2. Pembahasan
Pengertian Musik Perbedaan
Memahami definisi musik
agar tidak keliru mengambil
hukum
Memahami perbedaan
musik, nyanyian, syi’ir, dan
shalawat
Persoalan Turunan Hukum
Memainkan alat musik,
mendengarkan, dan
memanfaatkan
Penghasilan dari bermusik
dan bernyanyi
01 02
03 04
Kebolehan Sikap Hukum
Batasan dibolehkannya
musik dan nyanyian
Menyikapi hukum dari
persoalan sifat hukum
05 06
4. Definisi Musik
KBBI:
musik/mu·sik/ n 1 ilmu atau seni
menyusun nada atau suara dalam urutan,
kombinasi, dan hubungan temporal
untuk menghasilkan komposisi (suara)
yang mempunyai kesatuan dan
kesinam-bungan; 2 nada atau suara yang
disusun demikian rupa sehingga
mengandung irama, lagu, dan
keharmonisan (terutama yang
menggunakan alat-alat yang dapat
menghasilkan bunyi-bunyi itu);
9. —HR. Bukhari
“Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok
orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik. Dan
beberapa kelompok orang akan singgah di lereng gunung dengan
binatang ternak mereka. Seorang yang fakir mendatangi mereka
untuk suatu keperluan, lalu mereka berkata, ‘Kembalilah kepada
kami esok hari.’ Kemudian Allah mendatangkan siksaan kepada
mereka dan menimpakan gunung kepada mereka serta Allah
mengubah sebagian mereka menjadi kera dan babi hingga hari
kiamat.”
10. Pengecualian
أيام يف جاريتان وعندها عليها دخل عنهما اهلل ريض بكر أبا أن
بث متغش وسلم عليه اهلل صىل وانليب وترضبان تدففان مِن
وبه
وجهه عن وسلم عليه اهلل صىل انليب فكشف بكر أبو فانتهرهما
أيام األيام وتلك عيد أيام فإنها بكر أبا يا دعهما فقال
مِن
Abu Bakar radhiallaahu’anhuma masuk menemuinya ’Aisyah.
Di sampingnya terdapat dua orang anak perempuan di hari
Mina yang menabuh duff. Nabi shallallaahu’alaihi wasallam
ketika itu menutup wajahnya dengan bajunya. Ketika melihat
hal tersebut, Abu Bakar membentak kedua anak perempuan
tadi. Nabi shallallaahu’alaihi wasallam kemudian membuka
bajunya yang menutup wajahnya dan berkata : ”Biarkan
mereka wahai Abu Bakar, sesungguhnya hari ini adalah hari
raya”. Pada waktu itu adalah hari-hari Mina” (HR. Bukhari 987)
11. Perbedaan antara duff dan thabl, yang
rajih, duff biasanya terbuka satu sisinya dan tidak
memiliki jalajil sedangkan thabl biasanya tertutup
kedua sisinya. Ibnu Hajar berkata:
المزهر فهو جالجل فيه كانت فإن فيه جالجل ال الذي الدف
“Duff itu yang tidak memiliki jalajil. Jika ada jalajil-nya
maka itu mizhar” (Fathul Baari, 2/440)
12. Batasan Kebolehan
Duff
Alat musik yang
dibolehkan hanyalah
Duff
Pemain
Yang memainkan
adalah anak-anak,
atau khusus wanita
Saat Perayaan
Dimainkan saat Hari
Raya dan walimah
pernikahan
Selingan
Tidak diselingi oleh
aktivitas maksiat
14. Ayat Al-Quran tentang
Nyanyian
يِ
ي
َت
ْ
شيي ْنيم ِ
اسَّيانل ينِميو
ِ
يثِديْ
اْل يو
ْ
ه
ي
ل
ي
ذِخ
َّيتيييو ٍم
ْ
لِع ِ
ْ
ري
ي
غِب
ِّي
اَّلل ِ
يلِبيس ْن
ي
ع
َّي
ل ِ
ضُ ِ
َل
اًوُز
ُ
ه ا
ي
ه
ي
ك ايه
ْ
عيمْسيي ْم
ي
ل
ْ
ن
ي
أ
ي
ك اً
ِ
ِب
ْ
كيت ْسُم
َّي
َليو ا
ي
ن
ُ
اتيآي ِه
ْ
ي
ي
ليع
ي
ىل
ْ
ت
ُ
ت ا
ي
ذِإيو ٌنيِهُم
ٌ
اب
ي
ذيع ْمُه
ي
ل
ي
كِ
ي
وَل
ُ
أ
ِ
يف
َّي
ن
ي
أ
ٍ
اب
ي
ذيعِب ُهْ َّ
ِ
ِشيب
ي
ف اًر
ْ
قيو ِه
ْ
ي
ي
ن
ُ
ذ
ُ
أ
ٍم ِ
َل
ي
أ
“Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak
berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan
menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang
menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling
dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan
ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah padanya dengan
azab yang pedih.”
(QS. Luqman: 6-7)
15. Ayat Al-Quran tentang
Nyanyian
Ibnu Jarir Ath Thabariy -rahimahullah- dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa para pakar
tafsir berselisih pendapat apa yang dimaksud dengan يَlahwal hadits” dalam ayat tersebut.
Sebagian mereka mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah nyanyian dan
mendengarkannya. Lalu setelah itu Ibnu Jarir menyebutkan beberapa perkataan
ulama salaf mengenai tafsir ayat tersebut. Di antaranya adalah dari Abu Ash Shobaa’ Al Bakri –
rahimahullah-. Beliau mengatakan bahwa dia mendengar Ibnu Mas’ud ditanya mengenai tafsir
ayat tersebut, lantas beliau –radhiyallahu ‘anhu– berkata
ٍ
اتَّرييم ث
ي
ال
ي
ث ا
ي
ه
ُ
د
ِّ
ديرُي ،يو
ُ
ه
َّ
الِإ ي ي
َلِإ
ي
ال يِ
َّ
اَّليو ،ُاء
ي
نِغال
.
“Yang dimaksud adalah nyanyian, demi Dzat yang tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak
diibadahi selain Dia.” Beliau menyebutkan makna tersebut sebanyak tiga kali.
16. Ayat Al-Quran tentang Syi’ir
ي
ونُاو
ي
غ
ْ
ال ُمُهُعِب
َّ
تيي ُاءيريع
ُّ
الشيو
(
٢٢٤
)
ي
ونُيمِهيي ٍدايو
َّ
ِ
ُ
ك ِ
يف ْمُه
َّ
ن
ي
أ ير
ي
ت ْم
ي
ل
ي
أ
(
٢٢٥
)
ايم
ي
ون
ُ
ول
ُ
ق
ي
ي ْمُه
َّ
ن
ي
أيو
ي
ون
ُ
ليع
ْ
ف
ي
ي ال
(
٢٢٦
)
ْنِم واُ ي
َصيت
ْ
انيو اًريِث
ي
ك ي َّ
اَّلل واُر
ي
ك
ي
ذيو ِ
اتي ِ
اْل َّ
الص وا
ُ
لِميعيو وا
ُ
نيآم يينِ
َّ
اَّل الِإ
ِد
ْ
عيب
ي
ونُبِل
ي
ق
ْ
ن
ي
ي ٍ
ب
ي
ل
ي
ق
ْ
نُم َّ
ي
ي
أ واُم
ي
ل
ي
ظ يينِ
َّ
اَّل ُم
ي
ل
ْ
عيييسيو واُمِل
ُ
ظ ايم
(
٢٢٧
)
“Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu
melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap- tiap lembah dan bahwasanya
mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?
kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan
banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita
kezhaliman. Dan orang-orang yang zhalim itu kelak akan mengetahui ke tempat
mana mereka akan kembali.”
(QS Asy-Syu’araa’, 224-227)
17. Hadits tentang Nasyid
240
-
ُ
ه
ْ
ن
ي
عيو
«
يريم
ُ
ع
َّ
ن
ي
أ
-
ُ
ه
ْ
ن
ي
ع ُ َّ
اَّلل ي ِ
يضير
-
ْ ي
إَل
ي
ظيح
ي
ل
ي
ف ،ِد ِجْسيم
ْ
ال ِ
يف
ُ
د ِش
ْ
نُي
ي
ان َّسي
ِ
ِب َّريم
،ِه
ي
ال
ي
ق
ي
ف
:
ك
ْ
نِم ٌ ْ
ري
ي
خ يو
ُ
ه ْنيم ِهيِفيو ،ِهيِف
ُ
د ِش
ْ
ن
ُ
أ ت
ْ
ن
ُ
ك
ْ
د
ي
ق
.
»
ِه
ْ
ي
ي
ليع ٌ
ق
ي
ف
َّ
تُم
.
240. Dari beliau juga –yaitu Abu Hurairah RA- bahwasanya Umar RA melewati
Hassan yang sedang bersenandung di dalam masjid, lalu ia melihat ke arahnya,
maka Hassan berkata, “Aku pernah bersenandung di dalam masjid dan di situ ada
orang yang lebih mulia darimu.” (Muttafaq alaih)
[Shahih: Al Bukhari 3212 dan Muslim 2485]
18.
19. Penghasilan penyanyi
An-Nawawi mengatakan,
للغناء املغنية أجرة حتريم ىلع أمجعوا
“Ulama sepakat mengenai haramnya upah para artis penyanyi.”
(Syarh Shahih Muslim, 10/231).
Keterangan lain disampaikan oleh Ibnu Abidin,
ومنها ، املعازف أصحاب يأخذه ما السحت من
–
يف كما
”
املجتىب
”
الغن ىلع املغنية تأخذه ما
اء
Termasuk harta haram, penghasilan dari pemusik, termasuk juga penghasilan artis dari
menyanyi. Sebagaimana dinyatakan dalam kitab al-Mujtaba.
(Hasyiyah Ibnu Abidin, 6/424).
20. Mendengar Musik?
Dari Nafi’ –bekas budak Ibnu ‘Umar-, beliau berkata,
ِ
يقِر َّالط ِ
نيع
ُ
هيت
ي
لِاحير
ي
ل
ي
ديعيو ِهْي
ي
ن
ُ
ذ
ُ
أ ِ
ِف ِهْييعيب ْ
صِإ يع
ي
ضيو
ي
ف ٍ
اعير ِةيار
َّ
ميز
ي
تْو ي
ص يريم
ُ
ع ُنْاب يعِميس يريم
ُ
ع
ُ
هيو
و
ُ
ق
ي
ي يو
ُعِفا
ي
ن ايي
ُ
ل
ْميع
ي
ن
ُ
ول
ُ
ق
ي
أ
ي
ف ُعيم ْس
ي
ت
ي
أ
.
ي
ال ُ
ت
ْ
ل
ُ
ق َّ
ِتيح ِ
ِضْميي
ي
ف
ي
ال
ي
ق
.
ي
قيو ِ
يقِر َّالط
ي
َلِإ
ي
ة
ي
لِاحَّالر
ي
د ي
َع
ي
أيو ِهْي
ي
ديي يع
ي
ضيو
ي
ف
ي
ال
ي
ق
ي
ولُسير ُ
تْي
ي
أير
ي
ال
ِ
َّ
اَّلل
-
وسلم عليه اهلل صىل
-
ا
ي
ذ
ي
ه
ي
ل
ْ
ثِم يع
ي
ن ي
ص
ي
ف ٍ
اعير ِةيار
َّ
ميز
ي
تْو ي
ص يعِميسيو
Ibnu ‘Umar pernah mendengar suara seruling dari seorang pengembala, lalu beliau
menyumbat kedua telinganya dengan kedua jarinya. Kemudian beliau pindah ke jalan
yang lain. Lalu Ibnu ‘Umar berkata, “Wahai Nafi’, apakah kamu masih mendengar suara
tadi?” Aku (Nafi’) berkata, “Iya, aku masih mendengarnya.”
Kemudian, Ibnu ‘Umar terus berjalan. Lalu, aku berkata, “Aku tidak mendengarnya lagi.”
Barulah setelah itu Ibnu ‘Umar melepaskan tangannya dari telinganya dan kembali ke jalan
itu lalu berkata, “Beginilah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika
mendengar suara seruling dari seorang pengembala. Beliau melakukannya seperti tadi.”
HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan.