Pasar uang adalah pasar yang memperdagangkan surat berharga jangka pendek seperti sertifikat deposito, commercial paper, dan treasury bills. Instrumen-instrumen pasar uang digunakan oleh perusahaan dan pemerintah untuk mendapatkan pendanaan jangka pendek serta oleh investor untuk menanamkan dana sementara dengan risiko rendah. Bank memainkan peran penting sebagai pelaku utama di pasar uang.
2. Pengertian Pasar Uang
Jangka waktu surat
berharga pasar uang
biasanya paling lama
satu tahun.
Pasar uang sering
disebut juga pasar
kredit jangka pendek
Mayoritas yang
diperjualbelikan adalah
surat berharga
berkualitas tinggi.
Pasar uang (Money
Market) adalah
pasar yang
memperjualbelikan
surat berharga
jangka pendek.
4. Persamaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Sama – sama bagian dari pasar finansial (pasar
pendanaan)
Menjalankan fungsi yang sama yaitu
menjembatani pihak surplus dan defisit yang
memiliki peluang investasi
Produk pasar uang dan pasar modal relatif
sama yaitu surat berharga
5. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Produk pasar uang jangka
pendek < 270 hari (sertifikat
deposito, tabungan, SBI dan
commercial paper). Pasar
modal lebih bersifat jangka
panjang (obligasi, reksa dana,
saham)
1
Otoritas tertinggi pasar uang
adalah BI dan pasar modal
adalah departemen keuangan
2
Pasar modal ada pasar
sekundernya, sedangkan
pasar uang tidak selalu
ada
3
Pasar uang ada di antara
bank sedangkan pasar modal
terjadi di bursa terjadi di bursa
efek
4
Pasar modal memilki produk
turunan opsi, warrant dan right,
sedangkan pasar uang hanya
memiliki turunan produk reksa
dana
5
Produk kedua pasar berbeda dalam
hal return dan resikonya. Pasar uang
resikonya rendah dengan untung
rendah, sedangkan pasar modal
resikonya tinggi dengan return tinggi
6
6. Mekanisme Pasar Uang
Pasar uang sifatnya abstrak, tidak
ada tempat khusus seperti halnya
dengan pasar modal
Transakasi pasar uang dilakukan
secara OTC (Over The Counter
Market)
Dilakukan oleh sejumlah partisipan
melalui meja atau dealing room
masing – masing peserta
7. Fungsi Pasar Uang
Sebagai perantara
dalam
perdagangan surat
– surat berharga
berjangka pendek
Sebagai penghimpun
dana berupa surat –
surat berharga jangka
pendek
Sebagai sumber
pembiayaan bagi
perusahaan untuk
melakukan investasi
Sebagai perantara bagi investor
luar negeri dalam menyalurkan
kredit jangka pendek kepada
perusahaan di Indonesia
Sebagai salah satu
otoritas moneter
dalam melaksanakan
operasi pasar terbuka
melalui Sertifikat Bank
Indonesia dan Surat
Berharga Pasar Uang
8. Pelaku Pasar Uang ; Bank – Bank Komersial
Sebagai lembaga
perantara antara unit
surplus dan unit defisit
serta mememnuhi
ketetentuan kewajiban
giro minimum
Sebagai pemberi jasa
free base income (adalah
keuntungan yang
didapat dari transaksi
yang diberikan dalam
jasa-jasa bank lainnya)
Sebagai dealer di
pasar over the
counter interest
derivatives
9. Pelaku Pasar Uang ; Pemerintah
Karena adanya perbedaan waktu antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah, dalam hal pajak atau
pengeluaran yang harus dilakukan, maka pemerintah
pusat dan daerah di banyak negara membutuhkan dana
talangan (bridging funds)
10. Pelaku Pasar Uang; Future Exchanges
Money Market Future
Money market future
options
Money market future contract
merupakan persetujuan untuk
membeli atau menjual surat –
surat berharga piranti pasar
uang pada tingkat harga dan
tanggal tertentu yang telah
disepakati
01
Money market future options
memberikan hak kepada
pemegang (bukan kewajiban)
untuk membeli atau menjual
money market future contract
pada harga tertentu dan
sebelum tanggal tertentu
02
11. Tujuan Pasar Uang
Membutuhkan Dana & Menanamkan Dana
Kegiatan spekulasi
Membantu pihak – pihak
yang mengalami
kesulitan keuangan
Untuk memperoleh
penghasilan dengan
tingkat suku bunga tertentu
Untuk memebuhi kebutuhan
modal kerja bagi yang
mengalami kalah kliring
Untuk memenuhi
kebutuhan jangka pendek
Untuk memenuhi
kebutuhan likuiditas
12. Risiko Investasi di Pasar Uang
Yaitu resiko terhadap
penghasilan suatu aset
finansial yang harus di
reinvest dalam aset yang
berpendapatan rendah
(resiko yang memaksa
investor menempatkan
pendapatan yang diperoleh
dari bunga kredit atau
surat – surat berharga ke
investasi yang
berpendapatan rendah
akibat turunnya tingkat
bunga)
Resiko yang berkaitan
dengan turunnya harga
surat berharga (dan
tingkat bunga naik)
mengakibatkan investor
mengalami capital loss
Risiko reinvesment
Risiko Pasar (interest
rate risk)
13. Risiko Investasi di Pasar Uang
Yaitu resiko yang terjadi akibat peminjam (debitur) tidak
mampu memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang
dijanjikan.
Risiko Gagal Bayar (Default Risk Atau Credit Risk)
Yaitu risiko akibat berkurangnya daya beli seseorang. Untuk
menghadapi hal tersebut kreditur biasanya berusaha
mengimbangi proyeksi inflasi dengan mengenakan tingkat
bunga yang lebih tinggi
Risiko inflasi (risiko daya beli atau purchasing power risk)
14. Risiko Investasi di Pasar Uang
Risiko valuta (currency or
exchange rate risk)
Risiko likuiditas
Risiko politik
Yaitu risiko berkaitan dengan
kemungkinan adanya perubahan
ketentuan perundangan yang
berakibat turunnya pendapatan yang
diperkirakan dari suatu investasi atau
bahkan akan terjadi kerugian total
modal yang diinvestasikan
Yaitu resiko akibat menurunnya
nilai rupiah dibanding nilai valuta
asing, dengan kata lain
merosotnya daya beli rupiah
terhadap produk – produk asing
(impor)
Resiko ini dapat terjadi
apabila instrumen pasar
uang yang dimiliki sulit untuk
dijual kembali sebelum jatuh
tempo
15. Instrumen Pasar Uang
Interbank Call
Money
Sertifikat Bank
Indonesia (SBI)
• Call money adalah penempatan
atau peminjam dana jangka
pendek (dalam hitungan hari)
antar bank
• Call money merupakan
instrument bank dalam
mengatasi kekurangan atau
kelebihan dan jangka pendek
yang bersifat sementara
• SBI adalah surat berharga
dalam mata uang rupiah yang
diterbitkan oleh Bank
Indonesia sebagai pengakuan
utang jangka pendek.
• Tujuan BI menerbitkan SBI
untuk mengurangi peredaran
uang di dalam masyarakat
16. Karakteristik SBI
Penerbitan
dan
perdagangan
dilakukan
dengan sistem
diskonto
Diterbitkan tanpa warkat,
artinya SBI diterbitkan
tanpa adanya fisik SBI itu
sendiri dan bukti
kepemilikan bagi
pemegang hanya berupa
pencatatan elektrinis
Dapat
dipindah
tangankan
(negotiable)
Nominal SBI
adalah
Rp.1.000.000,-
(satu juta
rupiah) per
lembar
Jangka waktu
mulai 1 (satu)
bulan dan
paling lama 12
(dua belas)
bulan
17. Pembelian dan Penjualan SBI
Transaksi
dengan
perjanjian bahwa
penjual wajib
membeli kembali
SBI ybs. Sesuai
jangka waktu
yang dijanjikan
Transaksi jual beli
SBI atas dasar
sisa jangka waktu
SBI yang
bersangkutan,
tidak
berkewajiban bagi
penjual untuk
membeli kembali
sebelum jatuh
tempo
Outri
ght
Repo
18. Sertifikat Deposito
Adalah surat perjanjian dan dinyatakan dalam
jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga
tertentu
Sertifikat deposito adalah deposito berjangka
yang bukti simpanannya dapat
diperdagangankan
19. Jenis – Jenis Deposito ; Deposito Tabungan
Dan Buku Kas
Merupakan jenis deposito yang tidak ada
jatuh tempo khusus
Dana – dana yang didepositokan dalam
rekening – rekening tersebut dapat ditambah
dan ditarik kembali pada waktu yang sesuai
bagi depositonya
20. Jenis – Jenis Deposito ; Sertifikat Deposito
Berjangka
Merupakan bukti bahwa seseorang/ sebuah perusahaan yang
berbentuk badan hukum telah mendepositokan sejumlah uang
tertentu di sebuah bank
Dana yang telah didepositokan tidak dapat ditarik kembali oleh
pemiliknya paling sedikit selam 30 hari
Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kurang
dari 1 bulan, 6 bulan dan 12 bulan
21. Jenis – Jenis Deposito ; Deposito – Deposito
berjangka, Rekening Terbuka
Istilah rekening terbuka berarti
para deposan dapat
mengembangkan jumlah
barang pada deposito –
deposito sesuka hatinya
Walaupun bebas akan tetapi
pengembangnnya harus
sesuai dengan prinsip
deposito, tidak dapat ditarik
sewaktu - waktu
22. Jenis Deposito Berjangka ; Deposit on call
01
Simpanan yang
berada dalam bank
selama deposan
membutuhkannya
02
Apabila seseorang ingin
menarik simpanannya
terlebih dahulu dia harus
memberitahukan kepada
bank, sesuai dengan
perjanjian antara deposan
dengan bank
23. Jenis Deposito Berjangka ; Deposit Automatic
Roll - Over
Jika deposito yang telah jatuh tempo, tetapi
belum diuangkan akan secara otomatis
didepositokan kembali bersama bunganya
24. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Merupakan surat berharga berjangka pendek yang dapat
diperjual belikan secara diskonto oleh BI atau lembaga
diskonto yang ditunjuk oleh BI.
SPBU yang diterbitkan disebut surat wesel
Surat wesel ini biasanya digunakan oleh bank dalam
memberikan kredit kepada para nasabah untuk membiayai
kegiatan tertentu
25. Mekanisme Perdagangan SBPU
Dunia usaha/ perusahaan mengeluarkan surat aksep/wesel (sebagai
surat hutang) untuk mendapatkan dana dari bank atau LKBB (Lembaga
Keuangan bukan Bank)
SPBU diperjual belikan oleh Bank atau LKBB melalui security
house (perantara) maupun melalui pasar sekunder, yaitu
diperjualbelikan antara lembaga – lembaga keuangan itu sendiri
serta dunia usaha/ masyarakat
SPBU ini melalui security house juga bisa diperjualbelikan ke BI, dengan
tujuan untuk meningkatkan likuiditas bank umum dan menekan laju inflasi
26. Banker’s Acceptance (BA)
Merupakan time draft (wesel berjangka) yang ditarik oleh
seorang eksportir atau importir atas suatu bank untuk
membayar sejumlah barang untuk membeli valuta asing.
Bank yang menerima dan memproses tersebut memiliki suatu
janji atau jaminan tak bersyarat untuk membayar sebesar nilai
nominal aksep tersebut pada saat jatuh tempo
Jangka waktu akseptasi biasanya berkisar 30 sampai 270 hari,
namun umumnya 90 hari
27. Keuntungan Penggunaan Fasilitas BA
Eksportir dapat menerima uangnya segera tanpa penundaan
Importir dapat menunda pembayrannya sesuai dengan jangka
waktu credit line yang disepakati dengan bank
Bank penerbit memperoleh keuntungan berupa fee dan
banker’s Acceptence
28. Commercial Paper
1
Merupakan surat berharga yang
dikeluarkan oleh perusahaan swasta
dan BUMN
2
CP merupakan surat janji untuk
membayar kembali jumlah utang yang
diterima pada suatu tanggal tertentu
3 Jatuh tempo CP ini berkisar 270 hari
4
Penjualan CP dilakukan dengan sistem
diskonto, namun beberapa diantaranya
menggunakan bunga sebagaimana
halnya dengan kredit
29. Kelebihan CP Bagi Penerbit
Tingkat bunga CP
lebih rendah
daripada prime
rate, yaitu tingkat
bunga kredit yang
dikenakan
perbankan kepada
nasabah
utamanya,
sehingga biaya
dana akan menjadi
lebih murah
Tidak perlu
menyediakan
jaminan.
Penerbitannya
relatif lebih mudah
karena hanya
melibatkan
penerbit dan
investor
Jangka waktu jatuh
temponya lebih
fleksibel, dapat
diperpanjang atas
persetujuan
investor
30. Kelebihan CP Bagi Investor
01 CP menawarkan
penghasilan lebih
tinggi dibandingkan
Sertifikat Deposito dan
Treasury Bills
02 Dapat dijual kembali
(didiskontokan) tanpa
perlu menunggu jatuh
tempo
03 Tingkat keamanannya
relatif tinggi karena
penerbit CP umumnya
perusahaan dengan
rating tinggi
31. Kelemahan CP Bagi Investor & Penerbit
• CP merupakan instrumen
yang tidak disertai dengan
jaminan
• Kemungkinan penerbit
melakukan rekayasa
laporan keuangan untuk
memperlihatkan keadaan
likuiditas dan kemampuan
perolehan labanya
CP merupakan sumber
dana jangka pendek
sehingga perusahaan
kurang leluasa untuk
menjadikan sebagai
modal investasi
32. Treasury Bills (T-Bills)
Merupakan
instrumen utang
yang diterbitkan
oleh pemerintah
atau BI atas unjuk
dengan jumlah
tertentu yang akan
dibayarkan kepada
pemegang pada
tanggal yang
ditetapkan
Instrumen ini sangat
mudah diperjualbelikan
dan disukai oleh
perusahaan,
terutamaoleh lembaga –
lembaga keuangan
untuk dijadikan sebagai
cadangan likuiditas
Merupakan
instrumen yang
sangat aman
karena diterbitkan
oleh pemerintah
atau biasanya oleh
bank sentral
1
2
3
33. Repuchase Agrrement
Adalah transaksi jual beli surat – surat berharga disertai
dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat
– surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan
harga yang telah ditetapkan lebih dahulu
34. Repurchase Agreement dan Reverse Repo
Repurchase Agreement yaitu janji
membeli kembali surat berharga yang
teah dijual pada harga yang telah
disepakati dalam jangka waktu yang
telah ditentukan
Reserve repo tidak wajib
membeli kembali surat
berharga yang telah dijual
Surat – surat berharga yang
biasanya dijadikan sebagai
instrumen dalam transaksi repo
adalah surat – surat berharga yang
dapat diperjual belikan secara
diskonto
Sasaran dari transaksi repo adalah instansi
yang memiliki excess dana antara lain; bank
pemerintah & bank swasta, LKBB (asuransi
dan dana pensiun) serta perusahaan yang
memiliki dana lebih