2. RIBA ITU...
Riba secara bahasa
bermakna ziyadah (tambahan). Dalam
pengertian lain, secara linguistik riba juga
berarti tumbuh dan membesar.
Sedangkan menurut istilah teknis, riba
berarti pengambilan tambahan dari
harta pokok atau modal secara batil.
4. ِّ
سَم
ْ
ال َنِم
ُ
ان َط
ْ
ي
ه
الش
ُ
ه ُطهب
َ
خَت
َ
ي يِ
ه
اَّل ُوم
ُ
ق
َ
ي اَم
َ
ك
ه
َلِإ
َ
ونُوم
ُ
ق
َ
ي
َ
َل اَبِّالر
َ
ون
ُ
ل
ُ
ك
ْ
أَي َينِ
ه
اَّل
ۚ
ْمُه
ه
ن
َ
أِب
َ
كِل
ََٰ
ذ
اَبِّالر
ُ
ل
ْ
ثِم ُع
ْ
يَ ْ
اْل اَم
ه
نِإ وا
ُ
ال
َ
ق
ۚ
اَبِّالر َمهرَحَو َع
ْ
يَ ْ
اْل ُ ه
اَّلل
ه
لَح
َ
أَو
ۚ
ِهِّبَر ْنِم ة
َ
ظِعْوَم ُهَاءَج ْنَم
َ
ف
ِ
ه
اَّلل
َ
َلِإ ُهُر
ْ
م
َ
أَو
َ
ف
َ
لَس اَم
ُ
ه
َ
ل
َ
ف َٰ َ
َهَت
ْ
ان
َ
ف
ۚ
ِارهانل ُ
ابَح
ْ
ص
َ
أ
َ
كِ
ََٰ
وَل
ُ
أ
َ
ف
َ
د َ
َع ْنَمَو
ۚ
اَيهِف ْم
ُ
ه
َ
ونُ
ِ
اِل
َ
خ
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
[QS. Al-Baqarah: 275]
5. ِ
ات
َ
ق
َ
د ه
الص ِ
ِبْرُيَو اَبِّالر ُ ه
اَّلل ُ
قَح
ْ
م
َ
ي
ۚ
ٍار
ه
ف
َ
ك
ه ُ
ُك ُّ
بِ
ُ
ُي
َ
َل ُ ه
اَّللَو
ٍيمِث
َ
أ
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam
kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
[QS. Al-Baqarah: 276]
6. ْمُت
ْ
ن
ُ
ك
ْ
نِإ اَبِّالر َنِم َ ِ
ِقَب اَم واُر
َ
ذَو َ ه
اَّلل وا
ُ
ق
ه
ات وا
ُ
نَآم َينِ
ه
اَّل اَه
ُّ
ي
َ
أ اَي
َيِنِم
ْ
ؤُم
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika
kamu orang-orang yang beriman.
[QS. Al-Baqarah: 278]
7. ِ ِ
وِلُسَرَو ِ
ه
اَّلل َنِم ٍ
بْرَ
ِ
ِب وا
ُ
ن
َ
ذ
ْ
أ
َ
ف وا
ُ
لَع
ْ
ف
َ
ت ْم
َ
ل
ْ
نِإ
َ
ف
ۚ
َ
ونُمِل
ْ
ظ
َ
ت
َ
َل ْم
ُ
كِلاَو
ْ
م
َ
أ ُ
وسُءُر ْم
ُ
ك
َ
ل
َ
ف ْمُت
ْ
ب
ُ
ت
ْ
نِإَو
َ
َلَو
َ
ونُم
َ
ل
ْ
ظ
ُ
ت
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan
memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
[QS. Al-Baqarah: 279]
8. 1 2 3
Ba’i
(Jual Beli)
Sarf
(Tukar menukar Uang)
Qardh
(Utang Piutang)
SEBAB RIBA
9. QARDH
FADHL
NASI’AH
JENIS
RIBA
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu
yang disyaratkan terhadap kreditur (muqtaridh).
Pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda,
sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang ribawi.
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi
yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya.
Riba dalam nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara
yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian.
14. [Shahih, Muslim 1587]
Dari Ubadah bin Ash-Shamit Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "(Diperbolehkan menjual) emas
dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya'ir dengan
sya'ir, kurma dengan kurma, garam dengan garam, sama sebanding, sejenis,
dan ada serah terima dan jika jenis-jenisnya berbeda maka juallah sesuai
dengan kehendak kalian dengan syarat kontan."
15. Donasi untuk kegiatan Rumah Syaamil Quran
BSM 7147-543-233
a.n. Rumah Syaamil Quran Tasikmalaya
www.semuabisangaji.com