Inovasi ini bertujuan mengatasi masalah sampah secara komprehensif dari hulu hingga hilir dengan mengelola sampah mulai dari rumah tangga. Implementasi inovasi ini meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah di Banyumas.
2. Inovasi yang
berorientasi
peningkatan
penyediaan akses
kepada pelayanan pulik
yang berkualitas dan
terjangkau bagi semua
kalangan, terutama
kelompok rentan dan
masyarakat miskin
Kategori 1: Pelayanan Publik yang Inklusif dan berkeadilan
01
Penyediaan akses:
Penyediaan sarana
yang inovatif untuk
memudahkan
masyarakat
mendapatkan
pelayanan,
termasuk
penggunaan
platform digial
02
Penyediaan
akses
disesuaikan
dengan situasi
dan kebutuhan
masyarakat
setempat serta
kemampuan
penyelenggara
pelayanan publik
03
3. Inovasi yang berorientasi pada
transformasi kelembagaan melalui
kebijakan dan rencana yang
terintegrasi, serta peningkatan
keterbukaan pemerintah dalam
bentuk penggunaan tenaga
keahlian dalam organisasi,
pengambilan keputusan
partisipatif, dan keterlibatan para
pemangku kepentingan
Kategori 2: Efektivitas institusi publik untuk mencapai Tujuan
Pembangunan Berkelanutan
01
Upaya untuk
meningkatkan
kapasitas
kelembagaan
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
platform digital
02 Penggunaan
platform digital
disesuaikan
dengan situasi
atau kebutuhan
masyarakat
setempat serta
kemampuan
penyelenggara
pelayanan
publik 03
4. Ditujukan bagi inovasi yang
berorientasi pada kemampuan
lembaga/institusi publik dalam
memitigasi pandemi COVID 19
dengan cepat guna
mengoptimalkan kinerjanya di
asa pandemi COVID 19, dan
mengantisipasi perubahan di
masa depan akibat pandemi
COVID 19
Kategori 3: Ketahanan Institusi Publik di masa Pandemi & antisipasi di
pasca Covid-19
01
Upaya
tersebut dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
platform digital
02 Penggunaan
platform digital
disesuaikan
dengan situasi
atau kebutuhan
masyarakat
setempat serta
kemampuan
penyelenggara
pelayanan publik
03
6. Aspek Yang
Dinilai
dan Bobot
Pertanyaan 1
Ringkasan
(5%)
Jelaskan secara ringkas mengenai inovasi yang
diusulkan, setidaknya meliputi: implementasi,
dampak, dan relevansi inovasi dengan kategori
yang dipilih.
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan
melampirkan data pendukung yang relevan.
Maksimal 200 kata.
7. Ringkasan (5%) Pertanyaan 1
Inovasi “yyy” adalah …….
Ringkasan proses implementasi inovasi yaitu: …
Diluncurkan tahun … dikembangkan karena ……
Dasar implementasinya ….. (peraturan kepala daerah
…….) Permaslahan sebelum ada inovasi yaitu ………
Kondisi yang terjadi …(isikan data bukti %, kuantitas)
Kemanfaatan inovasi adlaah merubah keadaan menjadi
……
Dampak akhir yang diwujudkan melalui inovasi ini adalah
……
Inovasi ini sesuai dengan kategori …. .
Melalui inovasi “yyy” maka (Tujuan kategori xx) dapat
tercapai, karena ….
dampak
Kesesuaian
kategori
implementasi
Kata kunci :
8. C ontoh Jawaban
Inovasi “Sumpah Beruang” (Sulap Sampah Berubah menjadi Uang) dikembangkan karena keadaan
DARURAT SAMPAH di awal 2018. Penyebabnya 2 dari 3 TPA yang ada didemo dan ditutup
warga karena mencemari lingkungan. Sementara 1,78 juta penduduk Kabupaten Banyumas setiap
hari terus memproduksi 143 truk sampah. Melalui inovasi SUMPAH BERUANG permasalahan
sampah di Banyumas terselesaikan.
Inovasi Sumpah beruang melalui 3 tahapan yaitu:
1. Mengubah pengolahan manual menjadi mekanis, sehingga prosesnya lebih cepat.
2. Mengubah sampah plastik menjadi barang ekonomis antara lain paving dan genteng, sedangkan
sampah organik menjadi pakan magot dan kompos.
3. Sisa/residu dimasukan mesin pembakar pyrolisis non dioxin dan non furan.
Di tingkat rumah tangga disediakan aplikasi SALINMAS untuk sampah organik dan JEKNYONG
untuk sampah non organik. Dengan Implementasi Inovasi Sumpah Beruang bisa mempekerjakan
sekitar 650 orang. Sampah berkurang sebanyak 90% dan biaya operasional pengelolaan sampah
berkurang sebesar 50%.
Inovasi ini sesuai dengan kategori 2 Efektifitas Institusi Publik untuk mencapai Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yaitu pelestarian lingkungan. Melalui inovasi pengelolaan
sampah, lingkungan/kota dapat terselamatkan dari bencana sampah. Pengelolaan sampah
dilakukan secara komperhensif dari hulu hingga hilir dan terintegrasi. Semua hasil pengolahan
sampah/limbah padat merupakan produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Hal yang
terpenting inovasi berhasil mewujudkan Banyumas menuju Zero Waste and Zero Operational
Costs.
Implementasi
Dampak
Kesesuaian
kategori
9. Aspek Yang
Dinilai
dan Bobot
Pertanyaan 2
Ide Inovatif (20%) Uraikan latar belakang dan tujuan dari inovasi, kesesuaian
permasalahan yang akan diatasi melalui Inovasi dengan
kategori yang dipilih, dan sisi kebaruan atau nilai tambah
dari inovasi ini dalam konteks wilayah Anda.
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data
pendukung yang relevan. Maksimal 600 kata.
10. Latar belakang
Melampirkan
Bukti dukung,
misalnya: data
dari hasil FKP,
SKM, Pengaduan
Masyarakat, dll
Karanganyar memiliki …… (ceritakan yang terkait dengan permasalahan yang
menjadi tusi OPD), yang menjadi daya dorong lahirnya gagasan inovasi)…
Masalah tersebut mengancam … / menimbulkan bahaya …/ menimbulkan
ketidakpuasan masayarakat …. Hal ini dibuktikan dengan ….(sebutkan data bukti
berupa angka atau suatu kejaidan yg bias divisualisasikan atau grafik)
Berangkat dari latar belakang tersebut Inovasi “yyy” digagas, diinisiasi dan diterapkan
di tengah masyarakat.
Tujuan Inovasi “yyy” bertujuan …….(jelaskan tujuan inovasi utk atasai masalah krusial yg
dihadapi). Dengan demikian ancaman masalah ....... dapat diatasi melalui inovasi
ini
inovasi ini membat …. (tuliskan kaitan dg kategori yg dipilih)
Melalui inovasi “yyy” maka persoalan … (terkait kategori yg dipilih) dapat
…(teratasi/ dapat ditangani lebih baik/ atau hal positif terkait capaian kategori)
Kesesuaian
dg Kategori
Sisi kebaruan
atau nilai
tambah
Inovasi
Kebaruan atau nilai tambah inovasi “yyyy” adalah …….. Disebut sebagai
kebaruan karena ……………………….
Keunikan lain adalah …… Hal ini unik karena ……………………
Jadi kelebihan atau keunggulan terbesar inovasi ini adalah ………………….
Kata kunci :
11. latar
belakang
Melampirka
n Bukti
dukung,
misalnya:
data dari
hasil FKP,
SKM,
Pengaduan
Masyarakat,
dll
Banyumas memiliki penduduk 1,78 juta jiwa (Sensus penduduk 2020),
menghasilkan sampah 143 truk perhari, yang setara dengan 1.650-1800 m3
sampah. Sampah tersebut dengan sendirinya menimbulkan banyak
permasalahan. Pengelolaan sampah yang konvensional tidak menyelesaikan
masalah tetapi justru menimbulkan banyak permasalahan. TPA (Tempat
Pemrosesan Akhir) menjadi cepat penuh dan membutuhkan lahan yang lebih
luas. Di sekeliling TPA timbul berbagai permasalahan lingkungan. Polusi
udara/bau menyengat sampah kiloan meter, pencemaran sumur warga bahkan
meluas ke areal pertanian. Kondisi lingkungan pun menjadi kotor, jorok, kumuh
dan semrawut. Kondisi di atas diperparah dengan kurangnya peran serta
masyarakat. Bahkan di awal tahun 2018 terjadi darurat sampah di Banyumas. Ini
terjadi karena 2 dari 3 TPA di Banyumas ditutup karena didemo masyarakat.
Tahun 2016 TPA Gunung Tugel ditutup, disusul TPA Kaliori di tahun 2017.
Sementara TPA Tipar Kidul tahun 2018 hanya diperuntukan wilayah Banyumas
Barat. Masyarakat sekitar TPA menuntut/mendemo penutupan TPA karena
mencemari lingkungan.
Berangkat dari latar belakang tersebut Inovasi SUMPAH BERUANG digagas,
diinisiasi dan diterapkan di tengah masyarakat.
Contoh Jawaban:
12. Inovasi bertujuan menangani masalah sampah secara konprehensif dari hulu
hingga hilir. Sampah ditangani mulai dari tempat produksi sampah yaitu rumah
tangga. Dengan demikian ancaman masalah lingkungan dari serbuan sampah
dapat terhidar dan terselamatkan mulai dari sumber sampah.
tujuan
Implementasi inovasi ini menjadikan efektivitas Institusi Publik dalam hal ini
institusi pengelola sampah semakin nyata peran dan hasilnya . Melalui inovasi
pengelolaan sampah lingkungan dapat terselamatkan dari bencana sampah.
Inovasi dapat mengatasi serbuan 143 truk sampah setiap hari. Dapat
dibayangkan bila darurat sampah di Banyumas awal tahun 2018 tidak dapat
tertangani dengan baik.
Kesesuai
an dg
Kategori
Contoh Jawaban:
13. Nilai kebaruan inovasi SUMPAH BERUANG adalah mengatasi masalah sampah dari hulu hingga hilir. Sampah dikelola secara
komperhensif dan terintegrasi mulai dari penghasil/pemroduksi sampah. Pengelolaan sampah dimulai dari rumah tangga yang
dapat mengurangi produksi sampah hingga 30%. Ditingkat rumah tangga sampah dipilah menjadi 2, organik dan non organik.
Pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dikelola oleh KSM. Keunikan lain adalah penggunaan aplikasi SALINMAS dan
JEKNYONG. Penggunaan aplikasi SALINMAS (Sampah Online Banyumas), digunakan untuk pengelolaan sampah organik.
Masyarakat yang memilah sampah organik diberi reward Rp 100/kg dan KSM Rp 300/Kg melalui penggunaan aplikasi
SALINMAS. Sementara aplikasi JEKNYONG dipergunakan untuk sampah anorganik. Masyarakat yang memilah sampah
anorganik diberi reward sesuai jenis sampahnya. Untuk sampah plastik botol air mineral dihargai Rp 1.500/kg. Sampah yang
tidak dipilah masyarakat diolah/dikelola di hanggar-hanggar TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) atau PDU (Pusat
Daur Ulang). Pemilahan sampah dilakukan secara manual dan menggunakan mesin. Sampah dipilah menjadi beberapa
kelompok sampah sesuai peruntukannya. Sampah organik untuk pembuatan pupuk dan pakan magot. Sampah non organik
dipilah ada yang dimanfaatkan langsung dan ada yang diolah. Sampah plastik diolah menjadi biji plastik dan bahan campuran
aspal hotmix. Residu pyrolysis dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan paving, bahan pembuatan genteng dan sebagainya.
Penggunaan aplikasi memudahkan pemantauan dan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan sampah. Inovasi ini mengurangi
sampah 25% tahun 2018, 40% tahun 2019, 60% tahun 2020 dan 90% tahun 2021. Tahun 2022 produksi sampah Banyumas
sudah mencapai 143 Truk Sampah. Sampah tersebut dikelola oleh 23 pusat pengelolaan sampah (Hanggar TPST/ PDU).
Jumlah tersebut masih menyisakan 15 Truk Residu (90 m3) yang di buang ke TPA Darurat. Pengolahan sampah saat ini
didukung dengan alat pyrolisis untuk mewujudkan “pengolahan sampah secara paripurna”. Banyumas membutuhkan 11
pyrolisis , Sudah tersedia 6 Unit, masih kurang 5 unit pyrolysis yang akan dipenuhi di tahun 2022. Dengan demikian paling
lambat di akhir 2022, 100% sampah dipastikan tertangani semua. Kebaruan/nilai tambah inovasi selain mengelola sampah
secara komperhensif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir, yang terpenting dari inovasi ini adalah mengelola sampah menuju
Zero Waste and Zero Operational Costs. Kelebihan tersebut menjadi keunggulan terbesar inovasi ini. Sampah diolah menjadi
produk yang bernilai ekonomi sehingga dapat membiayai operasional pengolahan.
Sisi kebaruan atau nilai tambah Inovasi Contoh Jawaban:
14. Aspek Yang Dinilai
dan Bobot
Pertanyaan 3
Signifikansi (25%) Uraikan secara singkat bagaimana inovasi ini diimplementasikan dalam
mengatasi
permasalahan yang dihadapi dan penilaian/ asesmen yang dilakukan
untuk mengukur dampak/ keberhasilan inovasi (dengan
mendeskripsikan kondisi sebelum dan sesudah inovasi
diimplementasikan).
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung
yang relevan. Maksimal 600 kata.
15. Inovasi “yyy” awalnya diimplementasikan dengan …… (ceritakan perkembangan
tahapannya). Kemudian pada tahun …… terjadi pengembangan ……
Saat ini inovasi sudah berkembang menjadi ……Keterbatasan yang masih perlu
dikembangkan dai inovasi ini adalah….
Deskripsi
Implement
asi Inovasi
Penilaian/
asesmen
(evaluasi
yang
dilakukan)
Untuk menjaga keberlangsungan dan kualitas inovasi ”yyy” dilakukan
penilaian/asesmen melalui monitoring/evaluasi. Kegiatan evaluasi/monitoring
dilaksanakan secara internal maupun eksternal.
Monitoring/evaluasi internal dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: …………………
Aspek yang dimonitoring dan evaluasi yaitu: …………………………..
Ukuran penilaian yang digunakan yaitu: ……………………………
Hasil evaluasi yangsudah dilakukan sebagai berikut: ………………………………….
Melampirka
n Bukti
dukung
dari pihak
eksternal
Dampak
Kata kunci :
Inovasi “yyy” berhasil merubah/mencapai//menghasilkan …….(isikan dampak langsung
atau perubahan langsug yang ditimbulkan dari inovasii ini.
Namun dampak terpenting dari Inovasi “yyy” adalah …….. (isikan dampa jangka
panjang terkait dukungan pada kategori yg didukung)
16. Inovasi SUMPAH BERUANG awalnya diimplementasikan dengan mengoperasikan 5
hanggar di tahun 2018. Pengelolaan masih manual didukung tenaga kerja 50 orang
tiap hangar. Sampah baru terpilah 20% dan sisanya 80% dibuang ke TPA darurat.
Hasil pemilahan sampah dapat membiayai 15% operasional. Tahun 2019 pengelolaan
sampah ditambah 12 PDU (Pusat Daur Ulang) dengan tenaga kerja 25 orang tiap
PDU. Pengolahan sampah didukung menggunakan Mesin Pemilah dan Conveyor
Belt. Sampah 40% dapat dipilah dan sisanya 60% dibuang ke TPA darurat. Hasil
pemilahan sampah dapat membiayai 25% operasional. Tahun 2020 dilakukan
penambahan 6 TPST(Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) dan 2 TPST mandiri
dengan tenaga kerja 25 orang tiap TPST. Sampah 60% dapat dipilah dan sisanya 40%
dibuang ke TPA darurat. Hasil pemilahan sampah dapat membiayai 30% operasional.
Tahun 2021 pengelolaan sampah didukung penggunaan 6 pyrolysis dengan biaya
operasional sampai 50%. Di awal tahun 2022, sampah 90% dapat dipilah dan sisa
10% dibuang ke TPA darurat. Untuk mewujudkan “Zero Waste” dibutuhkan 11
Pyrolisis. Saat ini sudah tersedia 6 Unit, masih kurang 5 unit Pyrolysis. Untuk
memastikan “zero waste dan zero operational costs ” terealisasi, kekurangan
pyrolisis akan dipenuhi di tahun ini(2022).
Deskripsi
Implement
asi Inovasi
Contoh Jawaban:
17. Untuk menjaga keberlangsungan dan kualitas inovasi SUMPAH BERUANG dilakukan
penilaian/asesmen melalui monitoring/evaluasi. Kegiatan evaluasi/monitoring dilaksanakan secara
internal maupun eksternal. Monitoring/evaluasi internal dilakukan 2 Tim. Tim pertama adalah Tim
monitoring/evaluasi teknis pengelolaan sampah. Tim kedua adalah Tim monitoring manajemen
keuangan. Tim pertama terdiri dari DLH, Bappedalitbang, Dinkominfo dan Bagian Administrasi
Pembangunan Setda. Sedangkan Tim kedua digawangi Inspektorat Daerah untuk menjaga
akuntabilitas publik. Monitoring/evaluasi teknis pengolahan sampah menggunakan sistem skoring
yang meliputi 3 aspek: (1) Kinerja terhadap semua fasilitas Hangar/TPST/PDU beserta sarana
prasarana; (2) Keterlibatan jumlah tenaga kerja dan kelompok masyarakat; (3) Evaluasi pencapaian
target volume sampah yang dapat dikelola/diolah; (4) Nilai ekonomi sampah yang dihasilkan; (5)
Kelembagaan pengeloaan sampah.
Sistem penilaian/asesmen dilakukan berkala setiap semester dan sewaktu-waktu bila diperlukan.
Penilaian/asesmen dengan kunjungan lapangan dan analisa data transaksi sampah melalui aplikasi
SALINMAS dan JEKNYONG. Monitoring/evaluasi manajemen keuangan dilakukan berkala setiap
tahun anggaran. Ini dilakukan untuk menjaga marwah Kabupaten Banyumas yang telah meraih WTP
10 kali berturut-turut. Hasilnya dari 25 (Hanggar/TPST/PDU) sejumlah 12 Unit Pengelolaan Sampah
berkinerja baik. 11 Unit Pengelolaan Sampah berkinerja sedang dan 2 Unit Pengelolaan Sampah
berkinerja kurang baik. Hasil evaluasi menunjukan total keterlibatan tenaga kerja adalah 650 orang.
Jumlah tersebut terbagi menjadi 40 KSM yang merupakan wujud keterlibatan masyarakat.
Penilaian/ asesmen (evaluasi yang dilakukan) Contoh Jawaban:
18. Program SUMPAH BERUANG berhasil mengolah sampah 20% (28 truk/hari dari 143
truk/hari) di tahun 2018. Tahun 2019 meningkat menjadi 40% sampah dapat dipilah.
Tahun 2020 meningkat lagi menjadi 60% sampah dapat dipilah. Secara gradual setiap
tahun meningkat dan di awal tahun 2022 berhasil mengolah 90% sampah (128 truk
sampah/hari) setara 768 m3 sampah. Sampah terpilah menjadi 4 kelompok: (1)
Rongsok (terjual pada pedagang rongsok besi tua). Jumlah rongsok terpilah 18% dari
volume; sampah dan dapat terjual Rp.300.000/hari; (2) Plastik (terjual sebagai bahan
RDF/refuse derived fuel dan juga campuran aspal hotmix). Ratarata volume plastik
dihasilkan 3.500 Kg/hari dengan nilai Rp. 1.050.000; (3) Plastor/Plastik Organik
(diselesaikan menggunakan extruder plastik yang menghasilkan bahan untuk
pembuatan pavingblok, genteng, pot bunga, dsb). Nilai barang yang dihasilkan senilai
Rp.900.000.000/tahun; (4) Bubur sampah/organik (bahan pakan magot untuk
pembesaran magot dan kompos). Magot terjual sebagai pakan ternak dengan volume
1.000 kg/bulan dengan nilai Rp. 6.000.000/Bulan. Kompos terjual sebagai pupuk
dengan volume 700 kg/bulan. Hasil inovasi membuka jalan menuju “zero waste dan
zero operational costs” menjadi kenyataan.
Namun hasil terpenting Inovasi SUMPAH BERUANG adalah: (1) Terselamatkannya
lingkungan dari polusi serbuan sampah; (2). Terjaganya kualitas kesehatan masyarakat
karena lingkungan bersih bebas dari sampah; (3). Terjaganya kebersihan dan
keindahan lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan berkualitas. Ketiga hasil di atas
tentunya tidak dapat dinilai dengan uang. Tanpa ketiga hal tersebut, maka apapun yang
kita bangun akan menjadi sia-sia
Melampirkan
Bukti dukung
dari pihak
eksternal
Dampak
Contoh Jawaban:
19. Aspek Yang Dinilai
dan Bobot
Pertanyaan 4
Kontribusi
terhadap
Capaian TPB
(5%)
Jelaskan kontribusi nyata yang dapat diukur dari inovasi terhadap
capaian TPB pada tingkat
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Provinsi/Pemerintah
Kabupaten/Pemerintah Kota.
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung
yang relevan. Maksimal 200 kata.
*Untuk informasi TPB lebih lanjut dapat mengakses laman:
(http://sdgs.bappenas.go.id/)
20. Inovasi ini memberikan kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/SDGs pilar ke 11. Yaitu Pilar ( …… pada Goals …….. (sebutan
bunyinya)
Inovasi “YYY” menurunkan … sebesar …..(sebutkan kaitannya dg tujuan
TPB yang didukung oleh iovasi ini). Kontribusi pada penyelesaian masalah
nasional …..….
Bukti penghargaan nasional yang terkait dengan dukungan inovasi ini …..
(sebutkan jika ada)
Melampirkan
Bukti dukung
berupa target
dan capaian,
misalnya
pada inovasi
yaitu angka
penurunan
morbiditas
Kontribusi
nyata yang
dapat
diukur
terhadap
capaian
TPB
Kata kunci :
21. (1) Pilar Sosial, (2) Pilar Pembangunan Ekonomi, (3) Pilar Pembangunan Lingkungan, dan (4) Pilar
Pembangunan Hukum dan Tata kelola.
22. Inovasi ini memberikan kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs
pilar ke 11. Yaitu Pilar Pembangunan Lingkungan pada Goals 11.6.1 Proporsi limbah
padat perkotaan yang dikumpulkan secara teratur dengan pemrosesan akhir yang baik
terhadap total limbah padat perkotan yang dihasilkan oleh suatu kota. Sumbangan
inovasi ini di akhir tahun 2022 dipastikan mengolah sampah/limbah padat 100% dari
seluruh produksi sampah/limbah padat yang dihasilkan Kabupaten Banyumas. Dari total
ratarata 1.650-1.800 m3 sampah limbah padat/hari sampah dipilah dan diolah menjadi
berbagai macam produk. Semua hasil pengolahan sampah/limbah padat merupakan
produk bermanfaat dan ramah
lingkungan.Inovasi SUMPAH BERUANG secara bertahap/gradual dari tahun 2018
mengatasi 130 s.d 143 truk sampah limbah padat setiap hari. Sumpah Beruang telah
memberikan kontribusi pengurangan produksi sampah dunia. Produksi sampah
Nasional 67, 8 juta ton atau 185.753 ton per hari. Sumpah Beruang berhasil mengurangi
sampah 495 ton per hari. Sumpah Beruang ikut berkontribusi memperbaiki lingkungan
menjadi lebih bersih dan sehat. Keadaan ini dibuktikan dengan prestasi penghargaan
Green Leadership Nirnasitra Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
tahun 2021, Pemenang Ke-2 Lomba Habitat Tahun 2022 tingkat Provinsi Jawa Tengah
dengan tema “ Accelerating Urban Action For A Carbon-Free World” (Mempercepat aksi
perkotaan untuk dunia bebas karbon) dan partisipasi program kampung iklim dengan
kategori madya.
Melampirkan
Bukti dukung
berupa target
dan capaian,
misalnya
pada inovasi
yaitu angka
penurunan
morbiditas
Kontribusi
nyata yang
dapat
diukur
terhadap
capaian
TPB
Contoh Jawaban:
23. Aspek Yang Dinilai
dan Bobot
Pertanyaan 5
Adaptabilitas (20%) Jelaskan bahwa inovasi telah diadaptasi/direplikasi/disesuaikan dan
diterapkan oleh unit/instansi lain atau memiliki potensi untuk
direplikasi dengan menggambarkan luasan populasi dan kesamaan
karakter masalah yang dialami atau ada pada daerah lain.
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung
yang relevan. Maksimal 400 kata.
24. • Inovasi ini mudah direplikasi karena .........
• Fase atau bagian yang perlu dilakukanuntuk replikasi yaitu ......
• Kondisi pra syaarat yang diperlukan untuk replikasi adalah .....
• Keompok/daerah yang sudah melakukan kaji tiru atau mereplikasi
yaitu .........
Melampirkan Bukti dukung, misalnya: Surat Pernyataan/MoU Mereplikasi Inovasi
dari Unit yang Melaksanakan Replikasi
Inovasi
diadaptasi/
direplikasi/
disesuaikan dan
diterapkan oleh
unit/instansi lain
atau memiliki
potensi
direplikasi
Kata kunci :
25. Inovasi ini mudah direplikasi walaupun inovasi ini cukup besar untuk ukuran tingkat
Kabupaten/Kota.Besar dari segi modal/sumber daya yang harus dikeluarkan.
Besar dari segi pemangku kepentingan danmasyarakat yang harus terlibat. Besar
dari personil yang mengelola. Besar juga dari keterlibatanperalatan maupun
teknologi yang digunakan. Mudah direplikasi karena dapat direplikasi perbagian
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh
Kabupaten/Kota pereplikasi. Inovasi dapat direplikasi bagian-perbaian tidak harus
langsung secara keseluruhan. Replikasi bias dilakukan aplikasinya saja. Bisa dari
bagian teknik pengolahan sampahnya. Bisa dari produk olahan sampahnya. Atau
bisa juga dari pemberdayaan kelompok masyarakat yang terlibat dan
sebagainya.Terpenting yang memudahkan replikasi inovasi adalah semua
Kabupaten/Kota memiliki masalah persampahan yang hampir sama. Semua
Kabupaten/kota mempunyai masalah kesulitan mencari lahan TPA. Apalagi untuk
daerah perkotaan. Hampir semua Kabupaten/Kota mengalami kesulitan untuk
melibatkan masyarakat dalam pengolahan sampah. Tidak semua Kabupaten/Kota
mempunyai konsep dan teknologi pengolahan sampah yang komprehensif. Sudah
menjadi rahasia umum bahwa masyarakat kita mempunyai kesadaran, kepedulian
dan kedisiplinan yang masih relative rendah terhadap masalah persampahan.
Melampirkan Bukti
dukung, misalnya:
Surat
Pernyataan/MoU
Mereplikasi Inovasi
dari Unit yang
Melaksanakan
Replikasi
(1) inovasi
diadaptasi/direpli
kasi/ disesuaikan
dan diterapkan
oleh unit/instansi
lain atau memiliki
potensi
direplikasi
Contoh Jawaban:
26. = Inovasi SUMPAH BERUANG telah direplikasi/ditiru oleh beberapa
Kabupaten/Kota di Jawa maupun di
luar Jawa. Dianta beberapa Kabupaten/Kota, yang telah berkunjung ke Banyumas
melakukan
replikasi/studi tiru adalah:
1. Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar Prov. Jawa Barat
2. Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Prov. Jawa Barat Kota Serang
3. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo Prov. Jawa Tengah
4. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sragen Prov. Jawa Tengah
5. Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang Prov. Jawa Tengah
6. PT Taman Wisata Candi (TWC) selaku pengelola Candi Borobudur, Prambanan
dan Ratu Boko
7. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Purbalingga Prov. Jawa Tengah
8. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Purworejo Prov. Jawa Tengah
9. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta
10. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Gorontalo
11. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Brebes Prov. Jawa Tengah
12. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Magetan Prov. Jatim
13. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan
Melampirkan Bukti
dukung, misalnya:
Surat
Pernyataan/MoU
Mereplikasi Inovasi
dari Unit yang
Melaksanakan
Replikasi
(2) inovasi
diadaptasi/direpli
kasi/ disesuaikan
dan diterapkan
oleh unit/instansi
lain atau memiliki
potensi
direplikasi
Contoh Jawaban:
27. Aspek Yang Dinilai
dan Bobot
Pertanyaan 6
Keberlanjutan
(20%)
Jelaskan sumber daya yang digunakan (berupa sumber daya
keuangan, manusia, metode,
peralatan atau material), strategi yang dilakukan agar inovasi tetap
berlanjut (berupa strategi institusional, strategi sosial, dan strategi
manajerial), serta faktor kekuatan (internal) dan peluang (eksternal)
dalam mendukung keberhasilan inovasi.
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung
yang relevan. Maksimal 600 kata.
28. Langkah-langkah strategi yang digunakan adalah kolaborasi dan sinergi.
Komponen sakehoder yang bersinergi dan berkolaborasi adalah ……………..
Tiga strategi terpenting untuk menjaga keberlajutan inovasi:
1. Strategi institusional berupa kebijakan dan regulasi ……..(sebutkan regulasi paying
inovasi ini di tingkat daerah)
2. Strategi sosial dilakukan dengan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat. …..
(ceritakan bagaimana keterlibatan masyarakat dalam inovasi ini)
3. Strategi manajerial dilakukan dengan memastikan seluruh proses implementasi
inovasi berjalan baik . …………………. (ceritakan bagaimana fasilitasi dan
kondisional yang diciptakan oleh PD supaya inovasi berjalan tteus berkelanjutan)
Strategi
yang
dilakukan
agar
inovasi
tetap
berlanjut
Kata kunci :
Faktor
kekuatan
Faktor kekuatan penentu keberhasilan inovasi “YYY” adalah:
1. Faktor Internal: ………………….. 2. Faktor Eksternal: …………..
Sumber
daya yang
digunakan
Sumber daya keuangan yang digunakan dalam inovasi ini bersumber dari …………
Ide/gagasan ……; Kebijakan ……………….; Pelaksana ………………; Jumlah SDM
yang terlibat berkisar …..Orang; Metode yang digunakan adalah ……….; Material
yang digunakan ………………….
29. Sumber daya keuangan yang digunakan dalam inovasi ini bersumber dari APBD,
APBD Provinsi dan APBN.
• APBD tahun 2018 Rp. 3.500.000.000, 2019 Rp.4.000.000.000, 2020 Rp.
3.000.000.000, 2021 Rp. 8.000.000.000 dan 2022 Rp. 11.000.000.000, APBD
Provinsi Rp. 125.000.000,
• APBN Rp. 48.000.000.000.
• Sumber daya manusia meliputi ide/gagasan Bupati Banyumas, ASN
perencana BAPPEDALITBANG,
• Kebijakan di Setda Bagian Administrasi Pembangunan,
• Pelaksana DLH dan berbagai kelompok masyarakat. Jumlah SDM yang
terlibat berkisar 1.500 Orang.
• Metode yang digunakan adalah kolaborasi yang terintegrasi dari semua unit
dari hulu hingga hilir. Adapun material menggunakan aset yang dimiliki oleh
Pemerintah Daerah khususnya DLH.
Sumber
daya yang
digunakan
Contoh Jawaban:
30. Langkah-langkah strategi yang digunakan adalah kolaborasi dan sinergi. Semua
komponen steakholder pengelolaan sampah baik dari unsur pemerintah maupun
masyarakat yang terintegrasi, terkontrol dan terukur. Keterlibatan dan
pemberdayaan unsur-unsur masyarakat dalam pengelolaan sampah, pengoptimalan
sumber daya hanggar, TPST dan PDU. Pengawasan penggunaan sumber daya
yang terstandar untuk penggunaan pengolahan sampah yang optimal. Semua unsur
pelaksana bekerja secara hirarkis sesuai tupoksinya masing-masing dan
disinergikan satu komando dari pimpinan. Tiga strategi terpenting untuk menjaga
keberlajutan inovasi:
1. Strategi institusional berupa kebijakan dan regulasi pengelolaan sampah,
komitmen anggaran dan komitmen unsur pimpinan Daerah. Starategi ini
dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan berupa a) Perbup Nomor 45 tahun
2018 tentang Kebijakan dan Strategi Kabupaten Banyumas dalam Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. b) SE
Bupati Tentang Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Banyumas
No.660.1/7776/2018, SE Bupati Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong
Plastik Dan Styrofoam No.658.1/486/2022.
Melampirk
an Bukti
dukungan
Inovasi
pihak ke 3,
regulasi
yang
dibentuk,
dll
(1)
Strategi
yang
dilakukan
agar
inovasi
tetap
berlanjut
Contoh Jawaban:
31. 2. Strategi sosial dilakukan dengan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat dalam
pengelolaan sampah. Keterlibatan dilakukan mulai dari paling hulu timbulnya
permasalahan sampah. Peran rumah tangga sebagai penghasil/pemroduksi
sampah memberikan kontribusi yang luar biasa. Mengoptimalkan KSM sebagai
kelompak terkecil di masyarakat lebih aktif dan berperan. Ada sejumlah 40 KSM
yang terlibat. Ini penting karena akar permasalahan sampah berasal dari
kesadaran masyarakat terhadap persoalan sampah.
3. Strategi manajerial dilakukan dengan memastikan seluruh proses pengolahan
sampah berjalan optimal. Memastikan seluruh komponen unit pengolahan sampah
dari KSM, PDU, TPST dan Hanggar dapat berjalan maksimal. Peningkatan
kapasitas SDM pengelola sampah ditingkatkan dengan mengikuti berbagai diklat.
Diantaranya Workshop operator pyrolisis diselenggarakan oleh PT.INDOPOWER.
Dari sisi SP-SOP dilakukan kepastian menjamin berjalannya proses bisnis. Inovasi
juga didukung dengan menerapkan aplikasi yang selalu dikembangkan. Aplikasi
yang digunakan meliputi aplikasi SALINMAS dan aplikasi JEKNYONG. Aplikasi
dibuat untuk mempermudah, mengatasi hambatan ruang dan waktu, menghemat
biaya, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi. Terpenting bahwa aplikasi
berfungsi untuk merekayasa permasalahan dan tantangan agar teratasi.
Melampirkan
Bukti
dukungan
Inovasi pihak
ke 3, regulasi
yang
dibentuk, dll
(2)
Strategi
yang
dilakukan
agar
inovasi
tetap
berlanjut
Contoh Jawaban:
32. Faktor kekuatan penentu keberhasilan inovasi SUMPAH BERUANG adalah:
1. Faktor Internal
• Project manager(leadership). Komitmen Bupati selaku penggagas dan
Innovative leadership, sangat menentukan keberhasilan inovasi. Inovasi dapat
dibreakdown dan dikelola melalui Sekda dan pasti didukung oleh semua Kepala
Perangkat Daerah yang berkaitan dengan inovasi.
• Team Work. Partisipasi semua Perangkat Daerah. Kerjasama dan kolaborasi
semua komponen Perangkat Daerah yang kondusif (no sectoral egos). Terbukti
dengan adanya Tim yang terdiri dari berbagai unsur Perangkat Daerah.
• Project(kegiatan). Dukungan sumber daya dari semua Perangkat Daerah dan
masyarakat
• Organization(kegiatan). Dukungan kebijakan Perbup Nomor 45 Tahun 2018, SE
Bupati Tentang Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Banyumas
No.660.1/7776/2018, SE Bupati Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong
Plastik Dan Styrofoam No.658.1/486/2022 dan didukung 2 aplikasi yaitu
SALINMAS dan JEKNYONG untuk menghadapi tantangan perkembangan
zaman.
(1) Faktor
kekuatan
Contoh Jawaban:
33. 2. Faktor External
• Dukungan dan komitmen dari Gubernur dan Pemerintah Pusat dalam bentuk
Anggaran yang terealisasi dalam berbagai bentuk peralatan sarana pengolahan
sampah.
• Dukungan Perguruan Tinggi (Universitas Jenderal Soedirman) dalam bentuk
evaluasi program dan berbagai masukan dari para pakar untuk perbaikan dan
kesempurnaan program.
• Dukungan sumber daya dari sektor swasta atau dunia usaha CSR Bank Jateng
dalam bentuk bantuan mesin cacah pilah, BKK dalam bentuk bantuan mesin
conveyor, Bank Indonesia dalam bentuk mesin pyrolisis.
• External environment. Mayoritas masyarakat ideologi politiknya sama dengan
Bupati/Wakil. Banyumas yang aman tentram. Cablaka/egaliter mudah
bekerjasama/gotong-royong.
(2) Faktor
kekuatan
Contoh Jawaban:
34. Aspek Yang Dinilai
dan Bobot
Pertanyaan 7
Kolaborasi
Pemangku
Kepentingan (5%)
Jelaskan pemangku kepentingan yang terlibat dan kontribusinya dalam
merancang, melaksanakan, mengevaluasi dan memastikan
keberlanjutan inovasi ini.
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung
yang relevan. Maksimal 200 kata.
35. • Pemangku kepentinggan yang terlibat dalam inovasi “YYY” adalah
………..
• Bentuk peran dan kontribusinya dalam inovasi (merancang,
melaksanakan, mengevaluasi dan memastikan berkelanjutan inovasi)
yaitu: ………………………
Pemangku
kepentinga
n yang
terlibat dan
berkontrib
usi dalam
merancang,
melaksana
kan,
mengevalu
asi dan
memastika
n
keberlanjut
an inovasi
Kata kunci :
36. Banyak komponen pemangku kepentingan yang terlibat dalam inovasi SUMPAH
BERUANG. Bentuk peran dan kontribusinya dalam inovasi (merancang,
melaksanakan, mengevaluasi dan memastikan berkelanjutan inovasi) yaitu:
I. Perancang
Bupati Banyumas merupakan orang yang paling berkepentingan terhadap inovasi ini
yaitu sebagai penggagas atau Innovative leadership.
II. Pelaksana
1. DLH sebagai pelaksana di lapangan. Memastikan semua inovasi terkait sampah
dapat terimplementasikan di lingkungan masyarakat.
2. Dinkominfo sebagai pembuat aplikasi SALINMAS (Sampah Online Banyumas) dan
JEKNYONG (Ojeke Inyong). Kehadiran inovasi tersebut memberikan kontribusi
tersendiri di era revolusi industri 4.0 dalam menghadapi tantangan masyarakat
generasi Society 5.0.
3. BUMD (Pembiayaan jual beli sampah anorganik)
4. Pemprov Jateng (Pembiayaan APBD Provinsi Jateng pada bantuan keuangan atau
bentuk lainnya)
5. Pemerintah Pusat (Pembiayaan APBN pada pembangunan TPA BLE)
6. KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) sebagai operator SALINMAS
7. Masyarakat luas. Sebagai kontributor dan pengguna aplikasi, baik SALINMAS
maupun JEKNYONG.
(1)
Pemangku
kepentinga
n yang
terlibat dan
berkontrib
usi dalam
merancang,
melaksana
kan,
mengevalu
asi dan
memastika
n
keberlanjut
an inovasi
Contoh
Jawaban:
37. III. Evaluator untuk memastikan keberlanjutan program
1. DPRD Kabupaten Banyumas sebagai mitra Bupati dalam menentukan arah
kebijakan masalahsampah dan pembiayaannya.
2. Sekretaris Daerah yang mengkoordinir untuk mengawal arah kebijakan
masalah sampah.
3. Bappedalitbang sebagai kepanjangan tangan dalam mendesain inovasi.
Inovasi dirancang sehingga dapat menjadi solusi mengatasi darurat sampah.
4. Inspektorat Daerah sebagai evaluator penggunaan keuangan daerah.
5. Perguruan Tinggi sebagai evaluator program dan pembinaan kepada
masyarakat untuk pengurangan sampah dari sumbernya
(2) Pemangku
kepentingan
yang terlibat
dan
berkontribusi
dalam
merancang,
melaksanakan,
mengevaluasi
dan
memastikan
keberlanjutan
inovasi
Contoh Jawaban:
Melampirkan Bukti Dukung, misalnya: SK
Pembentukan Pokja, dll
38. Dokumen Pendukung Wajib
• Pada setiap Aspek, mengungah data dukung berupa file dalam
bentuk pdf, maks ukuran 1 MB (satu megabyte) yang diunggah
pada kolom yang disediakan di sinovik (tidak boleh kosong,
kecuali untuk aspek Ringkasan)
• Tautan video singkat yang berdurasi maksimal 3 menit yang
menggambarkan inovasi dan disimpan di kanal youtube
• Mengunggah Surat Keputusan Pejabat yang berwenang,
apakah inovasi ini digagas oleh perorangan atau tim (bentuk pdf)
• Tautan bukti inisiasi yang menunjukkan waktu implementasi min
sesuai persyaratan
40. Kelemahan Umum dalam Penulisan Proposal
1. Tidak lengkap/ lemah dalam menjelaskan substansi
2. Inkonsistensi antara Permasalahan, Strategi/ Inovasi dan Hasil yang
dicapai
3. Data pendukung lemah
⚫ tidak memiliki data baseline (dasar) dan achievement (keberhasilan)
⚫ menggunakan data kualitatif yang tidak memperlihatkan progres
perubahan/pencapaian
⚫ data pendukung kurang
4. Nilai marketing/ packaging lemah
5. Kualitas bahasa penulisan:
⚫ menggunakan bahasa lisan
⚫ banyak “kembang” dari pada hal pokok