Dokumen tersebut membahas tentang perilaku keuangan dan analisis teknis serta bukti empiris imbal hasil sekuritas. Ia menjelaskan tentang kriteria perilaku keuangan, proses pemrosesan informasi investor, perilaku menyimpang, keterbatasan arbitrase, dan analisis teknis. Dokumen juga membahas model-model penentuan imbal hasil sekuritas seperti CAPM, model faktor makro, dan model tiga faktor Fama-French beserta kritiknya.
3. Kriteria Perilaku
Perilaku keuangan merupakan teori keuangan
biasa yang mengabaikan bagaimana orang-orang di
dunia nyata mengambil keputusan dan membuat
perbedaan.
Perilaku keuangan berfokus pada
ketidakrasionalan sistematis yang menggolongkan
pengambilan keputusan investor.
4. Proses Informasi
Kesalahan pemrosesan informasi
dapat membawa investor pada
kekeliruan akan probabilitas
sebenarnya dari kemungkinan
kejadian atau tingkat imbal hasil
yang berkaitan.
Kesalahan
peramalan
Konservatisme
Kepercayaan
berlebih
Pengabaian
ukuran sampel
dan keberpihakan
Khaneman dan Tversky menyatakan investor cenderung
melakukan peramalan yang terlalu ekstrim dengan
ketidakpastian yang melekat pada informasinya
Investor cenderung menilai lebih ketepatan dari
peramalannya
Investor terlalu lamban dalam memperbarui
keyakinannya sebagai tanggapan akan bukti baru
5. Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang ini mempengaruhi bagaimana investor
menyusun pertanyaan mengenai risiko terhadap imbal hasil, dan
kemudian membuat pertukaran risiko-imbal hasil.
9. Analisis Teknis
• Bermaksud untuk memanfaatkan pola harga
saham yang berulang dan dapat diramalkan demi
membentuk kinerja investasi yang lebih besar.
Perilaku yang terbukti paling baik
• Pengaruh disposisi
10. Tren dan Pembenahan
Tren Primer
pergerakan harga jangka panjang
Tren Menengah
diakibatkan oleh simpangan harga
jamgka pendek dari garis tren dasarnya
Tren Minor
Fluktuasi harian yang pengaruhnya kecil
12. Model Indeks dan APT faktor Tunggal
Hubungan Perkiraan Imbal Hasil-Beta
• Menetapkan Data Sampel
tentukan periode sampel. Ex: sebanyak 60 periode pemegangan bulanan (5
tahun).
• Mengestimasi SCL (garis karakteristik sekuritas)
• Mengestimasi SML (garis pasar sekuritas)
......................(13.1)
di mana ditetapkan sebagai
fMifi rrErrE )()(
i 2
/),( MMi rrCov
itftMtiiftit errbarr )(
i = 1, ..., 100 .............(13.2)ifi brr 10
.... (13.3))(2
210 iifi ebrr
dan00 fM rr 1
00 02 fM rr 1
13. Uji sebelumnya dari CAPM faktor tunggal menolak SML,
yang mendapati bahwa risiko tak sistematis terkait
dengan rata-rata imbal hasil sekuritas
Kandel dan Stamburg memperhatikan sifat dari uji dua jalur
yang biasa dari CAPM pada lingkungan di mana pinjaman
dibatasi namun versi beta nol dar CAPM berlaku.
..................................13.4 )()()()( zeizi rErErErE
)(10 izi Estimasirr
Kritik roll menyatakan bahwa uji CAPM biasa hanyalah uji
efisiensi rerata-ragam dari proksi pasar yang ditetapkan
sebelumnya dan sehingga uji linearitas hubungan perkiraan
imbal hasil—beta tersebut tidak menjamin kesahihan model.
UJI CAPM
14. EMH dan CAPM
• Melalui taksiran dari tiga beta untuk beberapa portofolio saham,
Jagannathan dan Wang mengestimasi regresi jalur kedua yang
memasukkan besarnya perusahaan
.....13.6labor
labor
prem
prem
vw
vwsizei cccMEccRE )log()( 0
Uji berikutnya yang mengendalikan kesalahan ukur beta mendapati
bahwa risiko tak sistematis tidak menjelaskan imbal hasil portofolio
tetapi juga bahwa perkiraan SML terlalu datar jika dibandingkan
dengan yang diramalkan CAPM
)(3
2
210 iiii er
Kesalahan Ukur Beta
15. Teori mengenai bagaimana
penyingkapan atas faktor risiko
sistematis dapat memengaruhi imbal
hasil yang diduga, meskipun
memberikan petunjuk kecil mengenai
sumber risiko yang semestinya
berakibat pada premi risiko.
Uji CAPM Multifaktor dan APT
16. • IP = Tingkat pertumbuhan pada produksi industri
• EI = Perubahan inflasi terduga yang diukur oleh
perubahan suku bunga jangka pendek (T-Bill)
• UI = Inflasi tak terduga yang didefinisikan sebagai
selisih di antara inflasi aktual dan terduga
• CG = Perubahan tak terduga pada premi resiko yang
diukur oleh selisih di antara imbal hasil pada obligasi
perusahaan berperingkat Baa dan obligasi pemerintah
jangka panjang
• GB = Perubahan tak terduga pada premi berjangka yang
diukur oleh selisih di antara imbal hasil pada obligasi
pemerintah jangka panjang dan pendek
Model Faktor Makro
17. Model Tiga Faktor Fama-French
Faktor sistematis pada model Fama-French adalah
ukuran perusahaan dan rasio buku terhadap pasar
beserta indeks pasar.
Penafsiran Berbasis Risiko
Imbal hasil pada model portofolio (HML maupun
SMB) terlihat meramalkan pertumbuhan PDB, dan
shingga faktanya dapat menangkap beberapa aspek
dari risiko siklus bisnis.
19. Sejak perkembangan model tiga faktor
Fama-French diperkenalkan, faktor
keempat telah mulai ditambahkan pada
kendali bahan baku atas perilaku imbal
hasil saham. Inilah faktor momentum.