2. Konsep Risk (Risiko)
Risk (Risiko) dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian
atau kehancuran. Lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai
kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan
dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umumnya,
terdapat suatu jargon “High Risk Bring about High Return”, artinya jika
ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko
yang lebih besar pula.
3. Menurut Joel G.Siegel dan Jae K.Sim
mendefinisikan risiko pada 3 hal:
• Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus dimana
hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui
oleh pengambilan keputusan
• Variasi dalam keuntungan penjualan atau variabel keuangan lainnya
• Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi
kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan
4. Risiko yang ada diperusahaan dapat
dibedakan tiga jenis risiko :
• Risiko individual
Risiko yang berasal dari proyek investasi secara individu tanpa
dipengaruhi oleh proyek lain.
• Risiko perusahaan
Risiko yang dapat diukur tanpa mempertimbangkan keanekaragaman
yang dihadapi/portofolio yang dilakukan oleh investor.
• Risiko pasar (market risk)
Risiko investasi ditinjau dari investor yang menanamkan modalnya pada
investasi yang juga dilakukan oleh perusahaan dan perusahaan-
perusahaan lain.
5. Konsep Return
Return (Pengembalian) adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,
individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan
berupa laba investasi, baik melalui bunga atau deviden. Return juga
merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan
juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko
atas investasi. Return yang dilakukannya merupakan salah satu faktor
yang memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan
atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang
dilakukannya.
6. Menurut Jogiyanto Hartono ada dua jenis
return yaitu:
Realisasi (Actual Return)
• Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dan penghitungannya
menggunakan data histori perusahaan yang berguna untuk mengukur kinerja
perusahaan. Return realisasi atau disebut juga return historis berguna juga untuk
menentukan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa yang akan datang.
• Beberapa pengukuran return realisasi yang banyak digunakan adalah return total (total
return), relatif return (return relative), kumulatif return (return cumulative) dan return
yang disesuaikan (adjusted return). Sedang rata-rata dari return dapat dihitung
berdasarkan rata-rata aritmatika (arithmetic mean) dan ratarata geometric (geometric
mean). Rata-rata geometrik banyak digunakan untuk menghitung rata-rata return
beberapa periode, misalnya untuk menghitung return mingguan atau return bulanan
yang dihitung berdasarkan rata-rata geometrik dari return-return harian. Untuk
perhitungan return seperti ini, rata-rata geometrik lebih tepat digunakan dibandingkan
jika digunakn metode rata-rata aritmatika biasa.
7. Menurut Jogiyanto Hartono ada dua jenis
return yaitu:
Actual return digunakan dalam menganalisis data adalah hasil yang diperoleh
dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham individual periode
berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden, dapat
ditulis dengan rumus:
Pi,t – Pi,t-1
Ri,t = Pi,t-1
Keterangan:
Ri,t = Return Saham i pada waktu t
Pi,t = Harga Saham i pada periode t
Pit-1 = Harga Saham pada i periode t-1
8. Menurut Jogiyanto Hartono ada dua jenis
return yaitu:
Ekpektasi (Expected Return)
Return ini digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return
ini lebih penting dibandingkan return historis (realisasi) karena return
ini yang diharapkan oleh semua investor di masa yang akan datang.
Return ekspetasian (expected return) dapat dihitung berdasarkan
beberapa cara sebagai berikut ini:
• Berdasarkan nilai ekspetasian masa depan.
• Berdasarkan nilai-nilai return historis.
• Berdasarkan model return ekspetasian yang ada.
9. Menurut Jogiyanto Hartono ada dua jenis
return yaitu:
Adapun perhitungan Expected return menurut Brown dan Waren yaitu
E(Rit) = Rmt
Keterangan:
E(Rit) = Tingkat keuntungan saham yang diharapkan pada hari ke t
Rmt = Tingkat keuntungan pasar pada periode t
10. Hubungan Risiko dan Return
• Bersifat linear atau searah.
• Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko
• Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi
maka semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
• Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.
11. Market Efficiency
Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Nilai Intrinsik Sekuritas
Pasar yang efisien menurut konsep ini dapat didefinisikan sebagai pasar yang nilai-nilai sekuritasnya
tidak menyimpang dari nilai-nilai intinsiknya
Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Akurasi Ekspektasi Harga
Fama (1970) mendefinisikan efisiensi pasar sebagai berikut : "Suatu pasar sekuritas dikatakan
efisien jika harga-harga sekuritas "mencerminkan secara penuh" informasi yang tersedia".
Definisi Efisiensi pasar berdasarkan Distribusi informasi
Beaver (1989) memberikan definisi efisiensi pasar yang didasarkan pada distribusi informasi sebagai
berikut : "Pasar dikatakan efisien terhadap suatu sistem informasi, hanya jika harga-harga sekuritas
bertindak seakan-akan setiap orang mengamati sistem informasi tersebut".
Definisi Efisiensi Pasar didasarkan pada Proses Dinamik
Adalah Efisiensi Pasar yang mempertimbangakan distribusi informasi yang tidak simetris dan
menjelaskan bagaimana harga-harga akan menyesuaikan karena informasi tidak simetris tersebut.
12. Alasan-Alasan Yang Menyebabkan Pasar
Menjadi Efisien
• Investor adalah penerima harga (price takers),yang berarti bahwa sebagai
pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari
suatu sekuritas.
• Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang
bersamaan dan harga untuk memeproleh informasi tersebut murah.
• Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman
informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya.
• Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan
cepat,sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya
mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang
baru.
13. Alasan Yang Menyebabkan Pasar Menjadi
Tidak Efisien
• Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi
harga dari sekuritas
• Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak
seragam antara pelaku pasar yang satu dengan yang lainnyaterhadap
suatu informasi yang sama.
• Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian
pelaku-pelaku pasar
• Investor adalah individual-individual yang lugas dan tidak canggih
14. Risiko Sistematis (Systematic Risk),
risiko yang berpengaruh terhadap semua investasi dan tidak dapat
dikurangi atau dihilangkan dengan jalan melakukan diversifikasi. Risiko
ini timbul akibat pengaruh keadaan perekonomian, politik dan sosial
budaya, dimana mempunyai pengaruh secara keseluruhan. Risiko ini
juga disebut indivertible risk.
Faktor yang Mempengaruhi :
• Perubahan tingkat bunga
• Kurs valuta asing
• Kebijakan pemerintah
• Daya beli masyarakat, dll
15. Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)
Risiko yang melekat pada investasi tertentu karena kondisi yang unik
dari perusahaan. Risiko ini dapat dikurangi dengan mengadakan
diversifikasi. Risiko ini juga disebut diversifiable risk.
Faktor yang Mempengaruhi :
• Struktur modal
• Struktur aset
• Tingkat likuiditas
16. Model Keseimbangan Pasar
Capital Aset Pricing Model (CAPM)
Model yang menggambarkan hubungan risiko dan pengembalian yang
diharapkan, dalam model ini pengembalian surat berharga yang
diharapkan adalah tingkat bebas risiko di tambah premium yang di
dasarkan pada risiko sistimatis surat berharga. Dalam keadaan
ekuilibrium, required rate of return investor untuk suatu saham akan
dipengaruhi oleh risiko saham tersebut.
Dalam hal ini risiko yang diperhitungkan hanyalah risiko sistimatis atau
risiko pasar. Sedangkan risiko yang tidak sistimatis dianggap tidak
relevan karena risiko ini dapat dihilangkan melalui diversifikasi.
17. Rumus CAPM yaitu:
Ri= Rf +βi (Rm-Rf)
Keterangan:
Ri = Return saham i
Rf = Return investasi bebas risiko (Risk Free)
βi = beta saham i (indikator risiko sistematis)
Rm = Return pasar (return market)