Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
E-Bisnis Teknologi
1. ARTIKEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“ PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI E-BUSINESS”
Oleh :
Celine Danaris Gracia
NIM : 43218110076
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE.,M.Si., CMA.
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
TAHUN 2018 / 2019
2. Abstrak
Electronic Business atau E-Business adalah suatu kegiatan transaksi, jual-beli, bisnis yang
dilakukan melalui perangkat elektronik atau dengan internet sehingga perusahaan dapat langsung
berinteraksi dengan costumer, supplier maupun rekan bisnis. Atau arti yang lebih singkat dari e-
business yaitu penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menjalankan sekaligus
mengelola bisnisnya sehingga dapat memperoleh keuntungan. Teknologi Informasi dan
Komunikasi pada e-business digunakan untuk meningkatkan bisnis perusahaan yang mencangkup
semua aspek yang berorientasi pada profit maupun nonprofit suatu perusahaan.
E-business dapat dikatakan juga sebagai iklan supaya para konsumen dapat membeli produk-
produk perusahaan. Sehingga e-business sangat berguna bagi e-comerce, karena fungsi dari e-
business yaitu untuk mendukung bagian-bagian pada perusahaan seperti bagian prroduksi, finance,
marketing dll. Jadi perusahaan akan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
menjalankan sekaligus mengelola bisnisnya sehingga mendapatkan keuntungan.
3. BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini kita berada pada era dimana segala hal dilakukan dengan dukungan teknologi.
Mulai dari berkomunikasi, mengirim surat, melakukan transaksi jual beli, hingga membuat
kerjasama bisnis pun dapat dilakukan dengan dukungan teknologi. Penggunaan teknologi internet
diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang semakin kompetitif.
Perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan
teknologi ke dalam perusahaannya. Oleh karena itu perkembangan teknologi informasi sangatlah
dibutuhkan bagi keberlangsungan suatu bisnis. Salah satu istilah yang berkaitan dengan kegiatan
bisnis dan juga teknologi informasi ialah E-Business dan E-Commerce. Kedua istilah ini memiliki
arti yang berbeda walaupun sama-sama menggunakan huruf “E” yang mengartikan “elektronik”.
Elektronik sendiri memiliki makna bahwa setiap kegiatan ataupun transaksi dilakukan secara tidak
langsung (tidak ada kontak fisik/pertemuan). Seluruh transaksi diadakan secara elektronik atau
digital.
4. BAB II
PEMBAHASAN
E-BUSINESS
Ada beberapa pengertian E-business, diantaranya :
E-business merupakan aktivitas bisnis dengan memanfaatkan jaringan komputer dan
internet. Tidak hanya pembelian dan penjualan tetapi juga melingkupi keseluruhan dan
fungsi dari perusahaan tersebut, seperti pertukaran informasi, komunikasi, kolaborasi dan
sebagainya.
E-business adalah suatu kegiatan transaksi, jual-beli, bisnis yang dilakukan melalui
perangkat elektronik atau dengan internet sehingga perusahaan dapat langsung berinteraksi
dengan costumer, supplier maupun rekan bisnis. Atau arti yang lebih singkat dari e-
business yaitu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjalankan
sekaligus mengelola bisnisnya sehingga dapat memperoleh keuntungan.
Berdasarkan dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa e-business adalah pemanfaatan
teknologi informasi sebagai alat untuk membantu melaksanakan seluruh kegiatan bisnis guna
menghasilkan keuantungan.
Beberapa bentuk E-Business yang dikembangkan diantaranya :
1. Costumer Relationship Management (CRM) atau Manajemen Hubungan Pelanggan
Suatu sistem yang membantu sebuah perusahaan untuk berhubungan dengan para
pelangagn yang bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggan.
Sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan,
dan mengendalikan aktivitas-aktivitas pra-penjualan dan pasca penjualan dalam sebuah
organisasi.
Manfaat CRM antara lain :
A. Memungkinkan penyesuaian real time atas berbagai produk dan jasa berdasarkan
pada kebutuhan dan keinginan pelanggan.
B. Memberikan layanan dan dukungan yang terbaik bagi pelanggan sehingga
menambah nilai bisnis di mata pelanggan.
C. Meningkatkan keuntungan.
5. 2. Enterprise Resource Planning (ERP) atau Perencaan Sumber Daya Perusahaan
Sistem informasi yang diperuntukan bagi perusahaan dalam mengintegrasikan proses
bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi.
Mengintegrasikan semua aktivitas inti perusahaan yang meliputi penjualan dan
pemasaran, pemeliharaan, produksi, pengadaan, gudang, SDM, dan keuangan.
Manfaat ERP antara lain:
A. Integrasi data keuangan. Dikarenakan semua data disimpan secara terpusat, maka
para eksekutif perusahaan memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur
keuangan perusahaan dengan lebih baik.
B. Standarisasi proses operasi. ERP menerapkan sistem yang terstandar, dimana
semua divisi akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian,
operasional perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.
C. Standarisasi data dan informasi. Basis data terpusat dapat diperoleh dengan mudah
dan fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.
3. Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasokan
Aplikasi terpadu yang memebrikan dukungan sistem informasi dalam hal pengadaan
barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk
menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara
optimal
Mengintegrasikan pengiriman dan proses order, pengadaan bahan mentah, order tracking,
penyebaran informasi, perencanaan kolaboratif, pengukuran kinerja, pendistribus ian
produk dan pengembangan produk baru.
Manfaat SCM antara lain :
A. Meningkatkan hubungan antara pembeli, pemasok, distributor, dan mitra bisnis
lainnya.
B. Mengendalikan persediaan
C. Menurunkan biaya
D. Memberikan kepuasan bagi pelanggan
6. E. Meningkatkan keuntungan.
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN E-BUSINESS
Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan dari e-business, yang diantaranya seperti:
Memperluas pasar, dengan e-business perusahaan atau pembisnis dapat memperluas
pasarnya sehingga dapat memasuki pasar nasional maupun internasional, sehingga
pembisnis dapat menjangkau banyak pelanggan.
Menekan biaya telekomunikasi dan waktu transaksi serta penerimaan produk.
Konsumen dapat melihat barang, spesifikasi dan informasi lainnya melalui internet
sehingga tidak perlu repot-repot harus mendatangi penjual.
Meningkatkan citra yang baik di mata para konsumen tentunya dengan pelayanan yang
baik juga, sebab dengan media internet informasi dapat dengan cepat tersebar. Dan masih
banyak lagi keuntungan yang lainnya.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-BUSINESS
Kelebihan E-business
A. Memudahkan akses bisnis baik antar penjual dan pembeli, maupun diantara sesama
rekanan bisnis.
B. Membuat target konsumen tepat sasaran, hal ini karena melalui e-business penjual dapat
mengatur kemana saja target pemasaran.
C. Menghemat waktu, baik penjual maupun konsumen tidak harus setiap saat bertatap muka
secara langsung, dimana ini akan membantu untuk efisiensi waktu.
D. Tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, melalui bantuan teknologi dan sistem
informasi para pelaku bisnis tidak perlu khawatir mengenai ketersedian modal yang
terlalu besar. Hal ini dapat disiasati dengan pengoptimalan e-bussiness sebagai alat
promosi dan alat komunikasi.
7. Kekurangan E-business
A. Membatasi interaksi sosial, hal ini karena komunikasi bisnis dilakukan secara online atau
menggunakan bantuan teknologi saja, sehingga intensitas pertemuan antara penjual dan
pembeli menjadi terbatas.
B. Beresiko terjadi penipuan, dikarenakan proses transaksi tidak dilakukan secara langsung
maka rawan terjadi tindak penipuan. Biasanya hal ini terjadi pada pebisnis pemula yang
masih minim pengetahuan mengenai bisnis di internet.
C. Rawan terjadi gangguan, seperti yang kita ketahui bahwa apapun kegiatan yang
melibatkan mesin sebagai alat bantu beresiko untuk terjadinya gangguan seperti
kehilangan sinyal, kerusakan jaringan, atau kesalahan sistem.
UNSUR-UNSUR E-BUSINESS
Unsur-unsur pada e-business diantaranya sebagai berikut :
A. Pelaku Bisnis, seperti organisasi, produsen atau perusahaan, supplier, rekanan bisnis, dan
konsumen.
B. Alat atau sumber daya yang digunakan, seperti teknologi informasi dan komunikasi
(Komputer, internet, dll)
C. Kegiatan dan sasarannya, seperti kegiatan dan proses bisnis (pelayanan, penjualan dan
transaksi) serta operasi bisnis utama.
D. Tujuan, seperti komunikasi, koordinasi, pengolahan organisasi, transformasi proses bisnis
dan berbagi informasi.
E. Keuntungan yang bisa didapatkan.
TAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN E-BUSINESS
1. Perencanaan : Pada tahap ini diawali dengan pembuatan dan penyampaian rancangan
teknologi dan sistem informasi yang memuat hal-hal pokok yang menjadi kebutuhan-
kebutuhan e-business. Kemudian pemaparan kasus-kasus guna pengembangan e-business
dan investasi teknologi. Dan barulah penyampaian rencana aplikasi dalam bentuk teknik
pengembangan dan penyebarannya.
8. 2. Tahap Analisis : Dalam tahap analisis ini, pengembang sistem harus memperhatikan hal-
hal yang berkaitan dengan aspek-aspek penting yang sangat berpengaruh didalam
membangun sistem informasi e-bisnis ini seperti kelayakan teknis, pengembalian ekonomis,
pengembalian non ekonomis, hukum dan etika, operasional, jadwal.
3. Tahap Perancangan : Dalam merancangan sebuah sistem informasi e-Business harus
memperhatikan kebutuhan perusahaan e-business , kebutuhan operator, kebutuhan
pemakai dan kebutuhan teknis .
4. Tahap Penerapan : Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan
yang telah disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan implementasi untuk prosedur
di dalam teknologi komputer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat di luar sistem
komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang
yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan untuk merealisasikan sistem pada
tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa metode,antara lain, penggunaan paket aplikasi,
pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan
kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
5. Tahap Evaluasi : Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses
uji coba diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar. Karakteristik
yang ditetapkan, dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung didalamnya.
E-COMMERCE
Ada banyak pengertian E-Commerce, beberapa diantaranya :
E-Commerce adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan
proses bisnis.
E-Commerce merupakan pembelian, penjualan, dan pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau jaringan komputer lainnya.
E-Commerce merupakan transaksi bisnis melalui internet pihak-pihak yang terlibat akan
melakukan penjualan atau pembelian. Transaksi yang dilakukan dalam e-commerce pada
dasarnya melibatkan pengalihan maupun penyerahterimaan kepemilikan serta ha katas
produk atau jasa.
9. Dari segi pemaparan yang telah disampaikan bahwa sebenarnya E-Commerce merupakan
bagian E-Business dikarenakan E-Business merupakan semua transaksi bisnis secara online
termasuk didalamnya terdapat kegiatan penjualan (e-commerce), transaksi dengan produsen, dan
interaksi dengan mitra bisnis.
Perbedaan lainnya yang mendasar antara e-business dan e-commerce ialah pada tujuan, dimana e-
commerce bertujuan money oriented (berorientasi pada keuntungan atau pertukaran uang dalam
transaksi), sedangkan e-business berorientasi pada kepentingan jangka panjang yang sifatnya
abstrak seperti kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, serta
penanganan masalah sosial lainnya.
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah :
E-mail dan messaging
Dokumen, spreadsheet, database
Accounting dan sistem keuangan
Informasi pengiriman dan pemesanan
Pelaporan informasi
Sistem pembayaran (baik domestic maupun international)
Online Shopping
Online Banking.
TUJUAN E-COMMERCE
Adapun tujuan dari Penggunaan e-Commerce adalah sebagai berikut:
1. Customer/pelanggan yang ingin membeli barang atau melakukan transaksi melalui internet
hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser.
2. Menjadikan portal e-Commerce / e-shop tidak sekedar portal untuk berbelanja, akan tetapi
menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun
konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product
review, konsultasi).
10. 3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional
dan virtual: responsif (respon yang cepat dan ramah), dinamis, informatif dan komunikatif
4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
5. Model pembayaran: kartu kredit atau transfer.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-Commerce bisa bertahan tidak hanya
mengandalkan kekuatan produk saja, akan tetapi dengan adanya tim manajemen yang handal,
pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan
infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan
MANFAAT-MANFAAT E-COMMERCE
Perusahaan melaksanakan e-commerce untuk dapat mencapai kebaikan organisasi secara
keseluruhan. Perbaikan-perbaikan ini diharapkan merupakan hasil dari tiga manfaat utama :
Perbaikan layanan pelanggan sebelum, selama, dan setelah penjualan
Perbaikan hubungan dengan pemasok dan komunitas keuangan
Peningkatan imbal hasil ekonomis atas pemegang saham dan investasi pemilik
Manfaat-manfaat diatas akan memberikan kontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan
dan memungkinkan untuk bersaing dengan lebih baik didalam dunia bisnis yang semakin luas
dalam penerapan teknologi komputer.
Dengan menggunakan e-commerce, produsen dapat merubah daftar harga atau melakukan
kustomisasi produk atau jasa yang ditawarkan dan terinformasikan secara cepat melalui website.
Sesuatu yang biasanya memerlukan waktu yang lama untuk dilaksanakan atau diintegrasikan,
11. dengan e-commerce menjadi lebih cepat. Melakukan model usaha yang inovatif atau melakukan
re-engineering, melaksanakan spesialisasi dengan derajat yang tinggi atau meningkatkan
produktivitas dan perhatian terhadap pelanggan, bukan sesuatu yang tidak mungkin dengan e-
commerce. E-commerce juga bermanfaat dalam membangun database pelanggan yang
komprehensif. Produsen dapat mempunyai informasi tentang pola pemesanan yang dilakukan
pelanggan dan mengelolanya sebagai informasi yang berharga. Database tersebut akan membantu
produsen saat melakukan pemasaran dan strategi promosi agar dapat tepat sasaran.
Dalam konteks hubungan dengan mitra bisnis, e-commerce membantu dalam mengurangi
inefisiensi yang mungkin terjadi dalam rantai penawaran, mengurangi kebutuhan untuk membuat
inventory dan menghindari keterlambatan pengiriman. Sehingga produsen mempunyai
kepercayaan diri tentang usaha yang dijalankan dalam melakukan kerjasama dengan pemasok dan
perusahaan jasa. E-commerce secara inherent akan menyederhanakan dan mengotomatisasi proses
bisnis yang mendukung, menggabungkan dengan kecepatan dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
Dalam hubungannya dengan pelanggan, e-commerce membantu dalam menfasilitasi kegiatan
pembelian yang nyaman. E-commerce dapat menghemat waktu pelanggan dibandingkan jika
pelanggan tersebut melakukan pembelian secara off-line. Seringkali pelanggan membayar lebih
murah untuk harga produk tertentu dibandingkan jika pelanggan membelinya secara off-line.
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN E-COMMERCE
KEUNTUNGAN E-COMMERCE
Ada banyak keuntungan yang dapat kita rasakan dari penggunaan E-commerece, beberapa
diantanya :
1. Kemampuan untuk menjangkau pasar global, batas dari tipe perdagangan ini tidak dapat
didefinisikan secara geografis sehingga memungkinkan pelaku bisnis untuk membuat
pilihan secara luas, memperoleh informasi yang dibutuhkan dan membandingkan
penawaran dari semua pihak penyedia barang atau jasa tanpa terbatas suatu lokasi.
2. Dengan dibukanya kesempatan interaksi dengan konsumen akhir, e-commerce
memperpendek rantai distribusi produk atau bahkan menghilangkannya. Melalui e-
commerce, hubungan langsung antara penjual dan pembeli memungkinkan untuk
melakukan penawaran produk atau jasa yang sesuai dengan target pasar.
12. 3. E-commerce memungkinkan pemasok untuk lebih dekat dengan pelanggan mereka,
sehingga meningkatkan produktifitas dan daya saing bagi perusahaan. Dengan demikian
konsumen (pembeli) akan diuntungkan karena ada peningkatan kualitas pelayanan dan
dukungan pada pra dan pasca penjualan menjadi lebih efisien.
KELEMAHAN E-COMMERCE
Beberapa kelemahan dari E-commerce adalah :
1. Ketergantungan yang kuat pada teknologi informasi dan komunikasi.
2. Kurangnya undang-undang untuk mengatur kegiatan e-commerce, baik nasional maupun
internasional.
3. Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak dapat menyentuk
dan melihat produk secara langsung)
4. Hilangnya privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian negara.
5. Rawannya penipuan dari transaksi bisnis online
6. Warna dan kualitas produk yang terkadang berbeda jauh antara foto yang ditampilkan
dalam website dengan produk aslinya.
MODEL – MODEL E-COMMERCE
Ada 4 model pokok yang berkembang dalam revolusi internet, yaitu :
1. Business to Business (B2B)
Merupakan model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada perusahaan lain.
Produsen dan pedagang tradisional biasanya menggunakan jenis e-commerce ini. Umumnya
model ini dilakukan dengan menggunakan electronic Data Interchange (EDI) dan email
dalam proses pembelian, informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal
bisnis.
Karakteristik transaksi B2B pada umumnya :
Penjual barang atau jasa dalam jumlah yang banyak
Biasanya harga yang ditawarkan bersifat khusus atau lebih murah. Hal ini karena
pembelian dilakukan dalam jumlah yang banyak.
Koneksi online antara supplier dan konsumen.
13. Keuntungan dari e-commerce dengan model Business To Business diantanya :
Pencapaian kesempatan berkompetisi secara nyata
Produktifitas kerja yang besar
Penghematan waktu dalam melakukan transaksi
Berkurangnya biaya yang harus dikeluarkan
Pengurangan biaya atau pengeluaran
2. Business to Costumer (B2C)
Ini adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada konsumen akhir atau
publik. Model e-commerce ini lebih mdah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara
tidak merata. Model ini berkembang dengan sangat cepat karena adanya dukungan munculnya
website serta toko-toko virtual yang menjual beragam kebutuhan masyarakat.
Jika dibandingkan dengan transaksi ritel tradisional, konsumen biasanya memiliki lebih
banyak informasi dan harga yang lebih murah serta memastikan proses jual beli hingga
pengiriman yang cepat.
Model e-commerce ini merupakan salah satu bentuk yang paling berkembang di
Indonesia, namun dalam pengembangan model ini juga tidak mudah. Selain dibutuhkan modal
yang cukup besar, ketersediaan pasokan barang dan sistem penjualan harus dilakukan sendiri
oleh pihak e-commerce.
3. Costumer to Costumer (C2C)
Ini adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perorangan juga.
C2C merupakan model e-commerce yang menjamur di Indonesia saat ini. Umumnya transaksi
dalam C2C dilakukan oleh pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan
transaksi tersebut. Salah satu contoh penerapan C2C di Indonesia adalah Tokopedia dan
Shopee.
4. Costumer to Business (C2B)
Ini adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perusahaan.
Model e-commerce ini sangat umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya.
14. Sekelompok besar individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi perusahaan
yang mencari jasa atau produk tersebut.
5. Business to Administration (B2A)
B2A adalah model e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara
online antara perusahaan dan administrasi publik. Model e-commerce ini melibatkan banyak
layanan, khusunya di bidang-bidang seperti fiskal, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dokumen
hukum dan register, dan lainnya. Jenis e-commerce ini telah berkembang dalam beberapa
tahun ini dengan investasi yang dibuat melalui e-goverment atau pihak pemerintah.
6. Costumer to Administration (C2A)
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu dan
administrasi publik. Contoh area penggunaan model e-commerce ini adalah :
Pendidikan : Penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh.
Jaminan Ketenagakerjaan : Penyebaran informasi dan pembayaran.
Pajak : Pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan pelaporan pajak
Kesehatan : Janji konsultasi, informasi mengenai penyakit, pembayaran layanan
kesehatan.
Contoh penerapan C2A sama dengan B2A, hanya saja yang menjadi pembeda adalah
pihak individu dengan administrasi publik dan perusahaan dengan administrasi publik. Model
C2A dan B2A sama berkaitan dengan konsep efisiensi dan kemudahan penggunaan layanan
bagi masyarakat oleh pemerintah, dan didukung pula dengan teknologi informasi dan
komunikasi.
7. Online to Offline (O2O)
O2O adalah model e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online ke toko fisik.
O2O mengidentifikasi pelanggan di bidang online seperti email atau iklan di internet,
kemudian menggunakan berbagai pendekatan untuk menarik pelanggan agar meninggalkan
lingkup online.
15. Walaupun sudah banyak kegiatan ritel tradisional yang dapat digantikan dengan e-commerce,
namun ada potensi integrasi antara e-commerce dan belanja ritel fisik yang merupakan inti
dari jenis O2O.
KENDALA PELAKSANAAN E-COMMERCE
Melakukan kegiatan transaksi secara online berarti pelanggan akan terpaksa menyediakan
sejumlah informasi pribadi yang dipersyaratkan oleh penjual. Persyaratan ini tentunya dapat
mengganggu kerahasiaan dan menimbulkan issu tentang keamanan dari informasi yang disediakan.
Protokol untuk proses tertentu yang belum standard, bandwith telekomunikasi yang terbatas dan
keterbatasan software yang digunakan, merupakan beberapa issu teknis yang mengakibatkan e-
commerce masih kurang terintegrasi dengan sistem IT yang kontemporer.
Disamping kendala teknis, isu non teknis juga menjadi kendala dalam penggunaan e-
commerce. Masih banyak pembeli yang tidak percaya dan susah merubah kebiasaannya untuk
bertransaksi tanpa bertemu langsung dengan penjualnya dan menggunakan kertas yang terbatas
(paperless). Disamping hal tersebut di atas, seperti bisnis online yang sangat bergantung pada
internet, web server dan aplikasi berbasis web untuk sehari-hari dalam bisnis, maka web hosting
sangat penting untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan usaha.
Pada survey tahun 1996, 60 persen perusahaan yang memberikan respons menunjukan bahwa
mereka belum mengimplementasikan e-commerce dan tidak memiliki rencana untuk
melakukannya dalam waktu tiga tahun ke depan. Ketika ditanyakan mengenai alasan dari kehati-
hatiannya, perusahaan menyebutkan ketiga kendala dengan urutan sebagai berikut:
Biaya yang tinggi
kekhawatiran akan masalah keamanan.
Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia.
Masing-masing kendala diatas akan semakin tertantang seiring dengan semakin populernya
teknologi dan system informasi. Biaya sumber daya komputasi pada akhirnya akan menurun.
STRATEGI PENGGUNAAN E-COMMERCE DAN SYSTEM INTERORGANISASI
16. Masalah dalam menentukan strategi e-commerce yang terbaik memiliki beberapa
kemungkinan solusi. Namun strategi yang paling sering disebut-sebut adalah strategi dimana
unsur-unsur yang ada dikaitkan dengan transmisi data elektronik.
Systeminterorganisasional
Manfaat IOSdengan bergabung dalam IOS, para sekutu dagang dapat memproduksi barang
dan jasa dengan tingkat efesiensi yang lebih tinggi dan, selanjutnya, memberikan barang dan jasa
dengan biaya yang lebih rendah kepada para pelanggan. Hal ini memberikan para sekutu didalam
IOS keunggulan harga diatas para pesaingnya.
Kekuatan penawaran kemampuan sebuah perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan
dengan para pemasok dan pelanggannya demi keuntungannya perusahaan itu sendiri disebut
kekuatan penawaran. Kekuatan ini diambil dari tiga area dasar dengan menawarkan fitur-fitur
produk yang unit, dengan mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penelitian, serta
dengan meningkat biaya perpindahan.
Penambahan , persediaan oleh vendor adalah satu jenis IOS khusus dimana pelanggan
memberikan cukup kepercayaan bagi pemasok untuk mengizinkannya mengakses
system persedian berbasis computer yang dimilikinya. Pemasok dapat memulai proses
penambahan dengan secara elektronik memonitor tingkat perusahaan persediaan perusahaan.
Jalur Electronic Commerce
• Mengimplementasi sebuah sistem e-commerce termasuk resiko kegagalan yang signifikan
• Langkah awal adalah berkomitmen mengimplementasi sistem sebagai bagian perencanaan
strategi bisnis menggunakan e-commerce untuk tercapainya keunggulan kompetitif
• Perusahaan kemudian mengumpulkan intelejen bisnis untuk memahami aturan potensial
setiap elemen lingkungan yang akan dimainkan.
Business Intelligence
Sebelum ikut serta didalam e-commerce, manajer harus memahami hubungan perusahaannya
dengan konsumen, pesaing, suplier, dan entitas eksternal lainnya. Business Intelligence (BI)
17. merupakan kumpulan informasi mengenai elemen lingkungan yang berinteraksi dengan
perusahaan
Basis Data Eksternal
Perusahaan dapat pula menggunakan basis data komersial yang memberikan lingkungan
informasi daripada mengumpulkannya sendiri. Perusahaan menggunakan basis data ini karena
lebih cepat dan mengurangi pengeluaran daripada mencoba meneliti informasi sendiri.
PENGGUNAAN E-COMMERCE DI INDONESIA
Menurut Wibawa, H. (2010), Di Indonesia, fenomena e-commerce ini sudah dikenal
sejak tahun 1996 dengan munculnya situs http://www.sanur.com/ sebagai toko buku on-line
pertama. Salah seorang pakar internet Indonesia, Budi Raharjo, menilai bahwa Indonesia memiliki
potensi dan prospek yang cukup menjanjikan untuk pengembangan e-commerce. Berbagai kendala
yang dihadapi dalam pengembangan e-commerce ini seperti keterbatasan infrastruktur, ketiadaan
undang-undang, jaminan keamanan transaksi dan terutama sumber daya manusia bisa diupayakan
sekaligus dengan upaya pengembangan pranata e-commerce itu (Info Komputer edisi Oktober
1999:7).
Bagaimanapun, kompetensi teknologi dan manfaat yang diperoleh memang seringkali
harus melalui proses yang cukup panjang. Namun mengabaikan pengembangan kemampuan
teknologi akan menimbulkan ekses negatif di masa depan. Keterbukaan dan sifat proaktif serta
antisipatif merupakan alternatif yang dapat dipilih dalam menghadapi dinamika perkembangan
teknologi. Learning by doing adalah alternatif terbaik untuk menghadapi fenomena e-commerce
karena mau tak mau Indonesia sudah menjadi bagian dari pasar e-commerce global. Meski belum
sempurna , segala sarana dan pra-sarana yang tersedia dapat dimanfaatkan sambil terus direvisi
selaras dengan perkembangan mutakhir.
Pada awal tahun 2000an perlindungan terhadap hak konsumen dan e-commerce di
Indonesia masih rentan. Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) memang telah
mengatur hak dan kewajiban bagi produsen dan konsumen, namun kurang tepat untuk diterapkan
dalam e-commerce. Karateristik yang berbeda dalam system perdagangan melalui internet tidak
cukup tercover dalam UUPK tersebut. Oleh karena itu pada tahun 2008 dikeluarkanlah Undang-
Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU-
18. ITE), yang didalamnya antara lain mengatur upaya melindungi masyarakat dari situs-situs a-susila,
transaksi elektronik. Dengan demikian seluruh transaksi elektronik di Indonesia telah memiliki
dasar hukum yang jelas. Dengan menggunakan Undang-Undang ITE, aparat hukum dapat
menjerat setiap orang, baik WNI maupun WNA, baik yang berada di dalam negeri maupun luar
negeri yang melakukan tindak kejahatan karena orientasi penegakan hukum UU-ITE bukan
sekedar Locus delicti dan tempus delicti, akan tetapi lebih berorientasi pada akibat hukum dari
perbuatan.
CONTOH PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS (E-
COMMERCE)
Contoh kasus ini dikutip dari sebuah penelitian karya Ripah Karyatiningsih (Mahasiswa Institut
Pertanian Bogor).
Studi Kasus PT. Cheil Jedang Superfeed (CJS)
CJS merupakan industry pakan ternak yang memproduksi pakan ternak Broiler (ayam
pedaging), Layer (ayam petelur), Konsentrat (ayam petelur) dan Breeder (ayam pembibitan) untuk
basis pemasaran berada di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jabodetabek, Banten, Lampung,
Sumatera Selatan, Padang dan Kalimantan. Modernisasi peralatan produksi dan perluasan
produksi yang dilakukan secara berkelanjutan sejak tahun 1997, juga didampingi oleh intensifikasi
riset dan pengembangan teknologi serta penerapan pengendalian mutu dan keamanan pakan ternak.
Dengan perkembangan yang berkelanjutan tersebut, maka CJS menetapkan bahwa kepuasan
pelanggan merupakan tujuan perusahaan.
Beberapa bentuk penerapan e-commerce yang dilakukan PT. Cheil Jedang Superrfeed
diantaranya :
1. Penggunaan E-mail dan Messaging
Dalam mendukung kegiatan bisnis PT. CJS digunakankan domain khusus yaitu @cj.co.id
dan @cj.net , Adapun fungsi dari e-mail ini bagi CJS antara lain :
19. Sebagai corporate e-mail antara karyawan CJS dan relasi atau stake holder
Sebagai sarana komunikasi dan tukar informasi inter dan antar department.
Sebagai penghantar data yang bersifat confidential.
Tampilan E-mail System PT. CJS :
2. Penggunaan TI untuk Accounting dan Sistem Keuangan
Finance and accounting area meliputi kegiatan transaksi finansial dan akuntansi seperti
profile company, general ledger, account payable, account receivable, bank management,
cost control, cash flow, cost centers, profit center, closing, dan profitability analysis. Berikut
tabel pengaplikasian sistem akunting dan keuangan PT. CJS
Komponen Finance and
Kegiatan PT. CJS
Accounting
Sistem transaksi penjualan Kontrak per bulan, dengan harga dan quantity sesuai
kesepakatan.
20. Delivery methode ada yang loco (customer ambil sendiri) dan
franco diantar sampai tempat pembeli.
Payment methode : ada yg CBD (cash before delivery) dan
utang dengan term of payment 30 hari setelah barang dikirim
Sistem Transaksi pembelian
Kontrak berdasarkan, harga dan quantity sesuai kesepakatan.
Biasanya perbulan dan per 3 bulan.
Delivery method: ada yang loco (CJS ambil sendiri) dan
franco sampai pabrik CJS.
Payment method: ada yg CBD (cash before delivery) dan
utang dengan term of payment 45-60 hari setelah invoice
diterima
Sistem transaksi penerimaan Menggunakan transfer antar bank, tetapi juga menerima
dan pembayaran pembayaran giro. Tidak melayani pembayaran tunai
Laporan Keuangan dan Neraca
Jurnal laporan keuangan dan neraca dilaporkan setiap bulan
pada saat closing.
Laporan ini dibuat setelah dilakukan stock opname. Untuk
mengetahui stock actual yang ada di system.
Dari laporan keuangan tersebut akan dilakukan analisa untuk
menentukan pricing strategy dan costing
3. Informasi Pemesanan dan Pengiriman
Proses pemesanan dan transaksi yang terjadi di PT. CJS, sebagai berikut:
- Pemesanan produk tidak on line tapi lewat fax atau pemberitahuan melalui
petugas technical servie PT. CJS yang biasanya berkeliling ke pelanggan.
- Marketing officer melakukan input barang yg dipesan dalam CJFMS system
- Proses pembuatan product yg dipesan
- Pencetakan slip DO dan surat jalan
- Proses delivery ke customer.
4. Sistem Pembayaran
Jasa perbankkan digunakan untuk transaksi finansial, baik untuk pembelian atau
pembayaran bahan baku material, pembukaan LC, pembelian atau penukaran mata uang
21. asing, penukaran transaksi giro pembayaran gaji karyawan. Dalam hal ini fasilitas bank yang
banyak digunakan adalah transaksi e-Banking, dengan basic pemanfaatan teknologi internet.
Beberapa Bank yang dipakai oleh PT. CJS antara lain : Hana Bank Korea, City Bank dan
BCA Bank.
5. Online Banking, dengan menggunakan internet banking BCA.
22. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
E-business adalah pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu
melaksanakan seluruh kegiatan bisnis guna menghasilkan keuantungan.
Beberapa bentuk E-Business yang dikembangkan diantaranya : Costumer Relationship
Management (CRM) atau Manajemen Hubungan Pelanggan, Enterprise Resource Planning (ERP)
atau Perencaan Sumber Daya Perusahaan, Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen
Rantai Pasokan, Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan dari e-business : Memperluas pasar,
dengan e-business perusahaan, Menekan biaya telekomunikasi dan waktu transaksi serta
penerimaan produk, E- Business juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Unsur-unsur pada e-
business diantaranya : Pelaku Bisnis, Alat atau sumber daya yang digunakan, Kegiatan dan
sasarannya, Tujuan, Keuntungan yang bisa didapat. E-Commerce merupakan bagian E-Business
dikarenakan E-Business merupakan semua transaksi bisnis secara online termasuk didalamnya
terdapat kegiatan penjualan (e-commerce), transaksi dengan produsen, dan interaksi dengan mitra
bisnis. Perusahaan melaksanakan e-commerce untuk dapat mencapai kebaikan organisasi secara
keseluruhan. Ada 4 model pokok yang berkembang dalam revolusi internet : Business to Business
(B2B), Business to Costumer (B2C), Costumer to Costumer (C2C), Costumer to Business (C2B),
Business to Administration (B2A), Costumer to Administration (C2A), Online to Offline (O2O).
Masalah dalam menentukan strategi e-commerce yang terbaik memiliki beberapa kemungkinan
solusi. Namun strategi yang paling sering disebut-sebut adalah strategi dimana unsur-unsur yang
ada dikaitkan dengan transmisi data elektronik.
23. DAFTAR PUSTAKA
Karyatiningsih, Ripah. 2011. Paper Penerapan E-Commerce Dalam Menunjang Strategi
Bisnis Perusahaan (Kasus Pada PT. Cheil Jedang Superfeed). Institut Pertanian Bogor:
Bogor.
Mahliza, Febrina. 2018. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen : Penggunaan Sistem
Informasi pada E-Business. FEB – Universitas Mercu Buana : Jakarta.
N, Sora. 2016. Pengertian E-Business Dan Contoh Serta Keuntungannya.
http://www.pengertianku.net/2016/06/pengertian-e-business-dan-contohnya.html
(diakses 22 September 2019)
Putra, Yananto Mihadi. 2018. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen : Penggunaan
Teknologi Informasi pada E-Bussiness. FEB – Universitas Mercu Buana : Jakarta
Putra, Yunanto Mihadi. 2018. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen : Penggunaan
Teknologi Informasi pada E-Business. FEB – Universitas Mercu Buana : Jakarta
Renaisca. 2016. Makalah Pembahasan E-Commerce dan E-Business.
https://renaisca.wordpress.com/makalah-pti-2/makalah-pti/bab-ii-pembahasan/e-
commerce-dan-e-business/ (diakses 22 September 2019)
Wibawa, H. 2010. Perkembangan, Manfaat, dan Kelemahan E-Commerce.
http://mhs.blog.ui.ac.id/hari.wibawa/2010/10/28/perkembangan-manfaat-dan-
kelemahan-e-commerce/#comment-56 (diakses 23 September 2019)