Makalah ini membahas tentang implementasi sistem informasi di PT Pertamina yang menerapkan sistem outsourcing untuk pengembangan dan pengelolaan sistem informasinya. Sistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk mendukung kelangsungan bisnisnya."
Sim, anindia putri , hapzi ali, tugas uts, universitas mercu buana, 2017
1. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
DISUSUN OLEH:
NAMA : ANINDIA PUTRI
NIM : 43215010294
RUANGAN/JAM : KAMIS, 13:15-15:45, B-203
DOSEN : Hapzi Ali, Prof. Dr. MM
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA TAHUN AJARAN
2017/2018
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai “PT.
pertamina” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.Dan saya juga berterima
kasih kepada Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, M.M, CMA selaku Dosen mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Implementasi Sistem Informasi di Perusahaan PT. Pertamina. Saya
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Jakarta, 12 oktober 2017
Penyusun
Anindia Putri
3. 3
DAFTAR ISI
Kata pengantar ............................................................................................................................. 2
Daftar isi....................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan teori................................................................................................................. 6
2.2 Peran Utama Sistem Informasi ....................................................................................... 6
2.3 Manfaat Sistem Informasi............................................................................................... 8
2.4 Pengertian Outsourcing ................................................................................................. 8
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sistem Informasi Perusahaan........................................................................................ 10
3.2 Penerapan Sistem Informasi Perusahaan ....................................................................... 11
3.3 Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan....................................................................... 11
3.4 Penerapan Sistem Informasi di PT. Pertamina .............................................................. 12
3.5 Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina............. 13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 14
4.2. Saran .............................................................................................................................. 15
BAB V DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 15
4. 4
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN di
PERUSAHAAN PT PERTAMINA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan
bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami
kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Perkembangan sistem informasi merupakan salah satu tolak ukur kemampuan adaptasi
suatu perusahaan terhadap perkembangan zaman. Pada era persaingan global dan kompetisi yang
semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu melakukan inovasi dalam perkembangan sistem
informasi agar efektifitas dan tujuan perusahaan serta daya saing perusahaan dapat terbangun
dengan baik. Dalam membangun teknologi dan sistem informasi, perusahaan memerlukan
perubahan yang terus menerus dan berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi yang
merupakan kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi yang memainkan peran utama
pengembangan sistem informasi merupakan sebuah alat utama yang digunakan sebagai penentu
daya saing suatu perusahaan.
Pentingnya pengembangan sistem informasi tersebut dapat ditanggapi peusahaan dengan
tiga alternatif, yaitu : membeli aplikasi jadi, insourcing sistem informasi, dan outsourcing sistem
informasi. Dari ketiga alternatif tersebut, outsourcing merupakan alternatif yang paling tepat
untuk diterapkan bagi perusahaan yang memiliki prosedur yang unik, tetapi memiliki
keterbatasan waktu dan tenaga ahli, serta kedisiplinan anggaran untuk menghasilkan sistem
yang standar karena organisasi modern cenderung bersifat ramping dan mengejar efektifitas dan
efisiensi, sehingga organisasi cenderung untuk lebih fokus kepada core business-nya.
Salah satu contoh perusahaan besar yang menggunakan sistem outsourcing dalam
penerapan sistem informasi adalah PT. Pertamina. Perusahaan minyak Indonesia tersebut
5. 5
menerapkan sistem outsourcing dalam penerapan sistem informasi serta jaringan komunikasi dan
database perusahaan, sehingga segala aktifitas yang terjadi dalam PT. Pertamina tersebut sangat
bergantung kepada sistem informasi outsourcing. Dengan penerapan outsourcing sistem
informasi tersebut PT. Pertamina mampu menghadapi persaingan global dan bertahan sampai
saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Sistem Informasi Perusahaan?
2. Bagaiman Penerapan Sistem Informasi Perusahaan?
3. Sebutkan Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan?
4. Bagaimana Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina?
5. Sebutkan Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Perusahaan
2. Untuk mengetahui Penerapan Sistem Informasi Perusahaan
3. Untuk mengetahui Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan
4. Untuk mengetahui Penerapan Sistem Informasi di PT. Pertamina
5. Untuk mengetahui Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT.
Pertamina
6. 6
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Menurut James O’Brien (2008) sistem adalah sekelompok komponen yang saling
berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta
menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Informasi adalah data yang telah
dikonversi ke dalam konteks yang bermakna dan berguna bagi pengguna akhir tertentu.Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur dari orang-
orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.Manusia bergantung pada
sistem informasi untuk melakukan komunikasi dengan peralatan fisik (hardware), instruksi
pemrosesan informasi atau prosedur (software), jaringan komunikasi (network), dan data (data
resources). T. Hani Handoko (1997) mendefinisikan manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah di tetapkan. Sedangkan menurut George R. Terry (1986) bahwa manajemen adalah
merupakan proses yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian,
menggerakan dan pengawasan, yang di lakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang
telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber yang lain.
2.2. Peran Utama Sistem Informasi
Menurut O’Brien terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu
• Mendukung proses bisnis dan operasional
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika
tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk
dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi
kritis/penting.
7. 7
• Mendukung pengambilan keputusan
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan
bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan
sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih
baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
• Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan
dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
• Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan
transaksi keuangan.
• Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk
penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian
pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
• Manajemen sistem informasi persediaan (inventory management information systems).
• Sistem informasi personalia (personal information systems).
• Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
• Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
• Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
• Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
• Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
systems).
• Sistem informasi analisis software
• Sistem informasi teknik (engineering information systems).
8. 8
2.3. Manfaat Sistem Informasi
Manfaat sistem informasi menurut O’Brien dan Marakas (2008)
• Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup bagian keuangan,
akuntansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia.
• Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan efisiensi dari proses
produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan pelayanan dan kepuasan
pelanggan.
• Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif yang
diambil oleh manajer dan profesional bisnis.
• Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah keuntungan
strategik dalam menghadapi persaingan global.
• Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalan jaringan bisnis
masa kini.
2.4 Pengertian Outsourcing
Menurut O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to Information
Systems”, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang
semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra
perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI, outsorcing digunakan untuk
menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal. Outsourcing
TI juga dapat diterjemahkan sebagai penyediaan tenaga ahli yang profesional di bidang TI untuk
mendukung dan memberikan solusi guna meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini dikarenakan
sering kali suatu perusahaan mengalami kesulitan untuk menyediakan tenaga TI yang
berkompeten dalam mengatasi kendala-kendala TI maupun operasional kantor sehari-hari. Jadi,
outsourcing adalah pemberian sebagian pekerjaan yang tidak bersifat rutin (temporer) dan bukan
inti perkerjaan di sebuah organisasi/perusahaan ke pihak lain atau pihak ketiga.
Aplikasi IT outsourcing di suatu perusahaan antara lain mencakup layanan sebagai berikut:
1. Pemeliharaan aplikasi (Applications maintenance)
2. Pengembangan dan implementasi aplikasi (Application development and implementation)
3. Data centre operations
4. End-user support
5. Help desk
9. 9
6. Dukungan teknis (Technical support)
7. Perancangan dan desain jaringan
8. Network operations
9. Systems analysis and design
10.Business analysis
11. Systems and technical strategy
Kelebihan dan kekurangan Outsourcing
Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan alternatif outsourcing sistem informasi dalam
perusahaan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Outsourcing SI
Kelebihan Kekurangan
1. Biaya menjadi lebih murah karena
perusahaan tidak perlu
membangun sendiri fasilitas SI dan
TI.
2. Memiliki akses ke jaringan para
ahli dan profesional dalam bidang
SI/TI.
3. Perusahaan dapat
mengkonsentrasikan diri dalam
menjalankan dan mengembangkan
bisnis intinya, karena bisnis non-
inti telah didelegasikan
pengerjaannya melalui
outsourcing.
4. Dapat mengeksploitasi skill dan
kepandaian dari perusahaan
outsource dalam mengembangkan
produk yang diinginkan
perusahaan.
5. Mempersingkat waktu proses
karena beberapa outsourcer dapat
dipilih sekaligus untuk saling
bekerja sama menyediakan layanan
yang dibutuhkan perusahaan.
6. Fleksibel dalam merespon
1. Kehilangan kendali terhadap SI
dan data karena bisa saja pihak
outsourcer menjual data dan
informasi perusahaan ke
pesaing.
2. Adanya perbedaan kompensasi
dan manfaat antara tenaga kerja
internal dengan tenaga kerja
outsourcing.
3. Mengurangi keunggulan
kompetitif perusahaan karena
pihak outsourcer tidak dapat
diharapkan untuk menyediakan
semua kebutuhan perusahaan
karena harus memikirkan klien
lainnya juga.
4. Jika menandatangani kontrak
outsourcing yang berjangka
lebih dari 3 tahun, maka dapat
mengurangi fleksibilitas
seandainya kebutuhan bisnis
berubah atau perkembangan
teknologi yang menciptakan
peluang baru dan adanya
penurunan harga, maka
10. 10
perubahan SI yang cepat sehingga
perubahan arsitektur SI berikut
sumberdayanya lebih mudah
dilakukan karena perusahaan
outsource SI pasti memiliki
pekerja TI yang kompeten dan
memiliki skill yang tinggi, serta
penerapan teknologi terbaru dapat
menjadi competitive advantage
bagi perusahaan outsource.
7. Meningkatkan fleksibilitas untuk
melakukan atau tidak melakukan
investasi.
perusahaan harus merundingkan
kembali kontraknya dengan
pihak outsourcer.
5. Ketergantungan dengan
perusahaan pengembang SI akan
terbentuk karena perusahaan
kurang memahami SI/TI yang
dikembangkan pihak outsourcer
sehingga sulit untuk
mengembangkan atau
melakukan inovasi secara
internal di masa mendatang.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sistem Informasi Perusahaan
Sistem informasi perusahaan adalah suatu sistem berbasis computer yang dapat
melakukan semua tugas akuntansi standatr bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan
terkoordinasi
SIM Perusahaan saat ini mengakumulasi seluruh data transaksi akuntansi dari bagian
manufaktur , penjualan , pembelian , sumber daya manusia, dan berbagai fungsi bisnis lain. Data
itu berhubungan dengan sumber daya organisasi dan perencanaan tidak dapat dilakukan tanpa
memahami bagaimana tiap penjualan. tiap unit yang diproduksi ,dan tiap tindakan tanpa
mempengaruhi keseluruhan organisasi
Tujuan SIM, yaitu:
a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk,
dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
11. 11
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan
dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan).
.
3.2 Penerapan Sistem Informasi Perusahaan
Penerapan SIM perusahaan umumnya berlangsung sekitar dua tahun. Penyebab periode
waktu yang panjang bukan hanya kerumitan dan ruang lingkup proyek tetapi juga keharusan
untuk berurusan dengan sistem warisan . Sistem warisan adalah sistem yang umumnya
melaksanakan proses bisnis inti perusahaan tetapi dikembangkan bertahun-tahun lalu dan tidak
mencakup teknologi dan metodelogi terbaru.
3.3 Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan
Kegagalan sistem infomasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum
penerapan atau diterapkan begitu gagal sehingga organisasi kembali ke sistem infomasi yang
dahulu. Ini merupakan biaya yang buruk karena organisasi umumnya telah menginvestasikan
jutaan dolar dan banyak jam kerja dalam proyek SIM perusahaan . Namun kegagalan sistem
informasi perusahaan tidak berarti bahwa organisasi menyerah sepenuhnya .Organisasi tersebut
dapat mencoba lagi .
Organisasi dapat meminimalkan kemungkinan kegagalan SIM perusahaan dengan
mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengerti kerumitan organisasi.
2. Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan.
3. Mencapai consensus dalam organisasi sebelum memutuskan menerapkan system informasi
perusahaan.
12. 12
3.4 Penerapan Sistem Informasi di PT. Pertamina
Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang
pengolahan minyak dan gas bumi, PT. Pertamina meningkatkan daya saing bisnisnya dengan
menggunakan suatu sistem informasi yang mengitegrasikan seluruh aktifitas bisnis perusahaan
yang disebut dengan Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem informasi ini meupakan
kunci dari segala aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Pertamina mulai dari absen
pegawai, komunikasai, transaksi perusahaan, hingga cuti dan gaji pegawai terintegrasi oleh
sistem ini. Kurangnya sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem ERP membuat
perusahaan tersebut melakukan outsourcing sistem informasi ERP. Dalam penerapan outsourcing
tersebut PT. Pertamina menggunakan software MySAP sebagai program ERP mereka.
MySAP merupakan salah satu aplikasi praktis ERP yang terbesar di dunia. Saat ini
penggunaan sistem ERP dengan label MySAP di terapkan hampir disemua perusahaan negara di
Indonesia. MySAP dipilih oleh PT. Pertamina sebagai outsourcing sistem informasi berupa ERP
karena kemudahan dan kepraktisan penggunaannya bagi karyawan PT. Pertamina.
Kebijakan PT. Pertamina dalam melakukan outsourcing sistem informasi ERP berupa
MySAP dilakukan dengan pembayaran loyalti untuk subscribe atau berlangganan software
MySAP yang dihitung bedasarkan pada jumlah akun setiap tahunnya. Jumlah akun tersebut
merupakan jumlah total karyawan PT. Pertamina yang terkait dengan aktifitas internal dan
eksternal perusahaan, sehingga PT. Pertamina harus menyediakan anggaran dana yang cukup
besar setiap tahunnya untuk membayar loyalti sistem informasi ERP tersebut.
Keterbatasan kemampuan dan sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem
informasi ERP tersebut membuat PT. Pertamina bergantung kepada software MySAP sebagai
tulag punggung segala aktifitas transaksi perusahaan. Untuk itu PT. Pertamina dengan divisi
khusus IT-nya yang dikenal dengan CSS atau Cosporate Shared Service terus mengembangkan
berbagai metode sistem ERP pribadi perusahaan sehingga kedepannya didapat sistem ERP yang
paling cocok dengan kegiatan PT. Pertamina tanpa harus berlangganan dan membayar loyalti,
namun rencana tersebut masih sebatas tingkat pengembangan.
Untuk meminimalkan biaya berlangganan MySAP, PT. Pertamina melaluyi divisi
CSSnya mengupayakan sistem ID internet. Dengan sistem tersebut satu akun dalam MySAP
dapat digunakan oleh beberapa karyawan dalam satu divisi, sehingga anggaran biaya
berlangganan MySAP tahunan yang dikeluarkan PT. Pertamina dapat diminimalkan.
13. 13
3.5 Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina
Penggunaan outsourcing sistem informasi ERP di PT. Pertamina memberi dampak positif
dan negatif bagi perusahaan. secara umum, dampak positif dari outsourcing sistem informasi
tersebut adalah:
1. Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP tersebut membuat
data – data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi satu sama lain, sehingga
mempermudah segala aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data, transaksi perusahaan,
dan monitoring serta evaluasi kegiatan perusahaan.
2. Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem informasi maka PT.
Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan perusahaannya pada kompetensi inti perusahaan
tanpa harus lebih banyak memikirkan sistem informasi perusahaan, sehingga PT. Pertamina
dapat lebih memfokuskan kegiatan kerja mereka pada aktifitas pengeboran dan produksi minyak
dan gas.
3. Keamanan data lebih terjamin: Data dan rahasia perusahaan merupakan hal yang sangat
penting, dengan digunakannya ERP berupa MySAP sebagai sistem informasi yang
mengintegrasikan data tersebut maka komunikasi dan transaksi perusahaan sudah bersifat
papper-less atau sudah tidak lagi menggunakan kertas, sehingga data-data dan rahasia
perusahaan akan tercatat dan terekam secara digital, sistem keamanan data yang disimpan juga
dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih sulit untuk diakses maupun diretas oleh pihak
luar.
4. Mempermudah persaingan di pasar global: Dengan outsourcing sistem informasi
mempermudah PT. Pertamina dalam menghadapi persaingan global, hal ini dikarenakan
perkembangan sistem informasi outsourcing yang diterapkan oleh PT. Pertamina (MySAP)
merupakan sistem informasi yang banyak digunakan di seluruh dunia, sehingga teknologi yang
dimiliki PT. Pertamina merupakan teknologi dengan standar dunia.
Meskipun memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing sistem informasi
di PT. Pertamina, namun masih terdapat beberapa kelemahan dari outsourcing sistem informasi
tersebut, diantaranya adalah:
1. Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT. Pertamina
merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu per tahun. Perhitungan
pembayarannya pun dihitung berdasarkan jumlah akun atau ID yang digunakan. Banyaknya
jumlah pegawai pertamina membuat biaya berlangganan sistem informasi tersebut menjadi
mahal dan meningkatkan anggaran perusahaan.
14. 14
2. Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap kemudahan
yang diberikan dari outsourcing sistem informasi membuat seluruh aktifitas bisnis dan
komunikasi perusahaan bergantung kepada sistem informasi tersebut. Ketergantungan tersebut
dapat memberi dampak negatif bagi perusahaan, karena bila terjadi gangguan sistemik pada
perusahaan outsourcing yang mampu merusak jaringan dari sistem tersebut maka aktifitas kerja
dan transaksi perusahaan dapat terhenti, dan data-data perusahaan juga akan terancam
keamanannya.
3. Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing sistem informasi ERP
seluruh aplikasi yang digunakan seragam di seluruh dunia, padahal kebutuhan sistem ERP tiap
perusahaan berbeda-beda, dengan outsourcing sistem informasi tersebut PT. Pertamina harus
mengatur ulang alur kerja perusahaan menyesuaikan dengan sistem ERP outsourcing.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem Infomasi Perusahaan adalah sistem berbasis komputer yang dapat melaksanakan
semua tugas standar bagi seluruh unit organisasi secar terintegrasi dan koordinasi. Sistem
perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sistem yang memampukan manajemen
berbagai proses internal organisasi. Memperluas konsep tersebut melampaui batas-batas
organisasi melampaui control organisasi sangat memperumit masalah.
Outsourcing sistem informasi yang digunakan oleh PT. Pertamina adalah sistem informasi
ERP yaitu MySAP. Sistem informasi tersebut digunakan untuk mengatur setiap aktifitas kerja
dan transaksi perusahaan. Dalam kontrak kerjanya pembayaran outsourcing sistem informasi
tersebut dilakukan tiap tahun dengan membayar loyalti untuk setiap ID atau akun yang
digunakan.
Terdapat kelebihan dan kekurangan dari penerapan outsourcing sistem informasi di PT.
Pertamina, beberapa kelebihannya diantaranya adalah:
1. Data perusahaan terintegrasi
2. Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus
15. 15
3. Keamanan data lebih terjamin
4. Mempermudah persaingan di pasar global
Beberapa kelemahan dari penerapan outsourcing sistem informasi di PT. Pertamina
diantaranya adalah:
1. Menaikan anggaran perusahaan
2. Ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing
3. Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan
4.2. Saran
1. Perlu adanya upaya perbaikan pada kelemahan-kelemahan sistem baik internal maupun
eksternal perusahaan di PT Pertamina sehingga perusahaan mengoptimalkan produk yang
sesuai kondisi pasar yang lebih inovatif dan kreatif.
2. Penyediaan tenaga-tenaga terlatih untuk mendukung implementasi penerapan manajemen
sistem informasi di PT Pertamina sehingga lebih berdaya guna, efisien serta hemat biaya
3. Perlu adanya upaya perluasan pasar yang diiringi dengan peningkatan baik kualitas maupun
kuantitas produk oleh PT Pertamina.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, dkk. “Sistem Informasi Manajemen Perusahaan”.
http://mbegedut.blogspot.com/2012/10/contoh-makalah-sim-perusahaan.html
http://id.scribd.com/doc/23652804/Sistem-Informasi-Perusahaan
http://reza51.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/03/20/penerapan-outsourcing-sistem-informasi-di-
pt-pertamina/