SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Oleh :
AGUS SJAFARI
Agenda
• Pendahuluan
• Model-model Motivasi Kerja
• Pendekatan manajerial Terhadap Motivasi
• Penutup
Pendahuluan
• Perilaku individu tidak terlepas dari motivasi yang mendasari.
• Istilah “Motivasi” dipakai silih berganti dengan istilah
“kebutuhan/need”, “keinginan/want”, “dorongan/drive” atau “impuls”
Motivasi mengandung 3 unsur (Steers) =
• (1) apa yang memberikan energi pada perilaku manusia.
• (2) apa yang menuntun atau menyalurkan perilaku
• (3) bagaimana perilaku dipelihara
• Motivasi individu dipandang sebagai dorongan untuk berbuat
sesuatu yang bisa berasal dari dalam (intrinsik) dan dari luar
(ekstrinsik). Motivasi menimbulkan motif dalam diri seseorang yang
mendorong untuk berperilaku tertentu (Slamet, 2005).
Model-model Motivasi Kerja
Teori awal motivasi : pendekatan psikologis
Content Theories : Motivation that focus on needs
Process Theories : Motivation that focus on behaviors
Instinct Theory
Drive & Reinforcement Theory
Teori Motivasi Berprestasi McClelland
Teori Motivasi Aldefrer (ERG Theory)
Teori Motivasi Herzberg
Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow
Teori Harapan Vroom
Teori Kognitif Kurt Lewin
Teori Motivasi Kerja Porter-Lawler
• Pada awalnya teori motivasi berdasarkan prinsip hedonisme :
“individu cenderung mencari kesenangan dan menghindari
kesusahan”.
• Teori insting = hedonisme + insting + motivasi (tidak disadari)
• Kritik terhadap teori insting :
1. Insting sangat banyak (6000-an)
2. Variasi intensitas motivasi
3. Hubungan yang lemah antara motivasi dan perilaku
4. Sulit dibedakan motif bawah sadar = insting vs perilaku ?!
Instinct Theory
• Asumsi : keputusan perilaku pada saat ini kebanyakan
berdasarkan pada konsekuensi atau hasil yang diterima dari
perilaku sebelumnya. Bila positip=> cenderung mengulangi;
Bila negatip => cenderung menghindari.
• “Drive” = cadangan simpanan energi yang mendorong
makhluk untuk berperilaku dengan cara tertentu.
• Hull (1943) respon individu : usaha = dorongan x kebiasaan.
Drive & Reinforcement Theory
• Kebutuhan mempengaruhi aktivitas manusia sampai
kebutuhan itu terpenuhi.
• Kebutuhan manusia tersusun dalam hierarkhi dari yang
sangat dasar (makanan, tempat tinggal) sampai yang paling
tinggi (aktualisasi diri).
• Hipotesa : individu memenuhi kebutuhannya dalam suatu
urutan tertentu , bergerak dari dasar hierarkhi menuju ke
atas, setelah level kebutuhannya di bawahnya terpenuhi.
• Level kebutuhan yang lebih rendah harus terpuaskan dulu,
sebelum level kebutuhan lebih tinggi diaktifkan untuk
mendorong perilaku.
Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow
Social (Affiliation)
Physiological
Esteem
(Recognition)
Safety (security)
Self-Actualization
Strength of
needs
high
low
Gambar 1. Hierarkhi Kebutuhan menurut Maslow
Social (Affiliation)
Physiological
Esteem
(Recognition)
Safety (security)
Self-Actualization
Strength of
needs
high
low
Gambar 2. Kebutuhan akan keamanan (safety/securuty)
dominan dalam struktur kebutuhan Maslow
Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow
Kebutuhan fisik pada puncak
hierarkhi karena kebutuhan itu
paling kuat sampai bisa
terpuaskan.
Kebutuhan akan rasa aman
dari ketakutan terhadap
bahaya fisik dan penderitaan
terhadap kebutuhan fisik
menjadi dominan dalam diri
seseorang
Social
(Affiliation)
Physiological
Esteem
(Recognition)
Safety (security)
Self-Actualization
Gambar 3. Kebutuhan akan afiliasi sosial dominan dalam
struktur kebutuhan Maslow
Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow
Kebutuhan afiliasi sosial yaitu kebutuhan diterima orang lain, persahabatan
dan cinta; dalam organisasi = kebutuhan interaksi dan kepemimpinan.
Kebutuhan sosial menjadi dominan dalam individu; kebutuhan untuk
menjadi bagian dan diterima menjadi anggota kelompok.
Social
(Affiliation)
Physiological
Esteem
(Recognition)
Safety (security)
Self-Actualization
Gambar 4. Kebutuhan akan penghargaan dominan dalam
struktur kebutuhan Maslow
Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow
Kebutuhan akan harga diri yaitu kebutuhan penghargaan diri dan
penghargaan untuk orang lain.
Kepuasan akan kebutuhan penghargaan menghasilkan perasaan
percaya diri, prestise, kekuasaan dan kontrol. Orang merasa
berguna dan memiliki pengaruh terhadap lingkungan.
Social
(Affiliation)
Physiological
Esteem
(Recognition)
Safety (security)
Self-
Actualization
Gambar 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri dominan
dalam struktur kebutuhan Maslow
Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow
Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan akan prestasi diri,
mengembangkan potensi dirinya.
Aktualisasi diri merupakan keinginan menjadi seseorang yang
maksimal sesuai kapasitasnya
Maslow’s Hierarchy Alderfer’s
Hierarchy
Existence Needs
Relatedness Needs
Growth Needs
Physical Needs
Esteem Needs
Social Needs
Safety Needs
Self-
Realization
Needs
Teori Motivasi Aldefrer (ERG Theory)
E : existence = kebutuhan
terkait eksistensi manusia
R : relatedness =kebutuhan
hubungan interpersonal
G : growth = kebutuhan
berkembang sesuai
potensinya
Teori Motivasi Herzberg
dissatisfaction
satisfaction
Faktor Motivasi
Faktor Hygiene
rendah
rendah tinggi
tinggi
Ketiadaan faktor Adanya faktor
Faktor hygiene/maintenance : gaji, keamanan kerja, kondisi kerja,
status, kebijakan perusahaan, supervisi teknis, hubungan
interpersonal
Faktor motivasi : prestasi, penghargaan, tanggungjawab,
promosi, tugas, kemungkinan berkembang
Teori Motivasi Berprestasi McClelland
N Pow :
kebutuhan akan
kekuasaan
Perilaku mengontrol
lingkungan, mempenga-
ruhi perilaku orang lain
N Aff :
kebutuhan untuk
berafiliasi
Ketertarikan kepada
pihak lain dan
kebutuhan merasa
diterima orang lain
N Ach :
kebutuhan untuk
berprestasi
Perilaku menuju
kompetisi dengan
standar terbaik
N Aut :
kebutuhan akan
kemandirian
Keinginan mandiri
• Teori kognitif (Lewin) : suatu organisme membuat keputusan secara sadar
terhadap perilaku yang akan dilakukan berdasarkan petunjuk dari
lingkungannya.
• Dorongan motivasi merupakan fungsi perkalian antara harapan dan valensi.
• Harapan = kepercayaan individu bahwa tindakan individu akan mendatangkan
hasil tertentu.
• Valensi = sejumlah nilai positip atau negatip yang terjadi pada hasil yang
diharapkan dari suatu tindakan yang dilakukan individu.
Teori Kognitif Kurt Lewin
Motivasi = harapan x valensi
Motivasi Kerja
Usaha yang
diperlukan
individu
Problem
domestik
Model Teori Harapan Vroom (expectancy theory) – Plunkett & Attner, 1994:402.
Penghargaan
Organisasi
Penghargaan
Organisasi
Kinerja Individu
Teori Harapan Vroom
Teori Vroom mengasumsikan bahwa individu mengambil
pilihan secara sadar dan rasional tentang perilaku
kerjanya.
Karyawan secara rasional akan mengevaluasi berbagai
perilaku kerja dan akan memilih mana yang dipercaya
memberikan imbalan hasil kerja paling bernilai (promosi).
Nilai penghargaan
Usaha
Persepsi kemungkinan
Usaha  penghargaan
Kemampuan & sifat
Persepsi peranan
Kinerja
(pencapaian kerja)
Kepuasan kerja
Penghargaan ekstrinsik
Penghargaan intrinsik
Persepsi penghargaan
yang pantas
Gambar 6. Model Motivasi Kerja Prter-Lawler (Lyman W. Porter & Edward E. Lawler III (1968) dalam Steers et al (1996 :23)
Teori Motivasi Kerja Porter-Lawler
Pendekatan Manajerial Terhadap Motivasi
Model Tradisional
Model Hubungan Antar Manusia Model Sumberdaya Manusia
Asumsi - asumsi
1. Pekerjaan tidak menyenangkan bagi sebagian besar
pegawai
1. Pegawai ingin bermanfaat dan penting 1. Pekerjaan bukannya tidak menyenangkan. Pegawai
ingin kontribusi terhadap tujuan organisasi dimana
mereka ikut menentukan
2. Apa yang dikerjakan kurang penting dibanding apa
yang diperoleh
2. Pegawai berharap ikut memiliki dan diakui sebagai
individu
2. Kebanyakan pegawai bisa lebih kreatif,
bertanggungjawab dan mengontrol diri sendiri
dibanding tuntutan pekerjaan
3. Sedikit pegawai bisa bekerja dengan kreatif, tanpa
diarahkan, tanpa dikontrol
3. Kebutuhan lebih penting dari uang dalam motivasi
pegawai untuk bekerja
1. Tugas dasar manajer supervisi & kontrol bawahan 1. Tugas dasar manajer membuat tiap pegawai merasa
berguna dan penting
1. Tugas dasar manajer memberdayakan SDM
2. Manajer harus menjabarkan tugas menjadi
sederhana, mudah dilakukan
2. Manajer membuat pegawai selalu mendapat
informasi & mendengar keluhan terhadap rencana
2. Manajer membuat lingkungan dimana semua staf
bisa kontribusi maksimal seseuai kemampuan
3. Manajer menerapkan prosedur rutinitas kerja,
menjaga dengan ketat
3. Manajer mendorong bawahan melakukan pekerjaan
rutin
3. Manajer mendorong partisipasi penuh pada hal
penting, secara kontinyu memperluas self-direction &
kontrol
Kebijakan-kebijakan
1. Pegawai mentoleransi pekerjaan jika gajinya pantas
dan bos adil
1. Manajer membagi informasi dg bawahan dan
melibatkan dalam keputusan rutin, akan memuaskan
kebutuhan dasar merasa memiliki dan merasa penting
1. Manajer memperluas kemampuan bawahan , self
direction, self-control, yang bisa memperbaiki efeisiensi
operasi organisasi
2. Tugas-tugas sederhana, pegawai dikontrol ketat,
pegawai memproduksi diatas standar
2. Memenuhi kebutuhan pegawai meningkatkan moral,
mengurangi resistensi dan bawahan akan bekerjasama
2. Kepuasan kerja meningkat dengan bawahan
menggunakan secara optimal sumberdaya yang ada
Harapan-harapan
• Memperlakukan pegawai sebagai individu.
• Menyediakan dukungan.
• Menghargai keragaman budaya.
• Pemberdayaan pegawai.
• Menyediakan sistem penghargaan yang efektif.
• Re-desain tugas-tugas.
• Mengembangkan “intrapeneurship”.
• Fleksibilitas.
Mengelola motivasi dalam organisasi
(Plunkett&Attner, 1994:410-418)
Penutup
Demikian sekilas info.
Terimakasih.

More Related Content

What's hot

Teori dan model kepemimpinan
Teori dan model kepemimpinanTeori dan model kepemimpinan
Teori dan model kepemimpinanFrans Dione
 
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)Sulistia Rini
 
Studi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinanStudi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinanAhmad Fajar
 
Kepemimpinan dalam perusahaan ppt
Kepemimpinan dalam perusahaan pptKepemimpinan dalam perusahaan ppt
Kepemimpinan dalam perusahaan pptmaureen07
 
Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiFirmansyah Rohi
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuhanafieminence
 
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Diah Ayu
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikMuh Firyal Akbar
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASInurul khaiva
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 
Pengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompokPengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompokRevano Pm
 
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Muhammad Bahrudin
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para AhliChristian Lokas
 
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)Isna Nusa Kumalasari
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdFrans Dione
 
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)ombaga sakerebau
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanEdwarn Abazel
 

What's hot (20)

Teori dan model kepemimpinan
Teori dan model kepemimpinanTeori dan model kepemimpinan
Teori dan model kepemimpinan
 
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
 
Studi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinanStudi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinan
 
Kepemimpinan dalam perusahaan ppt
Kepemimpinan dalam perusahaan pptKepemimpinan dalam perusahaan ppt
Kepemimpinan dalam perusahaan ppt
 
Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasi
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Pengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompokPengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompok
 
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
 
komponen karakter
komponen karakterkomponen karakter
komponen karakter
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
Materi Kepemimpinan
Materi KepemimpinanMateri Kepemimpinan
Materi Kepemimpinan
 
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)
 
Gaya Kepemimpinan
Gaya KepemimpinanGaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fd
 
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
 

Similar to OPTIMALKAN MOTIVASI KERJA

Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2Andi Iswoyo
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerjaJuanda Ipan
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Defina Sulastiningtiyas
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemennasutionnasril
 
05 Teori Organisasi Adm Publik
05 Teori Organisasi   Adm Publik05 Teori Organisasi   Adm Publik
05 Teori Organisasi Adm PublikAndi Iswoyo
 
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIAjeng Pipit
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjayaridzuangrik
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerjaeki050988
 
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiKuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiMukhrizal Effendi
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenSeptian Ardhi
 

Similar to OPTIMALKAN MOTIVASI KERJA (20)

Motivasi 1 pp
Motivasi 1  ppMotivasi 1  pp
Motivasi 1 pp
 
Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerja
 
Desi_Fitriani muach.ppt
Desi_Fitriani muach.pptDesi_Fitriani muach.ppt
Desi_Fitriani muach.ppt
 
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasi
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemen
 
05 Teori Organisasi Adm Publik
05 Teori Organisasi   Adm Publik05 Teori Organisasi   Adm Publik
05 Teori Organisasi Adm Publik
 
Nnnnnnnnnnnnnnnn
NnnnnnnnnnnnnnnnNnnnnnnnnnnnnnnn
Nnnnnnnnnnnnnnnn
 
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
 
motivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasimotivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasi
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjaya
 
Mengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teoriMengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teori
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Motivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaanMotivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaan
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
 
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiKuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 

More from Siti Sahati

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukSiti Sahati
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuSiti Sahati
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuSiti Sahati
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Siti Sahati
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategySiti Sahati
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Siti Sahati
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSiti Sahati
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSiti Sahati
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Siti Sahati
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifSiti Sahati
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikSiti Sahati
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis KependudukanSiti Sahati
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaSiti Sahati
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human DevelopmentSiti Sahati
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiSiti Sahati
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis TransekSiti Sahati
 

More from Siti Sahati (20)

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human Development
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
 
Photo Mapping
Photo MappingPhoto Mapping
Photo Mapping
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

OPTIMALKAN MOTIVASI KERJA

  • 2. Agenda • Pendahuluan • Model-model Motivasi Kerja • Pendekatan manajerial Terhadap Motivasi • Penutup
  • 3. Pendahuluan • Perilaku individu tidak terlepas dari motivasi yang mendasari. • Istilah “Motivasi” dipakai silih berganti dengan istilah “kebutuhan/need”, “keinginan/want”, “dorongan/drive” atau “impuls” Motivasi mengandung 3 unsur (Steers) = • (1) apa yang memberikan energi pada perilaku manusia. • (2) apa yang menuntun atau menyalurkan perilaku • (3) bagaimana perilaku dipelihara • Motivasi individu dipandang sebagai dorongan untuk berbuat sesuatu yang bisa berasal dari dalam (intrinsik) dan dari luar (ekstrinsik). Motivasi menimbulkan motif dalam diri seseorang yang mendorong untuk berperilaku tertentu (Slamet, 2005).
  • 4. Model-model Motivasi Kerja Teori awal motivasi : pendekatan psikologis Content Theories : Motivation that focus on needs Process Theories : Motivation that focus on behaviors Instinct Theory Drive & Reinforcement Theory Teori Motivasi Berprestasi McClelland Teori Motivasi Aldefrer (ERG Theory) Teori Motivasi Herzberg Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow Teori Harapan Vroom Teori Kognitif Kurt Lewin Teori Motivasi Kerja Porter-Lawler
  • 5. • Pada awalnya teori motivasi berdasarkan prinsip hedonisme : “individu cenderung mencari kesenangan dan menghindari kesusahan”. • Teori insting = hedonisme + insting + motivasi (tidak disadari) • Kritik terhadap teori insting : 1. Insting sangat banyak (6000-an) 2. Variasi intensitas motivasi 3. Hubungan yang lemah antara motivasi dan perilaku 4. Sulit dibedakan motif bawah sadar = insting vs perilaku ?! Instinct Theory
  • 6. • Asumsi : keputusan perilaku pada saat ini kebanyakan berdasarkan pada konsekuensi atau hasil yang diterima dari perilaku sebelumnya. Bila positip=> cenderung mengulangi; Bila negatip => cenderung menghindari. • “Drive” = cadangan simpanan energi yang mendorong makhluk untuk berperilaku dengan cara tertentu. • Hull (1943) respon individu : usaha = dorongan x kebiasaan. Drive & Reinforcement Theory
  • 7. • Kebutuhan mempengaruhi aktivitas manusia sampai kebutuhan itu terpenuhi. • Kebutuhan manusia tersusun dalam hierarkhi dari yang sangat dasar (makanan, tempat tinggal) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). • Hipotesa : individu memenuhi kebutuhannya dalam suatu urutan tertentu , bergerak dari dasar hierarkhi menuju ke atas, setelah level kebutuhannya di bawahnya terpenuhi. • Level kebutuhan yang lebih rendah harus terpuaskan dulu, sebelum level kebutuhan lebih tinggi diaktifkan untuk mendorong perilaku. Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow
  • 8. Social (Affiliation) Physiological Esteem (Recognition) Safety (security) Self-Actualization Strength of needs high low Gambar 1. Hierarkhi Kebutuhan menurut Maslow Social (Affiliation) Physiological Esteem (Recognition) Safety (security) Self-Actualization Strength of needs high low Gambar 2. Kebutuhan akan keamanan (safety/securuty) dominan dalam struktur kebutuhan Maslow Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow Kebutuhan fisik pada puncak hierarkhi karena kebutuhan itu paling kuat sampai bisa terpuaskan. Kebutuhan akan rasa aman dari ketakutan terhadap bahaya fisik dan penderitaan terhadap kebutuhan fisik menjadi dominan dalam diri seseorang
  • 9. Social (Affiliation) Physiological Esteem (Recognition) Safety (security) Self-Actualization Gambar 3. Kebutuhan akan afiliasi sosial dominan dalam struktur kebutuhan Maslow Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow Kebutuhan afiliasi sosial yaitu kebutuhan diterima orang lain, persahabatan dan cinta; dalam organisasi = kebutuhan interaksi dan kepemimpinan. Kebutuhan sosial menjadi dominan dalam individu; kebutuhan untuk menjadi bagian dan diterima menjadi anggota kelompok.
  • 10. Social (Affiliation) Physiological Esteem (Recognition) Safety (security) Self-Actualization Gambar 4. Kebutuhan akan penghargaan dominan dalam struktur kebutuhan Maslow Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow Kebutuhan akan harga diri yaitu kebutuhan penghargaan diri dan penghargaan untuk orang lain. Kepuasan akan kebutuhan penghargaan menghasilkan perasaan percaya diri, prestise, kekuasaan dan kontrol. Orang merasa berguna dan memiliki pengaruh terhadap lingkungan.
  • 11. Social (Affiliation) Physiological Esteem (Recognition) Safety (security) Self- Actualization Gambar 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri dominan dalam struktur kebutuhan Maslow Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan akan prestasi diri, mengembangkan potensi dirinya. Aktualisasi diri merupakan keinginan menjadi seseorang yang maksimal sesuai kapasitasnya
  • 12. Maslow’s Hierarchy Alderfer’s Hierarchy Existence Needs Relatedness Needs Growth Needs Physical Needs Esteem Needs Social Needs Safety Needs Self- Realization Needs Teori Motivasi Aldefrer (ERG Theory) E : existence = kebutuhan terkait eksistensi manusia R : relatedness =kebutuhan hubungan interpersonal G : growth = kebutuhan berkembang sesuai potensinya
  • 13. Teori Motivasi Herzberg dissatisfaction satisfaction Faktor Motivasi Faktor Hygiene rendah rendah tinggi tinggi Ketiadaan faktor Adanya faktor Faktor hygiene/maintenance : gaji, keamanan kerja, kondisi kerja, status, kebijakan perusahaan, supervisi teknis, hubungan interpersonal Faktor motivasi : prestasi, penghargaan, tanggungjawab, promosi, tugas, kemungkinan berkembang
  • 14. Teori Motivasi Berprestasi McClelland N Pow : kebutuhan akan kekuasaan Perilaku mengontrol lingkungan, mempenga- ruhi perilaku orang lain N Aff : kebutuhan untuk berafiliasi Ketertarikan kepada pihak lain dan kebutuhan merasa diterima orang lain N Ach : kebutuhan untuk berprestasi Perilaku menuju kompetisi dengan standar terbaik N Aut : kebutuhan akan kemandirian Keinginan mandiri
  • 15. • Teori kognitif (Lewin) : suatu organisme membuat keputusan secara sadar terhadap perilaku yang akan dilakukan berdasarkan petunjuk dari lingkungannya. • Dorongan motivasi merupakan fungsi perkalian antara harapan dan valensi. • Harapan = kepercayaan individu bahwa tindakan individu akan mendatangkan hasil tertentu. • Valensi = sejumlah nilai positip atau negatip yang terjadi pada hasil yang diharapkan dari suatu tindakan yang dilakukan individu. Teori Kognitif Kurt Lewin Motivasi = harapan x valensi
  • 16. Motivasi Kerja Usaha yang diperlukan individu Problem domestik Model Teori Harapan Vroom (expectancy theory) – Plunkett & Attner, 1994:402. Penghargaan Organisasi Penghargaan Organisasi Kinerja Individu Teori Harapan Vroom Teori Vroom mengasumsikan bahwa individu mengambil pilihan secara sadar dan rasional tentang perilaku kerjanya. Karyawan secara rasional akan mengevaluasi berbagai perilaku kerja dan akan memilih mana yang dipercaya memberikan imbalan hasil kerja paling bernilai (promosi).
  • 17. Nilai penghargaan Usaha Persepsi kemungkinan Usaha  penghargaan Kemampuan & sifat Persepsi peranan Kinerja (pencapaian kerja) Kepuasan kerja Penghargaan ekstrinsik Penghargaan intrinsik Persepsi penghargaan yang pantas Gambar 6. Model Motivasi Kerja Prter-Lawler (Lyman W. Porter & Edward E. Lawler III (1968) dalam Steers et al (1996 :23) Teori Motivasi Kerja Porter-Lawler
  • 18. Pendekatan Manajerial Terhadap Motivasi Model Tradisional Model Hubungan Antar Manusia Model Sumberdaya Manusia Asumsi - asumsi 1. Pekerjaan tidak menyenangkan bagi sebagian besar pegawai 1. Pegawai ingin bermanfaat dan penting 1. Pekerjaan bukannya tidak menyenangkan. Pegawai ingin kontribusi terhadap tujuan organisasi dimana mereka ikut menentukan 2. Apa yang dikerjakan kurang penting dibanding apa yang diperoleh 2. Pegawai berharap ikut memiliki dan diakui sebagai individu 2. Kebanyakan pegawai bisa lebih kreatif, bertanggungjawab dan mengontrol diri sendiri dibanding tuntutan pekerjaan 3. Sedikit pegawai bisa bekerja dengan kreatif, tanpa diarahkan, tanpa dikontrol 3. Kebutuhan lebih penting dari uang dalam motivasi pegawai untuk bekerja 1. Tugas dasar manajer supervisi & kontrol bawahan 1. Tugas dasar manajer membuat tiap pegawai merasa berguna dan penting 1. Tugas dasar manajer memberdayakan SDM 2. Manajer harus menjabarkan tugas menjadi sederhana, mudah dilakukan 2. Manajer membuat pegawai selalu mendapat informasi & mendengar keluhan terhadap rencana 2. Manajer membuat lingkungan dimana semua staf bisa kontribusi maksimal seseuai kemampuan 3. Manajer menerapkan prosedur rutinitas kerja, menjaga dengan ketat 3. Manajer mendorong bawahan melakukan pekerjaan rutin 3. Manajer mendorong partisipasi penuh pada hal penting, secara kontinyu memperluas self-direction & kontrol Kebijakan-kebijakan 1. Pegawai mentoleransi pekerjaan jika gajinya pantas dan bos adil 1. Manajer membagi informasi dg bawahan dan melibatkan dalam keputusan rutin, akan memuaskan kebutuhan dasar merasa memiliki dan merasa penting 1. Manajer memperluas kemampuan bawahan , self direction, self-control, yang bisa memperbaiki efeisiensi operasi organisasi 2. Tugas-tugas sederhana, pegawai dikontrol ketat, pegawai memproduksi diatas standar 2. Memenuhi kebutuhan pegawai meningkatkan moral, mengurangi resistensi dan bawahan akan bekerjasama 2. Kepuasan kerja meningkat dengan bawahan menggunakan secara optimal sumberdaya yang ada Harapan-harapan
  • 19. • Memperlakukan pegawai sebagai individu. • Menyediakan dukungan. • Menghargai keragaman budaya. • Pemberdayaan pegawai. • Menyediakan sistem penghargaan yang efektif. • Re-desain tugas-tugas. • Mengembangkan “intrapeneurship”. • Fleksibilitas. Mengelola motivasi dalam organisasi (Plunkett&Attner, 1994:410-418)