SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Aspek Kognitif Matematis
A. Pemahaman Matematis
Pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran,
memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada peserta didik bukan
hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman peserta didik dapat lebih
mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri.
a. Aspek Kemampuan Pemahaman Matematis
Adapun beberapa aspek yang harus termuat dalam kemampuan pemahaman,yakni
sebagai berikut.
1) Interpreting (menginterpretasikan/menafsirkan), yaitu suatu kemampuan untuk
menafsirkan suatu objek yang diawali dengan proses perubahan representasi yang
satu ke representasi yang lainnya.
2) Examplifying atau kemampuan memberikan contoh khusus dari suatu konsep yang
umum.
3) Classsifying atau kemampuan mengklasifikasikan, yaitu terjadi ketika seorang siswa
merekognisi suatu contoh atau kejadian menjadi suatu konsep tertentu.
4) Summarizing atau merangkum, yaitu terjadi ketika siswa memberi kesan atas sebuah
statemen tunggal yang mewakili suatu informasi yang disajikan.
5) Inferring atau menduga, yaitu kemampuan menemukan sebuah bentuk dari sejumlah
contoh-contoh yang serupa atau menduga suatu objek. Inferring terjadi ketika
seseorang dapat membuat suatu abstraksi dari sebuah konsep atau sejumlah contoh-
contoh melalui hubungan pengkodean contoh-contoh yang relevan.
6) Comparing atau membandingkan. Membandingkan terjadi ketika seorang siswa
diberikan sebuah informasi baru kemudian siswa meneliti lebih lanjut dengan
mengkorespondensikan informasi tersebut dengan pengetahuan yang lebih
dikenalnya
7) Explaining atau menjelaskan, yaitu terjadi ketika seorang siswa dapat
mengkonstruksi dan menggunakan penyebab dan efek model sebuah sistem.
b. Jenis-jenis Pemahaman Matematis
Terdapat gagasan para ahli yang menjelaskan tentang jenis-jenis pemahaman
matematika, salah satunya yang paling terkenal adalah jenis pemahaman
berdasarkan taksonomi tujuan Bloom yang menyebutkan bahwa pemahaman dapat
digolongkann kedalam tiga segi yang berbeda yaitu pemahaman translasi
(pengubahan), interpretasi (pemberi arti), ekstrapolasi.
B. Penalaran Matematis
Kemampuan bernalar merupakan salah satu kompetensi yang harus dicapai
pada pembelajaran matematika. Penalaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
merupakan suatu cara (perihal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berpikir
logis, jangkauan pemikiran
a. Jenis jenis Penalaran Matematis
 Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan suatu proses berpikir dengan mengambil
suatu kesimpulan yang bersifat umum atau membuat suatu pernyataan baru
dari kasus-kasus yang khusus. Beberapa kegiatan yang tergolong penalaran
induktif yaitu sebagai berikut:
a) Transduktif: Menarik kesimpulan dari satu kasus atau sifat khusus yang
satu diterapkan pada kasus khusus lainnya.
b) Analogi: Penarikan kesimpulan berdasarkan keserupaan data atau proses.
c) Generalisasi: Penarikan kesimpulan umum berdasarkan sejumlah data
yang teramati.
d) Memperkirakan jawaban, solusi atau kecenderungan: Interpolasi dan
ekstrapolasi.
e) Memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan, atau pola
yang ada.
f) Menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi dan menyusun
konjektur.
 Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan penarikan kesimpulan dari hal yang
umum menuju hal yang khusus berdasarkan fakta-fakta yang ada.
C. Koneksi Matematis
Koneksi matematis diartikan sebagai ide-ide matematis. Menurut National Council
Teacher Mathematics (NTCM) membagi koneksi matematika menjadi dua jenis di
antaranya hubungan representasi yang ekuivalen dalam metematika dan prosesnya yang
saling berkorespodensi dan hubungan antara matematika dengan situasi masalah yang
berkembang di dunia nyata atau pada disiplin ilmu lain
Adapun indikator kemampuan koneksi matematik adalah:
1) Mencari hubungan antar berbagai representatif konsep dan prosedur.
2) Memahami hubungan antar topik matematika.
3) Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.
4) Memahami representatif ekuivalen konsep yang sama.
5) Mencari koneksi satu prosedur lain dalam representatif yang ekuivalen.
6) Menggunakan koneksi antar topik matematika dan antar topik matematika dengan
topik lain.
D. Pemecahan Masalah Matematis
Masalah dalam matematika adalah masalah yang jawabannya terarah kepada
jawaban tunggal atau pasangan tertentu, dengan kata lain hanya ada satu kemungkinan
jawaban benar (kovergen). Selain konvergen, adapun divergen yaitu jawaban yang
dihasilkan lebih dari satu atau bervariasi, dengan kata lain kemungkinan jawaban
benar ada lebih dari satu
a. Indikator Pemecahan Masalah Matematis
Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah,
yaitu sebagai berikut ini.
 Pengalaman awal.
Pengalaman terhadap tugas-tugas menyelesaikan soal cerita atau soal
aplikasi.
 Latar belakang matematika.
Kemampuan siswa terhadap konsep-konsep matematika yang berbeda-
beda tingkatnya dapat memicu perbedaan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah.
 Keinginan dan motivasi.
Dorongan yang kuat dari dalam diri (internal), seperti menumbuhkan
keyakinan saya “BISA” maupun eksternal, seperti diberikan soal-soal yang
menarik, menantang, kontekstual dapat mempengaruhi hasil pemecahan
masalah.
 Struktur Masalah.
Struktur masalah yang diberikan kepada siswa (pemecahan masalah),
seperti format secara verbal atau gambar, kompleksitas (tingkat kesulitan
soal), konteks (latar belakang cerita atau tema), bahasa soal, maupun pola
masalah satu dengan masalah yang lain dapat mengganggu kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah.
b. Strategi Pemecahan Masalah Matematis
Strategi pemecahan masalah matematis menurut Larson terbagi menjadi 12
macam diantaranya sebagai berikut:
1. Mencari pola.
2. Buatlah gambar.
3. Bentuklah masalah yang setara.
4. Lakukan modifikasi pada soal.
5. Pilih notasi yang tepat.
6. Pergunakan simetri.
7. Kerjakan dalam kasus-kasus.
8. Bekerja mundur.
9. Berargumentasi dengan kontradiksi.
10. Pertimbangkan paritas.
11. Perhatikan kasus-kasus ekstrim.
12. Lakukan perumuman.
KISI-KISI ASPEK KOGNITIF MATEMATIS
No Kompetensi Dasar Indikator Dimensi Aspek
Kognitif
Jenis
soal
Nomor
Soal
Banyak
Soal
1 Memahami Sifat-sifat
sudut yang terbentuk jika
dua garis sejajar
berpotongan dengan
garis lain
1. Menyebutkan jenis-jenis sudut dan
menjelaskan ukuran besar sudutnya
C1,C2,C3 Pemahaman PG 1 1
Uraian 1 1
Penalaran PG 2 1
Uraian 2 1
Koneksi PG 3 1
Uraian 3 1
Penyelesaian
Masalah
PG 4 1
Uraian 4 1
2. Menyatakan suatu sudut yang
terbentuk apabila dua garis sejajar
dipotong garis lain
C1,C2,C3 Pemahaman PG 5 1
Uraian 5 1
Penalaran PG 6 1
Uraian 6 1
Koneksi PG 7 1
Uraian 7 1
Penyelesaian
Masalah
PG 8 1
Uraian 8 1
Soal Obyektif
1. Perhatikan gambar berikut !
Sudut manakah dari gambar diatas yang merupakan sudut lancip ?
a. ABF c. EBA
b. ABD d. EBF
2. Dari pernyataan berikut manakah pernyataan yang benar ?
a. Dua sudut siku-siku jika besar sudutnya dujumlahkan akan sama dengan besar
sudut lurus
b. Suatu sudut berpelurus jika dijumlahkan besarnya
c. Suatu sudut berpenyiku jika dijumlahkan besarnya
d. Persegi panjang memiliki 2 sudut siku-siku
3. Perhatikan gambar berikut !
Nilai x = ...
a. 
90 c. 
20
b. 
40 d. 
60
4. Dua buah sudut saling berpelurus. Jika selisih kedua sudut itu 
24 maka sudut yang
terbesar adalah
a. 
120 c. 
114
b. 
108 d. 
102
3y
102O
g h
5. Perhatikan gambar berikut !
Dari gambar di atas manakah merupakan sudut sehadap ?
a. 1A dengan 2B c. 2A dengan 4B
b. 2A dengan 2B d. 3A dengan 1B
6. Perhatikan gambar di bawah ini !
Dari gambar berikut pernyataan yang benar, kecuali ...
a. 51  c. 82 
b. 84  d. 72 
7. Pada gambar di samping, g // h, maka nilai y = ….
a. 24o
b. 25o
c. 26o
d. 27o
8. Perhatikan gambar di bawah ini !
Diketahui garis g sejajar garis h. Sudut lancip CDE = 
75 dan sudut DCF= 
28 . Besar
sudut DEB adalah...
a. 
152 c. 
133
b. 
105 d. 
103
Soal Uraian
1. Perhatikan gambar berikut tentukanlah :
a. Sudut lancip....................
b. Sudut tumpul..................
c. Sudut refleks...................
2. Sudut apakah yang ditunjukkan jarum pendek dan panjang pada suatu jam dinding
jika jam tersebut menunjukan pukul :
a. 03.00
b. 12.10
c. 06.20
3. Perhatikan gambar di samping!
Besar adalah ….
B
A
C
D
K
M
3x+50L
N
2x+40
OO
4. Dua buah sudut saling berpenyiku. Jika perbandingan kedua sudut tersebut adalah 1:5
maka selisih kedua sudut tersebut adalah...
5. Perhatikan gambar berikut
a. Sebutkan empat pasang sudut yang sehadap
.......................................................................
b. Sebutkan empat pasang sudut dalam bersebrangan
.......................................................................
c. Sebutkan empat pasang sudut luar bersebrangn
.......................................................................
6. Perhatikan gambar berikut
Jika m 1 = 1200 dan m 6 = 600, tentukanlah besar sudut-sudut yang lainnya!
7. Perhatikan gambar di samping!
Jika AB // DC, maka ALM = ….
8. Tentukanlah besar sudut a, b, dan c pada gambar berikut ini!
Kunci Jawaban Soal Obyektif
1. D
2. A
3. C
4. D
5. B
6. C
7. C
8. B
Rubrik Penilaian Soal Test Tulis Bentuk Uraian:
No. Jawaban Skor
1. a. Sudut lancip yaitu BCD , DCE , ACF
b. Sudut tumpul yaitu ACD
c. Sudut refleks yaitu BCF
5
2. a. Sudut siku-siku
b. Sudut lancip
c. Sudut tumpul
5
3. Besar sudut sebuah garis lurus adalah 
180












37
5
185
1855
51805
180523
x
x
x
x
xx
5
4. Besar sudut siku-siku adalah 
90






15
906
905
x
x
xx




755
)15(55
x
x
Jadi selisih kedua sudut tersebut adalah 
 601575
5
5. a. Sebutkan empat pasang sudut yang sehadap
1A dan 1B
2A dan 2B
3A dan 3B
4A dan 4B
b. Sebutkan dua pasang sudut dalam bersebrangan
3A dan 2B
4A dan 1B
c. Sebutkan dua pasang sudut luar bersebrangn
1A dan 4B
2A dan 3B
5
6
Diketahui m 1 = 1200 dan m 6 = 600, maka
 m 2 = 1800 - m 1
= 1800 - 1200
= 600
 m 3 = 1800 - m 2
= 1800 - 600
= 1200
 m 4 = 1800 - m 3
= 1800 - 1200
= 600
 m 5 = 1800 - m 4
= 1800 - 600
= 1200
 m 7 = 1800 - m 6
= 1800 - 600
= 1200
 m 8 = 1800 - m 7
= 1800 - 1200
= 600
5
7.
CMN dan KLB berpelurus,maka
o
CMN KLB 180  
o o
2x 40 3x 50 180 x 18     
ALM dan KLB bertolak belakang, maka o
ALM KLB 2x 40 76     
5
8.
Berdasarkan gambar diatas, diperoleh bahwa.
a. Sudut )60( 0
a dan sudut 0
140 merupakan pasangan sudut dalam
berseberangan. Sehingga,
00
14060 am
00
60140 am
0
80am
b. Sudut a, 0
60 , dan sudut b merupakan sudut-sudut yang saling berpelurus.
Sehingga,
00
18060  bmam
000
1806080  bm
00
180140  bm
00
140180 bm
0
40bm
c. Sudut c dan sudut )60( 0
b merupakan pasangan sudut yang sehadap.
5
Sehingga,
0
60 bmcm
00
6040 cm
0
100cm
PenilaianKelas
1. Pengertian Penilaian Kelas
Penilaian berbasis kelas merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi tentang
proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga
penilaian tersebut akan “mengukur apa yang hendak diukur” dari siswa.
Salah satu prinsip penilaian berbasis kelas yaitu, penilaian dilakukan oleh guru dan siswa.
Hal ini perlu dilakukan bersama karena hanya guru yang bersangkutan yang paling tahu
tingkat pencapaian belajar siswa yang diajarnya. Selain itu siswa yang telah diberitahu oleh
guru tersebut bentuk/cara penilaiannya akan berusaha meningkatkan prestasinya sesuai
dengan kemampuannya.
Prinsip penilaian berbasis kelas lainnya yaitu: tidak terpisahkan dari KBM,
menggunakan acuan patokan, menggunakan berbagai cara penilaian (tes dan non tes),
mencerminkan kompetensi siswa secara komprehensif, berorientasi pada kompetensi, valid,
adil, terbuka, berkesinambungan, bermakna, dan mendidik. Penilaian tersebut dilakukan
antara lain meliputi: kumpulan kerja siswa (portofolio), hasil karya (product), penugasan
(project), unjuk kerja (performance) dan tes tertulis (paper and pencil test). Setelah
melakukan serangkaian penilaian yang sesuai dengan prinsip-prinsip di atas, maka orang tua
siswa akan menerima laporannya secara komunikatif dengan menitik beratkan pada
kompetensi yang telah dicapai oleh anaknya di sekolah.
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti
proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai
dasar pengambilan keputusan. Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung
dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi
atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta
didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing.
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah
perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang
menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara,
seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and
pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya
peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang
menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan
mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu
dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya dan tidak
dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian peserta didik
tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator
yang diharapkan.
2. Karakteristik Penilaian Kelas
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran
berbasis aktivitas, maka penilainnya lebih menekankan pada penilaian proses baik pada aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Belajar Tuntas
Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai
kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi
waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi waktu
lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya. Untuk
kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak
diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya, sebelum mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.
 Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.
Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang
diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan
oleh peserta didik. Berikut contoh-contoh tugas otentik:
 Pemecahan masalah matematika
 Melaksanakan percobaan
 Bercerita
 Menulis laporan
 Berpidato
 Membaca puisi
 Membuat peta perjalanan
 Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara
terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik,
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian
proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester).
 Menggunakan Teknik Penilaian yang Bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk
kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
 Berdasarkan Acuan Kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan
terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM), yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik
kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (sarana dan guru), dan karakteristik peserta
didik.
KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai
secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian
kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi
sedini mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan
sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian yang optimal dan bantuan yang berharga
dalam proses pembelajarannya. Namun ketuntasan belajar minimal tidak perlu dicantumkan
dalam buku rapor, hanya menjadi catatan guru.
3. Jenis-jenis Teknik Penilaian Kelas
Ada beberapa Jenis-Jenis Penilaian Berbasis Kelas. Jenis penilaian yang dilakukan
guru tergantung pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil
belajar yang ditetapkan dalam kurikulum.
Adapun jenis penilaian berbasis kelas yang digunakan guru antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Tes Tertulis
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Sedangkan tes
tertulis adalah alat penilaian berbasis kelas yang penyajiannya dalam bentuk tertulis. Tes ini
dapat berupa pilihan ganda, menjodohkan, benar salah, isian singkat dan uraian. Biasanya tes
tertulis digunakan untuk menilai pengetahuan yang dimiliki peserta didik, dalam waktu yang
terbatas dan kondisi tertentu. Dari berbagai alat penilaian tertulis, alat penilaian jawaban
benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan
berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Alat pilihan ganda dapat
digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai
kelemahan, yaitu siswa tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya
menerka jawaban yang benar. Hal ini menimbulkan kecenderungan siswa tidak belajar untuk
memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang
dianjurkan pemakaiannya karena tidak menggambarkan kemampuan siswa yang
sesungguhnya.
Esai adalah alat penilaian yang menuntut siswa untuk mengingat, memahami, dan
mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan,
misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini
antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
b. Penilaian Diri
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang
ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status, proses dan
tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.
Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan
dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses pembelajaran di kelas,
berkaitan dengan kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik dapat diminta untuk menilai
penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dalam mata
pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan
kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang
memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik
diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Berkaitan dengan kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai
kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria
atau acuan yang telah disiapkan.
c. Unjuk Kerja (perfomance)
Pada dokumen kurikulum tercantum banyak hasil belajar yang menggambarkan proses,
kegiatan, atau unjuk kerja. Untuk menilai hasil belajar tersebut dibutuhkan pengamatan
terhadap siswa ketika melakukannya. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan
hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian
dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku, atau interaksi siswa. Cara penilaian ini lebih
otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan siswa
yang sebenarnya.
d. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (penugasan) adalah penilaian berbasis kelas terhadap tugas yang
harus di selesaikan dalam waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak
pengumpulan, pengorganisasian pengevaluasian sampai dengan mendapat gambaran
kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam
menerapkan konsep, dan pemahaman mata pelajaran tertentu. Penilaian ini dilakukan guru
untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta didik pada pembelajaran
tertentu. Dalam penilaian proyek guru hendaknya memonitor ketrampilan siswa dalam
merencanakan, menyelidiki, dan menganalisa proyek.
Penilaian hasil karya dalam proyek dilakukan dari tahap perencanaan, proses pengerjaan
tugas sampai hasil akhir proyek. Oleh karena itu, perlu ditetapkan tahapan-tahapan kegiatan
dalam penyelesaian tugas proyek yang akan dinilai.
Penilaian proyek (penugasan) bermanfaat untuk menilai :
1) Keterampilan menyelidiki secara umum
2) Pemahaman & Pengetahuan dalam bidang tertentu
3) Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan
4) Kemampuan menginformasikan subyek secara jelas
e. Penilaian Produk
Penilaian hasil kerja peserta didik (produk) adalah penilaian kepada siswa dalam
mengontrol proses dan memanfaatkan/menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu,
kerja praktik atau kualitas estetik dari sesuatu yang dihasilkan oleh siswa. Penilaian hasil
kerja meliputi pula penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produk teknologi
dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung), barang barang terbuat dari
kayu, keramik, plastik, dan logam.
Penilaian produk ini tidak hanya melihat hasil akhirnya saja tetapi juga proses
pembuatannya. Contoh, kemampuan siswa menggunakan berbagai teknik menggambar,
menggunakan peralatan dengan aman, membakar kue dengan hasil baik, bercita rasa enak,
dan berpenampilan menarik.
Pengembangan produk meliputi tiga tahap.
1) Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan siswa merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2) Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan siswa menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3) Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan siswa membuat produk
sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.
f. Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap suatu
objek, fenomena, atau masalah. Sikap pada awalnya berasal dari perasaan ( suka atau tidak
suka ) yang terkait dengan kecenderungan seseorang merespon suatu objek. Sikap dapat
diarahkan dan dibentuk sehingga memunculkan tindakan perilaku yang diinginkan.
g. Penilaian Portofolio
Portofolio adalah kumpulan hasil kerja siswa dalam bidang pendidikan berarti
kumpulan dari tugas-tugas peserta didik. Portfolio merupakan salah bentuk dari penilaian
autentik, yaitu yang menilai keadaan sesungguhnya dari peserta didik. Portfolio cocok
digunakan untuk penilaian di kelas, tetapi tidak cocok untuk penilaian dengan skala yang luas
(Marzano & Kendall, 1996). Penilaian dengan portfolio memerlukan kemampuan membaca
yang baik. Hal yang penting pada penilaian portfolio adalah mampu mengukur kemampuan
membaca dan menulis yang lebih luas, peserta didik menilai kemajuannya sendiri, mewakili
sejumlah karya seseorang.
Penilaian porfolio pada dasarnya adalah menilai karya-karya individu untuk suatu mata
pelajaran tertentu. Jadi semua tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan, dan di akhir
satu unit program pembelajaran misalnya satu semester. Kemudian dilakukan diskusi antara
peserta didik dan guru untuk menentukan skornya.
Prinsip penilaian portfolio adalah peserta didik dapat melakukan penilaian sendiri
kemudian hasilnya di bahas. Bentuk ujiannya cenderung bentuk uraian, dan tugas-tugas
rumah. Karya yang dinilai meliputi hasil ujian, tugas mengarang atau mengerjakan soal. Jadi
portfolio adalah suatu metode pengukuran dengan melibatkan peserta didik untuk menilai
kemajuannya dalam bidang studi tersebut.
4. Langkah-langkah Penyusunan Instrumen Penilaian Kelas
Beberapa langkah-langkah penyusunan instrumen antara lain:
a. Menyusun Rencana Penilaian
Dalam merencanakan penilaian atau evaluasi hasil belajar, Anda perlu melakukan
setidaknya enam hal, yaitu:
1. Merumuskan tujuan dilakukannya penilaian atau evaluasi, termasuk merumuskan
tujuan terpenting dari diadakannya penilaian. Hal ini perlu dilakukan agar arah
proses penilaian jelas.
2. Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai, apakah aspek kognitif, afektif, atau
psikomotor.
3. Memilih dan menentukan teknik yang akan digunakan.
4. Menyusun instrumen yang akan dipergunakan untuk menilai proses dan hasil
belajar para peserta didik. Sejumlah instrumen yang mungkin digunakan adalah
butir-butir soal tes, daftar cek, panduan wawancara, dan lain-lain
5. Menentukan metode penskoran jawaban siswa.
6. Menentukan frekuensi dan durasi kegiatan penilaian atau evaluasi (kapan, berapa
kali, dan berapa lama).
7. Mereview tugas-tugas penilaian.
b. Menghimpun Data
Dalam kegiatan ini Anda sebagai guru bisa memilih teknik tes dengan
menggunakan tes atau memilih teknik non tes dengan melakukan pengamatan,
wawancara atau angket. Ketika melakukan penilaian prestasi peserta didik, para guru
harus memahami situasi dan kondisi lingkungan fisik dan psikologis. Lingkungan
fisik harus tenang dan nyaman. Selama proses penilaian berlangsung, guru juga harus
memonitor jalannya penilaian dan membantu agar semuanya berjalan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
c. Melakukan Verifikasi Data
Verifikasi data perlu dilakukan agar kita dapat memisahkan data dengan
“baik” (yakni data yang akan memperjelas gambaran mengenai peserta didik yang
sedang dievaluasi) dari data yang “kurang baik” (yaitu data yang akan mengaburkan
gambaran mengenai peserta didik).
d. Mengolah dan Menganalisis Data
Tujuan dari langkah ini adalah memberikan makna terhadap data yang telah
dihimpun. Agar data yang terhimpun tersebut bisa dimaknai, kita bisa menggunakan
teknik statistik dan/atau teknik non statistic, berdasarkan pada mempertimbangkan
jenis data.
e. Melakukan Penafsiran atau Interprestasi dan Menarik Kesimpulan
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan proses verbalisasi terhadap makna
yang terkandung pada data yang telah diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan
sejumlah kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan yang dibuat tentu saja harus mengacu
pada sejumlah tujuan yang telah ditentukan di awal.
f. Menyimpan Intrumen Penilaian dan Hasil Penilaian
Langkah keenam ini memang perlu disampaikan di sini untuk mengingatkan
para guru, sebab dengan demikian mereka dapat menghemat sebagian waktunya
untuk hal-hal yang lebih baik. Dengan disimpannya instrument dan ringkasan
jawaban siswa, termasuk berbagai catatan tentang upaya memperbaiki instrumen,
sewaktu-waktu Anda membutuhkan untuk memperbaiki instrumen tes pada tahun
berikutnya maka tidak akan membutuhkan waktu lama. Tentu saja, perubahan disana-
sini perlu dilakukan karena isi dan struktur unit pelajaran yang dipelajari siswa juga
telah berubah.
g. Menindaklanjuti Hasil Evaluasi
Berdasarkan data yang telah dihimpun, diolah, dianalisis, dan disimpulkan
maka Anda sebagai guru atau evaluator bisa mengambil keputusan atau merumuskan
kebijakan sebagai tindak lanjut konkret dari kegiatan penilaian. Dengan demikian,
seluruh kegiatan penilaian yang telah dilakukan akan membawa banyak manfaat
karena terjadi berbagai perubahan dan atau perbaikan.
5. Instrumen Analisa Kelebihan dan Kekurangan Disertai Tindak Lanjut dari Teknik Penilaian Kelas
1. Aspek Sikap
No. Teknik
Penilaian
Kelebihan Kekurangan
Tindak Lanjut Dari Kekurangan
Penilaian
1 Observasi - Observer dapat mencatat
langsung setiap kejadian yang
terjadi
- Observer tidak memerlukan
bahasa verbal sebagai alat bantu
untuk memperoleh data
- Penilaian bersifat subjektif
- Menungkinkan terjadinya ketidakwajaran
apabila yang diobservasi mengetahui
bahwa sedang diobservasi
- Observer harus sangat teliti dalam
mengamati setiap kejadian yang terjadi
- Diusahakan objek observasi untuk
bersikap seperti biasa tanpa
membuat obyek observasi merasa
tidak nyaman.
- Observasi bisa dilakukan lebih
dari satu orang agar hasil
observasi bisa lebih teliti dan
memudahkan pengamatan.
2 Penilaian Diri - Melatih kejujuran siswa ketika
mengemukakan kelebihan dan
kekurangan pada dirinya sendiri
- Melatih keterbukaan siswa
- Penilaian bersifat subjektif
- Kemungkinan dalam pengisiannya tidak
sesuai dengan kemampuannya
- Kemungkinan siswa mengisi data dengan
mengikuti temannya
- Memberikan perhatian lebih
kepada siswa dan mengarahkan
siswa untuk bekerja secara
mandiri
3 Penilaian Antar
Teman
- Melatih keberanian siswa dalam
menilai kemampuan temannya
- Melatih kemampuan siswa
- Penilaian bersifat subjektif
- Memungkinkan siswa asal-asalan dalam
menilai temannya
- Memberikan kriteria yang jelas
sehingga memudahkan siswa
untuk menilai temannya
dalam
4 Jurnal - Penilaian sikap setiap siswa
akan terlihat lebih jelas dan
lengkap
- Terlihat perkembangan sikap
siswa
- Penilaian bersifat subjektif
- Guru akan kesulitan jika harus
melakukan dalam kelas besar
- Penilaian bisa dilakukan secara
bertahap sehingga tidak
menumpuk di akhir sehingga
tidak memberatkan guru
2. Aspek Pengetahuan
No.
Teknik
Penilaian
Kelebihan Kekurangan
Tindak Lanjut Dari
Kekurangan Penilaian
1 Tes Tulis - Objektifitas hasil penilaian dapat lebih
dipertanggung jawabkan daripada tes lisan
atau yang lainnya
- Psikologis siswa lebih bebas dan tidak
terikat
- Dapat mengukur kemampuan sejumlah
siswa dalam tempat yang berbeda dan
dalam waktu yang sama
- Kekhawatiran siswa dapat melakukan
kecurangan (menyontek)
- Jika menggunakan instrumen berupa
soal uraian, lalu tulisan siswa dan
bahasa siswa yang kurang baik akan
sulit dipahami oleh guru sehingga
memungkinkan salah pengertian
- Sebaiknya diawal diberikan cara
pengerjaan secara terstruktur
sehingga hasil pekerjaan siswa
lebih terurut dan teratur
sehingga memudahkan pada
saat penilaian tes tulis
2 Tes Lisan - Tidak mungkin ada yang menyontek
- Bisa melihat sikap dan kepribadian siswa.
- Subjektifitas tinggi
- Membutuhkan waktu yang lebih lama
- Mengefisiensikan waktu dengan
tes lisan jawaban singkat
No.
Teknik
Penilaian
Kelebihan Kekurangan
Tindak Lanjut Dari
Kekurangan Penilaian
- Ketika pertanyaan kurang dipahami, maka
siswa dapat meminta penjelasan mengenai
pertanyaan yang dimaksud
- Siswa dapat menjawab menggunakan
argumennya sendiri
- Akan menjadi masalah bagi siswa
yang pintar tapi ketika menjawab
pertanyaan secara lisan ia gugup
3 Penugasan - Membina siswa untuk terbiasa mencari,
mengolah, dan memahami informasi sendiri
- Membina tanggung jawab dan disiplin
siswa
- Jika tugasnya berkelompok maka akan
membangun kerjasama antar siswa
- Meskipun objektif tapi tidak dapat
menggambarkan kemampuan siswa
yang sebenarnya karena pengerjaan
tugas bisa bekerjasama dengan
temannya, melihat buku/catatan, dan
lain-lain.
- Bisa memberikan tugas yang
bersifat bebas, dimana yang
dimaksud adalah siswa bisa
memilih topik sendiri yang
berbeda dengan temannya
sehingga mengurangi
kemungkinan mencontek
pekerjaan temannya.
3. Aspek Keterampilan
No.
Teknik
Penilaian
Kelebihan Kekurangan
Tindak Lanjut Dari Kekurangan
Penilaian
1 Kinerja - Memotivasi siswa untuk aktif - Tidak semua materi pelajaran dapat - Bisa memberikan point tambahan
No.
Teknik
Penilaian
Kelebihan Kekurangan
Tindak Lanjut Dari Kekurangan
Penilaian
- Mempermudah siswa untuk memahami
sebuah konsep dari yang abstrak ke
konkrit
- Kemampuan anak dapat dioptimalkan
- Melatih keberanian siswa dalam
mempermudah penggalian ide-ide
- Mampu menilai kamampuan dan
ketrampilan kinerja siswa dalam
menggunakan alat dan sebagainya.
- Hasil penilaian langsung dapat diketahui
oleh siswa
dilakukan penilaian ini
- Nilai bergantung dengan hasil kerja
- Jika jumlah siswanya banyak, guru
kesulitan untuk melakukan penilaian ini
- Waktu terbatas untuk mengadakan
penilaian seluruh siswa
- Siswa yang kurang pintar akan merasa
minder
- Karena siswa terlalu banyak sehingga
sulit untuk melakukan pengawasan
- Sarana dan prasarana penunjang kurang
lengkap
untuk keaktifan sehingga tidak
tergantung dengan hasil kerja
- Melengkapi sarana dan prasarana
penunjang pembelajaran
2 Produk - Guru dapat menilai kreatifitas anak
untuk melihat siswa memiliki daya cipta
dan mempunyai kompetensi
- Kompetensi masing-masing anak betul-
betul dapat diketahui secara obyektif
- Siswa dapat mempraktekkan
pengetahuan yang diperoleh secara
- Memerlukann waktu yang cukup banyak
- Membutuhkan biaya yang lebih besar
- Kemampuan fisik sebagai penunjang
tidak sama
- Penilaiannya subjektif
- Bisa dilakukan dengan membuat
jadwal bekerja sehingga waktu
tidak banyak terbuang
- Bekerja bisa dilakukan
berkelompok sehingga siswa
dengan fisik yang kurang
menunjang bisa dibantu anggota
No.
Teknik
Penilaian
Kelebihan Kekurangan
Tindak Lanjut Dari Kekurangan
Penilaian
langsung kelompoknya yang memiliki
kemampuan fisik lebih
3 Proyek - Siswa lebih bebas mengeluarkan ide
- Banyak kesempatan berkreasi
- Mendidik siswa lebih mandiri dan
bertanggung jawab
- Meringankan guru dalam pemberian
materi pelajaran
- Dapat meningkatkan kreatifitas siswa
- Ada rasa tanggung jawab dari siswa
terhadap tugas-tugas yang diberikan
- Guru dan siswa lebih kreatif
- Jika berkelompok, kemungkinan ada
siswa yang malas dan hanya titip nama
- Didominasi oleh siswa yang mampu
bekerja
- Sulit dipantau oleh guru
- Hasilnya kurang obyektif
- Menghabiskan banyak waktu
- Kemungkinan tugas yang dibuat belum
tentu hasil pekerjaan siswa atau hasil
dibantu orang lain
- Melakukan pengawasan secara
berkala untuk memantau
kemajuan proyek sehingga bisa
mengefisiensikan waktu,
mengecek apakah tugas
dikerjakan sendiri, dan apakah
tugas dikerjakan oleh semua
anggota kelompok
4 Portofolio - Mengetahui perkembangan siswa secara
individual
- Siswa tidak perlu menunggu siswa lain
untuk menyelesaikan kompetensi dasar
yang sudah ditentukan
- Memudahkan guru untuk mencari solusi
bagi siswa yang mengalami kesulitan
- Membutuhkan waktu yang banyak untuk
melakukan penilaian
- Sulit dilaksanakan di kelas yang besar
(siswanya banyak)
- Untuk memudahkan penilaian
bisa hanya menilai beberapa sub
materi dalam portofolio yang
menurut siswa dikerjakan dengan
baik (sub bab terbaik)
No.
Teknik
Penilaian
Kelebihan Kekurangan
Tindak Lanjut Dari Kekurangan
Penilaian
belajar
- Memotifasi siwa untuk kerja mandiri
- Siswa akan mampu menghargai hasil
karya siswa lain
Daftar Pustaka
https://muhfathurrohman.wordpress.com/2013/07/29/konsep-dasar-penilaian-kelas/
https://iqbalzonecoolz.wordpress.com/2014/05/03/teknik-penilaian-hasil-belajar-evaluasi-
dan-proses-pembelajaran/
https://www.academia.edu/8667133/analisis_kelebihan_dan_kekurangan_teknik_penilaian_p
ada_kurikulum_2013

More Related Content

What's hot

Memahami konsep-matematika1
Memahami konsep-matematika1Memahami konsep-matematika1
Memahami konsep-matematika1Rudy Krabay
 
Pembahasan un 2011
Pembahasan un 2011Pembahasan un 2011
Pembahasan un 2011Sahar Cha
 
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)Lembar Persiapan Mengajar (LPM)
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)farrahhanyfauziah
 
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan KuadratRPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan KuadratYani Pieter Pitoy
 
Kartu soal matematika paket b tkm 2011 2012
Kartu soal matematika paket b tkm 2011 2012Kartu soal matematika paket b tkm 2011 2012
Kartu soal matematika paket b tkm 2011 2012Eko Supriyadi
 
Materi Bilangan dan logika sma
Materi Bilangan dan logika smaMateri Bilangan dan logika sma
Materi Bilangan dan logika smaNyach
 
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)Lembar Persiapan Mengajar (LPM)
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)farrahhanyfauziah
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIDiva Pendidikan
 
Kartu soal matematika kls xi tahun 2009 2010
Kartu soal matematika kls xi tahun 2009 2010Kartu soal matematika kls xi tahun 2009 2010
Kartu soal matematika kls xi tahun 2009 2010Eko Supriyadi
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahYadi Pura
 
Tugasan 2 asas nombor
Tugasan 2 asas nomborTugasan 2 asas nombor
Tugasan 2 asas nombormezalya
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahYadi Pura
 
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematikaWawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematikaDavid Sigalingging
 
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah MatematikaProfil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah MatematikaAhmad Isroil
 
Kisi kisi Ujian Sekolah XII IPA tahun 2015
Kisi kisi Ujian Sekolah  XII IPA tahun 2015Kisi kisi Ujian Sekolah  XII IPA tahun 2015
Kisi kisi Ujian Sekolah XII IPA tahun 2015supriyantodansupriyanto
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Tree Myutz
 

What's hot (20)

Memahami konsep-matematika1
Memahami konsep-matematika1Memahami konsep-matematika1
Memahami konsep-matematika1
 
Pembahasan un 2011
Pembahasan un 2011Pembahasan un 2011
Pembahasan un 2011
 
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)Lembar Persiapan Mengajar (LPM)
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)
 
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan KuadratRPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
 
Kartu soal matematika paket b tkm 2011 2012
Kartu soal matematika paket b tkm 2011 2012Kartu soal matematika paket b tkm 2011 2012
Kartu soal matematika paket b tkm 2011 2012
 
Materi Bilangan dan logika sma
Materi Bilangan dan logika smaMateri Bilangan dan logika sma
Materi Bilangan dan logika sma
 
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)Lembar Persiapan Mengajar (LPM)
Lembar Persiapan Mengajar (LPM)
 
Ukg mat UT RAHA
Ukg mat UT RAHA Ukg mat UT RAHA
Ukg mat UT RAHA
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VII
 
Kartu soal matematika kls xi tahun 2009 2010
Kartu soal matematika kls xi tahun 2009 2010Kartu soal matematika kls xi tahun 2009 2010
Kartu soal matematika kls xi tahun 2009 2010
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
 
Wawasan matematika
Wawasan matematikaWawasan matematika
Wawasan matematika
 
Tugasan 2 asas nombor
Tugasan 2 asas nomborTugasan 2 asas nombor
Tugasan 2 asas nombor
 
Rpp.12.2
Rpp.12.2Rpp.12.2
Rpp.12.2
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
 
Hakikat Matematika Dasar PGSD
Hakikat Matematika Dasar PGSDHakikat Matematika Dasar PGSD
Hakikat Matematika Dasar PGSD
 
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematikaWawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
 
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah MatematikaProfil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
 
Kisi kisi Ujian Sekolah XII IPA tahun 2015
Kisi kisi Ujian Sekolah  XII IPA tahun 2015Kisi kisi Ujian Sekolah  XII IPA tahun 2015
Kisi kisi Ujian Sekolah XII IPA tahun 2015
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika
 

Similar to Aspek kognitif matematis

Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...Linda Rosita
 
Un%20 smp%202011
Un%20 smp%202011Un%20 smp%202011
Un%20 smp%202011ronydxd
 
Perbandingan dan Skala
Perbandingan dan SkalaPerbandingan dan Skala
Perbandingan dan Skalarifal jusnawan
 
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Defison Chan
 
3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linier3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linierSahat Hutajulu
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]Modul Guruku
 
Kemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematisKemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematisIbnu Fajar
 
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)prayogo07
 
Persamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratPersamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratDinar Nirmalasari
 
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docxKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docxZukét Printing
 
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdfKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdfZukét Printing
 
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docx
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docxMODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docx
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docxAswarliansyah
 

Similar to Aspek kognitif matematis (20)

pedagogik.pdf
pedagogik.pdfpedagogik.pdf
pedagogik.pdf
 
Rppmatematikaklas9 smt1
Rppmatematikaklas9 smt1Rppmatematikaklas9 smt1
Rppmatematikaklas9 smt1
 
RPP MATEMATIKA SMP KELAS IX
RPP MATEMATIKA SMP KELAS IXRPP MATEMATIKA SMP KELAS IX
RPP MATEMATIKA SMP KELAS IX
 
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
 
Un%20 smp%202011
Un%20 smp%202011Un%20 smp%202011
Un%20 smp%202011
 
Perbandingan dan Skala
Perbandingan dan SkalaPerbandingan dan Skala
Perbandingan dan Skala
 
rpp sma x
rpp sma xrpp sma x
rpp sma x
 
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
 
3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linier3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linier
 
4. Vektor dua dimensi.docx
4. Vektor dua dimensi.docx4. Vektor dua dimensi.docx
4. Vektor dua dimensi.docx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]
 
Kemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematisKemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematis
 
Rpp spl 2 v
Rpp spl 2 vRpp spl 2 v
Rpp spl 2 v
 
Modul Persamaan Kuadrat 2
Modul Persamaan Kuadrat 2Modul Persamaan Kuadrat 2
Modul Persamaan Kuadrat 2
 
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
 
Persamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratPersamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadrat
 
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docxKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
 
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdfKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
 
Rpp aljabar
Rpp aljabar Rpp aljabar
Rpp aljabar
 
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docx
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docxMODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docx
MODUL PENALARAN DAN LOGIKA MATEMATIKA.docx
 

Recently uploaded

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Aspek kognitif matematis

  • 1. Aspek Kognitif Matematis A. Pemahaman Matematis Pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada peserta didik bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman peserta didik dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. a. Aspek Kemampuan Pemahaman Matematis Adapun beberapa aspek yang harus termuat dalam kemampuan pemahaman,yakni sebagai berikut. 1) Interpreting (menginterpretasikan/menafsirkan), yaitu suatu kemampuan untuk menafsirkan suatu objek yang diawali dengan proses perubahan representasi yang satu ke representasi yang lainnya. 2) Examplifying atau kemampuan memberikan contoh khusus dari suatu konsep yang umum. 3) Classsifying atau kemampuan mengklasifikasikan, yaitu terjadi ketika seorang siswa merekognisi suatu contoh atau kejadian menjadi suatu konsep tertentu. 4) Summarizing atau merangkum, yaitu terjadi ketika siswa memberi kesan atas sebuah statemen tunggal yang mewakili suatu informasi yang disajikan. 5) Inferring atau menduga, yaitu kemampuan menemukan sebuah bentuk dari sejumlah contoh-contoh yang serupa atau menduga suatu objek. Inferring terjadi ketika seseorang dapat membuat suatu abstraksi dari sebuah konsep atau sejumlah contoh- contoh melalui hubungan pengkodean contoh-contoh yang relevan. 6) Comparing atau membandingkan. Membandingkan terjadi ketika seorang siswa diberikan sebuah informasi baru kemudian siswa meneliti lebih lanjut dengan mengkorespondensikan informasi tersebut dengan pengetahuan yang lebih dikenalnya 7) Explaining atau menjelaskan, yaitu terjadi ketika seorang siswa dapat mengkonstruksi dan menggunakan penyebab dan efek model sebuah sistem. b. Jenis-jenis Pemahaman Matematis Terdapat gagasan para ahli yang menjelaskan tentang jenis-jenis pemahaman matematika, salah satunya yang paling terkenal adalah jenis pemahaman berdasarkan taksonomi tujuan Bloom yang menyebutkan bahwa pemahaman dapat
  • 2. digolongkann kedalam tiga segi yang berbeda yaitu pemahaman translasi (pengubahan), interpretasi (pemberi arti), ekstrapolasi. B. Penalaran Matematis Kemampuan bernalar merupakan salah satu kompetensi yang harus dicapai pada pembelajaran matematika. Penalaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan suatu cara (perihal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berpikir logis, jangkauan pemikiran a. Jenis jenis Penalaran Matematis  Penalaran Induktif Penalaran induktif merupakan suatu proses berpikir dengan mengambil suatu kesimpulan yang bersifat umum atau membuat suatu pernyataan baru dari kasus-kasus yang khusus. Beberapa kegiatan yang tergolong penalaran induktif yaitu sebagai berikut: a) Transduktif: Menarik kesimpulan dari satu kasus atau sifat khusus yang satu diterapkan pada kasus khusus lainnya. b) Analogi: Penarikan kesimpulan berdasarkan keserupaan data atau proses. c) Generalisasi: Penarikan kesimpulan umum berdasarkan sejumlah data yang teramati. d) Memperkirakan jawaban, solusi atau kecenderungan: Interpolasi dan ekstrapolasi. e) Memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan, atau pola yang ada. f) Menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi dan menyusun konjektur.  Penalaran Deduktif Penalaran deduktif merupakan penarikan kesimpulan dari hal yang umum menuju hal yang khusus berdasarkan fakta-fakta yang ada.
  • 3. C. Koneksi Matematis Koneksi matematis diartikan sebagai ide-ide matematis. Menurut National Council Teacher Mathematics (NTCM) membagi koneksi matematika menjadi dua jenis di antaranya hubungan representasi yang ekuivalen dalam metematika dan prosesnya yang saling berkorespodensi dan hubungan antara matematika dengan situasi masalah yang berkembang di dunia nyata atau pada disiplin ilmu lain Adapun indikator kemampuan koneksi matematik adalah: 1) Mencari hubungan antar berbagai representatif konsep dan prosedur. 2) Memahami hubungan antar topik matematika. 3) Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari. 4) Memahami representatif ekuivalen konsep yang sama. 5) Mencari koneksi satu prosedur lain dalam representatif yang ekuivalen. 6) Menggunakan koneksi antar topik matematika dan antar topik matematika dengan topik lain. D. Pemecahan Masalah Matematis Masalah dalam matematika adalah masalah yang jawabannya terarah kepada jawaban tunggal atau pasangan tertentu, dengan kata lain hanya ada satu kemungkinan jawaban benar (kovergen). Selain konvergen, adapun divergen yaitu jawaban yang dihasilkan lebih dari satu atau bervariasi, dengan kata lain kemungkinan jawaban benar ada lebih dari satu a. Indikator Pemecahan Masalah Matematis Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut ini.  Pengalaman awal. Pengalaman terhadap tugas-tugas menyelesaikan soal cerita atau soal aplikasi.  Latar belakang matematika. Kemampuan siswa terhadap konsep-konsep matematika yang berbeda- beda tingkatnya dapat memicu perbedaan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.  Keinginan dan motivasi.
  • 4. Dorongan yang kuat dari dalam diri (internal), seperti menumbuhkan keyakinan saya “BISA” maupun eksternal, seperti diberikan soal-soal yang menarik, menantang, kontekstual dapat mempengaruhi hasil pemecahan masalah.  Struktur Masalah. Struktur masalah yang diberikan kepada siswa (pemecahan masalah), seperti format secara verbal atau gambar, kompleksitas (tingkat kesulitan soal), konteks (latar belakang cerita atau tema), bahasa soal, maupun pola masalah satu dengan masalah yang lain dapat mengganggu kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. b. Strategi Pemecahan Masalah Matematis Strategi pemecahan masalah matematis menurut Larson terbagi menjadi 12 macam diantaranya sebagai berikut: 1. Mencari pola. 2. Buatlah gambar. 3. Bentuklah masalah yang setara. 4. Lakukan modifikasi pada soal. 5. Pilih notasi yang tepat. 6. Pergunakan simetri. 7. Kerjakan dalam kasus-kasus. 8. Bekerja mundur. 9. Berargumentasi dengan kontradiksi. 10. Pertimbangkan paritas. 11. Perhatikan kasus-kasus ekstrim. 12. Lakukan perumuman.
  • 5. KISI-KISI ASPEK KOGNITIF MATEMATIS No Kompetensi Dasar Indikator Dimensi Aspek Kognitif Jenis soal Nomor Soal Banyak Soal 1 Memahami Sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain 1. Menyebutkan jenis-jenis sudut dan menjelaskan ukuran besar sudutnya C1,C2,C3 Pemahaman PG 1 1 Uraian 1 1 Penalaran PG 2 1 Uraian 2 1 Koneksi PG 3 1 Uraian 3 1 Penyelesaian Masalah PG 4 1 Uraian 4 1 2. Menyatakan suatu sudut yang terbentuk apabila dua garis sejajar dipotong garis lain C1,C2,C3 Pemahaman PG 5 1 Uraian 5 1 Penalaran PG 6 1 Uraian 6 1 Koneksi PG 7 1 Uraian 7 1 Penyelesaian Masalah PG 8 1 Uraian 8 1
  • 6. Soal Obyektif 1. Perhatikan gambar berikut ! Sudut manakah dari gambar diatas yang merupakan sudut lancip ? a. ABF c. EBA b. ABD d. EBF 2. Dari pernyataan berikut manakah pernyataan yang benar ? a. Dua sudut siku-siku jika besar sudutnya dujumlahkan akan sama dengan besar sudut lurus b. Suatu sudut berpelurus jika dijumlahkan besarnya c. Suatu sudut berpenyiku jika dijumlahkan besarnya d. Persegi panjang memiliki 2 sudut siku-siku 3. Perhatikan gambar berikut ! Nilai x = ... a.  90 c.  20 b.  40 d.  60 4. Dua buah sudut saling berpelurus. Jika selisih kedua sudut itu  24 maka sudut yang terbesar adalah a.  120 c.  114 b.  108 d.  102
  • 7. 3y 102O g h 5. Perhatikan gambar berikut ! Dari gambar di atas manakah merupakan sudut sehadap ? a. 1A dengan 2B c. 2A dengan 4B b. 2A dengan 2B d. 3A dengan 1B 6. Perhatikan gambar di bawah ini ! Dari gambar berikut pernyataan yang benar, kecuali ... a. 51  c. 82  b. 84  d. 72  7. Pada gambar di samping, g // h, maka nilai y = …. a. 24o b. 25o c. 26o d. 27o 8. Perhatikan gambar di bawah ini !
  • 8. Diketahui garis g sejajar garis h. Sudut lancip CDE =  75 dan sudut DCF=  28 . Besar sudut DEB adalah... a.  152 c.  133 b.  105 d.  103 Soal Uraian 1. Perhatikan gambar berikut tentukanlah : a. Sudut lancip.................... b. Sudut tumpul.................. c. Sudut refleks................... 2. Sudut apakah yang ditunjukkan jarum pendek dan panjang pada suatu jam dinding jika jam tersebut menunjukan pukul : a. 03.00 b. 12.10 c. 06.20 3. Perhatikan gambar di samping! Besar adalah ….
  • 9. B A C D K M 3x+50L N 2x+40 OO 4. Dua buah sudut saling berpenyiku. Jika perbandingan kedua sudut tersebut adalah 1:5 maka selisih kedua sudut tersebut adalah... 5. Perhatikan gambar berikut a. Sebutkan empat pasang sudut yang sehadap ....................................................................... b. Sebutkan empat pasang sudut dalam bersebrangan ....................................................................... c. Sebutkan empat pasang sudut luar bersebrangn ....................................................................... 6. Perhatikan gambar berikut Jika m 1 = 1200 dan m 6 = 600, tentukanlah besar sudut-sudut yang lainnya! 7. Perhatikan gambar di samping! Jika AB // DC, maka ALM = ….
  • 10. 8. Tentukanlah besar sudut a, b, dan c pada gambar berikut ini!
  • 11. Kunci Jawaban Soal Obyektif 1. D 2. A 3. C 4. D 5. B 6. C 7. C 8. B Rubrik Penilaian Soal Test Tulis Bentuk Uraian: No. Jawaban Skor 1. a. Sudut lancip yaitu BCD , DCE , ACF b. Sudut tumpul yaitu ACD c. Sudut refleks yaitu BCF 5 2. a. Sudut siku-siku b. Sudut lancip c. Sudut tumpul 5 3. Besar sudut sebuah garis lurus adalah  180             37 5 185 1855 51805 180523 x x x x xx 5
  • 12. 4. Besar sudut siku-siku adalah  90       15 906 905 x x xx     755 )15(55 x x Jadi selisih kedua sudut tersebut adalah   601575 5 5. a. Sebutkan empat pasang sudut yang sehadap 1A dan 1B 2A dan 2B 3A dan 3B 4A dan 4B b. Sebutkan dua pasang sudut dalam bersebrangan 3A dan 2B 4A dan 1B c. Sebutkan dua pasang sudut luar bersebrangn 1A dan 4B 2A dan 3B 5
  • 13. 6 Diketahui m 1 = 1200 dan m 6 = 600, maka  m 2 = 1800 - m 1 = 1800 - 1200 = 600  m 3 = 1800 - m 2 = 1800 - 600 = 1200  m 4 = 1800 - m 3 = 1800 - 1200 = 600  m 5 = 1800 - m 4 = 1800 - 600 = 1200  m 7 = 1800 - m 6 = 1800 - 600 = 1200  m 8 = 1800 - m 7 = 1800 - 1200 = 600 5
  • 14. 7. CMN dan KLB berpelurus,maka o CMN KLB 180   o o 2x 40 3x 50 180 x 18      ALM dan KLB bertolak belakang, maka o ALM KLB 2x 40 76      5 8. Berdasarkan gambar diatas, diperoleh bahwa. a. Sudut )60( 0 a dan sudut 0 140 merupakan pasangan sudut dalam berseberangan. Sehingga, 00 14060 am 00 60140 am 0 80am b. Sudut a, 0 60 , dan sudut b merupakan sudut-sudut yang saling berpelurus. Sehingga, 00 18060  bmam 000 1806080  bm 00 180140  bm 00 140180 bm 0 40bm c. Sudut c dan sudut )60( 0 b merupakan pasangan sudut yang sehadap. 5
  • 16. PenilaianKelas 1. Pengertian Penilaian Kelas Penilaian berbasis kelas merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga penilaian tersebut akan “mengukur apa yang hendak diukur” dari siswa. Salah satu prinsip penilaian berbasis kelas yaitu, penilaian dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini perlu dilakukan bersama karena hanya guru yang bersangkutan yang paling tahu tingkat pencapaian belajar siswa yang diajarnya. Selain itu siswa yang telah diberitahu oleh guru tersebut bentuk/cara penilaiannya akan berusaha meningkatkan prestasinya sesuai dengan kemampuannya. Prinsip penilaian berbasis kelas lainnya yaitu: tidak terpisahkan dari KBM, menggunakan acuan patokan, menggunakan berbagai cara penilaian (tes dan non tes), mencerminkan kompetensi siswa secara komprehensif, berorientasi pada kompetensi, valid, adil, terbuka, berkesinambungan, bermakna, dan mendidik. Penilaian tersebut dilakukan antara lain meliputi: kumpulan kerja siswa (portofolio), hasil karya (product), penugasan (project), unjuk kerja (performance) dan tes tertulis (paper and pencil test). Setelah melakukan serangkaian penilaian yang sesuai dengan prinsip-prinsip di atas, maka orang tua siswa akan menerima laporannya secara komunikatif dengan menitik beratkan pada kompetensi yang telah dicapai oleh anaknya di sekolah. Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing. Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and
  • 17. pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri. Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya dan tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan. 2. Karakteristik Penilaian Kelas Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran berbasis aktivitas, maka penilainnya lebih menekankan pada penilaian proses baik pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:  Belajar Tuntas Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya. Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.  Otentik Memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang
  • 18. diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Berikut contoh-contoh tugas otentik:  Pemecahan masalah matematika  Melaksanakan percobaan  Bercerita  Menulis laporan  Berpidato  Membaca puisi  Membuat peta perjalanan  Berkesinambungan Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester).  Menggunakan Teknik Penilaian yang Bervariasi Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.  Berdasarkan Acuan Kriteria Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing. Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM), yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (sarana dan guru), dan karakteristik peserta didik. KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian
  • 19. kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi sedini mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian yang optimal dan bantuan yang berharga dalam proses pembelajarannya. Namun ketuntasan belajar minimal tidak perlu dicantumkan dalam buku rapor, hanya menjadi catatan guru. 3. Jenis-jenis Teknik Penilaian Kelas Ada beberapa Jenis-Jenis Penilaian Berbasis Kelas. Jenis penilaian yang dilakukan guru tergantung pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang ditetapkan dalam kurikulum. Adapun jenis penilaian berbasis kelas yang digunakan guru antara lain adalah sebagai berikut: a. Tes Tertulis Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Sedangkan tes tertulis adalah alat penilaian berbasis kelas yang penyajiannya dalam bentuk tertulis. Tes ini dapat berupa pilihan ganda, menjodohkan, benar salah, isian singkat dan uraian. Biasanya tes tertulis digunakan untuk menilai pengetahuan yang dimiliki peserta didik, dalam waktu yang terbatas dan kondisi tertentu. Dari berbagai alat penilaian tertulis, alat penilaian jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Alat pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu siswa tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya menerka jawaban yang benar. Hal ini menimbulkan kecenderungan siswa tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan pemakaiannya karena tidak menggambarkan kemampuan siswa yang sesungguhnya. Esai adalah alat penilaian yang menuntut siswa untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
  • 20. b. Penilaian Diri Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik dapat diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. c. Unjuk Kerja (perfomance) Pada dokumen kurikulum tercantum banyak hasil belajar yang menggambarkan proses, kegiatan, atau unjuk kerja. Untuk menilai hasil belajar tersebut dibutuhkan pengamatan terhadap siswa ketika melakukannya. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku, atau interaksi siswa. Cara penilaian ini lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. d. Penilaian Proyek Penilaian proyek (penugasan) adalah penilaian berbasis kelas terhadap tugas yang harus di selesaikan dalam waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak pengumpulan, pengorganisasian pengevaluasian sampai dengan mendapat gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam
  • 21. menerapkan konsep, dan pemahaman mata pelajaran tertentu. Penilaian ini dilakukan guru untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta didik pada pembelajaran tertentu. Dalam penilaian proyek guru hendaknya memonitor ketrampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki, dan menganalisa proyek. Penilaian hasil karya dalam proyek dilakukan dari tahap perencanaan, proses pengerjaan tugas sampai hasil akhir proyek. Oleh karena itu, perlu ditetapkan tahapan-tahapan kegiatan dalam penyelesaian tugas proyek yang akan dinilai. Penilaian proyek (penugasan) bermanfaat untuk menilai : 1) Keterampilan menyelidiki secara umum 2) Pemahaman & Pengetahuan dalam bidang tertentu 3) Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan 4) Kemampuan menginformasikan subyek secara jelas e. Penilaian Produk Penilaian hasil kerja peserta didik (produk) adalah penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses dan memanfaatkan/menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja praktik atau kualitas estetik dari sesuatu yang dihasilkan oleh siswa. Penilaian hasil kerja meliputi pula penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung), barang barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Penilaian produk ini tidak hanya melihat hasil akhirnya saja tetapi juga proses pembuatannya. Contoh, kemampuan siswa menggunakan berbagai teknik menggambar, menggunakan peralatan dengan aman, membakar kue dengan hasil baik, bercita rasa enak, dan berpenampilan menarik. Pengembangan produk meliputi tiga tahap. 1) Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan siswa merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. 2) Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. 3) Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan siswa membuat produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.
  • 22. f. Penilaian Sikap Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap suatu objek, fenomena, atau masalah. Sikap pada awalnya berasal dari perasaan ( suka atau tidak suka ) yang terkait dengan kecenderungan seseorang merespon suatu objek. Sikap dapat diarahkan dan dibentuk sehingga memunculkan tindakan perilaku yang diinginkan. g. Penilaian Portofolio Portofolio adalah kumpulan hasil kerja siswa dalam bidang pendidikan berarti kumpulan dari tugas-tugas peserta didik. Portfolio merupakan salah bentuk dari penilaian autentik, yaitu yang menilai keadaan sesungguhnya dari peserta didik. Portfolio cocok digunakan untuk penilaian di kelas, tetapi tidak cocok untuk penilaian dengan skala yang luas (Marzano & Kendall, 1996). Penilaian dengan portfolio memerlukan kemampuan membaca yang baik. Hal yang penting pada penilaian portfolio adalah mampu mengukur kemampuan membaca dan menulis yang lebih luas, peserta didik menilai kemajuannya sendiri, mewakili sejumlah karya seseorang. Penilaian porfolio pada dasarnya adalah menilai karya-karya individu untuk suatu mata pelajaran tertentu. Jadi semua tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan, dan di akhir satu unit program pembelajaran misalnya satu semester. Kemudian dilakukan diskusi antara peserta didik dan guru untuk menentukan skornya. Prinsip penilaian portfolio adalah peserta didik dapat melakukan penilaian sendiri kemudian hasilnya di bahas. Bentuk ujiannya cenderung bentuk uraian, dan tugas-tugas rumah. Karya yang dinilai meliputi hasil ujian, tugas mengarang atau mengerjakan soal. Jadi portfolio adalah suatu metode pengukuran dengan melibatkan peserta didik untuk menilai kemajuannya dalam bidang studi tersebut. 4. Langkah-langkah Penyusunan Instrumen Penilaian Kelas Beberapa langkah-langkah penyusunan instrumen antara lain: a. Menyusun Rencana Penilaian Dalam merencanakan penilaian atau evaluasi hasil belajar, Anda perlu melakukan setidaknya enam hal, yaitu:
  • 23. 1. Merumuskan tujuan dilakukannya penilaian atau evaluasi, termasuk merumuskan tujuan terpenting dari diadakannya penilaian. Hal ini perlu dilakukan agar arah proses penilaian jelas. 2. Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai, apakah aspek kognitif, afektif, atau psikomotor. 3. Memilih dan menentukan teknik yang akan digunakan. 4. Menyusun instrumen yang akan dipergunakan untuk menilai proses dan hasil belajar para peserta didik. Sejumlah instrumen yang mungkin digunakan adalah butir-butir soal tes, daftar cek, panduan wawancara, dan lain-lain 5. Menentukan metode penskoran jawaban siswa. 6. Menentukan frekuensi dan durasi kegiatan penilaian atau evaluasi (kapan, berapa kali, dan berapa lama). 7. Mereview tugas-tugas penilaian. b. Menghimpun Data Dalam kegiatan ini Anda sebagai guru bisa memilih teknik tes dengan menggunakan tes atau memilih teknik non tes dengan melakukan pengamatan, wawancara atau angket. Ketika melakukan penilaian prestasi peserta didik, para guru harus memahami situasi dan kondisi lingkungan fisik dan psikologis. Lingkungan fisik harus tenang dan nyaman. Selama proses penilaian berlangsung, guru juga harus memonitor jalannya penilaian dan membantu agar semuanya berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. c. Melakukan Verifikasi Data Verifikasi data perlu dilakukan agar kita dapat memisahkan data dengan “baik” (yakni data yang akan memperjelas gambaran mengenai peserta didik yang sedang dievaluasi) dari data yang “kurang baik” (yaitu data yang akan mengaburkan gambaran mengenai peserta didik). d. Mengolah dan Menganalisis Data Tujuan dari langkah ini adalah memberikan makna terhadap data yang telah dihimpun. Agar data yang terhimpun tersebut bisa dimaknai, kita bisa menggunakan
  • 24. teknik statistik dan/atau teknik non statistic, berdasarkan pada mempertimbangkan jenis data. e. Melakukan Penafsiran atau Interprestasi dan Menarik Kesimpulan Kegiatan ini pada dasarnya merupakan proses verbalisasi terhadap makna yang terkandung pada data yang telah diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan sejumlah kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan yang dibuat tentu saja harus mengacu pada sejumlah tujuan yang telah ditentukan di awal. f. Menyimpan Intrumen Penilaian dan Hasil Penilaian Langkah keenam ini memang perlu disampaikan di sini untuk mengingatkan para guru, sebab dengan demikian mereka dapat menghemat sebagian waktunya untuk hal-hal yang lebih baik. Dengan disimpannya instrument dan ringkasan jawaban siswa, termasuk berbagai catatan tentang upaya memperbaiki instrumen, sewaktu-waktu Anda membutuhkan untuk memperbaiki instrumen tes pada tahun berikutnya maka tidak akan membutuhkan waktu lama. Tentu saja, perubahan disana- sini perlu dilakukan karena isi dan struktur unit pelajaran yang dipelajari siswa juga telah berubah. g. Menindaklanjuti Hasil Evaluasi Berdasarkan data yang telah dihimpun, diolah, dianalisis, dan disimpulkan maka Anda sebagai guru atau evaluator bisa mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan sebagai tindak lanjut konkret dari kegiatan penilaian. Dengan demikian, seluruh kegiatan penilaian yang telah dilakukan akan membawa banyak manfaat karena terjadi berbagai perubahan dan atau perbaikan.
  • 25. 5. Instrumen Analisa Kelebihan dan Kekurangan Disertai Tindak Lanjut dari Teknik Penilaian Kelas 1. Aspek Sikap No. Teknik Penilaian Kelebihan Kekurangan Tindak Lanjut Dari Kekurangan Penilaian 1 Observasi - Observer dapat mencatat langsung setiap kejadian yang terjadi - Observer tidak memerlukan bahasa verbal sebagai alat bantu untuk memperoleh data - Penilaian bersifat subjektif - Menungkinkan terjadinya ketidakwajaran apabila yang diobservasi mengetahui bahwa sedang diobservasi - Observer harus sangat teliti dalam mengamati setiap kejadian yang terjadi - Diusahakan objek observasi untuk bersikap seperti biasa tanpa membuat obyek observasi merasa tidak nyaman. - Observasi bisa dilakukan lebih dari satu orang agar hasil observasi bisa lebih teliti dan memudahkan pengamatan. 2 Penilaian Diri - Melatih kejujuran siswa ketika mengemukakan kelebihan dan kekurangan pada dirinya sendiri - Melatih keterbukaan siswa - Penilaian bersifat subjektif - Kemungkinan dalam pengisiannya tidak sesuai dengan kemampuannya - Kemungkinan siswa mengisi data dengan mengikuti temannya - Memberikan perhatian lebih kepada siswa dan mengarahkan siswa untuk bekerja secara mandiri 3 Penilaian Antar Teman - Melatih keberanian siswa dalam menilai kemampuan temannya - Melatih kemampuan siswa - Penilaian bersifat subjektif - Memungkinkan siswa asal-asalan dalam menilai temannya - Memberikan kriteria yang jelas sehingga memudahkan siswa untuk menilai temannya
  • 26. dalam 4 Jurnal - Penilaian sikap setiap siswa akan terlihat lebih jelas dan lengkap - Terlihat perkembangan sikap siswa - Penilaian bersifat subjektif - Guru akan kesulitan jika harus melakukan dalam kelas besar - Penilaian bisa dilakukan secara bertahap sehingga tidak menumpuk di akhir sehingga tidak memberatkan guru 2. Aspek Pengetahuan No. Teknik Penilaian Kelebihan Kekurangan Tindak Lanjut Dari Kekurangan Penilaian 1 Tes Tulis - Objektifitas hasil penilaian dapat lebih dipertanggung jawabkan daripada tes lisan atau yang lainnya - Psikologis siswa lebih bebas dan tidak terikat - Dapat mengukur kemampuan sejumlah siswa dalam tempat yang berbeda dan dalam waktu yang sama - Kekhawatiran siswa dapat melakukan kecurangan (menyontek) - Jika menggunakan instrumen berupa soal uraian, lalu tulisan siswa dan bahasa siswa yang kurang baik akan sulit dipahami oleh guru sehingga memungkinkan salah pengertian - Sebaiknya diawal diberikan cara pengerjaan secara terstruktur sehingga hasil pekerjaan siswa lebih terurut dan teratur sehingga memudahkan pada saat penilaian tes tulis 2 Tes Lisan - Tidak mungkin ada yang menyontek - Bisa melihat sikap dan kepribadian siswa. - Subjektifitas tinggi - Membutuhkan waktu yang lebih lama - Mengefisiensikan waktu dengan tes lisan jawaban singkat
  • 27. No. Teknik Penilaian Kelebihan Kekurangan Tindak Lanjut Dari Kekurangan Penilaian - Ketika pertanyaan kurang dipahami, maka siswa dapat meminta penjelasan mengenai pertanyaan yang dimaksud - Siswa dapat menjawab menggunakan argumennya sendiri - Akan menjadi masalah bagi siswa yang pintar tapi ketika menjawab pertanyaan secara lisan ia gugup 3 Penugasan - Membina siswa untuk terbiasa mencari, mengolah, dan memahami informasi sendiri - Membina tanggung jawab dan disiplin siswa - Jika tugasnya berkelompok maka akan membangun kerjasama antar siswa - Meskipun objektif tapi tidak dapat menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya karena pengerjaan tugas bisa bekerjasama dengan temannya, melihat buku/catatan, dan lain-lain. - Bisa memberikan tugas yang bersifat bebas, dimana yang dimaksud adalah siswa bisa memilih topik sendiri yang berbeda dengan temannya sehingga mengurangi kemungkinan mencontek pekerjaan temannya. 3. Aspek Keterampilan No. Teknik Penilaian Kelebihan Kekurangan Tindak Lanjut Dari Kekurangan Penilaian 1 Kinerja - Memotivasi siswa untuk aktif - Tidak semua materi pelajaran dapat - Bisa memberikan point tambahan
  • 28. No. Teknik Penilaian Kelebihan Kekurangan Tindak Lanjut Dari Kekurangan Penilaian - Mempermudah siswa untuk memahami sebuah konsep dari yang abstrak ke konkrit - Kemampuan anak dapat dioptimalkan - Melatih keberanian siswa dalam mempermudah penggalian ide-ide - Mampu menilai kamampuan dan ketrampilan kinerja siswa dalam menggunakan alat dan sebagainya. - Hasil penilaian langsung dapat diketahui oleh siswa dilakukan penilaian ini - Nilai bergantung dengan hasil kerja - Jika jumlah siswanya banyak, guru kesulitan untuk melakukan penilaian ini - Waktu terbatas untuk mengadakan penilaian seluruh siswa - Siswa yang kurang pintar akan merasa minder - Karena siswa terlalu banyak sehingga sulit untuk melakukan pengawasan - Sarana dan prasarana penunjang kurang lengkap untuk keaktifan sehingga tidak tergantung dengan hasil kerja - Melengkapi sarana dan prasarana penunjang pembelajaran 2 Produk - Guru dapat menilai kreatifitas anak untuk melihat siswa memiliki daya cipta dan mempunyai kompetensi - Kompetensi masing-masing anak betul- betul dapat diketahui secara obyektif - Siswa dapat mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh secara - Memerlukann waktu yang cukup banyak - Membutuhkan biaya yang lebih besar - Kemampuan fisik sebagai penunjang tidak sama - Penilaiannya subjektif - Bisa dilakukan dengan membuat jadwal bekerja sehingga waktu tidak banyak terbuang - Bekerja bisa dilakukan berkelompok sehingga siswa dengan fisik yang kurang menunjang bisa dibantu anggota
  • 29. No. Teknik Penilaian Kelebihan Kekurangan Tindak Lanjut Dari Kekurangan Penilaian langsung kelompoknya yang memiliki kemampuan fisik lebih 3 Proyek - Siswa lebih bebas mengeluarkan ide - Banyak kesempatan berkreasi - Mendidik siswa lebih mandiri dan bertanggung jawab - Meringankan guru dalam pemberian materi pelajaran - Dapat meningkatkan kreatifitas siswa - Ada rasa tanggung jawab dari siswa terhadap tugas-tugas yang diberikan - Guru dan siswa lebih kreatif - Jika berkelompok, kemungkinan ada siswa yang malas dan hanya titip nama - Didominasi oleh siswa yang mampu bekerja - Sulit dipantau oleh guru - Hasilnya kurang obyektif - Menghabiskan banyak waktu - Kemungkinan tugas yang dibuat belum tentu hasil pekerjaan siswa atau hasil dibantu orang lain - Melakukan pengawasan secara berkala untuk memantau kemajuan proyek sehingga bisa mengefisiensikan waktu, mengecek apakah tugas dikerjakan sendiri, dan apakah tugas dikerjakan oleh semua anggota kelompok 4 Portofolio - Mengetahui perkembangan siswa secara individual - Siswa tidak perlu menunggu siswa lain untuk menyelesaikan kompetensi dasar yang sudah ditentukan - Memudahkan guru untuk mencari solusi bagi siswa yang mengalami kesulitan - Membutuhkan waktu yang banyak untuk melakukan penilaian - Sulit dilaksanakan di kelas yang besar (siswanya banyak) - Untuk memudahkan penilaian bisa hanya menilai beberapa sub materi dalam portofolio yang menurut siswa dikerjakan dengan baik (sub bab terbaik)
  • 30. No. Teknik Penilaian Kelebihan Kekurangan Tindak Lanjut Dari Kekurangan Penilaian belajar - Memotifasi siwa untuk kerja mandiri - Siswa akan mampu menghargai hasil karya siswa lain