SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
IMUNOGEN & ANTIGEN
KELOMPOK 1 & 2
IMUNOGEN
Imunologi berasal dari bahasa latin, immunis dan logos. Immunis berarti bebas dari
penyakit atau kuman. Logos berarti ilmu. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang imunitas atau kekebalan akibat adanya rangsangan molekul asing dari luar
maupun dari dalam tubuh hewan atau manusia, baik yang bersifat infeksius maupun
non infeksius. Pernyataan ini berkembang dengan pesat semenjak adanya
pembuktian dari Edward Jenner.
Imunologi merupakan ilmu yang cukup baru, yaitu mulai berkembang di abad ke-18.
Pada abad ini, seorang ilmuwan bernama Edward Jenner mempelajari suatu
fenomena, yaitu apabila virus cacar secara sengaja diinokulasikan pada orang sehat
maka akan melindungi orang tersebut dari penyakit cacar. Hal inilah yang mendasari
penemuan vaksin. Vaksinasi adalah tindakan secara sengaja menginokulasikan
patogen yang dilemahkan ke dalam tubuh individu sehat. Hal ini bertujuan untuk
menimbulkan kekebalan tubuh terhadap patogen yang sama. Edward Jenner
meyakini bahwa terdapat sesuatu yang mendorong seorang individu bisa bertahan
terhadap serangan penyakit.
● Sistem imun alamiah (Innate immunity)
Sistem imun alamiah (Innate immunity) adalah pertahanan tubuh yang mempunyai
sifat tidak spesifik dan merupakan pertahanan pertama. Imunitas alami berfungsi sebagai
system pertahanan terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit. Secara umum imunitas
alami berfungsi untuk:
● (i). Menjadi penghadang terdepan terhadap antigen. Jaringan epitel dan selaput mukosa
merupakan pelindung tubuh dari kemungkinan masuknya berbagai pathogen
● (ii). Mengidentifikasi dan memusnahkan pathogen. Berbagai sel fagosit yang tersebar
pada berbagai jaringan senantiasa siap memusnahkan setiap pathogen yang menginfasi
jaringan.
● (iii). Mengawali reaksi inflamasi. Setiap ada kerusakan jaringan baik oleh karena infeksi
pathogen maupan trauma akan membangkitkan reaksi inflamasi sebagai respon imun alami
agar kerusakan tidak meluas.
Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity) dan
Speifik (adaptive immunity)
● Adaptive immunity adalah merupakan sistem pertahanan tubuh lapis kedua, jika innate
immunity tidak mampu mengeliminasi agen penyakit. Hal ini terjadi jika fagosit tidak
mengenali agen infeksius, sebab hanya sedikit reseptor yang cocok untuk agen infeksius
atau agen tidak bertindak sebagai faktor antigen terlarut (soluble antigen) yang aktif. Jika
hal ini terus menerus, maka akan diperlukan model spesifik yang akan berikatan lansung
dengan agen infeksius yang dikenal dengan antibodi dan selanjutnya akan terjadi pada
poses fagositosis
Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System)
Farmasi dan imunologi ?
imunologi salah satu cabang ilmu yang penting bagi farmasis karena :
1. Imnologi memberikan kejelasan konseptual dan metode yang diperlukan untuk
mengembangkan metode diagnostic dan obat-obatan baru yang berhubungan dengan
penyembuhan 21 Modul Imunologi dan penguatan system imun. Sebagai cabang ilmu
biologi yang mengkaji objek system imun, imunologi berkaitan dengan tujuan farmasi
yaitu untuk mengetahui obat-obatan yang berguna untuk menghilangkan gejala dan
keluhan sakit, mengembalikan homeostasis tubuh dan penguatan system imun
terutama untuk penyakit autoimun. Banyak cabang imunologi yang berkaitan dengan
penyakit dan bidang kerja farmasi antara lain imunofarmakologi, imunodiagnosis,
imunopatologi dan imunogenetika. Imunologi membantu metodologi pada riset-riset
ilmiah untuk pengembangan metode terapi dan metode diagnosis. Saat ini teknik
pemeriksaan gejala dan tanda penyakit baik pada manusia maupun pada hewan
banyak yang menggunakan prinsip-prinsip yang dikembangkan dari imunologi,
misalnya imunositokimia, imunohistokimia, imunogenotyping dll.
2. Imunologi merupakan salah satu ilmu yang dapat menjelaskan dan untuk menguraikan
mekanisme patofisiologi penyakit. Mengetahui bagaimana cara tubuh manusia melawan
kuman merupakan salah satu pengetahuan penting dalam kajian dibidang farmasi. Imunologi
menjelaskan berbagai mekanisme patofisiologi penyakit dimana hal itu menjadi pengetahun
yang penting untuk mendapatkan obat baru. Baik untuk menyelenggarakan fungsi pelayanan
asuhan kefarmasian maupun untuk dasar pengembangan obat baru konsep penyakit
merupakan pengetahun dasar bagi seorang farmasis.
3. Perkembangan terbaru dibidang terapi penyakit banyak menggunakan produk biosimilar
hasil pengembangan riset dibidang imunologi dan biomolekuler. Penelitian bagaimana
pengaturan respon imun, factor apa saja yang berpengaruh dan produk biosimilar yang
bagaimana yang bermanfaat untuk terapi menjadi focus dan tujuan utama saat ini. Telah
dicoba berbagai vaksin DNA, sitokin sintetik, antibody antitumor, dan sebagainya.
4. Dalam perkembangannya imunologi berhubungan dengan berbagai cabang ilmu farmasi,
baik dengan farmakologi (imunofarmakologi), terapi obat (farmakoterapi), metode diagnostic
(imunodiagnostik), teknologi farmasi maupun penemuan obat baru.
Beberapa istilah baru yang akrab pada kajian imunofarmakologi antara lain
imunodepresan/Imunosupresa, imunostimulan dan imunomodulator. Imunodepresan
adalah obat atau agen farmakologis yang bersifat menekan system imun, misalnya
obat-obatan golongan kortikosteroid, NSAID, azatioprin, mikofenolat mofentil,
siklofosfamid dan beberapa agen untuk kemoterapi (doxorubicine)
Imunostimulansia adalah obat atau agen farmakologis yang bersifat memacu respon
imun, terutama digunakan pada pasien dengan gangguan imunodefisinesi misalnya
pada infeksi TBC, pasien AIDS maupun pada pasien kanker dengan kemoterapi.
Beberapa agen imunostimulansia antara lain levamisol, talidomid, interferon dan vaksin
yang bersifat meningkatkan jumlah sel B, sel T maupun sel yang lain.
ANTIGEN
Antigen adalah zat yang merangsang respon imunitas, terutama dalam
menghasilkan antibodi. Permukaan bakteri dan virus mengandung banyak
protein dan polisakarida yang bersifat antigen. Didalam antigen terdapat
bagian yang dapat membangkitkan respon imunitas (menginduksi
pembentukan antibodi) yang disebut epitop.
Contoh antigen: sel hewan lain, virus. Toksin, toksoid, bakteri dan vaksin
● EPITOP
Disebut juga antigen determinan. Merupakan bagian antigen yang dapat menginduksi
pembentukan antibodi dan dapat diikat secara spesifik oleh bagian dari antibodi atau reseptor
pada limfosit T (TCR).
Perannya dalam sistem imun yaitu terikat oleh reseptor limfosit dan terikat oleh efektor
(antibodi atau sel T sitotoksik).
MOLEKUL ANTIGEN
HAPTEN :
Disebut juga dengan antigen determinan dengan berat molekul rendah. Hapten adalah
molekul kecil yang mempunyai kandungan antigenik (molekul karier) yang diikat oleh
molekul besar (imunogen). Namun hapten ini tidak dapat memacu produksi antibodi jika
tidak berikatan dengan molekul besar sehingga disebut sebagai molekul non-
imunogenik.
Sedangkan paratop merupakan area antibodi yang mengenal sisi antigen.
KLASIFIKASI ANTIGEN
Antigen Eksogen :
Antigen eksogen adalah antigen-antigen yang disajikan dari luar kepada hospes dalam
bentuk mikroorganisme, serbuk sari, obat-obatan, atau polutan. Antigen ini
bertanggungjawab terhadap suatu spektrum penyakit manusia, mulai dari penyakit
infeksi sampai ke penyakit-penyakit yang dibenahi secara immunologi, seperti pada
asma.
Antigen Endogen :
Antigen endogen adalah antigen yang terdapat didalam tubuh dan meliputi antigen-
antigen berikut: Antigen Senogeneik (Heterolog), Antigen Autolog dan Antigen Idiotipik
atau Antigen Alogenik (Homolog).
KLASIFIKASI ANTIGEN BERDASARKAN EPITOP
1. UNIDETERMINAN:
- UNIVALEN 
- MULTIVALEN 
2. MULTIDETERMINAN:
- UNIVALEN   
- MULTIVALEN      
Unideterminan, univalen : Hanya satu jenis determinan/ epitop pada satu molekul.
Unideterminan, multivalen : Hanya satu jenis determinan tetapi dua atau lebih
determinan tersebut ditemukan pada satu molekul
Multideterminan, univalen : Banyak epitop yang bermacam-macam tetapi hanya satu
dari setiap macamnya (kebanyaan protein).
Multideterminan, multivalen : Banyak macam determinan dan banyak dari setiap
macam pada satu molekul
KLASIFIKASI ANTIGEN MENURUT SIFAT KIMIAWI
Hidrat arang (polisakarida) : Hidrat arang pada umumnya imunogenik.
Lipid : Lipid biasanya tidak imunogenik kecuali bila diikat protein pembawa.
Asam nukleat : Asam nukleat tidak imunogenik, tetapi dapat menjadi imunogenik bila diikat
protein molekul pembawa.
Protein : Kebanyakan protein adalah imunogenik dan pada umumnya multideterminan dan
univalent.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Imunologi (1).pptx

Similar to Imunologi (1).pptx (20)

Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)
 
ISTEM IMUN.pptx
ISTEM IMUN.pptxISTEM IMUN.pptx
ISTEM IMUN.pptx
 
Imunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptxImunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptx
 
Makalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkapMakalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkap
 
Materi biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fixMateri biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fix
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
imunologi1.ppt
imunologi1.pptimunologi1.ppt
imunologi1.ppt
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Aplikasi imunologi
Aplikasi imunologiAplikasi imunologi
Aplikasi imunologi
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
vaksin, antibodi monoklonal, antibodi dan antibiotik
vaksin, antibodi monoklonal, antibodi dan antibiotikvaksin, antibodi monoklonal, antibodi dan antibiotik
vaksin, antibodi monoklonal, antibodi dan antibiotik
 
Pengantar pni
Pengantar pniPengantar pni
Pengantar pni
 
anti body
anti bodyanti body
anti body
 
ppt sistem imun copy.pptx
ppt sistem imun copy.pptxppt sistem imun copy.pptx
ppt sistem imun copy.pptx
 
Moh Zulikram (Tugas HIV) 2D.docx
Moh Zulikram (Tugas HIV) 2D.docxMoh Zulikram (Tugas HIV) 2D.docx
Moh Zulikram (Tugas HIV) 2D.docx
 

Recently uploaded

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 

Imunologi (1).pptx

  • 2. IMUNOGEN Imunologi berasal dari bahasa latin, immunis dan logos. Immunis berarti bebas dari penyakit atau kuman. Logos berarti ilmu. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan akibat adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh hewan atau manusia, baik yang bersifat infeksius maupun non infeksius. Pernyataan ini berkembang dengan pesat semenjak adanya pembuktian dari Edward Jenner. Imunologi merupakan ilmu yang cukup baru, yaitu mulai berkembang di abad ke-18. Pada abad ini, seorang ilmuwan bernama Edward Jenner mempelajari suatu fenomena, yaitu apabila virus cacar secara sengaja diinokulasikan pada orang sehat maka akan melindungi orang tersebut dari penyakit cacar. Hal inilah yang mendasari penemuan vaksin. Vaksinasi adalah tindakan secara sengaja menginokulasikan patogen yang dilemahkan ke dalam tubuh individu sehat. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap patogen yang sama. Edward Jenner meyakini bahwa terdapat sesuatu yang mendorong seorang individu bisa bertahan terhadap serangan penyakit.
  • 3. ● Sistem imun alamiah (Innate immunity) Sistem imun alamiah (Innate immunity) adalah pertahanan tubuh yang mempunyai sifat tidak spesifik dan merupakan pertahanan pertama. Imunitas alami berfungsi sebagai system pertahanan terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit. Secara umum imunitas alami berfungsi untuk: ● (i). Menjadi penghadang terdepan terhadap antigen. Jaringan epitel dan selaput mukosa merupakan pelindung tubuh dari kemungkinan masuknya berbagai pathogen ● (ii). Mengidentifikasi dan memusnahkan pathogen. Berbagai sel fagosit yang tersebar pada berbagai jaringan senantiasa siap memusnahkan setiap pathogen yang menginfasi jaringan. ● (iii). Mengawali reaksi inflamasi. Setiap ada kerusakan jaringan baik oleh karena infeksi pathogen maupan trauma akan membangkitkan reaksi inflamasi sebagai respon imun alami agar kerusakan tidak meluas. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity) dan Speifik (adaptive immunity)
  • 4. ● Adaptive immunity adalah merupakan sistem pertahanan tubuh lapis kedua, jika innate immunity tidak mampu mengeliminasi agen penyakit. Hal ini terjadi jika fagosit tidak mengenali agen infeksius, sebab hanya sedikit reseptor yang cocok untuk agen infeksius atau agen tidak bertindak sebagai faktor antigen terlarut (soluble antigen) yang aktif. Jika hal ini terus menerus, maka akan diperlukan model spesifik yang akan berikatan lansung dengan agen infeksius yang dikenal dengan antibodi dan selanjutnya akan terjadi pada poses fagositosis Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System)
  • 5. Farmasi dan imunologi ? imunologi salah satu cabang ilmu yang penting bagi farmasis karena : 1. Imnologi memberikan kejelasan konseptual dan metode yang diperlukan untuk mengembangkan metode diagnostic dan obat-obatan baru yang berhubungan dengan penyembuhan 21 Modul Imunologi dan penguatan system imun. Sebagai cabang ilmu biologi yang mengkaji objek system imun, imunologi berkaitan dengan tujuan farmasi yaitu untuk mengetahui obat-obatan yang berguna untuk menghilangkan gejala dan keluhan sakit, mengembalikan homeostasis tubuh dan penguatan system imun terutama untuk penyakit autoimun. Banyak cabang imunologi yang berkaitan dengan penyakit dan bidang kerja farmasi antara lain imunofarmakologi, imunodiagnosis, imunopatologi dan imunogenetika. Imunologi membantu metodologi pada riset-riset ilmiah untuk pengembangan metode terapi dan metode diagnosis. Saat ini teknik pemeriksaan gejala dan tanda penyakit baik pada manusia maupun pada hewan banyak yang menggunakan prinsip-prinsip yang dikembangkan dari imunologi, misalnya imunositokimia, imunohistokimia, imunogenotyping dll.
  • 6. 2. Imunologi merupakan salah satu ilmu yang dapat menjelaskan dan untuk menguraikan mekanisme patofisiologi penyakit. Mengetahui bagaimana cara tubuh manusia melawan kuman merupakan salah satu pengetahuan penting dalam kajian dibidang farmasi. Imunologi menjelaskan berbagai mekanisme patofisiologi penyakit dimana hal itu menjadi pengetahun yang penting untuk mendapatkan obat baru. Baik untuk menyelenggarakan fungsi pelayanan asuhan kefarmasian maupun untuk dasar pengembangan obat baru konsep penyakit merupakan pengetahun dasar bagi seorang farmasis. 3. Perkembangan terbaru dibidang terapi penyakit banyak menggunakan produk biosimilar hasil pengembangan riset dibidang imunologi dan biomolekuler. Penelitian bagaimana pengaturan respon imun, factor apa saja yang berpengaruh dan produk biosimilar yang bagaimana yang bermanfaat untuk terapi menjadi focus dan tujuan utama saat ini. Telah dicoba berbagai vaksin DNA, sitokin sintetik, antibody antitumor, dan sebagainya. 4. Dalam perkembangannya imunologi berhubungan dengan berbagai cabang ilmu farmasi, baik dengan farmakologi (imunofarmakologi), terapi obat (farmakoterapi), metode diagnostic (imunodiagnostik), teknologi farmasi maupun penemuan obat baru.
  • 7.
  • 8. Beberapa istilah baru yang akrab pada kajian imunofarmakologi antara lain imunodepresan/Imunosupresa, imunostimulan dan imunomodulator. Imunodepresan adalah obat atau agen farmakologis yang bersifat menekan system imun, misalnya obat-obatan golongan kortikosteroid, NSAID, azatioprin, mikofenolat mofentil, siklofosfamid dan beberapa agen untuk kemoterapi (doxorubicine) Imunostimulansia adalah obat atau agen farmakologis yang bersifat memacu respon imun, terutama digunakan pada pasien dengan gangguan imunodefisinesi misalnya pada infeksi TBC, pasien AIDS maupun pada pasien kanker dengan kemoterapi. Beberapa agen imunostimulansia antara lain levamisol, talidomid, interferon dan vaksin yang bersifat meningkatkan jumlah sel B, sel T maupun sel yang lain.
  • 9. ANTIGEN Antigen adalah zat yang merangsang respon imunitas, terutama dalam menghasilkan antibodi. Permukaan bakteri dan virus mengandung banyak protein dan polisakarida yang bersifat antigen. Didalam antigen terdapat bagian yang dapat membangkitkan respon imunitas (menginduksi pembentukan antibodi) yang disebut epitop. Contoh antigen: sel hewan lain, virus. Toksin, toksoid, bakteri dan vaksin
  • 10. ● EPITOP Disebut juga antigen determinan. Merupakan bagian antigen yang dapat menginduksi pembentukan antibodi dan dapat diikat secara spesifik oleh bagian dari antibodi atau reseptor pada limfosit T (TCR). Perannya dalam sistem imun yaitu terikat oleh reseptor limfosit dan terikat oleh efektor (antibodi atau sel T sitotoksik). MOLEKUL ANTIGEN
  • 11. HAPTEN : Disebut juga dengan antigen determinan dengan berat molekul rendah. Hapten adalah molekul kecil yang mempunyai kandungan antigenik (molekul karier) yang diikat oleh molekul besar (imunogen). Namun hapten ini tidak dapat memacu produksi antibodi jika tidak berikatan dengan molekul besar sehingga disebut sebagai molekul non- imunogenik.
  • 12. Sedangkan paratop merupakan area antibodi yang mengenal sisi antigen.
  • 13. KLASIFIKASI ANTIGEN Antigen Eksogen : Antigen eksogen adalah antigen-antigen yang disajikan dari luar kepada hospes dalam bentuk mikroorganisme, serbuk sari, obat-obatan, atau polutan. Antigen ini bertanggungjawab terhadap suatu spektrum penyakit manusia, mulai dari penyakit infeksi sampai ke penyakit-penyakit yang dibenahi secara immunologi, seperti pada asma. Antigen Endogen : Antigen endogen adalah antigen yang terdapat didalam tubuh dan meliputi antigen- antigen berikut: Antigen Senogeneik (Heterolog), Antigen Autolog dan Antigen Idiotipik atau Antigen Alogenik (Homolog).
  • 14. KLASIFIKASI ANTIGEN BERDASARKAN EPITOP 1. UNIDETERMINAN: - UNIVALEN  - MULTIVALEN  2. MULTIDETERMINAN: - UNIVALEN    - MULTIVALEN       Unideterminan, univalen : Hanya satu jenis determinan/ epitop pada satu molekul. Unideterminan, multivalen : Hanya satu jenis determinan tetapi dua atau lebih determinan tersebut ditemukan pada satu molekul Multideterminan, univalen : Banyak epitop yang bermacam-macam tetapi hanya satu dari setiap macamnya (kebanyaan protein). Multideterminan, multivalen : Banyak macam determinan dan banyak dari setiap macam pada satu molekul
  • 15. KLASIFIKASI ANTIGEN MENURUT SIFAT KIMIAWI Hidrat arang (polisakarida) : Hidrat arang pada umumnya imunogenik. Lipid : Lipid biasanya tidak imunogenik kecuali bila diikat protein pembawa. Asam nukleat : Asam nukleat tidak imunogenik, tetapi dapat menjadi imunogenik bila diikat protein molekul pembawa. Protein : Kebanyakan protein adalah imunogenik dan pada umumnya multideterminan dan univalent.