Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana (1)
1. 1. bentuk Badan Usaha sebagaimana diatur dalam Kode Kamersial Indonesia
2. Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Undang—Undang N0. 40
(tahun 2007
3. Tanggungjawab hukum kepada Perseroan Terbatas
Fakultas Program Studi Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi Dan Bisnis S1 Akuntansi F041700009 Ade Ayu Larassati 43216010180
2. 2017
3
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Ade Ayu Larassati 43216010180
1. Definisi Bentuk – Bentuk Badan Usaha
Bentuk – bentuk badan usaha :
FIRMA adalah suatu badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih pemilik modal,
yang sepakat secara bersama-sama menjalankan usaha dalam satu nama organisasi
perusahaan.
PERSEROAN KOMANDITER (CV) adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan
dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan
yang berbeda-beda di antara anggotanya.
PERSEROAN TERBATAS NEGARA (PERSERO) adalah BUMN yang terbentuk perseroan
terbatas (PT) yang modal / sahamnya paling sedikit 51% oleh pemerintah, yang bertujuannya
mengejar keuntungan.
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) adalah perusahaan Negara yang didirikan dengan tujuan
untuk melayani kepentingan umum dan memperoleh keuntungan. Perusahaan ini berstatus
badan hokum dan modal usaha yang digunakan seluruhnya milik Negara. Dana penunjang
usahanya dapat diperoleh dari pinjaman dalam negeri maupun dalam negeri.
PERUSAHAAN DAERAH (PD) adalah badan usaha yang dibentuk oleh pemerintah daerah
untuk mengembangkan perekonomian daerah dan untuk menambah penghasilan daerah.
Tujuan pendirian perusahaan daerah ialah untuk ikut serta melaksanakan pembangunan
daerah dibawah pimpinan daerah.
PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) adalah perusahaan Negara yang didirikan dengan
tujuan utama untuk melayani kepentingan masyarakat tanpa melepaskan syarat efisiensi
efektifitas dan segi ekonomis. Perusahaan Jawatan berada di bawah pembinaan dan
pengawasan departemen tertentu yang mendirikan dan membawahinya.
KOPERASI adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum
perkoperasian. Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
2. Definisi PT menurut UU No. 40 Tahun 2007
Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hokum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
3. 2017
3
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Ade Ayu Larassati 43216010180
3. Tanggung Jawab hukum kepada PT
Peraturan mengenai Perseroan Terbatas diatur didalam Undang-undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (“UU PT”). Di dalam UU PT mengatur mengenai tanggung
jawab pemegang saham dalam Perseroan Terbatas.
Menurut Pasal 3 ayat (1) UU PT, pemegang saham Perseroan Terbatas (“Perseroan”) tidak
bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak
bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki. Ketentuan di dalam
pasal ini mempertegas ciri dari Perseroan bahwa pemegang saham hanya bertanggung jawab
sebesar setoran atas seluruh saham dan tidak meliputi harta kekayaan pribadinya.
Namun, masih ada kemungkinan pemegang saham harus bertanggung jawab hingga
menyangkut kekayaan pribadinya berdasarkan Pasal 3 ayat (2) UU PT yang menyatakan
bahwa ketentuan di dalam Pasal 3 ayat (1) tidak berlaku apabila:
a. persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi;
b. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan itikad
buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi;
c. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Perseroan; atau
d. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara
melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan, yang mengakibatkan kekayaan
Perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang Perseroan.
Selain itu berkaitan dengan masalah likuidasi, menurut Pasal 150 ayat (5) UU PT pemegang
saham wajib mengembalikan sisa kekayaan hasil likuidasi secara proporsional dengan jumlah
yang diterima terhadap jumlah tagihan. Kewajiban untuk mengembalikan sisa kekayaan hasil
likuidasi tersebut wajib dilakukan oleh pemegang saham apabila dalam hal sisa kekayaan hasil
likuidasi telah dibagikan kepada pemegang saham dan terdapat tagihan kreditor yang belum
mengajukan tagihannya.
4. 2017
3
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Ade Ayu Larassati 43216010180
PT. KIMIA FARMA
Perusahaan merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat
dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi
pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-
perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi
PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah
menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001
Perusahaan tercatat sebagai perusahaan public di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan
mutu, hari ini Perusahaan telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan
utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan
bangsa dan masyarakat.
Visi :
- Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan, dan lingkungan.
Misi :
- Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitian dan
pengembangan produk yang inovatif.
- Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu (health care provider) yang berbasis
jaringan distribusi dan jaringan apotek.
- Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengembangkan sistem informasi
perusahaan.
Tujuan Perusahaan
Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat khususnya bidang
industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman, dan mengejar
keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas.
Bidang Usaha
5. 2017
3
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Ade Ayu Larassati 43216010180
Perusahaan Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari
hulu ke hilir, yaitu : Industri, Marketing, Distribusi, Ritel, Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan.
Industri
Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk
ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta
minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang
punggung dari segmen industri.
Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, granul, sirop kering, suspensi/sirop,
tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Plant ini merupakan satusatunya pabrik obat di Indonesia
yang mendapat tugas dari pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi
ini telah memperoleh sertifi kat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO-9002.
Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunanturunannya, obat asli Indonesia dan alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR), yang telah mendapat US-FDA Approval. Selain itu, Plant Bandung
juga memproduksi tablet, sirup, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga Berencana. Plant ini
telah menerima sertifi kat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO-9002.
Plant Semarang mengkhususkan diri pada produksi minyak jarak, minyak nabati dan kosmetika
(bedak). Untuk menjamin kualitas hasil produksi, plant ini secara konsisten menerapkan sistem
manajemen mutu ISO-9001 serta telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB) dan US-FDA Approval.
Plant Watudakon Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang mengolah tambang yodium di
Indonesia. Plant ini memproduksi yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai
bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak “Yodiol” yang
merupakan obat pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas
produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop dan cairan obat luar/dalam.
Plant ini telah memperoleh sertifi kat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), ISO-9002 dan ISO-
14001.
Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk memasok kebutuhan obat di
wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifi kat Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ini meliputi sediaan tablet, krim dan kapsul.
Seluruh Plant diatas kecuali Plant Watudakon telah memperoleh rating “A” untuk sertifi kasi dari
Badan POM.
Manajemen Mutu
6. 2017
3
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Ade Ayu Larassati 43216010180
Guna menjamin kualitas produk dan layanan yang dihasilkan, Perusahaan menerapkan suatu
kebijakan mutu yang memuat pedoman untuk memastikan mutu semua produk dan layanannya.
Peningkatan mutu produk secara terus menerus yang dilaksanakan dengan implementasi sistem
manajemen mutu ISO 9001:2000. Sistem ini menjadi panduan bagi seluruh aspek kegiatan produksi
untuk mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan.
Dari sisi layanan, upaya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dilaksanakan melalui
implementasi prosedur layanan yang menekankan pada pencapaian standar mutu, ketepatan waktu
dan standar jumlah.
Riset dan Pengembangan
Unit Riset dan Pengembangan (Risbang) merupakan suatu unit di Perusahaan yang
mengembangkan dan menciptakan produk-produk baru. Unit Risbang dilengkapi fasilitas antara lain:
laboratorium analisis, laboratorium formulasi, laboratorium ekstrak bahan baku alam dan kebun
percobaan. Unit Risbang melakukan penelitian formulasi, baik untuk sediaan modern maupun herbal
medicine, sintesa kimia sederhana dan analisis tanaman obat.
Pemasaran
PT Kimia Farma Tbk sebagai Holding melakukan kegiatan pemasaran di pasar dalam negeri maupun
pasar ekspor untuk permintaan obat-obat etikal, generik dan OTC. Dengan didukung oleh lebih
kurang 366 orang Medical Sales Representative yang tersebar diseluruh Indonesia, mengcover
21.800 orang dokter, 276 buah rumah sakit serta 9.020 buah apotek. Selain pasar domestik,
Perusahaan juga merintis pengembangan pasar ekspor untuk produk obat dan bahan baku ke
beberapa negara di kawasan Asia, Eropa dan Afrika.
Kondisi pasar farmasi nasional mengalami penurunan dari segi pertumbuhan pasar. Pertumbuhan ini
terjadi pada: sector Apotek sebesar 8,1%, sektor Toko Obat 8,7% dan sektor Rumah Sakit 17,9%.
Sedangkan pertumbuhan di sektor non panel market sebesar 17,9%. Penurunan pertumbuhan pasar
farmasi nasional tersebut disebabkan antara lain melemahnya daya beli masyarakat yang diakibatkan
situasi dan kondisi perekonomian yang belum mendukung. Produk-produk perusahaan berhasil
tumbuh sebesar 11,9%, memang masih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuahan pasar
farmasi, diakibatkan rendahnya pertumbuhan obat generik. Pertumbuhan yang besar terjadi produk
CHP (Consumer Health Product) tumbuh 20% dan tumbuhnya penjualan ekspor sebesar 65% senilai
Rp.38,46 milyar.
Walaupun pertumbuhan penjualan produk perusahaan hanya mencapai 11,90%, namun ada trend
yang menggembirakan yaitu adanya kenaikan penjualan untuk lini produk Consumer Health Product
yang sudah sejalan dengan strategi perusahaan untuk menggalakkan produk dari lini ini. Untuk
7. 2017
3
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Ade Ayu Larassati 43216010180
mendorong peningkatan penjualan dan permintaan produk Perusahaan, telah dilakukan beberapa
upaya pemasaran antara lain sbb:
Perluasan cakupan outlet sekitar 12.000 dalam rangka meningkatkan penjualan
Melakukan pengembangan produk baik secara formulasi maupun kemasan dan peluncuran produk
baru
Melakukan kegiatan pemasaran yang lebih terencana dan lebih agresif
Mengembangkan kemampuan tenaga-tenaga pemasaran melalui pelatihan dan perencanaan yang
solid
Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Distribusi dan Ritel
Meningkatkan kinerja dan produktivitas tenaga pemasar dengan sistem insentif yang menarik.
Unit pemasaran telah memperkuat timnya dengan melakukan penambahan tenaga pemasaran atau
Medical Representative (MR) yang terdiri dari MR Ethical 199 orang, MR-CHP 81 orang, MR-OGB 50
orang dan MR Institusi 28 orang, sehingga jumlah total tenaga MR sebanyak 358 orang. Dengan
tenaga pemasaran yang ada tersebut dapat dicakup kegiatan promosi ke Dokter sebanyak 21.800,
Apotek sebanyak 9.920, Rumah Sakit sebanyak 276, Toko Obat sebanyak 3.050. Perusahaan
menempatkan diri masuk sepuluh besar rangking Industri Farmasi di Indonesia dari 200 Industri
Farmasi yang ada. Disamping produk perusahaan sendiri, perusahaan juga melakukan penjualan
produk-produk pihak ketiga melalui
Unit Distribusi/PBF dan unit Ritel/Apotek. Secara konsolidasi hasil penjualan perusahaan mencapai
Rp.1,82 trilyun, mengalami penurunan sebesar 5,69%, dimana kontribusi penjualan di Holding
sebesar Rp. 525,60 milyar,di sektor distribusi Rp.822,28 milyar, dan dari sektor Ritel/Apotek sebesar
Rp.882,80 milyar. Terjadinya penurunan penjualan disebabkan karena adanya penurunan penjualan
di sektor Distribusi/PBF dimana utamanya dalah penjualan di pasara institusi, karena dana yang
terbatas dan pergesaran pelaksanaan pengadaan oleh Pemerintah.
Distribusi
Unit Distribusi yang direpresentasikan oleh anak perusahaan PT Kimia Farma Trading & Distribution
(PT KFTD) sangat berperan penting dalam upaya peningkatan penjualan produk-produk Kimia
Farma. PT KFTD melayani penjualan ke pedagang besar farmasi dan apotek yangtersebar luar di
seluruh Indonesia. Jumlah oulet yang dilayani tahun 2005 sebanyak 19.864 outlet, dengan tenaga
salesmen sejumlah 216 orang. Selain itu guna melakukan penambahan muatan distribusi, PT KFTD
juga bertindak sebagai agen diantaranya dari: PT Merapi (infus), PT Tirta Santana (kasa elastis), PT
Duta Kaizar, PT Mahakam Beta Farma, PT Bio Farma, dan PT Reddis Papua.
8. 2017
3
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Ade Ayu Larassati 43216010180
Ritel
PT Kimia Farma Apotek, adalah Anak Perusahaan yang mengelola kegiatan usaha ritel melalui
pengoperasian apotek milik perusahaan maupun apotek kerja sama operasi yang secara keseluruhan
saat ini berjumlah 323 apotek. Apotek Kimia Farma melayani resep dokter, penjualan obat bebas dan
alat kesehatan. Selain itu untuk menunjang kegiatan usaha di atas, apotek Kimia Farma juga
dilengkapi dengan cakupan pelayanan lainnya seperti praktek dokter, penjualan optik dan swalayan
farmasi, serta layanan swamedikasi. Apotek Kimia Farma dikelola oleh tenaga Apoteker yang bekerja
penuh waktu untuk memberikan layanan asuhan kefarmasian dengan baik.
Laboratorium Klinik & Klinik Kesehatan
Sebagai perwujudan paradigma baru Perusahaan menjadi Perusahaan pelayanan kesehatan, maka
Perusahaan mengembangkan kegiatan usaha baru berupa layanan Laboratorium Klinik dan Klinik
Kesehatan.
Adapun layanan yang diberikan yaitu :
Jasa Layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik sebagai penunjang diagnosa seperti pemeriksaan
kesehatan (medical check up).
Konsultasi dan pemeliharaan kesehatan.
Sampai dengan tahun 2005 jumlah Laboratorium Klinik yang beroperasi sebanyak 19 outlet yang
tersebar di Jawa, Bali dan Batam. Sedangkan jumlah Klinik Kesehatan pada tahun 2005 sebanyak 9
klinik di Jawa dan Bali, termasuk di lingkungan Kantor Pusat PT Indosat.
Sumber Daya Manusia
Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) berperanan penting dalam menjaga
keberlangsungan perusahaan, oleh karena itu Perusahaan menetapkan strategi pengembangan SDM
yang selaras dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan, dalam arti implementasi manajemen SDM
harus mampu meningkatkan kompetensi dan komitmen karyawan pada perusahaan, sehingga dapat
menjamin tercapainya implementasi strategi bisnis.
Perusahaan mengalokasikan cukup dana untuk program pengembangan SDM. Program pelatihan,
seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun luar negeri untuk memperluas wawasan dan
meningkatkan ketrampilan karyawan.
Risiko Perusahaan
Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainya, bidang usaha yang dilakukan Perusahaan
juga tidak terlepas dari risiko yang disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
kegiatan usaha Perusahaan. Berkaitan dengan hal ini, Perusahaan berupaya meminimalkan risiko
9. 2017
3
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Ade Ayu Larassati 43216010180
dengan melakukan pengamatan yang seksama terhadap risiko tersebut. Menurut Manajemen, risiko-
risiko usaha yang mungkin dihadapi Perusahaan adalah sebagai berikut:
• Risiko perubahan mata uang depresiasi nilai rupiah terhadap valuta asing
Sebagian besar bahan baku obat Perusahaan diimpor, sedangkan pendapatan Perusahaan saat ini
sebagian besar dalam mata uang Rupiah. Apabila terjadi depresiasi nilai mata uang Rupiah maka
akan meningkatkan harga pokok penjualan produk Perusahaan dan hal ini akan mempengaruhi
kinerja usaha Perusahaan.
• Risiko pasokan bahan baku
Bahan baku obat Perusahaan sebagian berasal dari pihak ketiga, baik lokal maupun impor.
Keterlambatan dalam pengiriman, kesulitan melakukan pembelian bahan baku serta kebijakan
Pemerintah mengenai impor, dapat berpengaruh pada kelangsungan pasokan bahan baku, yang
pada akhirnya dapat mengganggu kegiatan produksi Perusahaan.
• Risiko persaingan usaha
Di industri farmasi tidak terdapat pemain yang memiliki pangsa pasar secara dominan. Pesaing
Perusahaan berusaha meningkatkan pangsa pasar dengan mengeluarkan produk baru serta
memperbaharui produk lama. Munculnya pesaing baru mungkin akan mengakibatkan pangsa pasar
Perusahaan berkurang dan dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan.
• Risiko perekonomian
Kondisi perusahaan farmasi dapat dipengaruhi oleh perubahan perekonomian nasional, seperti infl
asi yang tinggi. Hal tersebut akan menurunkan daya beli konsumen dan berakibat turunnya
pendapatan Perusahaan.
• Risiko perubahan peraturan
Kegiatan usaha dibidang farmasi merupakan bidang kegiatan usaha yang diatur secara ketat oleh
Pemerintah, misalnya aturan tentang penetapan harga jual obat. Perubahan peraturan tersebut dapat
mempengaruhi penjualan dan keuntungan Perusahaan. Di samping itu, adanya Undang-Undang
Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Paten, Undang-Undang Persaingan Usaha dan Undang-
Undang Otonomi Daerah juga dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan.
• Risiko kegagalan pengembangan usaha (Investasi)
Dalam upaya mempertahankan serta meningkatkan penjualannya, Perusahaan secara
berkesinambungan memasarkan produk baru kepada masyarakat. Dalam hubungan ini kegagalan
yang terjadi dalam pemasaran produk baru Perusahaan dapat mengakibatkan pengaruh yang negatif
terhadap pendapatan Perusahaan. Saat ini Perusahaan sedang mengembangkan kegiatan usaha
10. 2017
3
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Ade Ayu Larassati 43216010180
baru berupa Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan. Kegagalan dalam pengembangan usaha
tersebut akan membebani keuangan Perusahaan.
• Risiko pemalsuan obat
Saat ini banyak beredar produk farmasi yang dipalsukan di Indonesia. Produk-produk palsu tersebut
seringkali memiliki bentuk dan fi sik yang sama dengan produk aslinya, tetapi memiliki komposisi dan
kualitas yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan dari Badan POM. Semakin banyaknya obat
palsu yang beredar di pasaran akan menyebabkan turunnya kepercayaan konsumen terhadap produk
aslinya. Apabila pemalsuan ini dilakukan terhadap produk-produk Perusahaan maka akan berdampak
negatif pada pendapatan Perusahaan.
• Risiko produk rusak
Produk yang telah beredar di pasaran dapat mengalami kerusakan, hal ini dapat disebabkan antara
lain oleh distribusi yang kurang baik atau sebab-sebab lain di luar kendali perusahaan. Produk rusak
ini dapat menimbulkan klaim dari konsumen dan mengurangi tingkat kepercayaan konsumen. Apabila
hal ini terjadi pada produk Perusahaan, maka akan menurunkanpendapatan dan meningkatkan
beban Perusahaan.
• Risiko pemogokan karyawan
Karyawan merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan kegiatan usaha Perusahaan.
Apabila terjadi pemogokan masal karyawan, akan menghambat kegiatan usaha Perusahaan.
• Risiko dampak lingkungan
Dalam kegiatan produksinya, terdapat limbah produksi berbentuk padat, cair dan gas. Perusahaan
telah melakukan pengelolaan limbah produksi sesuai ketentuan, tetapi hal itu tidak menutup
kemungkinan terjadinya pencemaran yang diakibatkan oleh limbah industri, sehingga dapat
memberikan risiko tuntutan hukum bagi Perusahaan.
Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi
gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang
kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-
baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan
dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar
yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
11. 2017
3
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Ade Ayu Larassati 43216010180
Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program
pada saat ini.
Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program
pada saat ini.
Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi
dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.
Terjadinya krisis ekonomi yang multidimensi berdampak pada meningkatnya harga obat-obatan
terutama harga obat paten/merek dagang, kondisi ini sekaligus berakibat pada tidak dapat
terpenuhinya kebutuhan kesehatan masyarakat yang tengah mengalami penurunan daya beli. Guna
menanggulangi kondisi tersebut dibutuhkan adanya peran serta industri farmasi khususnya dalam
memproduksi, mengembangkan dan memasyarakatkan obat-obatan yang harganya terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat baik diwilayah perkotaan maupun pedesaan. Salah satu bentuk peran
serta industri farmasi yang tengah dilakukan adalah dengan memasarkan dan memasyarakatkan obat
generik.
12. 2017
3
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Ade Ayu Larassati 43216010180
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://risaokta.files.wordpress.com/2012/1
0/pt-kimia-farma-
tbk.doc&ved=2ahUKEwiu4anzsf_ZAhWIQY8KHRbvDmUQFjAJegQIBhAB&usg=AOvVaw1FaodSRnD
sNzKeLpEzmitI