Respirasi aerob pada kecambah dipengaruhi oleh suhu. Kecambah yang diinkubasi pada suhu 35°C menghasilkan lebih banyak karbon dioksida yang terikat dengan larutan natrium hidroksida dibandingkan kecambah pada suhu ruangan, sehingga butuh volume asam klorida lebih banyak untuk mentitrasi larutan natrium hidroksida. Hal ini menunjukkan bahwa laju respirasi aerob lebih cepat pada suhu optimum antara 30-
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
Senyawa organik menyimpan energi dalam susunan atomnya. Dengan bantuan enzim, sel secara sistematik merombak molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah. Sebagian energi yang diambil dari simpanan kimiawi dapat digunakan untuk melakukan kerja; sisanya dilepas sebagai panas. Jalur metabolisme yang melepaskan energi simpanan dengan cara memecah molekul kompleks disebut jalur katabolik. Suatu proses katabolik, fermentasi, merupakan perombakan parsial gula yang terjadi tanpa bantuan oksigen. Akan tetapi, jalur katabolik yang paling umum dan paling efisien ialah respirasi seluler, di mana oksigen dikonsumsi sebagai reaktan bersama-sama dengan bahan bakar organik.
Dalam sel eukariotik, mitokondria mewadahi sebagian besar perlengkapan metabolik yang digunakan untuk respirasi seluler. Walau sangat berbeda mekanismenya, respirasi pada prisipnya serupa dengan pembakaran bensin dalam mesin mobil setelah oksigen dicampiur dengan bahan bakar (hidrokarbon). Makanan merupakan bahan bakar untuk respirasi, dan buangannya adalah karbon dioksida dan air (Campbell dkk., 2002: 159).
Proses keseluruhan dapat dirangkum sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + ATP
glukosa oksigen karbon dioksida air energi
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, semakin rendah suhu, maka semakin lambat laju respirasi, begitu pula dengan semakin tinggi suhu maka semakin cepat cepat laju respirasi.
Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak menggunakan oksigen. Respirasi anaerob juga sering disebut dengan fermentasi,. Tujuan fermentasi sama saja dengan tujuan respirasi, yaitu untuk memperoleh energi, walaupun jumlah energi yang di hasilkaan lebih sedikit dari pada respirasi aerob.
Fermentasi yang banyak digunakan yaitu peragian alkohol atau alkoholisasi dengan mengubah glukosa menjadi alkohol.glukosa di ubah menjadi alkohol, dengan baantuan mikrorganisme Saccharomyces sp . Berikut adalah reaksinya :
C6H12O6 --> 2C2H5OH + 2CO2
Ragi (Saccharomyces sp.) mempunyai enzim fermentasi yang menghasilkan CO2 dan etanol. Aktivitas enzim fermentasi dapat bekerja optimal pada temperatur 38o C. Jumlah ragi yang digunakan juga sangat mempengaruhi jumlah CO2 dan etanol yang dihasilkan.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
Senyawa organik menyimpan energi dalam susunan atomnya. Dengan bantuan enzim, sel secara sistematik merombak molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah. Sebagian energi yang diambil dari simpanan kimiawi dapat digunakan untuk melakukan kerja; sisanya dilepas sebagai panas. Jalur metabolisme yang melepaskan energi simpanan dengan cara memecah molekul kompleks disebut jalur katabolik. Suatu proses katabolik, fermentasi, merupakan perombakan parsial gula yang terjadi tanpa bantuan oksigen. Akan tetapi, jalur katabolik yang paling umum dan paling efisien ialah respirasi seluler, di mana oksigen dikonsumsi sebagai reaktan bersama-sama dengan bahan bakar organik.
Dalam sel eukariotik, mitokondria mewadahi sebagian besar perlengkapan metabolik yang digunakan untuk respirasi seluler. Walau sangat berbeda mekanismenya, respirasi pada prisipnya serupa dengan pembakaran bensin dalam mesin mobil setelah oksigen dicampiur dengan bahan bakar (hidrokarbon). Makanan merupakan bahan bakar untuk respirasi, dan buangannya adalah karbon dioksida dan air (Campbell dkk., 2002: 159).
Proses keseluruhan dapat dirangkum sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + ATP
glukosa oksigen karbon dioksida air energi
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, semakin rendah suhu, maka semakin lambat laju respirasi, begitu pula dengan semakin tinggi suhu maka semakin cepat cepat laju respirasi.
Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak menggunakan oksigen. Respirasi anaerob juga sering disebut dengan fermentasi,. Tujuan fermentasi sama saja dengan tujuan respirasi, yaitu untuk memperoleh energi, walaupun jumlah energi yang di hasilkaan lebih sedikit dari pada respirasi aerob.
Fermentasi yang banyak digunakan yaitu peragian alkohol atau alkoholisasi dengan mengubah glukosa menjadi alkohol.glukosa di ubah menjadi alkohol, dengan baantuan mikrorganisme Saccharomyces sp . Berikut adalah reaksinya :
C6H12O6 --> 2C2H5OH + 2CO2
Ragi (Saccharomyces sp.) mempunyai enzim fermentasi yang menghasilkan CO2 dan etanol. Aktivitas enzim fermentasi dapat bekerja optimal pada temperatur 38o C. Jumlah ragi yang digunakan juga sangat mempengaruhi jumlah CO2 dan etanol yang dihasilkan.
Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Kecepatan ReaksiArdi Setyo W
Amilase adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan pati menjadi gula . Amilase hadir pada manusia air liur , di mana ia memulai proses kimia pencernaan .
Makanan yang mengandung pati banyak, tetapi sedikit gula, seperti beras dan kentang , rasa sedikit manis karena mereka mengunyah karena ternyata beberapa amilase pati mereka menjadi gula di dalam mulut. Para pankreas juga membuat amilase (amilase alfa) untuk menghidrolisis pati makanan menjadi disakarida dan trisaccharides yang dikonversi oleh enzim lain untuk glukosauntuk memasok tubuh dengan energi. Tumbuhan dan beberapa bakteri juga menghasilkan amilase. Sebagai diastase, amilase adalah enzim pertama yang ditemukan dan diisolasi (oleh Anselme Payen pada tahun 1833). amilase Khusus protein yang ditunjuk oleh huruf Yunani yang berbeda. Semua amilase adalah hidrolisis glikosida dan bertindak atas α-1, 4 - obligasi glikosidik .
Potensial air murni pada tekanan atmosfer dan pada potensial air suhu yang sama dengan nol, maka tekanan atmosfer larutan pada potensial air akan bernilai negatif atau kurang dari nol. Oleh karena itu molekul air akan berdifusi dari potensial air yang lebih tinggi menuju potensial air rendah dalam larutan sel, artinya potensial air akan menuruni gradien potensial air kedalam larutan, akibatnya tekanan di dalam sistem membesar.
Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Kecepatan ReaksiArdi Setyo W
Amilase adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan pati menjadi gula . Amilase hadir pada manusia air liur , di mana ia memulai proses kimia pencernaan .
Makanan yang mengandung pati banyak, tetapi sedikit gula, seperti beras dan kentang , rasa sedikit manis karena mereka mengunyah karena ternyata beberapa amilase pati mereka menjadi gula di dalam mulut. Para pankreas juga membuat amilase (amilase alfa) untuk menghidrolisis pati makanan menjadi disakarida dan trisaccharides yang dikonversi oleh enzim lain untuk glukosauntuk memasok tubuh dengan energi. Tumbuhan dan beberapa bakteri juga menghasilkan amilase. Sebagai diastase, amilase adalah enzim pertama yang ditemukan dan diisolasi (oleh Anselme Payen pada tahun 1833). amilase Khusus protein yang ditunjuk oleh huruf Yunani yang berbeda. Semua amilase adalah hidrolisis glikosida dan bertindak atas α-1, 4 - obligasi glikosidik .
Potensial air murni pada tekanan atmosfer dan pada potensial air suhu yang sama dengan nol, maka tekanan atmosfer larutan pada potensial air akan bernilai negatif atau kurang dari nol. Oleh karena itu molekul air akan berdifusi dari potensial air yang lebih tinggi menuju potensial air rendah dalam larutan sel, artinya potensial air akan menuruni gradien potensial air kedalam larutan, akibatnya tekanan di dalam sistem membesar.
Untuk kehidupan tumbuhan memerlukan nutrien. Unsur hara yang di butuhkan oleh tanaman ini disebut dengan unsur esensial, yang terbagai dalam 2 golongan yaitu :
UNSUR HARA MAKRO
adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar.
beberapa unsur hara ini diantaranya : Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S).
UNSUR HARA MIKRO
adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif kecil, bila berlebihan menjadi racun.
Unsur hara ini diantaranya : Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum (Mo), Tembaga/cuprum (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl), Natrium (Na), Cobalt (Co), Silicon (Si), Nikel (Ni).
Unsur unsur tersebut diperoleh oleh tumbuhan dalam bentuk senntuk yawa ion baik berupa kation ataupun anion
Dalam penyerapan anion akan disertai dengan penyerapan H+ dan pengeluaran OH- sehingga menyebabkan pH larutan hara naik.
Sedangkan dalam penyerapan kation akan disertai dengan penyerapan ion OH dan pelepasan ion H sehingga pH larutan hara menjadi turun.
Analisis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Metopen (Metodologi Penelitian)Ardi Setyo W
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA HERBARIUM DAN INSEKTARIUM.
Upaya meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar dilakukan melalui pendekatan kontekstual dengan media herbarium dan insektarium. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, dapat menumbuhkembangkan pengetahuan peserta didik melalui pengalaman yang diperolehnya.
Praktikum yang bertujuan untuk Memeriksa ada tidaknya albumin dalam urin (heller's nitrit acid test).
Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia (kurang lebih 3,4-4,7 g/dl) dan menyusun sekitar 60% dari total protein plasma (Harper 1990)
Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu merupakan salah satu konstituen utama tubuh (Retno 2006)
Materi biologi ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang ekosistem. Sabana, merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan baik besar maupun kecil (semak). Jenis rumputnya merupakan rumput-rumput yang tinggi. Sabana biasanya merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput.
Sabana terjadi karena keadaan tanah, kebakaran yang berulang, dan bukan disebabkan oleh keadaan iklim.
Untuk membuat penyesuaian-penyesuaian hingga terjadi keseimbangan antara mekanisme pengurangan panas dan mekanisme penambahan serta konservasi panas, hipotalamus harus secara terus menerus mandapat informasi mengenai suhu kulit dan suhu inti melalui reseptor-reseptor khusus yang peka suhu yang disebut termoreseptor.
Contoh daftar riwayat hidup atau curriculum vitae (CV) yang sudah ditulis secara baik dan efektif. Sangat simple sehingga cocok digunakan sebagai pedoman Anda dalam menulis sebuah CV yang akan dilampirkan pada lamaran pekerjaan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
3. Landasan Teori
Respirasi aerob adalah suatu proses
pernapasan yang membutuhkan oksigen dari
udara. Ada beberapa tumbuhan yang
kegiatan respirasinya menurun bila
konsentrasi oksigen di udara dibawah normal,
misalnya bayam, wortel, dan beberapa
tumbuhan lainnya.
Respirasi aerob:
C6H12O6 6CO2 + 6H2O + 675 kal + 38 ATP
4. Asam piruvat dalam respirasi aerob.
Pembongkaran sempurna terjadi pada oksidasi
asam piruvat dalam respirasi aerob. Dari
proses ini dihasilkan CO2 dan H2O serta energi
yang lebih banyak, yaitu 38 ATP.
Proses respirasi diawali dengan adanya
penangkapan O2 dari lingkungan. Proses transport
gas-gas dalam tumbuhan secara keseluruhan
berlangsung secara difusi. Oksigen yang digunakan
dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel tumbuhan
dengan jalan difusi melalui ruang antar sel, dinding
sel, sitoplasma dan membran sel. O2 kemudian
digunakan dalam proses respirasi dengan beberapa
tahapan, diantaranya yaitu glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus krebs, dan transpor elektron.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi pada
tumbuhan :
Suhu
Ketersediaan substrat
Respirasi aerob hanya akan terjadi jika tersedianya
substrat
9. Cara Kerja
membuat larutan NaOH 5%
Menimbang Kecambah 10 g
membungkus Kecambah
Dengan kain kasa dan
di ikat dengan benang
kasur
10. Menuang NaOH 5% sebanyak 50 ml kedalam
gelas plastik
Menggantungkan kecambah yang sudah
dibungkus tadi kedalam gelas plastik . Menutup
tabung plastik dengaan kain kasa dan di ikat
dengan tali karet
11. tabung ke 1 di masukan
dalam inkubator dengan suhu 35C,
tabung ke 2 di biarkan dalam ruangan
biasa selama 1 minggu
Di luar ruangan
Di dalam ruangan
12. Cara Kerja Titrasi
membuat larutan NaOH 5% yang baru
Membuat larutan HCl dalam molalitas (36,5 +
1000 ml Aquades)
Masukan dalam alat titrasi HCL 50 ml yang telah
tercampur tadi
sediakan beaker gelas yang berisi larutan NaOH
yang telah mendapat perlakuan seperti pada poin
7 di atas
Teteskan beberapa tetes pp ke NaOH tadi
13. Hasil Pengamatan
perlakua
n
Titras
i ke-
Reaksi Volume
Awal
HCl
Volum
e
Awal
NaOH
Volume
HCl
yang
digunak
an
Waktu Perubah
an
warna
Luar
ruangan
(34C)
I NaOH 5
ml + PP
5 tetes =
warna
ungu
50 ml 50 ml 11 ml 2’ 2’’ bening
II 50 ml 50 ml 11 ml 3’ 22’’ Bening
III 50 ml 50 ml 11 ml 1’ 48’’ Bening
Rata-rata 11 ml
Dalam
ruangan
(28C)
I NaOH 5
ml + PP
5 tetes =
warna
ungu
50 ml 50 ml 10 ml 58’’ Bening
II 50 ml 50 ml 9 ml 1’ 47’’ Bening
III 50 ml 50 ml 8 ml 1’ 2’’ Bening
Rata-rata 9 ml
15. Pembahasan
Larutan NaOH pada percobaan ini berfungsi
untuk mengikat CO2 yang di hasilakn dari reaksi
aerob kecambah. NaOH ini akan mebuktikan
jika reaksi aerob mengasilkan CO2. untuk
membuktikan nya maka harus di titrasi dengan
HCl , dalam praktikum ada 2 perlakuaan NaOH
NaOH yang di beri kecambah dan berada dalam
ruangan, setelah satu minggu di titrasikan dalam
dengan HCl
16. Menghabiskan paling banyak HCL untuk rata-rata
mentitrasi nya antar 10 ml dan 9 ml
Sedang pada perlakuan kedua NaOH di beri
kecaambah namun di letakan pada suhu
ruang, setelah satu minggu, larutan dititrasi
membutuhkan HCl sebanyak 11 ml
17. NaOH yang berikatan dengan CO 2 akan
menghasilkan Na2CO3,dan H2O. setelah di titrasi
dengan HCL maka akan membentuk reaksi
sebagai berikut :
Na2CO3 + HCL NaCl + H2O + CO2
semakin banyak volume HCl berarti semakin
banyak pula CO2 yang berikatan dengan NaOH
18. Jadi pada perlakuan yang pertama NaOH
mengikat paling banyak CO2, hal ini di sebabkan
karna kecambah yang di letakan dalam ruangan
dalam suhu 340C mengalami respirasi secara
cepaat karena berada pada suhu optimum
sampi kecambah pun kering karena cepatnya
laju reaksi
19. Kesimpulan
Pada, laju repirasia reaksi aerob juga
menghasilkan gas CO2
Laju reaksi aerob juga di pengaruhi oleh suhu
dimana jika suhu berada pada suhu optimum 30 -
40 laju respirasi akan berlangung cepat
Sedangkan jika berada di bawah suhu optimum
laju reaksi akan lambat,
Jika berada di atas suhu optimum laju reaksi
akan menurun