORI MORAL DALAM
                     KEPERAWATAN

            Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat
     dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat
     berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu
     pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Hal ini merupakan
     tantangan   bagi   profesi   keperawatan    dan   dalam   mengembangkan
     profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas
     pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan
     basis pada etik dan moral yang tinggi. Sikap etis profesional yang kokoh
     dari setiap perawat akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk
     penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang
     muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan
     moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar
     dalam memberikan asuhan keperawatan dimana nilai-nilai pasien selalu
     menjadi pertimbangan dan dihormati.

A.   MORAL DALAM KEPERAWATAN

            Moral merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang
     perilaku benar atau salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan
     dengan perilaku. Teori moral merupakan aplikasi atau penerapan tentang
     filosofi moral kedalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan
     konsep yang membimbing manusia berpikir dan bertindak dalam
     kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai.

B.   TEORI MORAL DALAM KEPERAWATAN
          Teori moral mencoba memformulasikan suatu prosedur dan
     mekanisme untuk pemecahan masalah-masalah etik. Adapun beberapa
     pendapat yang dimaksud dengan moral
     1.   Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia (Tim Prima Pena).
           Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai akhlak.
           Akhlak dan budi pekerti
 Kondisi mental yang mempengaruhi seseorang menjadi tetap
       bersemangat, berani, disiplin, dll.
2.   Ensiklopedia Pendidikan (Prof. Dr. Soeganda Poerbacaraka).
      Suatu istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat-sifat, corak-
       corak,    maksud-¬maksud,          pertimbangan-pertimbangan,      atau
       perbuatan-perbuatan yang layak dapat dinyatakan baik/buruk,
       benar/salah.
      Lawannya moral
      Suatu istilah untuk menyatakan bahwa baik/benar itu lebih daripada
       yang buruk/salah.
      Bila dilihat dari sumber dan sifatnya, ada moral keagamaan dan
       moral sekuler. Moral keagamaan kiranya telah jelas bagi semua
       orang, sebab untuk hal ini orang tinggal mempelajari ajaran-ajaran
       agama yang dikehendaki di bidang moral.
      Moral sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada
       ajaran   agama      dan    hanya      bersifat   duniawi   semata-mata.
       Bagi kits umat beragama, tentu moral keagamaan yang harus dianut
       dan bukannya moral sekuler.
      Karma etik berkaitan dengan filsafat moral maka sebagai filsafat
       moral,    etik   mencari     jawaban       untuk    menentukan    serta
       mempertahankan secara rasional teori yang berlaku tentang apa
       yang benar atau salah, baik atau buruk, yang secara umum dapat
       dipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi
       pedoman bagi tindakan manusia. Dan moral diartikan mengenai
       apa yang dinialinya seharusnya oleh masyarakat dan etik dapat
       diartikan pula sebagai moral yang ditujukan kepada profesi. Oleh
       karma itu etik profesi sebaiknya jugs berbentuk normative yang
       dianutnya. Moral hampir sama dengan etika, biasanya merujuk
       pada standar personal tentang benar atau salah. Hal ini sangat
       penting untuk mengenal antara etika dalam agama, hukum adat dan
       profesional.
       Pada tahun 1985, “The American Association Colleges of Nursing”
melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi
moral/etika esensial dalam praktek keperawatan profesional.
Perkumpulan ini mengidentifikasikan 5 nilai-nilai moral dalam
keperawatan, yaitu:
1) Suatu peristiwa atau kejadian, seorang perawat memberikan
    kepuasan termasuk pelayanan, dan kepedulian.
2) Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama
    termasuk penerimaan dengan sikap asertif, kejujuran, harga
    diri dan toleransi
3) Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih
    kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta
    kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
4) Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan
    penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia sebagai
    individu termasuk pelayanan kesehatan, kebaikan, penuh
    terhadap kepercayaan.
5) Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan prinsip-
    prinsip legal termasuk objektifitas, moralitas, integritas,
    dorongan dan keadilan serta kewajaran.
    Di dalam keperawatan diperlukan nilai-nilai dan perilaku
    kesehatan pada posisinya. Perawat bisa menjadi sangat
    frustrasi bila membimbing atau memberikan konsultasi kepada
    pasien yang mempunyai nilai-nilai dan perilaku kesehatan
    yang sangat rendah. Hal ini disebabkan karena pasien kurang
    memperhatikan status kesehatannya.         Pertama-tama yang
    dilakukan oleh perawat adalah berusaha membantu pasien
    untuk mengidentifikasi nilai-nilai dasar kehidupannya sendiri.
    Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan kasus sebagai berikut:
    Seorang pengusaha yang sangat sukses dan mempunyai akses
    di luar dan dalam negeri sehingga dia menjadi sibuk sekali
    dalam mengelola usahanya. Akibat kesibukannya dia sering
    lupa makan sehingga terjadi perdarahan lambung yang
menyebabkan dia perlu dirawat di rumah sakit. Selain itu dia
juga perokok berat sebelumnya. Ketika kondisinya telah mulai
pulih perawat berusaha mengadakan pendekatan untuk
mempersiapkannya untuk pulang. Namun perawat menjadi
kecewa,   karena    pembicaraan   akhirnya   mengarah   pada
keberhasilan serta kesuksesannya dalam bisnis.




                   BAB IV
KONSEP TENTANG TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL

      Tanggung jawab merupakan kewajiban, ini mengarah kepada
kewajiban yang harus dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan secara
professional. Manajer dan para staf harus memahami dengan jelas tentang
fungsi tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing perawat serta
hasil yang ingin dicapai dan bagaimana mengukur kualitas kinerja stafnya.
Perawat yang professional akan bertanggung jawab atas semua bentuk
tindakan klinis keperawatan yang dilakukan dalam lingkup tugasnya.
Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang
ditampilkan      guna    memperoleh     hasil     pelayanan   keperawatan    yang
berkualitas tinggi. Yang perlu diperhatikan dari pelaksanaan tanggung
jawab adalah memahami secara jelas tentang “uraian tugas dan
spesifikasinya” serta dapat dicapai berdasarkan standar yang berlaku atau
yang disepakati. Hal ini berarti perawat mempunyai tanggung jawab yang
dilandasi oleh komitmen, dimana mereka harus bekerja sesuai fungsi tugas
yang dibebankan kepadanya.

      Untuk mempertahankannya, perawat hendaknya mampu dan selalu
melakukan introspeksi serta arahan pada dirinya sendiri (self-directed),
merencanakan pengembangan diri secara kreatif dan senantiasa berusaha
meningkatkan kualitas kinerjanya. Hal ini diperlukan agar mereka dapat
mengidentifikasi        elemen-elemen    kritis     untuk     meningkatkan    dan
mengembangkan kinerja klinis mereka, guna memenuhi kepuasan pasien
dan    dirinya    sendiri    dalam    pekerjaannya.     Mencatat    respon    dan
perkembangan pasien dengan lengkap dan benar merupakan salah satu
tanggung jawab perawat dalam melaksanakan tugasnya. Adapun tanggung
jawab perawat dalam menjalankan tugas adalah, Akontabilitas adalah
mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan, dimana “tindakan” yang
dilakukan merupakan satu aturan profesional. Oleh karena itu pertanggung
jawaban atas hasil asuhan keperawatan mengarah langsung kepada praktisi
itu sendiri.
Pada tingkat pelaksana sebagai perawat harus memiliki kewenangan
dan otonomi (kemandirian) dalam pengambilan keputusan untuk tindakan
yang akan mereka lakukan. Manajer ruangan bertanggung jawab atas
keputusannya terhadap pelaksanaan tugas-tugasnya, termasuk menyeleksi
staf, terutama mengarah pada kemampuan kinerja mereka masing-masing.
Selanjutnya, setiap perawat sebagai anggota tim bertanggung jawab
terhadap penugasan yang dilimpahkan kepadanya.

     Oleh karena itu, setiap perawat harus paham terhadap pertanggung
jawaban atas tugas yang dibebankan kepadanya. Kepala ruangan wajib
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dari stafnya. Perawat
professional harus dapat mempertanggung jawabkan tindakan yang
dilakukan dalam pencapaian tujuan asuhan keperawatan atau kebidanan
kepada pasien. Kepekaan diperlukan terhadap hasil setiap tindakan yang
dilakukannya, karena berhubungan dengan tanggung jawab, pendelegasian,
kewajiban dan kredibilitas profesinya
BAB V
                                  PENUTUP


A.     KESIMPULAN
       Sebagai kesimpulan keperawatan adalah profesi yang terus mengalami
perubahan, fungsinya lebih luas, baik sebagai pelaksana asuhan, pengelola, ahli,
pendidik, maupun peneliti keperawatan. Melihat fungsinya yang luas sebagaimana
tersebut di atas, maka perawat profesional harus dipersiapkan dengan
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang kepemimpinan. Pemimpin
keperawatan dibutuhkan baik sebagai pelaksana asuhan keperawatan, pendidik,
manajer, ahli, dan bidang riset keperawatan. Dengan model kepemimpinan yang
efektif ini, diharapkan di masa yang akan datang profesi keperawatan bisa
diterima dengan citra yang baik di masyarakat luas sebagai suatu profesi yang
dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang
berkembang.
DAFTAR PUSTAKA


      Anomin, Konsep Tentang Citra Keperawatan Dalam Memberi Pelayanan
Kesehatan, Nuansa Aulia, Bandung, 2006
      C.S.T Kansil, Konsep Role Model Dalam Pasien, Jakarta, Pradnya Paramita,
2003, cet.2,

More Related Content

What's hot

Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Phiea Elizabeth
 
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiaPert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiatarmizitaher
 
tantangan dalam profesi keperawatan (4th meeting)
tantangan dalam profesi keperawatan (4th meeting)tantangan dalam profesi keperawatan (4th meeting)
tantangan dalam profesi keperawatan (4th meeting)Ade Rahman
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,pjj_kemenkes
 
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanMakalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanYabniel Lit Jingga
 
Model praktek keperawatan slide
Model praktek keperawatan slideModel praktek keperawatan slide
Model praktek keperawatan slideejjariza
 
Peran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatPeran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatUwes Chaeruman
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatJoni Iswanto
 
Kode etik keperawatan indonesia
Kode etik keperawatan indonesiaKode etik keperawatan indonesia
Kode etik keperawatan indonesiaYabniel Lit Jingga
 
Regulasi Keperawatan
Regulasi KeperawatanRegulasi Keperawatan
Regulasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Peran dan fungsi keperawatan
Peran dan fungsi keperawatanPeran dan fungsi keperawatan
Peran dan fungsi keperawatanFirdy Liesyanto
 
Peran dan fungsi perawat
Peran dan fungsi perawatPeran dan fungsi perawat
Peran dan fungsi perawatrizkytrikaruna
 
Case manajement @Manajemen Keperawatan
Case manajement @Manajemen KeperawatanCase manajement @Manajemen Keperawatan
Case manajement @Manajemen KeperawatanSulistia Rini
 
Profesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanProfesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanpjj_kemenkes
 

What's hot (18)

Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
 
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiaPert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
 
tantangan dalam profesi keperawatan (4th meeting)
tantangan dalam profesi keperawatan (4th meeting)tantangan dalam profesi keperawatan (4th meeting)
tantangan dalam profesi keperawatan (4th meeting)
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanMakalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
 
Model praktek keperawatan slide
Model praktek keperawatan slideModel praktek keperawatan slide
Model praktek keperawatan slide
 
Peran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatPeran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas Perawat
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawat
 
Kode etik keperawatan indonesia
Kode etik keperawatan indonesiaKode etik keperawatan indonesia
Kode etik keperawatan indonesia
 
Regulasi Keperawatan
Regulasi KeperawatanRegulasi Keperawatan
Regulasi Keperawatan
 
Peran dan fungsi keperawatan
Peran dan fungsi keperawatanPeran dan fungsi keperawatan
Peran dan fungsi keperawatan
 
Etika keps i 2
Etika keps i 2Etika keps i 2
Etika keps i 2
 
Peran dan fungsi perawat
Peran dan fungsi perawatPeran dan fungsi perawat
Peran dan fungsi perawat
 
Case manajement @Manajemen Keperawatan
Case manajement @Manajemen KeperawatanCase manajement @Manajemen Keperawatan
Case manajement @Manajemen Keperawatan
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Profesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanProfesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatan
 
Vitamin
 Vitamin Vitamin
Vitamin
 
Etika ibu mus (kel)
Etika ibu mus (kel)Etika ibu mus (kel)
Etika ibu mus (kel)
 

Viewers also liked

Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga KeperawatanMakalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatanevhamariaefriliana
 
Makalah etika profesi depandi enda
Makalah etika profesi   depandi endaMakalah etika profesi   depandi enda
Makalah etika profesi depandi endaDevandy Enda
 
Coper mkalah remidial tik
Coper mkalah remidial tikCoper mkalah remidial tik
Coper mkalah remidial tikYadhi Muqsith
 
Makalah Individu Pemikiran Poltik Barat J.J. Rousseau: Demokrasi Langsung
Makalah Individu Pemikiran Poltik Barat J.J. Rousseau: Demokrasi LangsungMakalah Individu Pemikiran Poltik Barat J.J. Rousseau: Demokrasi Langsung
Makalah Individu Pemikiran Poltik Barat J.J. Rousseau: Demokrasi LangsungRetno Anggraeni
 
Mutu pelayanan asuhan keperawatan
Mutu pelayanan asuhan keperawatanMutu pelayanan asuhan keperawatan
Mutu pelayanan asuhan keperawatanSulistia Rini
 
Makalah etika profesi mengenai kejujuran pendidikan karakter
Makalah etika profesi mengenai kejujuran pendidikan karakterMakalah etika profesi mengenai kejujuran pendidikan karakter
Makalah etika profesi mengenai kejujuran pendidikan karaktertio_arkarna
 
Makalah kelompok JJ Rousseau
Makalah kelompok JJ RousseauMakalah kelompok JJ Rousseau
Makalah kelompok JJ RousseauBilqis Putri
 
Teori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonTeori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonYabniel Lit Jingga
 
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lainPerbedaan koperasi dengan badan usaha lain
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lainEko Mardianto
 
Makalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatanMakalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatanMJM Networks
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisRizki Malinda
 
Makalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalMakalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalRirin Febriyanti
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanDede Adi Nugraha
 
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Winda Darpianur
 
Kti skripsi no.59 gambaran pengetahuan petugas kesehatan tentang mutu pelayan...
Kti skripsi no.59 gambaran pengetahuan petugas kesehatan tentang mutu pelayan...Kti skripsi no.59 gambaran pengetahuan petugas kesehatan tentang mutu pelayan...
Kti skripsi no.59 gambaran pengetahuan petugas kesehatan tentang mutu pelayan...Aan Skiletto
 

Viewers also liked (17)

Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga KeperawatanMakalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
 
Makalah etika profesi depandi enda
Makalah etika profesi   depandi endaMakalah etika profesi   depandi enda
Makalah etika profesi depandi enda
 
Coper mkalah remidial tik
Coper mkalah remidial tikCoper mkalah remidial tik
Coper mkalah remidial tik
 
Makalah Individu Pemikiran Poltik Barat J.J. Rousseau: Demokrasi Langsung
Makalah Individu Pemikiran Poltik Barat J.J. Rousseau: Demokrasi LangsungMakalah Individu Pemikiran Poltik Barat J.J. Rousseau: Demokrasi Langsung
Makalah Individu Pemikiran Poltik Barat J.J. Rousseau: Demokrasi Langsung
 
Mutu pelayanan asuhan keperawatan
Mutu pelayanan asuhan keperawatanMutu pelayanan asuhan keperawatan
Mutu pelayanan asuhan keperawatan
 
Makalah etika profesi mengenai kejujuran pendidikan karakter
Makalah etika profesi mengenai kejujuran pendidikan karakterMakalah etika profesi mengenai kejujuran pendidikan karakter
Makalah etika profesi mengenai kejujuran pendidikan karakter
 
Makalah kelompok JJ Rousseau
Makalah kelompok JJ RousseauMakalah kelompok JJ Rousseau
Makalah kelompok JJ Rousseau
 
Teori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonTeori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia henderson
 
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lainPerbedaan koperasi dengan badan usaha lain
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Makalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatanMakalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatan
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset Bisnis
 
Makalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalMakalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan Profesional
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
 
Kti skripsi no.59 gambaran pengetahuan petugas kesehatan tentang mutu pelayan...
Kti skripsi no.59 gambaran pengetahuan petugas kesehatan tentang mutu pelayan...Kti skripsi no.59 gambaran pengetahuan petugas kesehatan tentang mutu pelayan...
Kti skripsi no.59 gambaran pengetahuan petugas kesehatan tentang mutu pelayan...
 

Similar to Makalah menjaga citra keperawatan profesional dalam melayani pelayanan keperawatan

Soalan temuduga jururawat pelatih u29
Soalan temuduga jururawat pelatih u29Soalan temuduga jururawat pelatih u29
Soalan temuduga jururawat pelatih u29sakura rena
 
Cermin politik perawat indonesia
Cermin politik perawat indonesiaCermin politik perawat indonesia
Cermin politik perawat indonesiaRc Suntown
 
Praktek provesi bidan
Praktek provesi bidanPraktek provesi bidan
Praktek provesi bidanWarnet Raha
 
Kb 2 peran fungsi perawat komunitas
Kb 2   peran fungsi perawat komunitasKb 2   peran fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran fungsi perawat komunitaspjj_kemenkes
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALHUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALSellvia Rahmi
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanAmee Hidayat
 
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoma...
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoma...Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoma...
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoma...Operator Warnet Vast Raha
 
M2kb4 asuhan keperawatan dan pelayanan prima
M2kb4   asuhan keperawatan dan pelayanan primaM2kb4   asuhan keperawatan dan pelayanan prima
M2kb4 asuhan keperawatan dan pelayanan primappghybrid4
 
Sahkan RUU Keperawatan
Sahkan RUU KeperawatanSahkan RUU Keperawatan
Sahkan RUU KeperawatanLintang Diah Y
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)
Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)
Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)Phiea Elizabeth
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
konsep perilaku.pptx
konsep perilaku.pptxkonsep perilaku.pptx
konsep perilaku.pptxKheli Fitria
 
Tugas 1. Makalah Sikap Profesional Dalam Praktik Kebidanan.docx
Tugas 1. Makalah Sikap Profesional Dalam Praktik Kebidanan.docxTugas 1. Makalah Sikap Profesional Dalam Praktik Kebidanan.docx
Tugas 1. Makalah Sikap Profesional Dalam Praktik Kebidanan.docxRamlaNur
 

Similar to Makalah menjaga citra keperawatan profesional dalam melayani pelayanan keperawatan (20)

Soalan temuduga jururawat pelatih u29
Soalan temuduga jururawat pelatih u29Soalan temuduga jururawat pelatih u29
Soalan temuduga jururawat pelatih u29
 
Cermin politik perawat indonesia
Cermin politik perawat indonesiaCermin politik perawat indonesia
Cermin politik perawat indonesia
 
1234
12341234
1234
 
Praktek provesi bidan
Praktek provesi bidanPraktek provesi bidan
Praktek provesi bidan
 
Kb 2 peran fungsi perawat komunitas
Kb 2   peran fungsi perawat komunitasKb 2   peran fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran fungsi perawat komunitas
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
 
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALHUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
 
Makalah juli
Makalah juliMakalah juli
Makalah juli
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik Keperawatan
 
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoma...
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoma...Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoma...
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoma...
 
M2kb4 asuhan keperawatan dan pelayanan prima
M2kb4   asuhan keperawatan dan pelayanan primaM2kb4   asuhan keperawatan dan pelayanan prima
M2kb4 asuhan keperawatan dan pelayanan prima
 
93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas
 
Sahkan RUU Keperawatan
Sahkan RUU KeperawatanSahkan RUU Keperawatan
Sahkan RUU Keperawatan
 
Liske makalah
Liske makalahLiske makalah
Liske makalah
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
 
Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)
Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)
Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
konsep perilaku.pptx
konsep perilaku.pptxkonsep perilaku.pptx
konsep perilaku.pptx
 
Tugas 1. Makalah Sikap Profesional Dalam Praktik Kebidanan.docx
Tugas 1. Makalah Sikap Profesional Dalam Praktik Kebidanan.docxTugas 1. Makalah Sikap Profesional Dalam Praktik Kebidanan.docx
Tugas 1. Makalah Sikap Profesional Dalam Praktik Kebidanan.docx
 

More from MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateMJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialMJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahMJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelMJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaMJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikMJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifMJM Networks
 

More from MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 

Makalah menjaga citra keperawatan profesional dalam melayani pelayanan keperawatan

  • 1. “ MENJAGA CITRA KEPERAWATAN PROFESSIONAL DALAM MELAYANI PELAYANAN KEPERAWATAN ” Oleh : BARY PRIMA MUHAMMAD ZAKY NAILAL KHARMI SYAF NOVA YARLLINDA SEPNUL ARIF DOSEM PEMBIMBING : SANDRA DEWI AKADEMI KEPERAWATAN PADANG PARIAMAN 2012/2013 KATA PENGANTAR
  • 2. Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “ Menjaga Citra Keperawatan Professional Dalam Melayani Pelayanan Keperawatan ” Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing dan semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, penulis mengucapkan terimakasih. Pariaman. September 2102 Penyusun DAFTAR ISI
  • 3. KATA PENGANTAR ................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................ BAB I PENDAHULUAN ......................................................... A. Menjaga citra keperawatan professional dalam melayani pelayanan keperawatan ......................................................... BAB II KONSEP ROLE MODEL DALAM PASIEN ............ BAB III KONSEP KEPUTUSAN MORAL DAN TEORI MORAL DALAM KEPERAWATAN ...................................... A. KONSEP ROLE MODEL DALAM PASIEN .............. BAB IV KONSEP TENTANG TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL .......................................................................... BAB V PENUTUP ....................................................................... A. KESIMPULAN ................................................................ DAFTAR PUSTAKA .................................................................. BAB I
  • 4. PENDAHULUAN A. MENJAGA CITRA KEPERAWATAN PROFESSIONAL DALAM MELAYANI PELAYANAN KEPERAWATAN Konsep tentang citra keperawatan profesional dalam Memberi pelayanan kesehatan Menjadi seorang perawat merupakan suatu pilihan hidup bahkan merupakan suatu cita-cita bagi sebagian orang. Namun adapula orang yang menjadi perawat karena suatu keterpaksaan atau kebetulan, bahkan menjadikan profesi perawat sebagai alternatif terakhir dalam menentukan pilihan hidupnya. Terlepas dari semua itu, perawat merupakan suatu profesi yang mulia. Seorang perawat mengabdikan dirinya untuk menjaga dan merawat klien tanpa membeda-bedakan mereka dari segi apapun. Setiap tindakan dan intervensi yang tepat yang dilakukan oleh seorang perawat, akan sangat berharga bagi nyawa orang lain. Seorang perawat juga mengembang fungsi dan peran yang sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik kepada klien. Namun, sudahkah perawat di Indonesia melakukan tugas mulianya tersebut dengan baik! Bagaimanakah citra perawat ideal di mata masyarakat! Perkembangan dunia kesehatan yang semakin pesat kian membuka pengetahuan masyarakat mengenai dunia kesehatan dan keperawatan. Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang mulai menyoroti kinerja tenaga-tenaga kesehatan dan mengkritisi berbagai aspek yang terdapat dalam pelayanan kesehatan. Pengetahuan masyarakat yang semakin meningkat, berpengaruh terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, citra seorang perawat kian menjadi sorotan. Hal ini tentu saja merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberikan pelayanan yang berkualitas agar citra perawat senantiasa baik di mata masyarakat. Menjadi seorang perawat ideal bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi untuk membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Hal ini dikarenakan kebanyakan masyarakat telah didekatkan dengan citra perawat yang identik dengan sombong, tidak
  • 5. ramah, genit, tidak pintar seperti dokter dan sebagainya. Seperti itulah kira- kira citra perawat di mata masyarakat yang banyak digambarkan di televisi melalui sinetron-sinetron tidak mendidik. Untuk mengubah citra perawat seperti yang banyak digambarkan masyarakat memang tidak mudah, tapi itu merupakan suatu keharusan bagi semua perawat, terutama seorang perawat profesional. Seorang perawat profesional seharusnya dapat menjadi sosok perawat ideal yang senantiasa menjadi role model bagi perawat vokasional dalam memberikan asuhan keperawatan. Hal ini dikarenakan perawat profesional memiliki pendidikan yang lebih tinggi sehingga ia lebih matang dari segi konsep, teori, dan aplikasi. Namun, hal itu belum menjadi jaminan bagi perawat untuk dapat menjadi perawat yang ideal karena begitu banyak aspek yang harus dimiliki oleh seorang perawat ideal di mata masyarakat. Perawat yang ideal adalah perawat yang baik. Begitulah kebanyakan orang menjawab ketika ditanya mengenai bagaimana sosok perawat ideal di mata mereka. Mungkin kedengarannya sangat sederhana. Namun, di balik semua itu, pernyataan tersebut memiliki makna yang besar. Masyarakat ternyata sangat mengharapkan perawat dapat bersikap baik dalam arti lembut, sabar, penyayang, ramah, sopan dan santun saat memberikan asuhan keperawatan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang masih menemukan perilaku kurang baik yang dilakukan oleh seorang perawat terhadap klien saat menjalankan tugasnya di rumah sakit. Hal itu memang sangat disayangkan karena bisa membuat citra perawat menjadi tidak baik di mata masyarakat. Ternyata memang hal-hal seperti itulah yang memunculkan jawaban demikian dari masyarakat. Untuk menjadi perawat ideal di mata masyarakat, diperlukan kompetensi yang baik dalam hal menjalankan peran dan fungsi sebagai perawat. Seorang perawat profesional haruslah mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Adapun peran perawat diantaranya ialah pemberi perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung dan advokat klien, manajer kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, penyuluh, dan peran karier. Semua peran tersebut sangatlah berpengaruh dalam membangun citra perawat di masyarakat. Namun, disini saya akan
  • 6. menekankan peran yang menurut saya paling penting dalam membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Peran–peran tersebut diantaranya ialah peran sebagai pemberi perawatan, peran sebagai pemberi kenyaman dan peran sebagai komunikator BAB II
  • 7. KONSEP ROLE MODEL DALAM PASIEN Hasil penelitian menunjukkan kekuatan peran perawat merupakan model sosial dari rentang perilaku adaptif sampai dengan maladaptif. Perawat menggunakan diri untuk menjadi model yang adaptif dan perkembangan perilaku. Role model tidak berhubungan dengan kemampuan total dari norma lokal masyarakat atau kebahagiaan hidup, isi sepenuhnya dalam kehidupan. Efektifnya peran perawat dapat dilakukan dengan penuh dan kepuasan kehidupan diri yang tidak didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran dan juga pendekatan perawat terhadap pasien dalam kehidupannya dalam mengembangkan kemampuan, harapan dan adaptasi. Perawat harus dapat menjawab, mengapa kamu ingin menolong orang lain? helper yang baik harus interes dengan orang lain dan siap menolong dengan cara mencintai dari manusia tersebut. Secara benar bahwa seseorang selama hidupnya membutuhkan kepuasan dan penyelesaian dari kerja yang dilakukan. Tujuannya mempertahankan keseimbangan antara kedua kebutuhan tersebut. Altruisme lebih menitikkan pada kesejahteraan orang lain. Tidak diartikan secara altruistik diri juga tidak menampilkan kompensasi yang adekuat dan pengulangan atau pengingkaran secara praktis atau pengorbanan diri. Akhirnya, altruisme juga dapat diasumsikan sebagai bentuk perubahan sosial yang dibuat untuk manusia dalam bentuk kebutuhan akan kesejahteraan. Salah satu tujuannya adalah semua profesional harus dapat membantu orang lain dalam pemberian pelayanan dan mengembangkan kemampuan sosial. Secara legitimasi diperlukan peran perawat dalam melakukan pekerjaannya untuk mengadakan perubahan struktur yang besar dan proses perubahan sosial dalam meningkatkan kesehatan individu dan kemampuan dirinya. Keyakinan diri pada seseorang dan masyarakat dapat memberikan berupa kesadaran akan petunjuk untuk melakukan tindakan. Kode untuk perawat umumnya menampilkan penguatan nilai hubungan perawat-klien dan tanggung jawab dan pemberian pelayanan yang merupakan rujukan untuk semua perawat dalam memberikan penguatan untuk kesejahteraan
  • 8. pasien dan tanggung jawab sosial. Pilihan etik bertanggung jawab dalam menentukan pertanggungjawaban, resiko, komitmen dan keadilan. Hubungan perawat dengan etik adalah kebutuhan akan tanggung jawab untuk merubah perilaku. Dimana harus diketahui batasan dan kekuatan dan kemampuan yang dimiliki. Juga dilakukan oleh anggota tim kesehatan, perawat yang setiap waktu siap untuk menggali pengetahuan dan kemampuan dalam menolong orang lain sumber-sumber yang digunakan guna dipertanggungjawabkan. BAB III
  • 9. KONSEP KEPUTUSAN MORAL DAN TEORI MORAL DALAM KEPERAWATAN Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi. Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap perawat akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan keperawatan dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati. A. MORAL DALAM KEPERAWATAN Moral merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Teori moral merupakan aplikasi atau penerapan tentang filosofi moral kedalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berpikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai. B. TEORI MORAL DALAM KEPERAWATAN Teori moral mencoba memformulasikan suatu prosedur dan mekanisme untuk pemecahan masalah-masalah etik. Adapun beberapa pendapat yang dimaksud dengan moral 1. Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia (Tim Prima Pena).  Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai akhlak.  Akhlak dan budi pekerti
  • 10.  Kondisi mental yang mempengaruhi seseorang menjadi tetap bersemangat, berani, disiplin, dll. 2. Ensiklopedia Pendidikan (Prof. Dr. Soeganda Poerbacaraka).  Suatu istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat-sifat, corak- corak, maksud-¬maksud, pertimbangan-pertimbangan, atau perbuatan-perbuatan yang layak dapat dinyatakan baik/buruk, benar/salah.  Lawannya moral  Suatu istilah untuk menyatakan bahwa baik/benar itu lebih daripada yang buruk/salah.  Bila dilihat dari sumber dan sifatnya, ada moral keagamaan dan moral sekuler. Moral keagamaan kiranya telah jelas bagi semua orang, sebab untuk hal ini orang tinggal mempelajari ajaran-ajaran agama yang dikehendaki di bidang moral.  Moral sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya bersifat duniawi semata-mata. Bagi kits umat beragama, tentu moral keagamaan yang harus dianut dan bukannya moral sekuler.  Karma etik berkaitan dengan filsafat moral maka sebagai filsafat moral, etik mencari jawaban untuk menentukan serta mempertahankan secara rasional teori yang berlaku tentang apa yang benar atau salah, baik atau buruk, yang secara umum dapat dipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi pedoman bagi tindakan manusia. Dan moral diartikan mengenai apa yang dinialinya seharusnya oleh masyarakat dan etik dapat diartikan pula sebagai moral yang ditujukan kepada profesi. Oleh karma itu etik profesi sebaiknya jugs berbentuk normative yang dianutnya. Moral hampir sama dengan etika, biasanya merujuk pada standar personal tentang benar atau salah. Hal ini sangat penting untuk mengenal antara etika dalam agama, hukum adat dan profesional. Pada tahun 1985, “The American Association Colleges of Nursing”
  • 11. melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi moral/etika esensial dalam praktek keperawatan profesional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan 5 nilai-nilai moral dalam keperawatan, yaitu: 1) Suatu peristiwa atau kejadian, seorang perawat memberikan kepuasan termasuk pelayanan, dan kepedulian. 2) Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi 3) Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri. 4) Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk pelayanan kesehatan, kebaikan, penuh terhadap kepercayaan. 5) Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan prinsip- prinsip legal termasuk objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran. Di dalam keperawatan diperlukan nilai-nilai dan perilaku kesehatan pada posisinya. Perawat bisa menjadi sangat frustrasi bila membimbing atau memberikan konsultasi kepada pasien yang mempunyai nilai-nilai dan perilaku kesehatan yang sangat rendah. Hal ini disebabkan karena pasien kurang memperhatikan status kesehatannya. Pertama-tama yang dilakukan oleh perawat adalah berusaha membantu pasien untuk mengidentifikasi nilai-nilai dasar kehidupannya sendiri. Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan kasus sebagai berikut: Seorang pengusaha yang sangat sukses dan mempunyai akses di luar dan dalam negeri sehingga dia menjadi sibuk sekali dalam mengelola usahanya. Akibat kesibukannya dia sering lupa makan sehingga terjadi perdarahan lambung yang
  • 12. menyebabkan dia perlu dirawat di rumah sakit. Selain itu dia juga perokok berat sebelumnya. Ketika kondisinya telah mulai pulih perawat berusaha mengadakan pendekatan untuk mempersiapkannya untuk pulang. Namun perawat menjadi kecewa, karena pembicaraan akhirnya mengarah pada keberhasilan serta kesuksesannya dalam bisnis. BAB IV
  • 13. KONSEP TENTANG TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL Tanggung jawab merupakan kewajiban, ini mengarah kepada kewajiban yang harus dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan secara professional. Manajer dan para staf harus memahami dengan jelas tentang fungsi tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing perawat serta hasil yang ingin dicapai dan bagaimana mengukur kualitas kinerja stafnya. Perawat yang professional akan bertanggung jawab atas semua bentuk tindakan klinis keperawatan yang dilakukan dalam lingkup tugasnya. Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang ditampilkan guna memperoleh hasil pelayanan keperawatan yang berkualitas tinggi. Yang perlu diperhatikan dari pelaksanaan tanggung jawab adalah memahami secara jelas tentang “uraian tugas dan spesifikasinya” serta dapat dicapai berdasarkan standar yang berlaku atau yang disepakati. Hal ini berarti perawat mempunyai tanggung jawab yang dilandasi oleh komitmen, dimana mereka harus bekerja sesuai fungsi tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk mempertahankannya, perawat hendaknya mampu dan selalu melakukan introspeksi serta arahan pada dirinya sendiri (self-directed), merencanakan pengembangan diri secara kreatif dan senantiasa berusaha meningkatkan kualitas kinerjanya. Hal ini diperlukan agar mereka dapat mengidentifikasi elemen-elemen kritis untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja klinis mereka, guna memenuhi kepuasan pasien dan dirinya sendiri dalam pekerjaannya. Mencatat respon dan perkembangan pasien dengan lengkap dan benar merupakan salah satu tanggung jawab perawat dalam melaksanakan tugasnya. Adapun tanggung jawab perawat dalam menjalankan tugas adalah, Akontabilitas adalah mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan, dimana “tindakan” yang dilakukan merupakan satu aturan profesional. Oleh karena itu pertanggung jawaban atas hasil asuhan keperawatan mengarah langsung kepada praktisi itu sendiri.
  • 14. Pada tingkat pelaksana sebagai perawat harus memiliki kewenangan dan otonomi (kemandirian) dalam pengambilan keputusan untuk tindakan yang akan mereka lakukan. Manajer ruangan bertanggung jawab atas keputusannya terhadap pelaksanaan tugas-tugasnya, termasuk menyeleksi staf, terutama mengarah pada kemampuan kinerja mereka masing-masing. Selanjutnya, setiap perawat sebagai anggota tim bertanggung jawab terhadap penugasan yang dilimpahkan kepadanya. Oleh karena itu, setiap perawat harus paham terhadap pertanggung jawaban atas tugas yang dibebankan kepadanya. Kepala ruangan wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dari stafnya. Perawat professional harus dapat mempertanggung jawabkan tindakan yang dilakukan dalam pencapaian tujuan asuhan keperawatan atau kebidanan kepada pasien. Kepekaan diperlukan terhadap hasil setiap tindakan yang dilakukannya, karena berhubungan dengan tanggung jawab, pendelegasian, kewajiban dan kredibilitas profesinya
  • 15. BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Sebagai kesimpulan keperawatan adalah profesi yang terus mengalami perubahan, fungsinya lebih luas, baik sebagai pelaksana asuhan, pengelola, ahli, pendidik, maupun peneliti keperawatan. Melihat fungsinya yang luas sebagaimana tersebut di atas, maka perawat profesional harus dipersiapkan dengan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang kepemimpinan. Pemimpin keperawatan dibutuhkan baik sebagai pelaksana asuhan keperawatan, pendidik, manajer, ahli, dan bidang riset keperawatan. Dengan model kepemimpinan yang efektif ini, diharapkan di masa yang akan datang profesi keperawatan bisa diterima dengan citra yang baik di masyarakat luas sebagai suatu profesi yang dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Anomin, Konsep Tentang Citra Keperawatan Dalam Memberi Pelayanan Kesehatan, Nuansa Aulia, Bandung, 2006 C.S.T Kansil, Konsep Role Model Dalam Pasien, Jakarta, Pradnya Paramita, 2003, cet.2,