1. SISTEM EKONOMI ISLAM
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
yang diampu oleh Nur Rofiq, S.Pd.I., M.Pd.I.
Oleh: Kelompok 6
1. Arief Priandi Surya Adi 1810601096
2. Faishal Rifqi Putu Haryoko 1810601100
3. Tofik Supriyadi 1810601039
HUKUM
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TIDAR
2018/2019
2. ii
SISTEM EKONOMI ISLAM
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
yang diampu oleh Nur Rofiq, S.Pd.I., M.Pd.I.
Oleh: Kelompok 6
1. Arief Priandi Surya Adi 1810601096
2. Faishal Rifqi Putu Haryoko 1810601100
3. Tofik Supriyadi 1810601039
HUKUM
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TIDAR
2018/2019
3. iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat
limpahan nikmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini yang berjudul “Sistem Ekonomi Islam”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang konstruktif dari
pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Magelang, November 2018
Penyusun
4. iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 3
A. SISTEM EKONOMI ISLAM ........................................................................................ 3
2.1. Pengertian ........................................................................................................... 3
2.2. Prinsip-Prinsip Sistem Ekonomi Islam ............................................................... 4
2.3. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Islam ......................................................................... 5
B. PERAN PEMERINTAH DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM ........................................ 6
2.4. Dukungan Pemerintah Pada Sistem Ekonomi Islam........................................... 6
BAB III.................................................................................................................................. 7
SIMPULAN DAN SARAN....................................................................................................... 7
3.1. Simpulan .................................................................................................................. 7
3.2. Saran ........................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9
5. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangannya saat ini ekonomi Islam telah berkembang
dengan pesat di Indonesia. Perkembangannya tersebut tidak hanya meliputi
praktik lembaga keuangan Islam, tetapi sudah mencapai tataran pembahasan
teori dan metodologi. Berbagai diskusi dan pemikiran mengenai ekonomi
Islam banyak diperbincangkan dan dicarikan formulasi teorinya oleh para
cendikiawan muslim di seluruh dunia. Berkaitan dengan perkembangannya
tersebut, ekonomi Islam terus melakukan perumusan-perumusan teori dan
pengkajian ulang terhaadap rumusan ekonomi konvensional, yang telah
mapan saat ini, karena pada kenyataanya banyak fenomena-fenomena yang
gagal dijelaskan oleh sistem ekonomi konvensional. Salah satu kritik, selain
penggunaan bunga sebagai riba dalam kegiatan ekonomi, ekonomi Islam
yang menjatuhkan kemapanan sistem ekonomi konvensional adalah kritik
terhadap analisis pareto optimum.
Pareto optimum adalah suatu kondisi keseimbangan umum yang ingin
dicapai dalam setiap kegiatan ekonomi dalam pasar ekonomi konvensional.
Pareto optimum menggambarkan suatu keseimbangan yand efisien, dimana
dalam kondisi pareto masyarakat sebagai pelaku ekonomi tidak dapat
meningkatkan tingkat kepuasaan optimalnya tanpa merugikan tingkat
kepuasan orang lain. Bila kondisi tersebut telah tercapai maka sesungguhnya
telah dicapai suatu kesejahteraan bagi masyarakat. Kondisi seperti inilah yang
ingin dicapai sitem ekonomi konvensional.
6. 2
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi Islam?
2. Bagaimana prinsip-prinsip sistem ekonomi Islam?
3. Bagaimana peranan pemerintah dalam menanggapi sistem ekonomi
Islam?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui definisi dari sistem ekonomi Islam.
2. Dapat memehami dasar-dasar sistem ekonomi Islam.
3. Dapat mengetahui peranan pemerintah dalam menyikapi sistem ekonomi
Islam.
7. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM EKONOMI ISLAM
2.1. Pengertian
Sistem ekonomi Islam sesuai dengan namanya adalah suatu sistem
ekonomi yang berdasarkan nilai-nilai Islam, dalam hal ini Al-Quran dan Al-
Hadis sebagai sumber utamanya. Para pemikir ekonomi Islam banyak yang
mencoba mendefinisikan ilmu ekonomi Islam dengan lebih khusus lagi.
Umer Chapra, salah seorang pemikir modern ekonomi Islam,
mendefinisikan ekonomi Islam sebagai, “cabang ilmu pengetahuan yang
membantu mewujudkan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan
distribusi sumber-sumber daya yang langka yang sesuai dengan magashid,
tanpa mengekang kebebasan individu secara berlebihan, menimbulkan
ketidakseimbangan makroekonomi dan ekologi, atau melemahkan keluarga
dan solidaritas sosial dan jalinan moral dari masyarakat.” Sedangkan, M.A.
Mannan mendefinisikannya, “…ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah ekonomi dari orang-orang yang memiliki nilai Islam.”
Sistem ekonomi Islam bukanlah suatu sistem yang setengah-
setengah. Artinya sistem ekonomi Islam tidak hanya menunjukkan
bagaimana cara untuk melakukan kegiatan perekonomian agar
menguntungkan pelaku ekonomi tersebut, tetapi juga prinsip-prinsip Islami
yang melandasi setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan para pelaku
ekonomi. Prinsip-prinsip relijius itu menjadi faktor yang amat penting
karena berlandaskan ajaran dan prinsip Islam-lah sistem ekonomi Islam
dibangun. Jadi Islam sebagai agama tidak hanya mengatur masalah tauhid,
ibadah, dan akhlaq, tetapi juga muamalah atau implementasi ajaran Islam
dalam setiap sendi-sendi kehidupan. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam,
8. 4
yang dibawa Nabi Muhammad SAW, sebagai rahmat kepada alam semesta
ini dan tujuan umat muslim agar selamat dunia-akhirat.
Oleh karena itu, dalam mencari kemakmuran dan nafkah di dunia
ini, melalui kegiatan ekonomi, umat Islam harus memperhatikan syariah
yang telah digariskan Al-Quran dan Al-Hadis. Islam tidak mencegah orang
untuk menjadi kaya berkat usahanya, namun perlu diingat dalam mencapai
kekayaan tersebut haruslah sesuai dengan syariah Islam dan menimbun
kekayaan serta menghambur-hamburkan uang bukanlah perbuatan yang
Islami. Islam juga mengajarkan bahwa dalam setiap kekayaan umat Islam
ada sebagian yang dimiliki umat Islam. Hal ini menjamin kepemilikan
pribadi namun di sis lain juga menjamin terjadinya distribusi pendapatan
yang merata. Hal ini yang tidak ditemukan dalam sistem ekonomi lain, baik
kapitalis atau sosialis.
2.2. Prinsip-Prinsip Sistem Ekonomi Islam
Secara umum dan ringkas, sistem ekonomi Islam dibangun atas
prinsip-prinsip berikut:
1. Alam ini mutlak milik Allah Swt.
2. Alam merupakan nikmat karunia Allah yang diperuntukkan bagi
manusia untuk dimanfaatkan.
3. Alam karunia Allah ini untuk dinikmati dan dimanfaatkan dengan tidak
melampaui batas-batas ketentuan.
4. Hak milik perseorangan diakui sebagai hasil jerih payah usaha yang
halal dan hanya boleh dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.
5. Allah melarang menimbun kekayaan tanpa ada manfaat bagi sesama
manusia.
6. Di dalam harta orang kaya itu terdapat hak orang miskin, fakir, dan lain
sebagainya.
9. 5
Berangkat dari prinsip-prinsip Islam tersebut sistem ekonomi Islam
dirancang bangun. Bandingkanlah dengan sistem ekonomi kapitalis yang
berprinsip berkorban sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya. Prinsip ekonomi demikian, dipergunakan oleh pedagang
dan pengusaha yang mencari keuntungan, serta konsumen untuk
mendapatkan sisa guna sebesar-besarnya melebihi biaya yang dikeluarkan
dan kemampuannya. Prinsip ekonomi kapitalis pada akhirnya cenderung
menyebabkan seseorang untuk berlaku rakus dan tamak terhdap pencarian
keuntungan dan pemenuhan kebutuhan. Pada tataran seperti inilah sistem
ekonomi kapitalis dibangun. Termasuk analisis keseimbangan pareto
optimum.
2.3. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Islam
Di antara ciri-ciri ekonomi Islam ialah:
1. Melibatkan Tuhan
2. Berlandaskan taqwa
3. Penuh suasana kekeluargaan
4. Penuh kasih sayang
5. Keuntungan perniagaan untuk masyarakat
6. Tidak ada hutang berunsur riba
10. 6
B. PERAN PEMERINTAH DALAM SISTEM EKONOMI
ISLAM
2.4. Dukungan Pemerintah Pada Sistem Ekonomi Islam
Meski sudah menunjukkan eksistensinya, masih banyak kendala
yang dihadapi bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Soal
pemahaman masyarakat hanya salah satunya. Kendala lainnya yang cukup
berpengaruh adalah dukungan penuh dari para pengambil kebijakan di
negeri ini, terutama menteri-menteri dan lembaga pemerintahan yang
memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan ekonomi.
Menurutnya, para ekonom yang ada di kabinet saat ini sebaiknya
meninggalkan sistem ekonomi kapitalis dan mengikuti aturan main
kapitalis, sehingga bisa keluar dari krisis. Saat ini para pelaku ekonomi
islam belum terlalu menuntut pemerintah untuk lebih berpihak pada sistem
ekonomi islam.
Kendala lainnya adalah masalah regulasi. Penerapan syariah yang
makin meluas dari industri keuangan dan permodalan membutuhkan
regulasi yang tidak saling bertentangan atau tumpang tindih dengan aturan
sistem ekonomi konvensional. Para pelaku ekonomi islam sangat
mengharapkan regulasi untuk sistem ekonomi islam ini bisa memudahkan
mereka untuk berekspansi bukan malah membatasi. Saat ini, peraturan
tentang permodalan masih menjadi kendala perbankan syariah untuk
melakukan penetrasi dan ekpansi pasar.
11. 7
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1. Simpulan
Sistem ekonomi Islam tidak sama dengan sistem-sistem ekonomi
yang lain. Ia berbeda dengan sistem ekonomi yang lain. Ia bukan dari hasil
ciptaan akal manusia seperti sistem kapitalis dan komunis. Ia adalah
berpandukan wahyu dari Allah Swt.
Sistem ciptaan akal manusia ini hanya mengambil kira perkara-
perkara lahiriah semata-mata tanpa menitikberatkan soal hati, roh dan jiwa
manusia. Hasilnya, matlamat lahiriah itu sendiri tidak tercapai dan manusia
menderita dan tersiksa kerananya. Berlaku penindasan, tekanan dan
ketidakadilan. Yang kaya bertambah kaya dan yang miskin bertambah
miskin. Ekonomi Islam pula.sangat berbeda.
3.2. Saran
Sistem ekonomi Islam merupakan perwujudan dari paradigma Islam.
Pengembangan sistem ekonomi Islam bukan untuk menyaingi sistem
ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk
mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk
menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada. Islam
diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia
guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di
akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat
Muslim tetapi, seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak
hanya sekedar dapat memnuhi kebutuhan hidup secara limpah ruah di
12. 8
dunia,tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan sebagai bekal di akhirat
nanti.jadi harus ada keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan di dunia
maupun di akhirat nanti.
13. 9
DAFTAR PUSTAKA
Chapra, M. Umer. The Future of Economics: An Islamic Perspective, terj. Jakarta:
SEBI, 2001
Departemen Agama RI. Islam untuk Disiplin Ilmu Ekonomi. Jakarta: Departemen
Agama RI, 2002
Karim, Adiwaraman, Ir., SE, MA. Ekonomi Mikro Islami Ed. II. Jakarta: IIIT
Indonesia, 2003
Nasution, Mustafa E. Beberapa Pemikiran tentang Keuangan Publik Islam. Jurnal
Mini Economica Edisi 34 thn. 2004
Pindyck, Robert S. dan Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics 5th
Ed. New Jersey:
Prentice-Hall Inc., 2001