Pemeriksaan urin dilakukan untuk mengetes adanya albumin menggunakan tes Heller. Albumin adalah protein utama dalam plasma manusia. Tes Heller akan menunjukkan cincin berwarna putih jika terdapat albumin dalam urin. Hasil tes pada beberapa orang tidak menunjukkan adanya cincin, menandakan urin normal tanpa albumin.
3. Dasar Teori
• Albumin merupakan protein utama dalam plasma
manusia (kurang lebih 3,4-4,7 g/dl) dan menyusun
sekitar 60% dari total protein plasma (Harper 1990)
• Albumin merupakan jenis protein terbanyak di
dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen.
Protein yang larut dalam air dan mengendap pada
pemanasan itu merupakan salah satu konstituen
utama tubuh (Retno 2006)
4. • Menurut Wulangi (1990), menyatakan bahwa
analisa urin itu penting, karena banyak penyakit
dan gangguan metabolisme dapat diketahui dari
perubahan yang terjadi didalam urin. Zat yang
dapat dikeluarkan dalam keadaan normal tidak
terdapat adalah glukosa, aseton, albumin, darah
dan nanah.
5. Alat & Bahan
• Asam Nitrit Pekat (HNO3)
• Tabung Reaksi dan Pipet
• Urin
6. Cara Kerja
• Memasukkan 5 ml asam nitrit pekat ke dalam
tabung reaksi
• Memiringkan tabung reaksi tsb. kemudian
meneteskan urin dengan pipet secara perlahan
sampai urin turun melalui sepanjang tabung
• Bila urin mengandung albumin akan terlihat adanya
cincin berwarna putih yang terdapat pada daerah
kontak urin dan asam nitrit
7. Hasil Pengamatan
Nama Cincin berwarna
putih
Indikasi adanya
albumin
Ket.
Ardi S tidak ada negatif (-) normal
Aufa S tidak ada negatif (-) normal
Ratu E tidak ada negatif (-) normal
Khoirun N tidak ada negatif (-) normal
8. Pembahasan
• Pemeriksaan glukosa urin dengan tes reduksi atau
menggunakan benedict ini memanfaatkan sifat
glukosa sebagai pereduksi.
• Glukosa dalam urin akan mereduksi kuprisulfat
(dalam benedict) menjadi kuprosulfat yang terlihat
dengan perubahan warna larutan
• Apabila warna berubah menandakan adanya
glukosa, begitupula sebaliknya
9. • Hasil dari pemeriksaan protein terhadap urin
menggunakan tes heller menunjukkan hasil
pemeriksaan yang negatif (-) karena urin pada
semua probandus yang diperiksa tidak ada
endapan dan tidak terbentuknya cincin putih. Hal
ini menunjukkan bahwa urin yang diperiksa tidak
menyatakan adanya protein.
10. • Sesuai dengan teori yang ada bahwa urin yang tidak
mengandung albumin didalamnya adalah urin yang
normal
• Apabila terdapat albumin maka disebut
albuminuria
• Albuminuria merupakan jenis glomerulonefritis
yang paling sering ditemukan
11. Kesimpulan
• Albumin merupakan protein utama dalam plasma
manusia
• Uji heller digunakan untuk memeriksa adanya
albumin pada urin
• Adanya albumin ditandai dengan cincin berwarna
putih
• Proteinuria, apabila terdapat satu macam protein
plasma dalam urin seperti albumin dalam urin
(albuminuria)
• Urin normal tidak mengandung albumin
12. Daftar Pustaka
• Baron.D.N.. 1990. Kapita Selekta Patologi Klinik. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC
• Bawazier L.A.. 2009. Ginjal Hipertensi: Proteinuria. Dalam: Sudoyo, A.W., dkk
(edisi. V) Buku Ajar Ilmu Peyakit Dalam. Jakarta: Interna Publising
• Kusnawijaya, K. 1981. Biokimia. Bandung: PT Alumni
• Montgomery, R. et al .1993. Biokimia suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Edisi
4. Yogyakarta: GadjahMada University Press
• Murray RK, et al. 1990. Biokimia Harper. Jakarta: EGC.
• Price A. Sylvia, Lorraine M. Wilson.. 1995. Patofisiologi, buku 2 edisi ke-4.
Jakarta: EGC
• Sabariah, Ike. 1995. Penuntun Biologi. Bandung: Ganesha exact
• Lestiani, dkk. 2000. Pegangan Penatalaksanaan Nutrisi Pasien. Jakarta: UI Press
• Wulangi, Kartolo. 1990. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Bandung: ITB Press