MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN
1. Implementasi Sistem Informasi
Nama : Widiya Puji Astuti
NIM : 43215010118
Dosen Pengampu
Mata kuliah
: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN –
Kamis 13:15-15:45 (B-203)
2. Teknologi Informasi merupakan komponen utama dari SI-Bis dan merupakan
syarat mutlak bagi perusahaan untuk bersaing di era globalisasi saat ini. Tanpa SI-
Bis akan sulit bagi perusahaan untuk bersaing apalagi unggul dalam persaingan
dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah. Peran SI dalam bisnis yang sangat
penting, oleh karena itu perlu adanya upaya untuk memenejemen SI, pemanfaatan
Sumber daya Informasi serta menjaga kualitas informasi supaya perusahaan atau
produk yang di tawarkan bisa unggul secara kompetitif. Model SI kita menunjukkan
bahwa SI terdiri dari lima sumber daya dasar :manusia, hardware, software ,
database dan jaringan.( 1
Hapzi Ali, 2010)
Implementasi Sistem Informasi pada McDonald
Menurut 2
Anonim, 2015 Pada awal Mei 2013, McDonald’s mengumumkan
bahwa ia akan menghapus kerugian $170 juta untuk diskontinuasi pada bulan
Desember 2002 dari jaringan innovate digital yang global dan real-time, yang
mewakili proyek teknologi informasi paling luas dan mahal merancang dalam sejarah
perusahaan. Seratus tujuh puluh juta dollar hanyalah sebagian dari total $1 miliar
yang direncanakan McDonald’s untuk biaya innovate yang dimulai pada bulan
Januari 2001. Innovate didesain untuk membuat manajemen McDonald’s
mengetahui berapa miliar pastel burger, roti kismis, dan nugget ayam dikonsumsi
disembarang atau disemua toko pada setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail
dari setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap property (diharapkan)
tersedia dalam real-time. Proyek miliaran dollar ini gagal, bahkan suatu bisnis
sederhana ke dalam perusahaan real-time.
Cepatnya pertumbuhan membuat McDonald’s ingin menciptakan alat untuk
mengendalikan kualitas kunci yang membentuk sukses suatu rantai makanan cepat
saji: konsistensi. McDonald’s membuka lebih dari 1700 rumah makan baru dalam
satu tahun pada 10 tahun belakangan ini, membuat sistem pengumpulan datanya
menjadi ketinggalan zaman. Jaringan Berbasis-Web yang mengirim informasi
dengan segera diseluruh bumi diperlukan sedemikian sehinggan para eksekutif bisa
memonitor dan dan mungkin mempengaruhi pada basis menit demi menit
kemampuan perusahaan untuk membuat produk konsisten kepada pelanggan
secara cepat. Jika dihubungkan ke setiap bagian kunci dari peralatan setiap disetiap
toko, jaringan digital real-time akan mengizinkan McDonald’s memberikan layanan
pelanggan yang lebih baik dengan menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi untuk memonitor kualitas minyak yang digunakan untuk menggoreng, atau
untuk memastikan bahwa masing-masing roti kismis dibakar pada tingkat kegaringan
yang sesuai. Itu akan memberi para eksekutif McDonald’s suatu pandangan
terperinci menyangkut keseluruhan sistem real-time. Penjualan, waktu layanan,
susunan kepegawaian, data rantai persediaan, lokasi vendor, peralatan perbaikan
pesanan, dan semua angka kenyataan lain yang dilacak McDonald’s dengan sistem
yang dikembangkan secara internal, yang umumnya membuat data tersedia untuk
pengambilan keputusan dalam satu minggu atau lebih, bisa dicapai dalam detik
melalui browser web. Secara teori, dengan bekerja erat dengan para
3. pemasok dan para manajer toko, perusahaan bisa meningkatkan konsistensi
produk.
Inovasi juga dianggap mengefektifkan pengadaan pelatihan karyawan dan
data asuransi. Dengan menggunakan internet untuk menyampaikan informasi
pelatihan, seperti bagaimana membersihkan ayam muda untuk digoreng atau
menggunakan system POS (point-of-style), McDonald’s berharap mendongkrak
sistem pelatihannya menembus platform tersebut. Dengan segera mengumpulkan
dan mengirim data ke toko-toko dari kantor perusahaan, para eksekutif bisa
memonitor peforma dan memperbaiki langsung. Sebagai contoh, jika toko tertentu
tidak mengarahkan orang-orang melalui jalur atau jalan masuk sesuai standar, para
eksekutif bisa meminta manajer local untuk menambah karyawan lain atau untuk
meningkatkan waktu layanan. Jika produk tertentu tidak bergerak naik, para
eksekutif bisa menyelidiki apakah iklan in-store sudah pada tempatnya.
Rantai persediaan juga akan dimonitor. Setiap item dari gudang ke toko bisa
dilacak dalam hitungan detik. Jika ada kemajuan pada toko tertentu Big Mac’s,
persediaan bisa dialihkan. McDonald’s bisa merespons permintaan pelanggan
dengan cepat, dan menarik keuntungan keuangan substansial dari efisiensi tersebut.
pada sisi lain, memonitor dari jarak jauh dan pada akhirnya adalah mengelola dari
jarak jauh, membuat system tidak menjadi tanggung jawab para manajer toko.
Akhirnya, jaringan berbasis-internet akan menghubungkan 3000 lebih restoran dan
300 vendor dalam 24 jam penuh, tujuh hari perminggu, ke system back-office
dikantor perusahaan di Oak Brook. Hal ini akan memberi para eksekutif McDonald’s
suatu gambaran lengkap seketika mengenai operasi perusahaan diseluruh dunia,
dan dalam teori, kemampuan untuk bertindak dengan cepat ketika diperlukan untuk
menyesuaikan penyebaran persediaan dan promosi untuk memenuhi permintaan.
Sekitar $170 juta dibelanjakan untuk “riset dan pengembangan” Innovate untuk
mengefektifkan rantai persediaannya dan meningkatkan operasi hariannya.
Perusahaan perlu mencapai peningkatan penjualan sedikitnya 1.5 persen atau
sekitar $231 juta pertahun, untuk mengganti pengeluaran awal tersebut. Angka 1.5
persen adalah diluar tiga sampai lima persen penjualan tahunan yang telah
diproyeksikan McDonald’s.
Kelemahan Sistem Informasi yang di implementasikan pada McDonald :
Implementasi sistem informasi pada McDonald terjadi banyak kesalahan
yang menyebabkan implementasi ini gagal dan McDonald mengalami kerugian.
kelemahan pada sistem informasi McDonald adalah sebagai berikut :
1. McDonald’s tidak punya pengalaman dibidang tersebut,
2. membelanjakan terlalu banyak uang,
3. hanya punya sedikit reputasi untuk menunjukkan hal itu.
4. membuat bandwith kecepatan tinggi disetiap lokasi,
4. Jenis – jenis sistem infomasi yang sering di gunakan pada
perusahaan manufaktur atau jasa. (3
Ali, Hapzi, 2010)
A. Sistem Pendukung Operasi
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang
dihasilkan oleh, dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung
operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling
dapat digunakan oleh para manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh system
informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung
operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi
bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerja
sama perusahaan, serta memperbaharui database perusahaan.
1. Sistem pemrosesan transaksi
Memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis. Memperbaharui
database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contohnya: Sistem
titik penjualan (point-of-sale/ POS) dibanyak toko retail menggunakan terminal
mesin kas untuk secara elektronik menangkap serta memindahkan data
penjualan sepanjang saluran telekomunikasi ke pusat computer regional agar
dapat diproses segera (Real- time) atau diproses setiap malam (Batch).
2. Sistem Pengendalian proses
Mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial. Contohnya,
penyulingan minyak menggunakan sensor elektronik yang dihubungkan ke
komputer untuk secara terus menerus mengawasi proses kimia dan membuat
penyesuaian instant (real- time) yang mengendalikan proses penyulingan.
3. Sistem kerja sama perusahaan
SIM Dalam Persfektif Bisnis Mendukung komunikasi dan kerja sama tim,
kelompok kerja dan perusahaan. Contohnya, para pekerja ahli dalam sebuah
tim proyek dapat menggunakan email untuk mengirim dan menerima berbagai
pesan elektronik, dan melakukan konferensi video untuk melakukan
pertemuan elektronik agar dapat mengoordinasikan berbagai aktivitasnya.
B. Sistem Pendukung Manajemen
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi
dan dukungan untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer,
aplikasi sistem tersebut akan disebut sebagai Sistem Pendukung Manajemen.
Berdasarkan konsep, beberapa jenis utama sistem informasi mendukung
berbagai tanggung jawab pengambilan keputusan:
1. Sistem Informasi Manajemen
Memberikan informasi dalam bentuk laporan yang telah ditentukan
sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Contohnya,
manajer penjualan dapat menggunakan jaringan komputer dan pencari web
untuk mendapatkan tampilan instant mengenai hasil penjualan produk-produk
5. mereka dan untuk mengakses intranet perusahaan mereka agar bisa
mendapatkan laporan analisis penjualan harian yang mengevaluasi penjualan
yang dilakukan oleh setiap tenaga penjualan.
2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System - DSS)
Memberikan dukungan interaktif khusus untuk proses pengambilan keputusan
para manajer dan praktisi bisnis lainnya. Contohnya, manajer bagian
periklanan dapat menggunakan program spreadsheet untuk melakukan
analisis what-if ketika mereka menguji dampak berbagai anggaran iklan atas
prediksi penjualan produk produk baru.
3. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System EIS)
Memberi informasi penting dari SIM, DSS dan sumber lainnya yang dibentuk
sesuai kebutuhan informasi para eksekutif. Contohnya, para eksekutif puncak
dapat menggunakan terminal layar sentuh untuk secara instant melihat teks
serta tampilan grafik yang menekankan berbagai area utama kinerja
organisasi dan persaingan.
6. DAFTAR PUSTAKA
1
Ali, Hapzi, 2010.https://hapzi-ali.com/daftar-ebook/ebook-sistim-informasi-
manajemen/bab-2-peranan-sim-pada-perusahaan/ (Rabu 20
September, Jam 16:30)
2
Anonim, 2015. http://janetkalyana.blogspot.co.id/2015/11/contoh-kasus-
pengembangan-sistem-di.html (Rabu 20 September, Jam 16:40)
3
Ali, Hapzi, 2010.https://hapzi-ali.com/daftar-ebook/ebook-sistim-informasi-
manajemen/bab-1-pengertian-sistim-dan-konsep-dasar-sistim-
informasi/ (Rabu 20 September 2017 17:22)