1. Analisis fundamental berfokus pada rasio keuangan perusahaan dan prospek masa depannya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham antara lain pertumbuhan penjualan, laba, dan dividen.
3. Tahapan analisis meliputi kondisi makroekonomi, industri, dan kinerja keuangan perusahaan.
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Makalah MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN SEKURITAS
1. ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL
[ANALISIS FUNDAMENTAL]
Nama : Dewita Sabrina
NPM : 1112120010
Kelas : P3
Kelompok : 6
2. ANALISIS FUNDAMENTAL
PENGERTIAN
Analisis fundamental merupakan sebuah metode analisis yang hasilnya dilihat berdasarkan
fundamental ekonomi sebuah perusahaan, dan analisis ini lebih fokus atau menitikberatkan pada
jumlah rasio finansial yang terjadi secara langsung maupun tidak yang mempengaruhi keuangan
suatu perusahaan. Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham mempunyai
landasan yang kuat yang kuat yang disebut nilai intrinsik yang dapat ditentukan melalui suatu
analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi perusahaan pada saat sekarang dan prospeknya
dimasa depan.
Ciri-ciri dari analisis fundamental menurut Kamaruddin Ahmad, 1996:79 yaitu :
- Fokus perhatian pada harga saham apakah wajar, overvalued (di atas nilai wajar) atau
undervalued (di bawah nilai wajar).
- Horison atau panjang invetasi jangka menengah dan panjang bukan atau jarang untuk
jangka yang pendek.
- Informasi utama biasanya berasal dari perusahaan atau emiten bukan dari perkiraan atau
isu atau gosip semata.
- Motif utama dalam analisa adalah dividen dan pertumbuhan, juga tercakup capital gain.
- Strategi utama yang dilakukan oleh investor adalah membeli saham lalu menyimpannya
sampai periode tertentu, tidak langsung dijual dalam jangka pendek.
- Karakter investor yang menggunakan analisis fundamental ini adalah seseorang yang
bersifat penabung, individual, dan terencana, bukan spekulan.
3. ESTIMASI HARGA SAHAM MASA DATANG
1. Faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang
Secara umum,
2. Menerapkan hubungan variabel
Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang datang dari
lingkungan eksternal maupun yang datang dari internal perusahaan itu sendiri. Analisis
fundamental ini melibatkan banyak sekali variabel data yang harus dianalisa, dimana beberapa di
antara variabel tersebut yang cukup penting untuk diperhatikan yaitu :
Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
Rasio laba terhadap saham yang beredar ( earning per share-EPS)
Rasio pertumbuhan EPS
Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio)
Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan ( price earning growth ratio)
Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio)
Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)
Rasio hutang perseroan ( debt ratio)
Margin pendapatan bersih (net profit margin)
FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL
Penjualan
4. Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan mencerminkan manifestasi keberhasilan investasi periode masa
lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang.
Dividen
Deviden adalah pembagian laba perusahaan yang besarnya telah ditetapkan dalam rapat
umum pemegang saham (RUPS) kepada [ara pemegang saham secara proporsional sesuai
dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham tersebut.
Umunya dividen dibagikan secarra teratur dalam interval waktu yang tetap, misalnya
tiap-tiap tahun,enam bulan,dan sebagainya, tetapi kadang-kadang dilakukan pembagian
dividen ekstra selama pada waktu-waktu tersebut.
Biaya Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan keputusan yang diambil perusahaan untuk menentukan
berapa besar bagian dari laba bersih yang diperoleh untuk dibagikan sebagai dividen atau
sebagai laba ditahan. Kebijakan dividen berhubungan dengan pembagian pendapatan
antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada pemegang saham sebagai
dividen atau digunakan dalam perusahaan, yang berati pendapatan tersebut harus ditahan
dalam perusahaan. Kebijakan dividen merupakan suatu kebijakan untuk menetapkan
berapa bagian dari laba bersih yang akan dibagikan sebagai dividen kepada para
pemegang saham dan berapa besar bagian dari laba bersih itu akan ditanamkan kembali
sebagai laba ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali (reinvested).
operasional perusahaan, laba, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), kinerja
5. Secara umum, faktor-faktor itu bisa dikelompokkan ke dalam dua golongan, yaitu faktor-
faktor yang bisa dikendalikan perusahaan dan faktor-faktor yang di luar kendali perusahaan.
Faktor-faktor yang bisa dikendalikan perusahaan mencakup faktor-faktor yang berhubungan
dengan operasional perusahaan, seperti penjualan, laba, teknologi, karyawan, dan lain-lain.
Sedangkan faktor-faktor yang di luar kendali perusahaan misalnya: tingkat suku bunga, inflasi
dan pertumbuhan ekonomi, serta inflasi. Selain itu, ada pula kebijakan-kebijakan pemerintah --
seperti peningkatan harga bahan bakar minyak (bbm) -- yang bisa mempengaruhi kinerja
perusahaan.
TAHAPAN ANALISIS
1. Kondisi Makro ekonomi atau kondisi pasar
Memperkirakan perubahan di dalam perekonomian / pasar
Penggunaan indikator moneter untuk memperkirakan kondisi pasar
Kondisi ekonomi dan kondisi pasar
Penggunaan model – model valuasi untuk memperkirakan kondisi pasar
2. Analisis industri
Arti dan kinerja industri;
Menganalisis industri;
Siklus kehidupan industri;
Analisis siklus bisnis;
Aspek kualitatif dalam analisis industri;
Menilai prospek industri di masa yang akan datang
3. Analisis kondisi spesifik perusahaan
6. Memahami laba yang diperoleh perusahaan;
Faktor-faktor yang mempengaruhi laba;
Penggunaan PER;
Faktor-faktor yang mempengaruhi PER;
Analisis dengan menggunakan faktorfaktor yang dipandang relevan
mempengaruhi harga saham
ANALISIS EKONOMI / PASAR
Kondisi ekonomi mempengaruhi kondisi pasar
Kondisi pasar mempengaruhi pemodal
Apabila kondisi perekonomian mempengaruhi kondisi pasar, maka pada gilirannya
kondisi pasar akan mempengaruhi para pemodal. Karena sulit bagi pemodal untuk
memperoleh hasil investasi yang berkebalikan dengan kecenderungan pasar. Apabila
pasar membaik atau memburuk, umunya saham-saham juga akan berpengaruh dengan
arah yang sama.
Indikator kondisi pasar adalah indeks pasar
Kondisi pasar berpengaruh terhadap laba
Model valuasi untuk memperkirakan kondisi pasar :
Menggunakan rumus constant growth model, yaitu Po = D¹/(r-g)
Menggunakan model PER, yaitu PER = (1-b)/(г-ɡ)
Misalkan kita memperoleh data dari sejumlah perusahaan yang bekerja pada sector manufaktur
pada bulan oktober 1997 sebagai berikut ;
7. Rata-rata PER untuk tahun 1997 adalah sebesar 7,1x, rata-rata pembayaran dividen adalah 40%,
dan pertumbuhan laba sebesar 15%. Dengan demikian maka kita dapat menaksir г sebagai
berikut :
PER 1997 = (1-b)/(г-ɡ)
7,1 = (1-0,60)/ г-0,15
г = 0,207 atau 20,7%
untuk tahun 1998 misalkan kita memperkirakan bahwa proporsi laba yang dibagikan sebagai
dividen akan berkurang menjadi hanya 0,30 sebagai akibat diperlukannya pendanaan internal
yang makin besar. Apabila kita perkirakan bahwa г tidak berubah, sedangkan ɡ sedikit
mengalami penurunan menjadi 14,5% sebagai refleksi kondisi perekonomian yang memburuk,
maka PER tahun 1998 ditaksirkan sebagai berikut :
PER 1998 = (1-0,7)/(0,207-0,145)
= 4,8x
Diperkirakan PER pada tahun 1998 akan menurun cukup signifikan sebagai akibat
memburuknya kondisi perekonomian, sehingga kemampuan perusahaan-perusahaan dalam
industri tersebut untuk memperoleh laba juga berkurang.