PERAN ASURANSI DALAM MENGHIMPUN DAN MENGAMANKAN DANA WAKAF UNTUK INVESTASI SEKTOR RIIL
1. “PERAN ASURANSI DALAM MENGHIMPUN DAN
MENGAMANKAN DANA WAKAF UNTUK INVESTASI
SEKTOR RIIL”
Muhammad Syakir Sula
Pengurus Badan Wakaf Indonesia
Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah
10/5/2013
2. Pengertian Wakaf
Pengertian wakaf dalam bahasa Arab
Kata (Al Waqf), dalam bahasa Arab, ialah ”penahanan”.
•
•
•
Secara etimologi, wakaf berasal dari perkataan Arab “Waqf” yang bererti “al-Habs”. Ia
merupakan kata yang berbentuk masdar (infinitive noun) yang pada dasarnya berarti menahan,
berhenti, atau diam. Apabila kata tersebut dihubungkan dengan harta seperti tanah, binatang
dan yang lain, ia berarti pembekuan hak milik untuk faedah tertentu (Ibnu Manzhur: 9/359).
Pengertian wakaf dalam Syariat Islam
Para ahli fiqh meneliti pengertian wakaf dalam Syariat Islam dalam sumber Syariat Islam, yaitu
Al-Quran dan Sunnah. Mereka berbeda dalam merumuskan definisinya.
Di antara definisi wakaf yang populer ialah yang dikemukakan Asy- Syarbini, seorang ahli fiqh,
pendukung mazhab Syafii. Ia menyebutkan definisi wakaf sbb. :
“Penahanan , harta, yang mungkin dimanfaatkan, bendanya (assetnya) tetap ada (tidak
lenyap), dengan cara tidak melakukan tinda-kan pada bendanya (asetnya), disalurkan
(hasilnya) kepada yang mubah (tidak terlarang) yang benar-benar ada”.
10/5/2013
3. Pengertian Wakaf
Menurut Abu Zahroh (Muhadlorot Fi al-Waqf, Dar al-Fikri, tt,
h. 44) : Menahan harta dan mengalirkan manfaatnya kepada
pihak tertentu sesuai dengan syarat wakif, pokok harta
tersebut tidak boleh, dijual, dihibahkan dan diwariskan.
Menurut UU: Pasal 1 UU Nomor 41 Tahun 2004 : Perbuatan
hukum Wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan
sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan
selamanya atau untuk jangka waktu tertentu dengan
kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau
kesejahteraan umum menurut syariah.
Sedangkan menurut pemahaman Barat “Foundation” : Harta
yang dikhususkan untuk kepentingan organisasi selamanya.
10/5/2013
4. Pengertian Wakaf
Prof. Dr. Munzir Qahaf mendefinisikan wakaf sebagai perbuatan menahan
harta dari tangan pribadi baik untuk selamanya maupun sementara untuk
dimanfaatkan hasilnya secara terus menerus dan manfaatnya dapat
diberikan untuk pribadi tertentu, masyarakat luas, keagamaan maupun
untuk kebaikan lainnya secara umum menurut syarat yang ditetapkan oleh
waqif sesuai dengan hukum syariat Islam
Kamu sekali-kali tidak sampai kepadakebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu
nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Al-Imron:92)
Dari Abdillah bin Umar sesungguhnya Umar RA datang kepada Nabi SAW
dan Umar telah memiliki 100 bagian tanah Khaibar, beliau berkata: Saya
telah memperoleh harta yang belum pernah saya peroleh yang semisalnya
dan sungguh saya ingin mendekati Allah SWT denga harta ini, Rasul
bersabda: Tahan asalnya dan alirkan manfaatnya.
10/5/2013
5. Pengertian Wakaf
•
• Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-
tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
• Berwakaf dengan iringan sikap yang baik
•
• Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi
apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak
menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
10/5/2013
6. Pengertian Wakaf
• Hadis Nabis s.a.w.:
•
(
• "Diriwayatkan dari Abu Hurairah r:a. bahwu Rasulullah s.a.w. bersabda, "Apabila
manusia meninggal dunia, terputuslah (pahala) amal perbuatannya kecuali dari
tiga hal, yaitu kecuali dari sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang dimanfaatkan, atau
anak shaleh yang mendoakannya " (H.R. Muslim, alTirmidzi, al-Nasa' i, dan Abu
Daud).
• Jabir r.a. berkata :
"Tak ada seorang sahabat Rasul pun yang memiliki kemampuan kecuali berwakaf.
" (lihat Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wu Adillatuhu, [Damsyiq: Dar al-Fikr,
1985], juz VIII, hi. 157; al-Khathib al-Syarbaini, Mughni al-Muhtaj. [Beirut: Dar al-
Fikr, t.th', jus II, h. 376).
7. Dasar Hukum Wakaf Uang
Dasar hukum yang masyhur tentang wakaf adalah hadis yang diriwayatkan oleh al-
Bukhari, sebagai berikut:
:,
:
,:.:
,,,
,.,
,.
“Dari ‘Umar bin Khathab ra. ia bercerita: Saya memperoleh sebidang tanah
di daerah Khaibar, maka saya menghadap kepada Rasulullah saw. untuk
mohon petunjuk, saya berkata: Saya memperoleh sebidang tanah, saya
tidak mempunyai harta yang lebih saya sukai dan yang saya anggap paling
berharga melebihi tanah tersebut. Maka apa perintah paduka kepadaku?.
Beliau lalu bersabda : “Kalau kamu menghendaki, tahanlah barang
pokoknya, dan sedekahkan dengan hasilnya“. Maka ‘Umar
menyedekahkannya dengan (syarat) tidak menjualnya dan tidak
menghibahkannya, untuk para orang fakir, keluarga dekat, para budak,
para tamu, dan ibnus sabil. Tidak berdosa bagi yang mengelolanya ikut
makan dari hasil barang tersebut dengan cara yang baik, bukan mengambil
kekayaan, dan boleh memberi makan kepada orang lain“.
10/5/2013
8. Az-Zaila’i menceritakan, bahwa ada seorang dari Bani Ghifar mempunyai sebuah
mata air dikenal sebagai “ainu Rumah“ (mata air Rumah), dia menjual air dari mata
air tersebut setiap qirbah dengan satu mud bahan makanan. Nabi Muhammad saw
kemudian bersabda:
.
“Tidakkah kamu bersedia menjualnya kepadaku dengan imbalan sebuah mata air
di sorga ?.”
Laki-laki tersebut menjawab : Wahai Rasulullah, saya dan keluarga saya tidak
mempunyai mata pencaharian lain selain Ain Rumah itu. Berita tersebut sampai
kepada Utsman bin Affan ra. kemudian ia membeli Ain Rumah itu dari pemiliknya
dengan harga 35,000.- dirham, selanjutnya ia datang menghadap Nabi
Muhammad saw. dan bertanya:
“Apakah paduka memberi kepadaku seperti yang paduka janjikan kepadanya
(pemilik ain Rumah) tadi ?“.
Beliau menjawab: “Ya”. Maka, ‘Usman berkata: “Saya memperuntukkan
(mewakafkan) ain Rumah untuk kemaslahatan umat Islam“. (Az-Zulai’i. “Nasbur
Rayah li Ahaditsil Hidayah“ - halaman : 477).
Dasar Hukum Wakaf Uang
10/5/2013
9. Al-Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahihnya meriwayatkan dari Anas bin Malik
ra. bahwa Abu Tholhah ra. adalah salah seorang sahabat Ansor di Madinah yang
paling banyak harta dan kebun kormanya, diantara kebunnya yang paling
disukainya adalah “Bairuha’ “, yang letaknya berhadapan dengan masjid Madinah,
dan Nabi Muhammad saw sering memasukinya dan meminum air dari sumber
yang ada di dalamnya. Ketika turun ayat al-Qur‘an :
“Kamu sekalian tidak akan memperoleh pahala kebaikan yang sempurna, kecuali
kamu sekalian mendermakan barang-barang yang kamu sukai“.(Ali Imron : 92)
Abu Tholhah cepat-cepat menghadap kepada Rasulullah, dan berkata : Saya
memperhatikan ayat tadi, maka harta milik saya yang paling saya sukai adalah
Bairuha’, dan sekarang saya mensedekahkannya untuk Allah, saya mengharapkan
kebaikannya dan menjadi simpanan amal di sisi Allah, maka tetapkanlah
kegunaannya terserah paduka Rasulullah. Kemudian Rasulullah saw bersabda:
•",,,"
“Bagus, itulah harta yang untung, bagus itulah harta yang untung, saya telah
mendengar apa yang kamu katakan, saya berpendapat, barang itu hasilnya untuk
kesejahteraan keluargamu.”
Dasar Hukum Wakaf Uang
10/5/2013
10. Dasar Hukum Wakaf Uang
• Pendapat Imam al-Zuhri (w. 124H.) bahwa mewakafkan dinas
hukumnya boleh, dengan cara menjadikan dinar tersebut sebagai
modal usaha kemudian keuntungannya disalurkan pada mauquf
'alaih (Abu Su'ud Muhammad. Risalah fi Jawazi Waqf al-Nuqud,
[Beirut: Dar Ibn Hazm, 1997], h. 20-2 1).
• Mutaqaddimin dari ulaman mazhab Hanafi (lihat Wahbah al-Zuhaili,
al Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, [Damsyiq: Dar al-Fikr, 1985], juz VIII,
h. 162) membolehkan wakaf uang dinar dan dirham sebagai
pengecualian, atas dasar Istihsan bi al-'Urfi, berdasarkan atsar
Abdullah bin Mas'ud r.a:
"Apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin maka dalam
pandangan Allah adalah baik, dan apa yang dipandang buruk oleh
kaum muslimin maka dalam pandangan Allah pun buruk".
10/5/2013
11. Dasar Hukum Wakaf Uang
• Pendapat sebagian ulama mazhab al-Syafi'i:
"Abu Tsyar meriwayatkan dari Imam al-Syafi'i tentang kebolehan wakaf
dinar dan dirham (uang)" (alMawardi, al-Hawi al-Kabir, tahqiq Dr.
Mahmud Mathraji, [Beirut: Dar al-Fikr,1994[, juz IX,m h. 379).
• Pandangan dan pendapat rapat Komisi Fatwa MUI pada hari Sabtu, tanggal
23 Maret 2002,. antara lain tentang perlunya dilakukan peninjauan dan
penyempurna-an (pengembangan) definisi wakaf yang telah umum
diketahui, dengan memperhatikan maksud hadis, antara lain, riwayat dari
Ibnu Umar (lihat konsideran mengingat [adillah] nomor 4 dan 3 di atas :
• Pendapat rapat Komisi Fatwa MUI pada Sabtu, tanggal 11 Mei 2002
tentang rumusan definisi wakaf sebagai berikut: yakni "menahan harta
yang dapat dimanfaatkan tanpa lenyap bendanya atau pokoknya, dengan
cara tidak melakukan tindakan hukum terhadap benda tersebut (menjual,
memberikan, atau mewariskannya), untuk disalurkan (hasilnya) pada
sesuatu yang mubah (tidak haram) yang ada,"
10/5/2013
12. Fatwa Majelis Ulama Indonesia
Tentang Wakaf Uang
Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Tanggal 28 Shafar 1423 H
(11 Mei 2002 M) tentang Wakaf Uang:
• Wakaf Uang (Cash Wakaf/Wagf al-Nuqud) adalah wakaf
yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga
atau badan hukum dalam bentuk uang tunai.
• Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat
berharga.
• Wakafuang hukumnya jawaz (boleh)
• Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan
untuk hal-hal yang dibolehkan secara syar' ia
• Nilai pokok Wakaf Uang harus dijamin kelestariannya,
tidak boleh dijual, dihibahkan, dan atau diwariskan.
10/5/2013
13. • BWI Sebagai Regulator: Membina, memberhentikan
dan mengganti nazhir. Memberikan izin perubahan
dan penukaran status harta wakaf. Memberikan saran
kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan
dalam perwakafan.
• BWI Sebagai Nazhir: ( Pengelola ) harta benda wakaf
berskala nasional dan internasional
Fungsi BWI dalam Wakaf Uang
10/5/2013
14. Peran Baru Nazhir
mengurus aset konsumtif mengelola aset produktif
Tugas Nazhir (Pasal 11 UU No. 41/2004)
1. Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf
2. Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai
dengan tujuan, fungsi, dan peruntukannya
3. Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf
4. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf
Indonesia.
Nazhir diperbolehkan mengelola aset wakaf dalam bentuk
investasi. (PP Nomor 42 Tahun 2006 Pasal 46 Ayat (1) “Nazhir
wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf
sesuai dengan peruntukan yang tercantum dalam AIW”
BWI Sebagai Nazhir Wakaf Uang
10/5/2013
15. 15
KEMITRAAN & JEJARING KERJA
“PENGELOLAAN WAKAF UANG”
PENJAMINAN SYARIAH
ISLAMIC INSURANCE
PEGADAIAN SYARIAH
ISLAMIC BANKING
KEMITRAAN
USAHA
REKSA DANA SYARIAH
BPRS
BMT & KOPERASI SYARIAH
DIREKTORAT
WAKAF KEMENAG
16. Bagaimana Wakaf Uang Bekerja?
Waqif
(Individual/Institutions)
Nazhir
LKS PWU
Aset
Produktif
Instrumen
perbankan
syariah
Prosedur “wakaf uang” yang relatif simple
dibanding prosedur “reksadana”
18. Penghimpunan
10 %
90 %
Wakif
Hasil
Investasi
Mauquf Alaih
Tidak langsung
Pendayagunaan dan
Penyaluran
investasi
Pengelolaan
Investasi finansial
dan
Investasi riil
Investasi
finansial
Pasar uang : deposito di bank syariah, unit link
asuransi syariah, dll
Pasar modal : saham syariah, obligasi syariah,
dan reksadana syariah, dll
Nazhir langsung berinvestasi dlm
satu proyek (akad mudharabah
muqayadah, Peraturan BWI no 1 ttg
pengelolaan wakaf uang) ex :
pembangunan kebun sawit, mall,
apartmen, dll, sbg investor tunggal
atau bekerjasama dgn investor lain
Nazhir berinvestasi dgn bekerja
sama dgn pihak lain (Bank Syariah
atau LKS lain), ex : dgn ikut serta
dlm pembiayaan sindikasi
pembangunan jalan tol
LKS-PWU
Nazhir
Investasi riil/
proyek Langsung
wakaf uang
Komite Investasi
(Pejabat BWI)
10/5/2013
19. Harta benda wakaf dapat diperuntukan bagi:
• Sarana dan kegiatan ibadah
• Sarana dan kegiatan pendidikan serta
kesehatan
• Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar,
yatim piatu, bea siswa
• Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat
• Kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang
tidak bertentangan dengan syariah dan
peraturan perundang-undangan.
10/5/2013
20. Pengelolaan Wakaf Uang
Pengelolaan dan pengembangan atas harta
benda wakaf uang hanya dapat dilakukan
melalui investasi pada produk-produk LKS
dan/atau instrumen keuangan syariah
Pasal 48 butir 2
PP. No. 42 tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Wakaf
10/5/2013
23. Peranan Bank Syariah
Alternatif 1 : Sebagai Penerima Wakaf Uang
Alternatif 2 : Sebagai Penerima Wakaf Uang dan Penyalur
Hasil Pengelolaan Wakaf Uang
Alternatif 3 : Sebagai Pengelola Dana Wakaf
(Fund Manager)
Alternatif 4 : Sebagai Nazhir Wakaf Uang
Penerima Wakaf Uang,
Pengelola Dana Wakaf,
Penyalur Hasil Pengelolaan Wakaf Uang
10/5/2013
24. Bank Syariah Sebagai Penerima
Wakaf Uang
Wakif
Bank
Syariah
UANG
SWU
Nazhir
Kelola
Mawquf
‘alaih
UANG
HASIL
ALT 1
10/5/2013
25. Bank Syariah Sebagai Penerima Wakaf Uang
dan Penyalur Hasil Pengelolaan ALT 2
Wakif
Bank
Syariah
UANG
SWU
Nazhir
Kelola
Mawquf
‘alaih
UANG
HASIL
HASIL
10/5/2013
26. Bank Syariah Sebagai Pengelola
Dana Wakaf ALT 3
Wakif
Bank
SyariahUANG
SWU
Nazhir
Mawquf
‘alaih
UANG
HASIL
HASIL
Kelola
10/5/2013
27. Bank Syariah Sebagai Nazhir ALT 4
Wakif
UANG
SWU
Mawquf
‘alaih
Bank Syariah
UNIT
PENERIMA
UNIT
KELOLA
UNIT
PENYALUR
HASIL PENGELOLAAN
10/5/2013
29. Reksa Dana
Waqaf
PORTFOLIODANA INVEST
NAB
Bank Syariah Fund Manager
Bank Kustodian Manajer Investasi
K I K
Waqaf
Min.1% NABUnit Penyertaan
Masyarakat
Pemodal
Alur Reksa Dana Waqaf
10/5/2013
30. KOMITE INDEPENDEN
MI, DSN, Sponsor & Tokoh Masyarakat
BANK
KUSTODIAN
DPS
Proses
Pemanfaatan
Disburse
dana waqaf
INVESTOR
BWI
Laporan NAB &
Penyaluran Dana
KOMITE INVESTASI
TIM PENGELOLA INVESTASI
Insight Investments Management
Sistem Pengawasan
10/5/2013
31. Model Asuransi MENGHIMPUN
Dana Wakaf
Melalui Asuransi (Jiwa) Syariah:
ASURANSI WAKAF
“Ber-investasi sambil ber-Waqaf”
10/5/2013
35. Model Asuransi MENGAMANKAN
Investasi Dana Wakaf
Melalui Asuransi (Kerugian) Syariah:
ASURANSI ASET WAKAF
“Berwakaf dengan Aset Terjamin”
10/5/2013
36. Penghimpunan
10 %
90 %
Wakif
Hasil
Investasi
Mauquf Alaih
Tidak langsung
Pendayagunaan dan
Penyaluran
investasi
Pengelolaan
Investasi finansial
dan
Investasi riil
Investasi
finansial
Pasar uang : deposito di bank syariah, unit link
asuransi syariah, dll
Pasar modal : saham syariah, obligasi syariah,
dan reksadana syariah, dll
Nazhir langsung berinvestasi dlm
satu proyek (akad mudharabah
muqayadah, Peraturan BWI no 1 ttg
pengelolaan wakaf uang) ex :
pembangunan kebun sawit, mall,
apartmen, dll, sbg investor tunggal
atau bekerjasama dgn investor lain
Nazhir berinvestasi dgn bekerja
sama dgn pihak lain (Bank Syariah
atau LKS lain), ex : dgn ikut serta
dlm pembiayaan sindikasi
pembangunan jalan tol
LKS-PWU
Nazhir
Investasi riil/
proyek Langsung
wakaf uang
Komite Investasi
(Pejabat BWI)
10/5/2013
ASURANSI SYARIAH
(Back Up Asuransi
Kerugian)
Jaminan Resiko
37. Bagaimana Wakaf Uang Bekerja?
Waqif
(Individual/Institutions)
Nazhir
LKS PWU
Aset
Produktif
Instrumen
perbankan
syariah
ASURANSI SYARIAH
(Back Up Resiko Aset dan
Asuransi Pembiayaan)
PENJAMINAN SYARIAH
(Jamkrindo Syariah dan
Askrindo Syariah)
Jaminan Resiko
38. Reksa Dana
Waqaf
PORTFOLIODANA INVEST
NAB
Bank Syariah Fund Manager
Bank Kustodian Manajer Investasi
K I K
Waqaf
Min.1% NABUnit Penyertaan
Masyarakat
Pemodal
Alur Reksa Dana Waqaf
10/5/2013
ASURANSI SYARIAH
(Back Up Resiko Aset
Investasi Sektor Riil)
39. Kesimpulan
• Asuransi Syariah dapat menjadi instrumen
penghimpun dana wakaf uang melalui produk-produk
asuransi (jiwa) syariah, seperti: “asuransi wakaf”,
“asuransi wasiat”, “investasi wakaf akhirat” “investasi
wakaf kubur”, “wakaf wasiat polis asuransi” dan lain
lain.
• Asuransi Syariah juga dapat menjadi Penjamin Aset
untuk mengamankan aset-aset wakaf yang
diinvestasikan ke Sektor Riil, yang secara syar’i,
“menahan pokoknya (tidak boleh hilang, dihibahkan,
diwariskan) dan mengalirkan manfaatnya kepada
pihak tertentu (mauquf alaih) sesuai dengan yang
dipersyaratkan wakif (pemberi wakaf)”
10/5/2013