SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
1
MAKALAH
EKONOMI INTERNASIONAL
Tentang :
1. Kebijakan Non Tarif : Kuota, Subsidi, Dumping
2. Valuta Asing : Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta Asing
3. Teori tentang Perusahaan Multinasional : Sifat Perusahaan Multinasional, Faktor yang
mempengaruhi keputusan perusahaan Multinasional
4. Teori Tentang Perusahaan Multinasional (MNC) : Kekuatan Bersaing, Efek Global
5. Neraca Pembayaran Internasional
6. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional
Dibuat Oleh :
INTAN KURNIASARI
11150013
6L-MKP
2
1. Kebijakan Non Tarif : Kuota, Subsidi, Dumping
Kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan pemerintah/negara, baik langsung
maupun tidak langsung untuk memengaruhi komposisi, arah, serta bentuk perdagangan luar
negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud dapat berupa tarif,
dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya. Jika dibandingkan dengan
pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan
kompleks.
Rumitnya perdagangan internasional disebabkan oleh hal-hal berikut :
 Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.
 Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya.
 Perbedaan antara negara yang satu dengan yang lainnya baik dalam bahasa, mata uang,
taksiran atau timabangan, hukum dalam perdagangan, dan sebagainya.
 Sumber daya alam yang berbeda.
Kebijakan Proteksi.
Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang
sedang tumbuh (infant industry), dan melindungi perusahaan baru dari perusahaan-perusahaan
besar yang semen-mena dengan kelebihan yang ia miliki, selain itu persaingan-persaingan
barang-barang impor.
Tujuan kebijakan proteksi adalah:
 Memaksimalkan produksi dalam negri.
 Memperluas lapangan kerja.
 Memelihara tradisional.
 Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu
komoditi andalan.
 Menjaga stabilitas nasional, dan tidak menggantungkan diri pada negara lain.
3
Kebijakan proteksi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Tarif.
Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang-barang dagangan yang melintasi daerah
pabean ( cutom area ). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara
dikenakan bea masuk. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga
barang. Dengan pengenaan bea masuk yang besar, mempunyai maksud memproteksi
industri dalam negri sehingga meningkatkan pendapatan negara dan juga membatasi
permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong konsumen
menggunakan produk domestik.
Macam-macam penentuan tarif, yaitu:
 Bea Ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut
menuju negara lain (di luar costum area).
 Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain.
 Bea Impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
masuk dalam suatu negara (tom area).
2) Kuota.
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi jumlah barang yang
diperdagangkan. Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota
ekspor. Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota
produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, dan kuota
ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor.
4
Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya:
 Mencegah barang-barang yang penting berada di luar negri.
 Menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup.
 Mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilitas
harga di dalam negeri.
3) Dumping.
Dumping adalah kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di luar negeri dengan harga
yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan
dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor,
terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai
industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah
negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih
tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir
dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain. Predatory dumping dilakukan
dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri
mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan
predatory dumping.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
 Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva
permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
 Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli
barang dari luar negeri.
5
4) Subsidi.
Subsidi adalah kebijakan pemerintah yang diberikan untuk menurunkan biaya produksi
barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan dapat
bersaing dengan barang impor. Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah
ekspor, karena eksportir dapat menawarkan harga yang lebih rendah. Namun tindakan ini
dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat menjurus ke arah perang subsidi.
Tujuan Subsidi :
Tujuan pemberian subsidi, antara lain, adalah untuk meningkatkan produksi di dalam negeri dan
agar barang buatan sendiri dapat dijual dengan harga relatif murah sehingga dapat meningkatkan
daya saing terhadap barang-barang impor maupun di pasar ekspor dan dapat mempertahankan
jumlah konsumsi dalam negeri.
Manfaat subsidi :
Manfaat yang dapat diperoleh dari subsidi, antara lain, subsidi tidak merugikan konsumen karena
jumlah konsumsi tidak berkurang dan harga di pasar dalam negeri tetap bahkan dapat turun.
Pemberian subsidi bersifat lebih transparan sehingga konsumen/masyarakat dapat menilai
besarnya manfaat dan kerugiannya secara langsung, subsidi bersifat lebih adil karena dapat
dibiayai oleh pemerintah dengan penggunaan pajak pendapatan yang progresif terhadap wajib
pajak yang potensial.
6
2. Valuta Asing : Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta
Asing
Pengertian valuta asing (valas) ialah mata uang yang dapat digunakan dan mudah diterima oleh
banyak negara di dalam perdagangan internasional.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka para turis asing pasti akan membutuhkan uang guna
membayar semua itu dan uang tersebut haruslah uang Indonesia, serta sebaliknya juga di luar
negeri. Apabila kita melakukan kunjungan keluar negeri, kita harus membayar kebutuhan kita
pada saat disana dengan menggunakan mata uang yang berlaku di negara tersebut.
Pengertian Valuta Asing Menurut Para Ahli
1. Hamdy Hadi
Pengertian valuta asing adalah mata uang asing yang memiliki fungsi sebagai alat pembayaran
dalam membiayai setiap transaksi dibidang ekonomi keuangan internasional dan mempunyai
catatan kurs resmi atas bank sentral.
2. Eng, Lees, dan Mauer
Pengertian valuta asing ialah suatu mata uang asing yang brtindak sebagai klaim keuangan atau
aset pada suatu perusahaan dalam bentuk mata uang asing.
3. Jose Rizal Joesoef
Pengertian valuta asing adalah mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran di luar
negeri.
4. Beams, Anthony, Clement dan Lowensohn
Ada 3 sistem valuta asing yang berlaku pada suatu negara, antara lain :
1) Sistem Kurs Bebas (Floating)
Sistem kurs bebas tidak terdapat campur tangan dari pemerintah guna menjaga kestabilan nilai
kurs. Hal ini karena nilai tukar kurs pada umumnya ditentukan oleh adanya permintaan dan
penawaran atas valuta asing.
7
2) Sistem Kurs Tetap (Fixed)
Pada sistem kurs tetap, pihak pemerintah dan pihak bank sentral dapat ikut turut campur dan
terlibat secara aktif dalam transaksi pasar valuta asing, dengan cara membeli maupun menjual
valuta asing jika nilainya menyimpang dari standar yang sebelumnya sudah ditetapkan.
3) Sistem Kurs Terkendali atau Terkontrol (Controlled)
Pihak pemerintah atau pihak bank sentral dari negara yang bersangkutan mempunyai kekuasaan
eksklusif dalam menentukan nilai alokasi dari pemakaian valuta asing yang tersedia.
Sedangkan warga negara tidak bebas dalam ikut campur tangan pada transaksi valuta asing
tersebut. Hal ini disebabkan oleh Capital Inflows dan kegiatan ekspor barang yang
mengakibatkan ketersediaan atas valuta asing.
A. Sistem Kurs Valuta Asing
Sifat kurs valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli valuta asing
dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta asing akan berubah – ubah sesuai
dengan perubahan permintaan dan penawaran. Apabila pemerintah menjalankan kebijaksanaan
stabilisasi kurs, tetapi tidak dengan mempengaruhi transaksi swasta, maka kurs ini hanya akan
berubah – ubah di dalam batas yang kecil, meskipun batas – batas ini dapat diubah dari waktu ke
waktu. Pemerintah dapat juga menguasai sepenuhnya transaksi valuta asing. Dalam hal ini kurs
tidak lagi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. System ini disebut exchange control. Di
dalam sistem moneter standar emas kurs valuta asing relatif tetap atau hanya berubah – ubah
dalam batas – batas yang di tentukan oleh ongkos angkut emas. Adapun sistem kurs valuta asing
adalah sebagai berikut :
 Sistem kurs yang berubah – ubah
Di dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung pada beberapa factor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran valuta asing. Bahwa permintaan valuta asing diperlukan guna
melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri (impor). Permintaan valuta asing diturunkan dari
transaksi debit dalam neraca pembayaran internasional. Sedangkan penawaran valuta asing
berasal dari eksportir, yakni berasal dari transaksi kredit neraca pembayaran internasional. Suatu
mata uang dikatakan “kuat” apabila transaksi autonomous kredit lebih besar dari transaksi
8
autonomous debit, sebaliknya dikatakan “lemah” apabila neraca pembayarannya mengalami
defisit. Selanjutnya, transaksi autonomous debit dan kredit dipengaruhi oleh factor – factor yang
berasal dari dalam maupun luar negeri, termasuk harga, pendapatan dan tingkat bunga. Segala
sesuatu yang mempengaruhi ketiga factor ini, baik dari dalam maupun luar negeri, akan
mempengaruhi permintaan dan penawaran yang pada gilirannya akan mempengaruhi kurs valuta
asing.
Makin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan, makin besar kemungkinan untuk impor yang
berarti makin besar pula permintaan akan valuta asing. Kurs valuta asing cenderung naik dan
harga mata uang sendiri akan turun. Demikian juga inflasi, akan menyebabkan impor naik dan
ekspor turun yang akan mengakibatkan kurs valuta asing naik. Kenaikan tingkat bunga dalam
negeri cenderung menarik modal masuk dari luar negeri. Kurs valuta asing akan turun dan nilai
mata uang sendiri naik relatif terhadap valuta asing. Bahwa semua kegiatan ekonomi dan
kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pendapatan, harga serta tingkat bunga secara tidak
langsung akan mempengaruhi kurs.
Kebijaksanaan pemerintah akan menaikkan pendapatan dan harga. Kenaikan pendapatan dan
harga ini akan menyebabkan impor naik, yang berarti akan menaikkan permintaan valuta asing.
Akibat selanjutnya, kurs valuta asing akan naik. Disamping factor – factor ekonomi tersebut, ada
factor – factor nonekonomi yang dapat mempengaruhi perubahan kurs, seperti factor politis dan
psykologi. Misalnya, kepanikan yang terjadi di dalam negeri akan menyebabkan larinya dana ke
luar negeri, sehingga kurs valuta asing akan naik.
 Sistem Kurs yang Stabil
Sistem kurs bebas sering menimbulkan adanya tindakan spekulasi sebagai akibat ketidaktentuan
di dalam kurs valuta asing. Oleh karena itu banyak Negara yang kemudian menjalankan suatu
kebijaksanaan untuk menstabilkan kurs. Pada dasarnya kurs yang stabil dapat timbul secara :
1. Aktif yakni pemerintah menyediakan dana untuk tujuan stabilisasi kurs.
2. Pasif yakni di dalam suatu Negara yang menggunakan system standar emas.
9
i. Stabilisasi kurs
Kegiatan stabilisasi kurs dapat dijalankan dengan cara, apabila tendensi kurs valuta asing akan
turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan tambahnya permintaan dari
pemerintah maka tendensi kurs turun dapat dicegah. Sebaliknya apabila tendensi kurs naik, maka
pemerintah menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran valuta asing bertambah dan
kenaikan kurs dapat dicegah. Usaha untuk mencegah kenaikkan kurs valuta asing ini bagi
pemerintah lebih sukar, Karena cadangan valuta asing yang dimiliki terbatas. Keterbatasan ini
mungkin menyebabkan pemerintah tidak bisa sepenuhnya untuk mengembalikan kurs ke tingkat
yang dikehendaki. Sedangkan usaha untuk mencegah penurunan kurs lebih mudah dijalankan
sebab pembelian valuta asing oleh pemerintah dilakukan dengan menggunakan cadangan mata
uang sendiri. Besarnya cadangan mata uang sendiri di bawah kekuasaan/pengawasan pemerintah,
bahkan kalau kekurangan pemerintah dapat mencetak uang.
ii. Standar emas
Suatu Negara dikatakan memakai standar emas apabila :
1. Nilai mata uangnya dijamin dengan nilai seberat emas tertentu.
2. Setiap orang boleh membuat serta melebur uang emas.
3. Pemerintah sanggup membeli atau menjual emas dalam jumlah yang tidak terbatas pada
harga tertentu (yang sudah ditetapkan pemerintah).
 Pengawasan Devisa (Exchange Control)
Dalam system ini pemerintah memonopoli seluruh transaksi valuta asing. Tujuannya adalah
untuk mencegah adanya aliran modal keluar dan melindungi pengaruh depresi dari Negara lain,
terutama dalam hal Negara tersebut menghadapi keterbatasan cadangan valuta asing dibanding
dengan permintaannya. Menghadapi jumlah valuta asing yang relatif lebih sedikit dibandingkan
dengan permintaannya, pemerintah perlu mengadakan alokasi di dalam penggunaannya, yakni
untuk tujuan – tujuan yang sesuai dengan program pemerintah. Alokasi biasanya dilakukan
dengan menggunakan lisensi impor.
10
Di dalam pengawasan devisa (exchange control) pemerintah dapat menetapkan kurs suatu mata
uang itu :
a) Hanya satu jenis saja, tidak tergantung pada tujuan penggunaan devisa tersebut. System ini
disebut single exchange rate system.
b) Lebih dari satu macam kurs, tergantung daripada tujuan penggunaannya. System ini
disebut multiple exchange rate.
Sebenarnya didalam system ini terdapat banyak sekali cara penentuan exchange rate. Bentuk
yang extreme ada dua yakni :
 Dua atau lebih kurs / exchange rate yang bebas untuk mengalokasi devisa dengan
beberapa pengawasan yang tidak ketat.
 Dua atau lebih kurs resmi (official rate) yang tetap, yang biasanya dilengkapi dengan
system lisensi impor serta impor quota.
Didalam mengadakan alokasi penggunaan devisa, pemerintah dapat menggunakan beberapa
cara, antara lain :
1. Individual allocation : setiap pemohon devisa diadakan penelitian tentang
penggunaannya. Apabila pemohon tersebut disetujui lalu diberikan izin untuk membeli
sejumlah tertentu devisa.
2. Exchange quota : untuk setiap kategori impor ditentukan jumlah devisanya berdasarkan
devisa yang akan diperoleh dari ekspor dalam waktu tertentu. Apabila devisa sudah
tersedia, lalu dijual dengan prinsip yang datang dulu dilayani sampai jatah untuk kategori
impor tersebut habis.
3. Waiting list : ini merupakan pelengkap cara Exchange quota. Setiap surat permohonan
pembelian devisa ditempatkan dalam daftar menunggu sampai devisa tersedia.
Pada umumnya tujuan suatu Negara menjalankan pengawasan devisa adalah :
a) Mencegah terjadinya aliran modal ke luar negeri dan menekankan Neraca Pembayaran
Internasional (NPI) yang disequilibrium.
b) Melindungi industry di dalam negeri.
c) Memperoleh pendapatan bagi pemerintah.
d) Tie In Import Arrangement : penggunaan devisa untuk impor barang tertentu, tetapi dengan
syarat importer harus juga membeli barang pelengkap atau barang yang sama hasil produksi di
dalam proporsi tertentu.
11
Jadi, dengan pengawasan devisa maka penggunaan dapat diatur sebaik mungkin sehingga
disequilibrium di dalam NPI pun dapat dikurangi/ditekan.
B. Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing
Adapun istilah-istilah dalam kurs valuta asing adalah sebagai berikut :
1. Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi.
Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva.
2. Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
3. Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan.
4. Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang
berlaku sekarang.
5. Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini
dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan
dengan menggunakan kurs kini.
6. Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu Negara,
mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan.
7. Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakan
mata uang asing sebagai unit pengukuran.
8. Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa,
atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam
mata uang selain mata uang fungsional perusahaan.
9. Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang
berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain dengan
menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut.
10. Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang (1)
dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas
dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam mata uang asing
selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor.
12
11. Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari
Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal
tertentu di masa depan.
12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan kasnya.
13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva
atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata uang pelaporan
yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar negeri.
15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlah unit
mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.
16. Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan
keuangan.
17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu piutang tertagih.
18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan akuntansi
perusahaan pelapor.
20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan
dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
21. Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban.
13
 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Valuta Asing
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi valuta asing adalah sebagai berikut :
1. Perdagangan Internasional
Tingkat perdagangan antara negara berfungsi sebagai proxy untuk permintaan relatif barang dari
suatu negara dengan barang atau jasa yang permintaan internasionalnya tinggi biasanya akan
melihat sebuah apresiasi mata uangnya. Sebagai contoh, untuk membeli barang dari Australia,
pembeli harus mengkonversi mata uang mereka ke dalam dolar Australia (AUD) untuk
melakukan pembelian. Meningkatnya permintaan AUD akan memberikan tekanan ke atas di
atasnya. Trade surplus dan defisit memberikan contoh kompetitifnya suatu negara dalam
perdagangan internasional. Negara-negara dengan defisit perdagangan yang besar adalah
pembeli net / importir barang internasional, menghasilkan lebih banyak mata uang mereka yang
dijual untuk membeli mata uang negara lain untuk membayar barang internasional. Situasi
seperti ini cenderung berdampak negatif terhadap nilai mata uang negara pengimpor.
2. Kondisi Politik
Pemandangan politik suatu negara memainkan peran utama dalam prospek ekonomi untuk
negara itu dan, akibatnya, nilai yang dirasakan dari mata uangnya. Trader Forex terus menerus
memonitor berita politik dan peristiwa untuk mengukur apa yang bergerak, jika ada, pemerintah
suatu negara dapat mengambil langkah dalam perekonomian. Hal ini termasuk ukuran dari
peningkatan belanja pemerintah untuk pembatasan pengetatan pada satu sektor tertentu atau
industri.
3. Kebijakan Fiskal dan Monetersuatu Negara
Kebijakan fiskal dan moneter pemerintah manapun merupakan faktor penting dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan Bank sentral yang mempengaruhi tingkat suku
bunga yang tajam diawasi oleh pasar forex untuk setiap perubahan tarif kunci atau pandangan
masa depan.
14
4. Laporan Ekonomi
Laporan ekonomi adalah tulang punggung pedoman trader forex. Mempertahankan kalender
laporan ekonomi sangat penting untuk saat ini dalam pasar serba ultra-cepat. PDB mungkin
laporan ekonomi yang paling jelas, karena ini adalah dasar dari kinerja ekonomi suatu negara
dan kekuatannya. GDP mengukur output total barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu
perekonomian. Satu hal kunci untuk diingat, bagaimanapun, adalah bahwa GDP merupakan
indikator lagging, artinya laporan tentang peristiwa dan tren yang telah terjadi.
5. Inflasi
Inflasi juga merupakan indikator yang sangat penting karena mengirimkan sinyal untuk tingkat
kenaikan harga dan daya beli jatuh. Namun, inflasi adalah pedang bermata dua, karena melihat
banyak sebagai menempatkan tekanan pada mata uang karena daya beli mundur. Di sisi lain,
juga dapat menyebabkan apresiasi mata uang karena dapat memaksa bank sentral untuk
meningkatkan tingkat untuk menekan tingkat inflasi meningkat. Inflasi adalah masalah yang
diperebutkan antara ahli ekonomi dan dampaknya pada mata uang tidak pernah hitam dan putih.
6. Lain-Lain
Laporan lainnya seperti tingkat pekerjaan, penjualan ritel, indeks manufaktur dan utilisasi
kapasitas juga membawa informasi penting tentang kekuatan saat ini dan diperkirakan suatu
ekonomi dan mata uangnya.
15
3. Teori tentang Perusahaan Multinasional : Sifat Perusahaan Multinasional,
Faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan Multinasional
A. Pengertian Multinasional Company (MNC)
Adalah perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak
di beberapa negara. Cabang di luar negri tidak hanya dimiiki oleh perusahaan induk tetapi juga
operasi kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk.
B. Sifat MNC
Pendirian cabang di luar negri biasanya dilakukan dengan cara mendirikan perusahaan baru,
ekspansi atau membeli perusahaan di luar negri. Tujuan dan motif MNC melakukan investasi
langsung di luar negri juga berbeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi
secara vertikal. Perusahaan induk yang memproses lebih lanjut, mendirikan cabang di luar negri
untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat
melakukan ekspansi horisontal dengan car mendirikan cabang di luar negri dengan melakukan
kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk. Sebelum Perusahaan itu
mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negri seyogyanya telah memiliki
pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke
pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan.Perusahaan dapat pula melakukan
penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negri,
misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau memakai nama perusahaannya.
16
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar
negri.Langkah ini perlu dengan perhitungan cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku
konsumen serta pemerintah negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut
hanya sebagian kecil saja dari faktor sosial, budaya, dan politik yang dapat menyebabkan
investasi di luar negri lebih riskan daripada di dalam negri. Oleh karena itu, keuntungan
ekonomis investasi di uar negri harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi resiko yang
cukup tinggi.
C. Faktor yang mempengaruhi keputusan MNC
Untuk mudahnya kita anggap tujuan investasi di luar negri adalah mencari keuntungan
maksimum dan penjualan maksimum. Dalam kaitanya dengan penjualan maksimum ,mendirikan
cabang di luar negri dapat memperoleh eberapa manfaat, antara lain:
1. Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negri melalui ekspor, mugkin
diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui hubungan dan selera
konsumen. Disamping itu cabang di luar negri dapat merupakan basis untuk memberikan
pelayanan kepada konsumen.
2. Ekspor ke luar negri sering dihambat oleh kebijaksanaa tarif negara lain. Dengan
mendirikan cabang di luar negri yang dapat mendirikan cabang di negara tersebut maka masalah
hambatan tersebut dapat teratasi.
Masalah lain yang terkait dengan ini adalah pengaruh perubahan kurs mata uang. Apabila nilai
mata uang negara asal perusahaan mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik,
sehingga dapat menurunkan volume ekspornya. Masalah ini juga terseleseikn dengan adanya
pembuatan cabang di luar negri. Apabila tujuan pendirian cabang di luar negri itu untuk
mencapai keuntungan maksimum maka pertimbangan efisiensi biaya di berbagai negara menjadi
pertimbangan utama. Banyak MNC tertarik untuk melakukan ekspansi ke negara yang upah
17
buruhnya rendah, biasanya merupakan negara berkembang, terutama apakah produk yang
dihasilkan tersebut sifatnya padat tenaga kerja. Spek tenaga kerja lain yang sering menjadi daya
tarik MNC adalah kerajinan serta tidak seringnya terjadi pemogokan. Faktor biaya lain yang
kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transpor. Dengan membuka cabang biaya transpor dapat
ditekan. Disamping itu pajak yang relatif rendah merupakan daya tarik bagi MNC.
2. Faktor Non-Ekonomi
Di samping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial
dan politik di negara yang dituju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah kepada perusahaan asing
perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan peraturan terhadap perusahaan
asing.
Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntunagn yang dapat dikirim ke perusahaan induk
atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang
berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa peraturan ini dapat menghambat perkembangan
MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman sejarah kebijaksanaan
negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum perusahaan MNC tersebut melakukan
ekspansi kesana.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah keadaaan politik negara penerima. Keadaan politik yang
tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu.
18
4. Teori Tentang Perusahaan Multinasional (MNC) : Kekuatan Bersaing, Efek
Global
Kekuatan bersaing MNC
a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang
dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat bervariasi, kompleks, penggunaan
teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja. Dalam keadaan demikian
ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding
kontrak antar-pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal
dengan nama “institusional comparative advantage” dari MNC.
b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi
melalui riset dan pengembangan. MNC dapat menyerap pengetahuan atau informasi dari dalam
maupun luar negri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen.
c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi” , yakni mengorganisir dan secara
sistematis mengumpulkan informasi tentang perkembangan pasar, biaya dan teknologi melalui
cabang-cabangnya di luar negri. Informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang
untuk dievaluasi dan diimplementasikan.
d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis misalnya dengan cara
melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada suatu bagian tertentu dari proses produksi.
e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya jaringan keuangan internasional. Ukuran
serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana
internasional.
f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melaluiintegrasi horisontal maupun
vertikal dan tidak jarang mereka melakukan perang hargaatau subsidi untuk merebut pasar.
19
g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh
negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke negara yang
menggunakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar
negri, yakni dengan menggunakan teknik pembuatan faktur sehingga keuntungan dapat
ditransfer tanpa bisa terdeteksi.
D. Efek Global MNC
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin
dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negri tidak
mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi di
luar negri ini sebagai suplemen investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan
bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh
karena itu efek neto-nya terhadap investasi global masih dipertanyakan. MNC dapat
menimbulkan alokasi efisiensi produksi antar negara.
Dalam kaitanya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efisiensi alokasi dan efisiensi operasi.
Yang Pertama, efisiensi alokasi dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-
pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakan di beberapa negara dengan dasar haraga faktor
produksi, perbedaan biaya angkut dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang
komplit, dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan
akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antarnegara.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul
karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC di suatu negara akan mendorong
persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi
monopoli. Namun tidak jarang MNc melakukan kebijaksanaan harga yang rendah untuk
mematikan saingan sehingga dapat mengarah ke monopoli. Lagi pula MNC mungkin dapat
mempengaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran
produknya. Aspek kedua dalam kaitanya dengan persaingn adalah skala perusahaan ekonomis
yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk
seluruh cabang, misal riset dan pengembangan, pengelolaan valuta asing atau perencanaan
perusahaan.
20
Meskipun MNC dapat mendorong efisiensi, namun kegiatan mereka dapat menimbulkan
dampak negatif. Pertama, seperti telah dijelaskan diatas bahwa MNC justru dapat menimbulkan
monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kekuatan pasar MNC mungkin dapat
merupakan alat menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input,
produk ataupun keuangan. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan
pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Keempat, dari aspek global,
karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal
bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik yang
menimbiulkan polusi dari negara asal ke negara yang kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila
dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita
kenaikan biaya sosial.
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun dampak
negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi
sumber daya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hany dapat menaikan efisiensi
alokasi dan operasi saja tetapi dapat juga mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun
demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama besarnya dengan
dampak negatif masih belum pasti.
Multinational Corporation, perusahaan yang kegiatan operasi bisnisnya bersifat multinasional
atau internasional, ada perusahaan yang beroperasi pada negara induk yakni sebagai
kantor pusat dan memiliki lokasi perusahaan cabang di tiga negara atau lebih. Memiliki lokasi
kegiatan atau operasi perusahaan cabang senantiasa dikendalikan dan di awasi baik
secara langsung oleh perusahaan induknya.
21
E. Tujuan MNC
Ekspansi secara vertical, perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut), mendirikan cabang di
luar negeri dalam upaya menghasilkan input untuk selanjutnya diproses lebih lanjut oleh
perusahaan induk ekspansi secara horizontal, mendirikan cabang baru di luar negeri dengan
melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk atau sebagaian operasinya
sama dengan perusahaan induknya.
Keuntungan mendirikan MNC, meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dengan
mendirikan MNC di negara-negara lain ekspor luar negeri yang sering dihambat oleh kebijakan
atau deregulasi tarif negara, sehingga dengan MNC masalah hambatan tarif dapat di atasi. Atau
masalah perubahan kurs mata uang atau nilai valuta asing efisiensi biaya-biaya di berbagai
negara menjadi pertimbangan utama efisiensi tarif transportasi
The power of MNC, mempunyai institusional comparative advantage yaitu nilai produksinya
yang relatif lebih canggih, sangat bervariatif, kompleks, pemanfaatan teknologi modern dan
canggih dan umumnya dilakukan oleh beberapa perusahaan yang sudah besar dan manajemen
yang baik memiliki sistem, proses, pemasaran dan manajemen produk yang lebih unggul
“perusahaan informasi” suatu perusahaan yang dapat mengorganisir dan secara sistematis dapat
menghimpun informasi tentang perkembangan dan trend pasar, biaya dan teknologi melalui
perusahaan-perusahaan cabangnya di luar negeri.
Dampak positif MNC, MNC dapat mempengaruhi alokasi dana investasi bagi anatr Negara
Efisiensi alokasi, Efisiensi operasi Dampak negatif MNC, Menimbulkan monopoli, sehingga
alokasi sumber daya atau faktor-faktor produksi kurang optimal, MNC dapat
mematikan/menghambat para pesaing yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar, input,
produk, keuangan ataupun keunggulan lainnya, MNC dapat mempengaruhi kebijakan
pemerintah negara induknya, ataupun negara tempat cabang MNC baru didirikan. Dampak yang
ditimbulkan MNC terhadap lingkungan/social cost Manfaat MNC bagi Negara induk Kenaikan
pendapatan ataupun resiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produklsi Diperoleh produksi
dengan harga yang lebih murah yang dihasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih
rendah Manfaat MNC bagi negara penerima Pembentukan atau penambahan modal.
22
5. Neraca Pembayaran Internasional
A. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau catatan
sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu Negara dengan
Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang
dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian
adalah :
1. Orang perorangan/individu
Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para turis)
dianggap sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana
mereka memperoleh center of interest.
2. Badan hukum
Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan Hukum
tersebut memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri
dianggap sebagai penduduk luar negeri.
3. Pemerintah
Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang
diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara
yang mereaka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi
ekonomi internasional.
B. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang
ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang,
hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.
2. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter dan
fiscal.
3. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi
internasional terhadap pendapatan nasional.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn di bidang politik
perdagangan Internasional.
23
C. Pos-pos Neraca Pembayaran
1. Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang
dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit.
Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi
dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata
atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri
dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran
Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways
dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport
lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-
publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan.Impor ekspor emas sebagai barang
dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam
pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau
berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi
akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri.
Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran-
pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing
di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal
Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil
modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk
negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan
deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal
di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos
pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri,
sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet
pada pos pendapatan modal.
24
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah
(gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer).
a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnya
kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu
juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk
menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut
sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi
sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak
diimbangi dengan prestasi balasan.
b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan
makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga
termasuk transaksi sepihak.
c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi
sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan
menjadi debet dan kredit.
4. Pos Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah seluruh
transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung
oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain.
Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari
penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di
kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain
yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri.
25
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih
dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk
negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran
Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang
apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang
jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian:
 Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan)
 Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya
tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka
pendek sering diusahakan menjadi:
 Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan)
 Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)
7. pos Sektor Moneter
Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter(Monetary
Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi
pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan
(current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer
unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung
(investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek
bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari
penerimaan pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu
perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor
moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor
moneter (monetary sector account).
26
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
 Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
 Kewajiban-kewajiban jangka pendek
 Mutasi cadangan devisa
 Mutasi cadangan emas moneter
b. Bank-bank Devisa
 Kewajiban-kewajiban jangka pendek
 Mutasi cadangan devisa
Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan
tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama
antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas
luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat
dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat
pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek.
Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan dan
pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan
valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing
ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos.
Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi pada
besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat
sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet.
8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama
dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah
total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama
(balance).
27
D. Beberapa Pengertian “Balance” dalam Neraca Pembayaran Internasional
Konsep “balance” dalam neraca pembayaran mempunyai arti yang berbeda-beda. Pada
dasarnya ada empat pengertian balance.
1. Basic Balance
Basic balance terdiri dari balance dalam transaksi yang sedang berjalan (current account
balance) ditambah dengan transaksi modal jangka panjang. Basic balance akan berubah-ubah
apabila terjadi perubahan prinsipil dalam perekonomian seperti perubahan harga, kurs valuta
asing dan pertumbuhan ekonomi. Perubahan dalam basic balance akan tercermin dalam
perubahan aliran modal jangka pendek dan selisih perhitungan (Errors and Ommissions).
Dengan demikian, basic balance memberikan informasi tentang akibat perubahan perkonomian
terhadap neraca pembayaran, yaitu akibatnya terhadap aliran modal jangka pendek. Menurut
pandangan ini, dalam jangka panjang basic balance akan menjadi nol.
2. Basic Transaksi “Autonomous”
Balance ini terdiri dari basic balance ditambah dengan aliran modal jangka pendek. Dalam
hal ini pemerintah seharusnya lebih memperhatikan balance transaksi autonomous yang
diimbangi dengan transaksi reserves pemerintah dan selisih perhitungan daripada basic balance
sebab kenyataanya aliran modal jangka pendek jarang sekali sama dengan nol. Defisit atau
surplus suatu neraca pembayaran dilihat dari balance transaksi autonomous yang kemudian
tercermin dalam transaksi accomodating yaitu aliran modal pemerintah jangka pendek.
Transaksi accomodating merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya
transaksi lain sedangkan transaksi autonomous merupakan transaksi yang muncul dengan
sendirinya tanpa dipengaruhi oleh transaksi lain. yang termasuk dalam transaksi autonomous
adalah transaksi sedang berjalan, transaksi kapital dan transaksi satu arah. Ketidakseimbangan
antara transaksi autonomous debit dan kredit menimbulkan transaksi lalu lintas moneter seperti
misalnya mutasi dalam hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri serta aktiva luar negeri. Defisit
atau surplus suatu neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous tersebut.
28
3. Liquidity Balance
Konsep liquidity balance ini dikembangkan di Amerika Serikat untuk mengukur posisi
neraca pembayarannya. Perbedaannya dengan balance autonomous adalah dalam perlakuan
terhadap pemilikan kekayaan (assets) jangka pendek. Kekayaan asing (seperti surat berharga
jangka pendek atau deposito bank) yang dimiliki oleh penduduk Amerika diperhitungkan sebagai
faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan neraca pembayaran. Liquidity balance bersama
basic balance dan selisih yang diperhitungkan merupakan faktor yang menyebabkan
ketidakseimbangan neraca pembayaran. Sebaliknya, kekayaan jangka pendek Amerika yang
dimiliki oleh penduduk lain dianggap sebagai sumber pembiayaan ketidakseimbangan yang
timbul dalam neraca pembayaran.
4. Balance Transaksi Pemerintah Jangka Pendek
Konsep ini juga berkembang di Amerika Serikat. Menurut konsep ini, neraca pembayaran
terdiri dari penjumlahan basic balance, selisih yang diperhitungkan dan rekening modal jangka
pendek (sesudah dikurangi dengan modal Amerika jangka pendek yang dimiliki oleh lembaga
moneter negara lain). Ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran diseimbangkan
dengan cadangan modal pemerintah serta modal pemerintah jangka pendek yang dimiliki oleh
lembaga moneter asing.
E. Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia
Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi, antara lain :
1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterbitkan
setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan Republik
Indonesia.
2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing
– masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia.
3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh Bank
Indonesia.
4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh BadanPusat
Statistik setahun sekali.
5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali.
29
Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang diterbitkan oleh berbagai
penerbit resmi tersebut di atas susunan dan angka – angkanya tidak selalu sesuai. Perbedaan –
perbedaan tersebut kemungkinan merupakan akibat :
1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda.
2. Penggunaan sistematika yang berbeda.
3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai.
4. Perbedaan – perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu masih merupakan angka
sementara, sedangkan angka yang lainnya merupakan angka yang sudah diperbaiki.
Dari segi bentuk susunannya neraca pembayaran yang termuat dalam Laporan Tahunan
Bank Indonesia merupakan neraca pembayaran yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk
yang disarankan oleh lembaga moneter dunia yaitu International Monetary Fund (IMF).
F. Masalah Dalam Analisis Neraca Pembayaran
Basic balance, balance transaksi autonomous, liquidity balance, dan balance transaksi
pemerintah jangka pendek merupakan hal yang sangat membantu di dalam analisis suatu neraca
pembayaran. Namun sangat sukar untuk menentukan konsep balance yang relevan karena setiap
konsep balance menunjukkan aspek yang berbeda, misalnya untuk pengambilan keputusan bagi
pemerintah.
Beberapa masalah yang timbul dalam analisis neraca pembayaran:
1. Sering mengabaikan saling hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain,
sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja
tanpa melihat hubungannya denagn yang lain.
2. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya jika mengalami
deficit maka akan dianggap jelek. Anggpan semacam ini tidak selalu benar. Sebagi contoh,
Amerika serikat, penerimaan keuntungan dari investasi luar negerinya lebih besart
daripadainvestasinya. Untuk mengimbangi aliran keuntungan yang masuk, maka transaksi yang
sedang berjalan harus deficit. Dalam hal ini, bahwa deficit tidak selalu buruk.
3. Keputusan untuk member bantuan seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi Negara
secara keseluruhan bukan atas dasra pertimbangan neraca pembayaran. misalnya, Indonesia
mempunyai surplus neraca pembayaran dan inggris menaglami deficit, tidak berarti Indonesia
harusmemberi bantuan pada Inggris.
30
6. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat
menggunakan beberapa cara antara lain:
1. Cash
2. Open account
3. Commercial bills of exchange
4. Letters of credit
5. Private compensation
A. Cash
Cash in advance adalah suatu cara pembayaran yang dilakukan pembeli/importir kepada
penjual/eksportir sebelum barang dikapalkan. Pembayaran ini dilakuakn secara tunai baik secara
keseluruhan (full payment) atau sebagian (partial paymen) karena beberapa alasan berikut:
a. Permintaan atas produk melebihi penawaran produk.
b. Penjual dan pembeli belum saling mengenal dan kurang saling percaya.
c. Dalam situasi darurat, misalnya peperangan
d. Mata uang negara importir termasuk mata uang lemah (soft currency) yang
beresiko tinggi.
Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank draft, pada saat barang dikirim
oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena:
 harus tersedia uang kas yang cukup besar
 kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian
 harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir
tetapi cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik
dengan importir.
31
Dalam pelaksanaan pembayaran secara tunai dapat digunakan cara-cara berikut.
a. Surat Wesel Bank Atas Tunjuk
Surat wesel bank atas tunjuk adalah surat perintah yang dibuat bank domestik (dalam
negeri) yang ditujukan kepada bank korespondensi di luar negeri untuk membayar sejumlah uang
kepada pihak yang membawa surat wesel atau kepada pihak yang namanya tercantum dalam
surat wesel tersebut.
b. Commercial Bills of Exchange
Commercial bills of exchange adalah surat yang ditulis oleh eksportir yang berisi perintah
kepada importir untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu, dan apabila importir
menandatangani berarti ia telah menyetujuinya. Surat perintah ini sering disebut juga wesel.
Surat perintah/wesel yang sudah ditandatangani importir dapat diperjualbelikan oleh eksportir.
c. Letter of Credit (L/C)
Letter of Credit/LC yaitu suatu cara pembayaran dalam perdagangan luar negeri dengan
penarikan suatu wesel dalam jumlah yang telah ditentukan. L/C ini dikeluarkan oleh bank devisa
atas permintaan importir dan ditujukan kepada eksportir melalui bank koresponden.
Selain ketiga cara tersebut, masih ada cara pembayaran dengan traveler’s check, cek, dan uang
kartal
B. Open Account
Oppen account kebalikan dari cash in advance, yaitu pembayarannya dilakukan
kemudian setelah produk di kirim dan laku terjual atau setelah jangka waktu tertentu karena
penjual dan pembeli sudah saling mengenal dan saling mempercayai. Dengan sistem ini penjual
mempunyai resiko yang tinggi atas kegagalan pembayaran dari pembeli.
Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account barang telah
dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen.
Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan importir. Dalam hal
ini risiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya:
32
 eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayran akan dilakukan dengan
mata uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.
Cara ini akan baik digunakan apabila:
1. pembeli sudah kenal dengan baik
2. keadaan ekonomi dan ekonomi yang stabil
3. dekat dengan pasar
C. Commercial Bills of Exchange
Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut draft atau
trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah semacam
ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda
tangan pada draft tersebut, sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut trade drafts).
Jenis/macam daripada drafts ini ada:
 Clean Drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen barang
 Documentary Drafts yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta
asuransi barang
Waktu kapan pembayaran draft itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam hubungan
dengan tenor/usance, maka draft dapat dibagi dalam:
1) Sight Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli. Jadi mungkin
pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft dikirim melalui kapal laut
2) Arrival Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barang-barangnya dating
3) Date Draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa hari
setelah tanggal tersebut
33
D. Letters of Credit
Dalam cara pembayaran dengan letter of credit wesel ditarik kepadaBank bukan importir,
sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu
surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang (importir) dimana bank
tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir).
Dengan demikian letter of credit merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat
menjamin pembayarannya bagi eksportir.
Pihak-pihak di dalam letter of credit
 Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C
 Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut
 Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir)
Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi dengan L/C ini, yakni
confirming bank. Confirming Bank adalah bank di Negara eksportir, yang atas permintaan
eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer.
Langkah-langkah pembayaran dengan L/C
 Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir
 Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan
pembukaan L/C
 Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan
demikian bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir akan
menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank
 Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia bagi importir
untuk mengimpor barang dari eksportir
 Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan
advice of L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada L/C
tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C
 Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing Bank dan
mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang. Confirming
bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut
 Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan kepada Issuing
Bank
34
 Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank maka barang dikeluarkan dari
pelabuhan dan dikirimkan ketempat importir setelah menandatangani trust receipt
 Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada
Issuing Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C
E. Private Compensation
Private compensation adalah suatu metode pembayaran internasional yang dilakukan
antara pembeli dan penjual dengan jalan melakukan kompensasi penuh atau sebagian utang
piutang baik secra langsung maupun tidak langsung sehingga mengurangi atau meniadakan
transfer valas ke luar negeri.

More Related Content

What's hot

Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2cecep_sudrajat
 
Materi ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalMateri ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalSita Nurhalimah
 
Kebijakan proteksi
Kebijakan proteksiKebijakan proteksi
Kebijakan proteksizuhri5590
 
Gambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasionalGambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasionalAldy Rostyawan
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalprayudawibowo
 
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaMuhammad Khoirul Fuddin
 
Ekonomi: Perdagangan Internasional
Ekonomi: Perdagangan InternasionalEkonomi: Perdagangan Internasional
Ekonomi: Perdagangan InternasionalEsterina Danar Puja
 
Materi bab 8 perdagangan internasional
Materi  bab 8 perdagangan internasionalMateri  bab 8 perdagangan internasional
Materi bab 8 perdagangan internasionalYudha Kirito
 
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10eli priyatna laidan
 
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang Berkembang
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang BerkembangKebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang Berkembang
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang BerkembangMuhammad Khairul Anwar
 
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...shindydiana1
 

What's hot (20)

Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2
 
Materi ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalMateri ekonomi internasional
Materi ekonomi internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
 
Kebijakan proteksi
Kebijakan proteksiKebijakan proteksi
Kebijakan proteksi
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
 
Gambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasionalGambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasional
 
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
 
Integrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi InternasionalIntegrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi Internasional
 
Integrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi InternasionalIntegrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi Internasional
 
Ekonomi: Perdagangan Internasional
Ekonomi: Perdagangan InternasionalEkonomi: Perdagangan Internasional
Ekonomi: Perdagangan Internasional
 
Materi bab 8 perdagangan internasional
Materi  bab 8 perdagangan internasionalMateri  bab 8 perdagangan internasional
Materi bab 8 perdagangan internasional
 
Kel 7
Kel 7Kel 7
Kel 7
 
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 10
 
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang Berkembang
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang BerkembangKebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang Berkembang
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang Berkembang
 
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
 
Resume 2
Resume 2Resume 2
Resume 2
 

Similar to EKONOMI INTERNASIONAL

Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalmulyanahsari
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxmanajemenclassq
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.pptFathinSyifayani2
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdaganganFahmi Rizani
 
RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14adeimallia
 
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]muhaiminmuhaimin14
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Deska13
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)meri yulina
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)meri yulina
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalNiaKusnia
 
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulioTugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_huliosibaranimuksin
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2ciciliya11
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasGaleryWarnet
 
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan internMATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan internTegar Adi
 

Similar to EKONOMI INTERNASIONAL (20)

Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
 
RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14
 
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)
 
Makalah ii
Makalah iiMakalah ii
Makalah ii
 
Tugas (2)
Tugas (2)Tugas (2)
Tugas (2)
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulioTugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
 
Tugas resume 2
Tugas resume 2Tugas resume 2
Tugas resume 2
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebas
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan internMATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
 
Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
 

Recently uploaded

Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 

Recently uploaded (9)

Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 

EKONOMI INTERNASIONAL

  • 1. 1 MAKALAH EKONOMI INTERNASIONAL Tentang : 1. Kebijakan Non Tarif : Kuota, Subsidi, Dumping 2. Valuta Asing : Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta Asing 3. Teori tentang Perusahaan Multinasional : Sifat Perusahaan Multinasional, Faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan Multinasional 4. Teori Tentang Perusahaan Multinasional (MNC) : Kekuatan Bersaing, Efek Global 5. Neraca Pembayaran Internasional 6. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Dibuat Oleh : INTAN KURNIASARI 11150013 6L-MKP
  • 2. 2 1. Kebijakan Non Tarif : Kuota, Subsidi, Dumping Kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan pemerintah/negara, baik langsung maupun tidak langsung untuk memengaruhi komposisi, arah, serta bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud dapat berupa tarif, dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya. Jika dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Rumitnya perdagangan internasional disebabkan oleh hal-hal berikut :  Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.  Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya.  Perbedaan antara negara yang satu dengan yang lainnya baik dalam bahasa, mata uang, taksiran atau timabangan, hukum dalam perdagangan, dan sebagainya.  Sumber daya alam yang berbeda. Kebijakan Proteksi. Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry), dan melindungi perusahaan baru dari perusahaan-perusahaan besar yang semen-mena dengan kelebihan yang ia miliki, selain itu persaingan-persaingan barang-barang impor. Tujuan kebijakan proteksi adalah:  Memaksimalkan produksi dalam negri.  Memperluas lapangan kerja.  Memelihara tradisional.  Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan.  Menjaga stabilitas nasional, dan tidak menggantungkan diri pada negara lain.
  • 3. 3 Kebijakan proteksi meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Tarif. Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang-barang dagangan yang melintasi daerah pabean ( cutom area ). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga barang. Dengan pengenaan bea masuk yang besar, mempunyai maksud memproteksi industri dalam negri sehingga meningkatkan pendapatan negara dan juga membatasi permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong konsumen menggunakan produk domestik. Macam-macam penentuan tarif, yaitu:  Bea Ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara lain (di luar costum area).  Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain.  Bea Impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam suatu negara (tom area). 2) Kuota. Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi jumlah barang yang diperdagangkan. Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota ekspor. Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, dan kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor.
  • 4. 4 Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya:  Mencegah barang-barang yang penting berada di luar negri.  Menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup.  Mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilitas harga di dalam negeri. 3) Dumping. Dumping adalah kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain. Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory dumping. Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:  Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.  Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli barang dari luar negeri.
  • 5. 5 4) Subsidi. Subsidi adalah kebijakan pemerintah yang diberikan untuk menurunkan biaya produksi barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan dapat bersaing dengan barang impor. Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat menawarkan harga yang lebih rendah. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat menjurus ke arah perang subsidi. Tujuan Subsidi : Tujuan pemberian subsidi, antara lain, adalah untuk meningkatkan produksi di dalam negeri dan agar barang buatan sendiri dapat dijual dengan harga relatif murah sehingga dapat meningkatkan daya saing terhadap barang-barang impor maupun di pasar ekspor dan dapat mempertahankan jumlah konsumsi dalam negeri. Manfaat subsidi : Manfaat yang dapat diperoleh dari subsidi, antara lain, subsidi tidak merugikan konsumen karena jumlah konsumsi tidak berkurang dan harga di pasar dalam negeri tetap bahkan dapat turun. Pemberian subsidi bersifat lebih transparan sehingga konsumen/masyarakat dapat menilai besarnya manfaat dan kerugiannya secara langsung, subsidi bersifat lebih adil karena dapat dibiayai oleh pemerintah dengan penggunaan pajak pendapatan yang progresif terhadap wajib pajak yang potensial.
  • 6. 6 2. Valuta Asing : Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta Asing Pengertian valuta asing (valas) ialah mata uang yang dapat digunakan dan mudah diterima oleh banyak negara di dalam perdagangan internasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka para turis asing pasti akan membutuhkan uang guna membayar semua itu dan uang tersebut haruslah uang Indonesia, serta sebaliknya juga di luar negeri. Apabila kita melakukan kunjungan keluar negeri, kita harus membayar kebutuhan kita pada saat disana dengan menggunakan mata uang yang berlaku di negara tersebut. Pengertian Valuta Asing Menurut Para Ahli 1. Hamdy Hadi Pengertian valuta asing adalah mata uang asing yang memiliki fungsi sebagai alat pembayaran dalam membiayai setiap transaksi dibidang ekonomi keuangan internasional dan mempunyai catatan kurs resmi atas bank sentral. 2. Eng, Lees, dan Mauer Pengertian valuta asing ialah suatu mata uang asing yang brtindak sebagai klaim keuangan atau aset pada suatu perusahaan dalam bentuk mata uang asing. 3. Jose Rizal Joesoef Pengertian valuta asing adalah mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran di luar negeri. 4. Beams, Anthony, Clement dan Lowensohn Ada 3 sistem valuta asing yang berlaku pada suatu negara, antara lain : 1) Sistem Kurs Bebas (Floating) Sistem kurs bebas tidak terdapat campur tangan dari pemerintah guna menjaga kestabilan nilai kurs. Hal ini karena nilai tukar kurs pada umumnya ditentukan oleh adanya permintaan dan penawaran atas valuta asing.
  • 7. 7 2) Sistem Kurs Tetap (Fixed) Pada sistem kurs tetap, pihak pemerintah dan pihak bank sentral dapat ikut turut campur dan terlibat secara aktif dalam transaksi pasar valuta asing, dengan cara membeli maupun menjual valuta asing jika nilainya menyimpang dari standar yang sebelumnya sudah ditetapkan. 3) Sistem Kurs Terkendali atau Terkontrol (Controlled) Pihak pemerintah atau pihak bank sentral dari negara yang bersangkutan mempunyai kekuasaan eksklusif dalam menentukan nilai alokasi dari pemakaian valuta asing yang tersedia. Sedangkan warga negara tidak bebas dalam ikut campur tangan pada transaksi valuta asing tersebut. Hal ini disebabkan oleh Capital Inflows dan kegiatan ekspor barang yang mengakibatkan ketersediaan atas valuta asing. A. Sistem Kurs Valuta Asing Sifat kurs valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli valuta asing dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta asing akan berubah – ubah sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran. Apabila pemerintah menjalankan kebijaksanaan stabilisasi kurs, tetapi tidak dengan mempengaruhi transaksi swasta, maka kurs ini hanya akan berubah – ubah di dalam batas yang kecil, meskipun batas – batas ini dapat diubah dari waktu ke waktu. Pemerintah dapat juga menguasai sepenuhnya transaksi valuta asing. Dalam hal ini kurs tidak lagi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. System ini disebut exchange control. Di dalam sistem moneter standar emas kurs valuta asing relatif tetap atau hanya berubah – ubah dalam batas – batas yang di tentukan oleh ongkos angkut emas. Adapun sistem kurs valuta asing adalah sebagai berikut :  Sistem kurs yang berubah – ubah Di dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung pada beberapa factor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Bahwa permintaan valuta asing diperlukan guna melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri (impor). Permintaan valuta asing diturunkan dari transaksi debit dalam neraca pembayaran internasional. Sedangkan penawaran valuta asing berasal dari eksportir, yakni berasal dari transaksi kredit neraca pembayaran internasional. Suatu mata uang dikatakan “kuat” apabila transaksi autonomous kredit lebih besar dari transaksi
  • 8. 8 autonomous debit, sebaliknya dikatakan “lemah” apabila neraca pembayarannya mengalami defisit. Selanjutnya, transaksi autonomous debit dan kredit dipengaruhi oleh factor – factor yang berasal dari dalam maupun luar negeri, termasuk harga, pendapatan dan tingkat bunga. Segala sesuatu yang mempengaruhi ketiga factor ini, baik dari dalam maupun luar negeri, akan mempengaruhi permintaan dan penawaran yang pada gilirannya akan mempengaruhi kurs valuta asing. Makin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan, makin besar kemungkinan untuk impor yang berarti makin besar pula permintaan akan valuta asing. Kurs valuta asing cenderung naik dan harga mata uang sendiri akan turun. Demikian juga inflasi, akan menyebabkan impor naik dan ekspor turun yang akan mengakibatkan kurs valuta asing naik. Kenaikan tingkat bunga dalam negeri cenderung menarik modal masuk dari luar negeri. Kurs valuta asing akan turun dan nilai mata uang sendiri naik relatif terhadap valuta asing. Bahwa semua kegiatan ekonomi dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pendapatan, harga serta tingkat bunga secara tidak langsung akan mempengaruhi kurs. Kebijaksanaan pemerintah akan menaikkan pendapatan dan harga. Kenaikan pendapatan dan harga ini akan menyebabkan impor naik, yang berarti akan menaikkan permintaan valuta asing. Akibat selanjutnya, kurs valuta asing akan naik. Disamping factor – factor ekonomi tersebut, ada factor – factor nonekonomi yang dapat mempengaruhi perubahan kurs, seperti factor politis dan psykologi. Misalnya, kepanikan yang terjadi di dalam negeri akan menyebabkan larinya dana ke luar negeri, sehingga kurs valuta asing akan naik.  Sistem Kurs yang Stabil Sistem kurs bebas sering menimbulkan adanya tindakan spekulasi sebagai akibat ketidaktentuan di dalam kurs valuta asing. Oleh karena itu banyak Negara yang kemudian menjalankan suatu kebijaksanaan untuk menstabilkan kurs. Pada dasarnya kurs yang stabil dapat timbul secara : 1. Aktif yakni pemerintah menyediakan dana untuk tujuan stabilisasi kurs. 2. Pasif yakni di dalam suatu Negara yang menggunakan system standar emas.
  • 9. 9 i. Stabilisasi kurs Kegiatan stabilisasi kurs dapat dijalankan dengan cara, apabila tendensi kurs valuta asing akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan tambahnya permintaan dari pemerintah maka tendensi kurs turun dapat dicegah. Sebaliknya apabila tendensi kurs naik, maka pemerintah menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran valuta asing bertambah dan kenaikan kurs dapat dicegah. Usaha untuk mencegah kenaikkan kurs valuta asing ini bagi pemerintah lebih sukar, Karena cadangan valuta asing yang dimiliki terbatas. Keterbatasan ini mungkin menyebabkan pemerintah tidak bisa sepenuhnya untuk mengembalikan kurs ke tingkat yang dikehendaki. Sedangkan usaha untuk mencegah penurunan kurs lebih mudah dijalankan sebab pembelian valuta asing oleh pemerintah dilakukan dengan menggunakan cadangan mata uang sendiri. Besarnya cadangan mata uang sendiri di bawah kekuasaan/pengawasan pemerintah, bahkan kalau kekurangan pemerintah dapat mencetak uang. ii. Standar emas Suatu Negara dikatakan memakai standar emas apabila : 1. Nilai mata uangnya dijamin dengan nilai seberat emas tertentu. 2. Setiap orang boleh membuat serta melebur uang emas. 3. Pemerintah sanggup membeli atau menjual emas dalam jumlah yang tidak terbatas pada harga tertentu (yang sudah ditetapkan pemerintah).  Pengawasan Devisa (Exchange Control) Dalam system ini pemerintah memonopoli seluruh transaksi valuta asing. Tujuannya adalah untuk mencegah adanya aliran modal keluar dan melindungi pengaruh depresi dari Negara lain, terutama dalam hal Negara tersebut menghadapi keterbatasan cadangan valuta asing dibanding dengan permintaannya. Menghadapi jumlah valuta asing yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan permintaannya, pemerintah perlu mengadakan alokasi di dalam penggunaannya, yakni untuk tujuan – tujuan yang sesuai dengan program pemerintah. Alokasi biasanya dilakukan dengan menggunakan lisensi impor.
  • 10. 10 Di dalam pengawasan devisa (exchange control) pemerintah dapat menetapkan kurs suatu mata uang itu : a) Hanya satu jenis saja, tidak tergantung pada tujuan penggunaan devisa tersebut. System ini disebut single exchange rate system. b) Lebih dari satu macam kurs, tergantung daripada tujuan penggunaannya. System ini disebut multiple exchange rate. Sebenarnya didalam system ini terdapat banyak sekali cara penentuan exchange rate. Bentuk yang extreme ada dua yakni :  Dua atau lebih kurs / exchange rate yang bebas untuk mengalokasi devisa dengan beberapa pengawasan yang tidak ketat.  Dua atau lebih kurs resmi (official rate) yang tetap, yang biasanya dilengkapi dengan system lisensi impor serta impor quota. Didalam mengadakan alokasi penggunaan devisa, pemerintah dapat menggunakan beberapa cara, antara lain : 1. Individual allocation : setiap pemohon devisa diadakan penelitian tentang penggunaannya. Apabila pemohon tersebut disetujui lalu diberikan izin untuk membeli sejumlah tertentu devisa. 2. Exchange quota : untuk setiap kategori impor ditentukan jumlah devisanya berdasarkan devisa yang akan diperoleh dari ekspor dalam waktu tertentu. Apabila devisa sudah tersedia, lalu dijual dengan prinsip yang datang dulu dilayani sampai jatah untuk kategori impor tersebut habis. 3. Waiting list : ini merupakan pelengkap cara Exchange quota. Setiap surat permohonan pembelian devisa ditempatkan dalam daftar menunggu sampai devisa tersedia. Pada umumnya tujuan suatu Negara menjalankan pengawasan devisa adalah : a) Mencegah terjadinya aliran modal ke luar negeri dan menekankan Neraca Pembayaran Internasional (NPI) yang disequilibrium. b) Melindungi industry di dalam negeri. c) Memperoleh pendapatan bagi pemerintah. d) Tie In Import Arrangement : penggunaan devisa untuk impor barang tertentu, tetapi dengan syarat importer harus juga membeli barang pelengkap atau barang yang sama hasil produksi di dalam proporsi tertentu.
  • 11. 11 Jadi, dengan pengawasan devisa maka penggunaan dapat diatur sebaik mungkin sehingga disequilibrium di dalam NPI pun dapat dikurangi/ditekan. B. Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing Adapun istilah-istilah dalam kurs valuta asing adalah sebagai berikut : 1. Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva. 2. Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain. 3. Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan. 4. Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang berlaku sekarang. 5. Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini. 6. Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan. 7. Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakan mata uang asing sebagai unit pengukuran. 8. Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang fungsional perusahaan. 9. Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut. 10. Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang (1) dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam mata uang asing selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor.
  • 12. 12 11. Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan. 12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan kasnya. 13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi. 14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar negeri. 15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlah unit mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan. 16. Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. 17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu piutang tertagih. 18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera. 19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan pelapor. 20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya. 21. Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
  • 13. 13  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Valuta Asing Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi valuta asing adalah sebagai berikut : 1. Perdagangan Internasional Tingkat perdagangan antara negara berfungsi sebagai proxy untuk permintaan relatif barang dari suatu negara dengan barang atau jasa yang permintaan internasionalnya tinggi biasanya akan melihat sebuah apresiasi mata uangnya. Sebagai contoh, untuk membeli barang dari Australia, pembeli harus mengkonversi mata uang mereka ke dalam dolar Australia (AUD) untuk melakukan pembelian. Meningkatnya permintaan AUD akan memberikan tekanan ke atas di atasnya. Trade surplus dan defisit memberikan contoh kompetitifnya suatu negara dalam perdagangan internasional. Negara-negara dengan defisit perdagangan yang besar adalah pembeli net / importir barang internasional, menghasilkan lebih banyak mata uang mereka yang dijual untuk membeli mata uang negara lain untuk membayar barang internasional. Situasi seperti ini cenderung berdampak negatif terhadap nilai mata uang negara pengimpor. 2. Kondisi Politik Pemandangan politik suatu negara memainkan peran utama dalam prospek ekonomi untuk negara itu dan, akibatnya, nilai yang dirasakan dari mata uangnya. Trader Forex terus menerus memonitor berita politik dan peristiwa untuk mengukur apa yang bergerak, jika ada, pemerintah suatu negara dapat mengambil langkah dalam perekonomian. Hal ini termasuk ukuran dari peningkatan belanja pemerintah untuk pembatasan pengetatan pada satu sektor tertentu atau industri. 3. Kebijakan Fiskal dan Monetersuatu Negara Kebijakan fiskal dan moneter pemerintah manapun merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan Bank sentral yang mempengaruhi tingkat suku bunga yang tajam diawasi oleh pasar forex untuk setiap perubahan tarif kunci atau pandangan masa depan.
  • 14. 14 4. Laporan Ekonomi Laporan ekonomi adalah tulang punggung pedoman trader forex. Mempertahankan kalender laporan ekonomi sangat penting untuk saat ini dalam pasar serba ultra-cepat. PDB mungkin laporan ekonomi yang paling jelas, karena ini adalah dasar dari kinerja ekonomi suatu negara dan kekuatannya. GDP mengukur output total barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian. Satu hal kunci untuk diingat, bagaimanapun, adalah bahwa GDP merupakan indikator lagging, artinya laporan tentang peristiwa dan tren yang telah terjadi. 5. Inflasi Inflasi juga merupakan indikator yang sangat penting karena mengirimkan sinyal untuk tingkat kenaikan harga dan daya beli jatuh. Namun, inflasi adalah pedang bermata dua, karena melihat banyak sebagai menempatkan tekanan pada mata uang karena daya beli mundur. Di sisi lain, juga dapat menyebabkan apresiasi mata uang karena dapat memaksa bank sentral untuk meningkatkan tingkat untuk menekan tingkat inflasi meningkat. Inflasi adalah masalah yang diperebutkan antara ahli ekonomi dan dampaknya pada mata uang tidak pernah hitam dan putih. 6. Lain-Lain Laporan lainnya seperti tingkat pekerjaan, penjualan ritel, indeks manufaktur dan utilisasi kapasitas juga membawa informasi penting tentang kekuatan saat ini dan diperkirakan suatu ekonomi dan mata uangnya.
  • 15. 15 3. Teori tentang Perusahaan Multinasional : Sifat Perusahaan Multinasional, Faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan Multinasional A. Pengertian Multinasional Company (MNC) Adalah perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak di beberapa negara. Cabang di luar negri tidak hanya dimiiki oleh perusahaan induk tetapi juga operasi kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk. B. Sifat MNC Pendirian cabang di luar negri biasanya dilakukan dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negri. Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negri juga berbeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertikal. Perusahaan induk yang memproses lebih lanjut, mendirikan cabang di luar negri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat melakukan ekspansi horisontal dengan car mendirikan cabang di luar negri dengan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk. Sebelum Perusahaan itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negri seyogyanya telah memiliki pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan.Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau memakai nama perusahaannya.
  • 16. 16 Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negri.Langkah ini perlu dengan perhitungan cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya sebagian kecil saja dari faktor sosial, budaya, dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negri lebih riskan daripada di dalam negri. Oleh karena itu, keuntungan ekonomis investasi di uar negri harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi resiko yang cukup tinggi. C. Faktor yang mempengaruhi keputusan MNC Untuk mudahnya kita anggap tujuan investasi di luar negri adalah mencari keuntungan maksimum dan penjualan maksimum. Dalam kaitanya dengan penjualan maksimum ,mendirikan cabang di luar negri dapat memperoleh eberapa manfaat, antara lain: 1. Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negri melalui ekspor, mugkin diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui hubungan dan selera konsumen. Disamping itu cabang di luar negri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. 2. Ekspor ke luar negri sering dihambat oleh kebijaksanaa tarif negara lain. Dengan mendirikan cabang di luar negri yang dapat mendirikan cabang di negara tersebut maka masalah hambatan tersebut dapat teratasi. Masalah lain yang terkait dengan ini adalah pengaruh perubahan kurs mata uang. Apabila nilai mata uang negara asal perusahaan mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik, sehingga dapat menurunkan volume ekspornya. Masalah ini juga terseleseikn dengan adanya pembuatan cabang di luar negri. Apabila tujuan pendirian cabang di luar negri itu untuk mencapai keuntungan maksimum maka pertimbangan efisiensi biaya di berbagai negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC tertarik untuk melakukan ekspansi ke negara yang upah
  • 17. 17 buruhnya rendah, biasanya merupakan negara berkembang, terutama apakah produk yang dihasilkan tersebut sifatnya padat tenaga kerja. Spek tenaga kerja lain yang sering menjadi daya tarik MNC adalah kerajinan serta tidak seringnya terjadi pemogokan. Faktor biaya lain yang kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transpor. Dengan membuka cabang biaya transpor dapat ditekan. Disamping itu pajak yang relatif rendah merupakan daya tarik bagi MNC. 2. Faktor Non-Ekonomi Di samping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di negara yang dituju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah kepada perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan peraturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntunagn yang dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa peraturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman sejarah kebijaksanaan negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum perusahaan MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal yang tak kalah pentingnya adalah keadaaan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu.
  • 18. 18 4. Teori Tentang Perusahaan Multinasional (MNC) : Kekuatan Bersaing, Efek Global Kekuatan bersaing MNC a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat bervariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja. Dalam keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar-pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institusional comparative advantage” dari MNC. b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengembangan. MNC dapat menyerap pengetahuan atau informasi dari dalam maupun luar negri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen. c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi” , yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkembangan pasar, biaya dan teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negri. Informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimplementasikan. d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis misalnya dengan cara melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada suatu bagian tertentu dari proses produksi. e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya jaringan keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional. f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melaluiintegrasi horisontal maupun vertikal dan tidak jarang mereka melakukan perang hargaatau subsidi untuk merebut pasar.
  • 19. 19 g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke negara yang menggunakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negri, yakni dengan menggunakan teknik pembuatan faktur sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bisa terdeteksi. D. Efek Global MNC MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi di luar negri ini sebagai suplemen investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek neto-nya terhadap investasi global masih dipertanyakan. MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antar negara. Dalam kaitanya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efisiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang Pertama, efisiensi alokasi dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah- pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakan di beberapa negara dengan dasar haraga faktor produksi, perbedaan biaya angkut dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit, dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antarnegara. Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC di suatu negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNc melakukan kebijaksanaan harga yang rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengarah ke monopoli. Lagi pula MNC mungkin dapat mempengaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalam kaitanya dengan persaingn adalah skala perusahaan ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misal riset dan pengembangan, pengelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan.
  • 20. 20 Meskipun MNC dapat mendorong efisiensi, namun kegiatan mereka dapat menimbulkan dampak negatif. Pertama, seperti telah dijelaskan diatas bahwa MNC justru dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik yang menimbiulkan polusi dari negara asal ke negara yang kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial. Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun dampak negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumber daya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hany dapat menaikan efisiensi alokasi dan operasi saja tetapi dapat juga mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama besarnya dengan dampak negatif masih belum pasti. Multinational Corporation, perusahaan yang kegiatan operasi bisnisnya bersifat multinasional atau internasional, ada perusahaan yang beroperasi pada negara induk yakni sebagai kantor pusat dan memiliki lokasi perusahaan cabang di tiga negara atau lebih. Memiliki lokasi kegiatan atau operasi perusahaan cabang senantiasa dikendalikan dan di awasi baik secara langsung oleh perusahaan induknya.
  • 21. 21 E. Tujuan MNC Ekspansi secara vertical, perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut), mendirikan cabang di luar negeri dalam upaya menghasilkan input untuk selanjutnya diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk ekspansi secara horizontal, mendirikan cabang baru di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk atau sebagaian operasinya sama dengan perusahaan induknya. Keuntungan mendirikan MNC, meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dengan mendirikan MNC di negara-negara lain ekspor luar negeri yang sering dihambat oleh kebijakan atau deregulasi tarif negara, sehingga dengan MNC masalah hambatan tarif dapat di atasi. Atau masalah perubahan kurs mata uang atau nilai valuta asing efisiensi biaya-biaya di berbagai negara menjadi pertimbangan utama efisiensi tarif transportasi The power of MNC, mempunyai institusional comparative advantage yaitu nilai produksinya yang relatif lebih canggih, sangat bervariatif, kompleks, pemanfaatan teknologi modern dan canggih dan umumnya dilakukan oleh beberapa perusahaan yang sudah besar dan manajemen yang baik memiliki sistem, proses, pemasaran dan manajemen produk yang lebih unggul “perusahaan informasi” suatu perusahaan yang dapat mengorganisir dan secara sistematis dapat menghimpun informasi tentang perkembangan dan trend pasar, biaya dan teknologi melalui perusahaan-perusahaan cabangnya di luar negeri. Dampak positif MNC, MNC dapat mempengaruhi alokasi dana investasi bagi anatr Negara Efisiensi alokasi, Efisiensi operasi Dampak negatif MNC, Menimbulkan monopoli, sehingga alokasi sumber daya atau faktor-faktor produksi kurang optimal, MNC dapat mematikan/menghambat para pesaing yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar, input, produk, keuangan ataupun keunggulan lainnya, MNC dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah negara induknya, ataupun negara tempat cabang MNC baru didirikan. Dampak yang ditimbulkan MNC terhadap lingkungan/social cost Manfaat MNC bagi Negara induk Kenaikan pendapatan ataupun resiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produklsi Diperoleh produksi dengan harga yang lebih murah yang dihasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah Manfaat MNC bagi negara penerima Pembentukan atau penambahan modal.
  • 22. 22 5. Neraca Pembayaran Internasional A. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu Negara dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun. Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian adalah : 1. Orang perorangan/individu Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para turis) dianggap sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana mereka memperoleh center of interest. 2. Badan hukum Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan Hukum tersebut memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri. 3. Pemerintah Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereaka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi internasional. B. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut : 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran. 2. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter dan fiscal. 3. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional. 4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn di bidang politik perdagangan Internasional.
  • 23. 23 C. Pos-pos Neraca Pembayaran 1. Pos Transaksi Dagang Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit. Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi- publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan.Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri. Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran- pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri. 2. Pos Pendapatan Modal Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal.
  • 24. 24 3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer). a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan. b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak. c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit. 4. Pos Penanaman Modal Langsung Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain. Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri.
  • 25. 25 5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian:  Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan)  Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan) 6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek sering diusahakan menjadi:  Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan)  Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan) 7. pos Sektor Moneter Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter(Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor moneter (monetary sector account).
  • 26. 26 Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari : a. Bank Sentral  Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)  Kewajiban-kewajiban jangka pendek  Mutasi cadangan devisa  Mutasi cadangan emas moneter b. Bank-bank Devisa  Kewajiban-kewajiban jangka pendek  Mutasi cadangan devisa Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek. Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos. Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet. 8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions) Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance).
  • 27. 27 D. Beberapa Pengertian “Balance” dalam Neraca Pembayaran Internasional Konsep “balance” dalam neraca pembayaran mempunyai arti yang berbeda-beda. Pada dasarnya ada empat pengertian balance. 1. Basic Balance Basic balance terdiri dari balance dalam transaksi yang sedang berjalan (current account balance) ditambah dengan transaksi modal jangka panjang. Basic balance akan berubah-ubah apabila terjadi perubahan prinsipil dalam perekonomian seperti perubahan harga, kurs valuta asing dan pertumbuhan ekonomi. Perubahan dalam basic balance akan tercermin dalam perubahan aliran modal jangka pendek dan selisih perhitungan (Errors and Ommissions). Dengan demikian, basic balance memberikan informasi tentang akibat perubahan perkonomian terhadap neraca pembayaran, yaitu akibatnya terhadap aliran modal jangka pendek. Menurut pandangan ini, dalam jangka panjang basic balance akan menjadi nol. 2. Basic Transaksi “Autonomous” Balance ini terdiri dari basic balance ditambah dengan aliran modal jangka pendek. Dalam hal ini pemerintah seharusnya lebih memperhatikan balance transaksi autonomous yang diimbangi dengan transaksi reserves pemerintah dan selisih perhitungan daripada basic balance sebab kenyataanya aliran modal jangka pendek jarang sekali sama dengan nol. Defisit atau surplus suatu neraca pembayaran dilihat dari balance transaksi autonomous yang kemudian tercermin dalam transaksi accomodating yaitu aliran modal pemerintah jangka pendek. Transaksi accomodating merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain sedangkan transaksi autonomous merupakan transaksi yang muncul dengan sendirinya tanpa dipengaruhi oleh transaksi lain. yang termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi sedang berjalan, transaksi kapital dan transaksi satu arah. Ketidakseimbangan antara transaksi autonomous debit dan kredit menimbulkan transaksi lalu lintas moneter seperti misalnya mutasi dalam hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri serta aktiva luar negeri. Defisit atau surplus suatu neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous tersebut.
  • 28. 28 3. Liquidity Balance Konsep liquidity balance ini dikembangkan di Amerika Serikat untuk mengukur posisi neraca pembayarannya. Perbedaannya dengan balance autonomous adalah dalam perlakuan terhadap pemilikan kekayaan (assets) jangka pendek. Kekayaan asing (seperti surat berharga jangka pendek atau deposito bank) yang dimiliki oleh penduduk Amerika diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan neraca pembayaran. Liquidity balance bersama basic balance dan selisih yang diperhitungkan merupakan faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan neraca pembayaran. Sebaliknya, kekayaan jangka pendek Amerika yang dimiliki oleh penduduk lain dianggap sebagai sumber pembiayaan ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran. 4. Balance Transaksi Pemerintah Jangka Pendek Konsep ini juga berkembang di Amerika Serikat. Menurut konsep ini, neraca pembayaran terdiri dari penjumlahan basic balance, selisih yang diperhitungkan dan rekening modal jangka pendek (sesudah dikurangi dengan modal Amerika jangka pendek yang dimiliki oleh lembaga moneter negara lain). Ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran diseimbangkan dengan cadangan modal pemerintah serta modal pemerintah jangka pendek yang dimiliki oleh lembaga moneter asing. E. Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi, antara lain : 1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia. 3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh Bank Indonesia. 4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh BadanPusat Statistik setahun sekali. 5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali.
  • 29. 29 Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang diterbitkan oleh berbagai penerbit resmi tersebut di atas susunan dan angka – angkanya tidak selalu sesuai. Perbedaan – perbedaan tersebut kemungkinan merupakan akibat : 1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda. 2. Penggunaan sistematika yang berbeda. 3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai. 4. Perbedaan – perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu masih merupakan angka sementara, sedangkan angka yang lainnya merupakan angka yang sudah diperbaiki. Dari segi bentuk susunannya neraca pembayaran yang termuat dalam Laporan Tahunan Bank Indonesia merupakan neraca pembayaran yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk yang disarankan oleh lembaga moneter dunia yaitu International Monetary Fund (IMF). F. Masalah Dalam Analisis Neraca Pembayaran Basic balance, balance transaksi autonomous, liquidity balance, dan balance transaksi pemerintah jangka pendek merupakan hal yang sangat membantu di dalam analisis suatu neraca pembayaran. Namun sangat sukar untuk menentukan konsep balance yang relevan karena setiap konsep balance menunjukkan aspek yang berbeda, misalnya untuk pengambilan keputusan bagi pemerintah. Beberapa masalah yang timbul dalam analisis neraca pembayaran: 1. Sering mengabaikan saling hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa melihat hubungannya denagn yang lain. 2. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya jika mengalami deficit maka akan dianggap jelek. Anggpan semacam ini tidak selalu benar. Sebagi contoh, Amerika serikat, penerimaan keuntungan dari investasi luar negerinya lebih besart daripadainvestasinya. Untuk mengimbangi aliran keuntungan yang masuk, maka transaksi yang sedang berjalan harus deficit. Dalam hal ini, bahwa deficit tidak selalu buruk. 3. Keputusan untuk member bantuan seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi Negara secara keseluruhan bukan atas dasra pertimbangan neraca pembayaran. misalnya, Indonesia mempunyai surplus neraca pembayaran dan inggris menaglami deficit, tidak berarti Indonesia harusmemberi bantuan pada Inggris.
  • 30. 30 6. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat menggunakan beberapa cara antara lain: 1. Cash 2. Open account 3. Commercial bills of exchange 4. Letters of credit 5. Private compensation A. Cash Cash in advance adalah suatu cara pembayaran yang dilakukan pembeli/importir kepada penjual/eksportir sebelum barang dikapalkan. Pembayaran ini dilakuakn secara tunai baik secara keseluruhan (full payment) atau sebagian (partial paymen) karena beberapa alasan berikut: a. Permintaan atas produk melebihi penawaran produk. b. Penjual dan pembeli belum saling mengenal dan kurang saling percaya. c. Dalam situasi darurat, misalnya peperangan d. Mata uang negara importir termasuk mata uang lemah (soft currency) yang beresiko tinggi. Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena:  harus tersedia uang kas yang cukup besar  kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian  harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir tetapi cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik dengan importir.
  • 31. 31 Dalam pelaksanaan pembayaran secara tunai dapat digunakan cara-cara berikut. a. Surat Wesel Bank Atas Tunjuk Surat wesel bank atas tunjuk adalah surat perintah yang dibuat bank domestik (dalam negeri) yang ditujukan kepada bank korespondensi di luar negeri untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang membawa surat wesel atau kepada pihak yang namanya tercantum dalam surat wesel tersebut. b. Commercial Bills of Exchange Commercial bills of exchange adalah surat yang ditulis oleh eksportir yang berisi perintah kepada importir untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu, dan apabila importir menandatangani berarti ia telah menyetujuinya. Surat perintah ini sering disebut juga wesel. Surat perintah/wesel yang sudah ditandatangani importir dapat diperjualbelikan oleh eksportir. c. Letter of Credit (L/C) Letter of Credit/LC yaitu suatu cara pembayaran dalam perdagangan luar negeri dengan penarikan suatu wesel dalam jumlah yang telah ditentukan. L/C ini dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir dan ditujukan kepada eksportir melalui bank koresponden. Selain ketiga cara tersebut, masih ada cara pembayaran dengan traveler’s check, cek, dan uang kartal B. Open Account Oppen account kebalikan dari cash in advance, yaitu pembayarannya dilakukan kemudian setelah produk di kirim dan laku terjual atau setelah jangka waktu tertentu karena penjual dan pembeli sudah saling mengenal dan saling mempercayai. Dengan sistem ini penjual mempunyai resiko yang tinggi atas kegagalan pembayaran dari pembeli. Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan importir. Dalam hal ini risiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya:
  • 32. 32  eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayran akan dilakukan dengan mata uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya. Cara ini akan baik digunakan apabila: 1. pembeli sudah kenal dengan baik 2. keadaan ekonomi dan ekonomi yang stabil 3. dekat dengan pasar C. Commercial Bills of Exchange Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut draft atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah semacam ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda tangan pada draft tersebut, sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut trade drafts). Jenis/macam daripada drafts ini ada:  Clean Drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen barang  Documentary Drafts yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi barang Waktu kapan pembayaran draft itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam hubungan dengan tenor/usance, maka draft dapat dibagi dalam: 1) Sight Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli. Jadi mungkin pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft dikirim melalui kapal laut 2) Arrival Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barang-barangnya dating 3) Date Draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tersebut
  • 33. 33 D. Letters of Credit Dalam cara pembayaran dengan letter of credit wesel ditarik kepadaBank bukan importir, sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian letter of credit merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayarannya bagi eksportir. Pihak-pihak di dalam letter of credit  Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C  Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut  Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir) Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi dengan L/C ini, yakni confirming bank. Confirming Bank adalah bank di Negara eksportir, yang atas permintaan eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer. Langkah-langkah pembayaran dengan L/C  Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir  Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan L/C  Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan demikian bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank  Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir  Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan advice of L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C  Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing Bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut  Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan kepada Issuing Bank
  • 34. 34  Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank maka barang dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ketempat importir setelah menandatangani trust receipt  Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada Issuing Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C E. Private Compensation Private compensation adalah suatu metode pembayaran internasional yang dilakukan antara pembeli dan penjual dengan jalan melakukan kompensasi penuh atau sebagian utang piutang baik secra langsung maupun tidak langsung sehingga mengurangi atau meniadakan transfer valas ke luar negeri.