Dokumen tersebut membahas penggunaan komponen kognitif dari taksonomi Bloom dalam konteks pembelajaran matematika. Dokumen tersebut menjelaskan enam komponen kognitif (pengetahuan, pemahaman, terapan, analisis, sintesis, evaluasi) beserta contoh soal untuk setiap komponen tersebut pada materi aritmatika dan aljabar.
1. Contoh Penggunaan Komponen Kognitif dari Taksonomi Bloom
Dua psikolog pembelajaran yang terkenal adalah Benjamin S. Bloom dan David R. Krathwohl,
mereka menciptakan yang dikenal dengan taksonomi. Di dalam taksonomi ini dikenal adanya
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Seiring perkembangan zaman, dunia kependidikan
banyak diilhami oleh pengetahuan terhadap taksonomi tersebut. Oleh karena itu, kebanyakan
pendidik atau pengajar di negara kita, Indonesia, menggunakan istilah yang tercantum dalam
taksonomi tersebut untuk mengembangkan indikator-indikator pembelajaran berbagai mata
pelajaran. Namun, sejauhmana ketepatan istilah tersebut ketika diterapkan dalam penggunaannya
untuk perangkat-perangkat pembelajaran, misalnya domain kognitif, dimana komponen yang
berkaitan dengan hal ini diantaranya pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension),
terapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation). Tujuan dari
artikel ini untuk berbagi informasi tentang istilah tersebut dan bentuk pengembangannya dalam
penentuan sasaran kognitif berikut contoh butir tes yang dapat diajukan sesuai indikator
kognitifnya.
a. Pengetahuan
Sebagai seorang guru atau fasilitator penting bagi mereka untuk tidak hanya mengajarkan materi
pembelajaran begitu saja, tetapi juga menelusuri sejauhmana informasi yang mereka ketahui
terkait topik yang dibicarakan. Oleh karena itu, perlunya tes atau memberikan pertanyaan kepada
peserta didik menjadi tujuan untuk mengetahui seberapa baik pengetahuan peserta didik di kelas
dalam mengikuti pembelajaran dan yang telah dimiliki sebagai hasil belajar. Beberapa contoh
sasaran dan pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru di kelas berkaitan dengan pengetahuan
matematika.
Contoh: Pengetahuan dalam Aritmetika
Sasaran Kognitif Butir Tes
1. Siswa akan memberikan definisi tentang
suatu bilangan genap
1. Definisikan bilangan genap
2. Siswa akan menyatakan hasil kali sebarang
pasangan bilangan bulat satu digit
2. Berapa hasil kali dari (-3) x (-7)?
3. Siswa akan mengidentifikasi bagian-bagian
pecahan
3. Dalam pecahan 2/3, yang mana sebagai
penyebut
4. Siswa akan menjelaskan pengertian dari
akar kuadrat dari suatu bilangan
4. Apa yang dimaksud dengan akar kuadrat
dari suatu bilangan?
Contoh: Pengetahuan dalam Aljabar
Sasaran Kognitif Butir Tes
1. Siswa akan mendefinisikan simbol an
1. Jelaskan pengertian dari simbol an
2. Siswa akan menuliskan rumus persamaan 2. Tuliskan rumus persamaan kuadrat
2. kuadrat
3. Siswa akan menjelaskan simbol logn a 3. Apa yang dimaksud dengan simbol logn a
4. Siswa akan mendefinisikan ordinat dan
absis
4. Definisikan suku dari ordinat dan absis
b. Pemahaman
Begitu pula dengan pemahaman, pemerolehan fakta-fakta dan keterampilan-keterampilan
matematis biasanya dicapai melalui aktivitas kognitif selain dari pengetahuan. Beberapa contoh
sasaran dan pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru di kelas berkaitan dengan pemahaman
matematika.
Contoh: Pemahaman dalam Aritmetika
Sasaran Kognitif Butir Tes
1. Siswa akan mengidentifikasi bilangan
genap dan bilangan ganjil
1. Yang mana dari bilangan-bilangan ini
merupakan bilangan genap? 8, 11, 19, 352,
781, 28, 1001, 998
2. Siswa akan menghitung hasil bagi dari dua
pecahan
2. Tentukan hasil bagi dari 7/8 ÷ 2/3
3. Siswa akan menaksir akar kuadrat dari
suatu bilangan
3. Tentukan akar kuadrat dari 398,43
Contoh: Pemahaman dalam Aljabar
Sasaran Kognitif Butir Tes
1. Siswa akan pangkat dari bentuk an
1. Bilangan apa yang diwakili oleh (-2)3
?
2. Siswa akan menghitung logaritma 2. Tentukan log3 81
3. Siswa akan menentukan hasil kali dari
suatu monomial dan binomial
3. Tentukan hasil kali dari 3x(2x2
– 4y)
4. Siswa akan memberikan contoh-contoh
persamaan kuadrat
4. Berikan suatu contoh dari persamaan
kuadrat?
c. Terapan
Contoh masalah yang membutuhkan terapan kognitif dari matematika
Aritmetika atau Aljabar
Jika anda hendak bekerja untuk suatu perusahaan dan berencana tinggal untuk selama lima
tahun, mana yang akan menguntungkan untuk anda sepakat menerimanya gaji setiap tahun naik
$500 atau setiap pertengahan tahun naik $200?
Trigonometri
3. Posisi suatu pohon mati yang besar di daerah pemukiman dan, pada siang hari, gunakan
trigonometri untuk menghitung apakah dapat ditebang tanpa merusak pohon-pohon yang lain,
kebun bunga, atau rumah-rumah yang berdekatan.
d. Analisis
Level keempat sasaran kognitif adalah analisis. Untuk pembelajaran matematika, biasanya
menyelesaikan soal matematika cerita dan mempelajari bukti-bukti lengkap dari teorema
membutuhkan kemampuan kognitif, dalam hal ini adalah analisis. Guru-guru dapat membantu
siswanya mengembangkan kemampuan analitik sendiri dengan menjelaskan alasan-alasan untuk
masing-masing langkah dalam solusi beragam masalah dan dengan mendiskusikan rasional
untuk masing-masing pernyataan dalam bukti-bukti teorema. Beberapa contoh sasaran dan
pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru di kelas berkaitan dengan analisis dalam pelajaran
matematika.
Contoh: Analisis dalam Aritmetika
Sasaran Kognitif Butir Tes
1. Siswa akan menjelaskan alasan kenapa a/b
÷ c/d sama dengan a/b x d/c dimana a, b, c,
dan d merupakan bilangan asli.
1. Jelaskan alasan kenapa pembagian dari 2/3 ÷
7/11 dapat ditulis sebagai 2/3 x 11/7
2. Siswa akan menjelaskan kenapa 2112 basis
3 sama dengan 68 basis 10
2. Kenapa 2112 basis 3 sama dengan 68 basis
10
e. Sintesis
Setelah analisis, dalam memahami dan mengembangkan pengetahuan tentang matematika,
kemampuan yang harus guru latihkan kepada peserta didik adalah sintesis. Kemampuan ini
dibutuhkan dalam membuktikan teorema, menulis istilah, dan memformulasi dan menguji
hipotesis. Peserta didik dapat meningkatkan kekuatan sintesis mereka dengan menuliskan bukti-
bukti teorema, dengan mengkomunikasikan interpretasi mereka tentang struktur matematika
yang kompleks kepada guru dan teman kelas (baik secara tertulis atau bentuk lisan), serta
mengajarkan prinsip-prinsip matematika kepada yang lainnya. Beberapa contoh sasaran dan
pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru di kelas berkaitan dengan sintesis dalam pelajaran
matematika.
Contoh: Sintesis dalam Aritmetika
Sasaran Kognitif Butir Tes
1. Siswa akan mengembangkan prosedur
untuk perkalian bilangan dengan basis
1. Susunlah suatu tabel perkalian satu digit
dengan basis tujuh, dan tuliskan suatu
4. beragam himpunan aturan dan prosedur untuk
menentukan hasil kali bilangan-bilangan dua
dan tiga digit basis tujuh.
2. Siswa akan menjelaskan kenapa 2112 basis
3 sama dengan 68 basis 10
2. Kenapa 2112 basis 3 sama dengan 68 basis
10
3. Siswa akan membuktikan teorema-teorema
geometri ruang
3. Buktikan bahwa volume dari suatu limas
sama dengan sepertiga hasil kali luas alas dan
tingginya
f. Evaluasi
Level paling tinggi dari aktivitas kognitif, evaluasi, adalah memutuskan materi dengan
pertimbangan keakuratan internal, konsistensi, dan kelengkapan atau pertimbangan materi
menurut standar eksternal yang diterima secara umum. Dalam bentuk yang paling kompleks,
evaluasi memerlukan penggunaan semua level yang lain dari aktivitas kognitif. Evaluasi dapat
dilakukan oleh siswa melalui istilah makalah-makalah dan proyek-proyek, diskusi kelas, jenis-
jenis tertentu dari tugas pekerjaan rumah dan permainan ruang kelas yang dipersiapkan dengan
hati-hati. Beberapa contoh sasaran dan pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru di kelas
berkaitan dengan evaluasi dalam pelajaran matematika.
Sasaran Kognitif Butir Tes
1. Siswa akan menguraikan dan
membandingkan kelebihan dua algoritma
standar untuk menghitung akar kuadrat dari
bilangan-bilangan
1. Tentukan akar kuadrat dari 6342,173
menggunakan dua metode yang diberikan di
kelas. Bandingkan dua metode tersebut dan
jelaskan kelebihan dan kekurangan tiap
metode!
2. Siswa akan menjelaskan nilai nol sebagai
suatu bilangan dalam sistem bilangan kita
2. Andaikan bahwa, seperti kebanyakan orang
yang hidup bertahun-tahun yang lalu, kita
harus menggunakan suatu sistem bilangan
yang tidak memiliki suatu bilangan nol. Apa
keterbatasan yang mungkin dalam
menempatkan hal ini pada sistem bilangan kita
dan metode dalam penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian?
3. Siswa akan mempertimbangkan nilai
perluasan sistem bilangan kita untuk
memasukkan bilangan irasional
3. Kenapa penting untuk memasukkan
himpunan bilangan irasional dalam sistem
bilangan kita?
Dari penjelasan di atas, tantangan yang ada saat ini dimana guru perlu mengekstensi penggunaan
sasaran kognitif berdasarkan tingkatannya disertai dengan butir tes yang tepat untuk
mewakillinya. Jadi, tugas kalian adalah latihan untuk menelusuri lebih jauh seperti apa buku-
5. buku belajar matematika yang digunakan peserta didik baik di sekolah. Sebagai pertanyaan
untuk mendukung latihan yang dimaksudkan adalah:
1. Kumpulkan dan klasifikasi contoh masalah matematika yang dikembangkan dalam buku-
buku matematika baik tingkat SD, SMP, dan SMA berdasarkan ruang lingkup setiap
tingkatan. Misalnya, tingkat sekolah dasar
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1. Bilangan
2. Geometri dan pengukuran
3. Pengolahan data
Misalnya, tingkat sekolah menengah pertama
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1. Bilangan
2. Aljabar
3. Geometri dan Pengukuran
4. Statistika dan Peluang
Misalnya, tingkat sekolah menengah atas
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMA/MA meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1. Logika
2. Aljabar
3. Geometri
4. Trigonometri
5. Kalkulus
6. Statistika dan Peluang.
2. Identifikasi komponen kognitif yang ditargetkan dari masalah-masalah matematika tersebut
dengan menentukan sasaran kognitifnya ke dalam kelompok komponen, seperti pengetahuan,
pemahaman, terapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (jika ada bagian dari komponen-
komponen tersebut tidak anda temukan, seperti apa menurut anda dapat dikembangkan?)
3. Tugas ini anda buat dalam 2 versi bahasa, Inggris dan Indonesia.