Skripsi dengan judul “Hubungan Penyuluhan Pertanian dengan Produktivitas Kerja Petani Sayuran di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi” oleh Ana Puja Prihatin, NIM D1B012062 telah diuji dan dinyatakan lulus pada tanggal 19 Oktober 2016 dihadapan Tim Penguji yang terdiri dari :
Ketua : Ir. Yusma Damayanti, M.Si.
Seketaris : Ir. Jamaluddin, M.Si.
Penguji Utama : Ir. Arsyad Lubis, M.Si.
Penguji Anggota : 1. Aprollita, S.P, M.Si.
2. Tri Suratno, S.Kom, M.Kom.
Peran Pengembangan Tanaman Sereh Wangi Sebagai Komoditas UnggulanMustaqim Malik
Similar to PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYURAN DI KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUARO JAMBI (20)
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYURAN DI KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUARO JAMBI
1. HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYURAN DI
KECAMATAN KUMPEH ULU
KABUPATEN MUARO JAMBI
SKRIPSI
ANA PUJA PRIHATIN
D1B012062
2. PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Provinsi Jambi memiliki
potensi yang sangat
mendukung untuk melakukan
usahatani sayuran
Provinsi Jambi terbagi
kedalam dua Kota dan
Sembilan Kabupaten.
Termasuk di dalamnya
Kabupaten Muaro Jambi
Kecamatan Kumpeh Ulu adalah salah
satu Kecamatan di Kabupaten Muaro
Jambi yang memiliki potensi di bidang
pertanian pangan dan hortikultura
Pada tahun 2015, di Kecamatan Kumpeh Ulu,
tanaman hortikultura memiliki areal panen
yang cukup luas dibandingkan dengan
tanaman pangan. Kecamatan Kumpeh Ulu
memiliki 18 Desa, dari 18 Desa terdapat 13
Desa yang menanam tanaman sayuran dan
telah tergabung dalam kelompok tani sayur.
3. Produktivitas
adalah
Perbandingan
antara Output
(Hasil) dengan
Input
(Masukkan)
Kenaikan Produktivitas
hanya dimungkinkan
oleh adanya peningkatan
efesiensi (Waktu-
Bahan-tenaga) dan
Sistem Kerja, Teknik
Produksi dan
Peningkatan
Keterampilan dari tenaga
Kerjanya.
Peningkatan
Keterampilan
tenaga kerja
(PETANI) Salah
Satunya dapat
diperoleh dari
adanya seorang
Penyuluh
Pertanian
Hal ini sejalan dengan Pengertian Penyuluhan Pertanian yaitu proses
perubahan prilaku (Pengetahuan,Sikap,Keterampilan dikalangan
Masyarakat Petani Agar Mereka Mau, Tahu, dan Mampu melaksanakan
Usaha Taninya demi peningkatan Produksi, Pendapatan dan Perbaikan
Kesejahteraan Keluarga.
4. 1. Bagaimana produktivitas kerja
petani sayuran di Kecamatan
Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro
Jambi ?
2. Bagaimana hubungan penyuluhan
pertanian dengan produktivitas
kerja petani sayuran di
Kecamatan Kumpeh Ulu
Kabupaten Muaro Jambi ?
1.3 Tujuan Penelitian1.2 Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui produktivitas kerja
petani sayuran di Kecamatan Kumpeh
Ulu Kabupaten Muaro Jambi.
2. Untuk mengetahui hubungan
penyuluhan pertanian dengan
produktivitas kerja petani sayuran di
Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten
Muaro Jambi.
5. II. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Penyuluhan Pertanian
2.4 Identitas Petani Sampel
2.4.1 Umur
2.4.2 Pendidikan
2.4.2 Luas Lahan
2.4.4 Jumlah Anggota Keluarga
2.4.5 Pengalaman Usahatani
2.2 Unsur-unsur Penyuluh Pertanian
2.3 Konsep Produksi
2.3.1 Konsep Produktifitas
2.3.2 Konsep Produktifitas Kerja
2.5 Konsep Usaha Tani
2.5.1 Deskripsi Usaha Tani Sayuran
2.6 Konsep Adopsi Inovasi
2.7 Penelitian Terdahulu
2.8 Kerangka Pemikiran
2.9 Hipotesis
6. SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN
Penyuluhan Pertanian
PENYULUHAN PETANI
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN
1. Penyuluh pertanian
2. Sasaran penyuluhan
3. Metoda penyuluhan
4. Media penyuluhan
5. Materi penyuluhan
6. Waktu penyuluhan
7. Tempat penyuluhan
(Kartasapoetra, 1987)
Produktivitas
Kerja
Tinggi RendahTinggi Rendah
Analisis Chi
Square
Berhubungan Tidak Berhubungan
7. 2.9 Hipotesis
“diduga adanya hubungan penyuluhan
pertanian dengan produktivitas kerja
petani sayuran di Kecamatan Kumpeh Ulu
Kabupaten Muaro Jambi”.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kumpeh Ulu
Kabupaten Muaro Jambi, lokasi penelitian ini ditentukan
secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
Kecamatan Kumpeh Ulu merupakan salah satu
kecamatan dengan mayoritas penduduknya berusaha tani
sayuran di Kabupaten Muaro Jambi.
Penarikan sampel menggunkan teknik (purposive)
dengan pertimbangan bahwa Desa Lopak alai, Desa
Pudak dan Desa Kota Karang merupakan salah satu
dari 3 desa yang mewakili produksi tertinggi, sedang
dan rendah. Produksi sayur di Desa Lopak Alai 1.180
kwintal, produksi sayur di Desa pudak sebesar 784
kwintal dan di Desa Kota Karang produksi sayur
sebesar 472 ton. (Tabel.4)
Desa Lopak Alai terdapat 7 Kelompok tani yang
mengusahakan usahatani sayuran dengan total
108 anggota, di Desa Pudak terdapat 5 Kelompok
Tani sayur dengan total 64 anggota sedangkan
Desa Kota Karang terdapat 1 kelompok tani sayur
dengan total 25 anggota (lampiran 3). Untuk
masing-masing desa diambil presisi sebesar 15%.
• Data primer :wawancara langsung
menggunakan kuisioner
• Sedangkan data sekunder diperoleh dari
referensi, laporan hasil penelitian, informasi
dari Dinas atau Instasi terkait
Ruang Lingkup
Penelitian
Sumber dan Metode
Pengumpulan Data
Metode Penarikan
Sampel
8. 3.4. Metode Analisi Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskriptif
menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui produktivitas kerja petani sayuran
dan untuk mengetahui hubungan dengan produktivitas digunakan analisis statistika non
parametrik melalui uji Chi Square (x²). Menurut Sugiyono (2015), analisis statistika non
parametrik melalui uji Chi Square (x²) digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel bila datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar. Cara perhitungan dapat
menggunakan tabel kontigensi 2x2, (dua baris x dua kolom) dengan derajat bebas (db) = 1
dengan rumus sebagai berikut :
db = 1
9. Peran Produktivitas Jumlah
Tinggi Rendah
Tinggi A B A+B
Rendah C D C+D
Jumlah A+C B+D N
Tabel Model Analisis Uji Chi-Square dengan Kontingensi
(c) 2x2
Yang kemudian dilanjutkan dengan
mencari nilai C (Koefisien Kontigensi),
dengan rumus sebagai berikut :
C =
Dimana :
N = Jumlah Sampel
x² = Nilai Chi Square
C = Koefisien Kontigensi
Lemah 0 – 0,353
Kuat 0,353 – 0,707
r =
Keterangan :
r = koefisien keeratan hubungan
x² = Nilai uji Chi-Square
N = Jumlah Sampel
M = Jumlah kolom/ baris yang
paling besar
Dalam kategori :
Hubungan digolongkan lemah
apanila nilai terletak antara 0-0,353
Hubungan digolongkan kuat
apabila nilai terletak antara 0,353-
0,707
10. Selanjutnya untuk melihat adanya hubungan maka digunakan formulasi yakni :
t hit =
Dimana :
H0 ; r = 0
H1 ; r ≠ 0
Jika t hitung (≤ t tabel = (α = 5 % db = N-2)} Terima Ho
Jika t hitung (≥ t tabel = (α = 5 % db = N-2)} Tolak Ho
Dimana :
H0 = Tidak terdapat hubungan yang nyata antara penyuluhan pertanian dengan produktivitas kerja petani
sayuran di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi.
Hi = Terdapat hubungan yang nyata antara penyuluhan pertanian dengan produktivitas kerja sayuran di
Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi.
11. Keterangan Satuan Rata-Rata
Umur Petani Tahun 44
Tingkat Pendidikan SD
Pekerjaan
a. Luar Usaha tani Sayur Petani Sawit
b. Luar Pertanian Pedagang
Jumlah Anggota Keluarga Orang 3
Pengalaman Berusaha Tani Tahun 15
Hasil dan
Pembahasan
Deskripsi
Petani
Sampel
Keterangan Satuan Rata-Rata
Luas Lahan Ha 1
Status kepemilikan lahan Pribadi
Produksi Sayur
a. Kacang Panjang Kg 1.209
b. Timun Kg 1.150
c. Tomat Kg 393
d. Cabai Kg 5
e. Terung Kg 74
Gambaran
Umun Usaha
tani Sayur
12. Penerimaan
Harga
Keterangan Satuan Harga (Rp)
a. Kacang Panjang Kg Rp.2000
b. Timun Kg Rp.3000
c. Tomat Kg Rp. 6000
d. Cabai Kg Rp.15000
e. Terong Kg Rp. 3000
Keterangan Satuan Harga (Rp)
a. Kacang Panjang Rp Rp. 2.418.182
b. Timun Rp Rp. 3.450.000
c. Tomat Rp Rp. 2.359.091
d. Cabai Rp Rp. 80.114
e. Terong Rp Rp. 221.091
Total Penerimaan sayuran Rp Rp. 8. 528.971
13. Rata-Rata Jumlah Hari Orang Kerja (HOK) pada
kegiatan usahatani sayuran
No Kegiatan Usahatani
sayuran
Jumlah Hari
Orang Kerja
(HOK)
Presentase
(%)
1. Pengolahan Tanah 20 24
2. Penanaman 3 4
3. Penyulaman 2 2
4. Penyiraman 26 32
5. Penyiangan 7 9
6. Pemupukan 2 2
7. Pengendalian Hpt 7 9
8. Pemanenan 15 18
Jumlah 82 100
14. Produktivitas
Kerja Petani
Responden
Penyuluhan
Pertanian
No Kelas Skor Kategori Skor Frekuensi Presentase
(%)
1 Tinggi(> Rata-Rata) T 19 43
2 Rendah (< Rata-rata) R 25 57
Jumlah 44 100
No Kelas Skor Kategori
Skor
Frekunsi Presentase
(%)
1 Tinggi(> Rata-Rata T 23 52
2 Rendah (< Rata-rata) R 21 48
Jumlah 44 100
15. Hubungan Penyuluhan Pertanian dengan Produktivitas
Kerja Petani Sayuran
No Kelas Skor
Produktivitas Kerja
JumlahRendah
(< rata- rata
Tinggi
(>rata-rata)
1. Rendah (< rata-rata) 18 3 21
2. Tinggi (> rata-rata) 7 16 22
Jumlah 25 19 44
Dari tabel memperlihatkan bahwa dari 21 orang petani responden yang menyatakan kegiatan
penyuluhan pertanian rendah, maka terdapat 18 orang petani responden yang memiliki
produktivitas kerja yang rendah dan 3 petani yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi.
Selanjutnya dari 23 orang petani responden yang menyatakan kegiatan penyuluhan
pertanian tinggi, maka terdapat 7 orang petani yang menyatakan produktivitas kerja rendah
dan 16 orang petani responden yang memiliki produktivitas kerja tinggi
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat kecenderungan
hubungan antara kegiatan penyuluhan yang dilakukan dengan
produktivitas kerja petani sayuran.
16. a. Produktivitas kerja petani sayuran dilokasi penelitian masih
tergolong rendah yaitu sebesar 43%. Tinggi rendahnya produktivitas
kerja petani sayuran dipengaruhi oleh jumlah produksi yang
dihasilkan petani dan besarnya penerimaan yang diterima oleh
petani. Penerimaan yaitu produksi dikali harga. Seringkali harga
yang berlaku di kalangan petani sayuran masih tergolong rendah dan
berada dibawah harga pasar, harga yang rendah tentu akan
mempengaruhi besar kecilnya penerimaan serta produktivitas kerja
petani.
b. Terdapat hubungan yang nyata antara penyuluhan pertanian
dengan produktivitas kerja petani sayur di kecamatan Kumpeh Ulu
Kabupaten Muaro Jambi sebesar 67,83%, hal ini menunjukkan
bahwa semakin sering petani mendapatkan kegiatan penyuluhan
pertanian, maka petani akan semakin terdorong untuk
meningkatkan produktivitas kerjanya, dan terdapat delapan unsur
yang mempengaruhi kegiatan penyuluhan pertanian tersebut yaitu
penyuluh pertanian, sasaran penyuluhan, metoda penyuluhan,
media penyuluhan, materi penyuluhan, waktu penyuluhan, dan
tempat penyuluhan.
Kesimpulan