Dokumen tersebut membahas tentang pengantar filsafat, dengan menjelaskan alasan perlunya belajar filsafat, manfaat belajar filsafat dalam kehidupan, dan mengapa harus belajar filsafat."
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
FILSAFAT_PENGANTAR
1. TUGAS KUMPULAN SLIDE
PENGANTAR FILSAFAT
DOSEN PENGAMPU : DR. SIGIT SARDJONO,M.E.C
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Kelompok 11
3. KELOMPOK 11
Anggota Kelompok:
Alfina Nadya Ayuningtyas - 1212200334
M. Andhika Nur Badri Al-Khumaidi - 1212200298
Melvino Yuwanansyah - 1212200335
4. A. ALASAN PERLUNYA BELAJAR
FILSAFAT
Dengan mempelajari filsafat ilmu, para ilmuwan akan
menyadari keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap kedalam
sikap arogansi intelektual. Hal yang lebih diperlukan adalah sikap
keterbukaan diri di kalangan ilmuwan, sehingga mereka dapat
saling mengarahkan seluruh potensi keilmuwan yang dimilikinya
untuk kepentingan bersama umat manusia. Sebagai seorang
mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat
mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan,
mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional opini &
argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal Lelah,
serta mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis.
5. Tatkala filsafat lahir dan mulai tumbuh ilmu pengetahuan
masih merupakan bagian yang tak terpisahkan dari filsafat. Para
filsuf pada masa itu adalah juga ahli- ahli matematika, astronomi,
ilmu bumi, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Bagi mereka
ilmu pengetahuan adalah filsafat dan filsafat adalah ilmu
pengetahuan. Dengan demikian terlihat jelas bahwa pada mulanya
filsafat mencakup seluruh ilmu pengetahuan. Berbagai ilmu
pengetahuan yang telah mencapai tingkat kedewasaan penuh satu
demi satu mulai mandiri dan meninggalkan filsafat yang selama itu
telah mendewasakan mereka
Fungsi filsafat ilmu yaitu untuk memberikan landasan
filosofik dalam memahami berbagai konsep dan teori sesuatu
disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori
ilmiah.
6. Dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi yaitu:
1. Sebagai Confirmatory Theories yaitu berupaya
mendeskripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan
evidensi.
2. Theory Of Explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai
fenomena kecil ataupun besar secara sederhana.
Berpikir radikal adalah salah satu ciri seorang itu berfilsafat
sedangkan filsuf adalah pemikir yang radikal. Dalam arti sebenarnya
yaitu berpikir mendalam untuk mencapai akar persoalan yang
dipermasalahkan. Berpikir radikal justru hendak memperjelas realitas,
lewat penemuan serta pemahaman akan akar realitas itu sendiri.
7. B. MANFAAT BELAJAR FILSAFAT
DALAM KEHIDUPAN
Filsafat adalah ilmu yang tak terbatas karena tidak hanya
menyelidiki suatu bidang tertentu dari realitas yang tertentu saja.
Filsafat senantiasa mengajukan pertanyaan tentang seluruh
kenyataan yang ada. Filsafat pun selalu mempersoalkan hakikat,
prinsip, dan asas mengenai seluruh realitas yang ada, bahkan apa
saja yang dapat dipertanyakan, termasuk filsafat itu sendiri.
Secara khusus, filsafat merupakan perbincangan mencari
hakikat sesuatu gejala atau segala hal yang ada. Artinya, filsafat
merupakan landasan dari sesuatu apapun, tumpuan segala hal, jika
salah tentulah berbahaya, sedikitnya akan merugikan.
8. Manfaat lain filsafat adalah didasarkan pada pengertian
filsafat sebagai suatu integrasi atau pengintegrasi sehingga dapat
melakukan fungsi integrasi ilmu pengetahuan. Sebagian besar
orang hanya menyangkutkan apa yang paling dekat dan apa yang
paling dibutuhkannya pada saat dan tempat tertentu.
Filsafat menggiring manusia kepengertian yang terang dan
pemahaman yang jelas. Kemudian, filsafat itu juga menuntun
manusia ketindakan dan perbuatan yang konkret berdasarkan
pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. Dengan
demikian filsafat memiliki dua manfaat secara umum dan khusus.
9. MANFAAT FILSAFAT SECARA UMUM
a) Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti
apa adanya.
b) Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita,
karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-
pertanyaan mendasar.
c) Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa
yang mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkan—atau
hanya merupakan sebagian dari kebenaran.
d) Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
• menalar secara jelas
• membedakan argumen yang baik dan yang buruk
• melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.
10. MANFAAT FILSAFAT ILMU SECARA KHUSUS
a) Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu,
fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara
keseluruhan, yakni :
• Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
• Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral
terhadap pandangan filsafat lainnya.
• Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan
pandangan dunia.
• Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam
berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik,
hukum dan sebagainya. Menurut Agraha Suhandi (1989)
11. C. MENGAPA HARUS BELAJAR FILSAFAT
Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa sangat penting, karena beberapa
manfaat yang dapat dirasakan, antara lain:
1. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin
kritis dalam sikap ilmiahnya.
2. Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para
mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah
dan untuk melakukan penelitian ilmiah.
3. Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam Opini &
argumentasi yang dikemukakan.
12. Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang
beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai
ilmu tertentu. Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat
untuk membuat hidup menjadi lebih baik.
Filsafat ilmu sangat penting bagi seorang mahasiswa karena untuk
membiasakan diri bersikap kritis, logis dan rasional serta menumbuhka rasa
toleransi dalam perbedaan pandangan.Sebagai seorang mahasiswa kita harus
mempelajari filsafat ilmu agar dapat mengembangkan semangat toleransi dalam
perbedaan pandangan, mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional
Opini & argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah, serta
mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis.
13. D. HAL- HAL YANG MENDORONG BERFILSAFAT
Sejarah kefilsafatan dikalangan filsuf terdapat 3 (tiga) hal yang mendorong
manusia untuk berfilsafat yaitu:
1. Kekaguman atau keheranan atau ketakjuban
2. Keraguan atau kegengsian
3. Kesadaran atau keterbatasan
Ada beberapa hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat dari beberapa
hal yang ada diatas seperti kekaguman, keraguan maupun kesadaran akan
keterbatasan. Saya rasa ada satu lagi yang perlu ditambah yaitu ketidakpuasan.
Karena dengan ketidakpuasan membuat manusia terus-menerus berusaha mencari
penjelasan yang meyakinkan dan pasti akan sesuatu peristiwa yang dipertanyakan
yang lambat laun mulai berpikir secara rasional atau logis.
16. Kelompok 11
Anggota Kelompok:
1. Alfina Nadya A. 1212200334
2. Melvino Yuwanansyah 1212200335
3. M. Andhika Nur Badri A. 1212200298
17. A.MENGAPA BERFILSAFAT
Sebagian orang beranggapan bahwa filsafat adalah sesuatu hal yang tidak
penting, bahkan sesuatu hal yang tabu untuk diperbincangkan. Pada dasarnya
filsafat bukanlah hal yang buruk, karena filsafat itu sebenarnya adalah
berpikir secara mendasar (radikal), menyeluruh (holistik), dan spekulatif.
Perkembangan globalisasi dewasa ini menuntut seseorang, pemikir,
cendekiawan, atau ilmuwan untuk dapat mengkaji permasalahan-
permasalahan secara luas atau dari sudut pandang yang berbeda-beda.
Kenyataan yang sering ditemui adalah pikiran manusia hanya terfokus atau
terspesialisasi pada bidang-bidang kehidupan atau keilmuan tertentu. Namun
perlu disadari, manusia hidup pada suatu sistem besar yang saling terkoneksi
satu dengan lainnya. Apabila, manusia tetap mengkhususkan diri dengan
pemikirannya yang sempit, maka tidak tertutup kemungkinan dia akan
menjadi seseorang yang fanatik, tidak berkembang.
18. Berfilsafat adalah berpikir. Ini tidak berarti bahwa berpikir adalah
berfilsafat. Kalau dikatakan berfilsafat adalah berpikir, hal ini dimaksudkan
bahwa berfilsafat termasuk kegiatan berpikir. Berpikir adalah berbicara
dengan dirinya sendiri di dalam batin. Sedangkan berpikir dengan benar
mengandung pengertian mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis,
membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan alasan, meneliti suatu jalan
pikiran, mencari bagaimana berbagai hal berhubungan satu sama lain,
menarik kesimpulan, mengapa atau untuk apa sesuatu terjadi dan
membahasakan suara realitas.
Beberapa manfaat berpikir filsafat:
1. Mengajarkan cara berpikir kritis.
2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
3. Menggunakan akal secara proporsional
4. Membuka wawasan berpikir menuju ke arah penghayatan
19. B. MENGUKUR BERPIKIR FILSAFAT
Karakteristik berpikir filsafat adalah sifat menyeluruh, sifat
mendasar dan sifat spekulatif. Orang yang berpikir filsafati berarti
orang tersebut membongkar tempat berpijak secara fundamental. Dia
tidak percaya begitu raja bahwa ilmu itu benar.
Filsafat merupakan sarana baik untuk menggali kembali kekayaan
kebudayaan, tradisi-tradisi, dan filsafat Indonesia untuk
mengaktualisasikannya bagi Indonesia modern yang sedang kita
bangun. Filsafatlah yang paling sanggup untuk mendekati warisan
rohani tidak hanya secara verbalistik, melainkan secara evaluatif,
kritis dan refleksif, sehingga kekayaan rohani bangsa dapat menjadi
modal dalam pembentukan terus menerus identitas modern bangsa
Indonesia.
20. Sebagai kritik ideologi, filsafat membangun kesanggupan untuk
mendeteksi dan membuka kedok-kedok ideologic berbagai bentuk
ketidakadilan sosial dan pelanggaran-pelanggaran terhadap martabat dan
hak-hak asasi manusia yang masih terjadi. Jadi filsafat membuat sanggup
untuk melihat secara terbuka masalah-masalah sosial serta percaturan
kekuasaan yang sedang berlangsung.
Cara terpenting untuk memahami apa itu filsafat tidak lain adalah dengan
berfilsafat. Berfilsafat, artinya menyelidiki suatu permasalahan dengan
menerapkan argumen-argumen yang filosofis. Maksud argumen-argumen
yang filosofis adalah argumen-argumen yang memiliki sifat-sifat deskriptif,
kritis atau analitis, evaluatif atau normatif, spekulatif, rasional, sistematis,
mendalam, mendasar, dan menyeluruh. Dengan perkataan lain, berfilsafat
berarti mempertanyakan dasar dan asal-usul dari segala-galanya, mencari
orientasi dasar bagi kehidupan manusia. Tidak ada seorang pun yang akan
berhenti berpikir.
21. Oleh karena alasan inilah, maka filsafat memainkan peranan yang
sangat krusial dalam proses pemikiran manusia, yakni menjadikan
pemikiran tersebut menjadi lebih jelas dan tetap di hadapan realitas
yang jamak dan sering membingungkan. Dengan ini, lalu filsafat
membantu setiap orang untuk memiliki perspektif tertentu.
Di sini perlunya penegasan bahwa berpikir filsafat mempunyai
karakteristik atau ciri-ciri khusus. Bermacam-macam buku menjelaskan
ciri-ciri berpikir filsafat dengan bermacam macam pula. Diantaranya
sebagai berikut:
1. Konsepsional.
2. Koheren.
3. Memburu kebenaran.
4. Radikal.
5. Rasional.
6. Menyeluruh.
22. C. DAYA TARIK FILSAFAT
Secara umum dikatakan bahwa filsafat memiliki dua kegunaan
yang saling mendukung, yakni kegunaan bagi individual dan
kegunaan bagi kehidupan sosial. Bagaimana kedua kegunaan filsafat
ini dapat dipahami?. Dari segi manfaat atau kegunaan bagi individu,
beberapa hal dapat dikatakan mengenai manfaat filsafat ini. Filsafat
berguna untuk memuaskan keinginan tahu individu yang sifatnya
sederhana. Aspek inilah yang membuat manusia berbeda dari
binatang.
Selain itu, di sini juga dapat dikatakan bahwa selama hidup dari
masa kanak-kanak sampai meninggal dunia manusia harus melewati
dua tahap pengenalan (kesadaran) yang penting, yakni tahap keadaan
ketidaktahuan (the state of innocence) dan tahap kehilangan
ketidaktahuan (the innocence lost).
23. Beberapa peran Filsafat baik dalam kehidupan maupun dalam bidang
keilmuan:
1. Filsafat atau berfilsafat mengajak manusia bersikap arif dan berwawasan
lugs terdapat berbagai masalah yang dihadapinya, dan manusia
diharapkan mampu untuk memecahkan masalah-masalah tersebut dengan
cara mengidentifikasinya agar jawaban-jawaban dapat diperoleh dengan
mudah.
2. Bagi para ilmuwan ataupun para mahasiswa dibutuhkan kemampuan
untuk menganalisis, analisis kritis secara komprehensif dan sistematis
atas berbagai permasalahan ilmiah yang dituangkan di dalam suatu
penelitian, ataupun kajian ilmiah lainnya.
3. Filsafat dapat membentuk sikap kritis seseorang dalam menghadapi
permasalahan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
kehidupan lainnya (interaksi dengan masyarakat, komunitas, agama, dan
lain-lain) secara lebih rasional, lebih arif, dan tidak terjebak dalam
fanatisme yang berlebihan.
24. D.FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
"Hidup yang tak dipikirkan adalah hidup yang tak pantas
dijalani" begitu kata Sokrates. Ia memandang bahwa hidup yang
bermakna dan berkualitas tinggi itu harus dijalani dengan
menggunakan pikiran yang dimiliki manusia. Proses berpikir
merupakan menggunakan pikiran yang dimiliki manusia. Proses
berpikir merupakan suatu kemampuan yang melekat pada makhluk
manusia yang berbeda dengan spesies lainnya, yaitu binatang dan
tumbuhan. Menurut Aristoteles, nalarlah yang membedakan
manusia dari binatang, sedangkan seluruh fungsi tubuh yang lain
sama dengan binatang.
25. Filsafat bertujuan merefleksikan realitas secara mendalam untuk
menemukan jawaban-jawaban final mengenainya. Filsafat
mempertanyakan dan merefleksikan realitas, termasuk kesadaran manusia
sendiri yang merefleksikan realitas tersebut. Pengetahuan yang dihasilkan
dari refleksi yang radikal, kritis, dan mendalam terhadap realitas,
termasuk kesadaran subjek berpikir itu sendiri disebut pengetahuan
filosofis.
Dari sini, filsafat berfungsi pula sebagai pandangan hidup
(Weltsanschauung) merupakan suatu pandangan hidup yang dijadikan
dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, juga
dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi
dalam hidupnya. . Demikianlah, pada dasarnya, filsafat atau berfilsafat
bukanlah sesuatu yang asing dan terlepas dari kehidupan sehari-hari,
karena segala sesuatu yang ada dan yang mungkin serta dapat dipikirkan
bisa menjadi objek filsafat apabila selalu dipertanyakan, dipikirkan secara
radikal guna mencapai kebenaran.
26. E.MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN FILSAFAT
Dalam beberapa literatur filsafat telah dijumpai beragam
pengertian tentang filsafat. Keberagaman tersebut disebabkan oleh
perbedaan sudut pandang yang dijadikan sebagai dasar
orientasinya. Dari beragam karya tulis tentang filsafat, kita dapat
merangkum sebagai berikut:
1. Pengertian filsafat dari segi arti kata, yaitu Tilsafat' berasal dari
bahasa Yunani terdiri dari kata 'philein' yang berarti cinta dan sophia'
yang berarti kebijaksanaan. Atau berasal dari kata 'philosophia' yang
berarti `cinta akan kebijaksanaan atau love of wisdom. Jadi,
pengertian filsafat dari arti kata adalah `cinta pada kebijaksanaan'.
27. 2. Pengertian filsafat `secara umum', yaitu `suatu ilmu pengetahuan yang
melakukan penyelidikan atau kajian tentang hakikat dari segala
sesuatu dengan sungguh-sungguh dan penuh kecintaan untuk
memperoleh kebenaran atau kebijaksanaan'. Jadi, jawaban-jawaban
yang diberikan oleh filsafat tentang hakikat fenomena hidup harus
bersifat mendalam atau mencapai tingkat kebenaran yang lebih
universal.
3. Pengertian filsafat `secara khusus', yaitu `suatu ilmu pengetahuan
yang menyelidiki tentang hakikat sesuatu untuk memperoleh
kebenaran menurut aliran filsafat tertentu'. Dalam filsafat terdapat
beragam aliran, misalnya: aliran idealisme, aliran positivisme, aliran
materialisme, aliran hedonisme, aliran stoicisme dan sebagainya. Jadi,
pengertian hakikat sesuatu menurut aliran idealisme tentunya tidak
sama dengan hakikat sesuatu menurut aliran positivisme, hedonisme,
materialisme dan stoicisme."
28. Dalam bahasa Arab, filsafat dikenal dengan istilah "falsafah'",
dan di dalam bahasa inggris "Philosophy". Dua istilah ini berasal
dari bahasa Yunani, yaitu "Philosophia". Istilah Philosophia' ini
secara harfiah dimaknai mencintai kebijaksanaan. Orang yang
sedang berfilsafat biasanya disebut "filsuf". Sebagai penjelas, arti
kata `mencintai' dari akar kata filsafat, belum memperhatikan
makna yang sebenarnya dari kata filsafat. Pengertian "mencintai"
belum memperlihatkan keaktifan seorang filsuf untuk memperoleh
kearifan atau kebijaksanaan itu. Menurut pengertian yang lazim
berlaku di Timur (Tiongkok atau di India), seseorang disebut filsuf
bila dia telah mendapatkan atau telah meraih kebijaksanaan.
29. F.LINGKUP FILSAFAT
Filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya pengaruhnya masih
terasa. Setelah filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu lainnya, ternyata
filsafat tidak mati, melainkan hidup dengan corak tersendiri, yakni
sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan
oleh ilmu-ilmu khusus. Jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk
ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan
suatu ilmu pengetahuan, tetapi objeknya tidak terbatas. Ilmu
bersifat deskriptif tentang objeknya agar dapat menemukan fakta-
fakta, teknik-teknik dan alat-alat. Filsafat tidak hanya melukiskan
sesuatu, melainkan membantu manusia untuk mengambil keputusan
tentang tujuan, nilai dan tentang apa yang harus diperbuat manusia.
Filsafat tidak netral, karena faktor-faktor objektif memegang
peranan yang penting dalam berfilsafat. Filsafat belajar dari ilmu
pengetahuan dengan menekankan keseluruhan dari sesuatu, karena
keseluruhan mempunyai sifat sendiri yang tidak ada pada bagian-
bagiannya.
30. Pembagian cabang-cabang filsafat yang dikemukakan para ahli
atau para filsuf sangat beragam, tergantung sudut pandang yang
diyakininya.
Plato, memilahmilah filsafat menjadi tiga, yaitu:
1. Dialektika (filsafat tentang ide-ide atau pengertian-pengertian
umum)
2. Fisika (filsafat tentang dunia material)
3. Etika (filsafat tentang kebaikan atau kesusilaan).
31. Aristoteles membedakan filsafat menjadi empat, yaitu:
1. Logika (tentang bentuk susunan pikiran)
2. Filosofis teoritika, yang terbagi menjadi: (a) fisika (tentang
dunia material) (b) matematika (c) metafisika (tentang hakikat
`add)
3. Filosofia praktika (tentang hakikat hidup kesusilaan), yang
terbagi menjadi: (a) etika (tentang kesusilaan dalam hidup
perseorangan); (b) ekonomia (tentang kesusilaan dalam hidup
berkeluarga); (c) politika (tentang kesusilaan dalam hidup
bernegara)
4. Filosofia poeletika (filsafat kesenian).
32. Louis Kattsoff lebih rinci dalam membagi cabang-cabang filsafat,
yaitu:
1. Logika
2. Metodologi
3. Metafisika
4. Ontologi
5. Kosmologi
6. Epistemologi
7. Filsafat biologi
8. Filsafat psikologi
9. Filsafat antropologi
10. Etika
11. Estetika
12. Filsafat agama
33. Dalam perkembangannya, studi filsafat berikutnya muncul
cabang-cabang filsafat, sebagai konsekwensi dari beragam
spesifikasi kehidupan, sehingga selain beragam cabang filsafat
yang telah diuraikan di atas adalah muncul :
1. Filsafat politik
2. Filsafat hukum
3. Filsafat Pendidikan
4. Filsafat sejarah
34. G.CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
Filsafat merupakan pemikiran tentang hal-hal serta proses-
proses dalam hubungan yang umum. Di antara proses-proses yang
dibicarakan ini ialah pemikiran itu sendiri. Filsafat merupakan hasil
menjadi - sadarnya manusia mengenai dirinya sendiri sebagai
pemikir, dan menjadi - kritisnya manusia terhadap diri sendiri
sebagai pemikir di dalam dunia yang dipikirkannya.
35. Ciri- Ciri Pemikiran Filsafat ada 4 yaitu:
a. Filsafat Bersifat Koheran
b. Pemikiran Filsafat Yang Rasional
c. Filsafat Bersifat Komprehensif
d. Filsafat Memiliki Pemikiran Secara Sistematis
e. Filsafat Memiliki Pandangan Yang Luas
38. KELOMPOK 11
Anggota Kelompok :
Alfina Nadya Ayuningtyas - 1212200334
M. Andhika Nur Badri Al-Khumaidi - 1212200298
Melvino Yuwanansyah - 1212200335
39. Pengertian pengetahuan
Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa
pengetahuan (knowledge) adalah proses
kehidupan yang diketahui manusia secara
Iangsung dari kesadarannya sendiri. Dalam
peristiwa ini yang mengetahui (subjek) memiliki
yang diketahui (objek) di dalam dirinya sendiri
sedemikian aktif sehingga yang mengetahui itu
menyusun yang diketahui pada dirinya sendiri
dalam kesatuan aktif.
40. Jenis Pengatahuan Yang Dimiliki Manusia
2
Pengetahuan Ilmu
4
Pengetahuan Agama
1
Pengetahuan Biasa
3
Pengetahuan Filsafat
41. Perbedaan Ilmu Dan Pengetahuan
pada dasarnya pengetahuan berbeda dengan ilmu.
Perbedaan itu terlihat dari sif at sistematik dan cara
memperolehnya. Perbedaan tersebut menyangkut
pengetahuan prailmiah atau pengetahuan biasa,
sedangkan pengetahuan ilmiah dengan ilmu tidak
mempunyai perbedaan yang berarti.
Perbedaan antara ilmu dengan pengetahuan dapat
ditelusuri dengan melihat perbedaan ciri-cirinya. Herbert L.
Searles memperlihatkan ciri-ciri tersebut sebagai berikut:
"Kalau ilmu berbeda dengan filsafat berdasarkan empiris,
maka ilmu berbeda dari pengetahuan biasa karena ciri
sistematisnya".
42. Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan itu, yaitu:
Realisme Idealisme
Hakikat Pengetahuan
Pengetahuan menurut realisme adalah
gambaran atau kopi yang sebenarnya dari
apa yang ada dalam alam nyata (dari fakta
atau hakikat).
Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar-benar
sesuai dengan kenyataan adalah mustahil.
Pengetahuan adalah proses-proses mental
atau proses psikologis yang bersifat
subjektif.
43. Sumber Pengetahuan
Empirisme
Menurut aliran ini manusia
memperoleh pengetahuan
dari pengalaman
Wahyu
pengetahuan yang
disampaikan oleh Allah
kepada manusia lewat
perantaraan para nabi.
Rasionalisme
Menurut aliran ini manusia
memperoleh pengetahuan
melalui kegiatan menangkap
objek
Intuisi
adalah hasil dari evolusi
pemahaman yang tertinggi.
Kemampuan ini mirip dengan
insting, tetapi berbeda dengan
kesadaran dan kebebasannya.
44. Perbedaan Filsafat dan Filsafat Ilmu Dan Pengetahuan
Apabila ilmu pengetahuan sifatnya taat fakta, objektif dan
ilmiah, maka filsafat sifatnya mempertemukan berbagai
aspek kehidupan di samping membuka dan memperdalam
pengetahuan. Apabila ilmu pengetahuan objeknya dibatasi,
misalnya Psikologi objeknya dibatasi pada perilaku
manusia saja, filsafat objeknya tidak dibatasi pada satu
bidang kajian saja dan objeknya dibahas secara filosofis
atau reflektif rasional, karena filsafat mencari apa yang
hakikat.
45. Ciri ilmu pengetahuan ilmiah
Sistematis
1
Dapat dipertanggung
jawabkan
2
Objektif / Intersubjektif
3
46. Hakekat Ilmu Pengetahuan Dapat Ditelusuri melalui 4
hal
1. Sumbernya Keabsahanya
Strukturnya
Batas-Batasmya
49. 1.Alfina Nadya A. 1212200334
2.Melvino Yuwanansyah 1212200335
3.M. Andhika Nur Badri A. 1212200298
Kelompok 11
Anggota Kelompok:
50. PENGENALAN LOGIKA SCIENTIFIKA
METODE ILMIAH DALAM LOGIKA
SCIENTIFIKA
HIPOTESIS DALAM LOGIKA SCIENTIFIKA
TEORI DALAM LOGIKA SCIENTIFIKA
HUKUM ALAM DALAM LOGIKA SCIENTIFIKA
PENERAPAN LOGIKA SCIENTIFIKA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
51. Pengenalan Logika Scientifika
Logika scientifika adalah cabang logika yang digunakan dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Tujuan utamanya adalah
untuk mengembangkan penalaran yang benar dan konsisten
dalam konteks ilmiah.
Dalam logika scientifika, terdapat beberapa konsep penting seperti
metode ilmiah, hipotesis, teori, dan hukum alam. Konsep-konsep
ini membantu para ilmuwan untuk melakukan penelitian secara
sistematis dan objektif.
52. metode Ilmiah dalam Logika Scientifika
Metode ilmiah adalah proses sistematis yang digunakan oleh
para ilmuwan untuk mengumpulkan data, merumuskan
hipotesis, menguji hipotesis tersebut, dan menarik kesimpulan
dari hasil pengujian.
Dalam logika scientifika, metode ilmiah sangat penting karena
membantu para ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan yang
akurat dan dapat diandalkan tentang alam semesta dan
fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
53. Hipotesis dalam Logika Scientifika
Hipotesis adalah sebuah pernyataan yang diajukan oleh seorang
ilmuwan sebagai jawaban sementara dari suatu masalah atau
pertanyaan penelitian. Hipotesis harus dapat diuji dan dibuktikan
kebenarannya melalui pengumpulan data dan pengujian.
Dalam logika scientifika, hipotesis sangat penting karena
membantu para ilmuwan untuk mengembangkan teori-teori
baru tentang alam semesta dan fenomena-fenomena yang
terjadi di dalamnya
54. Teori adalah sebuah konsep atau model yang digunakan oleh
para ilmuwan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang
terjadi di alam semesta. Teori harus didukung oleh bukti-bukti
empiris dan dapat diprediksi untuk diuji lebih lanjut.
Dalam logika scientifika, teori sangat penting karena menjadi
dasar bagi penelitian dan pengembangan teknologi.
Contohnya adalah teori relativitas Einstein yang menjadi
dasar bagi pengembangan teknologi nuklir dan satelit.
Teori dalam Logika Scientifika
55. Hukum Alam dalam Logika Scientifika
Hukum alam adalah suatu pernyataan yang menggambarkan
hubungan sebab-akibat antara fenomena-fenomena alam. Hukum
alam harus didukung oleh bukti-bukti empiris dan dapat diprediksi
untuk diuji lebih lanjut.
Dalam logika scientifika, hukum alam sangat penting karena
menjadi dasar bagi pengembangan teknologi dan pemahaman
tentang alam semesta. Contohnya adalah hukum gravitasi
Newton yang menjadi dasar bagi pengembangan teknologi
penerbangan dan sat
56. Penerapan Logika Scientifika dalam KehidMeskipun logika scientifika
banyak digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern, namun
konsep-konsepnya juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, metode ilmiah dapat digunakan untuk memecahkan masalah-
masalah di lingkungan sekitar kita.
Selain itu, pemahaman tentang hipotesis, teori, dan hukum alam dapat
membantu kita untuk memahami fenomena-fenomena alam yang terjadi di
sekitar kita dan membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam kehidupan
sehari-hari.
upan Sehari-hari
Penerapan Logika Scientifika dalam Kehidupan Sehari-hari
57. bunga mawar bunga melati
apabila tidak ada yg mau
ditanyakan kami ucapkan
trimakasih
58. Pengantar Filsafat Ilmu
DOSEN PENGAMPU : DR. SIGIT SARDJONO,M.E.C
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSTAS 17 AGUSTUS SURABAYA
59. KELOMPOK 11:
1. Alfina Nadya 1212200334
2. Melvino Yuwanansyah 1212200335
3. M. Andhika Nur Badri A. 1212200298
60. Tokoh Filsuf Kuno
Socrates adalah seorang filsuf Yunani kuno yang
lahir sekitar tahun 469 SM di Athena. Ia merupakan
salah satu tokoh terpenting dalam sejarah filsafat Barat
dan dianggap sebagai salah satu pendiri filsafat Barat.
Socrates tidak pernah menulis buku-buku atau karya-
karya tertulis lainnya, sehingga informasi tentang
kehidupan dan pemikirannya sebagian besar berasal
dari para muridnya, seperti Plato dan Xenophon.
61. Pemikiran penting dari Socrates:
1. Metode Dialektika
Metode ini melibatkan dialog dan pertanyaan-pertanyaan
yang tajam antara Socrates dan lawan bicaranya. Tujuannya
adalah untuk menemukan kesalahan dan kelemahan dalam
argumen orang lain, dan akhirnya mencapai pemahaman yang
lebih baik tentang masalah yang dibahas.
2. Pengetahuan diri
Socrates percaya bahwa pengetahuan diri adalah kunci
untuk mencapai kebahagiaan dan kebenaran. Ia menekankan
pentingnya memahami diri sendiri, termasuk kelemahan dan
kekuatan yang dimiliki, untuk bisa hidup dengan cara yang baik
dan memenuhi tujuan hidup.
62. 3. Etika dan moralitas
Socrates mengajarkan bahwa etika dan moralitas adalah hal yang penting
dalam hidup. Ia memandang bahwa manusia harus hidup dengan integritas dan
berpegang pada prinsip-prinsip moral yang benar. Socrates juga mengajarkan
bahwa orang-orang harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, dan
bahwa kebaikan dan keadilan harus menjadi prioritas utama dalam hidup.
4. Kritik terhadap Sophisme
Socrates kritis terhadap sophisme, yaitu filsafat yang berfokus pada
penggunaan bahasa dan retorika untuk memperoleh keuntungan dan meraih
tujuan yang diinginkan.
63. 5. Kepercayaan pada Kemampuan Manusia
Socrates percaya bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan untuk
mengetahui kebenaran dan berperilaku secara etis. Ia tidak setuju dengan
pandangan yang menganggap manusia sebagai makhluk yang bodoh dan tidak
mampu memahami dunia di sekitarnya. Sebaliknya, ia meyakini bahwa
manusia bisa mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebijaksanaan melalui
pendidikan dan refleksi diri.
64. Tokoh Filsuf Pertengahan
Thomas Aquinas (1225-1274) adalah seorang filsuf dan
teolog dari Italia yang sangat berpengaruh pada serratus tahun
pertengahan. Thomas Aquinas, seorang filsuf dan teolog barat
termasyhur pada masa abad pertengahan. Pemikirannya
merupakan tidak lepas dari pengaruh dua orang filosof besar,
Agustinus dan Aristoteles dapat mengguncang Eropa.
Pemikiran-pemikiran Thomas Aquinas yaitu filsafat thomisme,
Essentia dan Exentia, Argumen Kosmologi, filsafat tentang
penciptaan, filsafat tentang makhluk murni, filsafat jiwa, dan
Etika Teologis.
65. Pemikiran St.Thomas Aquinas:
1. Thomisme
Thomisme adalah aliran filsafat yang dicetuskan sebagai
hasil pemikiran St.Thomas Aquinas, seorang imam Khatolik
yang saleh.
Filsafat Thomismenya ini menekankan pada pengertian
materi dan bentuk, potensi dan aktus, serta bakat dan
perealisasiannya. Filsafat ini mempunyai tujuan untuk
menciptakan kedamaian Yunani dan Nasrani dalam hal filsafat
sekuler. Thomas mengikuti pemahaman Aristoteles, merujuk
kepadanya sebagai "Filsuf".
66. 2.Argumen Kosmologi
Thomas Aquinas berpendapat bahwa manusia dapat mengenal
Allah melalui akal yang mereka miliki, meskipun pengetahuan
tentang Allah yang mereka peroleh dengan akal terrsebut tidak
jelas dan menyelamatkan..
3. Penciptaan
Pemikiran filsafat Thomas Aquinas yang tidak kalah penting dari
yang lain adalah filsafat tentang teori penciptaan.Filsafat ini tidak
lepas dari ajaran tentang partisipasi, dasar yang dia terima dari
Agustinus-Neoplatonisme. Namun demikian terdapat perbedaan
yang mendasar antara pemikiran kedua tokoh tersebut.
67. Tokoh Filsuf Modern
James Mill adalah seorang filsuf, ekonom, dan ahli teori politik
Skotlandia. Ia lahir di Northwater Bridge, Angus, Skotlandia pada
tanggal 6 April 1773.
Pemikiran Jamess Mill:
1. PENGINDERAAN
Hasil kontak langsung alat indera manusia dengan
rangsangan-rangsangan yang datang dari luar dirinya,
sedangkan ide adalah semacam salinan dari penginderaan
itu yang muncul dalam ingatan seseorang. Mill beranggapan
bahwa sebuah hal yang sulit untuk memisahkan
penginderaan dari ide, karena penginderaanlah yang
menimbulkan ide dan ide tak mungkin benar tanpa
seseorang merasakan penginderaan terlebih dulu.
68. 2. ASOSIASI
Menurut James Mill, asosiasi itu tunduk hanya pada satu hukum,
yaitu hukum kontiguitas. Di dalam hal yang tersebutkan itu, dia
merumuskan tiga kriteria tentang kuat atau lemahnya asosiasi
itu.Ketiga kriteria itu ialah sebagai berikut:
a. Ketetapan
b. Kepastian
c. Fasilitas
71. Pengertian
Filsafat manusia adalah filsafat yang membahas tentang
hakikat dan eksistensi manusia, serta hubungan manusia
dengan dunia sekitarnya. Dalam pengembangan
pemikirannya, filsafat manusia melibatkan berbagai disiplin
ilmu lainnya, seperti psikologi, sosiologi, antropologi, dan
sejarah, serta mengintegrasikan berbagai perspektif filosofis,
seperti etika, metafisika, dan epistemologi.
72. Hubungan Antara
Filsafat dan Manusia
Dalam filsafat, manusia menjadi objek utama dari pembahasan, karena
manusia merupakan makhluk yang memiliki kesadaran dan kemampuan
untuk berpikir serta merenungkan tentang eksistensinya dan dunia di
sekitarnya. Filsafat juga berperan dalam membentuk nilai-nilai dan moralitas
manusia, serta memberikan panduan bagi manusia dalam mengambil
keputusan dan bertindak.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
hubungan antara filsafat dan manusia sangat penting dan saling tergantung
satu sama lain.
73. Kontribusi Filsafat Manusia Dalam
Memahami Eksistensi Manusia di Dunia
1.filsafat manusia membantu untuk memahami
hakikat dan sifat sebagai makhluk yang
memiliki kesadaran dan kemampuan berpikir.
2.filsafat manusia memberikan pemahaman
tentang eksistensi manusia sebagai makhluk
sosial yang hidup dalam masyarakat.
74. Kontribusi Filsafat Manusia Dalam
Memahami Eksistensi Manusia di Dunia
3.filsafat manusia juga memberikan
kontribusi dalam memahami hubungan
manusia dengan alam dan lingkungannya.
4.filsafat manusia memberikan
kontribusi dalam memahami makna dan
tujuan hidup manusia.
75. Teori atau Pandangan Dalam
Filsafat Manusia
Dalam filsafat manusia,
terdapat banyak teori dan
pandangan yang
dikemukakan oleh para
tokoh filsafat. Beberapa di
antaranya adalah sebagai
berikut:
1.Humanisme
2.Eksistensialisme
3.Positivisme
4.Feminisme
5.Konstruktivisme sosial
6.Pragmatisme
7.Transhumanisme
76. Bagaimana Filsafat Manusia
Memandang tentang Etika
dan Moralitas Manusia
Dalam filsafat manusia, etika dan moralitas manusia
dianggap sebagai bagian penting dari eksistensi manusia
yang harus dijaga dan dikembangkan. Pandangan-pandangan
dalam filsafat manusia mengenai etika dan moralitas dapat
membantu manusia untuk memahaminilai-nilai moral yang
penting dan membuat keputusan-keputusan moral yang
tepat dalam kehidupan sehari-hari.
77. Berikut adalah beberapa pandangan dalam
filsafat manusia mengenai etika dan moralitas
manusia:
1.Etika Deontologi
2.Etika Utilitarian
3.Etika Virtue
4.Etika Care
Bagaimana Filsafat Manusia
Memandang tentang Etika
dan Moralitas Manusia
78. Perkembangan Sejarah
Filsafat Manusia
Filsafat manusia berkembang dalam konteks sejarah yang panjang dan
beragam, dengan berbagai kontribusi dari para pemikir dari zaman kuno
hingga masa kini. Berikut adalah beberapa periode penting dalam
perkembangan filsafat manusia:
1.Filsafat Kuno
2. Filsafat Abad Pertengahan
3. Filsafat Modern
4. Filsafat Kontemporer
79. PerkembanganSejarah
Filsafat Manusia
Dalam sejarah perkembangan filsafat manusia, terdapat pula berbagai
kontribusi dari pemikir dari berbagai negara dan budaya. Hal ini membuktikan
bahwa filsafat manusia berkembang dalam lingkungan yang sangat beragam,
dan berkembang melalui dialog dan interaksi antara budaya-budaya yang
berbeda. Perkembangan filsafat manusia terus berlanjut hingga saat ini, dan
terus membuka ruang bagi pengembangan pemikiran dan kontribusi baru.
83. Kata “Filsafat” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata
“philos” dan “Shopia”. Philos artinya cinta yang sangat mendalan,
dan sophia artinya kearifan atau kebijakan. Jadi arti filsafat secara
harfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadapat kearifan atau
kebijakan, dan bisa didefinisikan Filsafat adalah studi tentang seluruh
fenomena kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis, dan
dijabarkan dalam konsep mendasar.
Pengertian Filsafat
84. Pengertian Ekonomi
Ekonomi, menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa Yunani
yaitu Oikos berarti keluarga atau rumah tangga sedangkan
Nomos berarti peraturan atau aturan.
Sedangkan menurut istilah yaitu manajemen rumah tangga atau
peraturan rumah tangga. Pengertian Ekonomi adalah salah satu
bidang ilmu sosial yang membahas dan mempelajari tentang
kegiatan manusia berkaitan langsung dengan distribusi, konsumsi
dan produksi pada barang dan jasa.
85. Dasar – dasar filosofis yang
melandasi ilmu ekonomi
1. Utilitarianisme
2. Individualisme Metodologis
3. Rasionalitas
4. Individualisme Hakiki
5. Aliran Etika
6. Materialisme Historis
86. Peran filsafat dalam memahami dan
menganalisis fenomena ekonomi
1.Landasan Teoritis
2. Metodologi
3. Etika dan Keadilan
4. Pemikiran Kritis
5. Interdisiplineritas
87. PeranFilsafatDalamMemahamidanMenganalisisFenomenaEkonomi
Filsafat memainkan peran penting dalam memahami dan menganalisis
fenomena ekonomi. Filsafat membantu mengidentifikasi asumsi-asumsi, nilai-
nilai, dan konsep-konsep yang mendasari pemikiran ekonomi. Ini melibatkan
pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang rasionalitas tindakan ekonomi, keadilan
distribusi kekayaan, peran pemerintah dalam ekonomi, dan tujuan ekonomi
secara keseluruhan.
Melalui pemikiran filosofis, ilmu ekonomi dapat mengembangkan kerangka
kerja teoritis yang kokoh dan memperoleh wawasan tentang implikasi etis dari
keputusan ekonomi. Filsafat juga membantu dalam mempertanyakan asumsi-
asumsi yang mendasari pemodelan ekonomi, memeriksa validitas dan relevansi
data yang digunakan, serta mendorong pemikiran kritis terhadap teori dan
konsep yang ada.
88. Filsafat Ekonomi
Pra Klasik
A. Kaum Markantilisme
Kata Merkantilisme terdiri dari dua kata,
yakni merchant yang berarti pedagang,
perniagaan, saudagar, dan kata ism berarti
aliran. Jadi kata merkantilisme menganduk
makna aliran perniagaan/ perdagangan.
B. Kaum Fisiokrat
Kata Fisiokrat terdiri dari dua kata,
yakni physic dan createatau kratein.
Kata physic dapat berarti menciptakan/
menimbulkan atau kratein (harus
berkuasa). Dengan demikian, maka
fisiokrat mengandung makna
menciptakan/ menimbulkan alam
(pertanian) atau alam harus berkuasa.
89. Filsafat Ekonomi Klasik
Fokus ekonomi pada masa klasik adalah liberalasasi, yakni
berdasarkan diri atas dalil baha sesuatu perekonomian yang
berkembang dengan bebas merupakan syarat terbaik bagi
suatu perkembangan kemakmuran yang menguntungkan.
Filsof terkenal pada masa ekonomi klasik adalah Adam
Smith hingga disebut dengan (the father of economic)
90. Neo- klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran
pemikiran ilmu ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga,
produksi, dan distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dan penawaran
pada suatu pasar.
Filsof terkenal pada masa ekonomi neo klasik adalah Leon Warlas dan Alfred
Marshall.
Filsafat Ekonomi
Neo Klasik
93. K E L O M P O K 11
1.M. Andhika Nur B. 1212200298
2. Alfina Nadya A. 1212200334
3. Melvino Yuwanansyah 1212200335
94. Secara umum, filsafat manajemen melibatkan pemikiran kritis, refleksi, dan
pendekatan sistematis terhadap pengelolaan organisasi. Ini melibatkan
penerapan konsep, teori, dan prinsip-prinsip filosofis untuk memahami aspek-
aspek inti dalam manajemen, seperti tujuan organisasi, nilai-nilai yang dijunjung
tinggi, etika, keadilan, tanggung jawab sosial, dan hubungan antara manajer dan
karyawan.
Tujuan dari filsafat manajemen adalah untuk mengembangkan pandangan
yang lebih luas dan mendalam tentang manajemen sebagai ilmu dan praktik,
serta untuk membantu membangun organisasi yang efektif, berkelanjutan, dan
bertanggung jawab secara sosial.
Pengertian
95. 1. Memberikan Landasan
Konseptual
2. Menentukan Nilai dan Etika
3. Mengarahkan Pengambilan
Keputusan
4. Mempertimbangkan Aspek
Sosial dan Lingkungan
5. Mendorong Keadilan
dan Keseimbangan
6. Membangun
Organisasi yang Efektif
7. Menghadapi
Perubahan dan Inovasi
Tujuan dan Fungsi
Filsafat Manajemen
96. Perkemb
angan
Teori Manajemen
1. Aliran Klasik:
a. Manajemen Ilmiah
b. Teori Organisasi Klasik
2. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
3. Aliran Manajemen Modern
97. Faktor – Faktor Dasar
Filsafat Manajemen
1. Tujuan Organisasi
2. Nilai-nilai dan Etika
3. Keadilan
4. Pemikiran Sistem
5. Manusia sebagai Sumber
Daya Utama
6. Adaptasi dan Fleksibilitas
7. Pengambilan Keputusan
yang Terinformasi
8.Keterlibatan dan Partisipasi
9.Inovasi dan Pembelajaran
Organisasi
98. Hubungan Filsafat
Dengan Manajemen
Filsafat mencakup pemikiran yang mendalam tentang konsep-konsep seperti
etika, nilai-nilai, tujuan hidup, keadilan, kebebasan, dan tujuan organisasi. Ketika
diterapkan dalam konteks manajemen, filsafat dapat memberikan arahan yang
penting dalam mengambil keputusan, membentuk budaya organisasi, dan
mengarahkan perilaku individu dan kelompok.
Dalam praktiknya, penerapan filsafat dalam manajemen melibatkan penggunaan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip filosofis dalam pengambilan keputusan,
pengembangan budaya organisasi, dan pengelolaan sumber daya manusia.
101. Nama Kelompok :
M. Andhika Nur B. 1212200298
Alfina Nadya A. 1212200334
Melvino Yuwanansyah 1212200335
102. Pengertian filsafat pancasila
Filsafat Pancasila adalah pemikiran filosofis yang
berkaitan dengan nilai-nilai, prinsip, dan tujuan yang
terkandung dalam Pancasila.
Filsafat Pancasila berupaya untuk memahami dan
menggali makna filosofis Pancasila serta menerapkannya
dalam konteks kehidupan sehari-hari.
103. Hakikat pancasila
Hakikat Pancasila adalah inti atau esensi yang terkandung dalam nilai-nilai dasar
Pancasila. Hal ini mencakup makna filosofis, prinsip-prinsip fundamental, dan tujuan yang
dikehendaki oleh Pancasila sebagai landasan ideologi negara Indonesia.
Secara filosofis, hakikat Pancasila melibatkan pemahaman tentang keberadaan dan
hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan sosial. Pancasila
mengakui adanya Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai prinsip pertama yang menjadi
landasan moral dan spiritual bagi kehidupan manusia.
104. Tujuan
tujuan filsafat Pancasila adalah memahami secara mendalam nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila. Melalui penelitian dan analisis
filosofis, filsafat Pancasila berusaha untuk menjelaskan makna,
sumber, dan implikasi dari nilai-nilai Pancasila.
Filsafat Pancasila berusaha untuk mengkaji dan memikirkan cara-cara
implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan nasional,
pembuatan kebijakan publik, pengaturan sosial, dan hubungan
antarwarga negara.
105. Fungsi filsafat pancasila
Fungsi ini membantu mengintegrasikan
berbagai komponen masyarakat dan
memberikan arah yang jelas dalam
pembangunan nasional.
filsafat Pancasila membangun kesatuan,
solidaritas, dan rasa kebangsaan di antara
beragam kelompok etnis, budaya, dan agama
yang ada di Indonesia.
Filsafat Pancasila memberikan
pedoman etis bagi perilaku dan
tindakan individu serta kelompok
dalam masyarakat.
Pancasila memberikan landasan filosofis
dan moral yang mendasari pembuatan
undang-undang dan kebijakan
pemerintah.
Dasar Ideologi Negara Pemersatu Bangsa
Pedoman Etis Landasan Hukum
1st
2nd
3rd
4th
106. Objek filsafat pancasila
Filsafat Pancasila memiliki beberapa objek yang menjadi landasan utama
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Pertama, objek Ketuhanan Yang Maha Esa mengakui keberadaan Tuhan
sebagai sumber kehidupan, hukum, dan nilai-nilai moral yang bersifat
universal.
Kedua, objek Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menekankan
penghargaan terhadap martabat manusia, keadilan, dan sikap beradab dalam
pergaulan sosial. Ketiga, objek Persatuan Indonesia mencakup prinsip
kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia yang menghormati keberagaman
budaya dan menjunjung tinggi semangat kebangsaan.
107. Objek filsafat pancasila
Keempat, objek Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan mendorong peran aktif rakyat dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum. Kelima,
objek Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menekankan
pemerataan hak dan kesempatan serta keadilan dalam segala aspek
kehidupan sosial dan ekonomi.
Objek-objek ini menjadi pijakan dalam membentuk sistem nilai, kebijakan, dan
peraturan yang bertujuan menciptakan masyarakat yang adil, harmonis, dan
berkeadaban, serta memajukan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
108. filsafat memiliki peran yang penting dalam pemahaman, interpretasi, dan
pengembangan Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia.
Melalui pemikiran filosofis, filsafat membantu memperkuat pemahaman
nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila, serta memberikan landasan
konseptual, analisis mendalam, dan justifikasi rasional dalam
mengaplikasikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Hubungan filsafat dengan pancasila
109. Dasar filosofis pembentukan pancasila
Filosofi ini menekankan
pentingnya distribusi yang
adil dan merata dalam
segala aspek kehidupan
sosial dan ekonomi.
Filosofi ketuhanan ini
mengakui keberadaan
Tuhan sebagai landasan
moral dan etika dalam
kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Prinsip ini mencerminkan
pemikiran filosofis tentang
martabat manusia,
kesetaraan, dan
penghargaan terhadap hak
asasi manusia.
Filosofi Keadilan Sosial Filosofi Ketuhanan Filosofi Kemanusiaan
110. Pancasila juga dapat dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri dari lima
sila yang saling terkait dan saling melengkapi. Dalam konteks ini, sistem
merujuk pada hubungan dan keterkaitan antara nilai-nilai dan prinsip-prinsip
yang terkandung dalam Pancasila.
Sebagai sistem, setiap sila dalam Pancasila memiliki peran dan fungsi
masing-masing, namun juga bekerja secara bersama-sama untuk membentuk
kerangka nilai yang utuh. Setiap sila saling mendukung dan melengkapi satu
sama lain, menciptakan keseimbangan dan harmoni dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila sebagai sebuah sistem
116. Pengertian filsafat ilmu
adalah cabang filsafat yang mempelajari
aspek-aspek filosofis dalam ilmu
pengetahuan. Filsafat ilmu juga membahas
pertanyaan-pertanyaan epistemologis tentang
bagaimana pengetahuan ilmiah diperoleh, apa
yang dapat diketahui, serta bagaimana
membedakan pengetahuan ilmiah dari jenis
pengetahuan lainnya.
117. Fungsi filsafat ilmnu
Menyediakan
pemahaman tentang sifat
dan batasan ilmu
pengetahuan
Menganalisis
struktur
pengetahuan
ilmiah
Membahas hubungan
antara ilmu pengetahuan
dan realitas
Menyelidiki
metode ilmiah
118. Ciri – Ciri filsafat ilmu
Filsafat ilmu memiliki
objek kajian yang meliputi
objek material dan objek
formal
Filsafat ilmu dapat dijelaskan
secara logis dan rasional, serta
didasarkan pada pengalaman
empiris
Filsafat ilmu menggunakan
metode-metode tertentu
dalam mempelajari ilmu
pengetahuan
Filsafat ilmu
memiliki sistem
yang teratur dan
terstruktur dalam
mempelajari ilmu
Berobjek
Empiris-
rasional
Bermetod
e Bersistem
01
02
03
04
119. Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan
Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan
yang erat. Filsafat memberikan kerangka konseptual
dan pemikiran kritis yang mendalam dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Filsafat membantu
mengidentifikasi asumsi-asumsi, metode, dan konsep-
konsep dasar dalam ilmu pengetahuan, serta
mempertanyakan batasan-batasan pengetahuan
ilmiah.
120. Pendekatan dalam filsafat
• Pendekatan deduktif: Pendekatan ini diartikan
sebagai cara berpikir dimana pernyataan yang
bersifat umum ditarik suatu kesimpulan yang
bersifat khusus.
• Pendekatan induktif: Pendekatan ini mencari
kesimpulan umum dari fakta-fakta atau data yang
spesifik.
• Pendekatan rasionalisme: Pendekatan ini
mengutamakan akal dan rasio dalam memperoleh
121. Pendekatan dalam filsafat
• Pendekatan empirisme: Pendekatan ini mengutamakan
pengalaman dan observasi dalam memperoleh pengetahuan.
• Pendekatan sistematis: Pendekatan ini bertujuan untuk
mencakup materi yang sahih dan valid sebagai filsafat ilmu,
serta mengembangkan teori dengan cara yang mutakhir dan
fungsional
• Pendekatan epistemologi: Pendekatan ini berhubungan
dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, termasuk bagaimana
pengetahuan diperoleh, bagaimana pengetahuan diorganisir,
dan bagaimana pengetahuan diuji
122. Objek kajian dalam filsafat ilmu
Objek formal (sudut pandang pendekatan) filsafat ilmu adalah kebenaran
yang sesungguhnya atau yang sejati, yang esensial, bukan yang bersifat
kebetulan.
Objek material dalam filsafat ilmu meliputi segala sesuatu yang ada, baik yang
tampak seperti dunia empiris maupun tidak tampak seperti metafisika.
Objek material
Objek formal
124. Pengertian metodologi penelitian
adalah cara atau langkah-langkah
yang digunakan untuk menentukan
dan memilih topik permasalahan
yang ditujukan untuk melakukan
penelitian dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
125. Mengapa metodologi penelitian penting dalam melakukan
penelitian?
• Metodologi penelitian membantu peneliti dalam menentukan langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian secara
sistematis dan terstruktur
• Metodologi penelitian membantu peneliti dalam memilih metode penelitian
yang tepat sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan
• Metodologi penelitian membantu peneliti dalam memperoleh hasil
penelitian yang akurat, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan
• Metodologi penelitian membantu peneliti dalam meminimalisir kesalahan
dan bias dalam melakukan penelitian
126. Jenis – jenis metodologi penelitian
1. Metode kualitatif adalah salah satu jenis metodologi penelitian
yang di mana dalam penerapannya menggunakan data-data
yang berasal dari hasil riset yang kemudian dianalisis.
2. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang sumber
datanya diambil melalui sampel yang bersifat matematis.
3. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang berkaitan
dengan menulis terutama dalam membuat suatu deskripsi.
4. Metode eksperimental adalah metode penelitian yang berasal
dari suatu eksperimen.
127. Jenis – jenis metodologi penelitian
5. Fenomenologi adalah metode penelitian yang digunakan untuk
membahas dan menganalisis suatu fenomena tertentu.
6. Survei adalah jenis metodologi penelitian yang digunakan untuk
mengetahui dan menganalisis suatu perilaku pada subjeknya.
7. Metode grounded adalah metodologi penelitian yang sering
dipergunakan untuk melakukan penelitian atau riset pada bidang
sosiologi.
8. Etnografi adalah salah satu jenis metodologi penelitan yang lebih
sering digunakan pada penelitian yang berkaitan dengan perilaku
atau tindakan sosial seseorang.
128. Perbedaan metodologi penelitian dengan metode penelitian
Metodologi penelitian merujuk pada kerangka konseptual yang
meliputi prinsip-prinsip, strategi, dan pendekatan umum dalam
merancang dan melaksanakan penelitian. .Sedangkan, metode
penelitian adalah teknik dan prosedur konkret yang digunakan
dalam pengumpulan dan analisis data. Dengan demikian,
metodologi penelitian memberikan kerangka konseptual, sementara
metode penelitian menyediakan petunjuk praktis dalam menjalankan
penelitian.