3. Tahun Baru ?
Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan
berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun
selanjutnya. Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya
mempunyai perayaan tahun baru.
Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari
karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian, sama
seperti mayoritas negara-negara di dunia.
4. Kalender Gregorian
Kalender Gregorius atau Kalender Gregorian adalah kalender yang
sekarang paling banyak dipakai di Dunia Barat. Ini merupakan
modifikasi Kalender Julius. Yang pertama kali mengusulkannya ialah Dr.
Aloysius Lilius dari Napoli-Italia, dan disetujui oleh Paus Gregorius XIII,
pada tanggal 24 Februari 1582. Penanggalan tahun kalender ini,
berdasarkan tahun Masehi.
Kalender ini diciptakan karena Kalender Julius dinilai kurang akurat, sebab
permulaan musim semi (21 Maret) semakin maju sehingga
perayaan Paskah yang sudah disepakati sejak Konsili Nicea I pada
tahun 325 tidak tepat lagi. Lalu pada tahun 1582, Kamis-4
Oktober diikuti Jumat-15 Oktober.
5.
6. Sejarah Perayaan Tahun Baru
Perayaan tahun baru awalnya muncul di Timur Tengah, 2000 SM.
Penduduk Mesopotamia merayakan pergantian tahun saat matahari tepat
berada di atas katulistiwa, atau tepatnya 20 Maret. Hingga kini, Iran masih
merayakan tahun baru pada tanggal 20, 21, atau 22 Maret, yang
disebut Nowruz.
7. Sejarah Perayaan Tahun Baru
Untuk penanggalan Masehi, Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal1 Januari 45 SM.
Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk
mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam
mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi
dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti
revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam
penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari
pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan
agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoretis bisa
menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh pada
tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli.
Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus,
menjadi bulan Agustus.
8. Tahun Baru di Dunia
• Dalam kalender Baha'i, tahun baru jatuh pada tanggal 21 Maret yang disebut Naw Ruz.
• Rosh hasanah adalah perayaan tahun baru bagi umat Yahudi. Hari tersebut jatuh sebelum
tanggal 5 September pada kalender Gregorian.
• Tahun baru Hijriyah dalam kalender Hijriyah dirayakan setiap tanggal 1 Al-Muharam.
• Tahun baru Tiongkok atau Imlek jatuh pada malam bulan baru pada musim dingin (antara
akhir Januari hingga awal Februari).
• Tahun baru Thailand dirayakan mulai tanggal 13 April hingga 15 April dengan upacara
penyiraman air.
• Tahun baru Jawa dalam kalender Jawa dirayakan setiap tanggal 1 Sura disebut dengan
'tanggap warsa enggal siji sura' dengan menampilkan pementasan wayang kulit purwa dan
festival budaya.
• Tahun baru Vietnam disebut Tết Nguyên Đán, dirayakan pada hari yang sama dengan Imlek.
13. ْ
د
َ
ق
َ
ف ِةَّيِلِهاَْ
اْل ْ ِ
ِف اَمِهِب
َ
ونُبَع
ْ
ل
َ
ت ِانَمْوَي ْم
ُ
ك
َ
لَو ْم
ُ
كْي
َ
لَع ُ
ت
ْ
مِد
َ
ق
َمْوَيَو ِر
ْ
حَّانل َمْوَي اَمُه
ْ
نِم اً ْ
ْي
َ
خ ِ
ْ
ْيَمْوَي ُاهلل ُم
ُ
ك
َ
ل
َ
دْب
َ
أ
ِر ْطِف
ْ
ال
“Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya
yang kalian bermain-main di dalamnya pada masa jahiliyah, dan
Allah telah menggantikan keduanya dengan yang lebih baik
bagi kalian : “Hari raya kurban dan hari berbuka.”.
[HR Imam Ahmad, Abu Daud, dan Nasa’i]
14. َّن
ُ
هَو ِم
َ
الْسِ
ْ
اْل
َ
ل
ْ
ه
َ
أ ا
َ
نُيدِع ِ
يقِ
ْ
ْش
َّ
الت ُامَّي
َ
أَو ِر
ْ
حَّانل ُمْوَيَو
َ
ة
َ
فَرَع ُمْوَي
ٍل
ْ
ك
َ
أ ُامَّي
َ
أ
ٍ
بْ ُ
ُشَو
“Hari Arafah, hari qurban dan hari-hari mina adalah hari raya kami, umat
Islam dan hari-hari itu adalah hari makan dan minum”.
[HR. Abu Daud, Nasa’ i dan Tirmidzi]
23. َ
ه اَم
َ
ال
َ
ق
َ
ف َاءَور
ُ
ش َ
َع َمْوَي ُوم ُ
ص
َ
ت
َ
ودُهَ ْ
اْل ى
َ
أَر
َ
ف
َ
ة
َ
ينِدَم
ْ
ال َم
َّ
لَسَو ِه
ْ
ي
َ
لَع ُ َّ
اَّلل
َّ
َّل َ
ص ُّ
ِ
ِبَّانل َمِد
َ
ق
ا
َ
ذ
اًر
ْ
ك
ُ
ش
َ
وَسُم
ُ
هَام َ
ص
َ
ف ْمِهِّو
ُ
دَع ْنِم
َ
يلِئاَ ْ
ْسِإ ِ
ِنَب
َّ
اَّلل
َّ
َّج
َ
ن ٌمْوَي ا
َ
ذ
َ
ه ٌحِلا َ
ص ٌمْوَي ا
َ
ذ
َ
ه وا
ُ
ال
َ
ق
اًم
ْ
يِظ
ْ
ع
َ
ت
ُ
هُمْو ُ
ص
َ
ن ُن
ْ َ
َن ْم
ُ
ك
ْ
نِم
َ
وَسُمِب ُّ
قَح
َ
أ ا
َ
ن
َ
أ
َ
ف
َ
ال
َ
ق
ُ َ
ل
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa
pada hari Asyura. Beliau bertanya :”Apa ini?” Mereka menjawab :”Sebuah hari yang baik, ini adalah hari dimana
Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur.
Maka beliau Rasulullah menjawab :”Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan
berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu”
Hadits Shahih Riwayat Bukhari 4/244, 6/429, 7/274, Muslim 2/795, Abu Daud 2444, Nasa’i dalam Al-Kubra 2/318, 319,
Ahmad 1/291, 310, Abdurrazaq 4/288, Ibnu Majah 1734, Baihaqi 4/286, Al-Humaidi 515, Ath-Thoyalisi 928
24. ا
ً
يدِع ُه
ُ
ذِخ
َّ
ت
َ
تَو
ُ
ودُهَ ْ
اْل
ُ
هُم
ِّ
ظَع
ُ
ت اًمْوَي َاءَور
ُ
ش َ
َع ُمْوَي
َ
ن
َ
َك
َ
ال
َ
ق
ُ
نهَع ُ َّ
اَّلل َ ِ
ِضَر
َ
وَسُم ِ
ِب
َ
أ ْن
َ
ع
ُوهُوم ُ
ص َم
ىَ
لَسَو ِه
ْ
ي
َ
لَع
َُّ
اَّلل
ىَ
َّل َ
ص
َِّ
اَّلل
َ
ولُسَر
َ
ال
َ
ق
َ
ف
ْمُت
ْ
ن
َ
أ
“Abu Musa Radhiyallahu anhu berkata : “Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan
mereka menjadikannya sebagai hari raya, maka Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Puasalah kalian pada hari itu”
[Hadits Shahih Riwayat Bukahri 4/244, 7/274, Muslim 2/796, Nasa’i dalam Al-Kubra 2/322 dan Al-Baihaqi 4/289]
25. Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya
mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,
َاك
َ
ذ
َّ َ َ
لَع
َ
لِز
ْ
ن
ُ
أ ْو
َ
أ ُ
ت
ْ
ثِعُب ٌمْوَيَو ِهيِف
ُ
تْ
ِ
ِلُو ٌمْوَي
ِهيِف
“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau
diturunkannya wahyu untukku.”
[HR. Muslim no. 1162]