SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
H.E.RAKHMAT JAZULI,SH.MH
NURIKAH, SH.MH
QOTRUN NIDA, SH.MH
NITA FR, SH.MH
HUKUM
ADMINISTRASI
NEGARA
ISTILAH 2 HAN
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUTATA USAHA NEGARA
HUKUM TATA PEMERINTAHAN
ADMINISTRAIF RECHT
BESTUUR RECHT
PENGERTIAN HAN
Prof.Dr.Muchsan,SH mengartikan Hukum Administrasi Negara sebagai
kaedah hukum yang mengatur tentang struktur dan kefungsian administrasi
negara
Muhsan membagi hukum administrasi negara menjadi dua bentuk
1. Hukum Administrasi Negara yang murni yaitu hukum mengenai operasi
dan pengendalian dari kekuasaan kekuasaan administrasi atau
pengawasan terhadap penguasa administrasi
2. Hukum Administrasi Negara sebagai buatan administrasi maka hukum
administrasi negara adalah hukum yang menjadi pedoman atau jalan
dalam menyelenggarakan undang-undang.
Menurut Prof. J.Oppenheim
Hukum Administrasi Negara
adalah aturan-aturan tentang
negara dan alat-alat
perlengkapannya dilihat dalam
gerakannya.
Prof.Kusumadi Pujosuwoyo,SH mendefmisikan
Hukum Administrasi Negara Adalah sebagai
keseluruhan aturan hukum yang menentukan cara
bagaimana negara sebagai penguasa menjalankan
usaha-usaha untuk memenuhi tugas-tugas atau
bagaimana penguasa itu seharusnya bertingkah
laku dalam mengusahakan tugasnya.
PENGERTIAN HAN
Otonomi Daerah merupakan kebutuhan mendasar bagi
demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah,
namun akan menjadi permasalahan ketika dipahami kebebasan
tanpa batas, sehigga pengawasan dan pertanggungjawaban
terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan
suatu keharusan dalam kerangka negara kesatuan tanpa
mereduksi nilai-nilai demokrasi. Atas dasar itu diperlukan konsep
sistem pertanggungjawaban yang dapat menjaga keseimbangan
antara kebebasan (demokrasi) dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Eksistensi pertanggungjawaban tidak
terlepas dari konsep negara kesatuan yang meyakini adanya satu
pemerintahan berdaulat yang bertanggungjawab atas seluruh
penyelenggaraan pemerintahan.
Pengertan HAN
Menurut Prof.Dr.JHA. Logeman dalam bukunya:
1. Over De Theori Van Een Stelling Staats Recht. Hukum Administrasi Negara
adalah serangkaian kaedah hukum yang menyelidiki hubungan hubunngan
hukum khusus yang ditimbulkan untuk memungkinkan para pejabat
didalam menjalankan tugas kemasyarakatan.
2. Staats Recht Van Indonesia 1945 Hukum Administrasi Negara adalah
kaedah-kaedah hukum khusus yang mengatur cara bagaimana organisasi
negara ikut serta didalam pergaulam masyarakat.
Ruanglingkup HAN (Teori Residu Van Vollen Hoven) isi dan pembatasan HAN secara tegas baru
pada tahun 1926 oleh Van Vollen Hoven didalam karangannya "omtrek van administratief"
menggambarkan satu skema mengenai tempa HAN dalam kerangka hukum secara keseluruhan
1. Hukum Tata Negara
a. Pemerintahan
b. Peradilan
c. Kepolisian
d. perundang-undangan
3. Hukum Perdata ( Materiil)
4. Hukum Pidana (Materii
5. Hukum.Acara Perdata
6. Hukum Acara Pidana
5. Hukum Administrasi negara ( Materiil Dan Formil) Meliputi:
a. Hukum.Pemerintahan (Pangreh,Bestuurrecht)
b. Hukum.Peradilan (Justitirecht)
c. Peradilan Tata Negara
d. Hukum Peradilan Administrasi Negara
e. Hukum Kepolisian
f. Hukum(Acara) Perundang-undangan (Regelaarrecht)
ANGAN
KUM
POSISI HAN DALAM
BAGAN ILMU HUKUM
PRIVATPUBLIK
HK.ACARA
HAN
HTN
HK.DAGANG
HK.PERDATA
HTN
HAN HK.PERDATAHK.PIDANA
KEDUDUKAN HAN
HK.ACARA HK.ACARA HK.ACARA
Dengan Hukum Pidana
Dengan Hukum Perdata.
Hubungan
HAN
dengan hk
lainnya Dengan HTN
HAN DG HK PIDANA
HAN dan Hk Pidana sebenarnya dua-duanya adalah hukum publik
Dr.J.Romeyn berpendapat bahwa hk pidana dapat dipandang sebagai
hukum pembantu (hulprecht),bagi HAN, pidana merupakan satu sarana
untuk menegakan HAN agar ketentuan HAN itu ditaati oleh masyarakat.
sebaliknya peraturan-peraturan hukum di dalam perundang-undangan
administrati dapat dimasukan dalam lingkungan hukum pidana,
misalnya Undang-Undang anti Korupsi, Undang-Undang Subversi. Dalam
perkembangannya bahwa Hukum Administrasi Negara mendesak hukum
Pidana,
Sebagai contoh Perda kebersihan.
Van Praag mengatakan bahwa sudah menurut kodratnya dan juga menurut
sejarah perkembangannya, bahwa kedua bidang hukum perdata dan hukum
admmistrasi negara itu tidak saling menyentuh dan masing-masing mandiri
dalam bidangnya. sebaliknya menurut keperluan praktek di beberapa negara
dalam menghadapi persoalan-persoalan hukum administrasi negara yang
sesungguhnya belum lengkap dalam sarana pelaksanaan peradilannya itu
mempergunakan pokok-pokok hukum perdata dalam menetapkan keputusan
baik secara sadar maupun ragu-ragu, mereka berpendirian tidak berkeberatan
mempergunakan pokok-pokok penetapan dalam hukum perdata untuk
menetapkan keputusannya dalam sengketa dibidang hukum publik
HAN DG HK PERDATA
HUBUNGAN HAN
DENGAN HTN
PRINS menyatakan batas antara HAN dengan oleh HTN
kebanyakan para ahli di negeri Belanda ditentukan dengan
berbagai cara yang berlainan, namun perbedaan tersebut
semuanya didasarkan kepada suatu konsepsi bahwa HAN
mempelajari hal-hal yang teknis sedangkan HTN mempelajari hal-
hal yang fundamental, contoh : pertanyaan tentang susunan dan
kekuasaan parlemen atau jaminan bagi rakyat untuk melakukan
hak-hak asasinya secara bebas. apakah pajak pendapatan harus
didasarkan kepada pendapatan seseorang dalam tahun yang
lampau atau dalam tahun yang sedang berjalan. garis batas yang
tajan antara HAN dengan HTN sukar ditarik, sebab hal-hal yang
sekarang dianggap teknis esok lusa berubah menjadi
fundamental.
ADAGIUM
VAN VOLLEN HOVEN
"badan-badan kenegaraan tanpa hukum administrasi
negara akan bebas sebebas-bebasnya, ibarat burung
terbang diangkasa karena tidak ada aturan yang
menjadi pedoman dalam; menyelenggaraaakan
negara, demikian pula sebaliknya badan-badan
kenegaraan tanpa hukum tata negara akan
lumpuh,karena tidak tahu apa yang menjadi
kekuasaannya,kewenangannya ".
Faktor pendukung
berkembangnya HAN
NEGARA
HUKUM
PERKEMB
ANGAN
ADMINIST
RASI
JUMLAH
PENDUDUK KRISIS
PERKEMBANGAN
IPTEK
DORONGAN
DARI
POLITIK
SIFAT2-SIFAT HAN
1. Peraturan-peraturan HAN tidak seragam
2. Peraturan-peraturan HAN sukar untuk
dikodifikasi
3. HAN peka terhadap politik
4. HAN merembes/masuk kesegala aspek
kehidupan
KODIFIKASI HAN
kodifikasi amat sukar, alasannya adalah:
1. Peraturan-peraturan HAN berubah lebih cepat jika
dibandingakan dengan peraturan hukum privat dan
hukum pidana yangberubah secara berangsur-angsur
2. Pembuatan peraturan HAN tidak dalam satu
tangan.Selain pembentuk undang-undang pusat
boleh dikatakan semuaKementerian dan pemerintah
daerah ,membentuk juga peraturan-peraturan,
sehingga HAN itu sangat beraneka warna dan tidak
mempunyai suatu sistem tertentu. Bagi Indonesia
membuat kodifikasi HAN sekarang initidaklah perlu,
mengingat bahwa negara kita adalah suatu negara
kesejahteraan (welfare state).
Sumber Hukum adalah segala apa saja yang
menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai
kekuatan yang bersifat. memaksa, yakni aturan-
aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi
yang tegas dan nyata. Pada umumnya yang
dimaksud dengan sumber hukum adalah segala
sesuatu yang dapat menimbulkan hukum serta
tempat ditemukannya hukum
Sumber Hukum
SUMBER
HUKUM
HAN
SUMBER HUKUM FORMIL
SUMBER HUKUM MATERIIL
Sumber hukum materiil meliputi faktor-faktor yang ikut
mempengaruhi materi (isi) dari aturan-aturan hukum
meliputi faktor historis, filosofis, sosiologis, antropologis,
ekonomi, agama,
Faktor-faktor tersebut berpengaruh bagi pemerintah
dalam melakukan tindakan pemerintah, baik dalam
tindakan pembuatan perundang-undangan, pembuatan
keputusan maupun tindakan-tindakan lainnya.
Dengan demikian sumber hukum materiil itu sebagai
tempat asasnya hukum.atau yang menentukan isi
kaedah hukum
Sumber Hukum
Materiil
Sumber Hukum Formil adalah sumber hukum yang
dilihat dari segi bentuk dan pembentukannya
sebagai pernyataan berlakunya hukum. Dengan
demikian sumber hukum formil yang menentukan
bahwa dimana hukum itu diketemukan dan
merupakan bentuk pernyataan bahwa sumber
hukum menjadi berlaku
Sumber Hukum
Formil
LANDASAN
HAN
HAK ASASI
MANUSIA
NEGARA HUKUM
DEMOKRASI
Negara hukum dalam arti materil atau biasa disebut dengan
negara hukum modern sering diasosiasikan dengan negara
kesejahteraan (welfare state) adalah suatu konsep yang
menempatkan negara sebagai pusat penyelenggara
kesejahteraan masyarakat. Sehingga peran negara' dalam
lapangan sosial sangat besar khususnya dalam lapangan
peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti dalam bidang
sosial-ekonomi, hukum, pendidikan dan kesehatan.
NEGARA HUKUM
MATERIIL
konsep negara hukum formal (nachtwachker
staat) keterlibatan negara dalam lapangan
aktifitas sosial sangat terbatas dan hanya
mengurus persoalan penegakan hukum dan
ketertiban dengan anggapan bahwa campur
tangan negara dalam lapangan sosial yang terlalu
besar dapat berakibat pada terreduksinya
kebebasan individual yang sangat dijunjung tinggi
dalam tradisi masyarakat liberal.
NEGARA HUKUM
FORMAL
Besarnya peran negara dalam penyelengaraan
kesejahteraan sosial dan pelayanan publik
menyebabkan pejabat administrasi negara
memiliki keistimewaan tersendiri untuk
berbuat dan bertindak atas dasar inisiatif
sendiri dalam rangka menjawab
permasalahan-permasalahan masyarakat yang
muncul secara tiba-tiba dan membutuhkan
penanganan secara cepat oleh pejabat yang
berwenang.
freies ermessen / pouvoir
discretionnaire.
Syachran Basah memaknai freies ermessen sebagai
suatu kewenangan khusus yang dimungkinkan oleh
hukum agar pemerintah dapat bertindak atas dasar
inisiatif sendiri, hal itu terutama dalam penyelesaian-
penyelesaian persoalan-persoalan yang timbul secara
tiba-tiba dan membutuhkan tindakan yang cepat
untuk penyelesaian masalah.
freies ermessen
Prajudi Armosudirjo mengartikan
discretionnaire/freies ermmessen sebagai suatu
keadaan yang menutup kemungkinan pejabat untuk
menolak mengambil tindakan atau keputusan
administrasi negara dengan alasan tidak ada
peraturan yang mengaturnya dan oleh karena itu
diberi kebebasan untuk mengambil keputusan
menurut pendapat sendiri sepanjang tidak
melanggar yuridiksitas dan asas legalitas.
Kewenangan untuk mengambil tindakan tersebut
bersifat wajib untuk mengandalikan suatu keadaan
yang muncul secara tiba-tiba.
freies
erm
mess
en
DEMOKRASI
Demokrasi yang secara umum dikenal sekarang ini lazimnya
diartikan dan dipahami sebagai suatu sistem kekuasaan dalam
suatu negara yang meletakkan kekuasaan tertinggi bersumber
dari kemauan rakyat serta dilaksanakan oleh rakyat itu sendiri
baik secara langsung maupun dan umumnya melalui wakil-
wakil rakyat di dalam badan-badan perwakilan rakyat dan
kekuasaan tersebut diperuntukkan bagi rakyat itu sendiri.
Secara singkat dikatakan bahwa demokrasi itu adalah
kekuasaan pemerintah dari, oleh dan untuk rakyat
DEMOKRASI
1. Competition. Demokrasi harus menciptakan persaingan. Pejabat-pejabat
negara yang penting yang harus dipilih lansung seperti: presiden,
gubernur, wali kota, ketua dan anggota mahkamah tertentu, anggota-
anggota kongres, senat dan sebagainya haruslah terdiri dari beberapa
calon, tidak dengan calon tunggal yang kemudian memberikan
kesempatan kepada para pemilih untuk melakukan penilaian dan
perbandingan untuk menentukan pilihannya
2. Changes in Power. Demokrasi harus memberikan kemungkinan
perubahan-perubahan kekuasaan. Ini berarti adanya pemilihan umum
yang berkala sehingga selalu adanya pembeharuan dan perbaikan
pemerintahan. Asumsinya seorang pejabat yang terpilih tidak mungkin
selamanya ideal dengan situasi dan kondisi yang terus berkembang.
Pemerintah yang semula baik bisa berubah watak menjadi korup sesuai
syarat pokok untuk demokrasi berjalan
secara efektif sebagaimana dikemukakan
oleh Charles R. AdrianDEMOKRASI
3. Freedom of Expression.
Demokrasi harus menjadikan syarat pokok adanya kebebasan menyatakan
pendapat bagi masyarakat baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
Tanpa kebebasan itu indipidu dan masyarakat tidak dapat melakukan hak dan
kekuasaannya untuk mengkritik atau menghargai kebijaksanaan
pemerintahnya.
4. Adanya perlindungan terhadap minoritas.
dalam arti kepentingan-kepentingan minoritas harus dihormati dalam beberapa
hal misalnya seperti soal keyakinan atau agama. Asas perlindungan terhadap
minoritas ini berkaitan erat dengan asas-asas demokrasi, terutama dengan asas
kompetisi dan kedaulatan rakyat. Golongan mana yang mayoritas dan mana
yang minoritas terjadi silih berganti dalam negara demokrasi, karenanya harus
dihormati baik oleh masyarakat maupun oleh yang berkuasa.
DEMOKRASI
Lebih lanjut Charles R. Adrian mengatakan adanya,
Commitment to Principle. Demokrasi harus menjunjung
tinggi asas-asas yang dijunjung tinggi oleh masyarakat
bangsa. Ini karena setiap bangsa mempunyai ciri khas
kebudayaannya disamping mempunyai sift-sifat yang
dianut secara universal
DEMOKRASI
Menurut Bintang R. Saragih bahwa, kadar
demokrasi ditentukan oleh pembentukan
parlemennya, apakah melalui pemilihan umum
atau pengangkatan, makin dominan perwakilan
berdasarkan hasil pemilihan umum makin tinggi
kadar demokrasinya dan sebaliknya makin
dominan pengangkatannya maka makin rendah
kadar demokrasinya di negara tersebut.
DEMOKRASI
Joko J Prihatmoko mengatakan bahwa,
Pemilu juga dipandang sebagai tolok ukur
demokrasi, keyakinan kuat pada Pemilu sebagai
ukuran utama demokrasi didasarkan pada tiga
pertimbangan pertama, pemilu merupakan
proses terbaik dibanding, misalnya, system karir
dan penunjukkan/pengangkatan, untuk
menentukan pemimpin politik kedua, pemilu
memungkinkan pergantian kekuasaan secara
berkala dan membuka akses bagi aktor-aktor baru
masuk dalam arena kekuasaan, ketiga, pemilu
memungkinkan partisipasi rakyat untuk
menentukan pemimpin sesuai dengan kehendak
mereka.
DEMOKRASI
H A M
HAM
Dalam
Al-Qur’an
1. Manusia merupakan makhluk ALLAH yang
telah dimuliakan ALLAH dan diberikan
kelebihan dengan makhluk Allah yang lainya
(Q.S.I7:70).
2. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah
yang paling sempurna (Q.S :95 : 8).
1. UUD 1945 yang telah diamandemen dalam Bab XA
pasal 28 A sampai 28 J
2. Undang-undang No.39 tahun tahun 1999 tentang HAM
telah mengatur secara lebih rinci tentang pengakuan
dan eksistensi HAM dalam hukum nasional.
3. Undang-undang Nomor.26 tahun 2000 tentang
Pengadilan HAM mengukuhkan kembali aspek
perlindungan dan penghormatan HAM. Kejahatan
kemanusiaan {crime agains of humanity) dan kejahatan
genosida telah menjadi yurisdiksi pengadilan HAM.
PENGATURAN
HAM
C
Pada tahun 2006 Indonesia telah mengikatkan diri
pada dua perjanjian internasional yang mengatur HAM
yaitu:
1. Kovenan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya dengan
UU No. 11 Tahun 2006
2. Kovenan Hak Sipil dan Politik dengan Undang-
undang Nomor. 12 Tahun 2006.
Ratifikasi
HAM
Internasional
C
Pengertian
HAM
Secara filsafati bahwa Hak Asasi Manusia (
HAM ) adalah hak yang melekat atau
inherent pada diri manusia, yang bersaal dari
Tuhan sejak manusia itu dilahirkan. Manusia
mempunyai derajat yang luhur dan
dilengkapi oleh Tuhan berupa budi dan
nurani. Gunawan Setiardja menjelaskan
yang intinya adalah bahwa derajat manusia
yang luhur itu {human dignity) berasal dari
Tuhan yang menciptakannya.
Manusia memperoleh hak-hak asasi
langsung dari Tuhan sendiri menurut
kodratnya ''secundum suam naturan".
Sebetulnya hak-hak fudemental ini tidak
tergantung dari pengakuan oleh orang-orang
lain, oleh masyarakat atau negara.
H A M
The eeeennd
MATURNUWUN
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

More Related Content

What's hot

Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi NegaraMuslimin B. Putra
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negaraaishkhuw fillah
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraUzix Moch
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialindra wijaya
 
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1Abid Zamzami
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahMuhamad Yogi
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahIsaka Yoga
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnFenti Anita Sari
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikShelly Selviana
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi Negara
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Keputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha NegaraKeputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha Negara
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan Daerah
 
1. ruang lingkup
1. ruang lingkup1. ruang lingkup
1. ruang lingkup
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 

Similar to HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdfMAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdfAgusDermawan12
 
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comhukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comAndani Abayz
 
Buku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negaraBuku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negaraNina Ruspina
 
Asas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraAsas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraNuelimmanuel22
 
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
Pengantar ilmu hukum   kuliah 13Pengantar ilmu hukum   kuliah 13
Pengantar ilmu hukum kuliah 13Hanna Simatupang
 
Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptx
Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptxKonsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptx
Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptxBokuDaYo
 
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumadeasuharja
 
Disiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraDisiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraMAHASISWI
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraIca Diennissa
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiatowetoe
 
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu SaktiKeabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu Saktialsalcunsoed
 

Similar to HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (20)

Materi HAN 1.pptx
Materi HAN 1.pptxMateri HAN 1.pptx
Materi HAN 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdfMAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
 
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comhukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
 
HAN.pptx
HAN.pptxHAN.pptx
HAN.pptx
 
Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)
 
Buku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negaraBuku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negara
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Bahan kuliah han
Bahan kuliah hanBahan kuliah han
Bahan kuliah han
 
Asas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraAsas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negara
 
HAN II (1).pptx
HAN II (1).pptxHAN II (1).pptx
HAN II (1).pptx
 
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
Pengantar ilmu hukum   kuliah 13Pengantar ilmu hukum   kuliah 13
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
 
Bahan kuliah han
Bahan kuliah hanBahan kuliah han
Bahan kuliah han
 
Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptx
Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptxKonsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptx
Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptx
 
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
 
Disiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraDisiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negara
 
MATERI HAN I.pptx
MATERI HAN I.pptxMATERI HAN I.pptx
MATERI HAN I.pptx
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata Negara
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesia
 
HAN 1.ppt
HAN 1.pptHAN 1.ppt
HAN 1.ppt
 
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu SaktiKeabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
 

More from Siti Sahati

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukSiti Sahati
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuSiti Sahati
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuSiti Sahati
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Siti Sahati
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategySiti Sahati
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Siti Sahati
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSiti Sahati
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSiti Sahati
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Siti Sahati
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifSiti Sahati
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikSiti Sahati
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis KependudukanSiti Sahati
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaSiti Sahati
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human DevelopmentSiti Sahati
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiSiti Sahati
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis TransekSiti Sahati
 

More from Siti Sahati (20)

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human Development
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
 
Photo Mapping
Photo MappingPhoto Mapping
Photo Mapping
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHykbek
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 

Recently uploaded (20)

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

  • 1. H.E.RAKHMAT JAZULI,SH.MH NURIKAH, SH.MH QOTRUN NIDA, SH.MH NITA FR, SH.MH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
  • 2. ISTILAH 2 HAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUTATA USAHA NEGARA HUKUM TATA PEMERINTAHAN ADMINISTRAIF RECHT BESTUUR RECHT
  • 3. PENGERTIAN HAN Prof.Dr.Muchsan,SH mengartikan Hukum Administrasi Negara sebagai kaedah hukum yang mengatur tentang struktur dan kefungsian administrasi negara Muhsan membagi hukum administrasi negara menjadi dua bentuk 1. Hukum Administrasi Negara yang murni yaitu hukum mengenai operasi dan pengendalian dari kekuasaan kekuasaan administrasi atau pengawasan terhadap penguasa administrasi 2. Hukum Administrasi Negara sebagai buatan administrasi maka hukum administrasi negara adalah hukum yang menjadi pedoman atau jalan dalam menyelenggarakan undang-undang.
  • 4. Menurut Prof. J.Oppenheim Hukum Administrasi Negara adalah aturan-aturan tentang negara dan alat-alat perlengkapannya dilihat dalam gerakannya. Prof.Kusumadi Pujosuwoyo,SH mendefmisikan Hukum Administrasi Negara Adalah sebagai keseluruhan aturan hukum yang menentukan cara bagaimana negara sebagai penguasa menjalankan usaha-usaha untuk memenuhi tugas-tugas atau bagaimana penguasa itu seharusnya bertingkah laku dalam mengusahakan tugasnya. PENGERTIAN HAN
  • 5. Otonomi Daerah merupakan kebutuhan mendasar bagi demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, namun akan menjadi permasalahan ketika dipahami kebebasan tanpa batas, sehigga pengawasan dan pertanggungjawaban terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan suatu keharusan dalam kerangka negara kesatuan tanpa mereduksi nilai-nilai demokrasi. Atas dasar itu diperlukan konsep sistem pertanggungjawaban yang dapat menjaga keseimbangan antara kebebasan (demokrasi) dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Eksistensi pertanggungjawaban tidak terlepas dari konsep negara kesatuan yang meyakini adanya satu pemerintahan berdaulat yang bertanggungjawab atas seluruh penyelenggaraan pemerintahan. Pengertan HAN Menurut Prof.Dr.JHA. Logeman dalam bukunya: 1. Over De Theori Van Een Stelling Staats Recht. Hukum Administrasi Negara adalah serangkaian kaedah hukum yang menyelidiki hubungan hubunngan hukum khusus yang ditimbulkan untuk memungkinkan para pejabat didalam menjalankan tugas kemasyarakatan. 2. Staats Recht Van Indonesia 1945 Hukum Administrasi Negara adalah kaedah-kaedah hukum khusus yang mengatur cara bagaimana organisasi negara ikut serta didalam pergaulam masyarakat.
  • 6. Ruanglingkup HAN (Teori Residu Van Vollen Hoven) isi dan pembatasan HAN secara tegas baru pada tahun 1926 oleh Van Vollen Hoven didalam karangannya "omtrek van administratief" menggambarkan satu skema mengenai tempa HAN dalam kerangka hukum secara keseluruhan 1. Hukum Tata Negara a. Pemerintahan b. Peradilan c. Kepolisian d. perundang-undangan 3. Hukum Perdata ( Materiil) 4. Hukum Pidana (Materii 5. Hukum.Acara Perdata 6. Hukum Acara Pidana 5. Hukum Administrasi negara ( Materiil Dan Formil) Meliputi: a. Hukum.Pemerintahan (Pangreh,Bestuurrecht) b. Hukum.Peradilan (Justitirecht) c. Peradilan Tata Negara d. Hukum Peradilan Administrasi Negara e. Hukum Kepolisian f. Hukum(Acara) Perundang-undangan (Regelaarrecht) ANGAN KUM
  • 7. POSISI HAN DALAM BAGAN ILMU HUKUM PRIVATPUBLIK HK.ACARA HAN HTN HK.DAGANG HK.PERDATA
  • 9. Dengan Hukum Pidana Dengan Hukum Perdata. Hubungan HAN dengan hk lainnya Dengan HTN
  • 10. HAN DG HK PIDANA HAN dan Hk Pidana sebenarnya dua-duanya adalah hukum publik Dr.J.Romeyn berpendapat bahwa hk pidana dapat dipandang sebagai hukum pembantu (hulprecht),bagi HAN, pidana merupakan satu sarana untuk menegakan HAN agar ketentuan HAN itu ditaati oleh masyarakat. sebaliknya peraturan-peraturan hukum di dalam perundang-undangan administrati dapat dimasukan dalam lingkungan hukum pidana, misalnya Undang-Undang anti Korupsi, Undang-Undang Subversi. Dalam perkembangannya bahwa Hukum Administrasi Negara mendesak hukum Pidana, Sebagai contoh Perda kebersihan.
  • 11. Van Praag mengatakan bahwa sudah menurut kodratnya dan juga menurut sejarah perkembangannya, bahwa kedua bidang hukum perdata dan hukum admmistrasi negara itu tidak saling menyentuh dan masing-masing mandiri dalam bidangnya. sebaliknya menurut keperluan praktek di beberapa negara dalam menghadapi persoalan-persoalan hukum administrasi negara yang sesungguhnya belum lengkap dalam sarana pelaksanaan peradilannya itu mempergunakan pokok-pokok hukum perdata dalam menetapkan keputusan baik secara sadar maupun ragu-ragu, mereka berpendirian tidak berkeberatan mempergunakan pokok-pokok penetapan dalam hukum perdata untuk menetapkan keputusannya dalam sengketa dibidang hukum publik HAN DG HK PERDATA
  • 12. HUBUNGAN HAN DENGAN HTN PRINS menyatakan batas antara HAN dengan oleh HTN kebanyakan para ahli di negeri Belanda ditentukan dengan berbagai cara yang berlainan, namun perbedaan tersebut semuanya didasarkan kepada suatu konsepsi bahwa HAN mempelajari hal-hal yang teknis sedangkan HTN mempelajari hal- hal yang fundamental, contoh : pertanyaan tentang susunan dan kekuasaan parlemen atau jaminan bagi rakyat untuk melakukan hak-hak asasinya secara bebas. apakah pajak pendapatan harus didasarkan kepada pendapatan seseorang dalam tahun yang lampau atau dalam tahun yang sedang berjalan. garis batas yang tajan antara HAN dengan HTN sukar ditarik, sebab hal-hal yang sekarang dianggap teknis esok lusa berubah menjadi fundamental.
  • 13. ADAGIUM VAN VOLLEN HOVEN "badan-badan kenegaraan tanpa hukum administrasi negara akan bebas sebebas-bebasnya, ibarat burung terbang diangkasa karena tidak ada aturan yang menjadi pedoman dalam; menyelenggaraaakan negara, demikian pula sebaliknya badan-badan kenegaraan tanpa hukum tata negara akan lumpuh,karena tidak tahu apa yang menjadi kekuasaannya,kewenangannya ".
  • 15. SIFAT2-SIFAT HAN 1. Peraturan-peraturan HAN tidak seragam 2. Peraturan-peraturan HAN sukar untuk dikodifikasi 3. HAN peka terhadap politik 4. HAN merembes/masuk kesegala aspek kehidupan
  • 16. KODIFIKASI HAN kodifikasi amat sukar, alasannya adalah: 1. Peraturan-peraturan HAN berubah lebih cepat jika dibandingakan dengan peraturan hukum privat dan hukum pidana yangberubah secara berangsur-angsur 2. Pembuatan peraturan HAN tidak dalam satu tangan.Selain pembentuk undang-undang pusat boleh dikatakan semuaKementerian dan pemerintah daerah ,membentuk juga peraturan-peraturan, sehingga HAN itu sangat beraneka warna dan tidak mempunyai suatu sistem tertentu. Bagi Indonesia membuat kodifikasi HAN sekarang initidaklah perlu, mengingat bahwa negara kita adalah suatu negara kesejahteraan (welfare state).
  • 17. Sumber Hukum adalah segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat. memaksa, yakni aturan- aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata. Pada umumnya yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan hukum serta tempat ditemukannya hukum Sumber Hukum
  • 19. Sumber hukum materiil meliputi faktor-faktor yang ikut mempengaruhi materi (isi) dari aturan-aturan hukum meliputi faktor historis, filosofis, sosiologis, antropologis, ekonomi, agama, Faktor-faktor tersebut berpengaruh bagi pemerintah dalam melakukan tindakan pemerintah, baik dalam tindakan pembuatan perundang-undangan, pembuatan keputusan maupun tindakan-tindakan lainnya. Dengan demikian sumber hukum materiil itu sebagai tempat asasnya hukum.atau yang menentukan isi kaedah hukum Sumber Hukum Materiil
  • 20. Sumber Hukum Formil adalah sumber hukum yang dilihat dari segi bentuk dan pembentukannya sebagai pernyataan berlakunya hukum. Dengan demikian sumber hukum formil yang menentukan bahwa dimana hukum itu diketemukan dan merupakan bentuk pernyataan bahwa sumber hukum menjadi berlaku Sumber Hukum Formil
  • 22. Negara hukum dalam arti materil atau biasa disebut dengan negara hukum modern sering diasosiasikan dengan negara kesejahteraan (welfare state) adalah suatu konsep yang menempatkan negara sebagai pusat penyelenggara kesejahteraan masyarakat. Sehingga peran negara' dalam lapangan sosial sangat besar khususnya dalam lapangan peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti dalam bidang sosial-ekonomi, hukum, pendidikan dan kesehatan. NEGARA HUKUM MATERIIL
  • 23. konsep negara hukum formal (nachtwachker staat) keterlibatan negara dalam lapangan aktifitas sosial sangat terbatas dan hanya mengurus persoalan penegakan hukum dan ketertiban dengan anggapan bahwa campur tangan negara dalam lapangan sosial yang terlalu besar dapat berakibat pada terreduksinya kebebasan individual yang sangat dijunjung tinggi dalam tradisi masyarakat liberal. NEGARA HUKUM FORMAL
  • 24. Besarnya peran negara dalam penyelengaraan kesejahteraan sosial dan pelayanan publik menyebabkan pejabat administrasi negara memiliki keistimewaan tersendiri untuk berbuat dan bertindak atas dasar inisiatif sendiri dalam rangka menjawab permasalahan-permasalahan masyarakat yang muncul secara tiba-tiba dan membutuhkan penanganan secara cepat oleh pejabat yang berwenang. freies ermessen / pouvoir discretionnaire.
  • 25. Syachran Basah memaknai freies ermessen sebagai suatu kewenangan khusus yang dimungkinkan oleh hukum agar pemerintah dapat bertindak atas dasar inisiatif sendiri, hal itu terutama dalam penyelesaian- penyelesaian persoalan-persoalan yang timbul secara tiba-tiba dan membutuhkan tindakan yang cepat untuk penyelesaian masalah. freies ermessen
  • 26. Prajudi Armosudirjo mengartikan discretionnaire/freies ermmessen sebagai suatu keadaan yang menutup kemungkinan pejabat untuk menolak mengambil tindakan atau keputusan administrasi negara dengan alasan tidak ada peraturan yang mengaturnya dan oleh karena itu diberi kebebasan untuk mengambil keputusan menurut pendapat sendiri sepanjang tidak melanggar yuridiksitas dan asas legalitas. Kewenangan untuk mengambil tindakan tersebut bersifat wajib untuk mengandalikan suatu keadaan yang muncul secara tiba-tiba. freies erm mess en
  • 28. Demokrasi yang secara umum dikenal sekarang ini lazimnya diartikan dan dipahami sebagai suatu sistem kekuasaan dalam suatu negara yang meletakkan kekuasaan tertinggi bersumber dari kemauan rakyat serta dilaksanakan oleh rakyat itu sendiri baik secara langsung maupun dan umumnya melalui wakil- wakil rakyat di dalam badan-badan perwakilan rakyat dan kekuasaan tersebut diperuntukkan bagi rakyat itu sendiri. Secara singkat dikatakan bahwa demokrasi itu adalah kekuasaan pemerintah dari, oleh dan untuk rakyat DEMOKRASI
  • 29. 1. Competition. Demokrasi harus menciptakan persaingan. Pejabat-pejabat negara yang penting yang harus dipilih lansung seperti: presiden, gubernur, wali kota, ketua dan anggota mahkamah tertentu, anggota- anggota kongres, senat dan sebagainya haruslah terdiri dari beberapa calon, tidak dengan calon tunggal yang kemudian memberikan kesempatan kepada para pemilih untuk melakukan penilaian dan perbandingan untuk menentukan pilihannya 2. Changes in Power. Demokrasi harus memberikan kemungkinan perubahan-perubahan kekuasaan. Ini berarti adanya pemilihan umum yang berkala sehingga selalu adanya pembeharuan dan perbaikan pemerintahan. Asumsinya seorang pejabat yang terpilih tidak mungkin selamanya ideal dengan situasi dan kondisi yang terus berkembang. Pemerintah yang semula baik bisa berubah watak menjadi korup sesuai syarat pokok untuk demokrasi berjalan secara efektif sebagaimana dikemukakan oleh Charles R. AdrianDEMOKRASI
  • 30. 3. Freedom of Expression. Demokrasi harus menjadikan syarat pokok adanya kebebasan menyatakan pendapat bagi masyarakat baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Tanpa kebebasan itu indipidu dan masyarakat tidak dapat melakukan hak dan kekuasaannya untuk mengkritik atau menghargai kebijaksanaan pemerintahnya. 4. Adanya perlindungan terhadap minoritas. dalam arti kepentingan-kepentingan minoritas harus dihormati dalam beberapa hal misalnya seperti soal keyakinan atau agama. Asas perlindungan terhadap minoritas ini berkaitan erat dengan asas-asas demokrasi, terutama dengan asas kompetisi dan kedaulatan rakyat. Golongan mana yang mayoritas dan mana yang minoritas terjadi silih berganti dalam negara demokrasi, karenanya harus dihormati baik oleh masyarakat maupun oleh yang berkuasa. DEMOKRASI
  • 31. Lebih lanjut Charles R. Adrian mengatakan adanya, Commitment to Principle. Demokrasi harus menjunjung tinggi asas-asas yang dijunjung tinggi oleh masyarakat bangsa. Ini karena setiap bangsa mempunyai ciri khas kebudayaannya disamping mempunyai sift-sifat yang dianut secara universal DEMOKRASI
  • 32. Menurut Bintang R. Saragih bahwa, kadar demokrasi ditentukan oleh pembentukan parlemennya, apakah melalui pemilihan umum atau pengangkatan, makin dominan perwakilan berdasarkan hasil pemilihan umum makin tinggi kadar demokrasinya dan sebaliknya makin dominan pengangkatannya maka makin rendah kadar demokrasinya di negara tersebut. DEMOKRASI
  • 33. Joko J Prihatmoko mengatakan bahwa, Pemilu juga dipandang sebagai tolok ukur demokrasi, keyakinan kuat pada Pemilu sebagai ukuran utama demokrasi didasarkan pada tiga pertimbangan pertama, pemilu merupakan proses terbaik dibanding, misalnya, system karir dan penunjukkan/pengangkatan, untuk menentukan pemimpin politik kedua, pemilu memungkinkan pergantian kekuasaan secara berkala dan membuka akses bagi aktor-aktor baru masuk dalam arena kekuasaan, ketiga, pemilu memungkinkan partisipasi rakyat untuk menentukan pemimpin sesuai dengan kehendak mereka. DEMOKRASI
  • 34. H A M
  • 35. HAM Dalam Al-Qur’an 1. Manusia merupakan makhluk ALLAH yang telah dimuliakan ALLAH dan diberikan kelebihan dengan makhluk Allah yang lainya (Q.S.I7:70). 2. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna (Q.S :95 : 8).
  • 36. 1. UUD 1945 yang telah diamandemen dalam Bab XA pasal 28 A sampai 28 J 2. Undang-undang No.39 tahun tahun 1999 tentang HAM telah mengatur secara lebih rinci tentang pengakuan dan eksistensi HAM dalam hukum nasional. 3. Undang-undang Nomor.26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM mengukuhkan kembali aspek perlindungan dan penghormatan HAM. Kejahatan kemanusiaan {crime agains of humanity) dan kejahatan genosida telah menjadi yurisdiksi pengadilan HAM. PENGATURAN HAM C
  • 37. Pada tahun 2006 Indonesia telah mengikatkan diri pada dua perjanjian internasional yang mengatur HAM yaitu: 1. Kovenan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya dengan UU No. 11 Tahun 2006 2. Kovenan Hak Sipil dan Politik dengan Undang- undang Nomor. 12 Tahun 2006. Ratifikasi HAM Internasional C
  • 38. Pengertian HAM Secara filsafati bahwa Hak Asasi Manusia ( HAM ) adalah hak yang melekat atau inherent pada diri manusia, yang bersaal dari Tuhan sejak manusia itu dilahirkan. Manusia mempunyai derajat yang luhur dan dilengkapi oleh Tuhan berupa budi dan nurani. Gunawan Setiardja menjelaskan yang intinya adalah bahwa derajat manusia yang luhur itu {human dignity) berasal dari Tuhan yang menciptakannya.
  • 39. Manusia memperoleh hak-hak asasi langsung dari Tuhan sendiri menurut kodratnya ''secundum suam naturan". Sebetulnya hak-hak fudemental ini tidak tergantung dari pengakuan oleh orang-orang lain, oleh masyarakat atau negara. H A M