SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
KEBIJAKAN TARIF IMPOR BERAS 513 PERSEN DI KOREA SELATAN SEMENTARA DAN 
BAGAIMANA DENGAN KEBIJAKAN IMPOR BERAS DI INDONESIA 
Madura (1997) menyatakan bahwa salah satu metode bisnis internasional 
adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah pendekatan yang 
relatif konservatif yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mempenetrasi pasar luar 
negeri (dengan mengekspor) atau untuk mendapatkan bahan baku berharga murah 
(dengan mengimpor). Metode ini memiliki resiko minimal karena perusahaan tidak 
mempertaruhkan modalnya. Jika ekspor atau impor perusahaan menurun, perusahaan 
dapat mengurangi atau tidak menggunakan cara ini dari bisnisnya tanpa banyak merugi. 
Kebijakan perdagangan internasional merupakan suatu aturan yang dibentuk 
oleh badan-badan tertentu dalam melakukan perdagangan dunia yang dilakukan oleh 
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. 
Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), 
dntara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan 
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah 
satu faktor utama meningkatkan GDP. 
Salah satu kegiatan perdagangan internasional adalah kegiatan impor yang 
secara umum merupakan kegiatan untuk memasukkan/membeli barang dari luar negeri 
ke dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan rakyat. Adapun ketentuan impor 
tiap negara untuk tiap jenis komoditi berbeda-beda. Kebijakan pemerintah untuk 
menekan impor misalnya dengan tarif dan non-tarif misalnya dengan menerapkan kuota 
impor sehingga produsen dalam negeri bisa meningkatkan daya saingnya. 
Kebijakan tarif adalah kebijakan melindungi barang–barang produksi dalam 
negeri dari ancaman membanjirnya barang–barang sejenis yang diimpor dari luar negeri, 
dengan cara menarik/mengenakan pungutan bea masuk kepada setiap barang impor 
yang masuk untuk dipakai/dikomsumsi habis di dalam negeri. 
Kebijakan non-tarif adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk 
yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan 
internasional (Dr. Hamdy Hady). Salah satu kebijakan non tarif yang sering digunakan 
sebagai kebijakan impor adalah kuota impor (pembatasan impor). Kuota impor adalah 
pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang.
Korea Selatan menerapkan kuota impor beras ke negaranya selama dua dekade 
terakhir dan akan berakhir pada akhir tahun 2014 di bawah kesepakatan yang dijamin 
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) kemungkinan akan membuka pasar impor beras 
yang selama ini dibatasi ketat. Namun, tarif bea masuk beras impor itu diusulkan 
sebesar 513 persen menurut Menteri PertanianKorea Selatan, Lee Dong-Phil, di depan 
pertemuan komite pertanian parlemen, Kamis (18/9/2014). Usulan ini masih harus 
menjalani verifikasi dan konfirmasi oleh WTO, yang prosesnya bisa makan waktu 
berbulan-bulan. 
Perjanjian Korea Selatan dengan WTO tentang kewajiban impor beras pada 
tahun ini akan mencapai kuota mendekati 410.000 ton, setara sekitar 10 persen 
konsumsi beras dalam negeri. Setiap kali ada perubahan kebijakan terkait pertanian, 
organisasi petani di dalam negeri langsung berkumpul, menyampaikan protes berisi 
kemarahan. 
Lain halnya dengan Indonesia, dengan alasan klasik seperti serangan wereng, 
musim kemarau dan banjir menjadi justifikasi untuk membuka keran impor. Seakan 
serangan wereng tidak bisa diatasi dan banjir tak bisa ditangani. Masalah ini terus 
dikloning dan cara cerdik pun tidak ditemukan untuk solusi. Pasar pangan di Indonesia 
kian dibanjiri pangan impor. Pemerintah nyaris tidak punya kekuatan untuk 
menghempangnya. Indonesia menjadi negara yang membangun ketahanan pangan 
berbasis impor. 
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statitik (BPS), produksi padi tahun 2013 
kemarin saja mencapai 71.279.709 ton dengan produktivitas sebesar 51,52. Produksi 
padi tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 69.056.126 ton 
dengan produvtivitas sebesar 51,36. Kenyataan tersebut menjadi deskripsi sepintas 
mengenai besarnya produksi beras Indonesia. Tetapi, tetap saja pemerintah melalui 
BULOG harus mengimpor lantaran konsumsi beras masyarakat Indonesia yang te rus 
mengalami kenaikan setiap tahunnya. Jika tidak mengimpor, maka akan terjadi kenaikan 
harga beras dalam negeri yang tinggi sebab jumlah permintaan lebih tinggi dari jumlah 
persediaan beras dalam negeri. Meskipun di satu sisi, impor juga akan menghancurkan 
harga beras di tingkat petani karena harga mereka berpotensi dipermainkan oleh para 
tengkulak.
a. Teori atau Konsep yang Relevan 
Bisnis internasional dipermudah oleh pasar-pasar yang mengalirkan dana dari 
satu negara ke negara lain. Transaksi-transaksi yang muncul dari bisnis internasional 
menyebabkan uang mengalir dari satu negara ke negara lain. Neraca pembayaran 
merupakan ukuran arus dana internasional yang mencerminkan semua transaksi antara 
penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode tertentu. 
Pencatatan transaksi yang dilakukan dalam neraca pembayaran dilakukan 
dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping), yaitu tiap transaksi 
dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit. Jadi, total kredit dan debit dari 
neraca pembayaran sebuah negara akan sama secara agregat; namun, bagi komponen-komponen 
dari neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit. 
Neraca pembayaran dapat dipecahkan ke dalam berbagai komponen. 
Komponen yang paling penting adalah Neraca Berjalan (Current Account) dan Neraca 
Modal (Capital Account). 
1. Neraca Pembayaran (Current Account) adalah ukuran perdagangan barang dan jasa 
internasional suatu negara yang paling luas. Komponen utamanya adalah Neraca 
Perdagangan (Balance of Trade), yaitu selisih antara ekspor dan impor. Jika impor 
lebih tinggi dari ekspor maka yanag terjadi defisit neraca perdagangan. Sebaliknya, 
jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus. 
Neraca barang dan jasa (balance of goods and services) adalah neraca perdagangan 
ditambah pembayaran dividen dan bunga netto kepada investor-investor asing dan 
dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pembayaran yang berhubungan 
dengan pariwisata dan transaksi-transaksi lain. Neraca berjalan mencerminkan 
neraca barang dan jasa ditambah transfer unilateral (unilateral transfers) yaitu 
pencatatan bagi bantuan-bantuan dan pemberian-pemberian antarpemerintah dan 
antarpihak swasta. 
Karena saldo neraca berjalan sebuah negara dapat secara signifikan mempengaruhi 
perekonomiannya, adalah penting untuk mengidentifikasi dan memonitor faktor-faktor 
yang mempengaruhi neraca berjalan. Adapun faktir-faktor yang paling 
berpengaruh adalah: 
 Inflasi 
 Pendapatan nasional 
 Restriksi pemerintah 
 Nilai tukar (kurs) valuta
2. Neraca Modal (Capital Account) mencerminkan perubahanperubahan dalam 
kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang. Investasi luar negeri jangka 
panjang mengukur semua investasi modal antarnegara, termasuk investasi 
langsung dan pembelian sekuritas yang berjangka waktu jatuh tempo 1 lebih dari 
satu tahun. Investasi asing jangka pendek mengukur arus dana yang diinvestasikan 
dalam sekuritas-sekuritas yang berjangka waktu kurang dari setahun. Karena jangka 
waktu jatuh temponya yang pendek, investor-investor sekuritas semacam itu 
biasanya menahan dana mereka dalam suatu negara tertentu untuk jangka waktu 
yang tidak lama, yang menyebabkan arus investasi jangka pendek sangat 
bergejolak. 
Sama seperti arus perdagangan, masing-masing pemerintah memiliki wewenang 
atas arus modal yang keluar masuk negaranya. Adapun faktor-faktor yang 
mempengaruhi Neraca Modal adalah: 
 Kebijakan pemerintah seperti pajak untuk capital outflow 
 Capital account liberalization 
 Nilai tukar (kurs) valuta 
Pembahasan atau Komentar 
Salah satu kegiatan perdagangan internasional adalah kegiatan impor yang secara 
umum merupakan kegiatan untuk memasukkan/membeli barang dari luar negeri ke 
dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan rakyat. Adapun ketentuan impor tiap 
negara untuk tiap jenis komoditi berbeda-beda. Kebijakan pemerintah untuk menekan 
impor misalnya dengan tarif dan non-tarif misalnya dengan menerapkan kuota impor 
sehingga produsen dalam negeri bisa meningkatkan daya saingnya. 
Pada tahun 2008 negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) bertindak progresif 
mendorong kebijakan ekspor beras, sementara Jepang dan Korea Selatan cenderung 
mempertahankan kebijakan pangan domestiknya. Hal itu dilakukan karena negara maju 
di Asia tersebut guna melindungi pendapatan petani beras lokal di negara tersebut. 
Kebijakan masa depan beras di Asia akan banyak ditentukan oleh dua faktor, yaitu 
tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dan bagaimana kebijakan akan impor atau 
ekspor berasnya. Simposium yang dihadiri sejumlah diplomat ASEAN dan para 
akademisi dari Universitas tersebut juga menjelaskan betapa perbedaan tersebut justru 
memunculkan kerjasama yang baik, dan bukan memicu ketegangan ataupun krisis 
pangan yang berlarut-larut. Jepang justru bisa membantu negara-negara tetangganya
dalam membangun kemandirian pangan yang nantinya justru mendorong mewujudkan 
stabilitas pangan internasional. 
Masa depan kebijakan Jepang dan Korsel yang tetap fokus pada produktivitas dan 
menjamin dukungan politik yang pro petani lokal. Menghindari intervensi pemerintah 
dan mempercayai mekanisme pasar, serta meningkatkan kualitas beras sesuai tuntutan 
konsumen. Sedangkan negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina berupaya 
keras pada upaya swa sembada beras, pemerintahnya ikut berperan dalam 
menstabilkan harga beras, serta mendorong produktifitas melalui pemberian subsidi 
dan pengenalan akan teknologi pertanian baru. Kebijakan pangan di Myanmar, 
Kamboja dan Laos ternyata masih berkutat pada kegiatan pembangunan infrastruktur 
pertanian seperti fasilitas irigasi dan upaya perluasan lahan persawahan. 
Menyinggung peran Jepang dalam membantu upaya ketahanan pangan ASEAN, 
sejumlah kegiatan yang pada dasarnya menciptakan kerjasama yang saling 
menguntungkan, terlebih di era global seperti sekarang ini. Jepang bisa menjadi tempat 
bagi pasar beras ekspor, menyediakan dana khusus untuk mendukung ketersediaan 
stok beras di ASEAN, memberikan teknologi dan pengetahuan akan produksi padi yang 
berkualitas dan aman. Selain itu, membantu merehabilitasi proyek-proyek irigasi. Hal 
yang tidak kalah pentingnya, adalah membangun sistem informasi akan tingkat 
perkiraan kebutuhan dan suplai pangan yang memadai, sehingga bisa dilakukan 
penyesuaian terhadap kebijakan pangan berikutnya. Kerjasama ini mutlak diperlukan, 
mengingat di masa mendatang ASEAN justru bisa mengalami persoalan pangan akibat 
kelebihan produksi beras. 
Pada tahun 2011 keadaan justru berubah karena pada tahun tersebut Indonesia 
memenuhi permintaan beras yang diajukan Korea Selatan sebanyak 50.000 ton. Pada 
awalnya pemda sulsel mengusulkan akan mengkespor beras ke Korea Selatan sebanyak 
200.000 ton, namun pemerintah pusat hanya memperbolehkan ekspor sebanyak 
50.000 ton. Beras yang akan diekspor ke Korea Selatan merupakan beras aromatik lokal 
yang berkualitas baik. Alasan pemerintah pusat memberikan izin ekspor beras kepada 
Pemda Sulsel tersebut karena beras aromatik selama ini tidak banyak dikonsumsi 
masyarakat lokal. Selama ini, masyarakat lebih banyak mengonsumsi beras medium. 
Pada akhir tahun 2014 ini Korea Selatan akan mengakhiri kebijakan kuota impor 
beras ke negaranya di bawah kesepakatan yang dijamin Organisasi Perdagangan Dunia 
(WTO) kemungkinan akan membuka pasar impor beras yang selama ini dibatasi ketat.
Namun, tarif bea masuk beras impor itu diusulkan sebesar 513 persen menurut 
Menteri Pertanian Korea Selatan, Lee Dong-Phil, di depan pertemuan komite pertanian 
parlemen, Kamis (18/9/2014). Usulan ini masih harus menjalani verifikasi dan 
konfirmasi oleh WTO, yang prosesnya bisa makan waktu berbulan-bulan. 
Sampai saat ini, kegiatan impor juga masih dilakukan oleh Indonesia, khususnya 
impor beras. Impor sama dengan membeli hanya saja uangnya masuk pendapatan 
negara lain. Impor beras Indonesia seperti yang dikatakan oleh media neraca.co.id 
(27/03/2013), masih mengimpor dari negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand. 
Baru-baru ini seperti yang diberitakan oleh kompas.com menyebutkan bahwa Indonesia 
masih mengimpor beras, padahal produksi padi Indonesia mengalami surplus. Dalam 
hal ini, di kalangan pemerintah, terutama di kementrian pertanian saling lempar 
tanggung jawab. 
Impor beras Indonesia secara historis memang sering mengalami surplus, tetapi 
jumlah permintaan beras melebihi surplus tersebut. Terbukti bahwa Indonesia 
menempati urutan pertama negara konsumen beras terbesar (nerac.co.id, 
27/03/2013). Konsumsi beras Indonesia mencapai 102 kg/kapita/tahun. Tingkat 
konsumsi tersebut melebihi konsumsi beras negara Asia, seperti Korea yang hanya 60 
kg/kapita/tahun, Jepang 50 kg/kapita/tahun, Thailand 70 kg/kapita/tahun, dan 
Malaysia sebesar 80 kg/kapita/tahun. Perbedaan ini tentu masih dapat dimaklumi 
karena memang Indonesia masih menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok. 
Desakan impor tersebut pada dasarnya bertujuan agar kuota beras akhir tahun 
Indonesia masih mencukupi maka mau tidak mau pemerintah harus megimpor beras. 
Ironisnya, berdasarkan data terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan 
sektor pertanian tanaman pangan pada kuartal I/2014 hanya sebesar 0,94% atau 
melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang sebesar 2,18%. 
Implikasinya, impor pangan makin tidak terbendung. Hampir 75 % dari kebutuhan 
pangan di dalam negeri dipenuhi dari impor. 
Ruang impor pangan akan semakin terbuka lebar guna mengawal stabilitas politik 
Pemilu Presiden 2014. Agar gejolak harga pangan—memicu inflasi tinggi—terkendali, 
maka pangan harus tersedia. Sayangnya pangan yang tersedia kerap harganya tidak 
terjangkau rakyat miskin. Kian mahalnya harga pangan diduga akibat ulah para pemain 
kartel pangan yang dikuasai segelintir pemodal besar.
Dampak yang diterima bangsa Indonesia dengan membuka keran impor adalah 
pengeluaran devisa negara yang cukup besar. Hal ini berarti bangsa Indonesia telah 
memberikan penghidupan bagi petani negara lain, sedangkan bagi petani dalam negeri 
tidak. Suatu hal yang ironis bagi sebuah negara agraris yang luas dan kaya seperti 
Indonesia dan ekspor akan menurun sehingga neraca berjalan indonesia akan 
mengalami defisit. Lain halnya dengan Korea Selatan jika kebijakan tarif impor 513 
persen tersebut diberlakukan maka petani lokal di negara ginseng masih dilindungi dan 
kemungkinan masih bisa ekspor beras ke Indonesia karena kebijakan tarif impor 
Indonesia yang longgar. 
Dengan mempertimbangkan kembali sejumlah faktor yang mempengaruhi neraca 
perdagangan, dimungkinkan untuk mengembangkan beberapa metode umum untuk 
mengatasi defisit. Setiap kebijakan yang akan meningkatkan permintaan luar negeri 
atas produk-produk domestik akan memperbaiki posisi neraca perdagangan. 
Permintaan luar negeri bisa meningkat jika harga ekspor menjadi lebih menarik. Hal ini 
bisa terjadi ketika inflasi dalam negeri relatif rendah atau jika valutanya mengalami 
depresiasi, sehingga membuat harga impor menjadi lebih rendah dari perspektif 
negara-negara lain. 
Kurs mengambang (floating exchange rate) mungkin bisa mengoreksi 
ketidakseimbangan perdagangan internasional. Defisit neraca perdagangan 
menyiratkan bahwa negara yang dimaksud menghabiskan lebih banyak dana untuk 
membeli produk luar dibandingkan dana yang diterima dari ekspornya ke luar negeri. 
Karena negara tersebut menjual valutanya (untuk membeli produk luar negeri) dalam 
jumlah lebih besar daripada permintaan luar negeri terhadap valuta tersebut, nilai 
valuta tersebut akan menurun. Penurunan ini akan mendorong lebih banyak 
permintaan atas produk-produk negara tersebut di masa depan. Hal ini bisa terjadi jika 
valuta melemah, jika valuta sebuah negara tetap stabil atau bahkan mengalami 
apresiasi pada saat negara tersebut menanggung defisit neraca perdagangan maka 
keadaannya akan berbeda. 
b. Kesimpulan 
Salah satu kegiatan perdagangan internasional adalah kegiatan impor yang secara 
umum merupakan kegiatan untuk memasukkan/membeli barang dari luar negeri ke
dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan rakyat. Adapun ketentuan impor tiap 
negara untuk tiap jenis komoditi berbeda-beda. Kebijakan pemerintah untuk menekan 
impor misalnya dengan tarif dan non-tarif misalnya dengan menerapkan kuota impor 
sehingga produsen dalam negeri bisa meningkatkan daya saingnya. 
Pada akhir tahun 2014 ini Korea Selatan akan mengakhiri kebijakan kuota impor 
beras ke negaranya di bawah kesepakatan yang dijamin Organisasi Perdagangan Dunia 
(WTO) kemungkinan akan membuka pasar impor beras yang selama ini dibatasi ketat. 
Namun, tarif bea masuk beras impor itu diusulkan sebesar 513 persen menurut 
Menteri Pertanian Korea Selatan. 
Indonesia masih juga melakukan kegiatan impor, khususnya impor beras. 
Persediaan beras yang lebih sedikit daripada kebutuhan beras di Indonesia 
menyebabkan kebijakan tarif impor di Indonesia menjadi longgar. Impor sama dengan 
membeli hanya saja uangnya masuk pendapatan negara lain. Baru-baru ini seperti yang 
diberitakan oleh kompas.com menyebutkan bahwa Indonesia masih mengimpor beras, 
padahal produksi padi Indonesia mengalami surplus. Dalam hal ini, di kalangan 
pemerintah, terutama di kementrian pertanian saling lempar tanggung jawab. 
Dampak yang diterima bangsa Indonesia dengan membuka keran impor adalah 
pengeluaran devisa negara yang cukup besar. Hal ini berarti bangsa Indonesia telah 
memberikan penghidupan bagi petani negara lain, sedangkan bagi petani dalam negeri 
tidak. Suatu hal yang ironis bagi sebuah negara agraris yang luas dan kaya seperti 
Indonesia dan ekspor akan menurun sehingga neraca berjalan indonesia akan 
mengalami defisit. Lain halnya dengan Korea Selatan jika kebijakan tarif impor 513 
persen tersebut diberlakukan maka petani lokal di negara ginseng masih dilindungi. 
Ada beberapa metode umum untuk mengatasi defisit. Setiap kebijakan yang akan 
meningkatkan permintaan luar negeri atas produk-produk domestik akan memperbaiki 
posisi neraca perdagangan. Permintaan luar negeri bisa meningkat jika harga ekspor 
menjadi lebih menarik. Hal ini bisa terjadi ketika inflasi dalam negeri relatif rendah atau 
jika valutanya mengalami depresiasi, sehingga membuat harga impor menjadi lebih 
rendah dari perspektif negara-negara lain. 
c. Daftar Pustaka 
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/09/18/202928626/Lindungi.Pasar.L 
okal.Korea.Usulkan.Bea.Masuk.Beras.Impor.513.Persen, 18 September 2014
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/08/14/tetap-impor-beras-padahal-produksi- 
surplus-ini-alasannya-680073.html, 21 September 2014 
http://nasional.sindonews.com/read/874143/18/ketahanan-berbasis-impor, 21 
September 2014 
http://www.antaranews.com/berita/106455/asean-kukuh-ekspor-beras-jepang-korea- 
tolak-impor, 19 September 2014 
Latif, Syahid, Harwanto Bimo Pratomo (2011). Indonesia Ekspor Beras ke Korea 
Selatan Beras yang diekspor berjenis aromatik yang jarang dikonsumsi 
masyarakat lokal. From http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/237845- 
indonesia-ekspor-beras-ke-korsel , 19 September 2014 
Madura, Jeff. International Financial Management. West Publishing Company. 
1995. Terjemahan Emil Salim, S.E. 1997. Manajemen Keuangan Internasional. 
Jakarta: Penerbit Erlangga. 
Purwanti, Fitri (2010). Dampak Impor Pangan bagi Kehidupan Masyarakat 
Indonesia. From http://balipaper.wordpress.com/2010/06/07/dampak-impor-pangan- 
bagi-kehidupan-masyarakat-indonesia/ , 21 September 2014 
Zulfahmi (2012). Kebijakan Impor Indonesia. From 
http://aceholic.blogspot.com/2012/10/makalah-kebijakan-impor-indonesia. 
html, 19 September 2014

More Related Content

What's hot

1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia
1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia
1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesiaadhi nugraha
 
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...AkfikaRizkySabilla
 
Tugas 1 irmayanti
Tugas 1 irmayantiTugas 1 irmayanti
Tugas 1 irmayantiirmayanti39
 
Makalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaMakalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaKyuhae Sihanlee
 
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
2.2 gambaran umum perekonomian indonesiavia ultuflia
 
2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesia2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesiafirman sahari
 
Kebijakan fiskal dan moneter
Kebijakan fiskal dan moneterKebijakan fiskal dan moneter
Kebijakan fiskal dan moneterYesica Adicondro
 
Peranan sektor luar negri pada perekonomian
Peranan sektor luar negri pada perekonomianPeranan sektor luar negri pada perekonomian
Peranan sektor luar negri pada perekonomianRosa Adelia
 
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariah
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariahKebijakan fiskal dalam ekonomi syariah
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariahAsikin Aja
 
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneterSistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneteremiliaruthclaudia
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskalFerdi Ozom
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbukarusdiman1
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7olerafif
 
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan FiskalMakalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskalshafirahany22
 
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Ahmad Zakariya
 

What's hot (20)

1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia
1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia
1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia
 
1 gambaran umum perekonomian indonesia
1 gambaran umum perekonomian indonesia1 gambaran umum perekonomian indonesia
1 gambaran umum perekonomian indonesia
 
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...
 
Tugas 1 irmayanti
Tugas 1 irmayantiTugas 1 irmayanti
Tugas 1 irmayanti
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
Makalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaMakalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesia
 
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
 
2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesia2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesia
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
Kebijakan fiskal dan moneter
Kebijakan fiskal dan moneterKebijakan fiskal dan moneter
Kebijakan fiskal dan moneter
 
Peranan sektor luar negri pada perekonomian
Peranan sektor luar negri pada perekonomianPeranan sektor luar negri pada perekonomian
Peranan sektor luar negri pada perekonomian
 
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariah
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariahKebijakan fiskal dalam ekonomi syariah
Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariah
 
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneterSistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Economy
EconomyEconomy
Economy
 
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan FiskalMakalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
 
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Peranan beras di indonesia
Peranan beras di indonesiaPeranan beras di indonesia
Peranan beras di indonesia
 
Presentasi Tentang Negara Myanmar
Presentasi Tentang Negara MyanmarPresentasi Tentang Negara Myanmar
Presentasi Tentang Negara Myanmar
 
BERAS MERAH
BERAS MERAHBERAS MERAH
BERAS MERAH
 
Apitan kata nama
Apitan kata namaApitan kata nama
Apitan kata nama
 
IMBUHAN per ,-an,per-an,pe-an
IMBUHAN per ,-an,per-an,pe-anIMBUHAN per ,-an,per-an,pe-an
IMBUHAN per ,-an,per-an,pe-an
 
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaAsia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
 
Imbuhan
ImbuhanImbuhan
Imbuhan
 
Kata Ganda
Kata GandaKata Ganda
Kata Ganda
 
Dasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan Makanan
Dasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan MakananDasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan Makanan
Dasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan Makanan
 
Umroh 12000 USD Qiblat Wisata
Umroh 12000 USD Qiblat WisataUmroh 12000 USD Qiblat Wisata
Umroh 12000 USD Qiblat Wisata
 
Kata ganda
Kata gandaKata ganda
Kata ganda
 
Kata Ganda
Kata Ganda Kata Ganda
Kata Ganda
 
Kata ganda
Kata gandaKata ganda
Kata ganda
 
Kata ganda
Kata ganda Kata ganda
Kata ganda
 
Nota imbuhan
Nota imbuhanNota imbuhan
Nota imbuhan
 
Kata Ganda
 Kata Ganda  Kata Ganda
Kata Ganda
 
Kata ganda
Kata gandaKata ganda
Kata ganda
 
Kata Ganda
Kata GandaKata Ganda
Kata Ganda
 
Imbuhan
ImbuhanImbuhan
Imbuhan
 
Modul latihan bahasa melayu format baharu upsr
Modul latihan bahasa melayu format baharu upsrModul latihan bahasa melayu format baharu upsr
Modul latihan bahasa melayu format baharu upsr
 

Similar to Kebijakan Impor Beras

Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...fya classic
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tamara Aisa
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Ikmall Aziiezz
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.pptFathinSyifayani2
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxmanajemenclassq
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2cecep_sudrajat
 
Tugas resume uas
Tugas resume uasTugas resume uas
Tugas resume uasPutriUniba
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UASRidick Ridick
 
Ekonomi internasional resume UAS
Ekonomi  internasional resume UASEkonomi  internasional resume UAS
Ekonomi internasional resume UASwawan putra januari
 
Perekonomian Indonesia niazumirah ppt.pptx
Perekonomian Indonesia niazumirah ppt.pptxPerekonomian Indonesia niazumirah ppt.pptx
Perekonomian Indonesia niazumirah ppt.pptxWildaYanti20
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalprayudawibowo
 
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasionalyeniok11
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasabdullucky
 
Global Economy. Universitas Mercu Buana. 2019
Global Economy. Universitas Mercu Buana. 2019Global Economy. Universitas Mercu Buana. 2019
Global Economy. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Globalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomiGlobalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomiaryFamini
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosarosa wati
 

Similar to Kebijakan Impor Beras (20)

Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2
 
Tugas resume uas
Tugas resume uasTugas resume uas
Tugas resume uas
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UAS
 
Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
 
Ekonomi internasional resume UAS
Ekonomi  internasional resume UASEkonomi  internasional resume UAS
Ekonomi internasional resume UAS
 
Perekonomian Indonesia niazumirah ppt.pptx
Perekonomian Indonesia niazumirah ppt.pptxPerekonomian Indonesia niazumirah ppt.pptx
Perekonomian Indonesia niazumirah ppt.pptx
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Makalah ii
Makalah iiMakalah ii
Makalah ii
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
 
Resume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uasResume ekonomi internasional uas
Resume ekonomi internasional uas
 
global economy. umb. 2019
global economy. umb. 2019global economy. umb. 2019
global economy. umb. 2019
 
Global Economy. Universitas Mercu Buana. 2019
Global Economy. Universitas Mercu Buana. 2019Global Economy. Universitas Mercu Buana. 2019
Global Economy. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Globalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomiGlobalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomi
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosa
 

Recently uploaded

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 

Recently uploaded (20)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 

Kebijakan Impor Beras

  • 1. KEBIJAKAN TARIF IMPOR BERAS 513 PERSEN DI KOREA SELATAN SEMENTARA DAN BAGAIMANA DENGAN KEBIJAKAN IMPOR BERAS DI INDONESIA Madura (1997) menyatakan bahwa salah satu metode bisnis internasional adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah pendekatan yang relatif konservatif yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mempenetrasi pasar luar negeri (dengan mengekspor) atau untuk mendapatkan bahan baku berharga murah (dengan mengimpor). Metode ini memiliki resiko minimal karena perusahaan tidak mempertaruhkan modalnya. Jika ekspor atau impor perusahaan menurun, perusahaan dapat mengurangi atau tidak menggunakan cara ini dari bisnisnya tanpa banyak merugi. Kebijakan perdagangan internasional merupakan suatu aturan yang dibentuk oleh badan-badan tertentu dalam melakukan perdagangan dunia yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), dntara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama meningkatkan GDP. Salah satu kegiatan perdagangan internasional adalah kegiatan impor yang secara umum merupakan kegiatan untuk memasukkan/membeli barang dari luar negeri ke dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan rakyat. Adapun ketentuan impor tiap negara untuk tiap jenis komoditi berbeda-beda. Kebijakan pemerintah untuk menekan impor misalnya dengan tarif dan non-tarif misalnya dengan menerapkan kuota impor sehingga produsen dalam negeri bisa meningkatkan daya saingnya. Kebijakan tarif adalah kebijakan melindungi barang–barang produksi dalam negeri dari ancaman membanjirnya barang–barang sejenis yang diimpor dari luar negeri, dengan cara menarik/mengenakan pungutan bea masuk kepada setiap barang impor yang masuk untuk dipakai/dikomsumsi habis di dalam negeri. Kebijakan non-tarif adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional (Dr. Hamdy Hady). Salah satu kebijakan non tarif yang sering digunakan sebagai kebijakan impor adalah kuota impor (pembatasan impor). Kuota impor adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang.
  • 2. Korea Selatan menerapkan kuota impor beras ke negaranya selama dua dekade terakhir dan akan berakhir pada akhir tahun 2014 di bawah kesepakatan yang dijamin Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) kemungkinan akan membuka pasar impor beras yang selama ini dibatasi ketat. Namun, tarif bea masuk beras impor itu diusulkan sebesar 513 persen menurut Menteri PertanianKorea Selatan, Lee Dong-Phil, di depan pertemuan komite pertanian parlemen, Kamis (18/9/2014). Usulan ini masih harus menjalani verifikasi dan konfirmasi oleh WTO, yang prosesnya bisa makan waktu berbulan-bulan. Perjanjian Korea Selatan dengan WTO tentang kewajiban impor beras pada tahun ini akan mencapai kuota mendekati 410.000 ton, setara sekitar 10 persen konsumsi beras dalam negeri. Setiap kali ada perubahan kebijakan terkait pertanian, organisasi petani di dalam negeri langsung berkumpul, menyampaikan protes berisi kemarahan. Lain halnya dengan Indonesia, dengan alasan klasik seperti serangan wereng, musim kemarau dan banjir menjadi justifikasi untuk membuka keran impor. Seakan serangan wereng tidak bisa diatasi dan banjir tak bisa ditangani. Masalah ini terus dikloning dan cara cerdik pun tidak ditemukan untuk solusi. Pasar pangan di Indonesia kian dibanjiri pangan impor. Pemerintah nyaris tidak punya kekuatan untuk menghempangnya. Indonesia menjadi negara yang membangun ketahanan pangan berbasis impor. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statitik (BPS), produksi padi tahun 2013 kemarin saja mencapai 71.279.709 ton dengan produktivitas sebesar 51,52. Produksi padi tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 69.056.126 ton dengan produvtivitas sebesar 51,36. Kenyataan tersebut menjadi deskripsi sepintas mengenai besarnya produksi beras Indonesia. Tetapi, tetap saja pemerintah melalui BULOG harus mengimpor lantaran konsumsi beras masyarakat Indonesia yang te rus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Jika tidak mengimpor, maka akan terjadi kenaikan harga beras dalam negeri yang tinggi sebab jumlah permintaan lebih tinggi dari jumlah persediaan beras dalam negeri. Meskipun di satu sisi, impor juga akan menghancurkan harga beras di tingkat petani karena harga mereka berpotensi dipermainkan oleh para tengkulak.
  • 3. a. Teori atau Konsep yang Relevan Bisnis internasional dipermudah oleh pasar-pasar yang mengalirkan dana dari satu negara ke negara lain. Transaksi-transaksi yang muncul dari bisnis internasional menyebabkan uang mengalir dari satu negara ke negara lain. Neraca pembayaran merupakan ukuran arus dana internasional yang mencerminkan semua transaksi antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode tertentu. Pencatatan transaksi yang dilakukan dalam neraca pembayaran dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping), yaitu tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit. Jadi, total kredit dan debit dari neraca pembayaran sebuah negara akan sama secara agregat; namun, bagi komponen-komponen dari neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit. Neraca pembayaran dapat dipecahkan ke dalam berbagai komponen. Komponen yang paling penting adalah Neraca Berjalan (Current Account) dan Neraca Modal (Capital Account). 1. Neraca Pembayaran (Current Account) adalah ukuran perdagangan barang dan jasa internasional suatu negara yang paling luas. Komponen utamanya adalah Neraca Perdagangan (Balance of Trade), yaitu selisih antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor maka yanag terjadi defisit neraca perdagangan. Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus. Neraca barang dan jasa (balance of goods and services) adalah neraca perdagangan ditambah pembayaran dividen dan bunga netto kepada investor-investor asing dan dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pembayaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksi-transaksi lain. Neraca berjalan mencerminkan neraca barang dan jasa ditambah transfer unilateral (unilateral transfers) yaitu pencatatan bagi bantuan-bantuan dan pemberian-pemberian antarpemerintah dan antarpihak swasta. Karena saldo neraca berjalan sebuah negara dapat secara signifikan mempengaruhi perekonomiannya, adalah penting untuk mengidentifikasi dan memonitor faktor-faktor yang mempengaruhi neraca berjalan. Adapun faktir-faktor yang paling berpengaruh adalah:  Inflasi  Pendapatan nasional  Restriksi pemerintah  Nilai tukar (kurs) valuta
  • 4. 2. Neraca Modal (Capital Account) mencerminkan perubahanperubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang. Investasi luar negeri jangka panjang mengukur semua investasi modal antarnegara, termasuk investasi langsung dan pembelian sekuritas yang berjangka waktu jatuh tempo 1 lebih dari satu tahun. Investasi asing jangka pendek mengukur arus dana yang diinvestasikan dalam sekuritas-sekuritas yang berjangka waktu kurang dari setahun. Karena jangka waktu jatuh temponya yang pendek, investor-investor sekuritas semacam itu biasanya menahan dana mereka dalam suatu negara tertentu untuk jangka waktu yang tidak lama, yang menyebabkan arus investasi jangka pendek sangat bergejolak. Sama seperti arus perdagangan, masing-masing pemerintah memiliki wewenang atas arus modal yang keluar masuk negaranya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Neraca Modal adalah:  Kebijakan pemerintah seperti pajak untuk capital outflow  Capital account liberalization  Nilai tukar (kurs) valuta Pembahasan atau Komentar Salah satu kegiatan perdagangan internasional adalah kegiatan impor yang secara umum merupakan kegiatan untuk memasukkan/membeli barang dari luar negeri ke dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan rakyat. Adapun ketentuan impor tiap negara untuk tiap jenis komoditi berbeda-beda. Kebijakan pemerintah untuk menekan impor misalnya dengan tarif dan non-tarif misalnya dengan menerapkan kuota impor sehingga produsen dalam negeri bisa meningkatkan daya saingnya. Pada tahun 2008 negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) bertindak progresif mendorong kebijakan ekspor beras, sementara Jepang dan Korea Selatan cenderung mempertahankan kebijakan pangan domestiknya. Hal itu dilakukan karena negara maju di Asia tersebut guna melindungi pendapatan petani beras lokal di negara tersebut. Kebijakan masa depan beras di Asia akan banyak ditentukan oleh dua faktor, yaitu tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dan bagaimana kebijakan akan impor atau ekspor berasnya. Simposium yang dihadiri sejumlah diplomat ASEAN dan para akademisi dari Universitas tersebut juga menjelaskan betapa perbedaan tersebut justru memunculkan kerjasama yang baik, dan bukan memicu ketegangan ataupun krisis pangan yang berlarut-larut. Jepang justru bisa membantu negara-negara tetangganya
  • 5. dalam membangun kemandirian pangan yang nantinya justru mendorong mewujudkan stabilitas pangan internasional. Masa depan kebijakan Jepang dan Korsel yang tetap fokus pada produktivitas dan menjamin dukungan politik yang pro petani lokal. Menghindari intervensi pemerintah dan mempercayai mekanisme pasar, serta meningkatkan kualitas beras sesuai tuntutan konsumen. Sedangkan negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina berupaya keras pada upaya swa sembada beras, pemerintahnya ikut berperan dalam menstabilkan harga beras, serta mendorong produktifitas melalui pemberian subsidi dan pengenalan akan teknologi pertanian baru. Kebijakan pangan di Myanmar, Kamboja dan Laos ternyata masih berkutat pada kegiatan pembangunan infrastruktur pertanian seperti fasilitas irigasi dan upaya perluasan lahan persawahan. Menyinggung peran Jepang dalam membantu upaya ketahanan pangan ASEAN, sejumlah kegiatan yang pada dasarnya menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan, terlebih di era global seperti sekarang ini. Jepang bisa menjadi tempat bagi pasar beras ekspor, menyediakan dana khusus untuk mendukung ketersediaan stok beras di ASEAN, memberikan teknologi dan pengetahuan akan produksi padi yang berkualitas dan aman. Selain itu, membantu merehabilitasi proyek-proyek irigasi. Hal yang tidak kalah pentingnya, adalah membangun sistem informasi akan tingkat perkiraan kebutuhan dan suplai pangan yang memadai, sehingga bisa dilakukan penyesuaian terhadap kebijakan pangan berikutnya. Kerjasama ini mutlak diperlukan, mengingat di masa mendatang ASEAN justru bisa mengalami persoalan pangan akibat kelebihan produksi beras. Pada tahun 2011 keadaan justru berubah karena pada tahun tersebut Indonesia memenuhi permintaan beras yang diajukan Korea Selatan sebanyak 50.000 ton. Pada awalnya pemda sulsel mengusulkan akan mengkespor beras ke Korea Selatan sebanyak 200.000 ton, namun pemerintah pusat hanya memperbolehkan ekspor sebanyak 50.000 ton. Beras yang akan diekspor ke Korea Selatan merupakan beras aromatik lokal yang berkualitas baik. Alasan pemerintah pusat memberikan izin ekspor beras kepada Pemda Sulsel tersebut karena beras aromatik selama ini tidak banyak dikonsumsi masyarakat lokal. Selama ini, masyarakat lebih banyak mengonsumsi beras medium. Pada akhir tahun 2014 ini Korea Selatan akan mengakhiri kebijakan kuota impor beras ke negaranya di bawah kesepakatan yang dijamin Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) kemungkinan akan membuka pasar impor beras yang selama ini dibatasi ketat.
  • 6. Namun, tarif bea masuk beras impor itu diusulkan sebesar 513 persen menurut Menteri Pertanian Korea Selatan, Lee Dong-Phil, di depan pertemuan komite pertanian parlemen, Kamis (18/9/2014). Usulan ini masih harus menjalani verifikasi dan konfirmasi oleh WTO, yang prosesnya bisa makan waktu berbulan-bulan. Sampai saat ini, kegiatan impor juga masih dilakukan oleh Indonesia, khususnya impor beras. Impor sama dengan membeli hanya saja uangnya masuk pendapatan negara lain. Impor beras Indonesia seperti yang dikatakan oleh media neraca.co.id (27/03/2013), masih mengimpor dari negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand. Baru-baru ini seperti yang diberitakan oleh kompas.com menyebutkan bahwa Indonesia masih mengimpor beras, padahal produksi padi Indonesia mengalami surplus. Dalam hal ini, di kalangan pemerintah, terutama di kementrian pertanian saling lempar tanggung jawab. Impor beras Indonesia secara historis memang sering mengalami surplus, tetapi jumlah permintaan beras melebihi surplus tersebut. Terbukti bahwa Indonesia menempati urutan pertama negara konsumen beras terbesar (nerac.co.id, 27/03/2013). Konsumsi beras Indonesia mencapai 102 kg/kapita/tahun. Tingkat konsumsi tersebut melebihi konsumsi beras negara Asia, seperti Korea yang hanya 60 kg/kapita/tahun, Jepang 50 kg/kapita/tahun, Thailand 70 kg/kapita/tahun, dan Malaysia sebesar 80 kg/kapita/tahun. Perbedaan ini tentu masih dapat dimaklumi karena memang Indonesia masih menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok. Desakan impor tersebut pada dasarnya bertujuan agar kuota beras akhir tahun Indonesia masih mencukupi maka mau tidak mau pemerintah harus megimpor beras. Ironisnya, berdasarkan data terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan sektor pertanian tanaman pangan pada kuartal I/2014 hanya sebesar 0,94% atau melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang sebesar 2,18%. Implikasinya, impor pangan makin tidak terbendung. Hampir 75 % dari kebutuhan pangan di dalam negeri dipenuhi dari impor. Ruang impor pangan akan semakin terbuka lebar guna mengawal stabilitas politik Pemilu Presiden 2014. Agar gejolak harga pangan—memicu inflasi tinggi—terkendali, maka pangan harus tersedia. Sayangnya pangan yang tersedia kerap harganya tidak terjangkau rakyat miskin. Kian mahalnya harga pangan diduga akibat ulah para pemain kartel pangan yang dikuasai segelintir pemodal besar.
  • 7. Dampak yang diterima bangsa Indonesia dengan membuka keran impor adalah pengeluaran devisa negara yang cukup besar. Hal ini berarti bangsa Indonesia telah memberikan penghidupan bagi petani negara lain, sedangkan bagi petani dalam negeri tidak. Suatu hal yang ironis bagi sebuah negara agraris yang luas dan kaya seperti Indonesia dan ekspor akan menurun sehingga neraca berjalan indonesia akan mengalami defisit. Lain halnya dengan Korea Selatan jika kebijakan tarif impor 513 persen tersebut diberlakukan maka petani lokal di negara ginseng masih dilindungi dan kemungkinan masih bisa ekspor beras ke Indonesia karena kebijakan tarif impor Indonesia yang longgar. Dengan mempertimbangkan kembali sejumlah faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan, dimungkinkan untuk mengembangkan beberapa metode umum untuk mengatasi defisit. Setiap kebijakan yang akan meningkatkan permintaan luar negeri atas produk-produk domestik akan memperbaiki posisi neraca perdagangan. Permintaan luar negeri bisa meningkat jika harga ekspor menjadi lebih menarik. Hal ini bisa terjadi ketika inflasi dalam negeri relatif rendah atau jika valutanya mengalami depresiasi, sehingga membuat harga impor menjadi lebih rendah dari perspektif negara-negara lain. Kurs mengambang (floating exchange rate) mungkin bisa mengoreksi ketidakseimbangan perdagangan internasional. Defisit neraca perdagangan menyiratkan bahwa negara yang dimaksud menghabiskan lebih banyak dana untuk membeli produk luar dibandingkan dana yang diterima dari ekspornya ke luar negeri. Karena negara tersebut menjual valutanya (untuk membeli produk luar negeri) dalam jumlah lebih besar daripada permintaan luar negeri terhadap valuta tersebut, nilai valuta tersebut akan menurun. Penurunan ini akan mendorong lebih banyak permintaan atas produk-produk negara tersebut di masa depan. Hal ini bisa terjadi jika valuta melemah, jika valuta sebuah negara tetap stabil atau bahkan mengalami apresiasi pada saat negara tersebut menanggung defisit neraca perdagangan maka keadaannya akan berbeda. b. Kesimpulan Salah satu kegiatan perdagangan internasional adalah kegiatan impor yang secara umum merupakan kegiatan untuk memasukkan/membeli barang dari luar negeri ke
  • 8. dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan rakyat. Adapun ketentuan impor tiap negara untuk tiap jenis komoditi berbeda-beda. Kebijakan pemerintah untuk menekan impor misalnya dengan tarif dan non-tarif misalnya dengan menerapkan kuota impor sehingga produsen dalam negeri bisa meningkatkan daya saingnya. Pada akhir tahun 2014 ini Korea Selatan akan mengakhiri kebijakan kuota impor beras ke negaranya di bawah kesepakatan yang dijamin Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) kemungkinan akan membuka pasar impor beras yang selama ini dibatasi ketat. Namun, tarif bea masuk beras impor itu diusulkan sebesar 513 persen menurut Menteri Pertanian Korea Selatan. Indonesia masih juga melakukan kegiatan impor, khususnya impor beras. Persediaan beras yang lebih sedikit daripada kebutuhan beras di Indonesia menyebabkan kebijakan tarif impor di Indonesia menjadi longgar. Impor sama dengan membeli hanya saja uangnya masuk pendapatan negara lain. Baru-baru ini seperti yang diberitakan oleh kompas.com menyebutkan bahwa Indonesia masih mengimpor beras, padahal produksi padi Indonesia mengalami surplus. Dalam hal ini, di kalangan pemerintah, terutama di kementrian pertanian saling lempar tanggung jawab. Dampak yang diterima bangsa Indonesia dengan membuka keran impor adalah pengeluaran devisa negara yang cukup besar. Hal ini berarti bangsa Indonesia telah memberikan penghidupan bagi petani negara lain, sedangkan bagi petani dalam negeri tidak. Suatu hal yang ironis bagi sebuah negara agraris yang luas dan kaya seperti Indonesia dan ekspor akan menurun sehingga neraca berjalan indonesia akan mengalami defisit. Lain halnya dengan Korea Selatan jika kebijakan tarif impor 513 persen tersebut diberlakukan maka petani lokal di negara ginseng masih dilindungi. Ada beberapa metode umum untuk mengatasi defisit. Setiap kebijakan yang akan meningkatkan permintaan luar negeri atas produk-produk domestik akan memperbaiki posisi neraca perdagangan. Permintaan luar negeri bisa meningkat jika harga ekspor menjadi lebih menarik. Hal ini bisa terjadi ketika inflasi dalam negeri relatif rendah atau jika valutanya mengalami depresiasi, sehingga membuat harga impor menjadi lebih rendah dari perspektif negara-negara lain. c. Daftar Pustaka http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/09/18/202928626/Lindungi.Pasar.L okal.Korea.Usulkan.Bea.Masuk.Beras.Impor.513.Persen, 18 September 2014
  • 9. http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/08/14/tetap-impor-beras-padahal-produksi- surplus-ini-alasannya-680073.html, 21 September 2014 http://nasional.sindonews.com/read/874143/18/ketahanan-berbasis-impor, 21 September 2014 http://www.antaranews.com/berita/106455/asean-kukuh-ekspor-beras-jepang-korea- tolak-impor, 19 September 2014 Latif, Syahid, Harwanto Bimo Pratomo (2011). Indonesia Ekspor Beras ke Korea Selatan Beras yang diekspor berjenis aromatik yang jarang dikonsumsi masyarakat lokal. From http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/237845- indonesia-ekspor-beras-ke-korsel , 19 September 2014 Madura, Jeff. International Financial Management. West Publishing Company. 1995. Terjemahan Emil Salim, S.E. 1997. Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta: Penerbit Erlangga. Purwanti, Fitri (2010). Dampak Impor Pangan bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia. From http://balipaper.wordpress.com/2010/06/07/dampak-impor-pangan- bagi-kehidupan-masyarakat-indonesia/ , 21 September 2014 Zulfahmi (2012). Kebijakan Impor Indonesia. From http://aceholic.blogspot.com/2012/10/makalah-kebijakan-impor-indonesia. html, 19 September 2014