Dokumen tersebut membahas analisis saham yang meliputi pengertian saham dan analisis saham, jenis-jenis analisis saham seperti analisis teknikal dan analisis fundamental, serta faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham seperti faktor internal dan eksternal perusahaan.
1. STOCK ANALYSIS
NAMA KELOMPOK:
HENNY CLAUDIA 201250748
FANNY YULIANTI 201250749
SRI WAHYUNI 201250750
INTAN KASTURI 201250758
2. PENGERTIAN
Saham
> Berdasarkan pendapat Rusdin(2005:72) saham
adalah sertifikat yang menunjukkan bukti
kepemilikan suatu perusahaan, dimana pemegang
saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan
aktiva perusahaan serta berhak hadir dalam RUPS.
> Menurut Ang (1997:2) berpendapat bahwa saham
adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau
kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu
perusahaan berbentuk PT.
3. PENGERTIAN
Analisis Saham
adalah metode yang digunakan untuk menentukan
pengambilan keputusan membeli atau menjual
saham.
Pergerakan saham selalu berubah-ubah, sehingga
diperlukan alat analisis untuk membantu para
investor dalam menganalisis dan memilih saham
yang akan memberikan return yang tinggi.
4. ANALISIS SAHAM
Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik
suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan
harga pasar saat ini saham tersebut. Nilai intrinsik
menunjukkan present value arus kas yang diharapkan
dari saham tersebut. Pedoman yang dipergunakan
adalah sebagai berikut:
Ø Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini maka
saham tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu
rendah)dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan
Apabila saham tersebut telah dimiliki
Ø Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini maka
saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu
mahal)dan karenanya seharusnya Dijual
Ø Apabila nilai intrinsic = harga pasar saat ini maka
saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada
dalam kondisikeseimbangan.
5. Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai
tiga tujuan investasi utama yaitu :
a. Sebagai gudang nilai, berarti investor
mengutamakan keamanan prinsipal, sehingga mereka
akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif
lainnya.
b. Untuk pemupukan modal, berarti investor
mengutamakan investasi jangka panjang, sehingga
mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk
memperoleh capital gain atau saham sumber
penghasilan untuk mendapat dividen.
c. Sebagai sumber penghasilan, berarti investor
mengandalkan pada penerimaan dividen sehingga
mereka akan mencari saham penghasilan yang bermutu
baik dan hasil tinggi.
6. Harga Saham
harga saham dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Harga Nominal
Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham
yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang
dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting karena
deviden yang dibayarkan atas saham biasanya ditetapkan berdasarkan
nilai nominal.
b. Harga Perdana
Harga perdana merupakan harga pada waktu saham tersebut dicatat di
bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana
yang disebut dengan IPO (Initial Public Offering). Harga saham pada pasar
perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten.
Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan
dijual kepada masyarakat.
c. Harga pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor
yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek.
7. Terdapat 2 tipe dasar analisis saham untuk
pedoman para pelaku pasar dipasar modal
yaitu:
> analisis teknikal
> analisis fundamental
8. ANALISIS TEKNIKAL
Menurut Suad Husnan (2001:349)
Analisis teknikal merupakan upaya untuk
memperkirakan harga saham dan kondisi pasar dengan
mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi
pasar) di waktu yang lalu.
Menurut Sutrisno (2005:330)
Analisis teknikal adalah pendekatan investasi dengan
cara mempelajari data historis dari harga saham serta
menghubungkannya dengan trading volume yang terjadi
dan kondisi ekonomi pada saat itu. Analisis ini hanya
mempertimbangkan pergerakan harga saja tanpa
memperhatikan kinerja perusahaan yang mengeluarkan
saham.
9. ANALISIS TEKNIKAL
Analisis teknikal merupakan upaya untuk
memperkirakan harga saham dengan
mengamati perubahan harga saham di periode
yang lalu dan upaya untuk menentukan kapan
investor harus membeli, menjual atau
mempertahankan sahamnya dengan
menggunakan indikator-indikator teknis atau
menggunakan analisis grafik.
Indikator teknis yang digunakan adalah
moving average (trend yang mengikuti pasar)
volume perdagangan, dan
short-interest ratio.
10. ANALISIS TEKNIKAL
Sedangkan analisis grafik diharapkan dapat
mengidentifikasi berbagai pola seperti key reserval,
head and shoulders, dan sebagainya. Analisis ini
menggunakan data pasar dari saham, seperti harga
dan volume transaksi penjualan saham untuk
menentukan nilai saham.
Analisis teknikal ini seringkali digunakan trader
untuk keuntungan jangka pendek.
11. ANALISIS TEKNIKAL
Djoko Susanto dan Agus Sabardi (2002:3) mengungkapkan
beberapa kelemahan analisis teknikal sbb:
a. Analisis teknikal menganggap bahwa sifat manusia
konstan
b. Analisis teknikal memperhatikam tingkat kemungkinan
suatu kejadian akan terjadi, bukan kepastian dari
kejadian tersebut
c. Beberapa analisis teknikal modern berdasarkan pada
konsep matematik dan statistik yang cukup kompleks
d. Untuk keberhasilan analisis teknikal, maka informasi
yang dipakai harus akurat dan tepat waktu
12. Analisis fundamental merupakan faktor yang erat
kaitannya dengan kondisi perusahaan yaitu kondisi
manajemen organisasi sumber daya manusia dan kondisi
keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja
keuangan perusahaan.
Menurut Husnan (2001:315), “analisis fundamental
mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan
datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa
yang akan datang dan menetapkan hubungan variabel-variabel
tersebut sehingga di peroleh taksiran harga
saham”.
13. ANALISIS FUNDAMENTAL
Analisis ini sering disebut sebagai share price
forecasting dan sering digunakan dalam berbagai
pelatihan analisis sekuritas.
Langkah yang paling penting dalam analisis ini
adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental
yang diperkirakan akan mempengaruhi harga
saham.
Faktor yang dianalisis merupakan faktor yang
berhubungan dengan kondisi perusahaan, yang
meliputi kondisi manajemen, organisasi, sumber
daya manusia, dan keuangan perusahaan yang
tercermin dalam kinerja perusahaan
14. Untuk dapat melakukan analisa fundamental maka
terdapat dua metode yang dapat dilakukan dalam
menyaring saham yang dapat kita jadikan sebagai pusat
perhatian.
Top Down
Melihat faktor makro ekonomi untuk mengetahui
industri yang menjadi potensi dalam kurun waktu
tertentu.
Bottom-up
Trader mempunyai keyakinan dalam memilih saham
yang telah menjadi perhatian, ini dapat dilihat dari
pengalaman datau histori dari saham tersebut.
15. Model penilaian harga saham yang sering digunakan dalamanalisis saham
yaitu:
Pendekatan Present Value
Pendekatan nilai saat ini (present value) dari suatu saham adalah sama
dengan present value arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik
saham tersebut. Dividen merupakan arus kas bagi para pemegang saham
menurut pendekatan the dividen discount model.
Model ini dikembangkan menjadi dua model pendekatan yaitu :
1) Model Tanpa Pertumbuhan Dividen (The Zero Growth Model)
2) Model Pertumbuhan Konstan (Constant Growth Model)
16. Penilaian Saham
1) Model Tanpa Pertumbuhan Dividen (The Zero Growth Model)
Model ini didasarkan pada asumsi :
a) Keuntungan tidak berubah setiap tahunnya
b) Semua keuntungan dibagikan sebagai dividen
Sehingga harga saham dirumuskan :
Po=D/r
Dimana :
Po = Harga saham (nilai instrinsik)
D = Dividen
r = Required rate of return (tingkat keuntungan yang dianggap relevan
atau diharapkan)
17. 2) Model Pertumbuhan Konstan (Constant Growth Model)
Model ini didasarkan pada asumsi :
a) Tidak semua laba dibagikan
b) Laba ditahan diinvestasikan kembali
Sehingga harga saham dirumuskan :
Po =Di/r-g
Dimana :
Po = Harga saham (nilai instrinsik)
Di = Dividen pada periode i
r = Required rate of return (tingkat keuntungan yang dianggap relevan atau
diharapkan)
g = Growth of rate (pertumbuhan laba atau dividen di masa yang akan datang)
b. Pendekatan Price Earning Ratio (PER)
Dalam pendekatan ini harga saham (nilai instrinsik) dirumuskan sebagai berikut :
Po=EPSxPER
Dimana :
Po = harga saham (nilai instrinsik)
EPS = Earning Per Share (laba per saham)
PER = Price Earning Ratio
18. 1) Faktor Internal yaitu:
a) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti
pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan
produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
b) Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang
berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
c) Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director
announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan
struktur organisasi.
d) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi
ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi.
e) Pengumuman investasi (investment announcements), seperti melakukan ekspansi
pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.
f) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru,
kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
g) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum
akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS), dividen
per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA),
dan lain-lain.
19. Faktor-Faktor yang mempengaruhi harga saham
Faktor Eksternal
a) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga
tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai
regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
b) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan
karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan
tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
c) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements),
seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau
harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading.
d) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga
merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya
pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.
e) Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri.