SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
ARTIKEL
Ditujukan untukMemenuhiTugasMata Kuliah Sistem Ekonomi Islam
Sistem Ekonomi Islam dalam Keseimbangan Ekonomi Negara
Dosen Pengampu :
Fatikul Himami, M.EI
Penyusun :
Wahyu Deni Nafiul Azis : G04219080
PROGAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ILAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2020
1
Abstrak
Di era globalisasi, praktik bisnis menjadi semakin terbuka dan ketat akan
persaingan. Sistem ekonomi islam menjadi jalan tengah dari berbagai masalah
yang ada, baik itu dalam segi mikro maupun makro. Syirkah atau kerja sama adalah
alat untuk meningkatakan produktivitas, mendapatkan keuntungan yang lebih
dan untuk mencapai tujuan bersama. Kemitraan juga dapat dijadikan sebagai pemersatu
kegiatan ekonomi dalam menjaga keseimbangan ekonomi Negara.
Kata kunci : Bisnis, kerja sama, system ekonomi islam, keseimbangan ekonomi
Negara.
Pendahuluan
Islam memandang bahwa berusaha atau bekerja merupakan salah satu
bagian dari ajaran Islam. Terdapat sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadist Nabi
yang menjelaskan pentingnya aktivitas usaha, diantaranya; ”Apabila telah
ditunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi. Dan carilah karunia
Allah”.1 Dan diperjelas dalam hadist yang berbunyi ”Sungguh seandainya salah
seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke
gunung kemudian kembali memikul seikat kayu bakar dan menjualnya,
kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih
baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi
maupun tidak”.2
Pernah Rasulullah ditanya oleh sahabat, ”Pekerjaan apa yang paling baik
wahai Rasulullah?, Rasulullah menjawab, seorang bekerja dengan tangannya
sendiri dan setiap jual beli yang bersih”.3Adapun hadist yang lain, ”Pedagang
yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama dengan Nabi, orang-orang jujur,
1 QS. Al-Jumuah (62): 10.
2 Imam Bukhari, Shahih Bukhari Jilid II, trj. H. Zainuddin Hamidy, dkk, Cet. 13 (Jakarta : Widjaya, 1992), hal. 129.
3 HR. Al-Bazzar dan Ahmad
2
dan para syuhada”.4 Ayat dan hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa bekerja
mencari rizki adalah aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dalam ajaran Islam.
Tentu mencari rizki dalam konteks ajaran Islam bukan untuk semata-mata
memperkaya diri sendiri.
Karena Islam mengajarkan bahwa kekayaan itu mempunyai fungsi sosial.
Secara tegas Al-Qur’an melarang penumpukan harta dalam arti penimbunan
(hoarding),5 melarang mencari kekayaan dengan jalan tidak benar,6 dan
memerintahkan membelanjakan secara baik.7 Islam memandang bahwa yang
terpenting bukanlah pemilikan benda, tetapi kerja itu sendiri. Doktrin atau ajaran
al-Qur’an yang membentuk motivasi yang tinggi dalam bekerja umat Islam
antara lain tercermin dalam Q.S. Al-Mulk : 15, yang memberi kesimpulan,
pertama, bahwa bumi ini semua milik Allah, tetapi dianugerahkan kepada
manusia. Kalimat ”milik Allah” sebenarnya dapat kita pahami bahwa bumi, air
dan kekayaan yang terkandung di dalamnya bukan milik perseorangan karena
kekuasaannya, melainkan milik Allah swt. untuk semua manusia. Dalam
konteks masyarakat feodal yang dikuasai oleh kaum bangsawan, Islam
bermaksud menghilangkan ”sistem upeti” di mana tanah dianggap milik raja,
tiran atau penguasa feodal. Sebagai alternatif, al Qur’an mengajarkan doktrin
kemakmuran bersama.8 Kedua, ayat itu menimbulkan etos yang mendorong
umat Islam untuk ”mengembara ke seluruh bumi” mencari rizki Allah. Ini
mendorong untuk dilakukannya perdagangan dalam sekala luas seperti
perdagangan antar daerah bahkan negara.
4 Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, (Beirut: Dar Ihya al-Turas al-Arabi, tt), h. 165.
5 QS. Al-Humazah (104): 2
6 QS. Al-Baqarah (2): 188
7 QS. Al Baqarah (2): 261
8 QS. Hud (11): 61
3
Bisnis merupakan instrumen vital dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dapat dilihat dari salah satu contoh dari peranannya terhadap pembangunan
ekonomi suatu negara. Alma Buchari mengatakan bahwa untuk peningkatan
kekuatan ekonomi bangsa, salah satunya dapat ditopang dengan eksistensi
bisnis yang masif dengan didukung penciptaan lapangan kerja baru.9 Hal ini
bukanlah sesuatu yang baru, sebab sejak empat belas abad yang lalu praktik
bisnis telah tumbuh pesat.10 Sebagai contohnya adalah bahwa kegiatan bisnis
merupakan pekerjaan duniawi utama yang dilakukan oleh Rasulullah
Muhammad SAW. Aktifitas bisnis bagi umat muslim bukanlah suatu hal yang
baru. Secara normatif, Al-Qur’an memuat kata bisnis dengan sebutan al-tijarah,
yang bermakna niaga atau dagang.11Praktik bisnis telah berlangsung sejak 14
abad silam. Namun dewasa ini, problem bisnis yang dihadapi oleh kalangan
muslim menjadi begitu kompleks. Walaupun aktif berkecimpung dalam praktik
bisnis, tetapi ketidakpastian bahwa praktik bisnis tersebut sudah benar menurut
ajaran Islam atau belum selalu membayangi benak pikiran umat muslim.
Di era globalisasi, praktik bisnis menjadi semakin terbuka dan ketat akan
persaingan. Dalam kondisi demikian, pemerintah di satu sisi dituntut tidak
melakukan intervensi, namun di sisi lain pemerintah juga punya tanggung jawab
menjaga iklim bisnis yang kondusif dengan cara mengatur persaingan tersebut
secara adil yang mana hal ini dapat dipandang sebagai salah satu bentuk campur
tangan pemerintah.
Meskipun pemerintah hadir di tengah praktik bisnis, perannya hanya
sebagai “wasit”. Tidak heran bila kemudian masih dijumpai praktik bisnis yang
disinyalir menyimpang. seperti, bisnis atau perusahaan besar yang cenderung
9 Bisnis dapat dipahami sebagai segala aktifitas yang dilakukan secara terus menerus dengan orientasi mendapatkan
keuntungan. Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al Qur’an , at-Tijarah bermakna pengelolaan harta
benda untuk mencari keuntungan. Lihat Fitri Amalia, “Etika Bisnis Islam: Konsep Dan Implementasi Pada Pelaku Usaha Kecil”,
Al-Iqtishad, Vol. VI, No. 1, 2014, hlm. 135.
10 Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cet. Ke-8, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 94.
11 Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2001, hlm. 1
4
mengabaikan tanggung jawab sosial dalam hal dampak lingkungan dan dampak
penggunaan produk oleh konsumen. Persekongkolan antar pelaku bisnis bukan
juga merupakan isu belaka, bahkan tidak sedikit juga dari mereka yang
bersepakat dalam kejahatan dengan penguasa guna mendapatkan sokongan
dana dan kemudahan ijin dan perlindungan. Sehingga bisnis yang demikian
rupa cenderung berkembang cepat dan terkesan tidak fair karena mempunyai
jalan untuk memonopoli.12
Di tengah tekanan ekonomi yang semakin sulit, tidak sedikit pelaku
bisnis yang semata-mata berorientasi mencari keuntungan dan
mengesampingkan nilai prinsipil yang luhur sebagai makhluk sosial. Oleh
karenanya, cara apapun digunakan dengan mengorbankan aspek moralitas
karena dianggap menghalangi kesuksesan dalam bisnis, dan disinyalir
membatasi keleluasaan pergerakan bisnis. Fenomena tersebut di atas bisa jadi
dipicu oleh krisis moral dari para pelaku bisnis yang hanya ingin mencari
keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan modal sekecil mungkin.
Menjadi sangat ironis bila pelaku bisnis tersebut ternyata banyak dari kalangan
umat muslim. Pengungkapan masalah prinsip dan nilai etis dalam berbisnis
menjadi penting untuk dilakukan dalam rangka menyelaraskan nilai-nilai etis
dengan praktik bisnis yang pada era modern ini semakin diabaikan.
Dalam rangka upaya memperjelas hal-hal tersebut maka perlindungan
bagi para pelaku bisnis dan juga konsumen harus semakin diperjelas. Pelaku
bisnis setidaknya akan terlindungi oleh prinsip-prinsip tersebut dari praktik
persaingan yang tidak sehat, sementara konsumen menjadi tidak waswas akan
acaman produk yang membahayakan yang didapat dari pelaku bisnis yang
mendasarkan prinsip-prinsip tersebut.
12 R. Lukman Fauroni, Etika Bisnis Dalam Al-Qur’an, Pustaka Pesantren, Yogyakarta, 2006, hlm. v-vi
5
Sistem Ekonomi Islam
Menurut Dumairy , Sistem Ekonomi adalah suatu system yang mengatur
serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sedangkan meurut Sanusi adalah
suatu organisasi terdiri dari sejumlah lembaga yang saling mempengaruhi satu
sama lain.
Ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam.13 Adapun pendapat
lain bahwa yang dimaksud dengan ekonomi islam adalah kumpulan dasar-dasar
umum ekonomi yang di simpulkan dari Al-Qur’an dan Sunnah yang ada
hubungannya denga urusan ekonomi.14
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Ekonomi Islam merupakan
sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Sunnah, dan merupakan banguna perekonomian yang didirikan atas landasan
dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi dan masa.
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam:15
1. Segala sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah
swt kepada Manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi islam adalah kerja sama.
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai
oleh segelinir orang.
5. Ekonomi isam menjamin kepemilikan masyarakat atau umum dan
penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
13 Manan,M.A, Teori dan Praktik Ekonomi Islam tahun 1992. Hal. 19
14 H. Halide, Daud Ali tahun 1988. Hal. 3
15
Buchori, Imamdan Musfiqoh,Siti. Sistem EkonomiIslam. Surabaya: UIN sunanampel press. Th.2014. Hal. 16
6
6. Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di
akhirat nanti.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas
(nisab).
8. Islam melarang riba dalam segala bentuk apapun itu.
Dalam islam tujuan utama ekonomi adalah sebagai ibadah terhadap
Allah swt, islam menanamkan jiwa kepemimpinan yang baik,yang menjaga
bumi dari kerusakan-keruakan dalam bidang pengambilan sumber daya
maupun dampak dari suatu proses produksi.
Syirkah
Secara bahasa, syirkah berarti perserikatan dua atau lebih tanah. Di
dalam hukum syirkah bermakna kerja sama (Partnership) anatara dua orang atau
lebih dalam bisnis maupun kekayaan. Selama masa hidup Nabi dan para sahabat
beliau,kerja sama ini sudah dijalankan oleh para kaum muslimin untuk
mencapai tujuan tertentu. Tidak hanya dalam bisnis melainkan juga dalam
bidang pertanian dan perkebunan.16
Ada dua jenis syirkah, yaitu syirkah milk dan syirkah abid. Syirkah milk
atau kerja sama menurut hak milik terjadi jika dua atau lebih orang memiliki
satu barang. Boleh saja kedua orang itu bersama-sama membeli barang yang
bersangkutan. Wajib hukumnya milik dua atau lebih orang itu
dipersatukan,walau tanpa tindakan yang disengaja,misalnya karena warisan.
Syirkah abid atau partnership berdasar kontrak,terjadi jika dua orang
atau lebih dengan sukarela melakukan kontrak untuk berbisnis dengan berbagi
laba maupun rugi. Dilakukan dengan penawaran (ijab) dan penerima (qabul).
Syirkah ini memiliki empat bentuk, yang pertama adalah Syirkatu I-Mufawadhah.
Dalam bentuk partnership ini, pembagian modal maupun laba dan rugi masing -
masing pihak adalah sama.
16
Sharif Chaudry, Muhammad. Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: KENCANA. Th. 2016. Hal. 211-212
7
Bentuk kedua adalah Syirkatu I-‘Inan.Dalam bentuk partnership ini baik
modal maupun laba dan rugi di antara pihak tidak sama. Bentuk partnership ini
sangat umum dilakukan di antara lelaki dan perempuan atau anak-anak atau
juga anatara majikan dengan pembantunnya.
Bentuk ketiga adalah Syirkatu S-Sanai atau Syirkatu I-Abdan, yaitu bentuk
partnership yang para pihaknya terdiri dari orang – orang yang memiliki
keahlian dan profesi berbeda- beda.
Bentuk yang terakhir adalah Syirkatu I-Wujuh yang merupakan bentuk
partnership yang dimulai oleh seseorang yang tidak memiliki modal maupun
skill,tetapi ia meulai bisnisnya denga cara berhutang kepada orang yang
dijadikan partner, lalu mereka membagi laba.
Partnership pada dasarnya adalah untuk dapat meningkatkan
produktivitas pelaku usaha mikro,yang tidak perlu memaksakan mereka untuk
masing-masing memiliki jiwa wairausaha. Namun Jiwa yang terkait dengan
kemampuan untuk menangkap peluang usaha, mengembangkan inovasi dan
sekaligus membuka akses pasar.
Sebagai ilustrasi bisa dikaitkan dengan keutamaan shalat berjamaah.
Untuk mendapatkan kebaikan 27 kali lipat, tiap orang tidak harus bias menjadi
imam dalam shalat berjamaah. Cukup satu saja yang menjadi imam,maka
seluruh orang yang ikut berjamaah akan medapatkan 27 derajat kebaikan yang
sama. Demikian pula dalam konteks bisnis,untuk mendapatkan peluang usaha,
mengembangkan inovasi dan membuka akses pasar, tidak perlu semua orang
harus memiliki kemampuan tersebut. Dibutuhkan minimal satu orang yang
mampu memainkan peran wirausaha tersebut,yang selanjutnya peluang bisnis
tersebut dikembangkan bersama – sama dengan partnernya.
Ada beberapa keunggulan dari bisnis dengan syirkah ini, yaitu :
1. Wirausahawan dapat merealisasikan gagasan bisnisnya dengan skala
usaha yang dibutuhkan.
8
2. Wirausahawan tidak perlu menyediakan dana yang sangat besar untuk
investasi dalam modal kerja, karena ada pihak lain, seperti petani, yang
dengan senang hati menyediakan sumber daya yang baik berupa
lahan,tenaga kerja dan modal sebagai kontribusi mereka dalam usaha
kerja sama tersebut. Hal ini snagat erat kaitannya dengan distribusi risiko
bisnis.
3. Ekspansi usaha akan lebih mudah dilakukan, yaitu dengan mengajak
lebih banyak pihak untuk bergabung.
4. Pihak yang diajak terlibat akan mendapatkan kesempatan untuk
berusaha yang mendatangkan penghasilan yang lebih baik,karena secara
wirausaha berjamaah atau partnership mereka dapat memenuhi
kebutuhan pasar ekspor yang memberikan tingkat harga yang baik.
5. Wirausaha dengan kerja sama merupakan bentuk ideal dalam upaya
pemberdayaan pelaku usaha mikro, sehingga dimensi manfaat bukan
hanya terkait dengan keuntungan finansial yang bersifat duniawi, namun
juga berlipat gandanya pahala bagi sang wirausahawan.17
Co-operatve Entrepreneurs atau Kemitraan dibutuhkan sebagai lokomotif
pebangunan ekonomi. Hal ini berkaitan dengan perannya dalam merajut dan
mensinergikan semua potensi ekonomi lokal (Baga,2013).
Tantangan ke depan adalah bagaimana Konsep kemitraan ini dapat terus
disosialisasikan dan dikembangkan pada berbagai sektor perekonomian. Untuk
itu wirausahawan seperti ini menjadi sanagat enting, dan kehadirannya tidak
bias di tunggu (by chance), tapi harus didatangkan secara terprogram (by design).
Oleh karenanya, program kaderisasi co-operative entrepreneus melalui proses
pendidikan dan pelatihann yang sistematis dan terarah menjadi suatu hal yang
esensial untuk dikembangan.
17 Syauki Beik, Irfan, dkk. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada .2017. hal. 136 – 137.
9
Peran dan Fungsi Negara
Terkait peran pemerintah atau Negara, maka basis dari peran dan fungsi
negara dalam kegiatan ekonomi adalah keadilan. Titik berat dari konsep
keadilan ini adalah ketika pemerintah menjadikan simpul terlemah masyarakat
sebagai basis penyusunan kebijakan ekonomi. Hal ini sebagaimana telah
dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Khatthab ra. Belia mengatakan, “kelompok
masyarakat yang dimata kalian dianggap kuat, maka di mataku mereka
sesungguhnya yang sangat lemah. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang di
mata kalian anggap lemah (hina), maka dimataku sesungguhnya kuat”. Artinya,
orientasi Umar adlah pada kelompok yang paling tidak berdaya, seluruh
kekuasaan Umar di arahkan untuk membela kepentingan mereka.18
Logika Umar sangat sederhana, jika kelompoklemah terbela dan
terberdayakan dengan baik, maka kelompok elite masyarakat pasti akan
menikmati pula kemajuan ekonomi yang ada. Dan semuanya akan terangkat
nasibnya.
Untuk itu, agar prinsip keadilan ini dapat di wujudkan dalam kebijakan
ekonomi pemerintah, maka pemerintah atau Negara harus dapat memahami
perannya dengan baik. Dalam prespektif ekoni syariah,menurut pakar ekonomi
syariah Prof Ataul Huq Pramanik (1993), peran Negara atau pemerintah dalam
perekonomian itu ada 3 (tiga), yaitu:19
1. Ideological role (peran ideologis), yang sangat terkait dengan mazhab atau
ideology ekonomi yang dianut oelh suatu Negara, yang memengaruhi
pola dan bentuk kebijakan yang diambil oleh Negara tersebut. Ideology
ini akan mempengsruhi srtuktur rgulasi, konsep kepemilikan asset, dan
perlu tidaknya intervensi pemerintah dalam perekonomian.
2. Developmental role (peran pembangunan), yang memiliki artibahawa tugas
pemerintah adalah melaksanakan pembangunan di segala bidang, mulai
18 Syauki Beik, Irfan, dkk. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada .2017. hal. 108
19 Syauki Beik, Irfan, dkk. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada .2017. hal. 109
10
dari pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, dan lain-lain.
Dengan kata lain, pemerintah adalah “eksekutor pembangunan”, sebagai
upaya untuk menstranformasi kondisi masyarakat ke arah yang lebih
baik dan lebih produktif.
3. Welfare role (peran kesejahteraan), yaitu pemerintah mimiliki peran dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat, baik kesejahteraan secara
materiil maupun spiritual.
Adapun fungsi Negara dalam perspektif islam, ada 3 (tiga) yaitu :20
 Fungsi alokasi, ini sangat erat kaitannya dengan sember daya alam dan
sumber daya keuangan. Pemerintah harus menjamin bahwa sumber daya
teralokasi atau digunakan dengan baik, dan dapat di akses oleh semua
lapisan masyarakat.
 Fungsi distribusi, yaitu Negara menjamin bahwa pendapatan dan
kekayaan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Karena itu,
Negara harus memastikan bahwa ada aliran kekayaan dari kelompok
mampu kepada kelompok yang kurang mampu, sehingga kesenjangan
pendapatan antar kelompok masyarakata dapat di minimalisir.
 Fungsi stabilisasi dan perlindungan, adalah fungsi Negara dalam
menciptakan stabilitas social ekonomi dan memberikan perlindungan
serta jaminan keamanan terhadapa berbagai ancaman, baik dalam negeri
maupun luar negeri.
Stabilitas merupakan hal yang sangat penting, karena ia akan
memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Karena itu, agar stabilitas dan
perlindungan ini dapat berjalan baik maka penegakan hukum yang adil adalah
salah satu prasyarat yang harus dipenuhi.
Tanpa penegakan supremasi hukum, fungsi Negara dalam menciptakan
stabilitas dan perlindungan akan sangat sulit untuk di realisasikan.
20 Syauki Beik, Irfan, dkk. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada .2017. hal. 111-112
11
Wakil Presiden Jusuf kalla pada januari tahun lalu, 2019.
Mengatakan Indonesia cukup baik dalam merespons ketidak pastian ekonomi
yang terjadi pada 2018.
Kemudian pada 2019, Jusuf Kalla mengimbau agar pemerintah
meningkatkan kolaborasi ekonomi antar lembaga.
“Kita bersyukur memasuki 2019 dengan penuh optimisme dan tentunya
dengan rasa kegembiraan. Indikator-indikator dalam pertumbuhan ekonomi
juga tercatat mengalami perbaikan yang sangat cukup baik sampai saat ini," ujar
dia di Jakarta, Jumat (11/1/2019) Liputan 6.
Contoh kecil dari kemitraan dalam keseimbangan ekonomi sebagai
berikut.
Susu merupakan salah satu asupan penuh nutrisi yang paling disukai
dan mudah diserap tubuh. Minuman ini secara alami mengandung nutrisi
penting, seperti vitamin A, D, B12, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc,
dan lainnya.
Susu juga bermanfaat untuk anak-anak dan orang dewasa. Mulai dari
menjaga kesehatan tulang dan gigi, sebagai sumber tenaga, dan sebagainya.
Namun, tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih kalah
tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga. Menurut data yang
dihimpun oleh tim Lokadata Beritagar.id, dari angka konsumsi susu di
Indonesia, sekitar 70 persen asupannya didapat dari susu impor. Adapun impor
susu dilakukan sebab saat ini produksi susu dalam negeri hanya mampu
memenuhi sebanyak 30 persen dari kebutuhan nasional.
Usaha pemerintah dalam menggalakkan minum susu di kalangan anak
dan orang dewasa pun berujung dilema. Sebab, upaya untuk menggalakkan
gerakan minum susu tidak akan seimbang dengan peningkatan produksi susu
dalam negeri.
Peningkatan produksi susu dalam negeri pun perlu dukungan penuh
dari pemerintah, tidak bisa setengah-setengah. Peternakan sapi perah lokal
12
membutuhkan beberapa hal yang harus diseriusi, mulai dari pembibitan, budi
daya, sampai pembentukan badan usaha. Untuk segi pembibitan dan budi daya,
pemerintah melalui Kementerian Pertanian meluncurkan program pada
2016. Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS
SIWAB). Pemerintah dalam upaya menggenjot produksi susu segar dalam
negeri (SSDN), baru berdampak meningkatkan jumlah insentif kepada peternak
sapi perah dalam bentuk beragam fasilitas.
Fasilitas yang diberikan adalah kredit usaha rakyat (KUR) untuk sapi
perah, pemberian asuransi ternak sapi perah bersubsidi, dan penyaluran
pembiayaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari beberapa
BMUN seperti Sucofindo, Pelindo, dan Jasindo. Jadi peran pemerintah sangat
penting dalam mengendalikan ekonomi Negara, upaya pemerintah dari segi
pembibitan dan budi daya, membatasi importer susu dari luar negeri hingga
mewajibkan industri atau pabrik susu menggandeng peternak sapi lokal sebagai
mitra dalam menyediakan sumber daya.
Kebijakan ini akan menguntungkan semua pihak, baik dari perusahaan
maupun peternak. Ekonomi peternak akan meningkat, yang sebelumnya hanya
mendapat keuntungan dari kegiatan jual beli sapi, akan mendapat keuntungan
dari menjual susu sapi ke pabrik susu. Keuntungan dari perusahaan atau pabrik
susu adalah mereka tak perlu banyak-banyak melakukan import susu dari luar,
selain program pemerintah tercapai, pendapatan Negarapun akan meningkat
dan apabila bila dapat di aplikasikan sesuai dengan nilai-nilai islam dalam bisnis
secara terus menerus ekonomi akan mencapai keseimbangan.
Penerapan nilai-nilai islam dalam bisnis
Dalam islam terdapat berbagai nilai-nilai yang dapat digali untuk
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari nilai-nilai yang berkaitan
dengan Tuhan, hubungan dengan sesama makhluk, hingga nilai-nilai dengan
dalam berperilaku.
13
Tauhid merupakan prinsip utama di dalam beragama. Prinsip ini
menunjukan bahwa setiap manusia diciptakan adalah sama kedudukannya dan
tidak ada yang memosisikan dirinya sebagai yang disembah dan yang lain
adalah penyembah tetap satu-satunya yang bias disembah adalah Allah swt.
Amanah adalah kepercayaan atau pertanggung jawaban moral atas
segala tugas atau kewajiban yang diemban seseorang, termasuk pula segala yang
telah ditetapkan Allah kepada hamba-Nya.
Maslahah merupakan segala kegiatan produksi harus bias memberikan
kemaslahatan maksimum pada konsumen dan produsen yang diwujudkan
dalam berbagai bentuk, seperti kebutuhan manusia pada tingkat moderat,
menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya, persediaan barang dan
jasa dimasa depan, dan tidak merusak lingkungan hanya untuk mendapatkan
keuntungan materi atau memnuhi kebutuhan manusia.
Ikhlas adalah sengaja melakuam sesuatu semata-mata mencari keridhaam
Allah dan memurnikan perbuatan dalam segala bentuk kesenangan duniawi.
Sedangkan ’adl yaitu meluruskan atau berada pada suatu keadaan yang
seimbang, bersikapa adil. Dan ihsan adalah melakukan perbuatan baik karena
dilandasi kasih saying sehingga perbuatan baik tersebut melebihi ketentuan
yang ada.
Istikhlaf yaitu apa saja yang dimiliki manusia merupakan titipan Allah
semata. Sementara ukhuwah adlah hubungan yang menyatu diantara umat
manusia, antara umat manusia dengan yang lainnya dan antara manusia dengan
lingkungannya.
Sedangkan shidiq merupakan kesesuaian antara ucapan dengan
kenyataan atau antara keadaan yang terlihat dengan yang tersembunyi, yang
dimaksud adalah Kejujuran.21
21
FORDEBI, ADESy. Ekonomi danBisnis Islam.Depok: Rajawali Pers. Tahun 2017.Hal.90-91
14
Prinsip Bisnis dalam Islam
Ada lima prinsip yang mendasari etika Bisnis Islam yaitu :
1. Unity (Kesatuan) Merupakan refleksi konsep tauhid yang memadukan
seluruh aspek kehidupan baik ekonomi, sosial, politik budaya menjadi
keseluruhan yang homogen, konsisten dan teratur. Adanya dimensi
vertikal (manusia dengan penciptanya) dan horizontal (sesama manusia).
Prakteknya dalam bisnis : a. Tidak ada diskriminasi baik terhadap pekerja,
penjual, pembeli, serta mitra kerja lainnya (QS. 49:13). b. Terpaksa atau
dipaksa untuk menaati Allah SWT (QS. 6:163) c. Meninggalkan perbuatan
yang tidak beretika dan mendorong setiap individu untuk bersikap amanah
karena kekayaan yang ada merupakan amanah Allah (QS. 18:46)
2. Equilibrium (Keseimbangan) Keseimbangan, kebersamaan, dan
kemoderatan merupakan prinsip etis yang harus diterapkan dalam aktivitas
maupun entitas bisnis (QS. 2:195; QS. 25:67-68, 72-73; QS.17:35;QS.
54:49; QS. 25:67). Prakteknya dalam bisnis : a. Tidak ada kecurangan
dalam takaran dan timbangan b. Penentuan harga berdasarkan mekanis me
pasar yang normal.
3. Free Will ( Kebebasan Berkehendak) Kebebasan disini adalah bebas
memilih atau bertindak sesuai etika atau sebaliknya : “ Dan katakanlah
(Muhammad) kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, barang siapa yang
menghendaki (beriman) hendaklah ia beriman dan barang siapa
menghendaki (kafir) biarlah ia kafir” (QS. 18:29). Jadi, jika seseorang
menjadi muslim maka ia harus menyerahkan kehendaknya kepada Allah.
Aplikasinya dalam bisnis :
a. Konsep kebebasan dalam Islam lebih mengarah pada kerja sama,
bukan persaingan apalagi sampai mematikan usaha satu sama lain.
Kalaupun ada persaingan dalam usaha maka, itu berarti persaingan
dalam berbuat kebaikan atau fastabiq al-khairat (berlombalomba
dalam kebajikan).
15
b. Menepati kontrak, baik kontrak kerja sama bisnis maupun kontrak
kerja dengan pekerja. “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah
janji-janji” (QS. 5:1).
4. Responsibility (Tanggung Jawab) Merupakan bentuk pertanggungjawaban
atas setiap tindakan. Prinsip pertanggungjawaban menurut Sayid Quthb
adalah tanggung jawab yang seimbang dalam segala bentuk dan ruang
lingkupnya, antara jiwa dan raga, antara orang dan keluarga, antara
individu dan masyarakat serta antara masyarakat satu dengan masyarakat
lainnya. Aplikasinya dalam bisnis : a. Upah harus disesuaikan dengan
UMR (upah minimum regional). b. Economic return bagi pemebri pinajam
modal harus dihitung berdasarkan perolehan keuntungan yang tidak dapat
dipastikan jumlahnya dan tidak bisa ditetapkan terlebih dahulu seperti
dalam sisitem bunga. c. Islam melarang semua transaksi alegotoris seperti
gharar, system ijon, dan sebagainya.
5. Benevolence (Kebenaran) Kebenaran disini juga meliputi kebajikan dan
kejujuran. Maksud dari kebenaran adalah niat, sikap dan perilaku benar
dalam melakukan berbagai proses baik itu proses transaksi, proses
memperoleh komoditas, proses pengembangan produk maupun proses
perolehan keuntungan. Aplikasinya dalam bisnis menurut Al-Ghazali :
a. Memberikan zakat dan sedekah.
b. Memberikan kelonggaran waktu pada pihak terutang dan bila perlu
mengurangi bebanutangnya.
c. Menerima pengembalian barang yang telah dibeli.
d. Membayar utang sebelum penagihan datang.
e. Adanya sikap kesukarelaan antara kedua belah pihak yang melakukan
transaksi, kerja sama atau perjanjian bisnis.
f. Adanya sikap ramah, toleran, baik dalam menjual, membeli dan
menagih utang.
g. Jujur dalam setiap proses transaksi bisnis.
h. Memenuhi perjanjian atau transaksi bisnis.

More Related Content

What's hot

Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Muhammad Izzuddin
 
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_dSejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_dAnnur D Chani
 
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islam
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam IslamPraktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islam
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islamdesi_aoi
 
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM Ruyung Movia
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariahibnuarpan
 
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )Farah Mohammed Yusoff
 
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata SyariahPerkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariahmenanti_senja
 
Sistem Ekonomi Islam Sem 2
Sistem Ekonomi Islam Sem 2Sistem Ekonomi Islam Sem 2
Sistem Ekonomi Islam Sem 2SyraZainal
 
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah  pertumbuhan ekonomi islamTugas makalah  pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islammaisya sarah
 
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAMAA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAMAs Nuurien Najma
 
Perbandingan ekonomi islam_dan_ekonomi_umum[1]
Perbandingan ekonomi islam_dan_ekonomi_umum[1]Perbandingan ekonomi islam_dan_ekonomi_umum[1]
Perbandingan ekonomi islam_dan_ekonomi_umum[1]Maqhfiroh Istiqomah
 
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto ApriyantoOrganisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto ApriyantoAnto Apriyanto, M.E.I.
 
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensionalPerbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensionalK-Tin Premium
 
Manajemen bisnis islam
Manajemen bisnis islamManajemen bisnis islam
Manajemen bisnis islamsiskasaputri
 
pengurusan & keusahawanan islam
pengurusan & keusahawanan islampengurusan & keusahawanan islam
pengurusan & keusahawanan islamAnas Masud
 
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.d
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.dResensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.d
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.dgusti astuti
 

What's hot (20)

Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
 
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_dSejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
 
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islam
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam IslamPraktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islam
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islam
 
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariah
 
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
 
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata SyariahPerkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
 
Filosofi ekonomi islam
Filosofi ekonomi islamFilosofi ekonomi islam
Filosofi ekonomi islam
 
Sistem Ekonomi Islam Sem 2
Sistem Ekonomi Islam Sem 2Sistem Ekonomi Islam Sem 2
Sistem Ekonomi Islam Sem 2
 
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah  pertumbuhan ekonomi islamTugas makalah  pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAMAA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
 
Perbandingan ekonomi islam_dan_ekonomi_umum[1]
Perbandingan ekonomi islam_dan_ekonomi_umum[1]Perbandingan ekonomi islam_dan_ekonomi_umum[1]
Perbandingan ekonomi islam_dan_ekonomi_umum[1]
 
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto ApriyantoOrganisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
 
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensionalPerbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
 
Siri 1: Nilai dan akhlak dalam Ekonomi dan Muamalah Islamiah
Siri 1: Nilai dan akhlak dalam Ekonomi dan Muamalah IslamiahSiri 1: Nilai dan akhlak dalam Ekonomi dan Muamalah Islamiah
Siri 1: Nilai dan akhlak dalam Ekonomi dan Muamalah Islamiah
 
Manajemen bisnis islam
Manajemen bisnis islamManajemen bisnis islam
Manajemen bisnis islam
 
pengurusan & keusahawanan islam
pengurusan & keusahawanan islampengurusan & keusahawanan islam
pengurusan & keusahawanan islam
 
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.d
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.dResensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.d
Resensi buku prof. m. abdul mannan, ma. , ph.d
 
Ruang lingkup bisnis syariah
Ruang lingkup bisnis syariahRuang lingkup bisnis syariah
Ruang lingkup bisnis syariah
 

Similar to SEIMNEG

Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxEkonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxTiaraPutriMasthurine1
 
PPT PAI.pptx
PPT PAI.pptxPPT PAI.pptx
PPT PAI.pptxGarniseka
 
Makalah etika bisnis
Makalah etika bisnisMakalah etika bisnis
Makalah etika bisnisyansasmi
 
AIK KELOMPOK 10.pptx
AIK KELOMPOK 10.pptxAIK KELOMPOK 10.pptx
AIK KELOMPOK 10.pptxCorelDraw5
 
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamKarakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamHasan Basri Ar-Rowy
 
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6Ppt ekonomi islam bab 5 & 6
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6TyoSuliez
 
Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahRidwan Munir
 
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)shofiaputri1
 
Makalah ekonomi.docx
Makalah ekonomi.docxMakalah ekonomi.docx
Makalah ekonomi.docxSaliaWidiyani
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamRidwan Munir
 
Etika Bisnis Islam Dalam Praktik
Etika Bisnis Islam Dalam PraktikEtika Bisnis Islam Dalam Praktik
Etika Bisnis Islam Dalam PraktikNana Tauran Sidik
 
Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7NofiTriyanti
 
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Overview ekonomi islam &  Hukum islamOverview ekonomi islam &  Hukum islam
Overview ekonomi islam & Hukum islamHerna Ferari
 
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnisPenerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnisA31114041
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamNisa Ell
 
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adlMewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adlAn Nisbah
 

Similar to SEIMNEG (20)

Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxEkonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
 
133210340 amanah-dan-jujur-dalam-usaha-doc
133210340 amanah-dan-jujur-dalam-usaha-doc133210340 amanah-dan-jujur-dalam-usaha-doc
133210340 amanah-dan-jujur-dalam-usaha-doc
 
Ekonomi Islam
Ekonomi IslamEkonomi Islam
Ekonomi Islam
 
PPT PAI.pptx
PPT PAI.pptxPPT PAI.pptx
PPT PAI.pptx
 
Makalah etika bisnis
Makalah etika bisnisMakalah etika bisnis
Makalah etika bisnis
 
AIK KELOMPOK 10.pptx
AIK KELOMPOK 10.pptxAIK KELOMPOK 10.pptx
AIK KELOMPOK 10.pptx
 
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamKarakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
 
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6Ppt ekonomi islam bab 5 & 6
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6
 
Tugas Ekonomi Islam
Tugas Ekonomi IslamTugas Ekonomi Islam
Tugas Ekonomi Islam
 
Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariah
 
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
 
Makalah ekonomi.docx
Makalah ekonomi.docxMakalah ekonomi.docx
Makalah ekonomi.docx
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islam
 
Etika Bisnis Islam Dalam Praktik
Etika Bisnis Islam Dalam PraktikEtika Bisnis Islam Dalam Praktik
Etika Bisnis Islam Dalam Praktik
 
Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7
 
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Overview ekonomi islam &  Hukum islamOverview ekonomi islam &  Hukum islam
Overview ekonomi islam & Hukum islam
 
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnisPenerapan nilai nilai islam dalam bisnis
Penerapan nilai nilai islam dalam bisnis
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Akuntansi syariah
Akuntansi syariahAkuntansi syariah
Akuntansi syariah
 
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adlMewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
 

Recently uploaded

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 

Recently uploaded (17)

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 

SEIMNEG

  • 1. ARTIKEL Ditujukan untukMemenuhiTugasMata Kuliah Sistem Ekonomi Islam Sistem Ekonomi Islam dalam Keseimbangan Ekonomi Negara Dosen Pengampu : Fatikul Himami, M.EI Penyusun : Wahyu Deni Nafiul Azis : G04219080 PROGAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ILAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2020
  • 2. 1 Abstrak Di era globalisasi, praktik bisnis menjadi semakin terbuka dan ketat akan persaingan. Sistem ekonomi islam menjadi jalan tengah dari berbagai masalah yang ada, baik itu dalam segi mikro maupun makro. Syirkah atau kerja sama adalah alat untuk meningkatakan produktivitas, mendapatkan keuntungan yang lebih dan untuk mencapai tujuan bersama. Kemitraan juga dapat dijadikan sebagai pemersatu kegiatan ekonomi dalam menjaga keseimbangan ekonomi Negara. Kata kunci : Bisnis, kerja sama, system ekonomi islam, keseimbangan ekonomi Negara. Pendahuluan Islam memandang bahwa berusaha atau bekerja merupakan salah satu bagian dari ajaran Islam. Terdapat sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadist Nabi yang menjelaskan pentingnya aktivitas usaha, diantaranya; ”Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi. Dan carilah karunia Allah”.1 Dan diperjelas dalam hadist yang berbunyi ”Sungguh seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung kemudian kembali memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi maupun tidak”.2 Pernah Rasulullah ditanya oleh sahabat, ”Pekerjaan apa yang paling baik wahai Rasulullah?, Rasulullah menjawab, seorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih”.3Adapun hadist yang lain, ”Pedagang yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama dengan Nabi, orang-orang jujur, 1 QS. Al-Jumuah (62): 10. 2 Imam Bukhari, Shahih Bukhari Jilid II, trj. H. Zainuddin Hamidy, dkk, Cet. 13 (Jakarta : Widjaya, 1992), hal. 129. 3 HR. Al-Bazzar dan Ahmad
  • 3. 2 dan para syuhada”.4 Ayat dan hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa bekerja mencari rizki adalah aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dalam ajaran Islam. Tentu mencari rizki dalam konteks ajaran Islam bukan untuk semata-mata memperkaya diri sendiri. Karena Islam mengajarkan bahwa kekayaan itu mempunyai fungsi sosial. Secara tegas Al-Qur’an melarang penumpukan harta dalam arti penimbunan (hoarding),5 melarang mencari kekayaan dengan jalan tidak benar,6 dan memerintahkan membelanjakan secara baik.7 Islam memandang bahwa yang terpenting bukanlah pemilikan benda, tetapi kerja itu sendiri. Doktrin atau ajaran al-Qur’an yang membentuk motivasi yang tinggi dalam bekerja umat Islam antara lain tercermin dalam Q.S. Al-Mulk : 15, yang memberi kesimpulan, pertama, bahwa bumi ini semua milik Allah, tetapi dianugerahkan kepada manusia. Kalimat ”milik Allah” sebenarnya dapat kita pahami bahwa bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya bukan milik perseorangan karena kekuasaannya, melainkan milik Allah swt. untuk semua manusia. Dalam konteks masyarakat feodal yang dikuasai oleh kaum bangsawan, Islam bermaksud menghilangkan ”sistem upeti” di mana tanah dianggap milik raja, tiran atau penguasa feodal. Sebagai alternatif, al Qur’an mengajarkan doktrin kemakmuran bersama.8 Kedua, ayat itu menimbulkan etos yang mendorong umat Islam untuk ”mengembara ke seluruh bumi” mencari rizki Allah. Ini mendorong untuk dilakukannya perdagangan dalam sekala luas seperti perdagangan antar daerah bahkan negara. 4 Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, (Beirut: Dar Ihya al-Turas al-Arabi, tt), h. 165. 5 QS. Al-Humazah (104): 2 6 QS. Al-Baqarah (2): 188 7 QS. Al Baqarah (2): 261 8 QS. Hud (11): 61
  • 4. 3 Bisnis merupakan instrumen vital dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari salah satu contoh dari peranannya terhadap pembangunan ekonomi suatu negara. Alma Buchari mengatakan bahwa untuk peningkatan kekuatan ekonomi bangsa, salah satunya dapat ditopang dengan eksistensi bisnis yang masif dengan didukung penciptaan lapangan kerja baru.9 Hal ini bukanlah sesuatu yang baru, sebab sejak empat belas abad yang lalu praktik bisnis telah tumbuh pesat.10 Sebagai contohnya adalah bahwa kegiatan bisnis merupakan pekerjaan duniawi utama yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Aktifitas bisnis bagi umat muslim bukanlah suatu hal yang baru. Secara normatif, Al-Qur’an memuat kata bisnis dengan sebutan al-tijarah, yang bermakna niaga atau dagang.11Praktik bisnis telah berlangsung sejak 14 abad silam. Namun dewasa ini, problem bisnis yang dihadapi oleh kalangan muslim menjadi begitu kompleks. Walaupun aktif berkecimpung dalam praktik bisnis, tetapi ketidakpastian bahwa praktik bisnis tersebut sudah benar menurut ajaran Islam atau belum selalu membayangi benak pikiran umat muslim. Di era globalisasi, praktik bisnis menjadi semakin terbuka dan ketat akan persaingan. Dalam kondisi demikian, pemerintah di satu sisi dituntut tidak melakukan intervensi, namun di sisi lain pemerintah juga punya tanggung jawab menjaga iklim bisnis yang kondusif dengan cara mengatur persaingan tersebut secara adil yang mana hal ini dapat dipandang sebagai salah satu bentuk campur tangan pemerintah. Meskipun pemerintah hadir di tengah praktik bisnis, perannya hanya sebagai “wasit”. Tidak heran bila kemudian masih dijumpai praktik bisnis yang disinyalir menyimpang. seperti, bisnis atau perusahaan besar yang cenderung 9 Bisnis dapat dipahami sebagai segala aktifitas yang dilakukan secara terus menerus dengan orientasi mendapatkan keuntungan. Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al Qur’an , at-Tijarah bermakna pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan. Lihat Fitri Amalia, “Etika Bisnis Islam: Konsep Dan Implementasi Pada Pelaku Usaha Kecil”, Al-Iqtishad, Vol. VI, No. 1, 2014, hlm. 135. 10 Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cet. Ke-8, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 94. 11 Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2001, hlm. 1
  • 5. 4 mengabaikan tanggung jawab sosial dalam hal dampak lingkungan dan dampak penggunaan produk oleh konsumen. Persekongkolan antar pelaku bisnis bukan juga merupakan isu belaka, bahkan tidak sedikit juga dari mereka yang bersepakat dalam kejahatan dengan penguasa guna mendapatkan sokongan dana dan kemudahan ijin dan perlindungan. Sehingga bisnis yang demikian rupa cenderung berkembang cepat dan terkesan tidak fair karena mempunyai jalan untuk memonopoli.12 Di tengah tekanan ekonomi yang semakin sulit, tidak sedikit pelaku bisnis yang semata-mata berorientasi mencari keuntungan dan mengesampingkan nilai prinsipil yang luhur sebagai makhluk sosial. Oleh karenanya, cara apapun digunakan dengan mengorbankan aspek moralitas karena dianggap menghalangi kesuksesan dalam bisnis, dan disinyalir membatasi keleluasaan pergerakan bisnis. Fenomena tersebut di atas bisa jadi dipicu oleh krisis moral dari para pelaku bisnis yang hanya ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan modal sekecil mungkin. Menjadi sangat ironis bila pelaku bisnis tersebut ternyata banyak dari kalangan umat muslim. Pengungkapan masalah prinsip dan nilai etis dalam berbisnis menjadi penting untuk dilakukan dalam rangka menyelaraskan nilai-nilai etis dengan praktik bisnis yang pada era modern ini semakin diabaikan. Dalam rangka upaya memperjelas hal-hal tersebut maka perlindungan bagi para pelaku bisnis dan juga konsumen harus semakin diperjelas. Pelaku bisnis setidaknya akan terlindungi oleh prinsip-prinsip tersebut dari praktik persaingan yang tidak sehat, sementara konsumen menjadi tidak waswas akan acaman produk yang membahayakan yang didapat dari pelaku bisnis yang mendasarkan prinsip-prinsip tersebut. 12 R. Lukman Fauroni, Etika Bisnis Dalam Al-Qur’an, Pustaka Pesantren, Yogyakarta, 2006, hlm. v-vi
  • 6. 5 Sistem Ekonomi Islam Menurut Dumairy , Sistem Ekonomi adalah suatu system yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sedangkan meurut Sanusi adalah suatu organisasi terdiri dari sejumlah lembaga yang saling mempengaruhi satu sama lain. Ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam.13 Adapun pendapat lain bahwa yang dimaksud dengan ekonomi islam adalah kumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di simpulkan dari Al-Qur’an dan Sunnah yang ada hubungannya denga urusan ekonomi.14 Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Ekonomi Islam merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, dan merupakan banguna perekonomian yang didirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi dan masa. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam:15 1. Segala sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt kepada Manusia. 2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu. 3. Kekuatan penggerak utama ekonomi islam adalah kerja sama. 4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelinir orang. 5. Ekonomi isam menjamin kepemilikan masyarakat atau umum dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang. 13 Manan,M.A, Teori dan Praktik Ekonomi Islam tahun 1992. Hal. 19 14 H. Halide, Daud Ali tahun 1988. Hal. 3 15 Buchori, Imamdan Musfiqoh,Siti. Sistem EkonomiIslam. Surabaya: UIN sunanampel press. Th.2014. Hal. 16
  • 7. 6 6. Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti. 7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab). 8. Islam melarang riba dalam segala bentuk apapun itu. Dalam islam tujuan utama ekonomi adalah sebagai ibadah terhadap Allah swt, islam menanamkan jiwa kepemimpinan yang baik,yang menjaga bumi dari kerusakan-keruakan dalam bidang pengambilan sumber daya maupun dampak dari suatu proses produksi. Syirkah Secara bahasa, syirkah berarti perserikatan dua atau lebih tanah. Di dalam hukum syirkah bermakna kerja sama (Partnership) anatara dua orang atau lebih dalam bisnis maupun kekayaan. Selama masa hidup Nabi dan para sahabat beliau,kerja sama ini sudah dijalankan oleh para kaum muslimin untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak hanya dalam bisnis melainkan juga dalam bidang pertanian dan perkebunan.16 Ada dua jenis syirkah, yaitu syirkah milk dan syirkah abid. Syirkah milk atau kerja sama menurut hak milik terjadi jika dua atau lebih orang memiliki satu barang. Boleh saja kedua orang itu bersama-sama membeli barang yang bersangkutan. Wajib hukumnya milik dua atau lebih orang itu dipersatukan,walau tanpa tindakan yang disengaja,misalnya karena warisan. Syirkah abid atau partnership berdasar kontrak,terjadi jika dua orang atau lebih dengan sukarela melakukan kontrak untuk berbisnis dengan berbagi laba maupun rugi. Dilakukan dengan penawaran (ijab) dan penerima (qabul). Syirkah ini memiliki empat bentuk, yang pertama adalah Syirkatu I-Mufawadhah. Dalam bentuk partnership ini, pembagian modal maupun laba dan rugi masing - masing pihak adalah sama. 16 Sharif Chaudry, Muhammad. Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: KENCANA. Th. 2016. Hal. 211-212
  • 8. 7 Bentuk kedua adalah Syirkatu I-‘Inan.Dalam bentuk partnership ini baik modal maupun laba dan rugi di antara pihak tidak sama. Bentuk partnership ini sangat umum dilakukan di antara lelaki dan perempuan atau anak-anak atau juga anatara majikan dengan pembantunnya. Bentuk ketiga adalah Syirkatu S-Sanai atau Syirkatu I-Abdan, yaitu bentuk partnership yang para pihaknya terdiri dari orang – orang yang memiliki keahlian dan profesi berbeda- beda. Bentuk yang terakhir adalah Syirkatu I-Wujuh yang merupakan bentuk partnership yang dimulai oleh seseorang yang tidak memiliki modal maupun skill,tetapi ia meulai bisnisnya denga cara berhutang kepada orang yang dijadikan partner, lalu mereka membagi laba. Partnership pada dasarnya adalah untuk dapat meningkatkan produktivitas pelaku usaha mikro,yang tidak perlu memaksakan mereka untuk masing-masing memiliki jiwa wairausaha. Namun Jiwa yang terkait dengan kemampuan untuk menangkap peluang usaha, mengembangkan inovasi dan sekaligus membuka akses pasar. Sebagai ilustrasi bisa dikaitkan dengan keutamaan shalat berjamaah. Untuk mendapatkan kebaikan 27 kali lipat, tiap orang tidak harus bias menjadi imam dalam shalat berjamaah. Cukup satu saja yang menjadi imam,maka seluruh orang yang ikut berjamaah akan medapatkan 27 derajat kebaikan yang sama. Demikian pula dalam konteks bisnis,untuk mendapatkan peluang usaha, mengembangkan inovasi dan membuka akses pasar, tidak perlu semua orang harus memiliki kemampuan tersebut. Dibutuhkan minimal satu orang yang mampu memainkan peran wirausaha tersebut,yang selanjutnya peluang bisnis tersebut dikembangkan bersama – sama dengan partnernya. Ada beberapa keunggulan dari bisnis dengan syirkah ini, yaitu : 1. Wirausahawan dapat merealisasikan gagasan bisnisnya dengan skala usaha yang dibutuhkan.
  • 9. 8 2. Wirausahawan tidak perlu menyediakan dana yang sangat besar untuk investasi dalam modal kerja, karena ada pihak lain, seperti petani, yang dengan senang hati menyediakan sumber daya yang baik berupa lahan,tenaga kerja dan modal sebagai kontribusi mereka dalam usaha kerja sama tersebut. Hal ini snagat erat kaitannya dengan distribusi risiko bisnis. 3. Ekspansi usaha akan lebih mudah dilakukan, yaitu dengan mengajak lebih banyak pihak untuk bergabung. 4. Pihak yang diajak terlibat akan mendapatkan kesempatan untuk berusaha yang mendatangkan penghasilan yang lebih baik,karena secara wirausaha berjamaah atau partnership mereka dapat memenuhi kebutuhan pasar ekspor yang memberikan tingkat harga yang baik. 5. Wirausaha dengan kerja sama merupakan bentuk ideal dalam upaya pemberdayaan pelaku usaha mikro, sehingga dimensi manfaat bukan hanya terkait dengan keuntungan finansial yang bersifat duniawi, namun juga berlipat gandanya pahala bagi sang wirausahawan.17 Co-operatve Entrepreneurs atau Kemitraan dibutuhkan sebagai lokomotif pebangunan ekonomi. Hal ini berkaitan dengan perannya dalam merajut dan mensinergikan semua potensi ekonomi lokal (Baga,2013). Tantangan ke depan adalah bagaimana Konsep kemitraan ini dapat terus disosialisasikan dan dikembangkan pada berbagai sektor perekonomian. Untuk itu wirausahawan seperti ini menjadi sanagat enting, dan kehadirannya tidak bias di tunggu (by chance), tapi harus didatangkan secara terprogram (by design). Oleh karenanya, program kaderisasi co-operative entrepreneus melalui proses pendidikan dan pelatihann yang sistematis dan terarah menjadi suatu hal yang esensial untuk dikembangan. 17 Syauki Beik, Irfan, dkk. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada .2017. hal. 136 – 137.
  • 10. 9 Peran dan Fungsi Negara Terkait peran pemerintah atau Negara, maka basis dari peran dan fungsi negara dalam kegiatan ekonomi adalah keadilan. Titik berat dari konsep keadilan ini adalah ketika pemerintah menjadikan simpul terlemah masyarakat sebagai basis penyusunan kebijakan ekonomi. Hal ini sebagaimana telah dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Khatthab ra. Belia mengatakan, “kelompok masyarakat yang dimata kalian dianggap kuat, maka di mataku mereka sesungguhnya yang sangat lemah. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang di mata kalian anggap lemah (hina), maka dimataku sesungguhnya kuat”. Artinya, orientasi Umar adlah pada kelompok yang paling tidak berdaya, seluruh kekuasaan Umar di arahkan untuk membela kepentingan mereka.18 Logika Umar sangat sederhana, jika kelompoklemah terbela dan terberdayakan dengan baik, maka kelompok elite masyarakat pasti akan menikmati pula kemajuan ekonomi yang ada. Dan semuanya akan terangkat nasibnya. Untuk itu, agar prinsip keadilan ini dapat di wujudkan dalam kebijakan ekonomi pemerintah, maka pemerintah atau Negara harus dapat memahami perannya dengan baik. Dalam prespektif ekoni syariah,menurut pakar ekonomi syariah Prof Ataul Huq Pramanik (1993), peran Negara atau pemerintah dalam perekonomian itu ada 3 (tiga), yaitu:19 1. Ideological role (peran ideologis), yang sangat terkait dengan mazhab atau ideology ekonomi yang dianut oelh suatu Negara, yang memengaruhi pola dan bentuk kebijakan yang diambil oleh Negara tersebut. Ideology ini akan mempengsruhi srtuktur rgulasi, konsep kepemilikan asset, dan perlu tidaknya intervensi pemerintah dalam perekonomian. 2. Developmental role (peran pembangunan), yang memiliki artibahawa tugas pemerintah adalah melaksanakan pembangunan di segala bidang, mulai 18 Syauki Beik, Irfan, dkk. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada .2017. hal. 108 19 Syauki Beik, Irfan, dkk. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada .2017. hal. 109
  • 11. 10 dari pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, dan lain-lain. Dengan kata lain, pemerintah adalah “eksekutor pembangunan”, sebagai upaya untuk menstranformasi kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik dan lebih produktif. 3. Welfare role (peran kesejahteraan), yaitu pemerintah mimiliki peran dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, baik kesejahteraan secara materiil maupun spiritual. Adapun fungsi Negara dalam perspektif islam, ada 3 (tiga) yaitu :20  Fungsi alokasi, ini sangat erat kaitannya dengan sember daya alam dan sumber daya keuangan. Pemerintah harus menjamin bahwa sumber daya teralokasi atau digunakan dengan baik, dan dapat di akses oleh semua lapisan masyarakat.  Fungsi distribusi, yaitu Negara menjamin bahwa pendapatan dan kekayaan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Karena itu, Negara harus memastikan bahwa ada aliran kekayaan dari kelompok mampu kepada kelompok yang kurang mampu, sehingga kesenjangan pendapatan antar kelompok masyarakata dapat di minimalisir.  Fungsi stabilisasi dan perlindungan, adalah fungsi Negara dalam menciptakan stabilitas social ekonomi dan memberikan perlindungan serta jaminan keamanan terhadapa berbagai ancaman, baik dalam negeri maupun luar negeri. Stabilitas merupakan hal yang sangat penting, karena ia akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Karena itu, agar stabilitas dan perlindungan ini dapat berjalan baik maka penegakan hukum yang adil adalah salah satu prasyarat yang harus dipenuhi. Tanpa penegakan supremasi hukum, fungsi Negara dalam menciptakan stabilitas dan perlindungan akan sangat sulit untuk di realisasikan. 20 Syauki Beik, Irfan, dkk. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada .2017. hal. 111-112
  • 12. 11 Wakil Presiden Jusuf kalla pada januari tahun lalu, 2019. Mengatakan Indonesia cukup baik dalam merespons ketidak pastian ekonomi yang terjadi pada 2018. Kemudian pada 2019, Jusuf Kalla mengimbau agar pemerintah meningkatkan kolaborasi ekonomi antar lembaga. “Kita bersyukur memasuki 2019 dengan penuh optimisme dan tentunya dengan rasa kegembiraan. Indikator-indikator dalam pertumbuhan ekonomi juga tercatat mengalami perbaikan yang sangat cukup baik sampai saat ini," ujar dia di Jakarta, Jumat (11/1/2019) Liputan 6. Contoh kecil dari kemitraan dalam keseimbangan ekonomi sebagai berikut. Susu merupakan salah satu asupan penuh nutrisi yang paling disukai dan mudah diserap tubuh. Minuman ini secara alami mengandung nutrisi penting, seperti vitamin A, D, B12, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc, dan lainnya. Susu juga bermanfaat untuk anak-anak dan orang dewasa. Mulai dari menjaga kesehatan tulang dan gigi, sebagai sumber tenaga, dan sebagainya. Namun, tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih kalah tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga. Menurut data yang dihimpun oleh tim Lokadata Beritagar.id, dari angka konsumsi susu di Indonesia, sekitar 70 persen asupannya didapat dari susu impor. Adapun impor susu dilakukan sebab saat ini produksi susu dalam negeri hanya mampu memenuhi sebanyak 30 persen dari kebutuhan nasional. Usaha pemerintah dalam menggalakkan minum susu di kalangan anak dan orang dewasa pun berujung dilema. Sebab, upaya untuk menggalakkan gerakan minum susu tidak akan seimbang dengan peningkatan produksi susu dalam negeri. Peningkatan produksi susu dalam negeri pun perlu dukungan penuh dari pemerintah, tidak bisa setengah-setengah. Peternakan sapi perah lokal
  • 13. 12 membutuhkan beberapa hal yang harus diseriusi, mulai dari pembibitan, budi daya, sampai pembentukan badan usaha. Untuk segi pembibitan dan budi daya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian meluncurkan program pada 2016. Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS SIWAB). Pemerintah dalam upaya menggenjot produksi susu segar dalam negeri (SSDN), baru berdampak meningkatkan jumlah insentif kepada peternak sapi perah dalam bentuk beragam fasilitas. Fasilitas yang diberikan adalah kredit usaha rakyat (KUR) untuk sapi perah, pemberian asuransi ternak sapi perah bersubsidi, dan penyaluran pembiayaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari beberapa BMUN seperti Sucofindo, Pelindo, dan Jasindo. Jadi peran pemerintah sangat penting dalam mengendalikan ekonomi Negara, upaya pemerintah dari segi pembibitan dan budi daya, membatasi importer susu dari luar negeri hingga mewajibkan industri atau pabrik susu menggandeng peternak sapi lokal sebagai mitra dalam menyediakan sumber daya. Kebijakan ini akan menguntungkan semua pihak, baik dari perusahaan maupun peternak. Ekonomi peternak akan meningkat, yang sebelumnya hanya mendapat keuntungan dari kegiatan jual beli sapi, akan mendapat keuntungan dari menjual susu sapi ke pabrik susu. Keuntungan dari perusahaan atau pabrik susu adalah mereka tak perlu banyak-banyak melakukan import susu dari luar, selain program pemerintah tercapai, pendapatan Negarapun akan meningkat dan apabila bila dapat di aplikasikan sesuai dengan nilai-nilai islam dalam bisnis secara terus menerus ekonomi akan mencapai keseimbangan. Penerapan nilai-nilai islam dalam bisnis Dalam islam terdapat berbagai nilai-nilai yang dapat digali untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari nilai-nilai yang berkaitan dengan Tuhan, hubungan dengan sesama makhluk, hingga nilai-nilai dengan dalam berperilaku.
  • 14. 13 Tauhid merupakan prinsip utama di dalam beragama. Prinsip ini menunjukan bahwa setiap manusia diciptakan adalah sama kedudukannya dan tidak ada yang memosisikan dirinya sebagai yang disembah dan yang lain adalah penyembah tetap satu-satunya yang bias disembah adalah Allah swt. Amanah adalah kepercayaan atau pertanggung jawaban moral atas segala tugas atau kewajiban yang diemban seseorang, termasuk pula segala yang telah ditetapkan Allah kepada hamba-Nya. Maslahah merupakan segala kegiatan produksi harus bias memberikan kemaslahatan maksimum pada konsumen dan produsen yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti kebutuhan manusia pada tingkat moderat, menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya, persediaan barang dan jasa dimasa depan, dan tidak merusak lingkungan hanya untuk mendapatkan keuntungan materi atau memnuhi kebutuhan manusia. Ikhlas adalah sengaja melakuam sesuatu semata-mata mencari keridhaam Allah dan memurnikan perbuatan dalam segala bentuk kesenangan duniawi. Sedangkan ’adl yaitu meluruskan atau berada pada suatu keadaan yang seimbang, bersikapa adil. Dan ihsan adalah melakukan perbuatan baik karena dilandasi kasih saying sehingga perbuatan baik tersebut melebihi ketentuan yang ada. Istikhlaf yaitu apa saja yang dimiliki manusia merupakan titipan Allah semata. Sementara ukhuwah adlah hubungan yang menyatu diantara umat manusia, antara umat manusia dengan yang lainnya dan antara manusia dengan lingkungannya. Sedangkan shidiq merupakan kesesuaian antara ucapan dengan kenyataan atau antara keadaan yang terlihat dengan yang tersembunyi, yang dimaksud adalah Kejujuran.21 21 FORDEBI, ADESy. Ekonomi danBisnis Islam.Depok: Rajawali Pers. Tahun 2017.Hal.90-91
  • 15. 14 Prinsip Bisnis dalam Islam Ada lima prinsip yang mendasari etika Bisnis Islam yaitu : 1. Unity (Kesatuan) Merupakan refleksi konsep tauhid yang memadukan seluruh aspek kehidupan baik ekonomi, sosial, politik budaya menjadi keseluruhan yang homogen, konsisten dan teratur. Adanya dimensi vertikal (manusia dengan penciptanya) dan horizontal (sesama manusia). Prakteknya dalam bisnis : a. Tidak ada diskriminasi baik terhadap pekerja, penjual, pembeli, serta mitra kerja lainnya (QS. 49:13). b. Terpaksa atau dipaksa untuk menaati Allah SWT (QS. 6:163) c. Meninggalkan perbuatan yang tidak beretika dan mendorong setiap individu untuk bersikap amanah karena kekayaan yang ada merupakan amanah Allah (QS. 18:46) 2. Equilibrium (Keseimbangan) Keseimbangan, kebersamaan, dan kemoderatan merupakan prinsip etis yang harus diterapkan dalam aktivitas maupun entitas bisnis (QS. 2:195; QS. 25:67-68, 72-73; QS.17:35;QS. 54:49; QS. 25:67). Prakteknya dalam bisnis : a. Tidak ada kecurangan dalam takaran dan timbangan b. Penentuan harga berdasarkan mekanis me pasar yang normal. 3. Free Will ( Kebebasan Berkehendak) Kebebasan disini adalah bebas memilih atau bertindak sesuai etika atau sebaliknya : “ Dan katakanlah (Muhammad) kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, barang siapa yang menghendaki (beriman) hendaklah ia beriman dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah ia kafir” (QS. 18:29). Jadi, jika seseorang menjadi muslim maka ia harus menyerahkan kehendaknya kepada Allah. Aplikasinya dalam bisnis : a. Konsep kebebasan dalam Islam lebih mengarah pada kerja sama, bukan persaingan apalagi sampai mematikan usaha satu sama lain. Kalaupun ada persaingan dalam usaha maka, itu berarti persaingan dalam berbuat kebaikan atau fastabiq al-khairat (berlombalomba dalam kebajikan).
  • 16. 15 b. Menepati kontrak, baik kontrak kerja sama bisnis maupun kontrak kerja dengan pekerja. “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji” (QS. 5:1). 4. Responsibility (Tanggung Jawab) Merupakan bentuk pertanggungjawaban atas setiap tindakan. Prinsip pertanggungjawaban menurut Sayid Quthb adalah tanggung jawab yang seimbang dalam segala bentuk dan ruang lingkupnya, antara jiwa dan raga, antara orang dan keluarga, antara individu dan masyarakat serta antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Aplikasinya dalam bisnis : a. Upah harus disesuaikan dengan UMR (upah minimum regional). b. Economic return bagi pemebri pinajam modal harus dihitung berdasarkan perolehan keuntungan yang tidak dapat dipastikan jumlahnya dan tidak bisa ditetapkan terlebih dahulu seperti dalam sisitem bunga. c. Islam melarang semua transaksi alegotoris seperti gharar, system ijon, dan sebagainya. 5. Benevolence (Kebenaran) Kebenaran disini juga meliputi kebajikan dan kejujuran. Maksud dari kebenaran adalah niat, sikap dan perilaku benar dalam melakukan berbagai proses baik itu proses transaksi, proses memperoleh komoditas, proses pengembangan produk maupun proses perolehan keuntungan. Aplikasinya dalam bisnis menurut Al-Ghazali : a. Memberikan zakat dan sedekah. b. Memberikan kelonggaran waktu pada pihak terutang dan bila perlu mengurangi bebanutangnya. c. Menerima pengembalian barang yang telah dibeli. d. Membayar utang sebelum penagihan datang. e. Adanya sikap kesukarelaan antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi, kerja sama atau perjanjian bisnis. f. Adanya sikap ramah, toleran, baik dalam menjual, membeli dan menagih utang. g. Jujur dalam setiap proses transaksi bisnis. h. Memenuhi perjanjian atau transaksi bisnis.