SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
BAB12 PERILAKU KEUANGAN DAN
ANALISIS TEKNIS
Ratna Fatmala
Trivena
Wadlihatul Hidayah
BAB13 bUKTI EMPIRIS IMBALHASIL
SEKURITAS
Kelompok 6
PERILAKU KEUANGAN
DAN
ANALISIS TEKNIS
BAB 12
Kriteria Perilaku
Perilaku keuangan merupakan teori keuangan
biasa yang mengabaikan bagaimana orang-orang di
dunia nyata mengambil keputusan dan membuat
perbedaan.
Perilaku keuangan berfokus pada
ketidakrasionalan sistematis yang menggolongkan
pengambilan keputusan investor.
Proses Informasi
Kesalahan pemrosesan informasi
dapat membawa investor pada
kekeliruan akan probabilitas
sebenarnya dari kemungkinan
kejadian atau tingkat imbal hasil
yang berkaitan.
Kesalahan
peramalan
Konservatisme
Kepercayaan
berlebih
Pengabaian
ukuran sampel
dan keberpihakan
Khaneman dan Tversky menyatakan investor cenderung
melakukan peramalan yang terlalu ekstrim dengan
ketidakpastian yang melekat pada informasinya
Investor cenderung menilai lebih ketepatan dari
peramalannya
Investor terlalu lamban dalam memperbarui
keyakinannya sebagai tanggapan akan bukti baru
Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang ini mempengaruhi bagaimana investor
menyusun pertanyaan mengenai risiko terhadap imbal hasil, dan
kemudian membuat pertukaran risiko-imbal hasil.
Keterbatasan Arbitrase
Beberapa faktor yang membatasi kemampuan
mengambil untung dari kesalahan harga.
Risiko Pokok
Biaya
Implementasi
Risiko Model
Keterbatasan Arbitrase dan Hukum Satu
Harga
•Perusahaan “Kembar Siam”
•Usaha Keras Ekuitas
•Dana Ujung Akhir
Menilai Kritik
Perilaku
Penjelasan perilaku dari kejanggalan
pasar efisien tidak memberikan
petunjuk mengenai bagaimana
memanfaatkan ketidakrasionalan
Analisis Teknis
• Bermaksud untuk memanfaatkan pola harga
saham yang berulang dan dapat diramalkan demi
membentuk kinerja investasi yang lebih besar.
Perilaku yang terbukti paling baik
• Pengaruh disposisi
Tren dan Pembenahan
Tren Primer
pergerakan harga jangka panjang
Tren Menengah
diakibatkan oleh simpangan harga
jamgka pendek dari garis tren dasarnya
Tren Minor
Fluktuasi harian yang pengaruhnya kecil
BUKTI EMPIRIS
IMBAL HASIL SEKURITAS
BAB 13
Model Indeks dan APT faktor Tunggal
Hubungan Perkiraan Imbal Hasil-Beta
• Menetapkan Data Sampel
tentukan periode sampel. Ex: sebanyak 60 periode pemegangan bulanan (5
tahun).
• Mengestimasi SCL (garis karakteristik sekuritas)
• Mengestimasi SML (garis pasar sekuritas)
......................(13.1)
di mana ditetapkan sebagai
 fMifi rrErrE  )()( 
i 2
/),( MMi rrCov 
itftMtiiftit errbarr  )(
i = 1, ..., 100 .............(13.2)ifi brr 10  
.... (13.3))(2
210 iifi ebrr  
dan00  fM rr 1
00  02 fM rr 1
Uji sebelumnya dari CAPM faktor tunggal menolak SML,
yang mendapati bahwa risiko tak sistematis terkait
dengan rata-rata imbal hasil sekuritas
Kandel dan Stamburg memperhatikan sifat dari uji dua jalur
yang biasa dari CAPM pada lingkungan di mana pinjaman
dibatasi namun versi beta nol dar CAPM berlaku.
..................................13.4 )()()()( zeizi rErErErE  
)(10 izi Estimasirr  
Kritik roll menyatakan bahwa uji CAPM biasa hanyalah uji
efisiensi rerata-ragam dari proksi pasar yang ditetapkan
sebelumnya dan sehingga uji linearitas hubungan perkiraan
imbal hasil—beta tersebut tidak menjamin kesahihan model.
UJI CAPM
EMH dan CAPM
• Melalui taksiran dari tiga beta untuk beberapa portofolio saham,
Jagannathan dan Wang mengestimasi regresi jalur kedua yang
memasukkan besarnya perusahaan
.....13.6labor
labor
prem
prem
vw
vwsizei cccMEccRE   )log()( 0
Uji berikutnya yang mengendalikan kesalahan ukur beta mendapati
bahwa risiko tak sistematis tidak menjelaskan imbal hasil portofolio
tetapi juga bahwa perkiraan SML terlalu datar jika dibandingkan
dengan yang diramalkan CAPM
)(3
2
210 iiii er  
Kesalahan Ukur Beta
Teori mengenai bagaimana
penyingkapan atas faktor risiko
sistematis dapat memengaruhi imbal
hasil yang diduga, meskipun
memberikan petunjuk kecil mengenai
sumber risiko yang semestinya
berakibat pada premi risiko.
Uji CAPM Multifaktor dan APT
• IP = Tingkat pertumbuhan pada produksi industri
• EI = Perubahan inflasi terduga yang diukur oleh
perubahan suku bunga jangka pendek (T-Bill)
• UI = Inflasi tak terduga yang didefinisikan sebagai
selisih di antara inflasi aktual dan terduga
• CG = Perubahan tak terduga pada premi resiko yang
diukur oleh selisih di antara imbal hasil pada obligasi
perusahaan berperingkat Baa dan obligasi pemerintah
jangka panjang
• GB = Perubahan tak terduga pada premi berjangka yang
diukur oleh selisih di antara imbal hasil pada obligasi
pemerintah jangka panjang dan pendek
Model Faktor Makro
Model Tiga Faktor Fama-French
Faktor sistematis pada model Fama-French adalah
ukuran perusahaan dan rasio buku terhadap pasar
beserta indeks pasar.
Penafsiran Berbasis Risiko
Imbal hasil pada model portofolio (HML maupun
SMB) terlihat meramalkan pertumbuhan PDB, dan
shingga faktanya dapat menangkap beberapa aspek
dari risiko siklus bisnis.
Beberapa penulis
membuat kasus bahwa
nilai premi merupakan
perwujudan dari
ketidakrasionalan pasar.
Sejak perkembangan model tiga faktor
Fama-French diperkenalkan, faktor
keempat telah mulai ditambahkan pada
kendali bahan baku atas perilaku imbal
hasil saham. Inilah faktor momentum.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

solusi manual advanced acc zy Chap001
solusi manual advanced acc zy Chap001solusi manual advanced acc zy Chap001
solusi manual advanced acc zy Chap001
Suzie Lestari
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09
Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
Lia Ivvana
 
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptKode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Fuad Rahardi
 

What's hot (20)

Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 
Ipo dan underpriced
Ipo dan underpricedIpo dan underpriced
Ipo dan underpriced
 
solusi manual advanced acc zy Chap001
solusi manual advanced acc zy Chap001solusi manual advanced acc zy Chap001
solusi manual advanced acc zy Chap001
 
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-sahamPortofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
 
Laporan Arus Kas
Laporan Arus KasLaporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
 
Tugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehanTugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehan
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Analisis investasi publik
Analisis investasi publikAnalisis investasi publik
Analisis investasi publik
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
Euro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrencyEuro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrency
 
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing TheoryCAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptKode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
 

Similar to Bab12 perilaku keuangan dan analisis teknis

Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah Assagaf
 

Similar to Bab12 perilaku keuangan dan analisis teknis (16)

Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
 
Kebangkrutan sektor batu bara
Kebangkrutan sektor batu baraKebangkrutan sektor batu bara
Kebangkrutan sektor batu bara
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan Portofolio
 
Evaluation-for-Process-Validation-Final-10.10.2018.pptx
Evaluation-for-Process-Validation-Final-10.10.2018.pptxEvaluation-for-Process-Validation-Final-10.10.2018.pptx
Evaluation-for-Process-Validation-Final-10.10.2018.pptx
 
6. Risiko Kredit (1).ppt6. Risiko Kredit (1).ppt
6. Risiko Kredit (1).ppt6. Risiko Kredit (1).ppt6. Risiko Kredit (1).ppt6. Risiko Kredit (1).ppt
6. Risiko Kredit (1).ppt6. Risiko Kredit (1).ppt
 
6. Risiko Kredit (1).ppt
6. Risiko Kredit (1).ppt6. Risiko Kredit (1).ppt
6. Risiko Kredit (1).ppt
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
 
Expected return capm dan apt
Expected return capm dan aptExpected return capm dan apt
Expected return capm dan apt
 
PSAK 71 IFRS.pptx
PSAK 71 IFRS.pptxPSAK 71 IFRS.pptx
PSAK 71 IFRS.pptx
 
Analisis Asset Pricing Models Industri Manufaktur yang tercatat di BEI
Analisis Asset Pricing Models  Industri Manufaktur yang tercatat di BEIAnalisis Asset Pricing Models  Industri Manufaktur yang tercatat di BEI
Analisis Asset Pricing Models Industri Manufaktur yang tercatat di BEI
 
MATERI PENDEKATAN PROBABILISTIK
MATERI PENDEKATAN PROBABILISTIKMATERI PENDEKATAN PROBABILISTIK
MATERI PENDEKATAN PROBABILISTIK
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
 
P 3 efficent frontier
P 3 efficent frontierP 3 efficent frontier
P 3 efficent frontier
 
Analisis Sensitivitas (Analisis Proyek BAB 4)
Analisis Sensitivitas (Analisis Proyek BAB 4)Analisis Sensitivitas (Analisis Proyek BAB 4)
Analisis Sensitivitas (Analisis Proyek BAB 4)
 
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
 
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptxPPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
PPIC Forecasting [Autosaved] [Autosaved].pptx
 

Recently uploaded

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ChairaniManasye1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
Zefanya9
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
umusilmi2019
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Frida Adnantara
 

Recently uploaded (20)

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 

Bab12 perilaku keuangan dan analisis teknis

  • 1. BAB12 PERILAKU KEUANGAN DAN ANALISIS TEKNIS Ratna Fatmala Trivena Wadlihatul Hidayah BAB13 bUKTI EMPIRIS IMBALHASIL SEKURITAS Kelompok 6
  • 3. Kriteria Perilaku Perilaku keuangan merupakan teori keuangan biasa yang mengabaikan bagaimana orang-orang di dunia nyata mengambil keputusan dan membuat perbedaan. Perilaku keuangan berfokus pada ketidakrasionalan sistematis yang menggolongkan pengambilan keputusan investor.
  • 4. Proses Informasi Kesalahan pemrosesan informasi dapat membawa investor pada kekeliruan akan probabilitas sebenarnya dari kemungkinan kejadian atau tingkat imbal hasil yang berkaitan. Kesalahan peramalan Konservatisme Kepercayaan berlebih Pengabaian ukuran sampel dan keberpihakan Khaneman dan Tversky menyatakan investor cenderung melakukan peramalan yang terlalu ekstrim dengan ketidakpastian yang melekat pada informasinya Investor cenderung menilai lebih ketepatan dari peramalannya Investor terlalu lamban dalam memperbarui keyakinannya sebagai tanggapan akan bukti baru
  • 5. Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang ini mempengaruhi bagaimana investor menyusun pertanyaan mengenai risiko terhadap imbal hasil, dan kemudian membuat pertukaran risiko-imbal hasil.
  • 6. Keterbatasan Arbitrase Beberapa faktor yang membatasi kemampuan mengambil untung dari kesalahan harga. Risiko Pokok Biaya Implementasi Risiko Model
  • 7. Keterbatasan Arbitrase dan Hukum Satu Harga •Perusahaan “Kembar Siam” •Usaha Keras Ekuitas •Dana Ujung Akhir
  • 8. Menilai Kritik Perilaku Penjelasan perilaku dari kejanggalan pasar efisien tidak memberikan petunjuk mengenai bagaimana memanfaatkan ketidakrasionalan
  • 9. Analisis Teknis • Bermaksud untuk memanfaatkan pola harga saham yang berulang dan dapat diramalkan demi membentuk kinerja investasi yang lebih besar. Perilaku yang terbukti paling baik • Pengaruh disposisi
  • 10. Tren dan Pembenahan Tren Primer pergerakan harga jangka panjang Tren Menengah diakibatkan oleh simpangan harga jamgka pendek dari garis tren dasarnya Tren Minor Fluktuasi harian yang pengaruhnya kecil
  • 11. BUKTI EMPIRIS IMBAL HASIL SEKURITAS BAB 13
  • 12. Model Indeks dan APT faktor Tunggal Hubungan Perkiraan Imbal Hasil-Beta • Menetapkan Data Sampel tentukan periode sampel. Ex: sebanyak 60 periode pemegangan bulanan (5 tahun). • Mengestimasi SCL (garis karakteristik sekuritas) • Mengestimasi SML (garis pasar sekuritas) ......................(13.1) di mana ditetapkan sebagai  fMifi rrErrE  )()(  i 2 /),( MMi rrCov  itftMtiiftit errbarr  )( i = 1, ..., 100 .............(13.2)ifi brr 10   .... (13.3))(2 210 iifi ebrr   dan00  fM rr 1 00  02 fM rr 1
  • 13. Uji sebelumnya dari CAPM faktor tunggal menolak SML, yang mendapati bahwa risiko tak sistematis terkait dengan rata-rata imbal hasil sekuritas Kandel dan Stamburg memperhatikan sifat dari uji dua jalur yang biasa dari CAPM pada lingkungan di mana pinjaman dibatasi namun versi beta nol dar CAPM berlaku. ..................................13.4 )()()()( zeizi rErErErE   )(10 izi Estimasirr   Kritik roll menyatakan bahwa uji CAPM biasa hanyalah uji efisiensi rerata-ragam dari proksi pasar yang ditetapkan sebelumnya dan sehingga uji linearitas hubungan perkiraan imbal hasil—beta tersebut tidak menjamin kesahihan model. UJI CAPM
  • 14. EMH dan CAPM • Melalui taksiran dari tiga beta untuk beberapa portofolio saham, Jagannathan dan Wang mengestimasi regresi jalur kedua yang memasukkan besarnya perusahaan .....13.6labor labor prem prem vw vwsizei cccMEccRE   )log()( 0 Uji berikutnya yang mengendalikan kesalahan ukur beta mendapati bahwa risiko tak sistematis tidak menjelaskan imbal hasil portofolio tetapi juga bahwa perkiraan SML terlalu datar jika dibandingkan dengan yang diramalkan CAPM )(3 2 210 iiii er   Kesalahan Ukur Beta
  • 15. Teori mengenai bagaimana penyingkapan atas faktor risiko sistematis dapat memengaruhi imbal hasil yang diduga, meskipun memberikan petunjuk kecil mengenai sumber risiko yang semestinya berakibat pada premi risiko. Uji CAPM Multifaktor dan APT
  • 16. • IP = Tingkat pertumbuhan pada produksi industri • EI = Perubahan inflasi terduga yang diukur oleh perubahan suku bunga jangka pendek (T-Bill) • UI = Inflasi tak terduga yang didefinisikan sebagai selisih di antara inflasi aktual dan terduga • CG = Perubahan tak terduga pada premi resiko yang diukur oleh selisih di antara imbal hasil pada obligasi perusahaan berperingkat Baa dan obligasi pemerintah jangka panjang • GB = Perubahan tak terduga pada premi berjangka yang diukur oleh selisih di antara imbal hasil pada obligasi pemerintah jangka panjang dan pendek Model Faktor Makro
  • 17. Model Tiga Faktor Fama-French Faktor sistematis pada model Fama-French adalah ukuran perusahaan dan rasio buku terhadap pasar beserta indeks pasar. Penafsiran Berbasis Risiko Imbal hasil pada model portofolio (HML maupun SMB) terlihat meramalkan pertumbuhan PDB, dan shingga faktanya dapat menangkap beberapa aspek dari risiko siklus bisnis.
  • 18. Beberapa penulis membuat kasus bahwa nilai premi merupakan perwujudan dari ketidakrasionalan pasar.
  • 19. Sejak perkembangan model tiga faktor Fama-French diperkenalkan, faktor keempat telah mulai ditambahkan pada kendali bahan baku atas perilaku imbal hasil saham. Inilah faktor momentum.