SlideShare a Scribd company logo
PERCOBAAN III
PEMERIKSAAN URIN TERHADAP PROTEIN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
ï‚· Untuk mengetahui adanya protein dalam urine
ï‚· Untuk menentukan adanya indikasi kelainan-kelainan pada fungsi renal
II. TINJAUAN PUSTAKA
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Pengeluaran urin diperlukan untuk mem-buang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Secara umum
urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental ber-
warna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang
didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan
agak lama berbau Amonia. pH urin berkisar antara 4,8 – 7,5,urin akan menjadi lebih
asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika
mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.
Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen
(ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah,
badan keton zat sisa metabolisme lemak, ion-ion elektrolit (Na+, Cl-, K+, Amonium,
sulfat, Ca2+ dan Mg2+), Hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat
abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb).
Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam
seseorang.
a. Keruh, Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin
seperti bakteri, sel epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral.
b. Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini biasanya disebabkan oleh
efek samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti Bluebery dan gula-
gula, warna ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di
system urinaria, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau
pembengkakkan kelenjar prostat.
c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indikator adanya
kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau sirosis.
d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B
kompleks yang banyak ter-dapat dalam minuman berenergi.
Proses Terbentuknya Urine :
Penyaringan darah pada ginjal lalu terjadilah urine. Darah masuk ginjal
melalui pembuluh nadi ginjal. Ketika berada di dalam membrane glomenulus, zat-zat
yang terdapat dalam darah (air, gula, asam amino dan urea) merembes keluar dari
pembuluh darah kemudian masuk kedalam simpai/kapsul bowman dan menjadi urine
primer. Proses ini disebut filtrasi. Urine primer dari kapsul bowman mengalir melalui
saluran-saluran halus (tubulus kontortokus proksimal). Di saluran-saluran ini zat-zat
yang masih berguna, misalnya gula, akan diserap kembali oleh darah melalui
pembuluh darah yang mengelilingi saluran tersebut sehingga terbentuk urine
sekunder. Proses ini disebut reabsorpsi.
Urine sekunder yang terbentuk kemudian masuk tubulus kotortokus distal dan
mengalami penambahan zat sisa metabolism maupun zat yang tidak mampu disimpan
dan akhirnya terbentuklah urnine sesungguhnya yang dialirkan ke kandung kemih
melalui ureter. Proses ini disebut augmentasi. Apabila kandung kemih telah penuh
dengan urine, tekanan urine pada dinding kandung kamih akan menimbulkan rasa
ingin buang air kecil atau kencing.
Banyaknya urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh seseorang yang normal
sekitar 5 liter setiap hari. Faktor yang mempengaruhi pengeluaran urine dari dalam
tubuh tergantung dari banyaknya ar yang diminum dan keadaan suhu apabila suhu
udara dingin, pembentukan urine meningkat sedangkan jika suhu panas, pembentukan
urine sedikit.
Pada saat minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal. Oleh
karena itu jika banyak minum akan banyak mengeluarkan urine. Warna urine setiap
orang berbeda-beda. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang
dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh penyakit. Namun biasanya
warna urine normal berkisar dari warna bening sampai warna kuning pucat.
PROTEINURIA
Proteinuria yaitu urin manusia yang terdapat protein yang melebihi nilai
normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140
mg/m2.Dalam keadaan normal, protein didalam urin sampai sejumlah tertentu masih
dianggap fungsional.
Sejumlah protein ditemukan pada pemeriksaan urin rutin, baik tanpa gejala,
ataupun dapat menjadi gejala awal dan mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal
yang serius.Walaupun penyakit ginjal yang penting jarang tanpa adanya proteinuria,
kebanyakan kasus proteinuria biasanya bersifat sementara, tidak penting atau
merupakan penyakit ginjal yang tidak progresif.Lagipula protein dikeluarkan urin
dalam jumlah yang bervariasi sedikit dan secara langsung bertanggung jawab untuk
metabolisme yang serius.adanya protein di dalam urin sangatlah penting, dan
memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan adanya penyebab/penyakit
dasarnya.Adapun proteinuria yang ditemukan saat pemeriksaan penyaring rutin pada
orang sehat sekitar 3,5%.Jadi proteinuria tidak selalu merupakan manifestasi kelainan
ginjal.
Biasanya proteinuria baru dikatakan patologis bila kadarnya diatas
200mg/hari.pada beberapa kali pemeriksaan dalam waktu yang berbeda.Ada yang
mengatakan proteinuria persisten jika protein urin telah menetap selama 3 bulan atau
lebih dan jumlahnya biasanya hanya sedikit diatas nilai normal.Dikatakan proteinuria
massif bila terdapat protein di urin melebihi 3500 mg/hari dan biasanya mayoritas
terdiri atas albumin.
Dalam keadaan normal, walaupun terdapat sejumlah protein yang cukup besar
atau beberapa gram protein plasma yang melalui nefron setiap hari, hanya sedikit
yang muncul didalam urin.Ini disebabkan 2 faktor utama yang berperan yaitu:
1. Filtrasi glomerulus
2. Reabsorbsi protein tubulus
Patofisiologi Proteinuria
Proteinuria dapat meningkatkan melalui salah satu cara dari ke-4 jalan yaitu:
1. Perubahan permeabilitas glumerulus yang mengikuti peningkatan filtrasi dari
protein plasma normal terutama abumin.
2. Kegagalan tubulus mereabsorbsi sejumlah kecil protein yang normal difiltrasi.
3. Filtrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal,Low Molecular Weight Protein
(LMWP) dalam jumlah melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.
4. Sekresi yang meningkat dari mekuloprotein uroepitel dan sekresi IgA dalam
respon untuk inflamasi.
Derajat proteinuria dan komposisi protein pada urin tergantung mekanisme jejas
pada ginjal yang berakibat hilangnya protein.Sejumlah besar protein secara normal
melewati kapiler glomerulus tetapi tidak memasuki urin.Muatan dan selektivitas
dinding glomerulus mencegah transportasi albumin, globulin dan protein dengan
berat molekul besar lainnya untuk menembus dinding glomerulus.Jika sawar ini
rusak, terdapat kebocoran protein plasma ke dalam urin (proteinuria glomerulus).
Protein yang lebih kecil (100 kDal) sementara foot processes dari epitel/podosit
akan memungkinkan lewatnya air dan zat terlarut kecil untuk transpor melalui saluran
yang sempit.Saluran ini ditutupi oleh anion glikoprotein yang kaya akan
glutamat,aspartat, dan asam silat yang bermuatan negatif pada pH fisiologis.Muatan
negatif akan menghalangi transpor molekul anion seperti albumin.
Mekanisme lain dari timbulnya proteinuria ketika produksi berlebihan dari
proteinuria abnormal yang melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.Ini biasanya sering
dijumpai pada diskrasia sel plasma (mieloma multipel dan limfoma) yang
dihubungkan dengan produksi monoklonal imunoglobulin rantai pendek.
Rantai pendek ini dihasilkan dari kelainan yang disaring oleh glomerulus dan di
reabsorbsi kapasitasnya pada tubulus proksimal.Bila ekskersi protein urin total
melebihi 3,5 gram sehari, sering dihubungkan dengan hipoalbuminemia,
hiperlipidemia dan edema (sindrom nefrotik).
Proteinuria Patologis
Sebaliknya, tidak semua penyakit ginjal menunjukkan proteinuria, misalnya
pada penyakit ginjal polikistik, penyakit ginjla obstruksi, penyakit ginjal akibat obat-
obatan analgestik dan kelainan kongenital kista, sering tidak ditemukan
proteinuria.Walaupun demikian proteinuria adalah manifestasi besar penyakit ginjal
dan merupakan indikator perburukan fungsi ginjal.Baik pada penyakit ginjal diabetes
maupun pada penyakit ginjal non diabetes.
Kita mengenal 3 macam proteinuria yang patologis: Proteinuria yang berat,
sering kali disebut masif, terutama pada keadaan nefrotik, yaitu protein didalam urin
yang mengnadung lebih dari 3 gram/24 jam pada dewasa atau 40 mg/m2/jam pada
anak-anak, biasanya berhubungan secara bermakna dengan lesi/kebocoran
glomerulus.Sering pula dikatakan bila protein di dalam urin melebihi 3,5 gram/24
jam.
Penyebab proteinuria masif sangat banyak, yang pasti keadaan diabetes
melitus yang cukup lama dengan retinopati dan penyakit glomerulus.Terdapat 3 jenis
proteinuria patologis:
1. Proteinuria glomerulus, misalnya: mikroalbuminuria, proteinuria klinis.
Bentuk proteinuria ini tampak pada hampir semua penyakit ginjal dimana
albumin adalah jenis protein yang paling dominan pada urin sedangkan sisanya
protein dengan berat molekul rendah ditemukan hanya sejumlah kecil saja.
Dua faktor utama yang menyebabkan filtrasi glomerulus protein plasma
meningkat: 1). Ketika barier filtrasi diubah oleh penyakit yang dipengaruhi
glomerulus, protein plasma, terutama albumin, mengalami kebocoran pada filtrat
glomerulus pada sejumlah kapasitas tubulus yang berlebihan yang menyebabkan
proteinuria. Pada penyakit glomerulus dikenal penyakit perubahan minimal,
albuminuria disebabkan kegagalan selularitas yang berubah. 2). Faktor-faktor
hemodinamik menyebabkan proteinuria glomerulus oleh tekanan difus yang
meningkat tanpa perubahan apapun pada permeabilitas intrinsik dinding kapiler
glomerulus.
Proteinuria ini terjadi akibat kebocoran glomerulus yang behubungan dengan
kenaikan permeabilitas membran basal glomerulus terhadap protein.
2. Proteinuria tubular
Jenis proteinuria ini mempunyai berat molekul yang rendah antara 100-150
mg/hari, terdiri atas β-2 mikroglobulin dengan berat molekul 14000 dalton. Penyakit
yang biasanya menimbulkan proteinuria tubular adalah: renal tubular acidosis (RTA),
sarkoidosis, sindrom Faankoni, pielonefritis kronik dan akibat cangkok ginjal.
3. Overflow proteinuria
Diskrasia sel plasma (pada mieloma multipel) berhubungan dengan sejumlah
besar ekskresi rantai pendek/protein berat molekul rendah (kurang dari 4000 dalton)
berupa Light Chain Imunoglobulin, yang tidak dapat di deteksi dengan pemeriksaan
dipstick.
III. ALAT DAN BAHAN
ALAT :
ï‚· Tabung reaksi
ï‚· Centrifuge dan tabungnya
ï‚· Penjepit
ï‚· Hot plate
ï‚· Pipet tetes
ï‚· Strip test
BAHAN :
ï‚· Urine pagi
ï‚· Asam asetat 10 %
ï‚· Pereaksi Bang
ï‚· Aqua dest
ï‚· CuSO4.5H2O
IV. CARA KERJA
1. PEMANASAN DENGAN ASAM ASETAT
ï‚· Pembuatan reagen asam asetat 10%
 Tabung diisi dengan urin sebanyak ¾ nya
ï‚· Didihkan selama 1-2 menit
ï‚· Kekeruhan yang terjadi disebabkan oleh fosfat, karbonat atau albumin
ï‚· Tambahkan 3 tetes asam asetat 10% tetes demi tetes dalam keadaan mendidih,
amati.
2. PEMERIKSAAN SECARA BANG
ï‚· 5 ml urine ditambah 0,5 ml reagen bang,kemudian dipanaskan dalam air
mendidih selama 5 menit amati.
ï‚· Bila timbul kekeruhan berarti terdapat endapan protein.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No. Jenis Pemeriksaan Hasil
1. Pemanasan dengan asam asetat Pembanding
Kekeruhan sedikit ( tanpa butir-butir)
Urine :
Tidak ada kekeruhan
2. Pemeriksaan secara BANG Tidak ada kekeruhan
3. Reagen Strip Protein,keton (-)
Darah,urobilinogen,nitrit (0)
Bj : 1,010
PH : 6,5
kelompok Protein
1. -
2. -
3. -
4. -
5. -
B. PEMBAHASAN
Fungsi ginjal merupakan membuang sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh
tubuh dan mengatur keseimbangan cairan serta elektrolit tubuh. Setiap saat,secara
teratur darah yang beredar di tubuh kita akan melewati ginjal untuk menjalani proses
filtrasi di ginjal. Proses filtrasi tersebut akan menghasilkan urin yang membawa serta
sisa metabolisme tubuh yang tidak diperlukan lagi. Sedangkan zat-zat yang berguna
bagi tubuh, seperti protein tidak terfiltrasi dan tidak keluar di urin.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam
mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian
pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin. Selain urin juga terdapat
mekanisme berkeringat dan juga rasa haus yang kesemuanya bekerja sama dalam
mempertahankan homeostasis ini
Proses metabolisme protein di dalam sistem pencernaan akan menghasilkan asam
amino yang kemudian ikut dalam peredaran darah. Di dalam sel akan disintesa dan
sebagai hasil akhir adalah asam urat. Asam urat merupakan suatu zat racun jika ada di
dalam tubuh maka hepar akan dirombak sedikit demi sedikit menjadi urea dan
dikeluarkan ginjal. Jika urine mengandung protein biasanya berupa asam amino.
Keadaan demikian merupakan kelainan pada hepar ginjal.
Urine yang terdapat atau ditemukan protein disebut proteinuria. Proteinuria ini
ditandai dengan adanya kekeruhan setelah diuji dengan suatu metode. Proteinuria
ditentukan dengan berbagai cara yaitu: asam sulfosalisilat,pemanasan dengan asam
asetat,carik celup (hanya sensitif terhadap albumin).
Pada praktikum ini kita melakukan dengan metode pemanasan asama asetat,carik
celup dan bang. Pada metode pemanasan dengan asam asetat,carik celup dan metode
bang ini terbentuknya protein disebabkan sifat asam atau suasana asam. Setelah diuji
didapat hasil negatif yaitu dengan melihat ada atau tidak adanya kekeruhan. Berarti
fungsi renal bekerja dengan baik dan tidak ada indikasi kelainan.
Sejumlah kecil protein dapat dideteksi pada urin orang yang sehat karena
perubahan fisiologis. Selama olah raga,stres atau diet yang tidak seimbang dengan
daging dapat menyebabkan proteinuria transien. Pra-menstruasi dan mandi air panas
juga dapat menyebabkan proteinuria. Bayi baru lahir dapat mengalami peningkatan
proteinuria selama usia 3 hari pertama. Proteinuria biasanya disebabkan oleh penyakit
ginjal akibat kerusakan glomerulus dan atau gangguan reabsorbsi tubulus ginjal.
Pengukuran proteinuria dapat dipakai untuk membedakan antara penderita yang
memiliki risiko tinggi menderita penyakit ginjal kronik yang asimptomatik dengan
yang sehat. Proteinuria yang persistent (tetap ≥ +1, dievaluasi 2-3x / 3 bulan)
biasanya menunjukkan adanya kerusakan ginjal. Proteinuria persistent juga akan
memberi hasil ≥ +1 yang terdeteksi baik pada spesimen urine pagi maupun urine
sewaktu setelah melakukan aktivitas.
Protein terdiri atas fraksi albumin dan globulin Peningkatan ekskresi albumin
merupakan pertanda yang sensitif untuk penyakit ginjal kronik yang disebabkan
karena penyakit glomeruler, diabetes mellitus, dan hipertensi. Sedangkan peningkatan
ekskresi globulin dengan berat molekul rendah merupakan petanda yang sensitif
untuk beberapa tipe penyakit tubule interstitiel.
Proteinuria positif perlu dipertimbangkan untuk analisis kuantitatif protein dengan
menggunakan sampel urine tampung 24 jam. Jumlah proteinuria dalam 24 jam
digunakan sebagai indikator untuk menilai tingkat keparahan ginjal. Proteinuria
rendah (kurang dari 500mg/24jam). Pengaruh obat : penisilin, gentamisin,
sulfonamide, sefalosporin, media kontras, tolbutamid (Orinase), asetazolamid
(Diamox), natrium bikarbonat.
Proteinuria sedang (500-4000 mg/24 jam) dapat berkaitan dengan
glomerulonefritis akut atau kronis, nefropati toksik (toksisitas obat aminoglikosida,
toksisitas bahan kimia), myeloma multiple, penyakit jantung, penyakit infeksius akut,
preeklampsia. Proteinuria tinggi (lebih dari 4000 mg/24 jam) dapat berkaitan dengan
sindrom nefrotik, glomerulonefritis akut atau kronis, nefritis lupus, penyakit amiloid.
Proteinuria dapat meningkatkan melalui salah satu cara dari ke-4 jalan yaitu:
ï‚· Perubahan permeabilitas glumerulus yang mengikuti peningkatan filtrasi dari
protein plasma normal terutama abumin.
ï‚· Kegagalan tubulus mereabsorbsi sejumlah kecil protein yang normal difiltrasi.
ï‚· Filtrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal,Low Molecular Weight Protein
(LMWP) dalam jumlah melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.
ï‚· Sekresi yang meningkat dari mekuloprotein uroepitel dan sekresi IgA dalam
respon untuk inflamasi.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum didapat kesimpulan bahwa :
ï‚· Evaluasi skrining terhadap fungsi ginjal dapat dilakukan dengan cara urinanalisis
menggunakan carik uji atau reagent strip,pemanasan dengan asam asetat,dan
pemeriksaan secara bang.
ï‚· Pada saat dilakukan dengan pemanasan dengan asam asetat hasil negatif, yaitu
urine tidak mengalami kekeruhan atau berwarna kuning jernih. Artinya urine
tidak mengandung protein.
ï‚· Begitu dengan Pemeriksaan Secara Bang Hasil negatif, sama dengan hasil uji
pemanasan dengan asam asetat. Tidak terdapat kekeruhan, yaitu tidak terdapat
protein dalam urine.
ï‚· Dari hasil pemerikasaan disimpulkan bahwa pada sampel urin semua parameter
(protein,eritrosit,nitrit,keton,urobilinogen,bilirubin,BJ dan PH menunjukkan nilai
normal.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Baron,D.N,1990, Patologi Klinik, Ed IV, Terj. Andrianto P dan Gunakan J, Penerbit
EGC, Jakarta.
Djojodibroto, R.D. 2001. Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check Up):
Bagaimana Menyikapi Hasilnya. Pustaka Populer Obor. Jakarta.
Depkes, 1991,Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas,vJakarta,Depkes RI
Guyton, A.C, 1983,Buku Teks Fisiologi Kedokteran,edisi V, bagian 2, terjemahan
Adji Dharma et al.,E.G.C., Jakarta.
Poedjiadi,Supriyanti, 2007, Dasar-Dasar Biokimia,Bandung,UI Press
Toha, 2001, Biokimia,Metabolisme Biomolekul,Bandung,Alfabeta

More Related Content

What's hot

Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Rukmana Suharta
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoedanishamidah
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Ridha Faturachmi
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
srinova uli
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
Ernalia Rosita
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
Ernalia Rosita
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
Andriana Andriana
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Rukmana Suharta
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
Widyanto Waroeng
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
Abulkhair Abdullah
 
Vitamin
VitaminVitamin
VitaminMardiana
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Rukmana Suharta
 
Penanganan hewan coba
Penanganan hewan cobaPenanganan hewan coba
Penanganan hewan coba
Ade Irma Suryani
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin cAnnisa Nurul Chaerani
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Mina Audina
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
KarbohidratMardiana
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch21 Memento
 

What's hot (20)

Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Penanganan hewan coba
Penanganan hewan cobaPenanganan hewan coba
Penanganan hewan coba
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 

Similar to Percobaan III

Patologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjalPatologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjalVierman Balweel
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
LizaHardila
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Nida Chofiya
 
GANGGUAN FUNGSI GINJAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH .pptx
GANGGUAN FUNGSI GINJAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH .pptxGANGGUAN FUNGSI GINJAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH .pptx
GANGGUAN FUNGSI GINJAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH .pptx
rachmatpawelloi
 
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksiSistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksiOperator Warnet Vast Raha
 
Kelainan fungsi ginjal
Kelainan fungsi ginjalKelainan fungsi ginjal
Kelainan fungsi ginjal
Afrina Kurnia
 
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Bella Kriwangko
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjalmoncos123
 
URINALISIS.ppt
URINALISIS.pptURINALISIS.ppt
URINALISIS.ppt
RahmaliaPutriKhayla
 
URINALISIS.ppt
URINALISIS.pptURINALISIS.ppt
URINALISIS.ppt
goranpani
 
anatomi fisiologi sistem urinarius manusia
anatomi fisiologi sistem urinarius manusiaanatomi fisiologi sistem urinarius manusia
anatomi fisiologi sistem urinarius manusianahdhia fallah PH
 
anatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusiaanatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusia
nahdhia fallah PH
 
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urineasuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
pjj_kemenkes
 
Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada ManusiaSistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Fakultas Farmasi dan Sains
 
modul diskusi topik proteinuria 2022pptx
modul diskusi topik proteinuria 2022pptxmodul diskusi topik proteinuria 2022pptx
modul diskusi topik proteinuria 2022pptx
YuyunRasulong1
 
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptxFisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
SusanFitriaCandradew
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptxPemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
EndahSuprihatin2
 
Patologiurin
PatologiurinPatologiurin
Patologiurin
Kartika Wardani
 

Similar to Percobaan III (20)

Patologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjalPatologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjal
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 
GANGGUAN FUNGSI GINJAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH .pptx
GANGGUAN FUNGSI GINJAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH .pptxGANGGUAN FUNGSI GINJAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH .pptx
GANGGUAN FUNGSI GINJAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH .pptx
 
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksiSistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
 
Kelainan fungsi ginjal
Kelainan fungsi ginjalKelainan fungsi ginjal
Kelainan fungsi ginjal
 
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Percobaan IV
Percobaan IVPercobaan IV
Percobaan IV
 
Ikterus files of_drsmed_fkur
Ikterus files of_drsmed_fkurIkterus files of_drsmed_fkur
Ikterus files of_drsmed_fkur
 
URINALISIS.ppt
URINALISIS.pptURINALISIS.ppt
URINALISIS.ppt
 
URINALISIS.ppt
URINALISIS.pptURINALISIS.ppt
URINALISIS.ppt
 
anatomi fisiologi sistem urinarius manusia
anatomi fisiologi sistem urinarius manusiaanatomi fisiologi sistem urinarius manusia
anatomi fisiologi sistem urinarius manusia
 
anatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusiaanatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusia
 
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urineasuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
 
Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada ManusiaSistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
 
modul diskusi topik proteinuria 2022pptx
modul diskusi topik proteinuria 2022pptxmodul diskusi topik proteinuria 2022pptx
modul diskusi topik proteinuria 2022pptx
 
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptxFisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptxPemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
 
Patologiurin
PatologiurinPatologiurin
Patologiurin
 

Recently uploaded

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

Percobaan III

  • 1. PERCOBAAN III PEMERIKSAAN URIN TERHADAP PROTEIN I. TUJUAN PRAKTIKUM ï‚· Untuk mengetahui adanya protein dalam urine ï‚· Untuk menentukan adanya indikasi kelainan-kelainan pada fungsi renal II. TINJAUAN PUSTAKA Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk mem-buang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental ber- warna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau Amonia. pH urin berkisar antara 4,8 – 7,5,urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035. Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolisme lemak, ion-ion elektrolit (Na+, Cl-, K+, Amonium, sulfat, Ca2+ dan Mg2+), Hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb). Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam seseorang. a. Keruh, Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin seperti bakteri, sel epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral. b. Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini biasanya disebabkan oleh efek samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti Bluebery dan gula-
  • 2. gula, warna ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di system urinaria, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakkan kelenjar prostat. c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indikator adanya kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau sirosis. d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B kompleks yang banyak ter-dapat dalam minuman berenergi. Proses Terbentuknya Urine : Penyaringan darah pada ginjal lalu terjadilah urine. Darah masuk ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Ketika berada di dalam membrane glomenulus, zat-zat yang terdapat dalam darah (air, gula, asam amino dan urea) merembes keluar dari pembuluh darah kemudian masuk kedalam simpai/kapsul bowman dan menjadi urine primer. Proses ini disebut filtrasi. Urine primer dari kapsul bowman mengalir melalui saluran-saluran halus (tubulus kontortokus proksimal). Di saluran-saluran ini zat-zat yang masih berguna, misalnya gula, akan diserap kembali oleh darah melalui pembuluh darah yang mengelilingi saluran tersebut sehingga terbentuk urine sekunder. Proses ini disebut reabsorpsi. Urine sekunder yang terbentuk kemudian masuk tubulus kotortokus distal dan mengalami penambahan zat sisa metabolism maupun zat yang tidak mampu disimpan dan akhirnya terbentuklah urnine sesungguhnya yang dialirkan ke kandung kemih melalui ureter. Proses ini disebut augmentasi. Apabila kandung kemih telah penuh dengan urine, tekanan urine pada dinding kandung kamih akan menimbulkan rasa ingin buang air kecil atau kencing. Banyaknya urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh seseorang yang normal sekitar 5 liter setiap hari. Faktor yang mempengaruhi pengeluaran urine dari dalam tubuh tergantung dari banyaknya ar yang diminum dan keadaan suhu apabila suhu udara dingin, pembentukan urine meningkat sedangkan jika suhu panas, pembentukan urine sedikit. Pada saat minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu jika banyak minum akan banyak mengeluarkan urine. Warna urine setiap
  • 3. orang berbeda-beda. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh penyakit. Namun biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai warna kuning pucat. PROTEINURIA Proteinuria yaitu urin manusia yang terdapat protein yang melebihi nilai normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m2.Dalam keadaan normal, protein didalam urin sampai sejumlah tertentu masih dianggap fungsional. Sejumlah protein ditemukan pada pemeriksaan urin rutin, baik tanpa gejala, ataupun dapat menjadi gejala awal dan mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal yang serius.Walaupun penyakit ginjal yang penting jarang tanpa adanya proteinuria, kebanyakan kasus proteinuria biasanya bersifat sementara, tidak penting atau merupakan penyakit ginjal yang tidak progresif.Lagipula protein dikeluarkan urin dalam jumlah yang bervariasi sedikit dan secara langsung bertanggung jawab untuk metabolisme yang serius.adanya protein di dalam urin sangatlah penting, dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan adanya penyebab/penyakit dasarnya.Adapun proteinuria yang ditemukan saat pemeriksaan penyaring rutin pada orang sehat sekitar 3,5%.Jadi proteinuria tidak selalu merupakan manifestasi kelainan ginjal. Biasanya proteinuria baru dikatakan patologis bila kadarnya diatas 200mg/hari.pada beberapa kali pemeriksaan dalam waktu yang berbeda.Ada yang mengatakan proteinuria persisten jika protein urin telah menetap selama 3 bulan atau lebih dan jumlahnya biasanya hanya sedikit diatas nilai normal.Dikatakan proteinuria massif bila terdapat protein di urin melebihi 3500 mg/hari dan biasanya mayoritas terdiri atas albumin. Dalam keadaan normal, walaupun terdapat sejumlah protein yang cukup besar atau beberapa gram protein plasma yang melalui nefron setiap hari, hanya sedikit yang muncul didalam urin.Ini disebabkan 2 faktor utama yang berperan yaitu: 1. Filtrasi glomerulus 2. Reabsorbsi protein tubulus
  • 4. Patofisiologi Proteinuria Proteinuria dapat meningkatkan melalui salah satu cara dari ke-4 jalan yaitu: 1. Perubahan permeabilitas glumerulus yang mengikuti peningkatan filtrasi dari protein plasma normal terutama abumin. 2. Kegagalan tubulus mereabsorbsi sejumlah kecil protein yang normal difiltrasi. 3. Filtrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal,Low Molecular Weight Protein (LMWP) dalam jumlah melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus. 4. Sekresi yang meningkat dari mekuloprotein uroepitel dan sekresi IgA dalam respon untuk inflamasi. Derajat proteinuria dan komposisi protein pada urin tergantung mekanisme jejas pada ginjal yang berakibat hilangnya protein.Sejumlah besar protein secara normal melewati kapiler glomerulus tetapi tidak memasuki urin.Muatan dan selektivitas dinding glomerulus mencegah transportasi albumin, globulin dan protein dengan berat molekul besar lainnya untuk menembus dinding glomerulus.Jika sawar ini rusak, terdapat kebocoran protein plasma ke dalam urin (proteinuria glomerulus). Protein yang lebih kecil (100 kDal) sementara foot processes dari epitel/podosit akan memungkinkan lewatnya air dan zat terlarut kecil untuk transpor melalui saluran yang sempit.Saluran ini ditutupi oleh anion glikoprotein yang kaya akan glutamat,aspartat, dan asam silat yang bermuatan negatif pada pH fisiologis.Muatan negatif akan menghalangi transpor molekul anion seperti albumin. Mekanisme lain dari timbulnya proteinuria ketika produksi berlebihan dari proteinuria abnormal yang melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.Ini biasanya sering dijumpai pada diskrasia sel plasma (mieloma multipel dan limfoma) yang dihubungkan dengan produksi monoklonal imunoglobulin rantai pendek. Rantai pendek ini dihasilkan dari kelainan yang disaring oleh glomerulus dan di reabsorbsi kapasitasnya pada tubulus proksimal.Bila ekskersi protein urin total melebihi 3,5 gram sehari, sering dihubungkan dengan hipoalbuminemia, hiperlipidemia dan edema (sindrom nefrotik).
  • 5. Proteinuria Patologis Sebaliknya, tidak semua penyakit ginjal menunjukkan proteinuria, misalnya pada penyakit ginjal polikistik, penyakit ginjla obstruksi, penyakit ginjal akibat obat- obatan analgestik dan kelainan kongenital kista, sering tidak ditemukan proteinuria.Walaupun demikian proteinuria adalah manifestasi besar penyakit ginjal dan merupakan indikator perburukan fungsi ginjal.Baik pada penyakit ginjal diabetes maupun pada penyakit ginjal non diabetes. Kita mengenal 3 macam proteinuria yang patologis: Proteinuria yang berat, sering kali disebut masif, terutama pada keadaan nefrotik, yaitu protein didalam urin yang mengnadung lebih dari 3 gram/24 jam pada dewasa atau 40 mg/m2/jam pada anak-anak, biasanya berhubungan secara bermakna dengan lesi/kebocoran glomerulus.Sering pula dikatakan bila protein di dalam urin melebihi 3,5 gram/24 jam. Penyebab proteinuria masif sangat banyak, yang pasti keadaan diabetes melitus yang cukup lama dengan retinopati dan penyakit glomerulus.Terdapat 3 jenis proteinuria patologis: 1. Proteinuria glomerulus, misalnya: mikroalbuminuria, proteinuria klinis. Bentuk proteinuria ini tampak pada hampir semua penyakit ginjal dimana albumin adalah jenis protein yang paling dominan pada urin sedangkan sisanya protein dengan berat molekul rendah ditemukan hanya sejumlah kecil saja. Dua faktor utama yang menyebabkan filtrasi glomerulus protein plasma meningkat: 1). Ketika barier filtrasi diubah oleh penyakit yang dipengaruhi glomerulus, protein plasma, terutama albumin, mengalami kebocoran pada filtrat glomerulus pada sejumlah kapasitas tubulus yang berlebihan yang menyebabkan proteinuria. Pada penyakit glomerulus dikenal penyakit perubahan minimal, albuminuria disebabkan kegagalan selularitas yang berubah. 2). Faktor-faktor hemodinamik menyebabkan proteinuria glomerulus oleh tekanan difus yang meningkat tanpa perubahan apapun pada permeabilitas intrinsik dinding kapiler glomerulus. Proteinuria ini terjadi akibat kebocoran glomerulus yang behubungan dengan kenaikan permeabilitas membran basal glomerulus terhadap protein.
  • 6. 2. Proteinuria tubular Jenis proteinuria ini mempunyai berat molekul yang rendah antara 100-150 mg/hari, terdiri atas β-2 mikroglobulin dengan berat molekul 14000 dalton. Penyakit yang biasanya menimbulkan proteinuria tubular adalah: renal tubular acidosis (RTA), sarkoidosis, sindrom Faankoni, pielonefritis kronik dan akibat cangkok ginjal. 3. Overflow proteinuria Diskrasia sel plasma (pada mieloma multipel) berhubungan dengan sejumlah besar ekskresi rantai pendek/protein berat molekul rendah (kurang dari 4000 dalton) berupa Light Chain Imunoglobulin, yang tidak dapat di deteksi dengan pemeriksaan dipstick.
  • 7. III. ALAT DAN BAHAN ALAT : ï‚· Tabung reaksi ï‚· Centrifuge dan tabungnya ï‚· Penjepit ï‚· Hot plate ï‚· Pipet tetes ï‚· Strip test BAHAN : ï‚· Urine pagi ï‚· Asam asetat 10 % ï‚· Pereaksi Bang ï‚· Aqua dest ï‚· CuSO4.5H2O IV. CARA KERJA 1. PEMANASAN DENGAN ASAM ASETAT ï‚· Pembuatan reagen asam asetat 10% ï‚· Tabung diisi dengan urin sebanyak ¾ nya ï‚· Didihkan selama 1-2 menit ï‚· Kekeruhan yang terjadi disebabkan oleh fosfat, karbonat atau albumin ï‚· Tambahkan 3 tetes asam asetat 10% tetes demi tetes dalam keadaan mendidih, amati. 2. PEMERIKSAAN SECARA BANG ï‚· 5 ml urine ditambah 0,5 ml reagen bang,kemudian dipanaskan dalam air mendidih selama 5 menit amati. ï‚· Bila timbul kekeruhan berarti terdapat endapan protein.
  • 8. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil No. Jenis Pemeriksaan Hasil 1. Pemanasan dengan asam asetat Pembanding Kekeruhan sedikit ( tanpa butir-butir) Urine : Tidak ada kekeruhan 2. Pemeriksaan secara BANG Tidak ada kekeruhan 3. Reagen Strip Protein,keton (-) Darah,urobilinogen,nitrit (0) Bj : 1,010 PH : 6,5 kelompok Protein 1. - 2. - 3. - 4. - 5. - B. PEMBAHASAN Fungsi ginjal merupakan membuang sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh dan mengatur keseimbangan cairan serta elektrolit tubuh. Setiap saat,secara teratur darah yang beredar di tubuh kita akan melewati ginjal untuk menjalani proses filtrasi di ginjal. Proses filtrasi tersebut akan menghasilkan urin yang membawa serta sisa metabolisme tubuh yang tidak diperlukan lagi. Sedangkan zat-zat yang berguna bagi tubuh, seperti protein tidak terfiltrasi dan tidak keluar di urin. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam
  • 9. mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin. Selain urin juga terdapat mekanisme berkeringat dan juga rasa haus yang kesemuanya bekerja sama dalam mempertahankan homeostasis ini Proses metabolisme protein di dalam sistem pencernaan akan menghasilkan asam amino yang kemudian ikut dalam peredaran darah. Di dalam sel akan disintesa dan sebagai hasil akhir adalah asam urat. Asam urat merupakan suatu zat racun jika ada di dalam tubuh maka hepar akan dirombak sedikit demi sedikit menjadi urea dan dikeluarkan ginjal. Jika urine mengandung protein biasanya berupa asam amino. Keadaan demikian merupakan kelainan pada hepar ginjal. Urine yang terdapat atau ditemukan protein disebut proteinuria. Proteinuria ini ditandai dengan adanya kekeruhan setelah diuji dengan suatu metode. Proteinuria ditentukan dengan berbagai cara yaitu: asam sulfosalisilat,pemanasan dengan asam asetat,carik celup (hanya sensitif terhadap albumin). Pada praktikum ini kita melakukan dengan metode pemanasan asama asetat,carik celup dan bang. Pada metode pemanasan dengan asam asetat,carik celup dan metode bang ini terbentuknya protein disebabkan sifat asam atau suasana asam. Setelah diuji didapat hasil negatif yaitu dengan melihat ada atau tidak adanya kekeruhan. Berarti fungsi renal bekerja dengan baik dan tidak ada indikasi kelainan. Sejumlah kecil protein dapat dideteksi pada urin orang yang sehat karena perubahan fisiologis. Selama olah raga,stres atau diet yang tidak seimbang dengan daging dapat menyebabkan proteinuria transien. Pra-menstruasi dan mandi air panas juga dapat menyebabkan proteinuria. Bayi baru lahir dapat mengalami peningkatan proteinuria selama usia 3 hari pertama. Proteinuria biasanya disebabkan oleh penyakit ginjal akibat kerusakan glomerulus dan atau gangguan reabsorbsi tubulus ginjal. Pengukuran proteinuria dapat dipakai untuk membedakan antara penderita yang memiliki risiko tinggi menderita penyakit ginjal kronik yang asimptomatik dengan yang sehat. Proteinuria yang persistent (tetap ≥ +1, dievaluasi 2-3x / 3 bulan)
  • 10. biasanya menunjukkan adanya kerusakan ginjal. Proteinuria persistent juga akan memberi hasil ≥ +1 yang terdeteksi baik pada spesimen urine pagi maupun urine sewaktu setelah melakukan aktivitas. Protein terdiri atas fraksi albumin dan globulin Peningkatan ekskresi albumin merupakan pertanda yang sensitif untuk penyakit ginjal kronik yang disebabkan karena penyakit glomeruler, diabetes mellitus, dan hipertensi. Sedangkan peningkatan ekskresi globulin dengan berat molekul rendah merupakan petanda yang sensitif untuk beberapa tipe penyakit tubule interstitiel. Proteinuria positif perlu dipertimbangkan untuk analisis kuantitatif protein dengan menggunakan sampel urine tampung 24 jam. Jumlah proteinuria dalam 24 jam digunakan sebagai indikator untuk menilai tingkat keparahan ginjal. Proteinuria rendah (kurang dari 500mg/24jam). Pengaruh obat : penisilin, gentamisin, sulfonamide, sefalosporin, media kontras, tolbutamid (Orinase), asetazolamid (Diamox), natrium bikarbonat. Proteinuria sedang (500-4000 mg/24 jam) dapat berkaitan dengan glomerulonefritis akut atau kronis, nefropati toksik (toksisitas obat aminoglikosida, toksisitas bahan kimia), myeloma multiple, penyakit jantung, penyakit infeksius akut, preeklampsia. Proteinuria tinggi (lebih dari 4000 mg/24 jam) dapat berkaitan dengan sindrom nefrotik, glomerulonefritis akut atau kronis, nefritis lupus, penyakit amiloid. Proteinuria dapat meningkatkan melalui salah satu cara dari ke-4 jalan yaitu: ï‚· Perubahan permeabilitas glumerulus yang mengikuti peningkatan filtrasi dari protein plasma normal terutama abumin. ï‚· Kegagalan tubulus mereabsorbsi sejumlah kecil protein yang normal difiltrasi. ï‚· Filtrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal,Low Molecular Weight Protein (LMWP) dalam jumlah melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus. ï‚· Sekresi yang meningkat dari mekuloprotein uroepitel dan sekresi IgA dalam respon untuk inflamasi.
  • 11. VI. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum didapat kesimpulan bahwa : ï‚· Evaluasi skrining terhadap fungsi ginjal dapat dilakukan dengan cara urinanalisis menggunakan carik uji atau reagent strip,pemanasan dengan asam asetat,dan pemeriksaan secara bang. ï‚· Pada saat dilakukan dengan pemanasan dengan asam asetat hasil negatif, yaitu urine tidak mengalami kekeruhan atau berwarna kuning jernih. Artinya urine tidak mengandung protein. ï‚· Begitu dengan Pemeriksaan Secara Bang Hasil negatif, sama dengan hasil uji pemanasan dengan asam asetat. Tidak terdapat kekeruhan, yaitu tidak terdapat protein dalam urine. ï‚· Dari hasil pemerikasaan disimpulkan bahwa pada sampel urin semua parameter (protein,eritrosit,nitrit,keton,urobilinogen,bilirubin,BJ dan PH menunjukkan nilai normal.
  • 12. VII. DAFTAR PUSTAKA Baron,D.N,1990, Patologi Klinik, Ed IV, Terj. Andrianto P dan Gunakan J, Penerbit EGC, Jakarta. Djojodibroto, R.D. 2001. Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check Up): Bagaimana Menyikapi Hasilnya. Pustaka Populer Obor. Jakarta. Depkes, 1991,Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas,vJakarta,Depkes RI Guyton, A.C, 1983,Buku Teks Fisiologi Kedokteran,edisi V, bagian 2, terjemahan Adji Dharma et al.,E.G.C., Jakarta. Poedjiadi,Supriyanti, 2007, Dasar-Dasar Biokimia,Bandung,UI Press Toha, 2001, Biokimia,Metabolisme Biomolekul,Bandung,Alfabeta