SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan
antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas. Atau dengan kata lain, problema dasar dari Ekonomi adalah
bagaimana menggunakan semua sumber daya yang terbatas, untuk selanjutnya dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat sebaik-baiknya. Permasalahan itu kemudian
menyebabkan kelangkaan, juga menyebabkan beberapa perilaku yang berasal dari
produsen dan konsumen.
Adapun perilaku produsen adalah menghasilkan produksi berupa barang dan jasa.
Tanpa kegiatan produksi, maka konsumen tidak dapat mengonsumsi barang dan jasa yang
dibutuhkannya. Kegiatan produksi dan konsumsi adalah sebuah mata rantai yang saling
berkaitan dan tidak bisa saling dilepaskan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang berlaku
dalam kegiatan konsumsi pada dasarnya juga akan menjadi prinsip dalam kegiatan
produksi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan mencoba menguraikan materi
mengenai perilaku produsen, yang meliputi motivasi dan tujuannya dalam berproduksi,
perilaku yang berkaitan dengan upaya meraih mashalahah, hingga prinsip dan nilai yang
harus dipegang produsen itu sendiri. Maka dari itu, makalah ini diberi judul “Perilaku
Produsen Dalam Islam”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perilaku Produsen dalam berproduksi menurut pandangan islam ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Perilaku Produsen dalam berproduksi menurut
pandangan islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Produksi Menurut Islam
Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak
manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga
peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya
manusia dengan alam.
Dr. Muhammad Rawwas Qalahji memberikan padanan kata “produksi” dalam bahasa
Arab dengan kata al-intaj yang secara harfiyah dimaknai dengan ijadu sil’atin
(mewujudkan atau mengadakan sesuatu) atau khidmatu mu’ayyanatin bi istikhdami
muzayyajin min ‘anashir alintaj dhamina itharu zamanin muhaddadin (pelayanan jasa
yang jelas dengan menuntut adanya bantuan penggabungan unsur-unsur produksi yang
terbingkai dalam waktu yang terbatas). Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari
konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa,
kemudian dikonsumsi oleh para konsumen.
Beberapa ahli ekonomi islam memberikan definisi yang berbeda mengenai
pengertian produksi, meskipun substansinya sama. Berikut pengertian produksi menurut
para ekonomi muslim kontemporer.
1. Kahf (1992)
Kegiatan produksi dalam perspektif Islam adalah usaha manusia untuk memperbaiki
tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk
mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam Islam, yaitu kebahagiaan dunia
dan akhirat (falah).
2. Mannan (1992)
Menekankan pentingnya motif Altruisme bagi produsen yang Islami, sehingga ia
menyikapi dengan hati-hati konsep Pareto Optimality dan Given Demand Hypothesis
yang banyak dijadikan sebagai konsep dasar produksi dalam ekonomi konvensional.
3. Rahman (1995)
Menekankan pentingnya keadilan dan kemerataan produksi (distribusi output
produksi secara merata ke seluruh lapisan masyarakat).
4. Ul Haq (1996)
Tujuan produksi adalah memenuhi kebutuhan yang bersifat fardhu kifayah, yaitu
kebutuhan yang bagi banyak orang pemenuhannya menjadi keharusan.
5. Siddiqi (1992)
Produksi sebagai proses penyediaan barang dan jasa dengan memperhatikan
keadilan dan mashlahahnya bagi masyarakat. Sepanjang produsen telah berlaku
adil dan membawa kebaikan bagi masyarakat, ia telah bertindak secara Islami.
3
Manusia dengan akalnya yang sempurna telah diperintahkan oleh Allah untuk dapat
terus mengoleh alam ini bagi kesinambungan alam itu sendiri, dalam hal ini nampaklah
segala macam kegiatan produksi amat bergantung kepada siapa yang memproduksi
(subyek) yang diharapkan dapat menjadi pengolah alam ini menuju kepada kebahagiaan
dunia dan akhirat. Ayat yang berkaitan dengan produksi terdapat dalam Surat Al-
Baqarah: 272
“bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi
Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa
saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk
kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari
keridhaan Allah. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan
diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya
(dirugikan)”.
Kegiatan produksi merupakan respon terhadap kegiatan konsumsi, atau sebaliknya.
Kegiatan produksi dan konsumsi merupakan sebuah mata rantai yang saling berkait satu
dengan yang lainnya. Oleh karena itu, kegiatan produksi harus sepenuhnya sejalan dengan
kegiatan konsumsi. Apabila keduanya tidak sejalan, maka tentu saja kegiatan ekonomi
tidak berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam konsep ekonomi konvensional, produksi dimaksudkan untuk memperoleh laba
sebesar besarnya, berbeda dengan tujuan produksi dalam islam yang bertujuan untuk
memberikan Mashlahah yang maksimum bagi konsumen. Walaupun dalam ekonomi
islam tujuan utamannya adalah memaksimalkan mashlahah, memperoleh laba tidaklah
dilarang selama berada dalam bingkai tujuan dan hukum islam. Secara lebih spesifik,
tujuan kegiatan produksi adalah meningkatkan kemashlahatan yang bisa diwujudkan
dalam berbagai bentuk diantaranya:
1. Pemenuhan kebutuhan manusai pada tingkat moderat.
2. Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya.
3. Menyiapkan persediaan barang/jasa dimasa depan.
4. Pemenuhan sarana bagi kegaitan social dan ibadah kepada Allah.
Tujuan produksi yang pertama sangat jelas, yaitu pemenuhan sarana kebutuhan
manusia pada takaran moderat. Hal ini akan menimbulkan setidaknya dua implikasi.
Pertama, produsen hanya menghasilkan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan
meskipun belum tentu merupakan keinginan konsumen. Barang dan jasa yang dihasilkan
harus memiliki manfaat riil bagi kehidupan yang islami. Kedua, kuantitas produksi tidak
akan berlebihan, tetapi hanya sebatas kebutuhan yang wajar. Produksi barang dan jasa
secara berlebihan tidak saja menimbulkan mis-alokasi sumber daya ekonomi dan
kemubadziran, tetapi juga menyebabkan terkurasnya sumber daya ekonomi ini secara
cepat.
Tujuan yang terakhir yaitu pemenuhan sarana bagi kegiatan social dan ibadah kepada
Allah. Sebenarnya ini merupakan tujuan produksi yang paling orisinal dari ajaran islam.
4
Dengan kata lain, tujuan produksi adalah mendapatkan berkah, yang secara fisik belum
tentu dirasakan oleh pengusaha itu sendiri.
B. Perilaku Dalam Produksi Dalam Ekonomi Islam
Akhlak akan mendasari bagi seluruh aktivitas ekonomi, termasuk aktivitas ekonomi
produksi.
Menurut Yusuf Qardhawi dikatakan, bahwa “akhlak merupakan hal yang utama
dalam produksi yang wajib diperhatikan kaum muslimin, baik secara individu maupun
bersama-sama, yaitu bekerja pada bidang yang dihalalkan oleh Allah SWT, dan tidak
melampaui apa yang di haramkan oleh Allah SWT.” Dalam usaha bidang ekonomi tujuan
utama adalah mencari keuntungan maksimum dengan mengatur penggunaan factor
produksi seefisien mungkin, sehingga usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai
dengan cara yang paling efisien.dalam usaha seorang muslim belum tentu seperti itu.
Beberapa aspek dalam melakukan produksi oleh seorang muslim adalah :
1. Berproduksi adalah ibadah, sama saja seorang muslim mengaktualisasikan Ibadah
bersama dengan bisnis yang dijalankan.
2. Factor produksi yang digunakan untuk menyelenggarakan produksi sifatnya tidak
terbatas, untuk menggunakan manusia perlu berusaha mengoptimalkan segala
kemampuan yang telah Allah berikan. Seorang muslim tidak akan kecil hati bahwa
sesungguhnya rizki adalah dari Allah.
3. Seorang muslim yakin bahwa Sesuatu yang dikerjakan dengan ajaran islam tidak
membuat hidupnya menjadi sulit.
4. Berproduksi bukan hanya mencari keuntungan belaka. Dalam islam harta adalah
titipan Allah sebagai amanah untuk dikelola mencapai kemaslahatan.
5. Seorang muslim menghindari praktek produksi yang mengandung unsur haram atau
riba, pasar gelap dan spekulasi.
C. Motif Berproduksi Dalam Islam
Kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan yang
menciptakan manfaat (utility) baik dimasa kini maupun dimasa mendatang (M.Frank,
2003). Dengan pengertian yang luas tersebut, kita memahami kegitan produksi tidak
terlepas dari keseharian manusia.
Motif maksimalisasi kepuasan dan maksimalisasi keuntungan yang menjadi
pendorong utama sekaligus tujuan dari keputusan ekonomi dalam pandangan ekonomi
konvensional bukannya salah ataupun dilarang dalam Islam. Islam ingin
mendudukkannya pada posisi yang benar, yakni semua itu dalam rangka maksimalisasi
kepuasan dan keuntungan di akhirat. Perlu diingat sejarah pemikiran ekonomi dan ilmu
pengetahuan pada umumnya yang bangkit sejak jaman Renaisans, suatu jaman dimana
5
terjadi perubahan ukuran kebenaran dari yang semula bersandar kepada wahyu dan
dogma gereja menjadi bersandar kepada logika, bukti-bukti empiris, positivisme.
Perubahan ukuran kebenaran tersebut membuat ilmu pengetahuan maju pesat, akan tetapi
ia menjadi sangat sekuler.
Dalam pandangan konvensional, motivasi utama produsen adalah mencapai
keuntungan maksimal, yaitu sebagai profit seeker sekaligus profit maximizer, baik untuk
jangka panjang (long run) maupun jangka pendek (short run). Sedangkan tugas sosial
merupakan kewajiban pemerintah.
Sebagai akibatnya, fokus dari kegiatan produksi adalah mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya sehingga seringkali merugikan pihak lain. Sebagai contoh, praktik
illegal logging.
Dalam perspektif Islam, tujuan produksi adalah mashlahah maximizer sebagaimana
konsumsi. Mencari keuntungan dalam Islam tidak pernah dilarang sepanjang berada
dalam bingkai tujuan dan hukum Islam.
D. Nilai – Nilai Islam Dalam Berproduksi
Upaya produsen untuk memperoleh mashlahah yang maksimum dapat terwujud
apabila produsen mengaplikasikan nilai-nilai islam. Dengan kata lain, seluruh kegiatan
produksi terikat pada tatanan nilai moral dan teknikal yang islami. Metwally mengatakan,
“perbedaan dari perusahan-perusahan non muslim tak hanya pada tujuannya, tetapi juga
pada kebijakan-kebijakan ekonomi dan strategi pasarnya.
Nilai-nilai islam yng relevan dengan produksi dikembangkan dari tiga nilai utama
dalam ekonomi islam, yaitu: khilafah, adil, dan takaful secara lebih rinci nilai-nilai islam
dalam produksi meliputi:
1. Berwawasan jangka panjang, yaitu berorientasi kepada tujuan akhirat;
2. Menepati janji dan kontrak, baik dalam lingkup internal atau eksternal;
3. Memenuhi takran, ketepatan, kelugasan dan kebenaran;
4. Berpegang teguh pada kedisiplinan dan dinamis;
5. Memuliakan prestasi/produktifitas;
6. Mendorong ukhuwah antarsesama pelaku ekonomi;
7. Menghormati hak milik individu;
8. Mengikuti syarta sah dan rukun akad/transaksi;
9. Adil dalam bertransaksi;
10. Memiliki wawasan social;
11. Pembayaran upah tepat waktu dan layak;
12. Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalm islam.
Penerapan nilai-nilai diatas dalam produksi tidak saja akan mendatangkan
keuntungan bagi produsen, tetapi sekaligus mendatangkan berkah. Kombinasi keuntungan
6
dan berkah yang diproleh oleh produsen merupakan satu mashlahah yang akan member
kontribusi bagi tercapinya falah. Dengan cara ini, maka produsen akan memperoleh
kebahagiaan hakiki, yaitu kemuliaan tidak saja di dunia tetapi juga diakhirat.
E. Pola Produksi
Berdasarkan pertimbangan kemashlahatan (altruistic considerations) itulah, menurut
Muhammad Abdul Mannan, pertimbangan perilaku produksi tidak semata-mata
didasarkan pada permintaan pasar (given demand conditions). Kurva permintaan pasar
tidak dapat memberikan data sebagai landasan bagi suatu perusahaan dalam mengambil
keputusan tentang kuantitas produksi. Sebaliknya dalam sistem konvensional, perusahaan
diberikan kebebasan untuk berproduksi, namun cenderung terkonsentrasi pada output
yang menjadi permintaan pasar (effective demand), sehingga dapat menjadikan
kebutuhan riil masyarakat terabaikan.
Dari sudut pandang fungsional, produksi atau proses pabrikasi (manufacturing)
merupakan suatu aktivitas fungsional yang dilakukan oleh setiap perusahaan untuk
menciptakan suatu barang atau jasa sehingga dapat mencapai nilai tambah (value added).
Dari fungsinya demikian, produksi meliputi aktivitas produksi sebagai berikut; apa yang
diproduksi, berapa kuantitas produksi, kapan produksi dilakukan, mengapa suatu produk
diproduksi, bagaimana proses produksi dilakukan dan siapa yang memproduksi?
Berikut akan dijelaskan sekilas mengenai ketujuh aktivitas produksi.
1. Apa yang diproduksi
Terdapat dua pertimbangan yang mendasari pilihan jenis dan macam suatu produk
yang akan diproduksi; ada kebutuhan yang harus dipenuhi masyarakat (primer,
sekunder, tertier) dan ada manfaat positif bagi perusahan dan masyarakat (harus
memenuhi kategori etis dan ekonomi)
2. Berapa kuantitas yang diproduksi; bergantung kepada motif dan resiko
Jumlah produksi di pengaruhi dua faktor; intern dan ekstern; faktor intern meliputi
sarana dan prasarana yang dimiliki perusahan, faktor modal, faktor SDM, faktor
sumber daya lainnya. Adapun faktor ekstern meliputi adanya jumlah kebutuhan
masyarakat, kebutuhan ekonomi, market share yang dimasuki dan dikuasai,
pembatasan hukum dan regulasi.
3. Kapan produksi dilakukan Penetapan waktu produksi, apakah akan mengatasi
kebutuhan eksternal atau menunggu tingkat kesiapan perusahaan.
7
4. Mengapa suatu produk diproduksi
a. Alasan ekonomi
b. Alasan kemanusiaan
c. Alasan politik
5. Dimana produksi itu dilakukan
a. Kemudahan memperoleh suplier bahan dan alat-alat produksi
b. Murahnya sumber-sumber ekonomi
c. Akses pasar yang efektif dan efisien
d. Biaya-biaya lainnya yang efisien
6. Bagaimana proses produksi dilakukan: input- proses – out put - out come
7. Siapa yang memproduksi; negara, kelompok masyarakat, individu
Dengan demikian masalah barang apa yang harus diproduksi (what), berapa
jumlahnya (how much), bagaimana memproduksi (how), untuk siapa produksi tersebut
(for whom), yang merupakan pertanyaan umum dalam teori produksi tentu saja merujuk
pada motifasi-motifasi Islam dalam produksi.
F. Etika Produksi
Etika sebagai praktis berarti : nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktikan
atau justru tidak dipraktikan, walaupun seharusnya dipraktikkan. Etika sebagai refleksi
adalah pemikiran moral. Dalam etika sebagai refleksi kita berfikir tentang apa yang
dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Secara filosofi etika memiliki arti yang luas sebagai pengkajian moralitas. Terdapat tiga
bidang dengan fungsi dan perwujudannya yaitu etika deskriptif (descriptive ethics), dalam
konteks ini secara normatif menjelaskan pengalaman moral secara deskriptif berusaha
untuk mengetahui motivasi, kemauan dan tujuan sesuatu tindakan dalam tingkah laku
manusia. Kedua, etika normatif (normative ethics), yang berusaha menjelaskan mengapa
manusia bertindak seperti yang mereka lakukan, dan apakah prinsip-prinsip dari
kehidupan manusia. Ketiga, metaetika (metaethics), yang berusaha untuk memberikan arti
istilah dan bahasa yang dipakai dalam pembicaraan etika, serta cara berfikir yang dipakai
untuk membenarkan pernyataan-pernyataan etika. Metaetika mempertanyakan makna
yang dikandung oleh istilah-istilah kesusilaan yang dipakai untuk membuat tanggapan-
tanggapan kesusilaan.
Apa yang mendasari para pengambil keputusan yang berperan untuk pengambilan
keputusan yang tak pantas dalam bekerja? Para manajer menunjuk pada tingkah laku dari
atasan-atasan mereka dan sifat alami kebijakan organisasi mengenai pelanggaran etika
atau moral. Karenanya kita berasumsi bahwa suatu organisasi etis, merasa terikat dan
dapat mendirikan beberapa struktur yang memeriksa prosedur untuk mendorong
8
organisasi ke arah etika dan moral bisnis. Organisasi memiliki kode-kode sebagai alat
etika perusahaan secara umum. Tetapi timbul pertanyaan: dapatkah suatu organisasi
mendorong tingkah laku etis pada pihak manajerial-manajerial pembuat keputusan.
Jika kita berbicara tentang nilai dan akhlak dalam ekonomi dan mu’amalah Islam,
maka tampak secara jelas di hadapan kita empat nilai utama,yaitu: Rabbaniyah
(Ketuhanan), Akhlak, Kemanusiaan dan Pertengahan. Nilai-nilai ini menggambarkan
kekhasan (keunikan) yang utama bagi ekonomi Islam, bahkan dalam kenyataannya
merupakan kekhasan yang bersifat menyeluruh yang tampak jelas pada segala sesuatu
yang berlandaskan ajaran Islam. Makna dan nilai-nilai pokok yang empat ini memiliki
cabang, buah, dan dampak bagi seluruh segi ekonomi dan muamalah Islamiah di bidang
harta berupa produksi, konsumsi, sirkulasi, dan distribusi.
Raafik Isaa Beekun dalam bukunya yang berjudul Islamic Bussines Ethics
menyebutkan paling tidak ada sejumlah parameter kunci system etika Islam yang dapat
dirangkum sbb:
a. Berbagai tindakan ataupun keputusan disebut etis bergantung pada niat individu yang
melakukannya. Allah Maha Kuasa dan mengetahui apapun niat kita sepenuhnya secara
sempurna.
b. Niat baik yang diikuti tindakan yang baik akan dihitung sebagai ibadah. Niat yang
halal tidak dapat mengubah tindakan yang haram menjadi halal.
c. Islam memberikan kebebasan kepada individu untuk percaya dan bertindak
berdasarkan apapun keinginannya, namun tidak dalam hal tanggung jawab keadilan.
d. Percaya kepada Allah SWT memberi individu kebebasan sepenuhnya dari hal apapun
atau siapapun kecuali Allah.
e. Keputusan yang menguntungkan kelompok mayoritas ataupun minoritas secara
langsung bersifat etis dalam dirinya. etis bukanlah permainan mengenai jumlah.
f. Islam mempergunakan pendekatan terbuka terhadap etika, bukan sebagai system yang
tertutup, dan berorientasi diri sendiri. Egoisme tidak mendapat tempat dalam ajaran
Islam.
g. Keputusan etis harus didasarkan pada pembacaan secara bersama-sama antara Al-
Qur’an dan alam semesta.
h. Tidak seperti system etika yang diyakini banyak agama lain, Islam mendorong umat
manusia untuk melaksanakan tazkiyah melalui partisipasi aktif dalam kehidupan ini.
Dengan berprilaku secara etis di tengah godaan ujian dunia, kaum Muslim harus
mampu membuktikan ketaatannya kepada Allah SWT.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Produksi adalah menciptakan manfaat dan bukan menciptakan materi. Maksudnya
adalah bahwa manusia mengolah materi itu untuk mencukupi berbagai kebutuhannya,
sehingga materi itu mempunyai kemanfaatan. Apa yang bisa dilakukan manusia dalam
“memproduksi” tidak sampai pada merubah substansi benda. Yang dapat dilakukan manusia
berkisar pada misalnya mengambilnya dari tempat yang asli dan mengeluarkan atau
mengeksploitasi (ekstraktif).
Dalam konsep ekonomi konvensional (kapitalis) produksi dimaksudkan untuk
memperoleh laba sebesar besarnya, berbeda dengan tujuan produksi dalam ekonomi
konvensional, tujuan produksi dalam islam yaitu memberikan Mashlahah yang maksimum
bagi konsumen.
Walaupun dalam ekonomi islam tujuan utamanya adalah memaksimalkan mashlahah,
memperoleh laba tidaklah dilarang selama berada dalam bingkai tujuan dan hukum islam.
Dalam konsep mashlahah dirumuskan dengan keuntungan ditambah dengan berkah.
10
MAKALAH
PERILAKU PRODUSEN DALAM ISLAM
(MK. Etika Bisnis)
Disusun Oleh :
U S W A N A
SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
STEBI
KAMPUS GISTING – TANGGAMUS
TAHUN 2020
11
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Mata
Kuliah Etika Bisnis di Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) yang berjudul
“Prilaku Produsen Dalam Islam”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen pengampu mata
kuliah Etika Bisnis dengan tujuan agar para Mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan
wawasan tentang mata kuliah Etika Bisnis.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada :
1. Bapak ............. selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Etika Bisnis
2. Suami dan anak-anakku tercinta yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
3. Sahabat dan rekan-rekan mahasiswa STEBI yang selalu memberikan suport dan spiritnya
kepada penulis.
4. Seluruh pembaca yang budiman
Penyusunan tugas makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritiknya yang bersifat membangun agar penyusunan tugas
makalah yang akan datang dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah yang sederhana ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
USWANA
ii
12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
3. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Produksi Menurut Islam ............................................................. 2
B. Perilaku Dalam Produksi Dalam Ekonomi Islam ............................................................ 4
C. Motif Berproduksi Dalam Islam ...................................................................................... 4
D. Nilai – Nilai Islam Dalam Berproduksi ........................................................................... 5
E. Pola Produksi ................................................................................................................... 6
F. Etika Produksi .................................................................................................................. 7
BAB III. PENUTUP
KESIMPULAN ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
13
DAFTAR PUSTAKA
Hendra : http://membuatblogbaru13.blogspot.com/2015/12/makalah-teori-prilaku-produsen-
dalam.html : Gisting: 5 Oktober 2020: 14.00 WIB

More Related Content

What's hot

Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri
Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri
Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri Muhammad Khoirul Fuddin
 
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikroNurdin Al-Azies
 
Memahami perilaku ekonomi dan organisasi industri (1)
Memahami perilaku ekonomi dan organisasi industri (1)Memahami perilaku ekonomi dan organisasi industri (1)
Memahami perilaku ekonomi dan organisasi industri (1)Muhammad Khoirul Fuddin
 
Kuliah teori ekonomi tho
Kuliah teori ekonomi thoKuliah teori ekonomi tho
Kuliah teori ekonomi thoTossan Ihsan
 
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi Negara
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi NegaraPpt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi Negara
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi NegaraWahyudeni1
 
Inti masalah ekonomi
Inti masalah ekonomiInti masalah ekonomi
Inti masalah ekonomirenaldi_b
 
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)Tata
 
93020 1-529345368802
93020 1-52934536880293020 1-529345368802
93020 1-529345368802Rus Pan
 
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )Nurdin Al-Azies
 
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)PT. TERSERAH ANDA
 
Kuliah 2 sejarah kewirausahaan
Kuliah 2 sejarah kewirausahaanKuliah 2 sejarah kewirausahaan
Kuliah 2 sejarah kewirausahaanMohamad Noor Rizal
 
tugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnistugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisniswirda99
 

What's hot (20)

Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri
Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri
Memahami Perilaku Ekonomi dan Organisasi Industri
 
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
 
Memahami perilaku ekonomi dan organisasi industri (1)
Memahami perilaku ekonomi dan organisasi industri (1)Memahami perilaku ekonomi dan organisasi industri (1)
Memahami perilaku ekonomi dan organisasi industri (1)
 
Kuliah teori ekonomi tho
Kuliah teori ekonomi thoKuliah teori ekonomi tho
Kuliah teori ekonomi tho
 
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi Negara
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi NegaraPpt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi Negara
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi Negara
 
Inti masalah ekonomi
Inti masalah ekonomiInti masalah ekonomi
Inti masalah ekonomi
 
Teori Prilaku Produsen
Teori Prilaku ProdusenTeori Prilaku Produsen
Teori Prilaku Produsen
 
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)
Menentukan pilihan yang tepat (kelompok 1)
 
Sepuluh prinsip ekonomi
Sepuluh prinsip ekonomiSepuluh prinsip ekonomi
Sepuluh prinsip ekonomi
 
93020 1-529345368802
93020 1-52934536880293020 1-529345368802
93020 1-529345368802
 
Motif , tindakan, prinsip, dan politik ekonomi
Motif , tindakan, prinsip, dan politik ekonomiMotif , tindakan, prinsip, dan politik ekonomi
Motif , tindakan, prinsip, dan politik ekonomi
 
Tindakan, motif, prinsip ekonomi
Tindakan, motif, prinsip ekonomiTindakan, motif, prinsip ekonomi
Tindakan, motif, prinsip ekonomi
 
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
 
Definisi dan pengertian tindakan ekonomi tugas
Definisi dan pengertian tindakan ekonomi   tugasDefinisi dan pengertian tindakan ekonomi   tugas
Definisi dan pengertian tindakan ekonomi tugas
 
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
 
Kuliah 2 sejarah kewirausahaan
Kuliah 2 sejarah kewirausahaanKuliah 2 sejarah kewirausahaan
Kuliah 2 sejarah kewirausahaan
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Bisnis islami
Bisnis islamiBisnis islami
Bisnis islami
 
tugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnistugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnis
 
5.teori dasar ekonomi islam (2)
5.teori dasar ekonomi islam (2)5.teori dasar ekonomi islam (2)
5.teori dasar ekonomi islam (2)
 

Similar to Makalah etika bisnis

Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)shofiaputri1
 
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islamEtika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islamcupian amir zaelani
 
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi SyariahMakalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi SyariahRatna Kusuma Wardhany
 
Etika Bisnis Islam Dalam Praktik
Etika Bisnis Islam Dalam PraktikEtika Bisnis Islam Dalam Praktik
Etika Bisnis Islam Dalam PraktikNana Tauran Sidik
 
Tokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporerTokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporerari3s2482
 
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptxPertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptxnairaazkia89
 
5. Sistem Ekonomi & Etos Kerja Dlm Islam 2022.pptx
5. Sistem Ekonomi & Etos Kerja Dlm Islam 2022.pptx5. Sistem Ekonomi & Etos Kerja Dlm Islam 2022.pptx
5. Sistem Ekonomi & Etos Kerja Dlm Islam 2022.pptxDimasRomadoni
 
Produksi atau Rezeqi yang dilarang islam
Produksi atau Rezeqi yang dilarang islamProduksi atau Rezeqi yang dilarang islam
Produksi atau Rezeqi yang dilarang islamIsna Putri
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariahibnuarpan
 
Perangkat distribusi yang adil
Perangkat distribusi yang adilPerangkat distribusi yang adil
Perangkat distribusi yang adilIsna Putri
 
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslimAKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslimrimanurmalasarispd
 
Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7NofiTriyanti
 
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAMPRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAMNamaku Merah
 
Ppt ekonomi islam bab 3 & 4
Ppt ekonomi islam bab 3 & 4Ppt ekonomi islam bab 3 & 4
Ppt ekonomi islam bab 3 & 4TyoSuliez
 
Ppt produksi,konsumsi dan distribusi (revisi)
Ppt produksi,konsumsi dan distribusi (revisi)Ppt produksi,konsumsi dan distribusi (revisi)
Ppt produksi,konsumsi dan distribusi (revisi)shofiaputri1
 
EKONOMI_MIKRO_ISLAM_TEORI_KONSUMSI.pptx
EKONOMI_MIKRO_ISLAM_TEORI_KONSUMSI.pptxEKONOMI_MIKRO_ISLAM_TEORI_KONSUMSI.pptx
EKONOMI_MIKRO_ISLAM_TEORI_KONSUMSI.pptxMumud Salimudin
 

Similar to Makalah etika bisnis (20)

Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
 
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islamEtika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
 
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi SyariahMakalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
 
Etika Bisnis Islam Dalam Praktik
Etika Bisnis Islam Dalam PraktikEtika Bisnis Islam Dalam Praktik
Etika Bisnis Islam Dalam Praktik
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Tokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporerTokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporer
 
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptxPertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptx
 
5. Sistem Ekonomi & Etos Kerja Dlm Islam 2022.pptx
5. Sistem Ekonomi & Etos Kerja Dlm Islam 2022.pptx5. Sistem Ekonomi & Etos Kerja Dlm Islam 2022.pptx
5. Sistem Ekonomi & Etos Kerja Dlm Islam 2022.pptx
 
Produksi atau Rezeqi yang dilarang islam
Produksi atau Rezeqi yang dilarang islamProduksi atau Rezeqi yang dilarang islam
Produksi atau Rezeqi yang dilarang islam
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariah
 
Perangkat distribusi yang adil
Perangkat distribusi yang adilPerangkat distribusi yang adil
Perangkat distribusi yang adil
 
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslimAKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
 
Fungsi konsumsi makro eko islam
Fungsi konsumsi makro eko islamFungsi konsumsi makro eko islam
Fungsi konsumsi makro eko islam
 
prilaku konsumen
prilaku konsumenprilaku konsumen
prilaku konsumen
 
Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7
 
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAMPRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
 
Artikel sei
Artikel seiArtikel sei
Artikel sei
 
Ppt ekonomi islam bab 3 & 4
Ppt ekonomi islam bab 3 & 4Ppt ekonomi islam bab 3 & 4
Ppt ekonomi islam bab 3 & 4
 
Ppt produksi,konsumsi dan distribusi (revisi)
Ppt produksi,konsumsi dan distribusi (revisi)Ppt produksi,konsumsi dan distribusi (revisi)
Ppt produksi,konsumsi dan distribusi (revisi)
 
EKONOMI_MIKRO_ISLAM_TEORI_KONSUMSI.pptx
EKONOMI_MIKRO_ISLAM_TEORI_KONSUMSI.pptxEKONOMI_MIKRO_ISLAM_TEORI_KONSUMSI.pptx
EKONOMI_MIKRO_ISLAM_TEORI_KONSUMSI.pptx
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Makalah etika bisnis

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Atau dengan kata lain, problema dasar dari Ekonomi adalah bagaimana menggunakan semua sumber daya yang terbatas, untuk selanjutnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sebaik-baiknya. Permasalahan itu kemudian menyebabkan kelangkaan, juga menyebabkan beberapa perilaku yang berasal dari produsen dan konsumen. Adapun perilaku produsen adalah menghasilkan produksi berupa barang dan jasa. Tanpa kegiatan produksi, maka konsumen tidak dapat mengonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkannya. Kegiatan produksi dan konsumsi adalah sebuah mata rantai yang saling berkaitan dan tidak bisa saling dilepaskan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang berlaku dalam kegiatan konsumsi pada dasarnya juga akan menjadi prinsip dalam kegiatan produksi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan mencoba menguraikan materi mengenai perilaku produsen, yang meliputi motivasi dan tujuannya dalam berproduksi, perilaku yang berkaitan dengan upaya meraih mashalahah, hingga prinsip dan nilai yang harus dipegang produsen itu sendiri. Maka dari itu, makalah ini diberi judul “Perilaku Produsen Dalam Islam”. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Perilaku Produsen dalam berproduksi menurut pandangan islam ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui Bagaimana Perilaku Produsen dalam berproduksi menurut pandangan islam.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Tujuan Produksi Menurut Islam Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam. Dr. Muhammad Rawwas Qalahji memberikan padanan kata “produksi” dalam bahasa Arab dengan kata al-intaj yang secara harfiyah dimaknai dengan ijadu sil’atin (mewujudkan atau mengadakan sesuatu) atau khidmatu mu’ayyanatin bi istikhdami muzayyajin min ‘anashir alintaj dhamina itharu zamanin muhaddadin (pelayanan jasa yang jelas dengan menuntut adanya bantuan penggabungan unsur-unsur produksi yang terbingkai dalam waktu yang terbatas). Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Beberapa ahli ekonomi islam memberikan definisi yang berbeda mengenai pengertian produksi, meskipun substansinya sama. Berikut pengertian produksi menurut para ekonomi muslim kontemporer. 1. Kahf (1992) Kegiatan produksi dalam perspektif Islam adalah usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam Islam, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat (falah). 2. Mannan (1992) Menekankan pentingnya motif Altruisme bagi produsen yang Islami, sehingga ia menyikapi dengan hati-hati konsep Pareto Optimality dan Given Demand Hypothesis yang banyak dijadikan sebagai konsep dasar produksi dalam ekonomi konvensional. 3. Rahman (1995) Menekankan pentingnya keadilan dan kemerataan produksi (distribusi output produksi secara merata ke seluruh lapisan masyarakat). 4. Ul Haq (1996) Tujuan produksi adalah memenuhi kebutuhan yang bersifat fardhu kifayah, yaitu kebutuhan yang bagi banyak orang pemenuhannya menjadi keharusan. 5. Siddiqi (1992) Produksi sebagai proses penyediaan barang dan jasa dengan memperhatikan keadilan dan mashlahahnya bagi masyarakat. Sepanjang produsen telah berlaku adil dan membawa kebaikan bagi masyarakat, ia telah bertindak secara Islami.
  • 3. 3 Manusia dengan akalnya yang sempurna telah diperintahkan oleh Allah untuk dapat terus mengoleh alam ini bagi kesinambungan alam itu sendiri, dalam hal ini nampaklah segala macam kegiatan produksi amat bergantung kepada siapa yang memproduksi (subyek) yang diharapkan dapat menjadi pengolah alam ini menuju kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Ayat yang berkaitan dengan produksi terdapat dalam Surat Al- Baqarah: 272 “bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)”. Kegiatan produksi merupakan respon terhadap kegiatan konsumsi, atau sebaliknya. Kegiatan produksi dan konsumsi merupakan sebuah mata rantai yang saling berkait satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, kegiatan produksi harus sepenuhnya sejalan dengan kegiatan konsumsi. Apabila keduanya tidak sejalan, maka tentu saja kegiatan ekonomi tidak berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam konsep ekonomi konvensional, produksi dimaksudkan untuk memperoleh laba sebesar besarnya, berbeda dengan tujuan produksi dalam islam yang bertujuan untuk memberikan Mashlahah yang maksimum bagi konsumen. Walaupun dalam ekonomi islam tujuan utamannya adalah memaksimalkan mashlahah, memperoleh laba tidaklah dilarang selama berada dalam bingkai tujuan dan hukum islam. Secara lebih spesifik, tujuan kegiatan produksi adalah meningkatkan kemashlahatan yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk diantaranya: 1. Pemenuhan kebutuhan manusai pada tingkat moderat. 2. Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya. 3. Menyiapkan persediaan barang/jasa dimasa depan. 4. Pemenuhan sarana bagi kegaitan social dan ibadah kepada Allah. Tujuan produksi yang pertama sangat jelas, yaitu pemenuhan sarana kebutuhan manusia pada takaran moderat. Hal ini akan menimbulkan setidaknya dua implikasi. Pertama, produsen hanya menghasilkan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan meskipun belum tentu merupakan keinginan konsumen. Barang dan jasa yang dihasilkan harus memiliki manfaat riil bagi kehidupan yang islami. Kedua, kuantitas produksi tidak akan berlebihan, tetapi hanya sebatas kebutuhan yang wajar. Produksi barang dan jasa secara berlebihan tidak saja menimbulkan mis-alokasi sumber daya ekonomi dan kemubadziran, tetapi juga menyebabkan terkurasnya sumber daya ekonomi ini secara cepat. Tujuan yang terakhir yaitu pemenuhan sarana bagi kegiatan social dan ibadah kepada Allah. Sebenarnya ini merupakan tujuan produksi yang paling orisinal dari ajaran islam.
  • 4. 4 Dengan kata lain, tujuan produksi adalah mendapatkan berkah, yang secara fisik belum tentu dirasakan oleh pengusaha itu sendiri. B. Perilaku Dalam Produksi Dalam Ekonomi Islam Akhlak akan mendasari bagi seluruh aktivitas ekonomi, termasuk aktivitas ekonomi produksi. Menurut Yusuf Qardhawi dikatakan, bahwa “akhlak merupakan hal yang utama dalam produksi yang wajib diperhatikan kaum muslimin, baik secara individu maupun bersama-sama, yaitu bekerja pada bidang yang dihalalkan oleh Allah SWT, dan tidak melampaui apa yang di haramkan oleh Allah SWT.” Dalam usaha bidang ekonomi tujuan utama adalah mencari keuntungan maksimum dengan mengatur penggunaan factor produksi seefisien mungkin, sehingga usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang paling efisien.dalam usaha seorang muslim belum tentu seperti itu. Beberapa aspek dalam melakukan produksi oleh seorang muslim adalah : 1. Berproduksi adalah ibadah, sama saja seorang muslim mengaktualisasikan Ibadah bersama dengan bisnis yang dijalankan. 2. Factor produksi yang digunakan untuk menyelenggarakan produksi sifatnya tidak terbatas, untuk menggunakan manusia perlu berusaha mengoptimalkan segala kemampuan yang telah Allah berikan. Seorang muslim tidak akan kecil hati bahwa sesungguhnya rizki adalah dari Allah. 3. Seorang muslim yakin bahwa Sesuatu yang dikerjakan dengan ajaran islam tidak membuat hidupnya menjadi sulit. 4. Berproduksi bukan hanya mencari keuntungan belaka. Dalam islam harta adalah titipan Allah sebagai amanah untuk dikelola mencapai kemaslahatan. 5. Seorang muslim menghindari praktek produksi yang mengandung unsur haram atau riba, pasar gelap dan spekulasi. C. Motif Berproduksi Dalam Islam Kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan manfaat (utility) baik dimasa kini maupun dimasa mendatang (M.Frank, 2003). Dengan pengertian yang luas tersebut, kita memahami kegitan produksi tidak terlepas dari keseharian manusia. Motif maksimalisasi kepuasan dan maksimalisasi keuntungan yang menjadi pendorong utama sekaligus tujuan dari keputusan ekonomi dalam pandangan ekonomi konvensional bukannya salah ataupun dilarang dalam Islam. Islam ingin mendudukkannya pada posisi yang benar, yakni semua itu dalam rangka maksimalisasi kepuasan dan keuntungan di akhirat. Perlu diingat sejarah pemikiran ekonomi dan ilmu pengetahuan pada umumnya yang bangkit sejak jaman Renaisans, suatu jaman dimana
  • 5. 5 terjadi perubahan ukuran kebenaran dari yang semula bersandar kepada wahyu dan dogma gereja menjadi bersandar kepada logika, bukti-bukti empiris, positivisme. Perubahan ukuran kebenaran tersebut membuat ilmu pengetahuan maju pesat, akan tetapi ia menjadi sangat sekuler. Dalam pandangan konvensional, motivasi utama produsen adalah mencapai keuntungan maksimal, yaitu sebagai profit seeker sekaligus profit maximizer, baik untuk jangka panjang (long run) maupun jangka pendek (short run). Sedangkan tugas sosial merupakan kewajiban pemerintah. Sebagai akibatnya, fokus dari kegiatan produksi adalah mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya sehingga seringkali merugikan pihak lain. Sebagai contoh, praktik illegal logging. Dalam perspektif Islam, tujuan produksi adalah mashlahah maximizer sebagaimana konsumsi. Mencari keuntungan dalam Islam tidak pernah dilarang sepanjang berada dalam bingkai tujuan dan hukum Islam. D. Nilai – Nilai Islam Dalam Berproduksi Upaya produsen untuk memperoleh mashlahah yang maksimum dapat terwujud apabila produsen mengaplikasikan nilai-nilai islam. Dengan kata lain, seluruh kegiatan produksi terikat pada tatanan nilai moral dan teknikal yang islami. Metwally mengatakan, “perbedaan dari perusahan-perusahan non muslim tak hanya pada tujuannya, tetapi juga pada kebijakan-kebijakan ekonomi dan strategi pasarnya. Nilai-nilai islam yng relevan dengan produksi dikembangkan dari tiga nilai utama dalam ekonomi islam, yaitu: khilafah, adil, dan takaful secara lebih rinci nilai-nilai islam dalam produksi meliputi: 1. Berwawasan jangka panjang, yaitu berorientasi kepada tujuan akhirat; 2. Menepati janji dan kontrak, baik dalam lingkup internal atau eksternal; 3. Memenuhi takran, ketepatan, kelugasan dan kebenaran; 4. Berpegang teguh pada kedisiplinan dan dinamis; 5. Memuliakan prestasi/produktifitas; 6. Mendorong ukhuwah antarsesama pelaku ekonomi; 7. Menghormati hak milik individu; 8. Mengikuti syarta sah dan rukun akad/transaksi; 9. Adil dalam bertransaksi; 10. Memiliki wawasan social; 11. Pembayaran upah tepat waktu dan layak; 12. Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalm islam. Penerapan nilai-nilai diatas dalam produksi tidak saja akan mendatangkan keuntungan bagi produsen, tetapi sekaligus mendatangkan berkah. Kombinasi keuntungan
  • 6. 6 dan berkah yang diproleh oleh produsen merupakan satu mashlahah yang akan member kontribusi bagi tercapinya falah. Dengan cara ini, maka produsen akan memperoleh kebahagiaan hakiki, yaitu kemuliaan tidak saja di dunia tetapi juga diakhirat. E. Pola Produksi Berdasarkan pertimbangan kemashlahatan (altruistic considerations) itulah, menurut Muhammad Abdul Mannan, pertimbangan perilaku produksi tidak semata-mata didasarkan pada permintaan pasar (given demand conditions). Kurva permintaan pasar tidak dapat memberikan data sebagai landasan bagi suatu perusahaan dalam mengambil keputusan tentang kuantitas produksi. Sebaliknya dalam sistem konvensional, perusahaan diberikan kebebasan untuk berproduksi, namun cenderung terkonsentrasi pada output yang menjadi permintaan pasar (effective demand), sehingga dapat menjadikan kebutuhan riil masyarakat terabaikan. Dari sudut pandang fungsional, produksi atau proses pabrikasi (manufacturing) merupakan suatu aktivitas fungsional yang dilakukan oleh setiap perusahaan untuk menciptakan suatu barang atau jasa sehingga dapat mencapai nilai tambah (value added). Dari fungsinya demikian, produksi meliputi aktivitas produksi sebagai berikut; apa yang diproduksi, berapa kuantitas produksi, kapan produksi dilakukan, mengapa suatu produk diproduksi, bagaimana proses produksi dilakukan dan siapa yang memproduksi? Berikut akan dijelaskan sekilas mengenai ketujuh aktivitas produksi. 1. Apa yang diproduksi Terdapat dua pertimbangan yang mendasari pilihan jenis dan macam suatu produk yang akan diproduksi; ada kebutuhan yang harus dipenuhi masyarakat (primer, sekunder, tertier) dan ada manfaat positif bagi perusahan dan masyarakat (harus memenuhi kategori etis dan ekonomi) 2. Berapa kuantitas yang diproduksi; bergantung kepada motif dan resiko Jumlah produksi di pengaruhi dua faktor; intern dan ekstern; faktor intern meliputi sarana dan prasarana yang dimiliki perusahan, faktor modal, faktor SDM, faktor sumber daya lainnya. Adapun faktor ekstern meliputi adanya jumlah kebutuhan masyarakat, kebutuhan ekonomi, market share yang dimasuki dan dikuasai, pembatasan hukum dan regulasi. 3. Kapan produksi dilakukan Penetapan waktu produksi, apakah akan mengatasi kebutuhan eksternal atau menunggu tingkat kesiapan perusahaan.
  • 7. 7 4. Mengapa suatu produk diproduksi a. Alasan ekonomi b. Alasan kemanusiaan c. Alasan politik 5. Dimana produksi itu dilakukan a. Kemudahan memperoleh suplier bahan dan alat-alat produksi b. Murahnya sumber-sumber ekonomi c. Akses pasar yang efektif dan efisien d. Biaya-biaya lainnya yang efisien 6. Bagaimana proses produksi dilakukan: input- proses – out put - out come 7. Siapa yang memproduksi; negara, kelompok masyarakat, individu Dengan demikian masalah barang apa yang harus diproduksi (what), berapa jumlahnya (how much), bagaimana memproduksi (how), untuk siapa produksi tersebut (for whom), yang merupakan pertanyaan umum dalam teori produksi tentu saja merujuk pada motifasi-motifasi Islam dalam produksi. F. Etika Produksi Etika sebagai praktis berarti : nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktikan atau justru tidak dipraktikan, walaupun seharusnya dipraktikkan. Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Dalam etika sebagai refleksi kita berfikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Secara filosofi etika memiliki arti yang luas sebagai pengkajian moralitas. Terdapat tiga bidang dengan fungsi dan perwujudannya yaitu etika deskriptif (descriptive ethics), dalam konteks ini secara normatif menjelaskan pengalaman moral secara deskriptif berusaha untuk mengetahui motivasi, kemauan dan tujuan sesuatu tindakan dalam tingkah laku manusia. Kedua, etika normatif (normative ethics), yang berusaha menjelaskan mengapa manusia bertindak seperti yang mereka lakukan, dan apakah prinsip-prinsip dari kehidupan manusia. Ketiga, metaetika (metaethics), yang berusaha untuk memberikan arti istilah dan bahasa yang dipakai dalam pembicaraan etika, serta cara berfikir yang dipakai untuk membenarkan pernyataan-pernyataan etika. Metaetika mempertanyakan makna yang dikandung oleh istilah-istilah kesusilaan yang dipakai untuk membuat tanggapan- tanggapan kesusilaan. Apa yang mendasari para pengambil keputusan yang berperan untuk pengambilan keputusan yang tak pantas dalam bekerja? Para manajer menunjuk pada tingkah laku dari atasan-atasan mereka dan sifat alami kebijakan organisasi mengenai pelanggaran etika atau moral. Karenanya kita berasumsi bahwa suatu organisasi etis, merasa terikat dan dapat mendirikan beberapa struktur yang memeriksa prosedur untuk mendorong
  • 8. 8 organisasi ke arah etika dan moral bisnis. Organisasi memiliki kode-kode sebagai alat etika perusahaan secara umum. Tetapi timbul pertanyaan: dapatkah suatu organisasi mendorong tingkah laku etis pada pihak manajerial-manajerial pembuat keputusan. Jika kita berbicara tentang nilai dan akhlak dalam ekonomi dan mu’amalah Islam, maka tampak secara jelas di hadapan kita empat nilai utama,yaitu: Rabbaniyah (Ketuhanan), Akhlak, Kemanusiaan dan Pertengahan. Nilai-nilai ini menggambarkan kekhasan (keunikan) yang utama bagi ekonomi Islam, bahkan dalam kenyataannya merupakan kekhasan yang bersifat menyeluruh yang tampak jelas pada segala sesuatu yang berlandaskan ajaran Islam. Makna dan nilai-nilai pokok yang empat ini memiliki cabang, buah, dan dampak bagi seluruh segi ekonomi dan muamalah Islamiah di bidang harta berupa produksi, konsumsi, sirkulasi, dan distribusi. Raafik Isaa Beekun dalam bukunya yang berjudul Islamic Bussines Ethics menyebutkan paling tidak ada sejumlah parameter kunci system etika Islam yang dapat dirangkum sbb: a. Berbagai tindakan ataupun keputusan disebut etis bergantung pada niat individu yang melakukannya. Allah Maha Kuasa dan mengetahui apapun niat kita sepenuhnya secara sempurna. b. Niat baik yang diikuti tindakan yang baik akan dihitung sebagai ibadah. Niat yang halal tidak dapat mengubah tindakan yang haram menjadi halal. c. Islam memberikan kebebasan kepada individu untuk percaya dan bertindak berdasarkan apapun keinginannya, namun tidak dalam hal tanggung jawab keadilan. d. Percaya kepada Allah SWT memberi individu kebebasan sepenuhnya dari hal apapun atau siapapun kecuali Allah. e. Keputusan yang menguntungkan kelompok mayoritas ataupun minoritas secara langsung bersifat etis dalam dirinya. etis bukanlah permainan mengenai jumlah. f. Islam mempergunakan pendekatan terbuka terhadap etika, bukan sebagai system yang tertutup, dan berorientasi diri sendiri. Egoisme tidak mendapat tempat dalam ajaran Islam. g. Keputusan etis harus didasarkan pada pembacaan secara bersama-sama antara Al- Qur’an dan alam semesta. h. Tidak seperti system etika yang diyakini banyak agama lain, Islam mendorong umat manusia untuk melaksanakan tazkiyah melalui partisipasi aktif dalam kehidupan ini. Dengan berprilaku secara etis di tengah godaan ujian dunia, kaum Muslim harus mampu membuktikan ketaatannya kepada Allah SWT.
  • 9. 9 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Produksi adalah menciptakan manfaat dan bukan menciptakan materi. Maksudnya adalah bahwa manusia mengolah materi itu untuk mencukupi berbagai kebutuhannya, sehingga materi itu mempunyai kemanfaatan. Apa yang bisa dilakukan manusia dalam “memproduksi” tidak sampai pada merubah substansi benda. Yang dapat dilakukan manusia berkisar pada misalnya mengambilnya dari tempat yang asli dan mengeluarkan atau mengeksploitasi (ekstraktif). Dalam konsep ekonomi konvensional (kapitalis) produksi dimaksudkan untuk memperoleh laba sebesar besarnya, berbeda dengan tujuan produksi dalam ekonomi konvensional, tujuan produksi dalam islam yaitu memberikan Mashlahah yang maksimum bagi konsumen. Walaupun dalam ekonomi islam tujuan utamanya adalah memaksimalkan mashlahah, memperoleh laba tidaklah dilarang selama berada dalam bingkai tujuan dan hukum islam. Dalam konsep mashlahah dirumuskan dengan keuntungan ditambah dengan berkah.
  • 10. 10 MAKALAH PERILAKU PRODUSEN DALAM ISLAM (MK. Etika Bisnis) Disusun Oleh : U S W A N A SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM STEBI KAMPUS GISTING – TANGGAMUS TAHUN 2020
  • 11. 11 KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah Etika Bisnis di Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) yang berjudul “Prilaku Produsen Dalam Islam”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis dengan tujuan agar para Mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang mata kuliah Etika Bisnis. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada : 1. Bapak ............. selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Etika Bisnis 2. Suami dan anak-anakku tercinta yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tugas ini. 3. Sahabat dan rekan-rekan mahasiswa STEBI yang selalu memberikan suport dan spiritnya kepada penulis. 4. Seluruh pembaca yang budiman Penyusunan tugas makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritiknya yang bersifat membangun agar penyusunan tugas makalah yang akan datang dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis USWANA ii
  • 12. 12 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1 2. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1 3. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 2 BAB II. PEMBAHASAN A. Pengertian dan Tujuan Produksi Menurut Islam ............................................................. 2 B. Perilaku Dalam Produksi Dalam Ekonomi Islam ............................................................ 4 C. Motif Berproduksi Dalam Islam ...................................................................................... 4 D. Nilai – Nilai Islam Dalam Berproduksi ........................................................................... 5 E. Pola Produksi ................................................................................................................... 6 F. Etika Produksi .................................................................................................................. 7 BAB III. PENUTUP KESIMPULAN ....................................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA iii
  • 13. 13 DAFTAR PUSTAKA Hendra : http://membuatblogbaru13.blogspot.com/2015/12/makalah-teori-prilaku-produsen- dalam.html : Gisting: 5 Oktober 2020: 14.00 WIB