Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis simulasi. Simulasi digunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata kepada siswa melalui rekayasa situasi yang mendekati kondisi nyata. Tujuan penggunaannya adalah melatih keterampilan siswa dan membantu pemahaman mereka, sementara manfaatnya meliputi meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar siswa. Langkah-langkah penggunaan simulasi menc
1. MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
SIMULASI
OLEH : ASWAN, UCI ARISTA, SRI HANDAYANI.
–
PROGRAM STUDI TADRIS IPA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2017
MEDIAPEMBELAJARANBERBASISSIMULASI
[Typeyouraddress][Typeyourphonenumber][Typeyoure-mailaddress]
MEDIAPEMBELAJARANBERBASISSIMULASI
OLEH,ASWAN,UCIARISTA,SRYHANDAYANI
2. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.Wr.Wb
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Tujuan penulisan makalah yang berjudul “PEMBELAJARAN BERBASIS SIMULASI”
ini adalah sebagai salah satu tugas matakuliah”MEDIA PEMBELAJARAN ”Penulis
sepenuhnya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam
penyusunannya maupun penulisannya. Oleh kerena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun penulis harapkan demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun secara
materil dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
Kendari , Oktober 2017
PENULIS
3. I. Pendahuluan
Filosofi belajar melalui media simulasi ini bertujuan untuk dan demi
meningkatkan motivasi (keinginan) anak (peserta didik) untuk belajar. Dengan belajar
melalui media simulasi, anak lebih memahami dan mengerti apa yang dipelajarinya,
karena anak ikut langsung dalam proses pembelajarannya, dan itu akan membuat
anak menyukai pembelajaran yang dilakukannnya tersebut, dengan kata lain
pembelajaran anak (peserta didik) itu bermakna bagi dirinya. Hal tersebut
dikarenakan bukan hanya ranah kognitif saja yang dikuasai oleh anak (peseta didik),
namun ranah afektif dan psikomotorik juga dapat dikuasai oleh anak (peserta didik).
Oleh sebab itu, belajar melalui media simulasi ini amat sesuai dengan kebutuhan
belajar anak (peserta didik).
Simulasi menjadi penting seiring dengan perubahan pandangan pendidikan,
dari proses pengalihan isi pengetahuan kearah proses pengaplikasian teori ke dalam
realita pengalaman kehidupan. Lebih lanjut, pengenalan teknik simulasi lebih
merupakan kegiatan untuk membantu siswa (peserta didik) dalam mengembangkan
keterampilan menemukan dan memecahan masalah. Sehingga pada giliranya melalui
simulasi, dapat meningkatkan efektivitas keterampilan siswa dalam menemukan dan
memecahkan masalah untuk saat yang akan datang. Teknik simulasi dapat
memberikan pengalaman langsung kepada siswa, akan menjadi bagian dari suasana
pendidikan.
I. Standar Kompetensi
Memahami metode pembelajaran berbasis simulasi.
II. Kompetensi Dasar
Menjelaskan prinsip-prinsip simulasi, langkah-langkah, tujuan dan manfaat
penggunaan simulasi
III. Deskripsi Modul
Modul ini adalah modul pembelajaran pada mata kuliah Pengembangan Media
Pembelajaran yang apa bila digunakan dengan tepat akan mempermudah dalam
proses pembelajarannya. Di dalam modul ini terdapat 1 kegiatan pelajaran dengan
tema besar Media Pembelajaran Berbasis Simulasi.
4. IV. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Sebelum pembelajaran
Di dalam modul ini terdiri dari 1 kegiatan pebelajaran. Sebelum masuk ke
materi, akan disajikan pendahuluan terlebih dahulu.
Silabus yang terdiri dari kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu yang
disajikan pada awal bab, sebagai pedoman bagi pangguna modul untuk
mencapai arah dan tujuan pembelajaran.
2. Selama pembelajaran
Pendalaman materi pada modul.
Mempelajari, mencatat, dan bertanya mengenai materi.
Pengawasan kegiatan belajar dan menjawab pertanyaan.
Latihan soal (evaluasi) yang diajukan pada akhir pembahasan.
Mengevaluasi jawaban pada lembar jawaban dengan kunci jawaban.
3. Setelah pembelajaran
Menerima keputusan guru untuk meneruskan belajar pada materi selanjutnya
atau tetap pada materi yang sama.
V. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kepada para pengguna modul untuk
dapat memahami hukum Islam tentang Infak harta di luar zakat dan menarik
kesimpulan sendiri serta mengambil nilai-nilai untuk diaplikasikan dalam ibadah
kepada Allah.
5. Kegiatan Pembelajaran
A. Pengertian model simulasi
Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah.
Simulation juga berarti tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja. Simulasi sebagai metode
penyajian adalah suatu usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat suatu prinsip atau
keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan (tidak
sesungguhnya). Dengan simulasi memungkinkan siswa mampu menghadapi kenyataan yang
sesungguhnya atau mempunyai kecakapan bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi
sebenarnya.
Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan
memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk
pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa
risiko. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arsyad bahwa “ program simulasi
dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata.
Model simulasi adalah model CBI yang menampilkan materi pelajaran yang dikemas
dalam bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk animasi yang menjelaskan konten
secara menarik, hidup, dan memadukan unsur teks, gambar, audio, gerak, dan paduan warna
yang serasi dan harmonis. Secara umum tahapan materi model tutorial adalah sebagai berikut:
Pengenalan,
Penyajian informasi,
Pertanyaan dan respons jawaban,
Penilaian respons,
Pemberian feedback tentang respons,
Pembetulan,
Segmen pengaturan pengajaran.
Menurut Sridadi simulasi adalah program komputer yang berfungsi untuk menirukan
perilaku sistem nyata ( realitas ) tertentu. Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan (training),
studi perilaku sistem(behaviour) dan hiburan atau permainan (game). Beberapa contoh simulasi
komputer, antara lain :Simulasi terbang (flight simulation), Simulasi sistem ekonomi makro,
Simulasi sistem perbankan, Simulasi antrian layanan bank (service queue), Simulasi game
6. strategi pemasaran (market game), Simulasi perang (war game simulation), Simulasi mobil (car
simulation), Simulasi tenaga listrik(power plan simulation), simulasi tata kota (sim city).
Simulasi waktu nyata (real time) merupakan bagian dari ilmu informatika (teknologi informasi)
yang sedang berkembang sangat pesat saat ini.
Berkaitan dengan pemodelan dan simulasi komputer, studi informatika yang mendukung
antara lain: pemodelan dan simulasi, teori sistem, rekayasa perangkat lunak dan grafik animasi
komputer. Proses tahapan dalam pengembangan simulasi komputer adalah sebagai berikut:
a. Memahami sistem yang akan disimulasikan
b. Mengembangkan model dari sistem yang akan disimulasikan
c. Membuat program (software) komputer
d. Menguji, memverifikasi dan memvalidasi keluaran simulasi
e. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu.
B. Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran Melalui Simulasi Kelas
Adapun tujuan penggunaan media pembelajaran melalui simulasi kelas yaitu :
1. Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian (profesional) maupun
keterampilan dalam hidup sehari-hari.
2. Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep) atau prinsip.
3. Latihan memecahkan masalah
Adapun manfaat penggunaan media pembelajaran melalui simulasi kelas yaitu :
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan diri dalam mempelajari situasi
yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya.
2. Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok.
3. Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok.
4. Menimbulkan dan memupuk daya imaginasi siswa.
5. Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat, peran orang lain.
7. Agar penggunaan metode simulasi mencapai tujuan dan manfaat yang diinginkan, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Tiap siswa atau kelompok siswa mendapat kesempatan yang sama untuk melakukan
simulasi.
2. Tiap siswa terlibat langsung dalam peranannya masing-masing.
3. Simulasi dimaksudkan untuk latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan
dengan baik oleh sebab itu, disiapkan petunjuk simulasi dapat secara terperinci atau
secara garis besar.
4. Dalam simulasi diusahakan dapat digambarkan secara lengkap tentang situasi, proses
yang diperkirakan terjadi dalam kenyataan sesungguhnya.
C. Prinsip Penggunaan Model Simulasi Dalam Belajar
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan guru manakala menggunakan simulasi untuk
pembelajaran, diantaranya :
1. Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.
2. Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan simulasi yang sama atau dapat juga
berbeda.
3. Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing- masing. Penentuan topik
disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan guru.
4. Dalam simulasi seyogyanya dapat dicapai ketiga domain psikis.
5. Hendaknya yang diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu. Petunjuk simulasi hendaknya
dibuat secara jelas dan mudah dipahami anak terutama bagi pemegang peran.
6. Simulasi adalah latihan keterampilan motorik maupun sosial yang dapat memberikan
pengalaman belajar bagi siswa dalam menghadapi keadaan yang sebenarnya.
7. Pelaksanaan simulasi perlu menggambarkan situasi yang lengkap, proses yang rinci dan
urut yang sesuai dengan situasi yang sesungguhnya.
8. D. Langkah-langkah penggunaan metode simulasi
Langkah-langkah penggunaan metode simulasi :
1. Persiapan
2. Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik dan tujuan simulasi, akan lebih
baik bila dilakukan bersama siswa
3. Pelaksanaan simulasi
4. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
5. Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru menguraikan secara garis besar situasi yang
akan disimulasikan, menjelaskan peranan-peranan yang akan disimulasikan.
6. Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para pelaku atau pemeran, setelah
itu barulah pemberian kesempatan bertanya
7. Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan, seyelah itu dilakukanya latihan
ulang.
Ada juga yang menyebutkan langkah-langkah penggunaan metode simulasi menggunakan
empat fase, diantaranya :
1. Fase orientasi, berisi penjelasan guru tentang topik dan memberikan gambaran tentang
simulasi.
2. Fase latihan, Guru menjelaskan skenario atau jalannya cerita, aturan main, pemegang
peran, prosedur keputusan yang harus diambil, dan tujuan, membagi peran, dan
memberikan kesempatan anak untuk berkordinasi dan berlatih sesuai dengan peran
masing-masing.
3. Fase pelaksanaan simulasi. Siswa pemegang peran melaksanakan simulasi sesuai dengan
jalan cerita yang sudah ditentukan. Selama simulasi berlangsung, guru berperan sebagai
wasit dan pelatih. Secara periodik guru dapat menghentikan permainan siswa dan
memberikan koreksi atau balikan, mengevaluasi penampilan pemegang peran dan
mengklarifikasi kekeliruan dalam memainkan peran.
9. 4. Fase debriefing, berisi guru mengkonsentrasikan perhatian anak pada :
1). Persepsi dan reaksi anak terhadap peristiwa simulasi.
2). Menganalisis proses simulasi.
3). Membandingkan simulasi dengan realitas yang sebenarnya.
4). Menghubungkan aktivitas simulasi dengan bahan belajar.
5). Simulasi lanjutan
Peranan Guru Dalam Simulasi
Peranan guru dalam simulasi sangat penting mengingat tugas guru adalah
membangkitkan kesadaran anak tentang konsep dan prinsip yang disimulasikan. Di samping itu,
guru dalam pelaksanaan simulasi mempunyai fungsi manajerial. Joyce dan Weil,
mengidentifikasi empat peranan guru dalam model pembelajaran melalui simulasi, yakni :
explaining, refereeing, coaching, dan discussing.
1). Explaining. Siswa mampu melakukan peran-peran dalam simulasi, apabila memiliki
pemahaman yang cukup mengenai peran. Demikian pula jalan cerita harus dipahami betul
oleh pelaku atau pemegang peran. Pemahaman pelaku terhadap peran yang dimainkan
maupun jalannya cerita tidak terlepas dari pentingnya peranan guru. Sebelum simulasi
dimulai, guru perlu memberikan gambaran tentang jalannya cerita. Selain itu, gambaran
tokoh-tokoh cerita beserta karakterisasinya. Gambaran yang disampaikan guru tersebut
dimaksudkan untuk memancing daya imajinasi anak, khususnya bagi pemegang peran agar
mampu menghayati peran masing-masing.
2). Refereeing. Simulasi digunakan untuk menyediakan pengalaman belajar yang baik. Guru
perlu mengontrol partisipasi siswa dalam bersimulasi agar simulasi mampu memberikan
pengalaman belajar yang baik tersebut. Sebelum simulasi dilaksanakan, guru perlu
menugaskan siswa memilih tim pemegang peran yang sesuai dengan kemampuan anak untuk
memegang peran-peran tersebut. Guru perlu menghindari tugas yang sulit bagi anak dalam
pemeranan.
10. 3). Coaching. Guru bertindak sebagai pelatih saat diperlukan, memberikan nasehat agar anak
mampu bersimulasi secara betul. Sebagai pelatih, guru akan mendukung dan menasehati
tetapi tidak menggurui.
4). Discussing. Selama simulasi berlangsung, guru bertindak sebagai pemberi penjelasan, wasit,
dan pelatih. Sesudah simulasi berakhir, guru perlu membuka diskusi berkaitan dengan
signifikansi simulasi dengan kenyataan yang sebenarnya dimasyarakat atau dilapangan. Guru
perlu menanyakan kepada siswa utamanya pemain tentang kesulitan dan pemahaman anak
dalam bersimulasi, hubungan simulasi dengan matapelajaran yang sedang diikuti.
Rangkuman
1. Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah.
Simulation juga berarti tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja.
2. Tujuan dan manfaat
a. Tujuan
Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian (profesional) maupun
keterampilan dalam hidup sehari-hari.
Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep) atau prinsip.
Latihan memecahkan masalah
b. manfaat
Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan diri dalam mempelajari
situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya.
Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok.
Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok.
Menimbulkan dan memupuk daya imaginasi siswa.
Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat, peran orang lain.
3. prinsip-prinsip
Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.
11. Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan simulasi yang sama atau dapat
juga berbeda.
Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing- masing. Penentuan
topik disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan guru.
Dalam simulasi seyogyanya dapat dicapai ketiga domain psikis.
Hendaknya yang diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu. Petunjuk simulasi
hendaknya dibuat secara jelas dan mudah dipahami anak terutama bagi pemegang
peran.
Simulasi adalah latihan keterampilan motorik maupun sosial yang dapat memberikan
pengalaman belajar bagi siswa dalam menghadapi keadaan yang sebenarnya.
Pelaksanaan simulasi perlu menggambarkan situasi yang lengkap, proses yang rinci
dan urut yang sesuai dengan situasi yang sesungguhnya.
4. langkah-langkah
Persiapan
Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik dan tujuan simulasi, akan
lebih baik bila dilakukan bersama siswa
Pelaksanaan simulasi
Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru menguraikan secara garis besar situasi
yang akan disimulasikan, menjelaskan peranan-peranan yang akan disimulasikan.
Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para pelaku atau pemeran,
setelah itu barulah pemberian kesempatan bertanya
Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan, seyelah itu dilakukanya latihan
ulang.
12. VI. Soal-soal Evaluasi
A. Soal Essay
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis simulasi?
2. Apa Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran Melalui Simulasi
Kelas? Sebutkan masing-masing 2.
3. Sebutkan tiga Prinsip Penggunaan Model Simulasi Dalam Belajar?
4. Sebutkan salah satu Langkah-langkah penggunaan metode simulasi?
B. Kunci Jawaban
1. Simulasi berasal dari kata “Simulate” artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah.
Simulation juga berarti tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja.
2. Tujuan
- Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian (profesional) maupun
keterampilan dalam hidup sehari-hari.
- Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep) atau prinsip.
Manfaat
- Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan diri dalam mempelajari
situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya.
- Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok.
3. - Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.
- Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan simulasi yang sama atau
dapat juga berbeda.
- Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing- masing.
Penentuan topik disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh
siswa dan guru.
13. 4. a. Persiapan
b. Menentukan topik dan tujuan, dimana menentukan topik dan tujuan simulasi, akan
lebih baik bila dilakukan bersama siswa
c. Pelaksanaan simulasi
d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
e. Merumuskan petunjuk simulasi, dimana guru menguraikan secara garis besar situasi
yang akan disimulasikan, menjelaskan peranan-peranan yang akan disimulasikan.
f. Proses simulasi yang didalamnya terdapat pemilihan para pelaku atau pemeran,
setelah itu barulah pemberian kesempatan bertanya
g. Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan, seyelah itu dilakukanya
latihan ulang.