Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia, dimana pemerintah daerahnya terus mengupayakan pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2021) rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi dengan indikator PDRB pada periode tahun 2011-2020 sebesar 5,08%. Rata-rata dengan nilai positif tersebut menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan barang dan jasa di Provinsi Jambi. Data Badan Pusat Statistik (2021) menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada tahun 2020 tetap bertumbuh sebesar 1,53%.
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
AGROINDUSTRI TOMAT
1. 1
PENGEMBANGAN USAHA AGROINDUSTRI TOMAT DI DESA TANGKIT
BARU KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI
NAMA MAHASISWA:
S REZA WILDAN
NIM.A1A123108
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Drs. H. H. Khairinal, Dpt. BA., M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan bantuan
serta rahman dan rahim-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar
Bisnis mengenai “ Pengembangan Usaha Agroindustri Tomat Di Desa Tangkit
Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi “ dengan baik.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya dan pengikutnya sampai akhir zaman kelak. Kami
mengucapkan terima kasih kepada bapak Budi Purnomo, M.Hum., M.Pd Prof.
Dr. Drs. H. H. Khairinal, Dpt. BA., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengantar Bisnis dan semua pihak yang telah membantu dan mengarahkan
penulis hingga selesainya makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan serta
kekeliruan yang perlu diperbaiki lagi. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk
perbaikan kedepannya.
Jambi, 20 September 2023
Penulis
3. 3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah .........................................................................................4
1.2. Tujuan Penulisan.....................................................................................................5
1.3. Manfaat Penulisan...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................6
2.1. Sejarah Berdirinya Usaha .......................................................................................6
2.2. Bahan Baku.............................................................................................................6
2.3. Produksi ..................................................................................................................7
2.4. Permodalan .............................................................................................................7
2.5. Tenaga Kerja...........................................................................................................8
2.6. Pengepakan .............................................................................................................8
2.7. Pemasaran ...............................................................................................................8
2.8. Penjualan.................................................................................................................8
2.9. Kendala Usaha ........................................................................................................9
2.10. Kemungkinan Perkembangan Ke Depan..............................................................9
BAB III PENUTUP .....................................................................................................10
3.1. Kesimpulan ...........................................................................................................10
3.2. Rekomendasi.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................11
4. 4
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia, dimana
pemerintah daerahnya terus mengupayakan pembangunan daerah guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (2021) rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi dengan
indikator PDRB pada periode tahun 2011-2020 sebesar 5,08%. Rata-rata dengan
nilai positif tersebut menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan barang dan
jasa di Provinsi Jambi. Data Badan Pusat Statistik (2021) menunjukkan bahwa
sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada tahun 2020 tetap bertumbuh
sebesar 1,53%.
Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura sayuran yang
mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi karena hasil dari tanaman ini dapat
dimanfaatkan dalam berbagai bentuk. Tomat dapat dikonsumsi dalam bentuk
segar sebagai salad, saus tomat, dan sebagai ”flavor” dalam berbagai jenis
masakan. Tomat dapat juga dibuat permen, buah kering dan bahkan dapat
dijadikan anggur (sejenis minuman). Selain itu tomat juga dapat diproses
menjadi ”pure”, juice, kecap dan dapat dijadikan buah kaleng. Begitu
banyaknya kegunaan tomat sehingga sebenarnya tomat memberikan nilai gizi
yang sangat tinggi bagi manusia.
Berdasarkan data survei konsumsi per kapita per tahun sayuran di
provinsi Jambi yang dilaporkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, rata-rata
konsumsi sayuran per kapita per tahun pada tahun 2003 sebesar 51 kg. Standar
FAO untuk konsumsi sayuran per kapita per tahun sebesar 66 kg. Bila
dibandingkan dengan standar FAO tersebut, maka konsumsi sayuran per kapita
per tahun di provinsi Jambi masih rendah. Dalam upaya pemenuhan konsumsi
sayuran per kapita di provinsi Jambi, perlu dilakukan peningkatan produksi
5. 5
sayuran, diantaranya tomat. Produksi tomat di provinsi Jambi masih tergolong
rendah yaitu sebesar 15,25 ton ha-1 (Dinas Pertanian, 2010), bila dibandingkan
dengan potensi hasil tomat yang dapat mencapai 25-40 ton.
Kondisi wilayah yang umumnya merupakan wilayah pertanaman
sayuran, khususnya tomat, kegiatan alih teknologi pengolahan tomat menjadi
olahan saus tomat, puree, dan jelly. Bahan baku buah tomat yang sebagian tidak
terjual dan harganya anjlok maka tomat tersebut dapat dimanfaatkan
daripada hanya menjadi sampah yang akan dijadikan kompos dan makanan
ternak bagi petani tomat. Dengan demikian, introduksi teknologi
pengolahan tomat menjadi beberapa hasil olahan seperti saus, puree, dan
jelly akan menambah nilai ekonomi tomat tersebut dan sekaligus menambah
pendapatan petani tomat. Selain itu, informasi tentang teknologi pengolahan
sayuran dapat disebarluaskan
1.2. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perkembangan tomat di Jambi ?
2. Untuk mengetahui gambaran umum usaha agroindustri tomat di Jambi?
3. Untuk mengetahui gambaran produksi usaha agroindustri olahan tomat
di Jambi?
1.3. Manfaat Penulisan
Manfaat penelitian merupakan proses penelitian yang dapat
menghasilkan sesuatu dan memberikan guna tertentu. Adapun manfaat
penelitian yang dapat diperoleh antara lain:
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam
menuangkan tulisan dan pemikiran dalam penulisan ini.
2. Bagi masyarakat, sebagai sumbangan pemikiran dan sumber informasi
yang terkait dalam analisis kelayakan usaha agroindustri tomat di Jambi.
6. 6
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Berdirinya Usaha
Agroindustri yang mengolah tomat menjadi dodol yaitu agroindustri
dodol tomat yang terdapat di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam
Kabupaten Muaro Jambi. Agroindustri ini berdiri pada tahun 2007 dan
dipasarkan jumlah investasi yang masih sangat kecil yaitu memiliki kapasitas
produksi sebesar 3.600 Kg/Tahun dengan investasi sebesar Rp 2.500.000,-.
Industri ini telah terdaftar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan
telah mendapatkan Nomor Sertifikat Keamanan Pangan P-IRT Nomor:
214150501081.
Industri pngolahan tomat menjadi dodol tomat ini yang terdpat di Jl.
Syeh Muh. Syaid I RT 02. RW 01 Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam
Kabupaten Muaro Jambi adalah industri rumah tangga yang telah di jalankan
sejak tahun 2007 hingga sekarang.
Agroindustri dodol tomat ini didirikan oleh bapak Baso Intang dan
isterinya Andi Rosmawati. Dengan semakin banyak permintaan dodol nanas
maka semakin banyak pula produksi dodol, bapak Baso Intang menggunakan
tenaga kerja atau karyawan yaitu sebanyak 6 orang yang bernama Siti, Rani,
Rajen, Nuraini, Munira dan Munirani.dengan gaji 1.335.000/Orang.
2.2. Bahan Baku
Rata-rata biaya pembuatan dodol tomat yaitu membutuhkan bahan baku
tomat sebanyak 300 buah/produksi dengan harga Rp 2000,00/buah, tepung
terigu sebanyak 7 kg/produksi dengan harga Rp 12.000,00/kg, gula sebanyak 20
kg/produksi dengan harga Rp 13.000,00/kg, mentega sebanyak 250 gr/produksi
7. 7
dengan harga Rp 20.000,00/kg, garam sebanyak 500 gr/produksi dengan harga
Rp 12.000,00/kg, kertas label sebanyak 385 lembar/produksi dengan harga Rp
200,00/lembar, mika besar sebanyak 110 buah/produksi dengan harga Rp
200,00/buah, mika besar sebanyak 275 buah/produksi dengan harga Rp
200,00/buah, lakban bening sebanyak 2 buah/produksi dengan harga Rp
12.000,00/buah, kardus sebanyak 14 buah/produksi dengan harga Rp
2.500,00/buah, isi steker sebanyak 2 pack/produksi dengan harga Rp
1.500,00/pack, kayu bakar sebanyak 2 pick up/bulan dengan harga Rp
300.000,00/pick up, kemasan kotak sebanyak 300 kotak/produksi dengan harga
Rp 1.000,00/kotak, bensin sebanyak 2 liter/minggu dengan harga Rp
10.000,00/liter, plastik kaca sebanyak 1 kg/produksi dengan harga Rp
35.000,00/kg tenaga kerja sebanyak 6 orang/produksi dengan gaji Rp
1.335.000,00/orang/minggu, listrik sebesar Rp 600.000,00/bulan.
2.3. Produksi
Proses produksi dodol tomat pada agroindustri ini dimulai dari
pengupasan tomat, kemudian di cuci dan di parut menggunakan mesin
penghancuran tomat, dimasukan dalam adonan dan diaduk dengan tepung, gula,
mentega dan garam kemudian dimasak selama 4-5 jam menggunakan kuali dan
tungku buatan sendiri meggunakan kayu bakar. Setelah itu didinginkan dan
diletakan di loyang dan dilakukan pengemasan menggunakan kertas minyak
terlebih dahulu, kemudian dodol dimasukkan ke dalam mika kecil dengan berat
100 gram, mika besar dengan berat 250 gram dan kemasan kotak dengan berat
150 gram.
2.4. Permodalan
Pada data primer tahun 2020 agroindustri dodol memperoleh penerimaan
sebesar Rp 100.380.000,00/bulan. Sedangkan untuk total biaya produksi sebesar Rp
51.841.122,00/bulan. Dan jumlah tersebut dapat dilihat bahwa penerimaan lebih besar
dari total biaya sehingga agroindustri rata-rata memperoleh pendapatan sebesar
Rp48.538.878,00/bulan.
8. 8
2.5. Tenaga Kerja
Tenaga kerja atau karyawan yaitu sebanyak 6 orang yang bernama Siti, Rani,
Rajen, Nuraini, Munira dan Munirani dengan gaji 1.335.000/Orang.
2.6. Pengepakan
Pengepakan dodol tomat mengacu pada proses pengemasan atau
pembungkusan dodol tomat. Biasanya, ini melibatkan penggunaan wadah atau
kemasan yang sesuai untuk menjaga dodol tomat tetap segar dan aman selama
penyimpanan dan distribusi. Bisa menggunakan wadah plastik, kantong plastik, atau
kemasan lainnya yang sesuai. Pastikan untuk menyegel kemasan dengan baik untuk
mencegah kerusakan atau pembusukan pada dodol tomat.
2.7. Pemasaran
Proses pemasaran mengantarkan ke swalayan atau pembeli langsung datang
ketempat. Harga jual dodol tomat di Provinsi Jambi dengan harga Rp
10.000,00/bungkus kemasan kotak dengan berat 150 gr, mika kecil dengan harga Rp
5.000,00/bungkus dengan berat 100 gr, dan mika besar dengan harga Rp
10.000,00/bungkus dengan berat 250 gram.
2.8. Penjualan
Agroindustri ini masih merupakan satu-satunya di Provinsi Jambi.
Meskipun dari sejak berdiri pada tahun 2007 yang lalu agroindustri dodol tomat
ini mengalami peningkatan dari penjualan dan penggunaan bahan baku, belum
tersedianya informasi mengenai nilai tambah pengolahan dodol tomat
menyebabkan agroindustri ini tidak berkembang di masyarakat, selain itu
daerah pemasaran yang cenderung belum berkembang (beberapa swalayan)
menyebabkan produk dodol tomat ini belum begitu banyak dikenal masyarakat.
Maka dari itu perlu adanya kajian peluang pasar yang dicapai dari produk dodol tomat
ini
9. 9
2.9. Kendala Usaha
Lingkungan internal adalah : semua kondisi yang ada di dalam agroindustri.
Lingkungan internal juga memilki dua factor strategi,yaitu kekuatan ( strengths) dan
kelemahan ( Weaknesses). Kekuatan adalah kompetisis khusus yang terdapat didalam
organisasi yang berkakibat pada pemilikankeunggulan komparatif oleh unit usaha
dipasaran. Sedangkan kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal
sumber keterampilan dan kemampuan menjadi penghalang serius bagi penampilan
kerja organisasi yang memuaskan. Aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan internal agroindustri antara lain faktor sumberdaya manusia,
faktor managemen usaha, faktor produksi dan faktor finansial. Dari hasil analisis
lingkungan internal menunjukkan beberapa hal yang menjadi kekuatan dan
kelemahan agrindustri
2.10. Kemungkinan Perkembangan Ke Depan
Agroindustri dodol tomat merupakan salah satu agroindustri yang memiliki
potensi pengembangan sebagai industri hilir pertanian tomat, manfaat yang dapat
diperoleh daripengembangan agroindustri ini seperti meningkatkan kesempatan dan
penyerapan tenaga kerja, meningkatkan nilai tambah disektor pertanian,
meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat Provinsi Jambi umumnya.
Agroindustri dodol tomat yang dihasilkan oleh industry rumah tangga yang berada d
daerah tangkit baru ini, mampu berkembang sejalan dengan permintaan konsumen.
Hal ini dapat dilihat dari volume penjualan dodol tomat yang terus meningkat dari
tahun 2007 sebesar 432 kg dan mengalami peningkatan.
Agroindustri ini berpengaruh terhadap penciptaan lapangan kerja dan
menguranggi pengangguran, namun walaupun demikian kendala yang dihadapi
agroindustri ini dari segi permodalan, modal yang dipakai merupakan modal pribadi
sendiri dan tidak adanya bantuan dari pemerintah baik berupa modal ataupun alat-alat
produksi menjadi penghambat berkembangnya agroindustri ini.
10. 10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Didalam proses pengolahan dodol ini dilakukan oleh 6 orang karyawan
agroindustri dodol ini. Untuk proses pemasaran ini pembeli langsung datang
ketempat dan ke seluruh swalayan di Provinsi Jambi dengan harga kemasan kotak
dengan berat 150 gram dengan harga Rp 10.000,00, mika kecil dengan berat 100 gram
harga Rp 5.000,00 dan mika besar dengan berat 250 gram harga Rp10.000,00.
Agroindustri ini berpengaruh terhadap penciptaan lapangan kerja dan
menguranggi pengangguran, namun walaupun demikian kendala yang dihadapi
agroindustri ini dari segi permodalan, modal yang dipakai merupakan modal pribadi
sendiri dan tidak adanya bantuan dari pemerintah baik berupa modal ataupun alat-alat
produksi menjadi penghambat berkembangnya agroindustri ini.
3.2. Rekomendasi
Pemerintah hendaknya lebih memperhatikan dan mengembangkan usaha ini,
dikarenakan usaha ini mampu memberikan keuntungan bagi pengelola Agroindustri
dan masyarakat dapat menentukan harga pasar. Saran dari penulis sebaiknya
mengembangkan variasi rasa dodolnya seperti rasa buah-buahan.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Agustono, A., Rahayu, W., & Fauzia, G. (2021). Kontribusi Sektor
Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan Dalam Perekonomian Provinsi Jambi.
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis, 24(02), 17-21.
Esrita, E., Ichwan, B., & Irianto, I. (2011). Pertumbuhan dan hasil tomat
pada berbagai bahan organik dan dosis Trichoderma. Jurnal Penelitian
Universitas Jambi, 13(2), 37-42.
Bilang, M., & Mustapa, A. (2016). Penerapan Teknologi Pengolahan
Buah Tomat Menjadi Produk Agroindustri Yang Bernilai Ekonomi Di Desa
Baroko Kabupaten Enrekang. Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP), 1(2), 92-104.
SARWORINI, S. (2012). Arah Dan Strategi Pengembangan Agribisnis
Hortikultura Di Kawasan Agropolitan Kabupaten Pemalang (Doctoral
dissertation, Program Pascasarjana Undip).
Mirza Yuna Pramanda, M. Y. P. (2020). Evaluasi Kinerja Usaha Dodol
Nanas Cv Tulimario Di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam
Kabupaten Muaro Jambi (Doctoral dissertation, Universitas Batanghari).
Elfriyani, N., & Alamsyah, Z. (2012). Analisis Nilai Tambah Dan Prospek
Pengembangan Agroindustri Dodol Tomat. Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika
Bisnis, 15(1).