SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
Nabilah Kusuma Wardhani (190160100011019)
Pembimbing : drg. Endah Damaryanti, Sp. Ort
2
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
03
02
01
Penyakit ini mayoritas disebabkan kondisi
pernafasan ; pola pernafasan yang tidak
normal atau ventilasi yang tidak
memadai saat tidur
7,3% dari pasien ortodontik muda di
Amerika Serikat memiliki resiko tinggi
terhadap penyakit gangguan
pernafasan saat tidur.
Beberapa metode ortodontik merubah
morfologi dentofasial, yang berisiko
pada posisi lidah dan dimensi faringeal.
3
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
06
05
04
Peneliti melaporkan bahwa
pembukaan/peningkatan dimensi
vertikal mengakibatkan gangguan
sistem pernapasan bagian atas pada
enam pasien sehat
Piranti mandibular advancement tanpa
perbaikan protrusi memperburuk gejala
pada beberapa pasien OSA
Obstructive sleep apnea (OSA) atau
Apnea Tidur adalah penyakit gangguan
pernafasan saat tidur yang paling
banyak terjadi
4
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
08
07
Selain itu, tidak ada laporan yang
menyelidiki hubungan ini pada pasien
yang diobati dengan piranti ortodontik
yang memperbaiki gigitan, yang
diindikasikan sebagai perawatan
interseptif untuk crossbite anterior pada
geligi campuran
Oleh karena itu, masih belum
terselesaikan apakah peningkatan
dimensi vertikal berhubungan dengan
risiko gangguan pernafasan atau tidak.
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
5
Penelitian ini telah disetujui oleh Human
Research Ethics Committee dari Fakultas
Kedokteran Gigi, Chulalongkorn
University, Bangkok, Thailand.
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
6
Anak dengan fase geligi campuran tanpa
riwayat perawatan ortodontik dijadikan
pasien dari institusi departemen ortodontik.
Anak memiliki pola skeletal kelas I dihitung
dari sefalogram lateral menggunakan analisis
Sassouni arc dan didiagnosis crossbite anterior.
Rencana perawatan mereka termasuk
penggunaan piranti lepasan rahang atas
dengan bite plane posterior, tanpa sekrup
ekspansi.
Indeks masa tubuh/ body
mass index (BMI) kurang
dari 95th persentil
Tidak terdapat kondisi kesehatan yang melibatkan mid-facial
hypoplasia, makroglosia, rhinitis, influenza, atau kelainan
neuromuskular dan gejala penyakit gangguan pernafasan saat tidur
Kriteria terakhir yaitu memiliki skor pre-insersi
kurang dari 60 di OSA-18 dan skor kurang dari
7 di PSQ (The Pediatric Sleep Questionnaire).
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
7
1 2 3
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
8
21
Pasien yang tidak menggunakan
piranti dengan baik
Pasien yang orangtuanya tidak bisa
mengamati kebiasaan tidur anaknya
pasien dengan
kuisioner yang
diselesaikan dengan
pengasuh yang
berbeda..
ABOUTTHEPRODUCT
9
1. Plat akrilik dengan cakupan oklusal bilateral gigi
posterior
2. Klamer retensi pada molar pertama permanen dan
antara molar desidui
3. Pegas protrusi untuk setiap gigi seri pada posisi crossbite,
dan busur labial yang dapat dilihat pada gambar
4. Ketebalan bite plane posterior dirancang secara
individual untuk meninggikan gigitan dan mencapai
jarak inter insisal 2 mm untuk setiap pasien
5. Para pasien diinstruksikan untuk melepas alat hanya
selama makan atau ketika membersihkan mulut. Tiga
poin skala Likert digunakan untuk menilai kepatuhan
pasien
1
2
3
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
10
Less than 16 hr
per day
More than 16
hr per day
As suggested
by the clinician
How long your
kids use the
appliance?
Less than 16 hr per day : Kepatuhan yang buruk
More than 16 hr per day : Kepatuhan menengah
As suggested by the clinician : Kepatuhan yang baik
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
11
Bagian kedua terdiri
dari OSA-18 dan PSQ.
OSA-18 terdiri dari 18
item, dibagi menjadi 5
subskala
Bagian pertama berisi
pertanyaan demografis,
termasuk usia pasien dan BMI
serta ketebalan bite plane
posterior
Gangguan tidur
Gejala fisik
Pendapat pengasuh
01
02
05
Tekanan emosional
Keluhan siang hari
03
04
OSA-18 dinilai dengan
tujuh poin. Skor total
adalah jumlah 18 item,
mulai dari 18 (tidak ada
dampak pada kualitas
hidup) hingga 126 (18x7)
(dampak negatif utama)
12
THANKS
12
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
13
PSQ berisi 22 item ya atau tidak dibagi menjadi tiga domain: (1) skala kantuk; (2)
skala dengkuran; dan (3) skala perhatian / hiperaktif. Skor berkisar dari 0 hingga
22. Skor PSQ > 7 atau skor OSA-18 > 60 dianggap abnormal dalam penelitian
sebelumnya.
Kuisioner diisi oleh orang tua
dari pasien. Data dikumpukan
dalam tiga tahap:
1 bulan pre-insersi;
1 hari post-insersi;
1 bulan post-insersi
Untuk mengevaluasi intra-subject
reliability, tes ulang dilakukan secara
acak sebelum insersi piranti pada hari
insersi dilakukan ke 30% pasien
14
THANKS
14
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
15
Skor tes ulang dibandingkan dengan skor pra-insersi satu bulan
menggunakan intraclass correlation coefficient (ICC). Nilai ICC:
< 0,5 : reliabilitas yang buruk
0,5 - 0,75 : reliabilitas sedang
0,75 - 0,9 : reliabilitas yang baik
> 0,9 : reliabilitas yang sangat baik
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
16
Data dianalisis menggunakan perangkat lunak
Statistical Package for the Social Sciences 22.0
(SPSS,IBM Corp.,Chicago, Ill., USA).
• Semua hasil ditunjukkan melalui standard deviasi rata-rata.
• Analisis pengukuran berulang dari variasi (ANOVA) : membandingkan skor dari
kedua kuisioner 1 bulan pre-insersi, 1 hari post-insersi dan 1 bulan post-insersi.
• Kolerasi Pearson : mengetahui korelasi antara ketebalan bite plane posterior dan
bertambah parahnya gejala penyakit gangguan pernafasan saat tidur.
• Hasil statistik signifikan ketika P<0,05.
Pada awalnya, terdapat
18 anak yang dijadikan
pasien dalam penelitian
ini.
1 pasien dikeluarkan
karena, kuisionernya
diselesaikan oleh pengasuh
yang berbeda.
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
17
Namun, 1 pasien
dikeluarkan karena
orang tua tidak dapat
mengamati kebiasaan
tidur pasien
Semua orang tua melaporkan anak
mereka menggunakan piranti dengan
baik pada pagi dan malam sesuai instruksi,
kecuali saat makan dan membersihkan
rongga mulut.
Mean dari peninggian gigitan di
penelitian ini adalah 3,50±1,51 mm.
Mean dari umur 16 pasien (8 laki-laki dan
8 perempuan) adalah 10,03 ± 1,13 tahun
dengan BMI 17,25 ± 2,33kg/m2
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
18
Crossbite anterior telah sukses
dikoreksi di semua pasien.
Mean dari durasi perawatan
adalah 1,56±0,73 bulan
(rentang antara 1-3 bulan)
.
.
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
Data demografis tiap individu dan skor kuesioner
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
20
● Intraclass correlation coefficient (ICC) untuk skor OSA-18
dan PSQ adalah 0,87 dan 0,96 yang menunjukkan keterkaitan
hubungan yang sangat baik.
● Pengukuran ANOVA menunjukkan tidak adanya perbedaan
yang signifikan antara skor OSA-18 dan PSQ 1 bulan pre-insersi,
1 hari post-insersi atau 1 bulan post-insersi (Tabel).
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
Pengukuran ANOVA
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
22
Korelasi Pearson: tidak adanya korelasi signifikan antara
ketebalan bite plane posterior dan perbedaan skor :
OSA-18 pre-insersi dan 1 hari post-insersi (r= -0,307 . P=0,248)
OSA-18 pre-insersi dan 1 bulan post-insersi (r=0,132 , P=0,627).
.
Tidak ada hubungan signifikan antara ketebalan
bite plane posterior dengan skor PSQ pre-insersi dan post-
insersi dalam 1 hari (r= - 0,084, P=0,758) atau 1 bulan
(r=0,089 , P=0,744).
Bertambahnya dimensi vertikal
memungkinkan efek kurang baik pada kondisi
jalan nafas bagian atas yang terbuka. Hal ini
dikarenakan lidah dan tulang hyoid terletak
lebih posterior ketika rahang dalam posisi
terbuka.
Anak-anak mungkin tidak bisa menutup
mulutnya karena besarnya pembukaan
gigitan oleh piranti, yang mengakibatkan
bernafas melalui mulut. Hal ini berkaitan erat
dengan gejala terjadinya penyakit gangguan
pernafasan saat tidur.
Bagaimanapun juga, hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa
tidak adanya hal yang signifikan
dari gejala penyakit gangguan
pernafasan saat tidur di anak-anak
yang menggunakan piranti
lepasan ortodontik.
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
23
24
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
Hanya satu anak memiliki perkembangan penyakit gangguan pernafasan saat
tidur berdasarkan skor PSQ-nya yang meningkat dari 5 ke 9.
Muncul persepsi: penyakit gangguan pernafasan saat tidur berkembang
karena penggunaan piranti ortodontik.
Namun, ini tidak mengimplikasikan bahwa skor pre-insersi yang lebih
tinggi mengindikasikan lebih tingginya peluang berkembangnya gejala
abnormal setelah pemakaian piranti karena tidak adanya gejala penyakit
gangguan pernafasan saat tidur di dua anak lainnya dengan skor PSQ pre-
insersi yang sama, yaitu 5.
Hasil penelitian konsisten dengan Pitsis et al.,: perubahan parameter tidur
yang membaik dari pasien dengan OSA (Oral Sleep Aphnea) yang
menggunakan mandibular advancement splint yang tidak berkaitan
dengan jumlah pelebaran dimensi vertikal
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
25
Kontras dengan Nikolopoulou et al. : gejala OSA berkembang dari
penggunakan piranti ortodontik di rahang bawah.
Bagaimanapun juga, berkembangnya gejala dari OSA hanya muncul di
beberapa pasien. Perbedaan yang utama antara penelitian tersebut dengan
penelitian ini adalah pasien mereka adalah pasien OSA, dan pasien
penelitian ini adalah pasien sehat.
26
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
Hasil ini mengindikasikan, peninggian gigit tidak hanya faktor yang
mengakibatkan munculnya gejala pada anak ini, karena tidak ada gejala abnormal
di anak lain yang menggunakan piranti dengan bite plane posterior yang lebih tebal
darinya.
Kemungkinan lain, jumlah penambahan dimensi vertikal di penelitian ini tidak
begitu besar untuk mengakibatkan perilaku bernafas melalui mulut.
Piranti tidak mengakibatkan munculnya gejala abnormal di hampir
semua pasien.
Dalam penelitian ini, durasi perawatan bervariasi dari 1 -3 bulan, dan gigi diposisikan
dengan benar pada akhir periode pada semua pasien.
Hasil menguntungkan ini dapat dikaitkan dengan tingkat kepatuhan tinggi terhadap
piranti lepasan di pasien penelitian ini.
Penelitian ini memiliki keterbatasan. Orang bisa berpendapat secara subjektif dari
penilaian kepatuhan pada kuisioner, seperti yang dilaporkan oleh orang tua pasien,
mungkin tidak dapat diandalkan.
Selanjutnya, risiko efek Hawthorne dan bias keinginan sosial harus diakui. Anak-anak
mungkin menunjukkan kerjasama yang lebih baik daripada yang bisa diharapkan
secara klinis karena mereka sadar akan dievaluasi dalam penelitian.
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
27
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
28
• Meningkatnya dimensi vertikal menunjukkan hasil dari piranti yang mungkin
tidak memengaruhi berkembangnya gejala penyakit gangguan pernafasan saat
tidur di anak yang sehat tapi mungkin pada pasien OSA. (Penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk mengevaluasi hipotesis ini.)
• Tidak seperti penelitian sebelumnya, penelitian ini menggunakan anak-anak
sebagai subjek, bukan remaja atau dewasa.
• Jalur nafas atas dari anak sehat lebih resistan dibandingkan dengan orang dewasa
karena respon aktivasi reflek syaraf motorik atas yang lebih besar terhadap tekanan
asing.
• Anak-anak lebih rentan untuk perkembangan penyakit gangguan pernafasan
saat tidur. Ini harus digarisbawahi bahwa piranti yang digunakan dalam
penelitian sebelumnya keduanya meninggikan dan memperbaiki gigitan,
sedangkan dalam penelitian ini, gigitan ditinggikan namun tidak diperbaiki
seluruhnya.
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
29
Keterbatasan dari penelitian ini
adalah alat ukur yang
digunakan, standard emas dari
diagnosis penyakit gangguan
pernafasan saat tidur adalah
polysomnography.
(+)
menunjukkan diagnosis yang tepat
memberikan informasi seperti posisitidur
dan level oksigen dalam darah
(-)
Namun polysomnography terlalu mahal
dan tidak mudah untuk diakses.
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
30
• Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini tidak untuk mendiagnosis pasien tetapi
untuk mengetahui apakah piranti memengaruhi gejala abnormal pada pasien.
PSQ dan OSA-18 karena dua hal ini valid dan tepat untuk populasi anak-anak.
Ukuran sampel yang lebih besar dibutuhkan untuk mengurangi kemungkinan
error tipe II.
• Follow-up dalam waktu yang lebih lama diperlukan untuk mengamati dampak
jangka panjang dari piranti. Bagaimanapun juga, piranti lepasan ortodoktik
dengan bite plane posterior hanya digunakan untuk jangka pendek untuk
mengoreksi maloklusi minor. Ketika crossbite anterior terkoreksi, bite plane posterior
dihilangkan dari piranti.
Perawatan jangka pendek menggunakan piranti
lepasan ortodontik dengan bite plane posterior tidak
menginisiasi adanya gejala penyakit gangguan
pernafasan saat tidur
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
31
Jumlah pelebaran dimensi vertikal tidak
menyebabkan efek buruk pada anak
yang sehat.
ke sim pu lan
JOURNALREADING-ORTHODONTIA
32
Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui
faktor lain yang mungkin memberikan efek
terhadap hubungan antara dimensi vertikal dan
penyakit gangguan pernafasan saat tidur.
Hasil dari penelitian ini mungkin menunjukkan hasil yang
berbeda bila sampel/ pasien yang digunakan merupakan
pasien obesitas, dikarenakan faktor resiko terjadinya
penyakit gangguan pernafasaan saat tidur
NARAS
33
THANKS
33

More Related Content

Similar to ORTHO-SLEEP

Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalsukkmaladewilaura
 
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptx
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptxKasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptx
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptxanisaslstia
 
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptxPPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptxRubyTampubolon
 
JR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptxJR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptxabuamar11
 
Tesis preeklampsia presentasi PIT
Tesis preeklampsia presentasi PIT Tesis preeklampsia presentasi PIT
Tesis preeklampsia presentasi PIT Hendrik Sutopo
 
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...Ratih Aini
 
Jhptump a-nurulaulia-741-3-babiii
Jhptump a-nurulaulia-741-3-babiiiJhptump a-nurulaulia-741-3-babiii
Jhptump a-nurulaulia-741-3-babiiiFarmakologi FK UNS
 
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode KangguruSikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kanggurunanikkharismaandari
 
Bedah kuret anggi
Bedah kuret anggiBedah kuret anggi
Bedah kuret anggianggi123456
 
Tugas Critical Appraisal Diagnostic Vici M Akbar - NIM H5C02320003.pptx
Tugas Critical Appraisal Diagnostic Vici M Akbar - NIM H5C02320003.pptxTugas Critical Appraisal Diagnostic Vici M Akbar - NIM H5C02320003.pptx
Tugas Critical Appraisal Diagnostic Vici M Akbar - NIM H5C02320003.pptxAbamvc Muhammad Akbar
 
UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxUKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxTeguhSetiawan64
 
Ppt ihps bedah anak
Ppt ihps bedah anakPpt ihps bedah anak
Ppt ihps bedah anaksatyadr25
 
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.pptmateri gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.pptNicholasGmarzai1
 
Restriksi Pertumbuhan Ekstrauterin (2).pptx
Restriksi Pertumbuhan Ekstrauterin (2).pptxRestriksi Pertumbuhan Ekstrauterin (2).pptx
Restriksi Pertumbuhan Ekstrauterin (2).pptxssuser1b74ca
 

Similar to ORTHO-SLEEP (20)

Jurnal 2
Jurnal 2Jurnal 2
Jurnal 2
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
 
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptx
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptxKasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptx
Kasus Pemasangan NGT pada Ny.R .pptx
 
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptxPPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
 
JR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptxJR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptx
 
Kasus tbc2
Kasus tbc2Kasus tbc2
Kasus tbc2
 
Tesis preeklampsia presentasi PIT
Tesis preeklampsia presentasi PIT Tesis preeklampsia presentasi PIT
Tesis preeklampsia presentasi PIT
 
Pendokemtasian soap zm
Pendokemtasian soap zmPendokemtasian soap zm
Pendokemtasian soap zm
 
Jr pijat bayi
Jr pijat bayiJr pijat bayi
Jr pijat bayi
 
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
 
Jhptump a-nurulaulia-741-3-babiii
Jhptump a-nurulaulia-741-3-babiiiJhptump a-nurulaulia-741-3-babiii
Jhptump a-nurulaulia-741-3-babiii
 
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode KangguruSikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
 
Bedah kuret anggi
Bedah kuret anggiBedah kuret anggi
Bedah kuret anggi
 
Tugas Critical Appraisal Diagnostic Vici M Akbar - NIM H5C02320003.pptx
Tugas Critical Appraisal Diagnostic Vici M Akbar - NIM H5C02320003.pptxTugas Critical Appraisal Diagnostic Vici M Akbar - NIM H5C02320003.pptx
Tugas Critical Appraisal Diagnostic Vici M Akbar - NIM H5C02320003.pptx
 
UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptxUKURAN ANTROPOMETRI.pptx
UKURAN ANTROPOMETRI.pptx
 
Ppt ihps bedah anak
Ppt ihps bedah anakPpt ihps bedah anak
Ppt ihps bedah anak
 
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.pptmateri gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
 
Restriksi Pertumbuhan Ekstrauterin (2).pptx
Restriksi Pertumbuhan Ekstrauterin (2).pptxRestriksi Pertumbuhan Ekstrauterin (2).pptx
Restriksi Pertumbuhan Ekstrauterin (2).pptx
 

More from Nabilah Kusuma

Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case ReportRare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case ReportNabilah Kusuma
 
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...Nabilah Kusuma
 
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...Nabilah Kusuma
 
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...Nabilah Kusuma
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Nabilah Kusuma
 
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingImpact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingNabilah Kusuma
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaNabilah Kusuma
 
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...Nabilah Kusuma
 
Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)Nabilah Kusuma
 
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationCase Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationNabilah Kusuma
 

More from Nabilah Kusuma (10)

Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case ReportRare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
 
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
 
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
 
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
 
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingImpact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
 
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
 
Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)
 
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationCase Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
 

Recently uploaded

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Recently uploaded (20)

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

ORTHO-SLEEP

  • 1. JOURNALREADING-ORTHODONTIA Nabilah Kusuma Wardhani (190160100011019) Pembimbing : drg. Endah Damaryanti, Sp. Ort
  • 2. 2 JOURNALREADING-ORTHODONTIA 03 02 01 Penyakit ini mayoritas disebabkan kondisi pernafasan ; pola pernafasan yang tidak normal atau ventilasi yang tidak memadai saat tidur 7,3% dari pasien ortodontik muda di Amerika Serikat memiliki resiko tinggi terhadap penyakit gangguan pernafasan saat tidur. Beberapa metode ortodontik merubah morfologi dentofasial, yang berisiko pada posisi lidah dan dimensi faringeal.
  • 3. 3 JOURNALREADING-ORTHODONTIA 06 05 04 Peneliti melaporkan bahwa pembukaan/peningkatan dimensi vertikal mengakibatkan gangguan sistem pernapasan bagian atas pada enam pasien sehat Piranti mandibular advancement tanpa perbaikan protrusi memperburuk gejala pada beberapa pasien OSA Obstructive sleep apnea (OSA) atau Apnea Tidur adalah penyakit gangguan pernafasan saat tidur yang paling banyak terjadi
  • 4. 4 JOURNALREADING-ORTHODONTIA 08 07 Selain itu, tidak ada laporan yang menyelidiki hubungan ini pada pasien yang diobati dengan piranti ortodontik yang memperbaiki gigitan, yang diindikasikan sebagai perawatan interseptif untuk crossbite anterior pada geligi campuran Oleh karena itu, masih belum terselesaikan apakah peningkatan dimensi vertikal berhubungan dengan risiko gangguan pernafasan atau tidak.
  • 5. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 5 Penelitian ini telah disetujui oleh Human Research Ethics Committee dari Fakultas Kedokteran Gigi, Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand.
  • 6. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 6 Anak dengan fase geligi campuran tanpa riwayat perawatan ortodontik dijadikan pasien dari institusi departemen ortodontik. Anak memiliki pola skeletal kelas I dihitung dari sefalogram lateral menggunakan analisis Sassouni arc dan didiagnosis crossbite anterior. Rencana perawatan mereka termasuk penggunaan piranti lepasan rahang atas dengan bite plane posterior, tanpa sekrup ekspansi.
  • 7. Indeks masa tubuh/ body mass index (BMI) kurang dari 95th persentil Tidak terdapat kondisi kesehatan yang melibatkan mid-facial hypoplasia, makroglosia, rhinitis, influenza, atau kelainan neuromuskular dan gejala penyakit gangguan pernafasan saat tidur Kriteria terakhir yaitu memiliki skor pre-insersi kurang dari 60 di OSA-18 dan skor kurang dari 7 di PSQ (The Pediatric Sleep Questionnaire). JOURNALREADING-ORTHODONTIA 7 1 2 3
  • 8. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 8 21 Pasien yang tidak menggunakan piranti dengan baik Pasien yang orangtuanya tidak bisa mengamati kebiasaan tidur anaknya pasien dengan kuisioner yang diselesaikan dengan pengasuh yang berbeda..
  • 9. ABOUTTHEPRODUCT 9 1. Plat akrilik dengan cakupan oklusal bilateral gigi posterior 2. Klamer retensi pada molar pertama permanen dan antara molar desidui 3. Pegas protrusi untuk setiap gigi seri pada posisi crossbite, dan busur labial yang dapat dilihat pada gambar 4. Ketebalan bite plane posterior dirancang secara individual untuk meninggikan gigitan dan mencapai jarak inter insisal 2 mm untuk setiap pasien 5. Para pasien diinstruksikan untuk melepas alat hanya selama makan atau ketika membersihkan mulut. Tiga poin skala Likert digunakan untuk menilai kepatuhan pasien 1 2 3
  • 10. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 10 Less than 16 hr per day More than 16 hr per day As suggested by the clinician How long your kids use the appliance? Less than 16 hr per day : Kepatuhan yang buruk More than 16 hr per day : Kepatuhan menengah As suggested by the clinician : Kepatuhan yang baik
  • 11. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 11 Bagian kedua terdiri dari OSA-18 dan PSQ. OSA-18 terdiri dari 18 item, dibagi menjadi 5 subskala Bagian pertama berisi pertanyaan demografis, termasuk usia pasien dan BMI serta ketebalan bite plane posterior Gangguan tidur Gejala fisik Pendapat pengasuh 01 02 05 Tekanan emosional Keluhan siang hari 03 04 OSA-18 dinilai dengan tujuh poin. Skor total adalah jumlah 18 item, mulai dari 18 (tidak ada dampak pada kualitas hidup) hingga 126 (18x7) (dampak negatif utama)
  • 13. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 13 PSQ berisi 22 item ya atau tidak dibagi menjadi tiga domain: (1) skala kantuk; (2) skala dengkuran; dan (3) skala perhatian / hiperaktif. Skor berkisar dari 0 hingga 22. Skor PSQ > 7 atau skor OSA-18 > 60 dianggap abnormal dalam penelitian sebelumnya. Kuisioner diisi oleh orang tua dari pasien. Data dikumpukan dalam tiga tahap: 1 bulan pre-insersi; 1 hari post-insersi; 1 bulan post-insersi Untuk mengevaluasi intra-subject reliability, tes ulang dilakukan secara acak sebelum insersi piranti pada hari insersi dilakukan ke 30% pasien
  • 15. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 15 Skor tes ulang dibandingkan dengan skor pra-insersi satu bulan menggunakan intraclass correlation coefficient (ICC). Nilai ICC: < 0,5 : reliabilitas yang buruk 0,5 - 0,75 : reliabilitas sedang 0,75 - 0,9 : reliabilitas yang baik > 0,9 : reliabilitas yang sangat baik
  • 16. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 16 Data dianalisis menggunakan perangkat lunak Statistical Package for the Social Sciences 22.0 (SPSS,IBM Corp.,Chicago, Ill., USA). • Semua hasil ditunjukkan melalui standard deviasi rata-rata. • Analisis pengukuran berulang dari variasi (ANOVA) : membandingkan skor dari kedua kuisioner 1 bulan pre-insersi, 1 hari post-insersi dan 1 bulan post-insersi. • Kolerasi Pearson : mengetahui korelasi antara ketebalan bite plane posterior dan bertambah parahnya gejala penyakit gangguan pernafasan saat tidur. • Hasil statistik signifikan ketika P<0,05.
  • 17. Pada awalnya, terdapat 18 anak yang dijadikan pasien dalam penelitian ini. 1 pasien dikeluarkan karena, kuisionernya diselesaikan oleh pengasuh yang berbeda. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 17 Namun, 1 pasien dikeluarkan karena orang tua tidak dapat mengamati kebiasaan tidur pasien
  • 18. Semua orang tua melaporkan anak mereka menggunakan piranti dengan baik pada pagi dan malam sesuai instruksi, kecuali saat makan dan membersihkan rongga mulut. Mean dari peninggian gigitan di penelitian ini adalah 3,50±1,51 mm. Mean dari umur 16 pasien (8 laki-laki dan 8 perempuan) adalah 10,03 ± 1,13 tahun dengan BMI 17,25 ± 2,33kg/m2 JOURNALREADING-ORTHODONTIA 18 Crossbite anterior telah sukses dikoreksi di semua pasien. Mean dari durasi perawatan adalah 1,56±0,73 bulan (rentang antara 1-3 bulan) . .
  • 19. JOURNALREADING-ORTHODONTIA Data demografis tiap individu dan skor kuesioner
  • 20. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 20 ● Intraclass correlation coefficient (ICC) untuk skor OSA-18 dan PSQ adalah 0,87 dan 0,96 yang menunjukkan keterkaitan hubungan yang sangat baik. ● Pengukuran ANOVA menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara skor OSA-18 dan PSQ 1 bulan pre-insersi, 1 hari post-insersi atau 1 bulan post-insersi (Tabel).
  • 22. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 22 Korelasi Pearson: tidak adanya korelasi signifikan antara ketebalan bite plane posterior dan perbedaan skor : OSA-18 pre-insersi dan 1 hari post-insersi (r= -0,307 . P=0,248) OSA-18 pre-insersi dan 1 bulan post-insersi (r=0,132 , P=0,627). . Tidak ada hubungan signifikan antara ketebalan bite plane posterior dengan skor PSQ pre-insersi dan post- insersi dalam 1 hari (r= - 0,084, P=0,758) atau 1 bulan (r=0,089 , P=0,744).
  • 23. Bertambahnya dimensi vertikal memungkinkan efek kurang baik pada kondisi jalan nafas bagian atas yang terbuka. Hal ini dikarenakan lidah dan tulang hyoid terletak lebih posterior ketika rahang dalam posisi terbuka. Anak-anak mungkin tidak bisa menutup mulutnya karena besarnya pembukaan gigitan oleh piranti, yang mengakibatkan bernafas melalui mulut. Hal ini berkaitan erat dengan gejala terjadinya penyakit gangguan pernafasan saat tidur. Bagaimanapun juga, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya hal yang signifikan dari gejala penyakit gangguan pernafasan saat tidur di anak-anak yang menggunakan piranti lepasan ortodontik. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 23
  • 24. 24 JOURNALREADING-ORTHODONTIA Hanya satu anak memiliki perkembangan penyakit gangguan pernafasan saat tidur berdasarkan skor PSQ-nya yang meningkat dari 5 ke 9. Muncul persepsi: penyakit gangguan pernafasan saat tidur berkembang karena penggunaan piranti ortodontik. Namun, ini tidak mengimplikasikan bahwa skor pre-insersi yang lebih tinggi mengindikasikan lebih tingginya peluang berkembangnya gejala abnormal setelah pemakaian piranti karena tidak adanya gejala penyakit gangguan pernafasan saat tidur di dua anak lainnya dengan skor PSQ pre- insersi yang sama, yaitu 5.
  • 25. Hasil penelitian konsisten dengan Pitsis et al.,: perubahan parameter tidur yang membaik dari pasien dengan OSA (Oral Sleep Aphnea) yang menggunakan mandibular advancement splint yang tidak berkaitan dengan jumlah pelebaran dimensi vertikal JOURNALREADING-ORTHODONTIA 25 Kontras dengan Nikolopoulou et al. : gejala OSA berkembang dari penggunakan piranti ortodontik di rahang bawah. Bagaimanapun juga, berkembangnya gejala dari OSA hanya muncul di beberapa pasien. Perbedaan yang utama antara penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pasien mereka adalah pasien OSA, dan pasien penelitian ini adalah pasien sehat.
  • 26. 26 JOURNALREADING-ORTHODONTIA Hasil ini mengindikasikan, peninggian gigit tidak hanya faktor yang mengakibatkan munculnya gejala pada anak ini, karena tidak ada gejala abnormal di anak lain yang menggunakan piranti dengan bite plane posterior yang lebih tebal darinya. Kemungkinan lain, jumlah penambahan dimensi vertikal di penelitian ini tidak begitu besar untuk mengakibatkan perilaku bernafas melalui mulut. Piranti tidak mengakibatkan munculnya gejala abnormal di hampir semua pasien.
  • 27. Dalam penelitian ini, durasi perawatan bervariasi dari 1 -3 bulan, dan gigi diposisikan dengan benar pada akhir periode pada semua pasien. Hasil menguntungkan ini dapat dikaitkan dengan tingkat kepatuhan tinggi terhadap piranti lepasan di pasien penelitian ini. Penelitian ini memiliki keterbatasan. Orang bisa berpendapat secara subjektif dari penilaian kepatuhan pada kuisioner, seperti yang dilaporkan oleh orang tua pasien, mungkin tidak dapat diandalkan. Selanjutnya, risiko efek Hawthorne dan bias keinginan sosial harus diakui. Anak-anak mungkin menunjukkan kerjasama yang lebih baik daripada yang bisa diharapkan secara klinis karena mereka sadar akan dievaluasi dalam penelitian. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 27
  • 28. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 28 • Meningkatnya dimensi vertikal menunjukkan hasil dari piranti yang mungkin tidak memengaruhi berkembangnya gejala penyakit gangguan pernafasan saat tidur di anak yang sehat tapi mungkin pada pasien OSA. (Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi hipotesis ini.) • Tidak seperti penelitian sebelumnya, penelitian ini menggunakan anak-anak sebagai subjek, bukan remaja atau dewasa. • Jalur nafas atas dari anak sehat lebih resistan dibandingkan dengan orang dewasa karena respon aktivasi reflek syaraf motorik atas yang lebih besar terhadap tekanan asing. • Anak-anak lebih rentan untuk perkembangan penyakit gangguan pernafasan saat tidur. Ini harus digarisbawahi bahwa piranti yang digunakan dalam penelitian sebelumnya keduanya meninggikan dan memperbaiki gigitan, sedangkan dalam penelitian ini, gigitan ditinggikan namun tidak diperbaiki seluruhnya.
  • 29. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 29 Keterbatasan dari penelitian ini adalah alat ukur yang digunakan, standard emas dari diagnosis penyakit gangguan pernafasan saat tidur adalah polysomnography. (+) menunjukkan diagnosis yang tepat memberikan informasi seperti posisitidur dan level oksigen dalam darah (-) Namun polysomnography terlalu mahal dan tidak mudah untuk diakses.
  • 30. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 30 • Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini tidak untuk mendiagnosis pasien tetapi untuk mengetahui apakah piranti memengaruhi gejala abnormal pada pasien. PSQ dan OSA-18 karena dua hal ini valid dan tepat untuk populasi anak-anak. Ukuran sampel yang lebih besar dibutuhkan untuk mengurangi kemungkinan error tipe II. • Follow-up dalam waktu yang lebih lama diperlukan untuk mengamati dampak jangka panjang dari piranti. Bagaimanapun juga, piranti lepasan ortodoktik dengan bite plane posterior hanya digunakan untuk jangka pendek untuk mengoreksi maloklusi minor. Ketika crossbite anterior terkoreksi, bite plane posterior dihilangkan dari piranti.
  • 31. Perawatan jangka pendek menggunakan piranti lepasan ortodontik dengan bite plane posterior tidak menginisiasi adanya gejala penyakit gangguan pernafasan saat tidur JOURNALREADING-ORTHODONTIA 31 Jumlah pelebaran dimensi vertikal tidak menyebabkan efek buruk pada anak yang sehat. ke sim pu lan
  • 32. JOURNALREADING-ORTHODONTIA 32 Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui faktor lain yang mungkin memberikan efek terhadap hubungan antara dimensi vertikal dan penyakit gangguan pernafasan saat tidur. Hasil dari penelitian ini mungkin menunjukkan hasil yang berbeda bila sampel/ pasien yang digunakan merupakan pasien obesitas, dikarenakan faktor resiko terjadinya penyakit gangguan pernafasaan saat tidur NARAS