SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN
VITAMIN
UJI VITAMIN B
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Praktikum Biokimia Pangan
Oleh :
Nama : Ernalia Rosita
NRP : 133020175
Kel/Meja : G/5
Asisten : Rini Nurcahyawati S.
Tgl Percobaan : 02 April 2015
Tgl Pengumpulan : 06 April 2015
LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2015
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1 Latar Belakang
Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertentu
yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang
tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan
penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta
memelihara kesehatan (Poedjiadi, 1994).
Hampir semua vitamin yang kita kenal sekarang telah
berhasil diidentifikasi sejak tahun 1930. Vitamin pada
umumnya dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan
utama yaitu, vitamin yang larut dalam lemak meliputi vitamin
A, D, E, dan K dan vitamin yang larut dalam air yang terdiri
dari vitamin C dan vitamin B (Winarno, 1991).
Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B
termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B
kompleks yang meliputi tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin
B2), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), asam
pantotenat, biotin, folasin, serta vitamin B12 (sianokobalamin)
(Winarno, 1991).
1.2 Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui adanya vitamin B pada bahan
pangan.
1.3 Prinsip Percobaan
Berdasarkan reaksi kimia antara vitamin B dengan
NaOH dan Pb asetat disertai pemanasan sehingga
membentuk endapan berwarna coklat kehitaman.
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
1.4 Reaksi Percobaan
Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Vitamin B
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam uji vitamin B adalah
NaOH (1:10), Pb asetat, vitamin C-IPI, vitamin B-IPI dan
taoge.
2.2. Pereaksi yang Digunakan
Pereaksi yang digunakan dalam uji vitamin B adalah
NaOH (1:10) dan Pb asetat.
2.3. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam uji vitamin B adalah
tabung reaksi, gelas ukur, penangas air dan pipet tetes.
2.4. Metode Percobaan
1 ml NaOH 1:10
1 ml sampel 1 ml Pb asetat
Panaskan selama
15-20 menit
Amati warna coklat kehitaman yang terbentuk
Gambar 2. Metode Percobaan Uji Vitamin B
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
III HASIL PENGAMATAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Hasil
Pengamatan, dan (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B
Sampel Pereaksi
Warna
Hasil
I
Hasil
II
Sebelum
Pemanasan
Setelah
Pemanasan
Vitamin
C-IPI
NaOH(1:10)
danPb
Asetat
Kuning Kuning - -
Vitamin
B-IPI
Bening
Keruh
Kuning
Mengendap
+ +
Taoge Krem Kuning - -
Sumber: Hasil I : Ernalia dan Luviana, Kel. G, Meja 5, 2015.
Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015.
Keterangan :
( + ) mengandung vitamin B
( - ) tidak mengandung vitamin B
Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat
diketahui bahwa sampel B-IPI mengandung vitamin B
sedangkan sampel C-IPI dan taoge tidak mengandung vitamin
B. Hasil pengamatan yang didapat oleh praktikan sama
dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium
Biokimia Pangan Universitas Pasundan Bandung.
Pada percobaan uji vitamin B digunakan larutan
NaOH (1:10) yang berfungsi untuk merusak dan memecah
ikatan vitamin dengan protein sehingga dapat membentuk tiol.
Pb asetat berfungsi untuk membentuk endapan coklat
kehitaman ketika bereaksi dengan tiol.
Fungsi perlakuan pada uji vitamin B yaitu pemanasan
berfungsi untuk mempercepat reaksi pembentukan endapan
coklat kehitaman.
Tiol adalah sebuah senyawa yang mengandung
gugus fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen
(-SH). Sebagai analog sulfur dari gugus alkohol (-OH), gugus
ini dirujuk baik sebagai gugus tiol ataupun gugus sulfhidril.
Secara tradisional, tiol sering dirujuk sebagai merkaptan
(Anonim, 2015).
Sifat-sifat vitamin B diantaranya larut dalam air,
memberi warna fluorosens kuning-kehijauan, tidak larut dalam
pelarut lemak, mudah rusak oleh cahaya dan sinar UV, tahan
terhadap pemanasan, oksidator, asam dan sangat sensitif
terhadap basa (Qonita, 2008).
Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B
termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B
kompleks yang meliputi tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin
B2), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), asam
pantotenat, biotin, folasin, serta vitamin B12 (sianokobalamin)
(Winarno, 1991).
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
a. Tiamin (Vitamin B1)
Tiamin dikenal juga sebagai vitamin B1. Bentuk
murninya adalah tiamin hidroklorida. Vitamin ini merupakan
satu-satunya vitamin yang untuk pertama kalinya
ditemukan di Indonesia (1897) yang dulu masih disebut
Hindia-Belanda oleh sarjana Belanda yang bernama
Eijkman (Winarno, 1991).
Defisiensi vitamin ini mengakibatkan terjadinya
penyakit beri-beri terutama negara-negara yang
menggunakan makanan pokok nasi. Defisiensi vitamin B1
juga mengakibatkan rusaknya alat pencernaan makanan
yang disertai muntah-muntah dan diare. Sumber vitamin
B1 adalah biji-bijian seperti beras, gandum; sumber lainnya
adalah daging, unggas, telur, hati, kedelai, kacang tanah,
sayuran, dan susu (Poedjiadi, 1994).
b. Riboflavin (Vitamin B2)
Vitamin B2 disebut riboflavin karena strukturnya
mirip dengan gula ribosa dan juga karena ada hubungan
dengan kelompok flavin. Riboflavin yang larut dalam air
memberikan warna fluoresens kuning-kehijauan. Riboflavin
sangat mudah rusak oleh cahaya dan sinar ultraviolet,
tetapi tahan terhadapa panas, oksidator, asam, dan
sebaliknya sangat sensitif terhadap basa (Winarno, 1991).
Tanda-tanda defisiensi vitamin ini adalah keilosis
(terjadi kerak pada sudut mulut yang berwarna merah).
Sumber vitamin adalah susu, daging, telur, ikan. Biji-bijian
seperti beras dan gandum mengandung riboflavin dalam
jumlah yang kecil (Poedjiadi, 1994).
c. Niasin (Asam Nikotinat)
Niasin atau niasin amida merupakan dua senyawa
yang memiliki sifat biologis sama. Niasin amida banyak
terdapat dalam jaringan ternak dan lebih larut dalam air,
sedang niasin sangat sedikit larut dalam air dingin, hanya
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
larut sebagian dalam air panas. Vitamin ini tahan terhadap
alkali, asam, panas, cahaya dan oksidasi (Winarno, 1991).
Niasin penting untuk pertumbuhan yang normal dan
kesehatan sepanjang hidup manusia. Vitamin ini
merupakan bahan dasar dari koenzim nikotinamida adenin
dinukleotida (NAD+). Telah kita ketahui bahwa koenzim ini
merupakan koenzim dari enzim dehidrogenase, dengan
mentransfer hidrogen dalam reaksi oksidasi reduksi.
Apabila cadangan vitamin di dalam tubuh ini telah habis
dalam waktu 30-180 hari dan penambahan dari makanan
sangat sedikit atau tidak ada sama sekali, akan timbul
gejala penyakit pelagra. Penyakit ini dapat mengenai usus,
kulit, dan sistem syaraf. Sumber vitamin ini adalah
diantaranya makanan yang kaya akan protein, seperti telur,
daging, dan susu. Sumber vitamin nabati misalnya biji-
bijian (beras dan sebangsanya), sayuran hijau, kentang,
kacang-kacangan (leguminosa) sepert kedelai, petai cina
(Poedjiadi, 1994).
d. Piridoksin (Vitamin B6)
Vitamin B6 terdiri dari kelompok piridina yang
banyak kesamaannya satu dengan yang lain, yaitu
piridoksin, piridoksal, dan piridoksamina. Meskipun
demikian, dalam mimbar ilmiah dan kehidupan sehari-hari
lebih disukai penggunaan istilah vitamin B6 dan bukan
piridoksin, karena piridoksin hanyalah satu dari tiga
senyawa aktif. Karena itu vitamin B6 dan piridoksin tidaklah
sinonim (Winarno, 1991).
Gejala yang tampak pada defisiensi vitamin B6
adalah hambatan pertumbuhan, badan lemah, dan
gangguan mental, ermenia, dermatitis (gatal-gatal pada
kulit dengan bercak merah). Sumber vitamin B6 adalah
daging, unggas, ragi, legum, serealia, ubi jalar, dan
kentang (Poedjiadi, 1994).
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
e. Asam Pantotenat
Vitamin ini merupakan pembentuk koenzim A.
Gugus aktif koenzim A adalah gugus -S-H. Dalam reaksi-
reaksi kimia biasanya dituliskan KoA SH atau HS -KoA.
Dengan gugus karboksil dari substrat koenzim A
membentuk ikatan tioester. Koenzim A dalam reaksi-reaksi
kimia berfungsi sebagai pemindah gugus asil. Defisiensi
vitamin ini memberikan gejala kehilangan selera makan,
tidak dapat melaksanakan pencernaan makanan dengan
baik, depresi mental, insomnia (tidak dapat tidur), mudah
terjadi infeksi saluran pernapasan. Semua makanan yang
berasal dari hewan merupakan sumber asam pantotenat.
Di samping itu juga biji-bijian dan kacang polong. Buah dan
sayur mengandung asam pantotenat dalam kadar yang
rendah (Poedjiadi, 1994).
f. Biotin
Biotin sebagai kofaktor terikat kuat pada bagian
protein enzim. Ada tiga jenis reaksi yang dapat
dilangsungkan oleh biotin yaitu reaksi karboksilasi pada
karbon dari asil KoA, reaksi karboksilasi pada atom karbon
yang berikatan ganda dari rantai karbon senyawa asil KoA,
dan reaksi transkarboksilasi pada senyawa asil KoA
(Poedjiadi, 1994).
Gejala yang tampak pada defisiensi vitamin ini
adalah kulit menjadi kasar bersisik, rasa sakit pada urat -
urat, kulit memucat, anoreksia (kehilangan selera makan)
dan mual, kadar hemoglobin menurun, kadar kolesterol
naik, dan kadar biotin urine menurun sampai 1/10 normal
(Poedjiadi, 1994).
g. Folasin
Tetrahidrofolat berperan dalam pembentukan
komponen-komponen RNA dan DNA, oleh karenanya
penting untuk pembelahan sel dan reproduksi. Defisiensi
asam folat menunjukkan anemia megaloblastik, glositis
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
(inflamasi pada lidah), dan diare. Makanan sumber asam
folat adalah hati, sayuran hijau tua terutama bayam,
asparagus, dan kacang-kacangan (Poedjiadi, 1994).
h. Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Vitamin B12 adalah suatu vitamin yang sangat
kompleks molekulnya, yang mengandung sebuah atom
kobalt yang terikat mirip dengan besi terikat dalam
hemoglobin atau magnesium dalam klorofil. Vitamin B12
terjadi dalam beberapa bentuk, dan dikenal sebagai
kobalamina; sianokobalamina merupakan salah satu
bentuk yang paling aktif. Sianokobalamina larut dalam air,
tahan terhadap panas, inaktif oleh cahaya, asam keras
atau larutan alkali. Hanya sedikit yang hilang oleh cara
pemasakan normal (Winarno, 1991).
Faktor yang dapat mengganggu kestabilan vitamin B
salah satunya adalah basa. Basa seperti NaOH akan merusak
dan memecah ikatan vitamin dengan protein sehingga dapat
membentuk tiol. Salah satu sifat vitamin B adalah tidak stabil
dan sensitif basa.
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting
dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal
pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim
yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh
terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis
vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).
Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan
sayur-sayuran hijau (Anonim, 2015).
Mekanisme terbentuknya endapan coklat kehitaman
mula-mula sampel ditambahkan NaOH. Vitamin B merupakan
vitamin yang labil dengan adanya basa. Selain labil dengan
basa, vitamin B juga tidak dapat berdiri sendiri sehingga ia
berikatan dengan protein. NaOH akan merusak dan memecah
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
ikatan vitamin B serta terionisasi sehingga ion positif akan
berikatan dengan sulfur menghasilkan tiol. Dengan
penambahan Pb asetat maka tiol dan Pb asetat akan bereaksi
membentuk endapan coklat kehitaman.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat
melakukan percobaan uji vitamin B adalah salah memasukkan
pereaksi, waktu pemanasan tidak sesuai dan salah
mengamati endapan yang terbentuk.
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Kesimpulan
dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat
diketahui bahwa sampel B-IPI mengandung vitamin B
sedangkan sampel C-IPI dan taoge tidak mengandung vitamin
B. Hasil pengamatan yang didapat oleh praktikan sama
dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium
Biokimia Pangan Universitas Pasundan Bandung.
4.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah
sebaiknya praktikan lebih memahami metode percobaan
dengan baik dan lebih teliti saat mengamati terjadinya
endapan pada sampel.
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Tiol. http://id.wikipedia.org. Diakses: 04 April
2015.
Anonim. 2015. Vitamin B. http://id.wikipedia.org. Diakses: 04
April 2015.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Qonita. 2008. Vitamin. http://qforq.multiply.com. Diakses: 04
April 2015.
Winarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

More Related Content

What's hot

Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakErnalia Rosita
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoPujiati Puu
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaErnalia Rosita
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaRia Rohmawati
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratpure chems
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 

What's hot (20)

Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
 

Viewers also liked

Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin bAnnisa Nurul Chaerani
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum TermokimiaLaporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum TermokimiaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeErnalia Rosita
 

Viewers also liked (20)

Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
 
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 
Metode analisis vitamin
Metode analisis vitaminMetode analisis vitamin
Metode analisis vitamin
 
Asam askorbat (vitamin C)
Asam askorbat (vitamin C)Asam askorbat (vitamin C)
Asam askorbat (vitamin C)
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
Minuman Umbi Garut
Minuman Umbi GarutMinuman Umbi Garut
Minuman Umbi Garut
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum Destilasi
 
Laporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum TermokimiaLaporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum Termokimia
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 

Similar to VITAMINB

Laporanpraktikumbiokimia vitaminc-100622073831-phpapp02
Laporanpraktikumbiokimia vitaminc-100622073831-phpapp02Laporanpraktikumbiokimia vitaminc-100622073831-phpapp02
Laporanpraktikumbiokimia vitaminc-100622073831-phpapp02Muhammad Khairul Anwar
 
MATERI KULLIAH VITAMIN (KIMIA PANGAN) AL-IHYA
MATERI KULLIAH VITAMIN (KIMIA PANGAN) AL-IHYAMATERI KULLIAH VITAMIN (KIMIA PANGAN) AL-IHYA
MATERI KULLIAH VITAMIN (KIMIA PANGAN) AL-IHYATiaNoors
 
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)pure chems
 
Vitamin.ok
Vitamin.okVitamin.ok
Vitamin.oklalebudi
 
Produksi Vitamin B12 oleh Pseudomonas dan Propionibacterium spp
Produksi Vitamin B12 oleh Pseudomonas dan Propionibacterium sppProduksi Vitamin B12 oleh Pseudomonas dan Propionibacterium spp
Produksi Vitamin B12 oleh Pseudomonas dan Propionibacterium sppYus Efendi
 
Biokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptx
Biokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptxBiokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptx
Biokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptxyahdianrasyadi1
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin Ainur
 
Metabolisme Vitamin A pada Defisiensi Zink
Metabolisme Vitamin A pada Defisiensi ZinkMetabolisme Vitamin A pada Defisiensi Zink
Metabolisme Vitamin A pada Defisiensi ZinkNisa Azzahra
 
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVINTUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVINNicholasGmarzai1
 
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaFlash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaastridkarolinaa
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
 

Similar to VITAMINB (20)

Laporanpraktikumbiokimia vitaminc-100622073831-phpapp02
Laporanpraktikumbiokimia vitaminc-100622073831-phpapp02Laporanpraktikumbiokimia vitaminc-100622073831-phpapp02
Laporanpraktikumbiokimia vitaminc-100622073831-phpapp02
 
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineralVitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
 
VIT A dan D.pptx
VIT A dan D.pptxVIT A dan D.pptx
VIT A dan D.pptx
 
MATERI KULLIAH VITAMIN (KIMIA PANGAN) AL-IHYA
MATERI KULLIAH VITAMIN (KIMIA PANGAN) AL-IHYAMATERI KULLIAH VITAMIN (KIMIA PANGAN) AL-IHYA
MATERI KULLIAH VITAMIN (KIMIA PANGAN) AL-IHYA
 
Kimia panga vitamin
Kimia panga  vitaminKimia panga  vitamin
Kimia panga vitamin
 
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
 
Vitamin.ok
Vitamin.okVitamin.ok
Vitamin.ok
 
Produksi Vitamin B12 oleh Pseudomonas dan Propionibacterium spp
Produksi Vitamin B12 oleh Pseudomonas dan Propionibacterium sppProduksi Vitamin B12 oleh Pseudomonas dan Propionibacterium spp
Produksi Vitamin B12 oleh Pseudomonas dan Propionibacterium spp
 
Biokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptx
Biokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptxBiokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptx
Biokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptx
 
VITAMIN.ppt
VITAMIN.pptVITAMIN.ppt
VITAMIN.ppt
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
 
Metabolisme Vitamin A pada Defisiensi Zink
Metabolisme Vitamin A pada Defisiensi ZinkMetabolisme Vitamin A pada Defisiensi Zink
Metabolisme Vitamin A pada Defisiensi Zink
 
Vitamin
 Vitamin Vitamin
Vitamin
 
Metabolisme Vitamin
Metabolisme VitaminMetabolisme Vitamin
Metabolisme Vitamin
 
Apa itu Vitamin?
Apa itu Vitamin?Apa itu Vitamin?
Apa itu Vitamin?
 
Vitamin larut air
Vitamin larut airVitamin larut air
Vitamin larut air
 
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVINTUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
 
Senyawa bioaktif
Senyawa bioaktifSenyawa bioaktif
Senyawa bioaktif
 
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaFlash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
 

More from Ernalia Rosita

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Ernalia Rosita
 

More from Ernalia Rosita (20)

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 

VITAMINB

  • 1. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN VITAMIN UJI VITAMIN B Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Ernalia Rosita NRP : 133020175 Kel/Meja : G/5 Asisten : Rini Nurcahyawati S. Tgl Percobaan : 02 April 2015 Tgl Pengumpulan : 06 April 2015 LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2015
  • 2. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan (Poedjiadi, 1994). Hampir semua vitamin yang kita kenal sekarang telah berhasil diidentifikasi sejak tahun 1930. Vitamin pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan utama yaitu, vitamin yang larut dalam lemak meliputi vitamin A, D, E, dan K dan vitamin yang larut dalam air yang terdiri dari vitamin C dan vitamin B (Winarno, 1991). Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B kompleks yang meliputi tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat, biotin, folasin, serta vitamin B12 (sianokobalamin) (Winarno, 1991). 1.2 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui adanya vitamin B pada bahan pangan. 1.3 Prinsip Percobaan Berdasarkan reaksi kimia antara vitamin B dengan NaOH dan Pb asetat disertai pemanasan sehingga membentuk endapan berwarna coklat kehitaman.
  • 3. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) 1.4 Reaksi Percobaan Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Vitamin B
  • 4. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) II METODE PERCOBAAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan. 2.1. Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam uji vitamin B adalah NaOH (1:10), Pb asetat, vitamin C-IPI, vitamin B-IPI dan taoge. 2.2. Pereaksi yang Digunakan Pereaksi yang digunakan dalam uji vitamin B adalah NaOH (1:10) dan Pb asetat. 2.3. Alat yang Digunakan Alat yang digunakan dalam uji vitamin B adalah tabung reaksi, gelas ukur, penangas air dan pipet tetes. 2.4. Metode Percobaan 1 ml NaOH 1:10 1 ml sampel 1 ml Pb asetat Panaskan selama 15-20 menit Amati warna coklat kehitaman yang terbentuk Gambar 2. Metode Percobaan Uji Vitamin B
  • 5. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) III HASIL PENGAMATAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Hasil Pengamatan, dan (2) Pembahasan. 3.1. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B Sampel Pereaksi Warna Hasil I Hasil II Sebelum Pemanasan Setelah Pemanasan Vitamin C-IPI NaOH(1:10) danPb Asetat Kuning Kuning - - Vitamin B-IPI Bening Keruh Kuning Mengendap + + Taoge Krem Kuning - - Sumber: Hasil I : Ernalia dan Luviana, Kel. G, Meja 5, 2015. Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015. Keterangan : ( + ) mengandung vitamin B ( - ) tidak mengandung vitamin B Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B
  • 6. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) 3.2. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa sampel B-IPI mengandung vitamin B sedangkan sampel C-IPI dan taoge tidak mengandung vitamin B. Hasil pengamatan yang didapat oleh praktikan sama dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium Biokimia Pangan Universitas Pasundan Bandung. Pada percobaan uji vitamin B digunakan larutan NaOH (1:10) yang berfungsi untuk merusak dan memecah ikatan vitamin dengan protein sehingga dapat membentuk tiol. Pb asetat berfungsi untuk membentuk endapan coklat kehitaman ketika bereaksi dengan tiol. Fungsi perlakuan pada uji vitamin B yaitu pemanasan berfungsi untuk mempercepat reaksi pembentukan endapan coklat kehitaman. Tiol adalah sebuah senyawa yang mengandung gugus fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen (-SH). Sebagai analog sulfur dari gugus alkohol (-OH), gugus ini dirujuk baik sebagai gugus tiol ataupun gugus sulfhidril. Secara tradisional, tiol sering dirujuk sebagai merkaptan (Anonim, 2015). Sifat-sifat vitamin B diantaranya larut dalam air, memberi warna fluorosens kuning-kehijauan, tidak larut dalam pelarut lemak, mudah rusak oleh cahaya dan sinar UV, tahan terhadap pemanasan, oksidator, asam dan sangat sensitif terhadap basa (Qonita, 2008). Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B kompleks yang meliputi tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat, biotin, folasin, serta vitamin B12 (sianokobalamin) (Winarno, 1991).
  • 7. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) a. Tiamin (Vitamin B1) Tiamin dikenal juga sebagai vitamin B1. Bentuk murninya adalah tiamin hidroklorida. Vitamin ini merupakan satu-satunya vitamin yang untuk pertama kalinya ditemukan di Indonesia (1897) yang dulu masih disebut Hindia-Belanda oleh sarjana Belanda yang bernama Eijkman (Winarno, 1991). Defisiensi vitamin ini mengakibatkan terjadinya penyakit beri-beri terutama negara-negara yang menggunakan makanan pokok nasi. Defisiensi vitamin B1 juga mengakibatkan rusaknya alat pencernaan makanan yang disertai muntah-muntah dan diare. Sumber vitamin B1 adalah biji-bijian seperti beras, gandum; sumber lainnya adalah daging, unggas, telur, hati, kedelai, kacang tanah, sayuran, dan susu (Poedjiadi, 1994). b. Riboflavin (Vitamin B2) Vitamin B2 disebut riboflavin karena strukturnya mirip dengan gula ribosa dan juga karena ada hubungan dengan kelompok flavin. Riboflavin yang larut dalam air memberikan warna fluoresens kuning-kehijauan. Riboflavin sangat mudah rusak oleh cahaya dan sinar ultraviolet, tetapi tahan terhadapa panas, oksidator, asam, dan sebaliknya sangat sensitif terhadap basa (Winarno, 1991). Tanda-tanda defisiensi vitamin ini adalah keilosis (terjadi kerak pada sudut mulut yang berwarna merah). Sumber vitamin adalah susu, daging, telur, ikan. Biji-bijian seperti beras dan gandum mengandung riboflavin dalam jumlah yang kecil (Poedjiadi, 1994). c. Niasin (Asam Nikotinat) Niasin atau niasin amida merupakan dua senyawa yang memiliki sifat biologis sama. Niasin amida banyak terdapat dalam jaringan ternak dan lebih larut dalam air, sedang niasin sangat sedikit larut dalam air dingin, hanya
  • 8. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) larut sebagian dalam air panas. Vitamin ini tahan terhadap alkali, asam, panas, cahaya dan oksidasi (Winarno, 1991). Niasin penting untuk pertumbuhan yang normal dan kesehatan sepanjang hidup manusia. Vitamin ini merupakan bahan dasar dari koenzim nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+). Telah kita ketahui bahwa koenzim ini merupakan koenzim dari enzim dehidrogenase, dengan mentransfer hidrogen dalam reaksi oksidasi reduksi. Apabila cadangan vitamin di dalam tubuh ini telah habis dalam waktu 30-180 hari dan penambahan dari makanan sangat sedikit atau tidak ada sama sekali, akan timbul gejala penyakit pelagra. Penyakit ini dapat mengenai usus, kulit, dan sistem syaraf. Sumber vitamin ini adalah diantaranya makanan yang kaya akan protein, seperti telur, daging, dan susu. Sumber vitamin nabati misalnya biji- bijian (beras dan sebangsanya), sayuran hijau, kentang, kacang-kacangan (leguminosa) sepert kedelai, petai cina (Poedjiadi, 1994). d. Piridoksin (Vitamin B6) Vitamin B6 terdiri dari kelompok piridina yang banyak kesamaannya satu dengan yang lain, yaitu piridoksin, piridoksal, dan piridoksamina. Meskipun demikian, dalam mimbar ilmiah dan kehidupan sehari-hari lebih disukai penggunaan istilah vitamin B6 dan bukan piridoksin, karena piridoksin hanyalah satu dari tiga senyawa aktif. Karena itu vitamin B6 dan piridoksin tidaklah sinonim (Winarno, 1991). Gejala yang tampak pada defisiensi vitamin B6 adalah hambatan pertumbuhan, badan lemah, dan gangguan mental, ermenia, dermatitis (gatal-gatal pada kulit dengan bercak merah). Sumber vitamin B6 adalah daging, unggas, ragi, legum, serealia, ubi jalar, dan kentang (Poedjiadi, 1994).
  • 9. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) e. Asam Pantotenat Vitamin ini merupakan pembentuk koenzim A. Gugus aktif koenzim A adalah gugus -S-H. Dalam reaksi- reaksi kimia biasanya dituliskan KoA SH atau HS -KoA. Dengan gugus karboksil dari substrat koenzim A membentuk ikatan tioester. Koenzim A dalam reaksi-reaksi kimia berfungsi sebagai pemindah gugus asil. Defisiensi vitamin ini memberikan gejala kehilangan selera makan, tidak dapat melaksanakan pencernaan makanan dengan baik, depresi mental, insomnia (tidak dapat tidur), mudah terjadi infeksi saluran pernapasan. Semua makanan yang berasal dari hewan merupakan sumber asam pantotenat. Di samping itu juga biji-bijian dan kacang polong. Buah dan sayur mengandung asam pantotenat dalam kadar yang rendah (Poedjiadi, 1994). f. Biotin Biotin sebagai kofaktor terikat kuat pada bagian protein enzim. Ada tiga jenis reaksi yang dapat dilangsungkan oleh biotin yaitu reaksi karboksilasi pada karbon dari asil KoA, reaksi karboksilasi pada atom karbon yang berikatan ganda dari rantai karbon senyawa asil KoA, dan reaksi transkarboksilasi pada senyawa asil KoA (Poedjiadi, 1994). Gejala yang tampak pada defisiensi vitamin ini adalah kulit menjadi kasar bersisik, rasa sakit pada urat - urat, kulit memucat, anoreksia (kehilangan selera makan) dan mual, kadar hemoglobin menurun, kadar kolesterol naik, dan kadar biotin urine menurun sampai 1/10 normal (Poedjiadi, 1994). g. Folasin Tetrahidrofolat berperan dalam pembentukan komponen-komponen RNA dan DNA, oleh karenanya penting untuk pembelahan sel dan reproduksi. Defisiensi asam folat menunjukkan anemia megaloblastik, glositis
  • 10. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) (inflamasi pada lidah), dan diare. Makanan sumber asam folat adalah hati, sayuran hijau tua terutama bayam, asparagus, dan kacang-kacangan (Poedjiadi, 1994). h. Vitamin B12 (Sianokobalamin) Vitamin B12 adalah suatu vitamin yang sangat kompleks molekulnya, yang mengandung sebuah atom kobalt yang terikat mirip dengan besi terikat dalam hemoglobin atau magnesium dalam klorofil. Vitamin B12 terjadi dalam beberapa bentuk, dan dikenal sebagai kobalamina; sianokobalamina merupakan salah satu bentuk yang paling aktif. Sianokobalamina larut dalam air, tahan terhadap panas, inaktif oleh cahaya, asam keras atau larutan alkali. Hanya sedikit yang hilang oleh cara pemasakan normal (Winarno, 1991). Faktor yang dapat mengganggu kestabilan vitamin B salah satunya adalah basa. Basa seperti NaOH akan merusak dan memecah ikatan vitamin dengan protein sehingga dapat membentuk tiol. Salah satu sifat vitamin B adalah tidak stabil dan sensitif basa. Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau (Anonim, 2015). Mekanisme terbentuknya endapan coklat kehitaman mula-mula sampel ditambahkan NaOH. Vitamin B merupakan vitamin yang labil dengan adanya basa. Selain labil dengan basa, vitamin B juga tidak dapat berdiri sendiri sehingga ia berikatan dengan protein. NaOH akan merusak dan memecah
  • 11. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) ikatan vitamin B serta terionisasi sehingga ion positif akan berikatan dengan sulfur menghasilkan tiol. Dengan penambahan Pb asetat maka tiol dan Pb asetat akan bereaksi membentuk endapan coklat kehitaman. Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat melakukan percobaan uji vitamin B adalah salah memasukkan pereaksi, waktu pemanasan tidak sesuai dan salah mengamati endapan yang terbentuk.
  • 12. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Kesimpulan dan (2) Saran. 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa sampel B-IPI mengandung vitamin B sedangkan sampel C-IPI dan taoge tidak mengandung vitamin B. Hasil pengamatan yang didapat oleh praktikan sama dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium Biokimia Pangan Universitas Pasundan Bandung. 4.2. Saran Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah sebaiknya praktikan lebih memahami metode percobaan dengan baik dan lebih teliti saat mengamati terjadinya endapan pada sampel.
  • 13. Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin B) DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2015. Tiol. http://id.wikipedia.org. Diakses: 04 April 2015. Anonim. 2015. Vitamin B. http://id.wikipedia.org. Diakses: 04 April 2015. Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia. Qonita. 2008. Vitamin. http://qforq.multiply.com. Diakses: 04 April 2015. Winarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.