SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Peran Sektor Moneter dalam
Sistem Ekonomi Islam
Rifki Ismal, PhD
Departemen Perbankan Syariah
Bank Indonesia
Simposium Nasional Sistem Moneter Berbasis Emas
Menara BSM, Jakarta, 13 Juni 2012
GLOBAL CRISIS
2
 Perubahan sistem moneter di dunia terjadi tiga
kali:
Gold standard
Bretton wood system
After bretton wood system
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan
dalam mengatasi ketidakseimbangan ekonomi,
defisit neraca pembayaran, dan pertumbuhan
supply of money.
 Gold standard telah lama digunakan sebagai medium of
exchange, unit of account dan store of value dalam
perekonomian internasional sejak tahun 1870 hingga tahun
1914.
Sistem gold standard, jumlah uang beredar dan
perubahannya di suatu negara di back-up dengan jumlah
cadangan emas yang dimiliki.
Nilai tukarnya fixed dalam jangka panjang sehingga
mengurangi fluktuasi nilai tukar dalam perdagangan
internasional.
 Sebagai contoh, ketika itu USD20 senilai 1 ounce emas.
Sementara itu GBP4 senilai 1 ounce emas. Sehingga nilai
tukar USD dan GBP adalah 1 GBP = 5 USD.
Nilai tukar tersebut berlaku cukup lama karena harga emas
cukup stabil, supply-nya terjaga dan pasar emas belum
berkembang.
Mata uang emas juga mengontrol money supply karena
setiap pencetakan uang harus diback up oleh cadangan emas
negara ybs.
Misalnya, suatu negara mengalami surplus trade balance
(ekspor lebih besar daripada impor), misalnya karena
barangnya menarik, murah, lebih berkualitas daripada
barang serupa dari negara lain, dll.
SHORT HISTORY OF MONEY
Uang yang masuk karena surplus trade balance tsb akan
menambah jumlah money supply di negara tsb yaitu uang
yang di back up oleh emas yang berasal dari negara yang
meng-impor barang.
Ketika jumlah uang bertambah, daya beli orang meningkat
sedangkan barang terbatas sehingga harga barang domestik
meningkat.
Sehingga, ketika ekspor barang berikutnya, akan terjadi
penurunan demand karena barangnya kurang kompetitif
(mahal).
Dan sebaliknya untuk negara yang mengalami defisit trade
balance. Disebut mekanisme Hume (David Hume) (price-
species flow mechanism).
Keterbatasan dalam sistem gold standard: kebijakan
moneter ditentukan oleh produksi dan penemuan emas.
Bila produksi emas rendah, maka money supply turun.
Sehingga, money supply tidak dapat memenuhi kegiatan
ekonomi dan terjadi deflasi.
Demikian sebaliknya, ketika ditemukan emas dalam jumlah
besar pada akhir tahun 1890-an, maka money supply dunia
meningkat dengan cepat yang menyebabkan inflasi.
Sistem ini runtuh ketika pecah Perang Dunia I (PD I) karena
perdagangan mengalami kekacauan dan negara-negara tidak
lagi mau mengkonversikan mata uangnya dengan emas.
SHORT HISTORY OF MONEY
Setelah PD I berakhir, dunia mengalami resesi ekonomi
panjang hingga akhir Perang Dunia ke II (PD II).
Setelah itu, Juli 1944 negara-negara utama pemenang
perang, Amerika bersama 43 negara lain mengadakan
pertemuan di Bretton Woods, New Hampshire untuk
mencari bentuk sistem moneter internasional baru.
Sistem moneter yang dibentuk dikenal dengan Bretton
Woods atau secara teknis disebut Gold Exchange Standard.
Yaitu, standar USD yang dikaitkan dengan emas. Semua
mata uang negara lainnya fixed terhadap USD, dan harga
emas ditetapkan dalam USD.
Sistem Bretton Woods juga awal dijadikannya USD sebagai
reserve currency untuk international reserve oleh negara-
negara lain.
Hal ini disebabkan oleh kedudukan Amerika sebagai negara
utama pemenang Perang Dunia II, mempunyai kekuatan
ekonomi terbesar saat itu dan memiliki cadangan emas yang
besar di dunia.
Fixed exchange rate pada era Bretton Woods dinilai
berdasarkan convertibility mata uang USD terhadap emas
yaitu sebesar USD35 per ounce.
Negara-negara yang mengalami surplus/defisit
berkepanjangan harus melakukan devaluasi/revaluasi.
Negara-negara yang mengalami surplus BOP tidak ingin
melakukan penyesuaian (revaluasi), sehingga penyesuaian
sistem Bretton Woods tidak berjalan, dan mengakibatkan
sistem ini ambruk pada tahun 1971.
Hal ini menyebabkan Amerika Serikat memilih untuk
membiarkan USD mengambang terhadap emas dan
beberapa mata uang lainnya sejak bulan Agustus 1971.
Setelah era bretton woods, setiap negara membiarkan nilai
tukar mereka bergerak sesuai dengan kekuatan pasar namun
tetap menjaga pergerakan nilai tukarnya (smoothing) pada
batasan tertentu sehingga tidak terlalu fluktuatif. Perananan
otoritas moneter menjadi penting dalam menjaga kestabilan
nilai tukar.
 Banyak negara dengan kondisi neraca pembayaran surplus
tidak menginginkan nilai tukarnya terlalu menguat (apresiasi)
agar ekspor tetap kompetitif contohnya Jepang.
Ada pula negara yang mengalami defisit neraca pembayaran
yang cenderung untuk mempertahankan nilai tukarnya tetap
kompetitif agar volume impor tetap tinggi untuk mencukupi
kebutuhan barang di dalam negeri dan mendorong capital
inflows seperti Indonesia.
Ada juga negara-negara yang menganut fixed exchange rate
seperti (dulunya) Hongkong dan China, tidak terpengaruh
dengan perkembangan surplus atau defisit dari BOP.
Beberapa permasalahan pasca bretton woods sistem:
Dalam jangka pendek nilai tukar menjadi sangat
fluktuatif
Proses smoothing sulit dilakukan mengingat keterbatasan
yang dimiliki oleh otoritas moneter.
Sistem fiat money memberi peluang kepada negara yang
mengalami defisit neraca perdagangan dan anggaran seperti
Amerika untuk membiayai defisitnya dengan menerbitkan
surat-surat berharga, bukan dibiayai dengan emas atau USD
yang didukung dengan cadangan emas.
Time Value of Money
14
Konseptor:
• Time value of money (TVM) dikonsep oleh Martin de Azpilcueta
(Doctor Navarrus) (13 Des 1491 – 1 Juni 1586), ekonom Spanyol
yang pertama kali mengembangkan teori moneter.
Definisi:
• TVM adalah kompensasi nilai uang masa datang atas nilai uang di
masa kini.
 n
iPVFV  1  n
I
FV
PV


1
Asumsi TVM antara lain:
• Daya beli dan nilai uang masa datang pasti lebih rendah daripada
nilai uang di masa kini.
• Kompensasi atas inflasi yang terjadi
• Opportunity cost
15
Penyebab TVM:
• Ekspektasi orang bahwa nilai aset/uangnya harus bertambah dari
waktu ke waktu agar kesejahteraan (daya beli) tetap terjaga.
• Fiat money creation sehingga uang dapat dicetak kapan saja dan
dalam jumlah berapa saja.
• Mata uang tidak full bodied money sehingga tidak perlu back up
aset dalam mencetak uang.
• Decoupling antara sektor keuangan dan sektor riil sehingga jumlah
uang selalu lebih besar daripada kebutuhannya di sektor riil.
• Ekspektasi kondisi ekonomi masa datang pasti lebih buruk daripada
kondisi ekonomi masa sekarang
Basic Principles in
Islamic Monetary
1
7
Money is just a medium of transaction (monetary item).
Money is a public good (hoarding of money is prohibited) and is valueless
(not a commodity which has a value on it).
Gaining profit (excess) from trading money is considered as riba.
An Old Riba, Riba Jahiliyah, Riba Al Fadhl, Riba An Nasyiah, Riba Modern
Financial (and monetary) sector must link with real sector activities
Comprehensive structure of Islamic bank and non bank Financial Institutions
Money is mentioned in hadist of Riba al Fadhl. There are 6 amwal ribawiyah:
gold, silver, wheat, barley, dates and salt.
Money is similar as gold and silver (4 mahzab) as such trading money or
gaining income from money is not allowed (riba).
Any profit should come from the output of real business
Risk avoider still needs to release money in form of gracious contracts
18
CHARACTERISTIC & MODES OF HOLDING MONEY
Ciri-ciri uang:
• Berfungsi sebagai perantara transaksi keuangan.
• Tidak mempunyai nilai atau nilainya adalah cermin dari nilai barang
yang dihargai.
• Nilainya (uang emas misalnya) setara dengan bahan pembuatnya
(intrinsik = nominal values).
• Diterima semua pihak, mudah disimpan, mudah dipecah-pecah
nilainya, mudah dibawa, nilainya stabil (tidak fluktuatif).
Modes of holding money:
• Motive transaksi yaitu uang hanya untuk memenuhi kebutuhan
transaksi sehari-hari.
• Motive precautionary yaitu uang untuk berjaga-jaga kalau ada
kebutuhan mendesak.
• Motive investasi/saving yaitu uang digunakan agar jumlah dan
nilanya bertambah
19
CHARACTERISTIC OF GOODS
Ciri-ciri barang (sil’ah):
• Tidak pernah disepakati orang sebagai medium of exchange
(monetary item).
• Mempunyai nilai yang tetap dan komponennya terdiri dari COGS
plus profit.
• Tidak dapat berfungsi sebagai uang: berat, nilai tidak stabil, tidak
dapat dipecah nilainya, sulit disimpan, dll.
• Langsung mendatangkan manfaat (dikonsumsi, dipakai, dst).
• Boleh diperjualbelikan dengan profit.
• Mudah rusak, basi, lecet, cacat, dll
Kebijakan Uang Beredar
er
M
ere
Ms1 Ms2
Md1 Md2
Instruments of Monetary Policy
(Umer Chapra)
1. Target Growth in M (Ms) & Mo (M
circulation + Deposit)
2. Public Share of DD ( either amanah
or dhamanah)
3. Statutory Reserve Requirement
4. Credit Ceiling
5. Value-oriented Allocation of Credit
6. Other Techniques
Q = a + bP
Q = c – dP
P
Q
S
D
Pe
Qe
General Equilibrium = Keseimbangan Pasar (Riil)
Kuantitas barang pada posisi keseimbangan (Qe) di pasar riil merupakan kondisi agregat
yang mencerminkan pendapatan nasional (pendekatan output; Q = f (Qm, Qp, Qw…), yang
juga dapat dijelaskan menggunakan Y (pendekatan pengeluaran; Y = C + I + G + (X – M))
Ketiadaan bunga dalam perekonomian sebagai
prakondisi wajib sistem keuangan menggunakan
prinsip syariah, menyebabkan aktifitas ekonomi
lebih terfokus pada aktifitas di riil sektor. Segala
aktifitas ekonomi bermuara pada pasar ini,
termasuk di dalamnya aktifitas investasi.
Aktivitas investasi secara khusus menjadi sektor
vital mendukung sektor riil, karena aktivitas
investasi menjelaskan kondisi dunia usaha;
banyaknya projek usaha, preferensi ikut
berusaha, tinggi rendahnya ekspektasi
keuntungan.
Konsep IS-LM: Penambahan likuiditas berdasarkan ekonomi
moneter Islami terjadi karena (dan wajib) aktifitas di sektor
riil (tidak ada fiat money creation), berbasis investasi dengan
mekanisme bagi hasil. Akibatnya harga stabil dan dana
bertambah.
M,Q
P,i
LM
IS
b
a
LM’
b’
IS’
KEBIJAKAN EKONOMI DAN MONETER
a’
IS’’
LM
IS
LM’
P,i
M,Q
a
a’
b
IS’
b’
Konsep IS-LM: Dalam jangka panjang (akibat dari
kebijakan dan operasional moneter berbasis Islam)
inflasi akan terus menurun dan jumlah barang terus
bertambah. Sehingga, ekonomi menjadi stabil,
kesejahteraan meningkat dan kemiskinan menurun.
M
P
b
a
a’
b’’
KEBIJAKAN EKONOMI DAN MONETER
Fungsi Keuangan Syariah dalam
Perekonomiain
ISLAM
Prilaku
Manusia
Sistem
Ekonomi
Iman
Zuhud
Ukhuwwah
ZISWaf
No Riba
No Maysir
Syariah
Akhlak
Akidah
FILOSOFI DASAR RUANG LINGKUP INSTRUMEN
Filosofi Ekonomi Syariah
Wealth-
Income
Distribution
Melalui
Sektor
Sosial
Melalui
Sektor
Komersial
Ekonomi & Peran Sistem Keuangan (Moneter)
Social & Gov’t Sector Output
Private Sector Output
Kurva Kepuasan Masyarakat
Production
Possibility Frontier
Gov’t +
Social
Sectors
Gov’t
Sector
Social
Sector
Peningkatan kapasitas
produksi pasar (swasta)
dapat melalui peran
intermediasi lembaga
keuangan syariah
Peningkatan kapasitas
produksi pasar (sosial)
dapat melalui peran
lembaga keuangan sosial;
ZISWaf
Semakin tinggi tingkat
intermediasi semakin
tinggi kesempatan
berekonomi atau
produksi, dimana akan
semakin tinggi tingkat
kepuasan masyarakat
Batas Kemungkinan Produksi (Production Possibility Frontier)
akan semakin membesar jika didukung kelancaran
intermediasi alokasi sumber daya oleh pihak swasta,
pemerintah dan sosial
Aktifitas yang dilarang: Riba
(interest base activities),
Maysir (speculative motive),
Gharar (unclear information)
Aktifitas yang dibolehkan:
Bagi Hasil, Jual Beli, Titipan
dan Jasa, Sosial (ZISWaf)
Objek transaksi halal dan
thayyib: No khamar, No
pornografi, No pencemaran
lingkungan
Karakter Dasar
•No/less money creation
•No money whirlpool/money
concentration/bubble economy
•No ketimpangan sektor riil &
keuangan
•Penuh mendukung sektor riil
•Transaksi berbasis bagi hasil
berdasarkan prinsip saling
mengenal dan memahami dapat
menekan risiko moral hazard
•Mendorong keterlibatan
ekonomi golongan dhuafa
•No masalah sosial
•No perusakan alam &
lingkungan
Implikasi Antara
Stabilitas sistem keuangan
•Penciptaan lapangan kerja
•Pertumbuhan ekonomi
•Pengentasan kemiskinan
•Stabilitas sosial
•Kelestarian alam &
lingkungan
Implikasi Makro
PERAN KEUANGAN
SYARIAH BAGI EKONOMI
Dampak Positif Pengembangan Perbankan/Keuangan Syariah
Terhadap Perekonomian
Perusahaan
Pembiayaan
Syariah
Reksadana
Syariah
Obligasi
Syariah
Pasar Modal
Syariah
Voluntary
Sector
(ZISWaf)
Bank Syariah
Asuransi
Syariah Pertumbuhan
Ekonomi
Pengentasan
Kemiskinan
Penurunan
Pengangguran
Stabilitas
Sistem Keuangan
Mendorong
Aktivitas
Sektor Riil
Dengan absensinya praktek riba (bunga) dan judi (spekulasi), operasi bank syariah dan lembaga keuangan syariah
lainnya akan selalu erat kaitannya dengan sektor riil. Bahkan operasinya dipastikan selalu bermuara pada aktifitas
sektor riil yang berkorelasi langsung dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian sektor keuangan syariah tidak
akan terdikotomi dengan sektor riil seperti kecenderungan yang ada di konvensional, sehingga diyakini kontribusi
lembaga bank ataupun non-bank syariah akan signifikan pada penciptaan stabilitas keuangan dan pertumbuhan
ekonomi.
Aplikasi Pengelolaan Likuiditas dan
Operasi Moneter Syariah di
Indonesia
30
A. Gambaran Umum Pengelolaan Likuiditas
Dalam pengelolaan likuiditas terdapat keterkaitan yg erat antara dimensi implementasi kebijakan
moneter, pemeliharaan stabilitas sistem keuangan (via industri perbankan) dan daya tahan (resiliensi)
individu bank, yang pada akhirnya menentukan efisiensi biaya alokasi sumberdaya modal dalam
perekonomian.
Pengelolaan
Likuiditas
Kebijakan
Moneter
Stabilitas
Sistem
Keuangan
Institusi
Keuangan
Scr Mikro
Dimensi Pengelolaan Likuiditas
Menentukan kemampuan
bank memenuhi
pembayaran kewajiban yang
jatuh tempo (sesuai jumlah
dan mata uang yang
disyaratkan) tanpa
mengganggu permodalan
Kondisi likuiditas pasar
menentukan kepercayaan
antar-pelaku utk
bertransaksi memenuhi
kebutuhannya (D&S).
Kehilangan confidence dapat
mengganggu stabilitas pasar
dan sistem keuangan
Kecukupan likuiditas di pasar akan mampu
menjaga: i) pergerakan harga likuiditas
(suku bunga/imbalan) di pasar uang
“sesuai keinginan otoritas” dan ii)
bekerjanya dengan baik proses transmisi
moneter
31
 Mendukung pertumbuhan ekonomi
 Efisiensi mobilisasi dana antara
pihak yg surplus dan defisit
 Sbg media utk menyerap-menambah
likuiditas sejalan dengan kebijakan
moneter
 Sbg media dalam signalling kepada pasar
 Sbg media utk mengelola risiko pasar
 Meningkatkan keyakinan investor
 Beragam instrumen keuangan dari
kelas aset yang berbeda
 Menyediakan kesempatan trading
dengan return bersaing
Alokasi
Sumberdaya
yg Efisien
Pengelolaan
Likuiditas
Diversifikasi
Portofolio
Implementasi
Kebijakan
Moneter
Pengelolaan
Risiko
Manfaat pengelolaan likuiditas
A. Gambaran Umum Pengelolaan Likuiditas
32
A. Gambaran Umum Pengelolaan Likuiditas
Mengapa pengelolaan likuiditas syariah diperlukan…?
 Amanat UU kepada Bank Indonesia untuk melaksanakan kebijakan
moneter yang mengakomodasi prinsip-prinsip syariah.
 Diakuinya eksistensi perbankan syariah, secara legal dalam sistem
perbankan nasional sejak tahun 1992:
 Dengan pertumbuhan yang positif sebagai salah satu sumber pembiayan
pembangunan nasional;
 Stabilitas perbankan syariah akan berpengaruh terhadap stabilitas industri
perbankan nasional.
 Sbg lembaga intermediari, bank syariah menghadapi risiko likuiditas yg
bersumber dari maturity-mismatch yaitu “lebih pendeknya jangka
waktu dana yg dihimpun dibanding jangka waktu pembiayaan yang
disalurkan” (karakteristik bank)
33
B. Kondisi Terkini Pengelolaan Likuiditas Syariah di Indonesia
Pengelolaan likuiditas perbankan syariah terdiri dari:
Transaksi dengan Bank Indonesia (operasi moneter syariah)
 Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) yang berjangka waktu 9 bulan
 Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) yang berjangka waktu
1 hari (overnight)
Penempatan pada SBSN
Transaksi antar-bank (PUAS)
34
B. Kondisi Terkini Pengelolaan Likuiditas Syariah di Indonesia
Monetary
Operation
OPEN MARKET
OPERATION
STANDING FACILITY
LIQUIDITY
ABSORPTION
LIQUIDITY INJECTION
LIQUIDITY
ABSORPTION
LIQUIDITY INJECTION
ISSUANCE OF SBI
ISSUANCE OF SBIS
TERM DEPOSIT
REVERSE REPO-SBSN
FX INTERVENTION
Sell USD/IDR, Buy Swap
Term REPO-SBSN
DEPOSIT FACILITY
FASBIS
LENDING FACILITY
SBIS/SBSN REPO
FX INTERVENTION
Buy USD/IDR, Sell Swap
35
C. Tantangan dalam Pengelolaan Likuiditas Syariah
Pasar Uang
Syariah
Otoritas:
Pelaku
Pasar
DSN-
MUI
PUAS yg berfungsi dgn baik sbg sarana
pengelolaan likuiditas utk implementasi
keb. moneter, mendukung SSK dan
mendukung peran perbankan syariah
membiayai pertumbuhan ekonomi
 Efisiensi pengelolaan likuiditas
(kepastian return yg bersaing)
 Pengelolaan risiko
Kesesuaian syariah
 Pengelola likuiditas secara makro
 Ketahanan lembaga keuangan
syariah (efisiensi dan risk
management)
 Optimalitas peran lembaga
keuangan syariah dalam
mendukung sektor riil
 Link dengan sektor riil
Harmony in diversity
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...sitiholipah2
 
Moneter Internasional
Moneter InternasionalMoneter Internasional
Moneter Internasionalnelifaizah
 
Sistem moneter dan npi
Sistem moneter dan npiSistem moneter dan npi
Sistem moneter dan npistiemberau2
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5Yoyo Sudaryo
 
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasiEkonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasifahmi_7
 
Foreign exchange market
Foreign exchange marketForeign exchange market
Foreign exchange marketstiemberau2
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalNiaKusnia
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 3
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 3Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 3
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 3Yoyo Sudaryo
 
Materi ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalMateri ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalSita Nurhalimah
 
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianOpissen Yudisyus
 
Gambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasionalGambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasionalAldy Rostyawan
 
44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)AminullahAssagaf3
 
Proposal Index TOPGROWTH
Proposal Index TOPGROWTHProposal Index TOPGROWTH
Proposal Index TOPGROWTHAnnisa Rachman
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1Yoyo Sudaryo
 

What's hot (20)

Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
 
Moneter Internasional
Moneter InternasionalMoneter Internasional
Moneter Internasional
 
Sistem moneter dan npi
Sistem moneter dan npiSistem moneter dan npi
Sistem moneter dan npi
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
 
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasiEkonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
 
Foreign exchange market
Foreign exchange marketForeign exchange market
Foreign exchange market
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 3
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 3Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 3
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 3
 
MKI modul linked
MKI modul linkedMKI modul linked
MKI modul linked
 
Materi ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalMateri ekonomi internasional
Materi ekonomi internasional
 
Modul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneterModul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneter
 
Pasar valuta asing
Pasar valuta asingPasar valuta asing
Pasar valuta asing
 
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Gambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasionalGambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasional
 
44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)44 teori pasar modal (12 juli 2019)
44 teori pasar modal (12 juli 2019)
 
Teori mengenai uang
Teori mengenai uangTeori mengenai uang
Teori mengenai uang
 
Proposal Index TOPGROWTH
Proposal Index TOPGROWTHProposal Index TOPGROWTH
Proposal Index TOPGROWTH
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
 
Ekonomi moneter
Ekonomi moneterEkonomi moneter
Ekonomi moneter
 

Similar to Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam

1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptxpadlah1984
 
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptxANDIDEWIANGREYANI1
 
Ekonomi uang
Ekonomi   uangEkonomi   uang
Ekonomi uangGu-chan
 
Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangYesica Adicondro
 
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxKELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxandromedawibowo
 
2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptx2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptxAyeSudarto1
 
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ratu Angriani
 
Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)ratu angriani
 
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdfM3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdfssuser96b029
 
Tahukah anda sejarah trading forex
Tahukah anda sejarah trading forexTahukah anda sejarah trading forex
Tahukah anda sejarah trading forexBartolomeus Romana
 
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...ResiAviani2
 
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdfzalfaht08
 
Manajemen Keuangan Internasional
Manajemen Keuangan InternasionalManajemen Keuangan Internasional
Manajemen Keuangan InternasionalYoyo Sudaryo
 
Uang, institusi keuangan & penewaran uang
Uang, institusi keuangan & penewaran uangUang, institusi keuangan & penewaran uang
Uang, institusi keuangan & penewaran uangWahyu Djojohadiwirjo
 
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (1)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (1)Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (1)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (1)Muhammad Khoirul Fuddin
 
Emas dan perak
Emas dan perakEmas dan perak
Emas dan peraknahdalife
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptxWinaPaul
 

Similar to Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam (20)

1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
 
valuta asing.docx
valuta asing.docxvaluta asing.docx
valuta asing.docx
 
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx
 
Ekonomi uang
Ekonomi   uangEkonomi   uang
Ekonomi uang
 
Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uang
 
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxKELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
 
Pertemuan 11sistem finansial in islamic economics
Pertemuan 11sistem finansial in islamic economicsPertemuan 11sistem finansial in islamic economics
Pertemuan 11sistem finansial in islamic economics
 
2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptx2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptx
 
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
 
Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)
 
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdfM3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
 
Tahukah anda sejarah trading forex
Tahukah anda sejarah trading forexTahukah anda sejarah trading forex
Tahukah anda sejarah trading forex
 
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...
 
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf
 
Manajemen Keuangan Internasional
Manajemen Keuangan InternasionalManajemen Keuangan Internasional
Manajemen Keuangan Internasional
 
Uang, institusi keuangan & penewaran uang
Uang, institusi keuangan & penewaran uangUang, institusi keuangan & penewaran uang
Uang, institusi keuangan & penewaran uang
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
 
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (1)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (1)Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (1)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (1)
 
Emas dan perak
Emas dan perakEmas dan perak
Emas dan perak
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT)

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT) (20)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptx
 
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 

Recently uploaded

analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatlangkahgontay88
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptxdokumentasiutnd
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxmonikabudiman19
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../stfatimah131
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfSupianSauri8
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 

Recently uploaded (20)

TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 

Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam

  • 1. Peran Sektor Moneter dalam Sistem Ekonomi Islam Rifki Ismal, PhD Departemen Perbankan Syariah Bank Indonesia Simposium Nasional Sistem Moneter Berbasis Emas Menara BSM, Jakarta, 13 Juni 2012
  • 3.  Perubahan sistem moneter di dunia terjadi tiga kali: Gold standard Bretton wood system After bretton wood system Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mengatasi ketidakseimbangan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan pertumbuhan supply of money.
  • 4.  Gold standard telah lama digunakan sebagai medium of exchange, unit of account dan store of value dalam perekonomian internasional sejak tahun 1870 hingga tahun 1914. Sistem gold standard, jumlah uang beredar dan perubahannya di suatu negara di back-up dengan jumlah cadangan emas yang dimiliki. Nilai tukarnya fixed dalam jangka panjang sehingga mengurangi fluktuasi nilai tukar dalam perdagangan internasional.
  • 5.  Sebagai contoh, ketika itu USD20 senilai 1 ounce emas. Sementara itu GBP4 senilai 1 ounce emas. Sehingga nilai tukar USD dan GBP adalah 1 GBP = 5 USD. Nilai tukar tersebut berlaku cukup lama karena harga emas cukup stabil, supply-nya terjaga dan pasar emas belum berkembang. Mata uang emas juga mengontrol money supply karena setiap pencetakan uang harus diback up oleh cadangan emas negara ybs. Misalnya, suatu negara mengalami surplus trade balance (ekspor lebih besar daripada impor), misalnya karena barangnya menarik, murah, lebih berkualitas daripada barang serupa dari negara lain, dll.
  • 6. SHORT HISTORY OF MONEY Uang yang masuk karena surplus trade balance tsb akan menambah jumlah money supply di negara tsb yaitu uang yang di back up oleh emas yang berasal dari negara yang meng-impor barang. Ketika jumlah uang bertambah, daya beli orang meningkat sedangkan barang terbatas sehingga harga barang domestik meningkat. Sehingga, ketika ekspor barang berikutnya, akan terjadi penurunan demand karena barangnya kurang kompetitif (mahal). Dan sebaliknya untuk negara yang mengalami defisit trade balance. Disebut mekanisme Hume (David Hume) (price- species flow mechanism).
  • 7. Keterbatasan dalam sistem gold standard: kebijakan moneter ditentukan oleh produksi dan penemuan emas. Bila produksi emas rendah, maka money supply turun. Sehingga, money supply tidak dapat memenuhi kegiatan ekonomi dan terjadi deflasi. Demikian sebaliknya, ketika ditemukan emas dalam jumlah besar pada akhir tahun 1890-an, maka money supply dunia meningkat dengan cepat yang menyebabkan inflasi. Sistem ini runtuh ketika pecah Perang Dunia I (PD I) karena perdagangan mengalami kekacauan dan negara-negara tidak lagi mau mengkonversikan mata uangnya dengan emas.
  • 8. SHORT HISTORY OF MONEY Setelah PD I berakhir, dunia mengalami resesi ekonomi panjang hingga akhir Perang Dunia ke II (PD II). Setelah itu, Juli 1944 negara-negara utama pemenang perang, Amerika bersama 43 negara lain mengadakan pertemuan di Bretton Woods, New Hampshire untuk mencari bentuk sistem moneter internasional baru. Sistem moneter yang dibentuk dikenal dengan Bretton Woods atau secara teknis disebut Gold Exchange Standard. Yaitu, standar USD yang dikaitkan dengan emas. Semua mata uang negara lainnya fixed terhadap USD, dan harga emas ditetapkan dalam USD.
  • 9. Sistem Bretton Woods juga awal dijadikannya USD sebagai reserve currency untuk international reserve oleh negara- negara lain. Hal ini disebabkan oleh kedudukan Amerika sebagai negara utama pemenang Perang Dunia II, mempunyai kekuatan ekonomi terbesar saat itu dan memiliki cadangan emas yang besar di dunia. Fixed exchange rate pada era Bretton Woods dinilai berdasarkan convertibility mata uang USD terhadap emas yaitu sebesar USD35 per ounce. Negara-negara yang mengalami surplus/defisit berkepanjangan harus melakukan devaluasi/revaluasi.
  • 10. Negara-negara yang mengalami surplus BOP tidak ingin melakukan penyesuaian (revaluasi), sehingga penyesuaian sistem Bretton Woods tidak berjalan, dan mengakibatkan sistem ini ambruk pada tahun 1971. Hal ini menyebabkan Amerika Serikat memilih untuk membiarkan USD mengambang terhadap emas dan beberapa mata uang lainnya sejak bulan Agustus 1971. Setelah era bretton woods, setiap negara membiarkan nilai tukar mereka bergerak sesuai dengan kekuatan pasar namun tetap menjaga pergerakan nilai tukarnya (smoothing) pada batasan tertentu sehingga tidak terlalu fluktuatif. Perananan otoritas moneter menjadi penting dalam menjaga kestabilan nilai tukar.
  • 11.  Banyak negara dengan kondisi neraca pembayaran surplus tidak menginginkan nilai tukarnya terlalu menguat (apresiasi) agar ekspor tetap kompetitif contohnya Jepang. Ada pula negara yang mengalami defisit neraca pembayaran yang cenderung untuk mempertahankan nilai tukarnya tetap kompetitif agar volume impor tetap tinggi untuk mencukupi kebutuhan barang di dalam negeri dan mendorong capital inflows seperti Indonesia. Ada juga negara-negara yang menganut fixed exchange rate seperti (dulunya) Hongkong dan China, tidak terpengaruh dengan perkembangan surplus atau defisit dari BOP.
  • 12. Beberapa permasalahan pasca bretton woods sistem: Dalam jangka pendek nilai tukar menjadi sangat fluktuatif Proses smoothing sulit dilakukan mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh otoritas moneter. Sistem fiat money memberi peluang kepada negara yang mengalami defisit neraca perdagangan dan anggaran seperti Amerika untuk membiayai defisitnya dengan menerbitkan surat-surat berharga, bukan dibiayai dengan emas atau USD yang didukung dengan cadangan emas.
  • 13. Time Value of Money
  • 14. 14 Konseptor: • Time value of money (TVM) dikonsep oleh Martin de Azpilcueta (Doctor Navarrus) (13 Des 1491 – 1 Juni 1586), ekonom Spanyol yang pertama kali mengembangkan teori moneter. Definisi: • TVM adalah kompensasi nilai uang masa datang atas nilai uang di masa kini.  n iPVFV  1  n I FV PV   1 Asumsi TVM antara lain: • Daya beli dan nilai uang masa datang pasti lebih rendah daripada nilai uang di masa kini. • Kompensasi atas inflasi yang terjadi • Opportunity cost
  • 15. 15 Penyebab TVM: • Ekspektasi orang bahwa nilai aset/uangnya harus bertambah dari waktu ke waktu agar kesejahteraan (daya beli) tetap terjaga. • Fiat money creation sehingga uang dapat dicetak kapan saja dan dalam jumlah berapa saja. • Mata uang tidak full bodied money sehingga tidak perlu back up aset dalam mencetak uang. • Decoupling antara sektor keuangan dan sektor riil sehingga jumlah uang selalu lebih besar daripada kebutuhannya di sektor riil. • Ekspektasi kondisi ekonomi masa datang pasti lebih buruk daripada kondisi ekonomi masa sekarang
  • 17. 1 7 Money is just a medium of transaction (monetary item). Money is a public good (hoarding of money is prohibited) and is valueless (not a commodity which has a value on it). Gaining profit (excess) from trading money is considered as riba. An Old Riba, Riba Jahiliyah, Riba Al Fadhl, Riba An Nasyiah, Riba Modern Financial (and monetary) sector must link with real sector activities Comprehensive structure of Islamic bank and non bank Financial Institutions Money is mentioned in hadist of Riba al Fadhl. There are 6 amwal ribawiyah: gold, silver, wheat, barley, dates and salt. Money is similar as gold and silver (4 mahzab) as such trading money or gaining income from money is not allowed (riba). Any profit should come from the output of real business Risk avoider still needs to release money in form of gracious contracts
  • 18. 18 CHARACTERISTIC & MODES OF HOLDING MONEY Ciri-ciri uang: • Berfungsi sebagai perantara transaksi keuangan. • Tidak mempunyai nilai atau nilainya adalah cermin dari nilai barang yang dihargai. • Nilainya (uang emas misalnya) setara dengan bahan pembuatnya (intrinsik = nominal values). • Diterima semua pihak, mudah disimpan, mudah dipecah-pecah nilainya, mudah dibawa, nilainya stabil (tidak fluktuatif). Modes of holding money: • Motive transaksi yaitu uang hanya untuk memenuhi kebutuhan transaksi sehari-hari. • Motive precautionary yaitu uang untuk berjaga-jaga kalau ada kebutuhan mendesak. • Motive investasi/saving yaitu uang digunakan agar jumlah dan nilanya bertambah
  • 19. 19 CHARACTERISTIC OF GOODS Ciri-ciri barang (sil’ah): • Tidak pernah disepakati orang sebagai medium of exchange (monetary item). • Mempunyai nilai yang tetap dan komponennya terdiri dari COGS plus profit. • Tidak dapat berfungsi sebagai uang: berat, nilai tidak stabil, tidak dapat dipecah nilainya, sulit disimpan, dll. • Langsung mendatangkan manfaat (dikonsumsi, dipakai, dst). • Boleh diperjualbelikan dengan profit. • Mudah rusak, basi, lecet, cacat, dll
  • 20. Kebijakan Uang Beredar er M ere Ms1 Ms2 Md1 Md2 Instruments of Monetary Policy (Umer Chapra) 1. Target Growth in M (Ms) & Mo (M circulation + Deposit) 2. Public Share of DD ( either amanah or dhamanah) 3. Statutory Reserve Requirement 4. Credit Ceiling 5. Value-oriented Allocation of Credit 6. Other Techniques
  • 21. Q = a + bP Q = c – dP P Q S D Pe Qe General Equilibrium = Keseimbangan Pasar (Riil) Kuantitas barang pada posisi keseimbangan (Qe) di pasar riil merupakan kondisi agregat yang mencerminkan pendapatan nasional (pendekatan output; Q = f (Qm, Qp, Qw…), yang juga dapat dijelaskan menggunakan Y (pendekatan pengeluaran; Y = C + I + G + (X – M)) Ketiadaan bunga dalam perekonomian sebagai prakondisi wajib sistem keuangan menggunakan prinsip syariah, menyebabkan aktifitas ekonomi lebih terfokus pada aktifitas di riil sektor. Segala aktifitas ekonomi bermuara pada pasar ini, termasuk di dalamnya aktifitas investasi. Aktivitas investasi secara khusus menjadi sektor vital mendukung sektor riil, karena aktivitas investasi menjelaskan kondisi dunia usaha; banyaknya projek usaha, preferensi ikut berusaha, tinggi rendahnya ekspektasi keuntungan.
  • 22. Konsep IS-LM: Penambahan likuiditas berdasarkan ekonomi moneter Islami terjadi karena (dan wajib) aktifitas di sektor riil (tidak ada fiat money creation), berbasis investasi dengan mekanisme bagi hasil. Akibatnya harga stabil dan dana bertambah. M,Q P,i LM IS b a LM’ b’ IS’ KEBIJAKAN EKONOMI DAN MONETER a’ IS’’ LM IS LM’ P,i M,Q a a’ b IS’ b’
  • 23. Konsep IS-LM: Dalam jangka panjang (akibat dari kebijakan dan operasional moneter berbasis Islam) inflasi akan terus menurun dan jumlah barang terus bertambah. Sehingga, ekonomi menjadi stabil, kesejahteraan meningkat dan kemiskinan menurun. M P b a a’ b’’ KEBIJAKAN EKONOMI DAN MONETER
  • 24. Fungsi Keuangan Syariah dalam Perekonomiain
  • 25. ISLAM Prilaku Manusia Sistem Ekonomi Iman Zuhud Ukhuwwah ZISWaf No Riba No Maysir Syariah Akhlak Akidah FILOSOFI DASAR RUANG LINGKUP INSTRUMEN Filosofi Ekonomi Syariah Wealth- Income Distribution Melalui Sektor Sosial Melalui Sektor Komersial
  • 26. Ekonomi & Peran Sistem Keuangan (Moneter) Social & Gov’t Sector Output Private Sector Output Kurva Kepuasan Masyarakat Production Possibility Frontier Gov’t + Social Sectors Gov’t Sector Social Sector Peningkatan kapasitas produksi pasar (swasta) dapat melalui peran intermediasi lembaga keuangan syariah Peningkatan kapasitas produksi pasar (sosial) dapat melalui peran lembaga keuangan sosial; ZISWaf Semakin tinggi tingkat intermediasi semakin tinggi kesempatan berekonomi atau produksi, dimana akan semakin tinggi tingkat kepuasan masyarakat Batas Kemungkinan Produksi (Production Possibility Frontier) akan semakin membesar jika didukung kelancaran intermediasi alokasi sumber daya oleh pihak swasta, pemerintah dan sosial
  • 27. Aktifitas yang dilarang: Riba (interest base activities), Maysir (speculative motive), Gharar (unclear information) Aktifitas yang dibolehkan: Bagi Hasil, Jual Beli, Titipan dan Jasa, Sosial (ZISWaf) Objek transaksi halal dan thayyib: No khamar, No pornografi, No pencemaran lingkungan Karakter Dasar •No/less money creation •No money whirlpool/money concentration/bubble economy •No ketimpangan sektor riil & keuangan •Penuh mendukung sektor riil •Transaksi berbasis bagi hasil berdasarkan prinsip saling mengenal dan memahami dapat menekan risiko moral hazard •Mendorong keterlibatan ekonomi golongan dhuafa •No masalah sosial •No perusakan alam & lingkungan Implikasi Antara Stabilitas sistem keuangan •Penciptaan lapangan kerja •Pertumbuhan ekonomi •Pengentasan kemiskinan •Stabilitas sosial •Kelestarian alam & lingkungan Implikasi Makro PERAN KEUANGAN SYARIAH BAGI EKONOMI
  • 28. Dampak Positif Pengembangan Perbankan/Keuangan Syariah Terhadap Perekonomian Perusahaan Pembiayaan Syariah Reksadana Syariah Obligasi Syariah Pasar Modal Syariah Voluntary Sector (ZISWaf) Bank Syariah Asuransi Syariah Pertumbuhan Ekonomi Pengentasan Kemiskinan Penurunan Pengangguran Stabilitas Sistem Keuangan Mendorong Aktivitas Sektor Riil Dengan absensinya praktek riba (bunga) dan judi (spekulasi), operasi bank syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya akan selalu erat kaitannya dengan sektor riil. Bahkan operasinya dipastikan selalu bermuara pada aktifitas sektor riil yang berkorelasi langsung dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian sektor keuangan syariah tidak akan terdikotomi dengan sektor riil seperti kecenderungan yang ada di konvensional, sehingga diyakini kontribusi lembaga bank ataupun non-bank syariah akan signifikan pada penciptaan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi.
  • 29. Aplikasi Pengelolaan Likuiditas dan Operasi Moneter Syariah di Indonesia
  • 30. 30 A. Gambaran Umum Pengelolaan Likuiditas Dalam pengelolaan likuiditas terdapat keterkaitan yg erat antara dimensi implementasi kebijakan moneter, pemeliharaan stabilitas sistem keuangan (via industri perbankan) dan daya tahan (resiliensi) individu bank, yang pada akhirnya menentukan efisiensi biaya alokasi sumberdaya modal dalam perekonomian. Pengelolaan Likuiditas Kebijakan Moneter Stabilitas Sistem Keuangan Institusi Keuangan Scr Mikro Dimensi Pengelolaan Likuiditas Menentukan kemampuan bank memenuhi pembayaran kewajiban yang jatuh tempo (sesuai jumlah dan mata uang yang disyaratkan) tanpa mengganggu permodalan Kondisi likuiditas pasar menentukan kepercayaan antar-pelaku utk bertransaksi memenuhi kebutuhannya (D&S). Kehilangan confidence dapat mengganggu stabilitas pasar dan sistem keuangan Kecukupan likuiditas di pasar akan mampu menjaga: i) pergerakan harga likuiditas (suku bunga/imbalan) di pasar uang “sesuai keinginan otoritas” dan ii) bekerjanya dengan baik proses transmisi moneter
  • 31. 31  Mendukung pertumbuhan ekonomi  Efisiensi mobilisasi dana antara pihak yg surplus dan defisit  Sbg media utk menyerap-menambah likuiditas sejalan dengan kebijakan moneter  Sbg media dalam signalling kepada pasar  Sbg media utk mengelola risiko pasar  Meningkatkan keyakinan investor  Beragam instrumen keuangan dari kelas aset yang berbeda  Menyediakan kesempatan trading dengan return bersaing Alokasi Sumberdaya yg Efisien Pengelolaan Likuiditas Diversifikasi Portofolio Implementasi Kebijakan Moneter Pengelolaan Risiko Manfaat pengelolaan likuiditas A. Gambaran Umum Pengelolaan Likuiditas
  • 32. 32 A. Gambaran Umum Pengelolaan Likuiditas Mengapa pengelolaan likuiditas syariah diperlukan…?  Amanat UU kepada Bank Indonesia untuk melaksanakan kebijakan moneter yang mengakomodasi prinsip-prinsip syariah.  Diakuinya eksistensi perbankan syariah, secara legal dalam sistem perbankan nasional sejak tahun 1992:  Dengan pertumbuhan yang positif sebagai salah satu sumber pembiayan pembangunan nasional;  Stabilitas perbankan syariah akan berpengaruh terhadap stabilitas industri perbankan nasional.  Sbg lembaga intermediari, bank syariah menghadapi risiko likuiditas yg bersumber dari maturity-mismatch yaitu “lebih pendeknya jangka waktu dana yg dihimpun dibanding jangka waktu pembiayaan yang disalurkan” (karakteristik bank)
  • 33. 33 B. Kondisi Terkini Pengelolaan Likuiditas Syariah di Indonesia Pengelolaan likuiditas perbankan syariah terdiri dari: Transaksi dengan Bank Indonesia (operasi moneter syariah)  Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) yang berjangka waktu 9 bulan  Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) yang berjangka waktu 1 hari (overnight) Penempatan pada SBSN Transaksi antar-bank (PUAS)
  • 34. 34 B. Kondisi Terkini Pengelolaan Likuiditas Syariah di Indonesia Monetary Operation OPEN MARKET OPERATION STANDING FACILITY LIQUIDITY ABSORPTION LIQUIDITY INJECTION LIQUIDITY ABSORPTION LIQUIDITY INJECTION ISSUANCE OF SBI ISSUANCE OF SBIS TERM DEPOSIT REVERSE REPO-SBSN FX INTERVENTION Sell USD/IDR, Buy Swap Term REPO-SBSN DEPOSIT FACILITY FASBIS LENDING FACILITY SBIS/SBSN REPO FX INTERVENTION Buy USD/IDR, Sell Swap
  • 35. 35 C. Tantangan dalam Pengelolaan Likuiditas Syariah Pasar Uang Syariah Otoritas: Pelaku Pasar DSN- MUI PUAS yg berfungsi dgn baik sbg sarana pengelolaan likuiditas utk implementasi keb. moneter, mendukung SSK dan mendukung peran perbankan syariah membiayai pertumbuhan ekonomi  Efisiensi pengelolaan likuiditas (kepastian return yg bersaing)  Pengelolaan risiko Kesesuaian syariah  Pengelola likuiditas secara makro  Ketahanan lembaga keuangan syariah (efisiensi dan risk management)  Optimalitas peran lembaga keuangan syariah dalam mendukung sektor riil  Link dengan sektor riil Harmony in diversity