SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
97
B. Rotasi dan Dilatasi
1. Rotasi (Perputaran)
Pada Gambar 6.19 tampak bahwa ∆ ABC diputar dengan pusat 0 sejauh α0
menjadi ∆
A’B’C’. Atau dapat dikatakan, pada rotasi dengan pusat 0 sudut putar α0
membawa ∆ ABC
ke ∆ A’B’C’. Rotasi dengan pusat 0 dan sudut putar α0
ditulis dengan rotasi R(0, α0
). R(0,
α0
) : ∆ ABC dibaca: rotasi dengan pusat 0 dan sudut putar α0
, memetakan (membawa) ∆
ABC ke ∆ A’B’C’. Dalam hal ini ∆ A’B’C’ disebut peta/bayangan dari ∆ ABC oleh R(0, α0
)
Gambar 6.19
Pada Gambar 6.19 tampak bahwa tanda anak panah yang menyatakan arah perputaran.
Arah perputaran ditunjukkan oleh besarnya sudut putar  . Jika besarnya sudut putar positif
maka arah perputarannya positif pula, yaitu berlawanan arah jarum jam. Jika besarnya sudut
putar negatif maka arah pderputarannya negatif, yaitu searah jarum jam. Misalnya, R(0, 300
)
adalah suatu rotasi dengan pusat 0 dan sudut putar 300
dengan arah positif, R(0, -450
) adalah
suatu rotasi dengan pusat 0 dan sudut putar 450
dengan arah negatif.
Pada Gambar J.1, R(0,  0
): ABC  A’B’C’ maka:
1. AOA’ = BOB’ = COC’ =  0
;
2. A’B’C’ kongruen dengan ABC;
3. Mempunyai tepat satu titik inarian (tatap), yang pusat perputaran 0
A
B
C
A’
C’
B’

98
Contoh 6.4
Pada Gambar 6.20, tentukanlah bayangan dari ABC berturut-turut oleh R(0, 900
),
R(0, -900
), R(0, 1800
), R(0, -1800
), dan R(0, 2700
). Tentukan pula bayangan dari titik V oleh
rotasi-rotasi tersebut.
Jawab:
R(0, 900
): ABC  PQR dan V B
R(0, -900
): ABC  UVX dan V L
R(0, 1800
): ABC  KLM dan V Q
R(0, -1800
): ABC  KLM dan V Q
R(0, 2700
): ABC  UYX dan V L
Gambar 6.21 adalah gambar suatu persegi panjang dan 0 adalah titik pusat persegi panjang
(titik potong kedua diagonalnya).
R(0, 1800
) : A  C; B  D; C  A; D  B
Jadi R(0, 1800
) : ABCD  CDAB
0

B
A C
D
P
Q
R
S
N
H
L
K
Y
U
V
X
Gambar 6.20
A B
CD
●
Gambar 6.21
99
Sehingga bayangan dari persegi panjang ABCD oleh rotasi setengah putaran (sejauh
1800
) dengan pusat 0 tetap merupakan bangun persegi panjang itu pula.
Sedangkan R(0, 3600
) : ABCD  ABCD
Demikian sehingga jelas bahwa bayangan dari persegi panjang ABCD oleh rotasi satu
putaran dengan pusat 0 adalah persegi panjang itu sendiri. Dalam satu putaran itu persegi
panjang menempati bingkai (tempat semula) sebaanyak 2 kali, yaitu pada rotasi setengah
putaran (1800
) dan pada rotasi satu putaran (3600
). Selanjutnya dikatakan bahwa persegi
panjang mempunyai simetri putar tingkat 2.
2. Dilatasi (Perbanyakan)
,
Pada Gambar 6.22 tampak dua persegi pajang ABCD dan PQRS. Kita mudah melihat
perbandingan panjang sisi-sisi persegi panjang ABCD dengan sisi-sisi panjang PQRS.
AD : PS = 3 : 6 = 1 : 2
AB : PQ = 2 : 4 = 1 : 2
Boleh juga ditulis PS : AD = PQ : AB = 2 : 1
Atau 2
1
2

AB
PQ
AD
PS
Tarik garis yang menghubungkan titik P dan A dan perpanjang, apakah melalui titik 0?
Ya!. Tarik pula garis yang menghubungkan titik-titik Q dan B dan perpanjang, apakah
melalui titik 0? Ya!.
Demikian pula untuk titik-titik S dan D dan titik-titik R dan S, masing-masing garis
hubung titik-titik itu melalui titik 0. Tentukan perbandingan OP :OA, OQ :OB, OR : OC,
dan OS : OD!. Perbandingan ini selalu sama dengan 2 : 1.
Jadi, 2
1
2

OD
OS
OC
OR
OB
OQ
OA
OP
Ternyata nilai perbandingan ini sama dengan nilai perbandingan panjang sisi persegi
panjang PQRS dan sisi persegi panjang ABCD, yaitu sama dengan 2.
A B
CD
P Q
RS
Gambar 6.22
100
Jika diketahui letak titik 0 dan persegi panjang ABCD serta nilai perbandingan itu
maka kita dapat menentukan persegi panjang PQRS. Pekerjaan menentukan persegi panjang
PQRS, jika diketahui sebuah titik tetap O, persegi panjang ABCD dan nilai perbandingan itu
disebut melakukan dilatasi (perbanyakan). Selanjutnya titik tetap O disebut pusat dilatasi,
dan nilai perbandingan itu disebut faktor skala (perbanyakan). Dilatasi dengan pusat O dan
faktor skL 2 ditulis [0, 2] sehingga dilatasi yang tampak pada Gambar K.1 itu dapat
dinyatakan dengan notasi sebagai berikut:
[0, 2] : ABCD  PQRS
(dibaca: dilatasi dengan pusat O dan faktor skala 2 membawa persegi panjang ABCD
ke persegi panjang PQRS).
Dilatasi [0, 2] disebut perbesaran, sedangkan dilatasi [0, 1/2] disebut pengecilan.
Berikut ini akan kita pelajari dilatasi pada bidang koordinat Cartesius.
Pada Gambar 6.23 tampak suatu dilatasi dengan pusat 0 dan faktor skala 2 yang
memetakan jajaran genjang ABCD ke jajaran ngenjang PQRS.
[0, 2] : ABCD  PQRS dengan A(1, 2)  P(2, 4)
B(4, 1)  Q(8, 2)
C(6, 2)  R(12, 4)
D(3, 3)  S(6, 6)
Bila diperhatikan koordinat titik bayangan dengan titik semula terdapat hubungan,
yaitu koordinat titik bayangannya sama dengan 2 kali koordinat semula. Sehingga apabila
suatu dilatasi dengan pusat 0 mdengan faktor skala k akan memetakan titik P(a, b) ke titik
P’(ka, kb).
[0, k] : P(a, b)  P’(ka, kb)
Jika pada rumus ini k =1 maka kita akan memperoleh bahwa:
A
B
C
D
P
Q
R
S
Y
0 x
Gambar 6.23
101
[0, 1] : P(a, b)  P’(a, b)
Oleh karena koordinat titik P sama dengan koordinat titik P’ berarti P dan P’ berimpit.
Jadi, dilatasi [0, 1] tidak mengubah suatu bangun (bangun tersebut tetap) dilatasi seperti ini
disebut transformasi identitas.
Berikut disajikan suatu dilatasi dengan titik sebarang. Titik P(2, 3) sebagai pusat
dilatasi dan faktor skalanya 3. Dilatasi ini membawa titik A(4, 4) ke A’(8,6). Tentukanlah
bayangan titik Q(-18, 23) oleh dilatasi [P, 3] ini!. Tentu kita mengalami kesulitan untuk
menggambarnya.
Suatu cara untuk memudahkan kita menentukan banyangan suatu titik oleh dilatasi
dengan pusat 0 maka titik pusat dilatasi P harus digeser ke titik 0 dengan suatu translasi









3
2
PO .
Demikian pula titik A(4,4) harus diumalasi dengan vektor 







3
2
menjadi A1(4-2, 4-3),
yaitu A1(2, 1). Sekarang kita mencari hasil dari A3 ini oleh dilatasi dengan pusat 0 dan faktor
skL 3, yaitu A2(6, 3). Selanjutnya pusat dilatasi 0 dikembalikan nke P dengan translasi







3
2
OP , demikian pula A2(6, 3) dilakukan taranslasi 





3
2
menjadi A’(6+2, 3+3), yaitu
A’(8, 6).
Proses ini dapat dinyatakan dengan urutan sebagai berikut.
1. Translasikan P ke O dengan 








3
2
PO , yang berakibat pada translasinya A(4, 4)
dengan 








3
2
PO . Diperoleh A1(4-2, 4-3) = A1(2, 1).
2. Dilatasi [0, 3] : A1(2, 1)  A2(3x2, 3x1) = A2(6, 3)
3. Translasikan O ke P dengan 






3
2
OP , yang berakbat ditaranslasikannya A2((6, 3)
dengan 






3
2
OP , diperoleh A’(6+2, 3+3) = A’(8, 6).
Dengan cara ini (tanpa menggambar) dapat dicari bayangan titik Q(-18, 23) oloeh
dilatasi [P, 3].
1. Translasikan Q(-18, 23) dengan 








3
2
PO , diperoleh Q1(-18-2, 23-3) = Q1(-20, 20)
102
2. Dilatasi [0, 3] : Q1(-20, 20)  Q2(-60, 60)
3. Translasikan Q2(-60, 60) dengan 






3
2
OP , diperoleh Q’(-60+2, 60+3) = Q’(-58, 63).
Secara umum hal tersebut dapat dirumuskan secara singkat sebagai berikut. Suatu dilatasi
dengan pusat P(a, b) dan vektor skala k akan membawa titik A(u, v) ke titik A’(u’, v’) dengan
u’= k(u-a) + a dan v’ = k(v-b) + b
Contoh 6.5
Tentukan bayangan titik-titik A(3, -2) dan B(-5, 1) pada dilatasi dengan pusat P(4,2) dan
faktor skala 6.
Jawab
Jika [P,6] : A(3, -2)  A’(x, y) maka
x = 6(3-4) + 4 = -2
y = 6(-2-2) + 2 = -22
Jadi, A’(-2, -22)
Jika [P,6] : B(-5, 1)  B’(x, y) maka
x = 6(-5 – 4) + 4 = -50
y = 6(1 - 2) + 2 = -4
Jadi B’(-50, -4)
RANGKUMAN
1. Translasi (pergeseran): Suatu translasi (pergeseran) tertentu oleh jarak dan arahnya.
Jarak dan arah ini dinyatakan oleh suatu ruas garis berarah yang disebut vector.
Sehingga suatu translasi dinyatakan dengan vector. Suatu translasi dengan vector u
dinyatakan Tu. Suatu translasi menggerakkan semua titik dalam bidang sehingga
semua titik tersebut bergerak sepanjang jarak yang sama dan arah yang sama pula.
Bayangan suatu bangun aokann kongruen dangan bangun semula sehingga luas dan
besarnya tetap sama dengan bangun semuala.
2. Refleksi (pencerminan): Jika pada pencerminan terhadap suatu garis, bayangan suatu
bangun sama (berimpit) dengan bangun itu sendiri maka garis itu disebut sumbu
simetri. Dan dikatakan bahwa bangun itu mempunyai simetri sumbu atau simetri
cermin. Suatu bangun ada yang mempunyai dua sumbu simetri atau lebih. Misalnya,
persegi panjang mempunyai 2 sumbu simetri, segitiga sama sisi mempunyai 3 sumbu
simetri, persegi mempunyai 4 sumbu simetri. Pada pencerminan terhadap garis m jika
bayangan titik A adalah A’ maka dituliskan dengan notasi Mm : A  A’
103
Jika Mm : A  A’ dan B  B’ maka AA’ sejajar dengan BB’. AA’, dan BB’
masing-masing dipotong oleh garis m menjadi dua ruas garis yang sama panjangnya.
AB’ dan A’B berpotongan pada suatu titik yang terletak pada garis m, demikian pula
garis AB dan A’B’ (kecuali jika AB//A’B’).
3. R(0, α0
) adalah rotasi dengan titik pusat 0 dengan sudut putar α0
. Jika α0
positif,
perputaran berlawanan arah dengan arah jarum jam dan jika α0
negatif, perputarannya
searah dengan arah jarum jam.
4. [0,k] adalah suatu dolatasi dengan titik pusat 0 dengan factor skala k.
5. [0,k] : P(a, b)  P’(ka, kb)
LATIHAN
1. Translasi 





2
3
dilanjutkan dengan translasi 





b
a
menghasilkan suatu translasi 





 3
6
.
Tentukanlah a dan b.
2. Diketahui titik A(-7, -4), B(1, -5), dan C(-2, 1). Titik-titik ini dicerminkan terhadap
garis y = 2 dan peta-petanya dicerminkan lagi terhadap garis y = 7. Tentukanlah
bayangan terakhir dari titik-titik A, B, dan C tersebut!.
3. Diketahui ABC yang koordinat titik-titik sudutnya A(15, 11), B(-3, 12), dan C(-5,
6). Tentukianlah bayangan ABC pada rotasi berrikut ini!
a. R(0, 900
) b. R(0, 1800
) c. R(0, -90)
4. Diketahui titik-titik A(11, 6), B(9,6), P(17, 9), dan Q(21, 9). Tentukanlah titik pusat
dilatasi dan faktor skalanya, mapabila bayangan A dan B berturut-turut adalah P dan Q
DAFTAR PUSTAKA
Burger, William F. and Musser, Gary L. 1991. Mathematics for Elementary for Teacher.
Ontario Macmillan.
Harfield, Marry M; Nancy Tanner and Bitter, Gary G. 1993. Mathematics Methods for
Elementary and Middle School. Boston: Allyn and Bacon
Graham, Malcolm. 1975. Elementary Mtahematics. Second Edition. New York: Harcourt
Brace Jovanovich, Inc.
Sukirman.,dkk. 2007. Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka
Muhsetyo G. 2007. Pembelajaran Matematikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka

More Related Content

What's hot (20)

Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Bab 1 trigonometri
Bab 1 trigonometriBab 1 trigonometri
Bab 1 trigonometri
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaran
 
GEOMETRI TRANSFORMASI
GEOMETRI TRANSFORMASIGEOMETRI TRANSFORMASI
GEOMETRI TRANSFORMASI
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
V e k t o r
V e k t o rV e k t o r
V e k t o r
 
BAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORBAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTOR
 
Pengantar vektor
Pengantar vektorPengantar vektor
Pengantar vektor
 
Vektor
Vektor Vektor
Vektor
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6AKegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6A
 
Bab 4 ruang berdimensi dua
Bab 4 ruang berdimensi duaBab 4 ruang berdimensi dua
Bab 4 ruang berdimensi dua
 
Irisan 2 lingkaran
Irisan 2 lingkaranIrisan 2 lingkaran
Irisan 2 lingkaran
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Bab 1 vektor fisika i
Bab 1 vektor fisika iBab 1 vektor fisika i
Bab 1 vektor fisika i
 
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
 
Makalah memahami irisan
Makalah memahami irisanMakalah memahami irisan
Makalah memahami irisan
 
LKS Matematika Materi Vektor
LKS Matematika Materi VektorLKS Matematika Materi Vektor
LKS Matematika Materi Vektor
 
Modul lingkaran kelas xi (2019 2020)
Modul lingkaran kelas xi (2019 2020)Modul lingkaran kelas xi (2019 2020)
Modul lingkaran kelas xi (2019 2020)
 
TRIGONOMETRI
TRIGONOMETRITRIGONOMETRI
TRIGONOMETRI
 

Similar to Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6B

Bab 3 Transformasi Geometri 1.pptx
Bab 3 Transformasi Geometri 1.pptxBab 3 Transformasi Geometri 1.pptx
Bab 3 Transformasi Geometri 1.pptxaulia486903
 
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global Prestasi
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global PrestasiGeometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global Prestasi
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global PrestasiAdrielSibero
 
Komposisi transformasi geometri
Komposisi transformasi geometriKomposisi transformasi geometri
Komposisi transformasi geometriMuhammad Ananta
 
tranfor.pptx
tranfor.pptxtranfor.pptx
tranfor.pptxFianLaw
 
tranformas.pptx
tranformas.pptxtranformas.pptx
tranformas.pptxFianLaw
 
PPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptxPPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptxzulfy485
 
TRANSFORMASI GEOMETRI
TRANSFORMASI GEOMETRI TRANSFORMASI GEOMETRI
TRANSFORMASI GEOMETRI shinta12345
 
Kelompok 18 lingkaran kls viii
Kelompok 18 lingkaran kls viiiKelompok 18 lingkaran kls viii
Kelompok 18 lingkaran kls viiidizaarisandii
 
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxMatematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxRosnitaAni
 
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Mario Yuven
 
PPT Rotasi dan Dilatasi.pptx
PPT Rotasi dan Dilatasi.pptxPPT Rotasi dan Dilatasi.pptx
PPT Rotasi dan Dilatasi.pptxOneViane
 
T r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s iT r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s ikusnadiyoan
 
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptxMatematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptxdianarifyati
 

Similar to Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6B (20)

Bab 3 Transformasi Geometri 1.pptx
Bab 3 Transformasi Geometri 1.pptxBab 3 Transformasi Geometri 1.pptx
Bab 3 Transformasi Geometri 1.pptx
 
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global Prestasi
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global PrestasiGeometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global Prestasi
Geometry Transformations- Adriel Sibero XI SC 2 SMA Global Prestasi
 
Komposisi transformasi geometri
Komposisi transformasi geometriKomposisi transformasi geometri
Komposisi transformasi geometri
 
Transformasi Geometri
Transformasi GeometriTransformasi Geometri
Transformasi Geometri
 
Makalah aljabar vektor
Makalah aljabar vektorMakalah aljabar vektor
Makalah aljabar vektor
 
tranfor.pptx
tranfor.pptxtranfor.pptx
tranfor.pptx
 
tranformas.pptx
tranformas.pptxtranformas.pptx
tranformas.pptx
 
PPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptxPPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptx
 
TRANSFORMASI GEOMETRI
TRANSFORMASI GEOMETRI TRANSFORMASI GEOMETRI
TRANSFORMASI GEOMETRI
 
Kelompok 18 lingkaran kls viii
Kelompok 18 lingkaran kls viiiKelompok 18 lingkaran kls viii
Kelompok 18 lingkaran kls viii
 
vektor.pptx
vektor.pptxvektor.pptx
vektor.pptx
 
Muhammad parisfaturrahman 1830206102_lingkaran
Muhammad parisfaturrahman 1830206102_lingkaranMuhammad parisfaturrahman 1830206102_lingkaran
Muhammad parisfaturrahman 1830206102_lingkaran
 
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxMatematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
 
PPT Rotasi dan Dilatasi.pptx
PPT Rotasi dan Dilatasi.pptxPPT Rotasi dan Dilatasi.pptx
PPT Rotasi dan Dilatasi.pptx
 
ppt_Lingkaran.ppt
ppt_Lingkaran.pptppt_Lingkaran.ppt
ppt_Lingkaran.ppt
 
ppt_Lingkaran.ppt
ppt_Lingkaran.pptppt_Lingkaran.ppt
ppt_Lingkaran.ppt
 
T r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s iT r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s i
 
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptxMatematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
 

More from Amphie Yuurisman

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan KeperawatanAmphie Yuurisman
 
Mendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanMendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanAmphie Yuurisman
 
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2Amphie Yuurisman
 
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Amphie Yuurisman
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) Amphie Yuurisman
 
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDSoal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDAmphie Yuurisman
 
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxLATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxAmphie Yuurisman
 
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxMateri kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxAmphie Yuurisman
 
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Amphie Yuurisman
 
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxPR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxAmphie Yuurisman
 
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxMakalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxAmphie Yuurisman
 
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...Amphie Yuurisman
 
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docSURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docAmphie Yuurisman
 
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfFORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfAmphie Yuurisman
 

More from Amphie Yuurisman (20)

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan
 
Mendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanMendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuan
 
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
 
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
 
Resep Bisnis Es Teh
Resep Bisnis Es TehResep Bisnis Es Teh
Resep Bisnis Es Teh
 
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDSoal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
 
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxLATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
 
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxMateri kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
 
Materi Olah Raga Kelas 4
Materi Olah Raga Kelas 4Materi Olah Raga Kelas 4
Materi Olah Raga Kelas 4
 
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
 
SOAL US IPA 2020-2021
SOAL US IPA 2020-2021SOAL US IPA 2020-2021
SOAL US IPA 2020-2021
 
Soal US PAI Kelas 3 SMA
Soal US PAI Kelas 3 SMASoal US PAI Kelas 3 SMA
Soal US PAI Kelas 3 SMA
 
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxPR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
 
KUMPULAN SOAL BOARD
KUMPULAN SOAL BOARDKUMPULAN SOAL BOARD
KUMPULAN SOAL BOARD
 
MAKALAH LICHENES
MAKALAH LICHENESMAKALAH LICHENES
MAKALAH LICHENES
 
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxMakalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
 
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
 
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docSURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
 
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfFORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 6B

  • 1. 97 B. Rotasi dan Dilatasi 1. Rotasi (Perputaran) Pada Gambar 6.19 tampak bahwa ∆ ABC diputar dengan pusat 0 sejauh α0 menjadi ∆ A’B’C’. Atau dapat dikatakan, pada rotasi dengan pusat 0 sudut putar α0 membawa ∆ ABC ke ∆ A’B’C’. Rotasi dengan pusat 0 dan sudut putar α0 ditulis dengan rotasi R(0, α0 ). R(0, α0 ) : ∆ ABC dibaca: rotasi dengan pusat 0 dan sudut putar α0 , memetakan (membawa) ∆ ABC ke ∆ A’B’C’. Dalam hal ini ∆ A’B’C’ disebut peta/bayangan dari ∆ ABC oleh R(0, α0 ) Gambar 6.19 Pada Gambar 6.19 tampak bahwa tanda anak panah yang menyatakan arah perputaran. Arah perputaran ditunjukkan oleh besarnya sudut putar  . Jika besarnya sudut putar positif maka arah perputarannya positif pula, yaitu berlawanan arah jarum jam. Jika besarnya sudut putar negatif maka arah pderputarannya negatif, yaitu searah jarum jam. Misalnya, R(0, 300 ) adalah suatu rotasi dengan pusat 0 dan sudut putar 300 dengan arah positif, R(0, -450 ) adalah suatu rotasi dengan pusat 0 dan sudut putar 450 dengan arah negatif. Pada Gambar J.1, R(0,  0 ): ABC  A’B’C’ maka: 1. AOA’ = BOB’ = COC’ =  0 ; 2. A’B’C’ kongruen dengan ABC; 3. Mempunyai tepat satu titik inarian (tatap), yang pusat perputaran 0 A B C A’ C’ B’ 
  • 2. 98 Contoh 6.4 Pada Gambar 6.20, tentukanlah bayangan dari ABC berturut-turut oleh R(0, 900 ), R(0, -900 ), R(0, 1800 ), R(0, -1800 ), dan R(0, 2700 ). Tentukan pula bayangan dari titik V oleh rotasi-rotasi tersebut. Jawab: R(0, 900 ): ABC  PQR dan V B R(0, -900 ): ABC  UVX dan V L R(0, 1800 ): ABC  KLM dan V Q R(0, -1800 ): ABC  KLM dan V Q R(0, 2700 ): ABC  UYX dan V L Gambar 6.21 adalah gambar suatu persegi panjang dan 0 adalah titik pusat persegi panjang (titik potong kedua diagonalnya). R(0, 1800 ) : A  C; B  D; C  A; D  B Jadi R(0, 1800 ) : ABCD  CDAB 0  B A C D P Q R S N H L K Y U V X Gambar 6.20 A B CD ● Gambar 6.21
  • 3. 99 Sehingga bayangan dari persegi panjang ABCD oleh rotasi setengah putaran (sejauh 1800 ) dengan pusat 0 tetap merupakan bangun persegi panjang itu pula. Sedangkan R(0, 3600 ) : ABCD  ABCD Demikian sehingga jelas bahwa bayangan dari persegi panjang ABCD oleh rotasi satu putaran dengan pusat 0 adalah persegi panjang itu sendiri. Dalam satu putaran itu persegi panjang menempati bingkai (tempat semula) sebaanyak 2 kali, yaitu pada rotasi setengah putaran (1800 ) dan pada rotasi satu putaran (3600 ). Selanjutnya dikatakan bahwa persegi panjang mempunyai simetri putar tingkat 2. 2. Dilatasi (Perbanyakan) , Pada Gambar 6.22 tampak dua persegi pajang ABCD dan PQRS. Kita mudah melihat perbandingan panjang sisi-sisi persegi panjang ABCD dengan sisi-sisi panjang PQRS. AD : PS = 3 : 6 = 1 : 2 AB : PQ = 2 : 4 = 1 : 2 Boleh juga ditulis PS : AD = PQ : AB = 2 : 1 Atau 2 1 2  AB PQ AD PS Tarik garis yang menghubungkan titik P dan A dan perpanjang, apakah melalui titik 0? Ya!. Tarik pula garis yang menghubungkan titik-titik Q dan B dan perpanjang, apakah melalui titik 0? Ya!. Demikian pula untuk titik-titik S dan D dan titik-titik R dan S, masing-masing garis hubung titik-titik itu melalui titik 0. Tentukan perbandingan OP :OA, OQ :OB, OR : OC, dan OS : OD!. Perbandingan ini selalu sama dengan 2 : 1. Jadi, 2 1 2  OD OS OC OR OB OQ OA OP Ternyata nilai perbandingan ini sama dengan nilai perbandingan panjang sisi persegi panjang PQRS dan sisi persegi panjang ABCD, yaitu sama dengan 2. A B CD P Q RS Gambar 6.22
  • 4. 100 Jika diketahui letak titik 0 dan persegi panjang ABCD serta nilai perbandingan itu maka kita dapat menentukan persegi panjang PQRS. Pekerjaan menentukan persegi panjang PQRS, jika diketahui sebuah titik tetap O, persegi panjang ABCD dan nilai perbandingan itu disebut melakukan dilatasi (perbanyakan). Selanjutnya titik tetap O disebut pusat dilatasi, dan nilai perbandingan itu disebut faktor skala (perbanyakan). Dilatasi dengan pusat O dan faktor skL 2 ditulis [0, 2] sehingga dilatasi yang tampak pada Gambar K.1 itu dapat dinyatakan dengan notasi sebagai berikut: [0, 2] : ABCD  PQRS (dibaca: dilatasi dengan pusat O dan faktor skala 2 membawa persegi panjang ABCD ke persegi panjang PQRS). Dilatasi [0, 2] disebut perbesaran, sedangkan dilatasi [0, 1/2] disebut pengecilan. Berikut ini akan kita pelajari dilatasi pada bidang koordinat Cartesius. Pada Gambar 6.23 tampak suatu dilatasi dengan pusat 0 dan faktor skala 2 yang memetakan jajaran genjang ABCD ke jajaran ngenjang PQRS. [0, 2] : ABCD  PQRS dengan A(1, 2)  P(2, 4) B(4, 1)  Q(8, 2) C(6, 2)  R(12, 4) D(3, 3)  S(6, 6) Bila diperhatikan koordinat titik bayangan dengan titik semula terdapat hubungan, yaitu koordinat titik bayangannya sama dengan 2 kali koordinat semula. Sehingga apabila suatu dilatasi dengan pusat 0 mdengan faktor skala k akan memetakan titik P(a, b) ke titik P’(ka, kb). [0, k] : P(a, b)  P’(ka, kb) Jika pada rumus ini k =1 maka kita akan memperoleh bahwa: A B C D P Q R S Y 0 x Gambar 6.23
  • 5. 101 [0, 1] : P(a, b)  P’(a, b) Oleh karena koordinat titik P sama dengan koordinat titik P’ berarti P dan P’ berimpit. Jadi, dilatasi [0, 1] tidak mengubah suatu bangun (bangun tersebut tetap) dilatasi seperti ini disebut transformasi identitas. Berikut disajikan suatu dilatasi dengan titik sebarang. Titik P(2, 3) sebagai pusat dilatasi dan faktor skalanya 3. Dilatasi ini membawa titik A(4, 4) ke A’(8,6). Tentukanlah bayangan titik Q(-18, 23) oleh dilatasi [P, 3] ini!. Tentu kita mengalami kesulitan untuk menggambarnya. Suatu cara untuk memudahkan kita menentukan banyangan suatu titik oleh dilatasi dengan pusat 0 maka titik pusat dilatasi P harus digeser ke titik 0 dengan suatu translasi          3 2 PO . Demikian pula titik A(4,4) harus diumalasi dengan vektor         3 2 menjadi A1(4-2, 4-3), yaitu A1(2, 1). Sekarang kita mencari hasil dari A3 ini oleh dilatasi dengan pusat 0 dan faktor skL 3, yaitu A2(6, 3). Selanjutnya pusat dilatasi 0 dikembalikan nke P dengan translasi        3 2 OP , demikian pula A2(6, 3) dilakukan taranslasi       3 2 menjadi A’(6+2, 3+3), yaitu A’(8, 6). Proses ini dapat dinyatakan dengan urutan sebagai berikut. 1. Translasikan P ke O dengan          3 2 PO , yang berakibat pada translasinya A(4, 4) dengan          3 2 PO . Diperoleh A1(4-2, 4-3) = A1(2, 1). 2. Dilatasi [0, 3] : A1(2, 1)  A2(3x2, 3x1) = A2(6, 3) 3. Translasikan O ke P dengan        3 2 OP , yang berakbat ditaranslasikannya A2((6, 3) dengan        3 2 OP , diperoleh A’(6+2, 3+3) = A’(8, 6). Dengan cara ini (tanpa menggambar) dapat dicari bayangan titik Q(-18, 23) oloeh dilatasi [P, 3]. 1. Translasikan Q(-18, 23) dengan          3 2 PO , diperoleh Q1(-18-2, 23-3) = Q1(-20, 20)
  • 6. 102 2. Dilatasi [0, 3] : Q1(-20, 20)  Q2(-60, 60) 3. Translasikan Q2(-60, 60) dengan        3 2 OP , diperoleh Q’(-60+2, 60+3) = Q’(-58, 63). Secara umum hal tersebut dapat dirumuskan secara singkat sebagai berikut. Suatu dilatasi dengan pusat P(a, b) dan vektor skala k akan membawa titik A(u, v) ke titik A’(u’, v’) dengan u’= k(u-a) + a dan v’ = k(v-b) + b Contoh 6.5 Tentukan bayangan titik-titik A(3, -2) dan B(-5, 1) pada dilatasi dengan pusat P(4,2) dan faktor skala 6. Jawab Jika [P,6] : A(3, -2)  A’(x, y) maka x = 6(3-4) + 4 = -2 y = 6(-2-2) + 2 = -22 Jadi, A’(-2, -22) Jika [P,6] : B(-5, 1)  B’(x, y) maka x = 6(-5 – 4) + 4 = -50 y = 6(1 - 2) + 2 = -4 Jadi B’(-50, -4) RANGKUMAN 1. Translasi (pergeseran): Suatu translasi (pergeseran) tertentu oleh jarak dan arahnya. Jarak dan arah ini dinyatakan oleh suatu ruas garis berarah yang disebut vector. Sehingga suatu translasi dinyatakan dengan vector. Suatu translasi dengan vector u dinyatakan Tu. Suatu translasi menggerakkan semua titik dalam bidang sehingga semua titik tersebut bergerak sepanjang jarak yang sama dan arah yang sama pula. Bayangan suatu bangun aokann kongruen dangan bangun semula sehingga luas dan besarnya tetap sama dengan bangun semuala. 2. Refleksi (pencerminan): Jika pada pencerminan terhadap suatu garis, bayangan suatu bangun sama (berimpit) dengan bangun itu sendiri maka garis itu disebut sumbu simetri. Dan dikatakan bahwa bangun itu mempunyai simetri sumbu atau simetri cermin. Suatu bangun ada yang mempunyai dua sumbu simetri atau lebih. Misalnya, persegi panjang mempunyai 2 sumbu simetri, segitiga sama sisi mempunyai 3 sumbu simetri, persegi mempunyai 4 sumbu simetri. Pada pencerminan terhadap garis m jika bayangan titik A adalah A’ maka dituliskan dengan notasi Mm : A  A’
  • 7. 103 Jika Mm : A  A’ dan B  B’ maka AA’ sejajar dengan BB’. AA’, dan BB’ masing-masing dipotong oleh garis m menjadi dua ruas garis yang sama panjangnya. AB’ dan A’B berpotongan pada suatu titik yang terletak pada garis m, demikian pula garis AB dan A’B’ (kecuali jika AB//A’B’). 3. R(0, α0 ) adalah rotasi dengan titik pusat 0 dengan sudut putar α0 . Jika α0 positif, perputaran berlawanan arah dengan arah jarum jam dan jika α0 negatif, perputarannya searah dengan arah jarum jam. 4. [0,k] adalah suatu dolatasi dengan titik pusat 0 dengan factor skala k. 5. [0,k] : P(a, b)  P’(ka, kb) LATIHAN 1. Translasi       2 3 dilanjutkan dengan translasi       b a menghasilkan suatu translasi        3 6 . Tentukanlah a dan b. 2. Diketahui titik A(-7, -4), B(1, -5), dan C(-2, 1). Titik-titik ini dicerminkan terhadap garis y = 2 dan peta-petanya dicerminkan lagi terhadap garis y = 7. Tentukanlah bayangan terakhir dari titik-titik A, B, dan C tersebut!. 3. Diketahui ABC yang koordinat titik-titik sudutnya A(15, 11), B(-3, 12), dan C(-5, 6). Tentukianlah bayangan ABC pada rotasi berrikut ini! a. R(0, 900 ) b. R(0, 1800 ) c. R(0, -90) 4. Diketahui titik-titik A(11, 6), B(9,6), P(17, 9), dan Q(21, 9). Tentukanlah titik pusat dilatasi dan faktor skalanya, mapabila bayangan A dan B berturut-turut adalah P dan Q DAFTAR PUSTAKA Burger, William F. and Musser, Gary L. 1991. Mathematics for Elementary for Teacher. Ontario Macmillan. Harfield, Marry M; Nancy Tanner and Bitter, Gary G. 1993. Mathematics Methods for Elementary and Middle School. Boston: Allyn and Bacon Graham, Malcolm. 1975. Elementary Mtahematics. Second Edition. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Sukirman.,dkk. 2007. Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka Muhsetyo G. 2007. Pembelajaran Matematikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka