1. Dokumen membahas tentang ekskresi dan pengujian kandungan zat dalam urine
2. pH urine diukur netral atau 7, dan ditemukan adanya amonia dalam urine
3. Tidak ditemukan glukosa atau protein dalam urine yang diuji
Laporan praktikum ini mendeskripsikan serangkaian percobaan untuk menguji pH urine, kandungan urea, klorida, glukosa dan protein dalam urine, serta mengetahui adanya kelainan ginjal berdasarkan hasil uji tersebut."
Uji kandungan urine dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik urine, kandungan klorida, protein, dan glukosa. Hasil pengamatan menunjukkan tidak ada perbedaan abnormal pada sifat fisik urine maupun hasil uji kandungan zatnya. Semua urine normal tanpa mengandung protein berlebih atau glukosa.
Laporan praktikum ini mendeskripsikan serangkaian percobaan untuk menguji pH urine, kandungan urea, klorida, glukosa dan protein dalam urine, serta mengetahui adanya kelainan ginjal berdasarkan hasil uji tersebut."
Uji kandungan urine dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik urine, kandungan klorida, protein, dan glukosa. Hasil pengamatan menunjukkan tidak ada perbedaan abnormal pada sifat fisik urine maupun hasil uji kandungan zatnya. Semua urine normal tanpa mengandung protein berlebih atau glukosa.
Uji kandungan urine bertujuan untuk mengamati karakteristik fisik urine seperti warna dan kekeruhan, serta menguji kandungan protein dan glukosa menggunakan larutan biuret dan benedict. Sampel urine akan dianalisis untuk melihat gejala penyakit seperti infeksi, gangguan ginjal, diabetes, atau konsumsi obat tertentu.
Laporan praktikum menguji sifat dan komposisi air liur menunjukkan bahwa air liur memiliki bobot jenis 0,9397 g/ml, bersifat asam, dan mengandung protein, karbohidrat, dan asam amino seperti yang ditunjukkan oleh uji Biuret, Millon, dan Molisch.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran volume dan viskositas saliva dengan berbagai jenis stimulasi. Stimulasi mekanik dan kimiawi seperti mengunyah karet permen meningkatkan produksi saliva dibandingkan tanpa stimulasi. Jenis stimulasi mempengaruhi sifat viskositas dan keasaman saliva.
Dokumen tersebut berisi petunjuk praktikum biokimia yang meliputi percobaan untuk menguji cairan tubuh seperti air liur, empedu, urine, serta enzim amylase. Terdapat instruksi lengkap mengenai tujuan, prinsip, alat, bahan, dan prosedur percobaan untuk masing-masing uji.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Johan Setiawan
Laporan praktikum ini menguji kandungan protein, karbohidrat, lemak, dan glukosa pada beberapa bahan makanan menggunakan berbagai reagen. Sampel diuji dengan reagen Lugol untuk karbohidrat, Benedict dan Fehling untuk glukosa, serta Biuret untuk protein. Lemak diuji dengan mengoleskan sampel pada kertas yang kemudian dikeringkan. Hasilnya menunjukkan larutan amilum kaya karbohidrat, glukosa kaya gula,
Laporan praktikum ini meneliti kandungan glukosa, protein, dan pH pada urine manusia. Praktikum dilakukan untuk mengetahui kadar ketiga zat tersebut dalam urine. Sampel urine dari delapan orang diuji menggunakan kertas indikator urinalis, kemudian hasilnya dibandingkan dengan tabel indikator untuk mengetahui kadar glukosa, protein, dan pH masing-masing sampel. Kebanyakan sampel menunjukkan kadar normal untuk
Urine merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal dan dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine berfungsi untuk membuang zat sisa dan sebagai penunjuk dehidrasi. Pengambilan sampel urine harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, yaitu dengan mengumpulkan urine tengah. Sampel urine perlu dijaga kemurniannya dan dikirim ke laboratorium dalam waktu 2 jam atau ditambah pengawet. Berbag
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton yang dapat dihidrolisis menjadi monosakarida, oligosakarida, atau polisakarida. Berbagai uji seperti Molisch, Benedict, Barfoed, Selliwanof, dan fermentasi digunakan untuk mengidentifikasi jenis karbohidrat melalui sifat kimiawi dan reaktifitasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kadar garam dalam konsumsi. Terdapat beberapa metode untuk menganalisis kadar garam yaitu metode Mohr yang melibatkan pembentukan endapan berwarna, metode Volhard yang melibatkan pembentukan merah tiosianat, dan metode Fajans yang menggunakan indikator absorpsi. Metode Mohr dijelaskan secara lebih rinci prosedurnya yang melibatkan titrasi sampel dengan perak nitrat.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan zat kimia dan perubahan pH terhadap sifat spektral albumin telur, khususnya nilai absorbansi. Penambahan asam, basa, dan logam berat dapat mengubah pH albumin dan menyebabkan terdenaturasinya protein sehingga mengubah nilai absorbansinya.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai penanganan sampel urine, termasuk cara pengambilan sampel urine secara benar, jenis-jenis sampel urine, cara pengamanan dan pengiriman sampel, bahan pengawet urine, macam-macam pemeriksaan sampel urine di laboratorium, dan pelakuan terhadap sisa sampel urine setelah diperiksa.
Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis atau analisis urine untuk tujuan diagnosis penyakit. Urinalisis meliputi pemeriksaan fisik, kimiawi, dan mikroskopik urine untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan kehamilan. Pemeriksaan urine merupakan uji penyaring yang bermanfaat untuk skrining awal berbagai penyakit.
Ekstraksi protein dari putih telur ayam ras dilakukan dengan mencampurkan putih telur dengan larutan asam asetat dan ammonium sulfat untuk membentuk endapan protein. Endapan protein kemudian dipisahkan dan dicuci dengan aseton untuk menghasilkan protein murni seberat 1,35 gram.
Laporan praktikum biologi tentang sistem ekskresi menjelaskan tentang pengujian kandungan urine untuk mendeteksi gangguan pada pembentukan urine. Pengujian dilakukan dengan mengetes pH urine, kadar glukosa, protein dan klorida. Hasilnya menunjukkan pH rata-rata 6,3 yang normal, tidak adanya glukosa menandakan tidak ada diabetes, tidak adanya protein menunjukkan ginjal normal, dan kehadiran klorida sesuai dengan mekanis
Protein dapat dikenali melalui beberapa uji reaksi seperti pengendapan garam netral alkohol dan reaksi warna. Uji tersebut menunjukkan kehadiran protein dalam sampel putih telur melalui pembentukan endapan dan perubahan warna.
Uji kandungan urine bertujuan untuk mengamati karakteristik fisik urine seperti warna dan kekeruhan, serta menguji kandungan protein dan glukosa menggunakan larutan biuret dan benedict. Sampel urine akan dianalisis untuk melihat gejala penyakit seperti infeksi, gangguan ginjal, diabetes, atau konsumsi obat tertentu.
Laporan praktikum menguji sifat dan komposisi air liur menunjukkan bahwa air liur memiliki bobot jenis 0,9397 g/ml, bersifat asam, dan mengandung protein, karbohidrat, dan asam amino seperti yang ditunjukkan oleh uji Biuret, Millon, dan Molisch.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran volume dan viskositas saliva dengan berbagai jenis stimulasi. Stimulasi mekanik dan kimiawi seperti mengunyah karet permen meningkatkan produksi saliva dibandingkan tanpa stimulasi. Jenis stimulasi mempengaruhi sifat viskositas dan keasaman saliva.
Dokumen tersebut berisi petunjuk praktikum biokimia yang meliputi percobaan untuk menguji cairan tubuh seperti air liur, empedu, urine, serta enzim amylase. Terdapat instruksi lengkap mengenai tujuan, prinsip, alat, bahan, dan prosedur percobaan untuk masing-masing uji.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Johan Setiawan
Laporan praktikum ini menguji kandungan protein, karbohidrat, lemak, dan glukosa pada beberapa bahan makanan menggunakan berbagai reagen. Sampel diuji dengan reagen Lugol untuk karbohidrat, Benedict dan Fehling untuk glukosa, serta Biuret untuk protein. Lemak diuji dengan mengoleskan sampel pada kertas yang kemudian dikeringkan. Hasilnya menunjukkan larutan amilum kaya karbohidrat, glukosa kaya gula,
Laporan praktikum ini meneliti kandungan glukosa, protein, dan pH pada urine manusia. Praktikum dilakukan untuk mengetahui kadar ketiga zat tersebut dalam urine. Sampel urine dari delapan orang diuji menggunakan kertas indikator urinalis, kemudian hasilnya dibandingkan dengan tabel indikator untuk mengetahui kadar glukosa, protein, dan pH masing-masing sampel. Kebanyakan sampel menunjukkan kadar normal untuk
Urine merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal dan dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine berfungsi untuk membuang zat sisa dan sebagai penunjuk dehidrasi. Pengambilan sampel urine harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, yaitu dengan mengumpulkan urine tengah. Sampel urine perlu dijaga kemurniannya dan dikirim ke laboratorium dalam waktu 2 jam atau ditambah pengawet. Berbag
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton yang dapat dihidrolisis menjadi monosakarida, oligosakarida, atau polisakarida. Berbagai uji seperti Molisch, Benedict, Barfoed, Selliwanof, dan fermentasi digunakan untuk mengidentifikasi jenis karbohidrat melalui sifat kimiawi dan reaktifitasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kadar garam dalam konsumsi. Terdapat beberapa metode untuk menganalisis kadar garam yaitu metode Mohr yang melibatkan pembentukan endapan berwarna, metode Volhard yang melibatkan pembentukan merah tiosianat, dan metode Fajans yang menggunakan indikator absorpsi. Metode Mohr dijelaskan secara lebih rinci prosedurnya yang melibatkan titrasi sampel dengan perak nitrat.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan zat kimia dan perubahan pH terhadap sifat spektral albumin telur, khususnya nilai absorbansi. Penambahan asam, basa, dan logam berat dapat mengubah pH albumin dan menyebabkan terdenaturasinya protein sehingga mengubah nilai absorbansinya.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai penanganan sampel urine, termasuk cara pengambilan sampel urine secara benar, jenis-jenis sampel urine, cara pengamanan dan pengiriman sampel, bahan pengawet urine, macam-macam pemeriksaan sampel urine di laboratorium, dan pelakuan terhadap sisa sampel urine setelah diperiksa.
Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis atau analisis urine untuk tujuan diagnosis penyakit. Urinalisis meliputi pemeriksaan fisik, kimiawi, dan mikroskopik urine untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan kehamilan. Pemeriksaan urine merupakan uji penyaring yang bermanfaat untuk skrining awal berbagai penyakit.
Ekstraksi protein dari putih telur ayam ras dilakukan dengan mencampurkan putih telur dengan larutan asam asetat dan ammonium sulfat untuk membentuk endapan protein. Endapan protein kemudian dipisahkan dan dicuci dengan aseton untuk menghasilkan protein murni seberat 1,35 gram.
Laporan praktikum biologi tentang sistem ekskresi menjelaskan tentang pengujian kandungan urine untuk mendeteksi gangguan pada pembentukan urine. Pengujian dilakukan dengan mengetes pH urine, kadar glukosa, protein dan klorida. Hasilnya menunjukkan pH rata-rata 6,3 yang normal, tidak adanya glukosa menandakan tidak ada diabetes, tidak adanya protein menunjukkan ginjal normal, dan kehadiran klorida sesuai dengan mekanis
Protein dapat dikenali melalui beberapa uji reaksi seperti pengendapan garam netral alkohol dan reaksi warna. Uji tersebut menunjukkan kehadiran protein dalam sampel putih telur melalui pembentukan endapan dan perubahan warna.
Laporan ini menyelidiki pengaruh minuman berkafein terhadap kadar asam lambung (HCl) pada tikus. Tikus diberi minuman soda dan kopi yang mengandung kafein, lalu diukur kadar HCl lambungnya. Kafein dapat menurunkan kadar air lambung sehingga menyebabkan gangguan pencernaan.
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARI.pdfMYUSUP7
Laporan praktikum ini membahas anatomi dan fisiologi sistem urinari, meliputi pengamatan mikroskopis urin, uji karakteristik urin seperti pH, berat jenis, dan analisis zat yang terlarut dalam urin seperti urea, klorida, aseton, gula, dan albumin. Hasilnya menunjukkan adanya berbagai jenis sedimen organik dan anorganik dalam urin.
Pengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh.pptxAlva Cherry Mustamu
Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh adalah faktor penting bagi fungsi tubuh yang optimal. Dalam materi ini, kita memahami bahwa cairan dan elektrolit memainkan peran kunci dalam menjaga fungsi sel, sistem organ, dan homeostasis tubuh secara keseluruhan.
Pentingnya mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit terletak pada perannya yang mendukung fungsi sel, transportasi nutrisi, pembuangan zat sisa, menjaga tekanan osmotik, serta fungsi saraf dan otot. Regulasi yang tepat terhadap asupan, penyerapan, dan ekskresi cairan serta elektrolit sangat diperlukan untuk mencegah gangguan keseimbangan yang dapat menyebabkan kondisi serius seperti dehidrasi, overhidrasi, atau gangguan elektrolit.
Pemahaman terhadap gejala gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, seperti dehidrasi atau gangguan elektrolit tertentu, sangat penting untuk tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat. Pencegahan melalui asupan cairan yang cukup, diet seimbang, dan pemantauan kondisi kesehatan dapat membantu mencegah kondisi yang berpotensi berbahaya.
Seiring pemahaman kita terus berkembang tentang mekanisme regulasi tubuh, penelitian dan pendekatan dalam merawat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit juga semakin berkembang. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.
Kami melakukan penelitian ini dikarenakan ingin mengetahui dan mengamati kadar ph pada setiap larutan berikut dengan perubahan yang dialami jika larutan ditambahkan sedikit asam, sedikit basa ataupun dilakukan pengenceran. Kami melakukan uji coba pengukuran pH pada beberapa larutan, diantaranya HCL, CH3COONa, KOH, dll. Semua larutan beserta alat-alat yang digunakan sudah tersedia di lab kimia SMAN 8 TANGERANG.
Prakiktum Biokimia Pangan Enzim II ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim, serta mengamati proses fermentasi ragi. Berdasarkan hasil uji pengaruh pH, enzim ekstrak kedelai dan pisang aktif pada rentang pH tertentu dan memiliki pH optimum. Uji pengaruh suhu menunjukkan enzim aktif pada suhu optimum tertentu. Uji fermentasi ragi menunjukkan proses konversi glukosa menjadi etanol dan CO
Pemeriksaan HB dan protein urine digunakan untuk mendeteksi kekurangan darah dan gangguan ginjal. HB diukur dengan metode Sahli atau cyanmethemoglobin, sedangkan protein urine dengan mendeteksi kekeruhan urine setelah dipanaskan dan ditambah asam asetat. Kedua pemeriksaan penting untuk mengetahui status kesehatan ibu hamil dan mendeteksi preeklamsi.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Presentation urine
1.
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme. Metabolisme merupakan
proses molekul suatu zat dalam sel dari bentuk sederhana ke bentuk
kompleks atau sebaliknya. Metabolisme tidak menghasilkan bahan-bahan
yang bermanfaat bagi tubuh. Jika bahan-bahan tersebut terus berada di dalam
tubuh kita, akan terjadi ketidakseimbangan kimia di dalam tubuh kita.
Ketidakseimbangan tersebut akan mengganggu proses-proses metabolisme
yang lain.
Proses pengeluaran bahan-bahan sisa metabolisme ini disebut ekskresi.
Alat-alat ekskresi yang ada pada manusia adalah kulit, paru-paru, hati, dan
ginjal. Setiap hari manusia menghasilkan urine 1–1,5 liter. Selain urine,
manusia pun mengeluarkan keringat dan uap air.
4. MANFAAT PENELITIAN
1. Untuk mengetahui kandungan zat yang
terdapat dalam urine.
2. Untuk memperluas wawasan atau
pengetahuan tentang sistem ekskresi.
5. KAJIAN TEORI
Ekskresi membantu menjaga homeostasis dengan
mempertahankan lingkungan dalam tubuh agar
tetap stabil dan bebas dari materi-materi yang
membahayakan. Bahan-bahan hasil metabolisme
yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh di
antaranya adalah karbon dioksida, kelebihan air,
dan urea. Karbon dioksida dihasilkan di antaranya
dari proses respirasi seluler, sedangkan urea adalah
zat kimia yang berasal dari hasil pemecahan
protein.
6. RUMUSAN HIPOTESIS
1. pH yang terdapat dalam urine tergantung
makanan yang dikomsumsi, jika tubuh terlalu
banyak mengonsumsi asam-asaman maka pH
urin akan bernilai < 7. Jika makanan yang
dikomsumsi pas dengan keadaan tubuh maka
pH urine akan netral atau bernilai = 7.
2. Urine yang keluar banyak mengandung urea,
amonia (NH3), dan zat-zat beracun lainnya.
7. 2. Mengetahui adanya amonia 3. Menguji kandungan
dalam urine. glukosa dalam urine.
1. Mengukur pH 4. Menguji kandungan
urine. protein dalam urine.
RANCANGAN
PENELITIAN
8. ALAT BAHAN
• Bunsen • Urine
(pembakar • Larutan benedict
spiritus) (Fehling A dan
• Penjepit tabung Fehling B)
reaksi • Larutan NaOH 10
• Kertas lakmus / %
indikator universal • Larutan CuSO4 1
• Tabung reaksi %
9. PELAKSANAAN
PENELITIAN
A. Mengukur pH urine
1. Kami sediakan urine yang akan diuji.
2. Kami masukkan potongan kertas lakmus / indicator universal ke dalam
urine.
3. Kemudian kami cocokkan perubahan warna yang terjadi dengan standar
pH.
B. Mengetahui adanya amonia dalam urine
1. Kami masukkan 1 mL urine ke dalam tabung reaksi.
2. Kami panaskan.
3. Kemudian kami hirup baunya.
10. C. Mengetahui adanya kandungan glukosa dalam urine
1. Kami masukkan 2 mL urine ke dalam tabung reaksi.
2. Kami tambahkan masing-masing 5 tetes larutan Fehling A dan larutan
Fehling B (Benedict) ke dalam tabung reaksi.
3. Kami panaskan.
4. Kemudian kami mengamati perubahan warna yang terjadi.
D. Mengetahui adanya kandungan protein dalam urine
1. Kami masukkan 2 mL urine ke dalam tabung reaksi.
2. Kami tambahkan masing-masing 3 tetes larutan NaOH 10% dan larutan
CuSO4 1% (Biuret) ke dalam tabung reaksi.
3. Kemudian kami mengamati perubahan warna yang terjadi.
11. HASIL PENELITIAN
a. pH urine yang kami teliti bernilai 7 atau pH urine adalah netral.
b. Bau urine yang kami teliti lumayan menyengat, sehingga kami
menyimpulkan bahwa urine yang kami teliti mengandung
amonia.
c. Tidak terjadi perubahan warna pada urine yang kami tambahkan
larutan benedict, sehingga kami menyimpulkan bahwa urine yang
kami uji tidak mengandung glukosa.
d. Tidak terjadi perubahan warna pada urine yang kami tambahkan
larutan biuret, sehingga kami menyimpulkan bahwa urine yang
kami uji tidak mengandung protein.