2. OLEH
Yesica Yulian A.
Rizky Bonie B.
Faiz Adi Setiawan
Jollifi Ginting
Bhekti Dian A.
Nur Fakhri
Winda Sofitri P.
Muhammad Hafian Adha
Novia Bani Nugraha.
Rahasanica Nariswari P.
3. DEFINISI MANAJEMEN
PRODUKSI/OPERASI
Manajemen Produksi/Operasi menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert adalah
Pengarahan dan pengendalian proses yang sistematis untuk mengubah sumber daya
menjadi barang dan jasa yang memiliki nilai dan memberikan manfaat bagi pelanggan.
Manajemen Produksi/Operasi menurut Jeff Madura adalah manajemen proses di mana
berbagai sumber daya digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
Manajemen Produksi/Operasi menurut E.S. Buffa adalah “Production management
deals with decision making related to production processes so that the resulting goods
or services are produced according to specifications, in the amount and by the schedule
demanded and out of minimum cost.”
4. TUGAS MANAJEMEN
PRODUKSI/OPERASI
Tugas manajemen operasi adalah untuk memastikan :
• Kualitas produk yang tepat (Right Quality)
• Kuantitas produk yang tepat (Right Quantity)
• Waktu produksi yang tepat (Right Time)
• Biaya produksi yang tepat (Right Manufacturing Cost)
5. Manajer Produksi/Operasi
Merencanakan Proses
Produksi
Memilih Tata Letak
Yang Paling Sesuai
Mengimplementasikan
Rencana Produksi
Mengendalikan Proses
Produksi
Manajer Produksi/Operasi adalah Manajer yang bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa proses operasi dapat menciptakan nilai dan memberikan manfaat.
6. SEJARAH MANAJEMEN
PRODUKSI/OPERASI
Tahun Kontribusi Kontributor
1776 Spesialisasi tenaga kerja dalam proses manufaktur Adam Smith
1799 Kemampuan untuk mengganti bagian-bagian internal, akuntansi biaya Eli Whitney, dkk.
1832 Pembagian tenaga kerja berdasarkan keahlian, penempatan pekerjaan
berdasarkan keahlian, dasar-dasar dari pembelajaran waktu
Charles Babbage
1900 Pengembangan pembelajaran waktu dan kerja manajemen ilmiah,
pembagian perencanaan dan pekerjaan.
Frederick W. Taylor
1900 Pergerakan pembelajaran perkerjaan-pekerjaan. Frank B. Gilbreth
1901 Teknik-teknik penjadwalan untuk pegawai, pekerjaan mesin dalam
proses manufaktur
Henry L. Gantt
1915 Ukuran lot ekonomi untuk pengendalian barang F.W. Harris
1927 Hubungan-hubungan manusia, The Hawthorne Studies Elton Mayo
7. SEJARAH MANAJEMEN
PRODUKSI/OPERASI
1931 Bagan control kualitas W.A. Shewart
1935 Rencana inspeksi sampling H.F. Dodge & H.G. Roming
1940 Riset operasi-operasi aplikasi dalam Perang Dunia II P.M. Blacker, dll.
1946 Komputer Digital John Mauchlly & J.P. Eckert
1947 Program Linear G.B. Dantzig Williams, dll.
1950 Progam matematika, dalam proses linear dan stochastic. A. Charnes, W.W. Cooper, dll.
1951 Komputer digital komersial Sperry Univac
1960 Perilaku organisasi L. Cunnings, L. Porter
1970 Integrasi operasi-operasi menjadi keseluruhan strategi dan kebijakan,
aplikasi komputer untuk proses manufaktur, penjadwalan dan control,
MRP (Material Requirement Planning)
W. Skinner J. Orlicky & G. Wright
1980 Pengaplikasian-pengaplikasian kualitas dan produktivitas dari Jepang. W.E. Demig & J. Juran
8. PRODUKSI
Produksi menurut Drs. M. Manullang adalah proses koordinasi berbagai factor produksi
atau sumber daya untuk mentransformasikan bahan menjadi produk (barang) atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Produksi menurut Louis E. Boone dan David L. Kurtz adalah penggunaan sumber daya
seperti orang dan mesin untuk mengubah bahan menjadi barang jadi atau jasa.
Produksi menurut Jeff Madura adalah sama maknanya dengan konversi (conversion) atau
serangkaian pekerjaan di mana sumber daya digunakan untuk memproduksi suatu barang
atau jasa.
Produksi menurut William J.Stevenson, Irwin/McGraw-Hill adalah “the step-by-step
conversion of one form of material into another form through chemical or mechanical
process to create or enhance the utility of the product to the user.”
Produksi menurut Edwood Buffa adalah ‘A process by which goods and services are
created’.
10. SISTEM PRODUKSI
Unsur-unsur sistem produksi adalah
• Input
• Proses transformasi atau konversi
• Output
Sistem produksi memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut.
• Produksi adalah aktivitas yang terorganisir, sehingga setiap system produksi harus
obyektif.
• Sistem mentransformasi beragam input menjadi output yang berguna.
• Sistem produksi tidak beroperasi dalam isolasi dari sistem organisasi lainnya.
• Terdapat feedback mengenai aktivitas-aktivitas yang essensial untuk mengontrol dan
mengimprovisasi peforma sistem.
11. KLASIFIKASI SISTEM PRODUKSI
JOB SHOP PRODUCTION
Job Shop Production ditandai dengan pembuatan satu atau beberapa produk kuantitas
dirancang dan diproduksi sesuai spesifikasi pelanggan dalam waktu dan biaya yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Karakteristik
• Berbagai produk yang tinggi dan volume rendah.
• Penggunaan mesin dan fasilitas yang bertujuan umum.
• Operator yang sangat terampil dapat mengambil setiap pekerjaan sebagai sebuah
tantangan karena keunikannya.
• Besar persediaan bahan, peralatan, bagian.
• Perencanaan yang rinci sangat penting untuk memenuhi persyaratan setiap produk,
kapasitas
untuk setiap pusat kerja dan prioritas ketertiban.
12. KLASIFIKASI SISTEM PRODUKSI
Keuntungan
• Karena mesin dan fasilitias bertujuan umum berbagai produk dapat diproduksi.
• Operator akan menjadi lebih terampil dan kompeten, karena setiap pekerjaan
memberikan mereka peluang belajar.
• Potensi penuh dari operator dapat dimanfaatkan.
• Peluang ada untuk metode kreatif dan ide-ide inovatif.
Keterbatasan
• Biaya yang lebih tinggi karena sering mengatur perubahan.
• Tingkat persediaan yang tinggi di semua tingkat dan biaya persediaan yang lebih tinggi.
• Perencanaan produksi rumit.
• Persyaratan ruang yang lebih besar.
13. KLASIFIKASI SISTEM PRODUKSI
BATCH PRODUCTION
Batch production didefinisikan oleh American Production and Inventory Control Society
(APICS) “as a form of manufacturing in which the job passes through the functional
departments in lots or batches and each lot may have a different routing.”
Karakteristik
• Produksi berjalan lebih pendek.
• Pabrik dan mesin yang fleksibel.
• Pabrik dan pengaturan mesin digunakan untuk memproduksi barang dalam batch dan
perubahan pengaturan yang diperlukan untuk pemrosesan batch berikutnya.
• Manufaktur memerlukan waktu dan biaya lebih rendah dibandingkan dengan pesanan
produksi.
14. KLASIFIKASI SISTEM PRODUKSI
Keuntungan
• Pemanfaatan pabrik dan mesin yang baik.
• Meningkatkan spesialisasi fungsional.
• Biaya per unit lebih rendah dibandingkan dengan pesanan produksi.
• Investasi pabrik dan mesin yang rendah.
• Fleksibilitas untuk mengakomodasi dan proses sejumlah produk.
• Kepuasan kerja untuk operator.
Keterbatasan
• Material handling kompleks karena arus tidak teratur dan lebih lama.
• Perencanaan produksi dan kontrol yang kompleks.
• Bekerja di proses persediaan lebih tinggi dibandingkan dengan produksi yang
berkesinambungan.
• Lebih tinggi mengatur biaya karena perubahan pengaturan.
15. KLASIFIKASI SISTEM PRODUKSI
MASS PRODUCTION
Mass Production adalah pembuatan bagian-bagian diskrit atau rakitan menggunakan
proses yang berkesinambungan. Sistem produksi mass production ditunjukkan dengan
volume yang sangat besar dalam produksi. Mesin-mesin tersebut diatur dalam garis atau
tata letak produk. Produk dan proses standarisasi yang ada dan semua output mengikuti
jalan yang sama.
Karakteristik
• Standardisasi urutan produk dan proses.
• Mesin-mesin bertujuan khusus memiliki kapasitas produksi yang lebih tinggi dan tingkat
output.
• Volume produk yang besar.
• Waktu siklus produksi pendek.
• Lebih rendah dalam proses persediaan.
• Lini produksi yang seimbang dengan sempurna.
• Aliran bahan, komponen dan bagian kontinu dan tanpa pelacakan kembali.
• Perencanaan produksi dan kontrol mudah.
• Material handling dapat sepenuhnya otomatis.
16. KLASIFIKASI SISTEM PRODUKSI
Keuntungan
• Tingkat produksi yang tinggi dengan siklus waktu berkurang.
• Tingkat utility kapasitas yang tinggi karena untuk menyeimbangkan lini.
• Operator yang kurang terampil yang diperlukan.
• Rendah proses inventarisasi.
• Manufaktur biaya per unit yang rendah.
Keterbatasan
• Rincian dari satu mesin akan menghentikan seluruh lini produksi.
• Tata letak garis kebutuhan perubahan besar dengan perubahan dalam desain produk.
• Investasi yang tinggi pada fasilitas produksi.
• Waktu siklus ditentukan oleh operasi paling lambat.
17. KLASIFIKASI SISTEM PRODUKSI
CONTINOUS PRODUCTION
Fasilitas produksi disusun sesuai urutan operasi produksi dari yang pertama operasi untuk
produk jadi. Item yang dibuat untuk mengalir melalui urutan operasi melalui perangkat
penanganan material seperti conveyor, perangkat transfer, dll.
Karakteristik
• Dedikasi pabrik dan peralatan dengan fleksibilitas nol.
• Pengendalian material sepenuhnya otomatis.
• Proses mengikuti urutan yang telah ditentukan operasi.
• Komponen bahan tidak dapat mudah diidentifikasi dengan produk akhir.
• Perencanaan dan penjadwalan adalah tindakan rutin.
18. KLASIFIKASI SISTEM PRODUKSI
Keuntungan
• Standardisasi urutan produk dan proses.
• Tingkat produksi yang tinggi dengan waktu siklus berkurang.
• Tingkat utilisasi kapasitas yang tinggi karena untuk menyeimbangkan lini.
• Tenaga Kerja tidak diperlukan untuk penanganan material seperti benar-benar
otomatis.
• Orang dengan keterampilan terbatas dapat digunakan pada jalur produksi.
• Unit cost lebih rendah karena volume produksi yang tinggi.
Keterbatasan
• Fleksibilitas untuk mengakomodasi dan proses sejumlah produk tidak ada.
• Sangat tinggi investasi untuk pengaturan jalur aliran.
• Diferensiasi produk terbatas.
19. HASIL PRODUKSI: BARANG & JASA
Produk (barang) adalah hasil proses produksi dengan penggunaan berbagai sumber daya
untuk menciptakan penambahan faedah, baik penambahan faedah bentuk, waktu,
tempat, atau kepemilikan.
Produk atau barang sebagai hasil proses produksi suatu perusahaan harus memenuhi
empat syarat yaitu:
• Jumlah tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit namun selalu tersedia pada saat
yang dibutuhkan oleh konsumen.
• Mutu harus bagus, tahan lama, dan memenuhi keiinginan konsumen.
• Barang dapat diperoleh tepat waktu sehingga tidak mengecewakan.
• Harga barang jual diusahakan serendah mungkin sehingga konsumen bersedia
membelinya.
20. HASIL PRODUKSI: BARANG & JASA
Karakteristik jasa antara lain:
• Tidak berwujud (Intangibility)
• Sifat dapat disesuaikan (Customization)
• Sifat tidak dapat disimpan (Unstoreability)
21. BENTUK PRODUKSI PERUSAHAAN
INDUSTRI
Sifat produksi perusahaan industry dapat dibedakan menjadi empat:
• Extractive, perusahaan yang mengambil sesuatu dari alam untuk kemudian mengubah
bila perlu, seterusnya melempar hasil produksi tersebut ke pasar.
• Analitis, perusahaan yang memproduksi menggunakan sejenis bahan mentah untuk
memproduksi dua atau lebih barang jadi.
• Sintesis, perusahaan yang memproduksi menggunakan beberapa jenis bahan mentah
untuk memproduksi satu jenis barang jadi.
• Pengubahan, perusahaan yang dalam memproduksi hanya mengubah bentuk bahan
bakunya saja.
22. PERENCANAAN & PENGENDALIAN
PRODUKSI
Penentuan produk adalah hal utama sebelum melakukan produksi, faktor-faktor yang menentukan
jenis dan bentuk produk yang akan diproduksi antara lain:
• Penampilan produk
• Posisi produk
• Siklus kehidupan produk
• Portofolio produk
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan produksi:
1. Sumber Daya
2. Lokasi
3. Desain dan tata ruang perusahaan.
Setelah perencanaan produksi dilakukan maka selanjutnya dilakukan pengendalian produksi, yaitu:
1. Pembelian bahan baku
2. Pengendalian persediaan
3. Pengaturan Rute
4. Penjadwalan
5. Pengendalian mutu
23. LOKASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi:
• Biaya ruang kerja
• Biaya tenaga kerja
• Insentif pajak
• Akses transportasi
• Pasokan tenaga kerja
24. DESAIN DAN TATA RUANG
Faktor-faktor yang Memengaruhi Desain dan Tata Ruang:
• Karakteristik Lokasi
• Proses produksi
• Lini produk
• Kapasitas produksi yang Diinginkan
25. PEMBELIAN BAHAN BAKU
• Memilih pemasok bahan baku
• Mendapatkan potongan harga
• Mendelegasikan produksi kepada
pemasok
26. PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Pengendalian persediaan (inventory control) adalah proses pengelolaan persediaan pada
tingkat yang akan meminimalkan biaya.
• Pengendalian persediaan bahan baku
• Perencanaan kebutuhan bahan baku
• Pengendalian persediaan barang dalam proses
27. PENJADWALAN
Penjadwalan (scheduling) adalah tindakan penentuan periode waktu untuk masing-masing
pekerjaan dalam proses produksi. Jadwal produksi (Production schedule) adalah rencana
penentuan waktu dan volume pekerjaan-pekerjaan produksi.
• Dampak teknologi terhadap penjadwalan produksi
• Penjadwalan Proyek-proyek khusus
30. PENGENDALIAN MUTU
Mutu (Quality) dapat didefinisikan sebagai tingkat sampai sejauh mana produk atau jasa
dapat memenuhi keinginan atau harapan para pelanggan.
Pengendalian mutu (Quality Control) adalah proses memastikan apakah mutu dari suatu
produk atau jasa telah memenuhi tingkat mutu yang diinginkan dan mengidentifikasi
perbaikan-perbaikan (jika ada) yang perlu dilakukan dalam proses produksi.
Macam-macam bentuk pengendalian mutu:
• Pengendalian oleh teknologi
• Pengendalian oleh karyawan
• Pengendalian melalui Pengambilan Contoh
• Pengendalian melalui Pengawasan Keluhan
31. EFISIENSI PRODUKSI
Efisiensi produksi adalah kemampuan untuk memproduksi produk dengan biaya yang
rendah.
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Metode-metode efisiensi produksi:
• Teknologi
• Skala ekonomis
• Restrukturisasi
32. “Produksi adalah angsa
yang bertelur emas.
Gaji menciptakan
konsumen.”
George Humprey (1890 – 1970)
Industrialis Amerika dan Menteri Keuangan
Amerika Serikat
33. DAFTAR PUSTAKA
Manullang, Drs. M, (2002) Pengantar Bisnis,Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,
Boone, Louis E., Kurtz, David L, (2002) Pengantar Bisnis Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Griffin, Ricky W., Ebert, Ronald J. (2007) Bisnis. Erlangga. Jakarta
Madura, Jeff, (2007) Pengantar Bisnis Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta
Production/Operations Management by William J.Stevenson, Irwin/McGraw-Hill