SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
mengintegrasikan teori-teori motivasi


                           Mengintegrasikan Teori-teori Motivasi



Suatu integrasi dari prinsip teori-teori inovasi dikemukakan oleh Edwin Locke yang meliputi 6
langkah :
 Kebutuhan       Nilai-nilai      Tujuan-Tujuan   Kinerja           Imbalan          Kepuasan

   Fisiologis      Uang             Promosi         Prestasi          Peningkatan      Persepsi
   Rasa aman       Prestasi         Bonus           jangka            gaji             terhadap
   Social          Kekuasaan        Penialaian      pendek            Promosi          pemenuhan
   Harga diri      Afiliasi         kerja           Prestasi          Bahagia          kebutuhan
   Aktualisasi                                      jamgka            Tunjangan        dan
   diri                                             panjang           Imbalan          kesamaan
                                                                      Kerja




                               Rangkaian Muncul Kebutuhan Baru




1. “Needs”
   Orang bekerja pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan. Pada kotak I sesuai dengan Teori
   Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan) dan Teori Clyton Alderfer (Teori ERG).


 Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada
   pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
   (1) Kebutuhan fisiologikal (physiological needs)
       merupakan kebutuhan utama seperti : rasa lapar, haus, istirahat tempat tinggal, pakaian
       dan yang dapat dipuaskan secara ekonomis seperti karyawan digaji dan digubakan untuk
       memenui kebutuhan dasar atau fisiologis mereka.
   (2) Kebutuhan rasa aman (security and safety needs)
       Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi muncul kebutuhan keamanan dan keselamatan
       terutama yang berkaitan dengan keamanan akan pekerjaan. Tidak dalam arti fisik semata,


Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012                                                                  Page 1
mengintegrasikan teori-teori motivasi


       akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. Misal: tidak khawatir terkena PHK,
       mendapatkan penghasilan tetap.
   (3) Kebutuhan social dan kasih sayang (belongingness and love needs)
       pada level ini kebutuhan berupa hubungan social baik didalam maupun diluar organisasi.
       Missal: rasa kasih saying, kepemilikan, penermaan, persahabatan.
   (4) Kebutuhan akan harga diri (esteem needs)
       Yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Missal: faktor
       penghargaan internan dan eksternal.
   (5) Aktualisasi diri (self actualization)
       Dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang
       terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
       Missal: pertumbuhan, pencapaian potensiseseorang, dan pemenuhan diri sendiri.


 Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer
   merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu :
   E = Existence (kebutuhan akan eksistensi). Berkaitan dengan memenuhi kebutuhan dasar.
   R = Relatedness (kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain). Kebutuhan yang
   berfokus pada pengembangan hubungan interpersonal. Dorongan akan kebutuhan sosial dan
   status memerlukan interaksi dengan orang lain.
   G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan).


   Jika makna tiga istilah tersebut diperhaikan lebih lanjut maka akan tampak dua hal penting.
   Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan
   oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki
   pertama dan kedua dalam teori Maslow. “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan
   ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama
   dengan “self actualization” menurut Maslow.




Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012                                                                Page 2
mengintegrasikan teori-teori motivasi


2. “Valiees”
   Ketidaknyamanan atau tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tidak selalalu memotivasi
   seseorang untuk bertindak, nilai-nilai yang secara sadar diinginkan oleh seseorang
   menyebabkan seseorang melakukan tindakan. Nilai-nilai memotivasi suatu tindakan, sebagai
   contoh: Nilai Uang menyebabkan suatu tindakan, Uang yang diterima digunakan untuk
   memenuhi kebutuhannya. Nilai dari motivasi prestasi , menyebabkan orang dengan
   kebutuhan prestasi tinggi bekerja keras untuk menyelesaikan tugas. Nilai Kekuasaan
   menyebabkan suatu tindakan, Kekuasaan yang dimiliki dapat dipergunakan untuk mengatur
   dan memerintah bawahannya. Nilai dari motivasi Afiliasi, seseorang ingin bertemu dengan
   orang lain.


   Pada kotak II ini sesuai dengan Teori Herzberg (Teori Dua Faktor) serta Teori Mc Clelland
   (Teori Motivasi Berprestasi)


 Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)

   Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu
   faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.


   Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong
   berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan
   yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya
   ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang
   dalam kehidupan seseorang.


   Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan
   seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan
   pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara
   lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya,
   hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh
   para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan
   sistem imbalan yang berlaku.

Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012                                                              Page 3
mengintegrasikan teori-teori motivasi


 Teori Mc Clelland (Teori Motivasi Berprestasi)

   David Mc Clelland dan kawan-kawan merumuskan suatu teori motivasi manusia (Teori
   Motivasi Berprestasi) berdasarkan test Thematic Apperceptive Test (TAT). Berdasarkan
   bagaimana orang-orang mendeskripsikan gambar, maka terdapat tiga kebutuhan yaitu:
       “Need     for   Achievment”    (dorongan    untuk   mencapai    keberhasilan    mencapai
       kesempurnaan, berbuat yang terbaik.
       “Need for Power” (dorongan untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain, dimana
       orang melakukan dalam suatu cara yang tidak dilakukan oleh orang lain).
       “Need for Affiliation” (dorongan untuk mengelola hubungan pribadi, bersahabat, hidup
       harmonis dengan orang lain).


   Menurut Mc Clelland kebutuhan afiliasi membantu seseorang untuk toleran, menghargai
   orang lain, menjalin hubungan baik dan kerja sama.


3. “Goals”
   Tujuan-tujuan adalah aplikasi dari nilai-nilai untuk situasi spesifik. Misal seseorang bekerja
   melakukan promosi untuk mendapatkan gaji, bonus serta ingin mendapatkan penilaian kerja
   yang bagus.
   Dalam Teori penetapan tujuan (goal setting theory), Edwin Locke mengemukakan bahwa
   dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :
   (a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian
   (b) tujuan-tujuan mengatur upaya
   (c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi
   (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.


   Penetapan tujuan seperti halnya individu, kita menetapkan tujuan dan kemudian bekerja
   untuk menyelesaikan tujuan tersebut. Orientasi terhadap tujuan menentukan perilaku kita.
   Seseorang akan memiliki motivasi yang inggi jika ia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga
   muncullah apa yang disebut dengan Goal-Setting.




Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012                                                               Page 4
mengintegrasikan teori-teori motivasi


   Seperti pada teori expectancy, seseorang yakin bahwa tingkah laku tertentu akan mengarah
   pada kinerja dan imbalan level tertentu merupakan suatu pengaruh motivasional yang
   penting. Teori expectancy ini mengatakan bahwa seorang karyawan dimotivasi untuk
   menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan mengantar ke suatu
   penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran
   organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan
   tujuan pribadi karyawan tersebut.


4. “Performance”
   Kebutuhan seseorang merupakan serangkaian tindakan yang dipilih untuk mencapai tujuan-
   tujuan bernilai yang akan memenuhi kebutuhan tertentu. Sebagai contoh: jika kinerja seorang
   karyawan baik maka karyawan tersebut berhak mendapatkan pengakuan terhadap prestasinya
   misal untuk prestasi jangka pendek karyawan tersebut mendapat penghargaan bulanan
   sebagai karyawan terdisiplin dalam periode bulan tersebut, untuk prestasi jangka panjangnya
   karyawan tersebut naik pangkat.

   Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi/ Achievment)

   Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan,
   menguasai berbagai keahlian, atau memiliki standar yang tinggi. Orang yang memiliki n-
   ACH tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan baru dan mencari tingka tkebebasan
   yang tinggi. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan
   dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi
   antara lain bersedia menerima resiko yang relative tinggi, keinginan untuk mendapatkan
   umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan
   masalah.

   n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai
   prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan
   kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya
   sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut, tentunya imbalan yang paling
   memuaskan bagi mereka adalah pengakuan dari masyarakat.



Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012                                                             Page 5
mengintegrasikan teori-teori motivasi


   Sebab-sebab seseorang memiliki n-ACH yang tinggi diantaranya adalah pujian dan imbalan
   akan kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari prestasi, dan keinginan
   untuk menghadapi tantangan.

5. “Rewards”
   Orang mengharapkan untuk pengalaman reward dan punishment sebagai hasil kinerja
   mereka. Orang berharap mendapat reward seperti peningkatan gaji, Promosi, Tunjangan,
   Bonus, Imbalan kerja, untuk memenuhi kebutuhan dan kebahagiaan.

   Menurut Teori Reinforcement: "sesuatu yang menyenangkan akan selalu diulang, sesuatu
   yang tidak menyenangkan akan dihindari". Perbuatan yang menurut kita baik perlu kita
   beri reward (hadiah, pujian, penghargaan, dll) dan sesuatu yang menurut kita salah harus
   diberi punishment agar tidak diulang lagi suatu saat nanti, karena sesuatu yang menurut
   mereka menyenangkan akan mereka ulangi tapi sesuatu yang menurut mereka tidak enak
   akan selalu dihindari.

   Teori Equity, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh
   keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja untuk mendapat
   tukaran imbalan dari organisasi. Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia
   terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan
   organisasi dengan imbalan yang diterima.

6. “Satisfaction”
   Seseorang mengharap dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu dengan kinerja yang
   baik.

   Teori Equty sering disebut teori keadilan dengan memfokuskan pada perbandingan relative
   antara input dan hasil dari individu lainnya. Jika tingkat rasio perbandingan seseorang
   menunjukan keseimbangan dengan rasio orang lain, maka ia akan merasa puas. Sebaliknya
   jika terdapat adanya ketidakadilan, orang akan merasa tidak puas, prinsip teori ini adalah
   seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan
   (equity).




Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012                                                             Page 6
mengintegrasikan teori-teori motivasi


   Perasaan equity dan in-equity atas suatu situasi, diperoleh dengan cara membandingkan
   dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor rmaupun di tempat lain. Keadilan
   merupakan suatu keadaan yang muncul dalam pikiran seseorang jika ia merasa bahwa antara
   ratio usaha dan imbalan adalah seimbang.

   Teori ini juga mengemukakan bahwa individu tidak hanya memperhatikan jumlah total
   outcomes yang diterima atas usaha mereka tetapi juga memperhatikan jumlah yang diterima
   oleh orang lain. Atas dasar inputs seseorang seperti halnya usaha atau effort, pengalaman,
   pendidikan, dan kemampuan seseorang akan membandingkan outcomes seperti halnya
   tingkat upah atau gaji, pengakuan, dan faktor-faktor lain. Apabila terjadi ketidakseimbangan
   rasio outcomes –inputs dengan orang lain, maka timbul suatu ketegangan. Dan ketegangan
   ini merupakan dasar dari motivasi.




Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012                                                              Page 7

More Related Content

What's hot

Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiSatya Pranata
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan HipotesisLandasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan HipotesisIrti Andraini
 
Ppt kel1 skb aspek hukum studi kelayakan bisnis univ muhammadiyah gresik
Ppt kel1 skb aspek hukum studi kelayakan bisnis univ muhammadiyah gresikPpt kel1 skb aspek hukum studi kelayakan bisnis univ muhammadiyah gresik
Ppt kel1 skb aspek hukum studi kelayakan bisnis univ muhammadiyah gresikSyaikhurRama
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptPelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptWira Kharisma
 
Pengertian Etika Bisnis (Business Ethics)_ Materi Training "Etika Bisnis dan ...
Pengertian Etika Bisnis (Business Ethics)_ Materi Training "Etika Bisnis dan ...Pengertian Etika Bisnis (Business Ethics)_ Materi Training "Etika Bisnis dan ...
Pengertian Etika Bisnis (Business Ethics)_ Materi Training "Etika Bisnis dan ...Kanaidi ken
 
Orientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembanganOrientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembanganEko Mardianto
 
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"Farandi Octorizki
 
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Joseph Sitepu
 
Analisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.pptAnalisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.pptIema Shofia
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan ProduktifitasKualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitasiyandri tiluk wahyono
 

What's hot (20)

Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam Organiasasi
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
 
1.perencanaan karier
1.perencanaan karier1.perencanaan karier
1.perencanaan karier
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan HipotesisLandasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
 
Ppt kel1 skb aspek hukum studi kelayakan bisnis univ muhammadiyah gresik
Ppt kel1 skb aspek hukum studi kelayakan bisnis univ muhammadiyah gresikPpt kel1 skb aspek hukum studi kelayakan bisnis univ muhammadiyah gresik
Ppt kel1 skb aspek hukum studi kelayakan bisnis univ muhammadiyah gresik
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRIRISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
 
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptPelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
 
Power point msdm seleksi
Power point msdm seleksiPower point msdm seleksi
Power point msdm seleksi
 
Pengertian Etika Bisnis (Business Ethics)_ Materi Training "Etika Bisnis dan ...
Pengertian Etika Bisnis (Business Ethics)_ Materi Training "Etika Bisnis dan ...Pengertian Etika Bisnis (Business Ethics)_ Materi Training "Etika Bisnis dan ...
Pengertian Etika Bisnis (Business Ethics)_ Materi Training "Etika Bisnis dan ...
 
Orientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembanganOrientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembangan
 
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"
Perilaku Organisasi Bab 3 "Sikap dan Kepuasan Kerja"
 
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Analisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.pptAnalisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.ppt
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan ProduktifitasKualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
 

Viewers also liked

Pendidikan organisasi
Pendidikan organisasiPendidikan organisasi
Pendidikan organisasiIsa Tuyo
 
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v3
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v304 faktor yang mempengaruhi perilaku v3
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v3Imansyah Lubis
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Defina Sulastiningtiyas
 
TEORI MOTIVASI (teori harapan v.vroom)
TEORI MOTIVASI (teori harapan v.vroom)TEORI MOTIVASI (teori harapan v.vroom)
TEORI MOTIVASI (teori harapan v.vroom)Sulistia Rini
 
Bab 1: Teori Pengurusan dari Perspektif Barat
Bab 1: Teori Pengurusan dari Perspektif BaratBab 1: Teori Pengurusan dari Perspektif Barat
Bab 1: Teori Pengurusan dari Perspektif BaratSiti Azzyati
 
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan SenyumanLulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman9elevenStarUnila
 

Viewers also liked (7)

Pendidikan organisasi
Pendidikan organisasiPendidikan organisasi
Pendidikan organisasi
 
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v3
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v304 faktor yang mempengaruhi perilaku v3
04 faktor yang mempengaruhi perilaku v3
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
 
TEORI MOTIVASI (teori harapan v.vroom)
TEORI MOTIVASI (teori harapan v.vroom)TEORI MOTIVASI (teori harapan v.vroom)
TEORI MOTIVASI (teori harapan v.vroom)
 
Bab 1: Teori Pengurusan dari Perspektif Barat
Bab 1: Teori Pengurusan dari Perspektif BaratBab 1: Teori Pengurusan dari Perspektif Barat
Bab 1: Teori Pengurusan dari Perspektif Barat
 
EKMA4111: Modul 4
EKMA4111: Modul 4EKMA4111: Modul 4
EKMA4111: Modul 4
 
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan SenyumanLulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
 

Similar to Kinerja

Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIAjeng Pipit
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjayaridzuangrik
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasideni kurniawan
 
Motivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilakuMotivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilakuwandy99
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptRioAgungPrabowo
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerjaeki050988
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerjaJuanda Ipan
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemennasutionnasril
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiGondo Madden
 
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...YohanesSukamdi1
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...WidyaAyundaPutri
 

Similar to Kinerja (20)

Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjaya
 
Unit8 : pengarahan (motivasi)
Unit8 : pengarahan (motivasi)Unit8 : pengarahan (motivasi)
Unit8 : pengarahan (motivasi)
 
Motivasi kerja.pptx
Motivasi kerja.pptxMotivasi kerja.pptx
Motivasi kerja.pptx
 
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur MuspitaBab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
 
Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasi
 
Motivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilakuMotivasi dalam perilaku
Motivasi dalam perilaku
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
 
Motivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaanMotivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaan
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerja
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
teori-motivasi1.ppt
teori-motivasi1.pptteori-motivasi1.ppt
teori-motivasi1.ppt
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemen
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasi
 
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasi
 
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembelajaran-Teori Motivasi Pembel...
 
5. week 5 motifasi
5. week 5 motifasi5. week 5 motifasi
5. week 5 motifasi
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
 
Teori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerjaTeori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerja
 

More from Uni Azza Aunillah

Chap17 statistical applications on management
Chap17 statistical applications on managementChap17 statistical applications on management
Chap17 statistical applications on managementUni Azza Aunillah
 
Chap15 time series forecasting & index number
Chap15 time series forecasting & index numberChap15 time series forecasting & index number
Chap15 time series forecasting & index numberUni Azza Aunillah
 
Chap14 multiple regression model building
Chap14 multiple regression model buildingChap14 multiple regression model building
Chap14 multiple regression model buildingUni Azza Aunillah
 
Chap13 intro to multiple regression
Chap13 intro to multiple regressionChap13 intro to multiple regression
Chap13 intro to multiple regressionUni Azza Aunillah
 
Chap11 chie square & non parametrics
Chap11 chie square & non parametricsChap11 chie square & non parametrics
Chap11 chie square & non parametricsUni Azza Aunillah
 
Chap08 fundamentals of hypothesis
Chap08 fundamentals of  hypothesisChap08 fundamentals of  hypothesis
Chap08 fundamentals of hypothesisUni Azza Aunillah
 
Chap06 normal distributions & continous
Chap06 normal distributions & continousChap06 normal distributions & continous
Chap06 normal distributions & continousUni Azza Aunillah
 
Chap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tablesChap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tablesUni Azza Aunillah
 
Chap05 discrete probability distributions
Chap05 discrete probability distributionsChap05 discrete probability distributions
Chap05 discrete probability distributionsUni Azza Aunillah
 
Chap03 numerical descriptive measures
Chap03 numerical descriptive measuresChap03 numerical descriptive measures
Chap03 numerical descriptive measuresUni Azza Aunillah
 
Chap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tablesChap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tablesUni Azza Aunillah
 
Chap01 intro & data collection
Chap01 intro & data collectionChap01 intro & data collection
Chap01 intro & data collectionUni Azza Aunillah
 

More from Uni Azza Aunillah (20)

Chap17 statistical applications on management
Chap17 statistical applications on managementChap17 statistical applications on management
Chap17 statistical applications on management
 
Chap16 decision making
Chap16 decision makingChap16 decision making
Chap16 decision making
 
Chap15 time series forecasting & index number
Chap15 time series forecasting & index numberChap15 time series forecasting & index number
Chap15 time series forecasting & index number
 
Chap14 multiple regression model building
Chap14 multiple regression model buildingChap14 multiple regression model building
Chap14 multiple regression model building
 
Chap13 intro to multiple regression
Chap13 intro to multiple regressionChap13 intro to multiple regression
Chap13 intro to multiple regression
 
Chap12 simple regression
Chap12 simple regressionChap12 simple regression
Chap12 simple regression
 
Chap11 chie square & non parametrics
Chap11 chie square & non parametricsChap11 chie square & non parametrics
Chap11 chie square & non parametrics
 
Chap10 anova
Chap10 anovaChap10 anova
Chap10 anova
 
Chap09 2 sample test
Chap09 2 sample testChap09 2 sample test
Chap09 2 sample test
 
Chap08 fundamentals of hypothesis
Chap08 fundamentals of  hypothesisChap08 fundamentals of  hypothesis
Chap08 fundamentals of hypothesis
 
Chap07 interval estimation
Chap07 interval estimationChap07 interval estimation
Chap07 interval estimation
 
Chap06 normal distributions & continous
Chap06 normal distributions & continousChap06 normal distributions & continous
Chap06 normal distributions & continous
 
Chap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tablesChap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tables
 
Chap05 discrete probability distributions
Chap05 discrete probability distributionsChap05 discrete probability distributions
Chap05 discrete probability distributions
 
Chap04 basic probability
Chap04 basic probabilityChap04 basic probability
Chap04 basic probability
 
Chap03 numerical descriptive measures
Chap03 numerical descriptive measuresChap03 numerical descriptive measures
Chap03 numerical descriptive measures
 
Chap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tablesChap02 presenting data in chart & tables
Chap02 presenting data in chart & tables
 
Chap01 intro & data collection
Chap01 intro & data collectionChap01 intro & data collection
Chap01 intro & data collection
 
Advertising
AdvertisingAdvertising
Advertising
 
Clr model
Clr modelClr model
Clr model
 

Kinerja

  • 1. mengintegrasikan teori-teori motivasi Mengintegrasikan Teori-teori Motivasi Suatu integrasi dari prinsip teori-teori inovasi dikemukakan oleh Edwin Locke yang meliputi 6 langkah : Kebutuhan Nilai-nilai Tujuan-Tujuan Kinerja Imbalan Kepuasan Fisiologis Uang Promosi Prestasi Peningkatan Persepsi Rasa aman Prestasi Bonus jangka gaji terhadap Social Kekuasaan Penialaian pendek Promosi pemenuhan Harga diri Afiliasi kerja Prestasi Bahagia kebutuhan Aktualisasi jamgka Tunjangan dan diri panjang Imbalan kesamaan Kerja Rangkaian Muncul Kebutuhan Baru 1. “Needs” Orang bekerja pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan. Pada kotak I sesuai dengan Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan) dan Teori Clyton Alderfer (Teori ERG).  Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) Kebutuhan fisiologikal (physiological needs) merupakan kebutuhan utama seperti : rasa lapar, haus, istirahat tempat tinggal, pakaian dan yang dapat dipuaskan secara ekonomis seperti karyawan digaji dan digubakan untuk memenui kebutuhan dasar atau fisiologis mereka. (2) Kebutuhan rasa aman (security and safety needs) Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi muncul kebutuhan keamanan dan keselamatan terutama yang berkaitan dengan keamanan akan pekerjaan. Tidak dalam arti fisik semata, Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012 Page 1
  • 2. mengintegrasikan teori-teori motivasi akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. Misal: tidak khawatir terkena PHK, mendapatkan penghasilan tetap. (3) Kebutuhan social dan kasih sayang (belongingness and love needs) pada level ini kebutuhan berupa hubungan social baik didalam maupun diluar organisasi. Missal: rasa kasih saying, kepemilikan, penermaan, persahabatan. (4) Kebutuhan akan harga diri (esteem needs) Yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Missal: faktor penghargaan internan dan eksternal. (5) Aktualisasi diri (self actualization) Dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. Missal: pertumbuhan, pencapaian potensiseseorang, dan pemenuhan diri sendiri.  Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi). Berkaitan dengan memenuhi kebutuhan dasar. R = Relatedness (kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain). Kebutuhan yang berfokus pada pengembangan hubungan interpersonal. Dorongan akan kebutuhan sosial dan status memerlukan interaksi dengan orang lain. G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan). Jika makna tiga istilah tersebut diperhaikan lebih lanjut maka akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow. “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow. Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012 Page 2
  • 3. mengintegrasikan teori-teori motivasi 2. “Valiees” Ketidaknyamanan atau tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tidak selalalu memotivasi seseorang untuk bertindak, nilai-nilai yang secara sadar diinginkan oleh seseorang menyebabkan seseorang melakukan tindakan. Nilai-nilai memotivasi suatu tindakan, sebagai contoh: Nilai Uang menyebabkan suatu tindakan, Uang yang diterima digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Nilai dari motivasi prestasi , menyebabkan orang dengan kebutuhan prestasi tinggi bekerja keras untuk menyelesaikan tugas. Nilai Kekuasaan menyebabkan suatu tindakan, Kekuasaan yang dimiliki dapat dipergunakan untuk mengatur dan memerintah bawahannya. Nilai dari motivasi Afiliasi, seseorang ingin bertemu dengan orang lain. Pada kotak II ini sesuai dengan Teori Herzberg (Teori Dua Faktor) serta Teori Mc Clelland (Teori Motivasi Berprestasi)  Teori Herzberg (Teori Dua Faktor) Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”. Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang. Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku. Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012 Page 3
  • 4. mengintegrasikan teori-teori motivasi  Teori Mc Clelland (Teori Motivasi Berprestasi) David Mc Clelland dan kawan-kawan merumuskan suatu teori motivasi manusia (Teori Motivasi Berprestasi) berdasarkan test Thematic Apperceptive Test (TAT). Berdasarkan bagaimana orang-orang mendeskripsikan gambar, maka terdapat tiga kebutuhan yaitu: “Need for Achievment” (dorongan untuk mencapai keberhasilan mencapai kesempurnaan, berbuat yang terbaik. “Need for Power” (dorongan untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain, dimana orang melakukan dalam suatu cara yang tidak dilakukan oleh orang lain). “Need for Affiliation” (dorongan untuk mengelola hubungan pribadi, bersahabat, hidup harmonis dengan orang lain). Menurut Mc Clelland kebutuhan afiliasi membantu seseorang untuk toleran, menghargai orang lain, menjalin hubungan baik dan kerja sama. 3. “Goals” Tujuan-tujuan adalah aplikasi dari nilai-nilai untuk situasi spesifik. Misal seseorang bekerja melakukan promosi untuk mendapatkan gaji, bonus serta ingin mendapatkan penilaian kerja yang bagus. Dalam Teori penetapan tujuan (goal setting theory), Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian (b) tujuan-tujuan mengatur upaya (c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Penetapan tujuan seperti halnya individu, kita menetapkan tujuan dan kemudian bekerja untuk menyelesaikan tujuan tersebut. Orientasi terhadap tujuan menentukan perilaku kita. Seseorang akan memiliki motivasi yang inggi jika ia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal-Setting. Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012 Page 4
  • 5. mengintegrasikan teori-teori motivasi Seperti pada teori expectancy, seseorang yakin bahwa tingkah laku tertentu akan mengarah pada kinerja dan imbalan level tertentu merupakan suatu pengaruh motivasional yang penting. Teori expectancy ini mengatakan bahwa seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan mengantar ke suatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut. 4. “Performance” Kebutuhan seseorang merupakan serangkaian tindakan yang dipilih untuk mencapai tujuan- tujuan bernilai yang akan memenuhi kebutuhan tertentu. Sebagai contoh: jika kinerja seorang karyawan baik maka karyawan tersebut berhak mendapatkan pengakuan terhadap prestasinya misal untuk prestasi jangka pendek karyawan tersebut mendapat penghargaan bulanan sebagai karyawan terdisiplin dalam periode bulan tersebut, untuk prestasi jangka panjangnya karyawan tersebut naik pangkat. Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi/ Achievment) Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan, menguasai berbagai keahlian, atau memiliki standar yang tinggi. Orang yang memiliki n- ACH tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan baru dan mencari tingka tkebebasan yang tinggi. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relative tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah. n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut, tentunya imbalan yang paling memuaskan bagi mereka adalah pengakuan dari masyarakat. Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012 Page 5
  • 6. mengintegrasikan teori-teori motivasi Sebab-sebab seseorang memiliki n-ACH yang tinggi diantaranya adalah pujian dan imbalan akan kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari prestasi, dan keinginan untuk menghadapi tantangan. 5. “Rewards” Orang mengharapkan untuk pengalaman reward dan punishment sebagai hasil kinerja mereka. Orang berharap mendapat reward seperti peningkatan gaji, Promosi, Tunjangan, Bonus, Imbalan kerja, untuk memenuhi kebutuhan dan kebahagiaan. Menurut Teori Reinforcement: "sesuatu yang menyenangkan akan selalu diulang, sesuatu yang tidak menyenangkan akan dihindari". Perbuatan yang menurut kita baik perlu kita beri reward (hadiah, pujian, penghargaan, dll) dan sesuatu yang menurut kita salah harus diberi punishment agar tidak diulang lagi suatu saat nanti, karena sesuatu yang menurut mereka menyenangkan akan mereka ulangi tapi sesuatu yang menurut mereka tidak enak akan selalu dihindari. Teori Equity, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi. Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. 6. “Satisfaction” Seseorang mengharap dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu dengan kinerja yang baik. Teori Equty sering disebut teori keadilan dengan memfokuskan pada perbandingan relative antara input dan hasil dari individu lainnya. Jika tingkat rasio perbandingan seseorang menunjukan keseimbangan dengan rasio orang lain, maka ia akan merasa puas. Sebaliknya jika terdapat adanya ketidakadilan, orang akan merasa tidak puas, prinsip teori ini adalah seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan (equity). Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012 Page 6
  • 7. mengintegrasikan teori-teori motivasi Perasaan equity dan in-equity atas suatu situasi, diperoleh dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor rmaupun di tempat lain. Keadilan merupakan suatu keadaan yang muncul dalam pikiran seseorang jika ia merasa bahwa antara ratio usaha dan imbalan adalah seimbang. Teori ini juga mengemukakan bahwa individu tidak hanya memperhatikan jumlah total outcomes yang diterima atas usaha mereka tetapi juga memperhatikan jumlah yang diterima oleh orang lain. Atas dasar inputs seseorang seperti halnya usaha atau effort, pengalaman, pendidikan, dan kemampuan seseorang akan membandingkan outcomes seperti halnya tingkat upah atau gaji, pengakuan, dan faktor-faktor lain. Apabila terjadi ketidakseimbangan rasio outcomes –inputs dengan orang lain, maka timbul suatu ketegangan. Dan ketegangan ini merupakan dasar dari motivasi. Azza Aunillah/ MBI-2B/ 2012 Page 7