Unilever adalah perusahaan konsumsi global terbesar dengan omset $45 miliar per tahun dan beroperasi di 88 negara. PT Unilever Indonesia Tbk didirikan pada 1933 dan bergerak dalam produksi sabun, deterjen, makanan, dan kosmetik. Visi Unilever adalah menjadi pilihan pertama konsumen, pelanggan, dan komunitas, sementara misinya termasuk menjadi yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan menjadi mitra utama bagi pelanggan.
2. Profil Perusahaan
Unilever adalah salah satu perusahaan produksi dunia yang terbesar dengan omset $45
juta per tahun. Unilever beroperasi di 88 negara seluruh dunia dengan jumlah karyawan
255.000 orang. Dan 2 dari 12 Grup bisnisnya bermarkas di United States. PT Unilever
Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken
N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di
Batavia. 1 Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari
teh dan produk-produk kosmetik.
Tujuan PT Unilever Indonesia
• Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang
keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel
perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan
pesuruh sekalipun. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi
menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.
3. Visi Dan Misi
Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and
community”
Misi Unilever adalah :
• Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi
kebutuhan dan aspirasi konsumen
• Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
• Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
• Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
• Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
• Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada
masyarakat dan lingkungan hidup.
4. Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan
mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, Unilever telah
mulai menggunakan Astute Solusi RealDialog,yaitu alat dalam
panggilan pusat. RealDialog menggunakan mesin linguistik
menganalisis pelanggan di masing-masing kata dan kemudian
menyediakan pusat kontak agen sehingga dengan mudah membaca
tanggapan. RealDialog memungkinkan mereka untuk mengontrol
pesan. Selain itu, kekuatan utama dari sistem adalah simplifies agen
pekerjaan, yang memungkinkan mereka untuk memberikan jawaban
lebih cepat dan fokus dalam membangun hubungan.
5. RealDialog Unilever juga membantu pelanggan lainnya,
termasuk mengumpulkan data konsumen. Sistem log permintaan dan
komentar mereka, sehingga eksekutif dan manajer dapat mengukur
kepuasan konsumen tentang produk mereka. Ketika kemampuan
RealDialog Unilever digunakan pada situs web pada tahap selanjutnya
dari kerjasama, manajer akan mampu bereaksi terhadap komentar
konsumen online secara real time. Unilever sebelumnya menggunakan
database milik semua produk-produknya di pusat panggilan.
Perusahaan menghubungi pusat di Amerika Serikat dan Kanada
menangani lebih dari 90 merek, mencakup 14 kategori barang
konsumen – Dan kesulitannya yaitu mencari agen yang tepat untuk
membuat tanggapan.
6. Dengan RealDialog, konsumen tidak akan
berkomentar dalam membeli dan dapat benar benar
mempercayainya, RealDialog manager ini akan
meningkatkan nilai dari pelanggan dan akhirnya
menghasilkan pendapatan karena mereka akan senang
dengan layanan yang mereka rasakan dan
mendapatkan informasi produk yang sedang mereka
cari.
7. Dalam mengoperasikan perusahaan dan
mencapai tujuannya, satu satunya hal yang
menjadi hambatan bagi perusahaan Unilever
Indonesia adalah persaingan dengan
perusahaan perusahaan lain yang bergerak
dalam bidang yang sama. Dan untuk
menghadapi hambatan tersebut, upaya yang
dilakukan Unilever Indonesia untuk
kedepannya, yaitu akan mengadakan program
MT (Management Training) dalam mencari
bibit bibit SDM yang potensial.
8. 1. Startegi Manajemen Keuangan
Dalam hal ini Unilever Indonesia fokus melakukan
pertumbuhan organik seperti peningkatan omset penjualan,
laba perusahan dan menekan struktur biaya. Untuk mencapai
fokus tersebut, langkah yang diambil Unliver Indonesia salah
satunya adalah dengan melakukan akuisisi merek. Akuisisi teh
celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan
berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998,
kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 200. Strategi
manajemen keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian
kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara
seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan
Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in
Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor
produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjualan.
9. 2. Startegi Manajemen SDM
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber
daya manusia. Unilever secara rutin merekrut lulusan
baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan
pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan
selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi
ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti
manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan.
Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara
langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk
tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang
terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu
orang memiliki empat anggota keluarga maka
perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
10. 3. Startegi Manajemen Operasional
Merumuskan strategi manajemen operasional
paling tidak membutuhkan dua komponen, yaitu
adanya sarana dan prasarana yang memadai dan
cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut.
Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam
manajemen operasional dapat dijabarkan
menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi,
prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu,
biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal
produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan
pemeliharaan peralatan.
11. 4. Startegi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan
perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P(Product, Price, Place, dan
Promotion), termasuk pula kondisi persaingan.
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada
setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek,
yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux),
Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu
tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan
keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen
sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya
berdasarkan jenis produk teh botol Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi
lebih banyak) dan Fruit tee (anak muda/khususnya anak sekolah yang
menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis).Unilever tidak saja
menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan kempetitornya untuk
berfikir beberapa kali sebelum menyemplungkan diri kekancah persaingan
tersebut
•
12. • Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Kemampuan Litbang PT. Unilever terdiri dari enam laboratorium penelitian
dan laboratorium utama; dua di Inggris, satu di Belanda, satu di Amerika
Serikat, satu di China, dan satu di India. Mereka bekerja secara baik sekali
dengan jaringan pusat teknologi global dan regional yang menyediakan
produk – produk masa mendatang untuk perusahaan-perusahaan Unilever
di seluruh dunia.
• Komunikasi Pemasaran Terpadu
Integrated Marketing Communication merupakan upaya perusahaan
memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi dan
informasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan
berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk-produknya.
13. • Penggunaan Perangkat Mobile
• Sistem Informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi. Bagi sebagian perusahaan
seperti perusahaan besar bisnisnya tidak akan berjalan tanpa sebuah sistem informasi. Elemen kunci dari
informasi adalah struktur, proses bisnis, politik dan budaya. Organisasi memiliki struktur yang terdapat dari
tingkatan dan keahlian yang berbeda. Teknologi informasi adalah salah satu dari banyak alat yang digunakan
perusahaan untuk menghadapi perubahan. Termasuk Unilever Indonesia. Dengan kemampuannya untuk
menjual produk dan mereknya keseluruh dunia dan atas komitmennya pada manajemen yang berkualitas
tinggi, maka Unilever Indonesia melengkapi para eksekutif terbaik perusahaan dengan handheld nirkabel.
• Unilever mengijinkan para eksekutif perusahaannya menggunakan SmartPhone. Hal ini adalah ide yang baik
karena perangkat tersebut adalah pemimpin dalam kategorinya dan bekerja dengan banyak server e-mail
yang berbeda dan standar jaringan nirkabel yang beragam termasuk CDMA dan Wi-Fi. Hal ini tentu saja
memudahkan para eksekutif untuk membawa kemanapun alat tersebut berada walaupun handheld mudah
hilang atau dicuri karena begitu portable dan dapat ditembus oleh hacker. Tetapi kecanggihan Blackberry
menggunakan OS yang mengijinkan manajer IT membuat larangan-larangan otomatis seperti tidak boleh
membuka lampiran e-mail yang dikirim dari PC pengguna. Ini mengurangi kesempatan virus menulari
jaringan perusahaan. Penggunaan keamanan ini juga mencegah penggunaan layanan e-mail atau Browser
Web alternative. Jadi dengan mengijinkan para eksekutif menggunakan SmartPhone maka hal tersebut
dapat lebih memudahkan para eksekutif untuk bekerja dengan baik.