Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Nilai Tukar Petani (NTP) digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani di Jambi.
2. NTP Jambi naik 2,04% pada Mei 2008 dibanding April 2008.
3. Beberapa subsektor pertanian di Jambi mengalami kenaikan harga.
1. Boks 2.
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi
1
(Menggunakan Tahun Dasar 2007)
Sampai dengan saat ini, salah satu data resmi yang bisa dijadikan ukuran
dalam mengukur tingkat kesejahteraan petani adalah nilai tukar petani atau biasa
disebut NTP. Nilai tukar petani (NTP) diukur oleh badan Pusat Statistik (BPS) secara
periodik (bulanan) dari beberapa provinsi. NTP adalah angka perbandingan antara
indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang
dinyatakan dalam bentuk persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk
pertanian dengan barang atau jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Sehingga, NTP dapat dikatakan sebagai cerminan atau indikator relatif tingkat
kesejahteraan petani.
Sampai dengan perhitungan NTP bulan April 2007, berarti sudah sekitar 14
tahun BPS menggunakan perhitungan NTP dengan tahun dasar 1993. Artinya, kondisi
pola produksi, struktur biaya, pola konsumsi rumah tangga petani, struktur geografis
pada tahun 1993 (yang dijadikan dasar perhitungan) sudah sangat berbeda jika
dibandingkan kondisi tahun 2008. Menyadari akan hal tersebut, BPS telah
menyiapkan diagram timbang baru dengan tahun dasar 2007 yang mulai digunakan
untuk menghitung NTP sejak bulan Mei 2008. Secara umum, beberapa perbedaan
antara NTP tahun dasar 1993 dengan NTP tahun dasar 2007 bisa dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Perbedaan NTP Tahun Dasar 1993 dengan NTP Tahun Dasar 2007
NO
1
HAL
Tahun
Dasar
2
Cakupan
Provinsi
3
Sub Sektor
NTP TAHUN DASAR 1993
NTP TAHUN DASAR 2007
1993=100
2007=100
23
32
Hanya dibagi 2, yaitu:
Dibagi menjadi 5, yaitu:
1. Tanaman Bahan Makanan.
1. Tanaman Pangan.
2. Tanaman Perkebunan Rakyat.
2. Hortikultura.
3. Perkebunan Rakyat.
4. Peternakan.
5. Perikanan.
Sumber: BPS Provinsi Jambi
Nilai NTP sebenarnya diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima
petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It merupakan sebuah
indikator tingkat kesejahteraan petani dari sisi pendapatan petani, sedangkan Ib dari
sisi pengeluaran petani. Semakin tinggi NTP, mencerminkan semakin sejahteranya
para petani. Syaratnya, harga produk pertanian naik dengan hasil produksi yang tetap
1
Perhitungan NTP mulai Bulan Mei 2008 telah menggunakan tahun dasar 2007. Data dan
Informasi terutama bersumber dari Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Provinsi Jambi
No.33/07/15/Th.II, 1 Juli 2008.
2. maka pendapatan petani dari hasil panennya juga akan bertambah. Di sisi lain, NTP
juga bisa digunakan sebagai patokan kesejahteraan petani bila petani sebagai pemilik
sekaligus penggarap. Jika petani hanya sebagai penggarap, berapa pun perubahan
NTP relatif tidak terlalu berpengaruh. Hal ini dikarenakan keuntungan terbesar diraih
oleh pemilik.
Tabel 2. Nilai Tukar Petani (NTP) Per Sub Sektor (2007=100)
BULAN
KELOMPOK DAN SUB KELOMPOK
1 Tanaman Padi Palawija
a Indeks Diterima Petani
- Padi
- Palawija
b Indeks Dibayar Petani
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
- Indeks BPPBM
Nilai Tukar Petani (NTP-P)
2 Hortikultura
a Indeks Diterima Petani
- Sayur-sayuran
- Buah-buahan
b Indeks Dibayar Petani
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
- Indeks BPPBM
Nilai Tukar Petani (NTP-H)
3 Tanaman Perkebunan Rakyat
a Indeks Diterima Petani
- Tanaman Perkebunan Rakyat
b Indeks Dibayar Petani
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
- Indeks BPPBM
Nilai Tukar Petani (NTP-Pr)
4 Peternakan
a Indeks Diterima Petani
- Ternak Besar
- Ternak Kecil
- Unggas
- Hasil Ternak
b Indeks Dibayar Petani
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
- Indeks BPPBM
Nilai Tukar Petani (NTP-Pt)
5 Perikanan
a Indeks Diterima Petani
- Penangkapan
- Budidaya
b Indeks Dibayar Petani
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
- Indeks BPPBM
Nilai Tukar Petani (NTP-Pi)
PROVINSI JAMBI
a INDEKS YANG DITERIMA (It)
b INDEKS YANG DIBAYAR (Ib)
c NILAI TUKAR PETANI (NTPp)
APRIL
MEI
PERSENTASE
PERUBAHAN (%)
96.88
92.78
112.86
108.56
107.48
113.1
89.23
107.54
104.31
120.13
110.2
109.24
114.23
97.59
11.00
12.43
6.44
1.51
1.64
1.00
9.37
118.35
126.76
108.16
107.75
107.13
110.11
109.83
119.23
126.42
110.52
109.76
108.88
113.1
108.63
0.74
-0.27
2.18
1.87
1.63
2.72
-1.09
116.21
116.21
107.11
108.17
103.03
108.5
119.94
119.94
110.84
110.68
111.42
108.21
3.21
3.21
3.48
2.32
8.14
-0.27
103.27
101.69
109.84
101.15
118.66
106.63
106.06
107.43
96.84
105.24
102.31
109.84
108.45
116.8
108.63
107.98
109.52
96.88
1.91
0.61
0.00
7.22
-1.57
1.88
1.81
1.95
0.04
103.77
100.52
110.02
104.99
106.61
101.26
98.83
103.77
100.52
110.02
109.24
108.1
111
94.99
0.00
0.00
0.00
4.05
1.40
9.62
-3.89
109.19
107.53
101.54
114.17
110.19
103.61
4.56
2.47
2.04
Sumber: BPS Provinsi Jambi (diolah)
Dengan menggunakan tahun dasar 2007 (lihat tabel 2.), NTP Provinsi Jambi pada
bulan Mei 2008 sebesar 103,61 atau naik 2,04% dibandingkan bulan April (101,54).
Hal ini menunjukkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian relatif lebih
3. tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh
rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian.
Indeks harga yang diterima petani (It) dari 5 sub sektor menunjukkan fluktuasi
harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Mei 2008, It
mengalami kenaikan sebesar 4,56% dibandingkan bulan April 2008. Sementara itu,
dari 5 sub sektor NTP, sebanyak 4 sub sektor mengalami kenaikan yaitu tanaman
pangan (11,00%), hortikultura (0,74%), perkebunan rakyat (3,21%) serta peternakan
(1,91%).
Indeks harga yang diterima (Ib) mencerminkan fluktuasi harga barang dan jasa
yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan
bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk
memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Mei 2008, Ib mengalami kenaikan 2,47%
dari sebesar 107,53 menjadi 110,19. Kenaikan ini juga diikuti oleh kenaikan 5 sub
sektor lainnya yaitu tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat,
peternakan serta perikanan masing-masing sebesar 1,51%, 1,87%, 3,48%, 1,88%
dan 4,05%.
Sementara itu, dari 32 provinsi yang dilaporkan, Provinsi Jambi mengalami
kenaikan NTP dengan urutan ke-8 besar dari 22 provinsi yang mengalami kenaikan
NTP. Jika dibandingkan se Sumatera, kenaikan NTP Jambi merupakan yang terbesar
diikuti oleh Lampung dan Sumatera Selatan.
Dari data dan informasi diatas, setidaknya ada beberapa kegunaan dari data nilai
tukar petani (NTP), antara lain:
1. Memperlihatkan
fluktuasi
harga
beragam
komoditas
pertanian
yang
dihasilkan petani yang dapat digunakan sebagai data pendukung dalam
menghitung pendapatan sekto pertanian.
2. Menunjukkan fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh
masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar,
serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi
hasil pertanian.
3. NTP menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang atau jasa
yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. NTP dapat digunakan sebagai
cerminan atau indikator relatif tingkat kesejahteraan petani.
4. NTP dapat digunakan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan petani
disetiap provinsi sehingga dapat diketahui strategi kebijakan bidang pertanian
yang berhasil serta kurang berhasil di setiap daerah.
Untuk mengukur angka inflasi/deflasi di wilayah pedesaan, dapat digunakan
indeks konsumsi rumah tangga (IKRT). Dari lima sub sektor yang ada dalam
penghitungan NTP, secara relatif kelima sektor tersebut mengalami kenaikan hargaharga. Pada bulan Mei 2008, IKRT Jambi meningkat sebesar 1,92%, jauh diatas
angka IKRT secara nasional yang sebesar 1,19%. Beberapa penyebab inflasi pedesaan
4. oleh sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebagai akibat adanya kenaikan pupuk
dan BBM.
Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Pedesaan Bulan Mei 2008
SEKTOR
BAHAN MAKANAN
PERUMAHAN
MAKANAN
JADI
Tanaman Pangan
Hortikultura
Tanaman Perkebunan
Peternakan
Perikanan
PROVINSI JAMBI
NASIONAL
1.19
1.19
1.25
1.41
1.21
1.24
1.65
2.34
2.33
1.34
1.72
1.3
1.83
0.52
2.63
2.63
8.97
1.85
2.56
2.61
1.17
SANDANG KESEHATAN
0.17
0.20
0.09
0.20
0.10
0.35
0.29
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.33
0.94
PENDIDIKAN,
KONSUMSI
TRANSPORTASI&K
REKREASI &
RUMAH
OMUNIKASI
OLAHRAGA
TANGGA
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
-1.73
0.33
10.16
10.25
16.67
11.91
9.87
8.37
1.12
1.63
1.63
2.33
1.81
1.41
1.92
1.19
Sumber: BPS Provinsi Jambi
REKOMENDASI
Untuk lebih menyempurnakan perhitungan nilai NTP serta dalam rangka memberikan
data/informasi yang up to date kepada stakeholders, beberapa saran yang dapat
dipertimbangkan dalam perhitungan dan pengumuman NTP antara lain:
1. Penyempurnaan perhitungan NTP
- Kedepannya, dalam perhitungan NTP perlu juga mengukur tingkat
pendapatan petani secara total. Maksudnya, tidak hanya sekedar
pendapatan petani dari komoditas tertentu saja. Sehingga, bisa lebih dieksplore lagi pengukuran tingkat kesejahteraan petani.
- Perluasan sektor-sektor (komoditas pertanian, peternakan, perikanan) yang
diukur menjadi lebih detail (misalnya komoditas karet, kelapa sawit atau
komoditas lainnya yang relevan dengan perkembangan sektor pertanian,
peternakan, perikanan).
2. Keterkinian Data
- Dalam rangka mendukung keterkinian data NTP, lag (jeda) antara bulan
laporan perhitungan NTP dengan pengumuman nilai NTP bulan dimaksud
tidak terlalu lama, maksimal 14 hari (10 hari kerja) setelah bulan laporan
berakhir. Sehingga, stakeholders pengguna data NTP bisa menggunakan
data NTP untuk keperluan pengambilan kebijakan, analisis dll secara lebih
tepat dan cepat.
- Penggantian tahun dasar sebaiknya 5 (lima) tahun sekali, atau bisa
dipercepat jika memang ada perubahan struktur pertanian secara radikal
(krisis dll)