4. MENGAPA MAHASISWA BELAJAR FILSAFAT ?
Karena dengan memahami Filsafat
mahasiswa bisa lebih berpikir secara
mendalam, luas, kritis dan radikal.
Sehingga menerima tranferknowledge
lebih baikKarena adanya rasa kagum
atau adanya heran dan keterbatasan
mendorong seseorang berfilsafat
filsafat manusia
5. Sebagai mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar
dapat mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan
pandangan, mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional
Opini & argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal
lelah, serta mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis. Sebagai
manusia yang bermasyarakat, mahasiswa juga harus bisa
menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam filsafat ilmu.
Mahasiwa dituntut untuk tidak hanya pandai dalam teori saja tapi
harus bisa mempraktekannya langsung dalam masyarakat
6. MANFAAT BELAJAR FILSAFAT
DALAM KEHIDUPAN
Apabila kehidupan berpengetahuan itu diibaratkan sebuah
pohon maka filsafat adalah akarnya, yaitu bagian yang
berhyubungan langsung dengan sumber kehidupan pohon itu,
sedangkan batang, dahan, ranting, daun, bunga, dan buah
menjadi bahan kajian ilmu pengetahuan. Berdasarkan hasil
penelitian, ilmu pengetahuan berhubungan dengan apa yang
terlihat atau yang biasa disebut menggejala atau mewujud
7. filsafat mempersoalkan dan membicarakan kembali akar masalah,
baik berdasarkan ilmu pengetahuan maupun pemahaman lain.
Jadi, filsafat menyadarkan manusia terhadap apa yang sudah
biasa diyakini, digauli, digunakan, dan dilakukannya. Hal ini
penting! Sebagai contoh pada Matematika ,”Mengapa 5 x 5 lebih
besar daripada 4 x 4?” Umumnya, orang percaya begitu saja,
bahkan mempercayainya apa yang dikatakan orang lain, seperti
guru atau orang tua dan kakaknya.
8. Jawaban yang sebenarnya adalah adanya kesepakatan bahwa
sebutan angka 5 lebih tinggi nilainya daripada 4 Dengan catatan,
angka berikutnya lebih tinggi dari pada angka sebelumnya.
Filsafat mengatakan,” Ingatlah di balik matematika itu ada suatu
kesepakata, jika kesepakatannya tidak demikian, belum tentu 5 x
5 lebih besar daripada 4 x 4. Fungsi filsafat ilmu juga untuk
memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi
konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali
kemampuan untuk membangun teori ilmiah.
9. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa
filsafat ilmu tumbuh dalam dua
fungsi, yaitu: sebagai confirmatory
theories yaitu berupaya
mendekripsikan relasi normatif
antara hipotesis dengan evidensi dan
theory of explanation yakni berupaya
menjelaskan berbagai fenomena kecil
ataupun besar secara sederhana
10. seseorang yang berfilsafat selalu berpikir dan berusaha untuk
menemukan hal-hal baru, sehingga ditemukanlah alat-alat
canggihCara berpikir filsafat telah mendokrak pintu serta
tembok-tembok tradisi dan kebiasaan, bahkan telah menguak
mitos dan miteserta meninggalkan cara berpikir mistis. Lalu
pada saat yang sama telah pula berhasil mengembangkan cara
berpikir rasional, luas dan mendalam, teratur dan terang,
integral dan koheren, metodis dan sistematis, logis, kritis, dan
analitis
11. FILSAFAT ADALAH ILMU YANG TAK TERBATAS ??
Ya Filsafat adalah ilmu
yang tak terbatas karena
tidak hanya menyelidiki
suatu bidang tertentu
dari realitas yang
tertentu saja
Filsafat senantiasa
mengajukan
pertanyaan tentang
seluruh kenyataan
yang ada. Filsafat pun
selalu mempersoalkan
hakikat, prinsip, dan
asas mengenai seluruh
realitas yang ada,
12. MANFAAT FILSAFAT SECARA UMUM
Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu
tampak seperti apa adanya,Filsafat juga membantu kita mengerti
tentang diri kita sendiri dan dunia kita, membuat kita lebih kritis.
mengajarkan pada kita bahwa apa yang mungkin kita terima begitu
saja ternyata salah atau menyesatkan atau hanya merupakan
sebagian dari kebenaran.Filsafat mengembangkan kemampuan kita
dalam, menalar secara jelas, membedakan argumen yang baik dan
yang buruk, menyampaikan pendapat secara jelas,, melihat dan
mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.
13. MANFAAT FILSAFAT ILMU
SECARA KHUSUS
Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang
ada, Mempertahankan, menunjang dan melawan atau
berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya,
Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan
hidup dan pandangan dunia, Memberikan ajaran tentang
moral dan etika yang berguna dalam kehidupan, Menjadi
sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam
berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi,
politik, hukum dan sebagainya
14. Menurut Agraha Suhandi (1989),
Filsafat ilmu bermanfaat untuk
menjelaskan keberadaan manusia di
dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
merupakan alat untuk membuat
hidup menjadi lebih baik
15. MENGAPA HARUS BELAJAR FILSAFAT
Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan
(pluralitas).Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu
pendapat, baik dalam isi, perumusan permasalahan maupun
penyusunan jawabannya.Membiasakan diri untuk bersikap logis-
rasional dalam Opini & argumentasi yang dikemukakan,
Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.
Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik.
16. HAL-HAL YANG MENDORONG BERFILSAFAT
yang mendorong manusia untuk berfilsafat yaitu:
-Kekaguman atau keheranan atau ketakjuban,
- Keraguan atau kegengsian,
- Kesadaran akan keterbatasan
Aristoteles mengatakan, pada mulanya manusia takjub memandang
benda-benda aneh disekitarnya, lama-kelamaan ketakjubannya
semakin terarah pada hal-hal yang lebih besar dan luas seperti:
perubahan dan peredaran bulan, matahari, bintang-bintang dan asal
mula alam semesta.
17. PERENUNGAN TENTANG
FILSAFAT
Sebagian orang beranggapan bahwa filsafat adalah sesuatu hal
yang tidak penting,Pada dasarnya filsafat bukanlah hal yang
buruk, karena filsafat itu sebenarnya adalah berpikir secara
mendasar (radikal), menyeluruh (holistik), dan spekulatif.
Perkembangan globalisasi dewasa ini menuntut seseorang,
pemikir, cendekiawan, atau ilmuwan untuk dapat mengkaji
permasalahan-permasalahan secara luas atau dari sudut pandang
yang berbeda-beda.
18. Berfilsafat adalah berpikir.berpikir adalah
berbicara dengan dirinya sendiri di dalam batin.
sedangkan berpikir dengan benar mengandung
pengertian mempertimbangkan, merenungkan,
menganalisis, membuktikan sesuatu,
menunjukkan alasan alasan, meneliti suatu
jalan pikiran, menarik kesimpulan, mengapa
atau untuk apa sesuatu terjadi dan
membahasakan suara
19. Dalam menghadapi berbagai masalah hidup di dunia ini, manusia
akan menampilkan berbagai alat untuk mengatasinya. Alat itu adalah
pikiran atau akal yang berfungsi di dalam pembahasannya secara
filosofis tentang masalah yang dihadapi. Pikiran yang manakah yang
dapat masuk dalam bidang filsafat ini? Jawabannya adalah pikiran
yang senantiasa bersifat ilmiah. Jadi, pikiran itu adalah yang
mempunyai kerangka ilmiah-filsafat.
20. Cara terpenting untuk memahami apa itu filsafat tidak lain
adalah dengan berfilsafat. Berfilsafat, artinya menyelidiki
suatu permasalahan dengan menerapkan argumen-argumen
yang filosofis. Maksud argumen-argumen yang filosofis
adalah argumen-argumen yang memiliki sifat-sifat
deskriptif, kritis atau analitis, evaluatif atau normatif,
spekulatif, rasional, sistematis, mendalam, mendasar, dan
menyeluruh.. Di sini perlunya penegasan bahwa berpikir
filsafat mempunyai karakteristik atau ciri-ciri khusus
21. Ciri-ciri Berpikir Filsafat Dengan Bermacam Macam Pula.
Diantaranya Dijelaskan Sebagai Berikut :
Konsepsional.
Perenungan filsafat berusaha untuk menyusun suatu bagian
konsepsional.Konsepsi merupakan hasil generalisasi dan abstraksi
dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses satu demi satu.
Koheren.
Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan
yang koheren yang konsepsional. Secara singkat, istilah koheren
ialah runtut. Dalam arti lain, koheren bisa juga dikatakan berpikir
sistematis, artinya berpikir logis,
.
22. Memburu kebenaran
Filsuf adalah pemburu kebenaran, kebenaran yang diburunya
adalah kebenaran hakiki tentang seluruh realitas dan setiap hal
yang dapat dipersoalkan
Radikal.
Berpikir radikal tidakberarti hendak mengubah, membuang atau
menjungkirbalikkan segala sesuatu, melainkan dalam arti
sebenarnya, yaitu berpikir secara mendalam.
Menyeluruh.
Berpikir filsafat harus dapat menyerap secara keseluruhan apa
yang ada pada clam semesta, tidak terpotong-potong.
23. C.DAYA TARIK FILSAFAT
1)filsafat atau berfilsafat mengajak manusia bersikap
arif dan berwawasan luas
2)dapat membentuk pengalaman kehidupan seseorang secara
lebih kreatif atas dasar pandangan hidup dan atau ide-ide yang
muncul karena keinginannya.
3) filsafat dapat membentuk sikap kritis seseorang dalam
menghadapi permasalahan, baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam kehidupan lainnya,secara lebih rasional, lebih
arif, dan tidak terjebak dalam fanatisme yang berlebihan.
24. D .FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
manusia mengalami pengalaman-pengalaman dan penemuan-
penemuan yang kemudian menjadi kumpulan pengetahuan.
Pengetahuan bisa berupa wawasan, menjadi kumpulan pengetahuan.
Pengetahuan bisa berupa wawasan, juga bisa yang mendukung
keterampilan teknik. Hal itu mustahil jika tak juga bisa yang
mendukung keterampilan teknik. Hal itu mustahil jika tak dialami
dari kerja konkret berhadapan dengan alam. Jadi, basis pengetahuan
dan cara pandang adalah kenyataan material akibat kerja itu
25. E. GEMBANGKAN PEMIKIRAN
FILSAFATMEN
Dalam bahasa Arab, filsafat dikenal dengan istilah
"falsafah'", dan di dalam bahasa inggris "Philosophy". Dua
istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu "Philosophia".
Istilah Philosophia' ini secara harfiah dimaknai mencintai
kebijaksanaan. Orang yang sedang berfilsafat biasanya
disebut "filsuf".Menurut pengertian yang lazim berlaku di
Timur (Tiongkok atau di India), seseorang disebut filsuf bila
dia telah mendapatkan atau telah meraih kebijaksanaan.
26. F.LINGKUP FILSAFAT
Hamparan atau ruang lingkup kajian filsafat sangatlah
luas, karena filsafat mengkaji tentang hakikat segala
sesuatu'. Hal ini lantaran filsafat merupakan Induk
segala ilmu pengetahuan Filsafat adalah suatu ilmu
tanpa batas. Filsafat tidak menyelidiki salah satu segi
dari kenyataan saja, melainkan apa-apa saja yang
menarik perhatian manusia
27. Dalam perkembangannya, studi filsafat
berikutnya muncul cabang-cabang filsafat, yaitu::
1) Filsafat politik, yang secara khusus membicarakan tentang
hakikat kekuasaan, wewenang, pemerintahan, demokrasi dan
sebagainya;
2) Filsafat hukum, yang secara khusus membicarakan tentang:
dasar-dasar hukum, idea hukum, kaidah hukum, tujuan hukum,
rahasia-rahasia hukum, peraturan perundang-undangan;
28. 3) Filsafat pendidikan, yang membicarakan
tentang hakikat pendidikan dan pengajaran,
fungsi pendidikan, peran orang tua, masyarakat
dan negara dalam pendidikan, hakikat proses
pembelajaran budaya, dan sebagainya;
4) Filsafat sejarah, yang secara khusus
membicarakan tentang: makna sejarah, proses
historis, kaidah ilmu sejarah, subjektivitas dan
objektivitas sejarah, fungsi sejarah, dan
sebagainya.
29. G.CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
a)Filsafat Bersifat Koheran Secara singkat, yang saya maksudkan
dengan istilah 'koheren' ialah runtut. Bagan konsepsional yang
merupakan hasil perenungan kefilsafatan haruslah bersifat runtut. Jika
orang bertanya apakah arti 'runtut' ('consistent'), maka saya akan
mencoba untuk menjawabnya dengan pertama-tama memberikan
batasan terhadap kebalikan runtut. Kebalikannya disebut 'tidak runtut'
('inconsistent') atau 'bertentangan' ('contradictory').
30. b)Pemikiran Filsafat Yang Rasional
Perenungan kefilsafatan berusaha menyusun suatu bagan
konsepsional yang bersifat rasional. Yang saya
maksudkan dengan 'bagan konsepsional yang bersifat
rasional' ialah bagan yang bagian-bagiannya secara logis
berhubungan satu dengan yang lain. filsafat biasanya
tidak mengambil bentuk seperti sistem yang dibuktikan
secara ketat semacam itu.
31. c) Filsafat Bersifat Komprehensif
Filsafat berusaha rnemberikan penjelasan tentang dunia
seluruhnya, termasuk dirinya sendiri. Menurut sudut
pandangan ini, filsafat mencari kebenaran tentang segala
sesuatu dan kebenaran ini harus dinyatakan dalarn bentuk
yang paling umum.Suatu sistem filsafat harus bersifat
komprehensif, dalam arti tidak ada sesuatu pun yang berada
di luar jangkauannya Jika tidak demikian, filsafat akan
ditolak serta dikatakan berat sebelah dan tidak memadai
32. e) Filsafat Bersifat Koheren
Suatu perenungan kefilsafatan tidak boleh mengandung
pernyataanpernyataan yang saling bertentangan. Jika orang
mulai menyukai perenungan kefilsafatan, maka ia mungkin
akan bertanya, "mengapa tidak boleh?" Jawabannya kiranya
sudah dimengerti. Sebagaiman telah dikatakan, bahwa
filsafat berusaha memperoleh penyelesaian atau jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan agar dapat dipaharni.
33. d) Filsafat Memiliki Pemikiran Secara Sistematis
Kegiatan kefilsafatan ialah perenungan. Tetapi merenung
bukanlah melamun, Skefilsafatan ialah percobaan Untuk
menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional yang
memadai. Untuk memahami dunia tempat kita hidup,
maupun untuk memahami diri kita sendiri. Perenungan
kefilsafatan dapat merupakan karya satu orang yang
dikerjakannya sendiri, ketika ia dengan pikirannya
berusaha keras menemukan alasan dan penjelasan dengan
cara semacam bertanya kepada diri sendiri.
34. Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa
Inggris yaitu knowledge. dijelaskan bahwa definisi pengetahuan
adalah kepercayaan yang benar, Sedangkan secara terminologi
akan dikemukakan beberapa definisi tentang pengetahuan.
35. 1.Jenis Pengetahuan
Pada dasarnya Pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat,
yaitu:
Pertama, pengetahuan biasa, yakni pengetahuan yang dalam
filsafat dikatakan dengan istilah common sense, dan sering
diartikan dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu
di mana is menerima secara baiIK.
Kedua, pengetahuan ilmu, yaitu pengetahuan yang berasal dari
pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan
teliti Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya
melalui observasi, eksperimen, klasifikasi..
36. Ketiga, pengetahuan filsafat, yakni pengetahuan yang
diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif
dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan
pada universalitas dan kedalaman kajian tentang
sesuatu.
Keempat, pengetahuan agama, yakni pengetahuan
yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-
Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib
diyakini oleh para pemeluk agama.
37. 2.Perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmu disamakan artinya
dengan pengetahuan, ilmu adalah pengetahuan.pengetahuan
diambil dari kata dalam bahasa Inggris yaitu knowledge, sedangkan
ilmu diambil dari kata science dan peralihan dari kata Arab ilm.
Untuk memperjelas pemahaman kita perlu juga dibedakan antara
pengetahuan yang sifatnya prailmiah dengan pengetahuan ilmiah.
Pengetahuan yang bersifat prailmiah ialah pengetahuan yang belum
memenuhi syarat-syarat ilmiah pada umumnya. Sebaliknya,
pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang harus memenuhi
syarat-syarat ilmiah.
38. B.HAKIKAT DAN SUMBER
PENGETAHUAN
1.Hakikat Pengetahuan
Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan itu, yaitu:
a.Realisme
Teori ini mempunyai pandangan realistic terhadap alam.
Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran atau kopi yang
sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata (dari fakta atau
hakikat). Pengetahuan atau gambaran yang ada dalam akal adalah
kopi dari yang asli yang ada di luar akal
39. B.IDEALISME
Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan
adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses-proses
mental atau proses psikologis yang bersifat subjektif. Oleh
karena itu, pengetahuan bagi seorang idealis hanya
merupakan gambaran subjektif dan bukan gambaran
objektif tentang realitas Subjektif dipandang sebagai suatu
yang mengetahui, yaitu dari orang yang membuat
gambaran tersebut..
40. 2. Sumber pengetahuan
Semua orang mengakui memiliki pengetahuan. Persoalannya dari
mana pengetahuan itu diperoleh atau lewat apa pengetahuan
didapat.
a.Empirisme Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos,
artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh
pengetahuan melalui pengalamannya. Dan bila dikembalikan
kepada kata Yunaninya, pengalaman yang dimaksud ialah
pengalaman inderawi
41. b. Rasionalisme Aliran ini menyatakan
bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan.
C. Intuisi Menurut Henry Bergson intuisi adalah
hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi.
d. Wahyu Wahyu adalah pengetahuan yang
disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat
perantaraan pars nabi.
42. C. PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
• Periode Pertama (abad 4 SM)
Abad 4 sebelum Masehi merupakan abad terjadinya
pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari
dongeng-dongeng ke analisis rasional.
•Periode Kedua (abad 17 sesudah Mase
Gallileo Gallilei (tokoh pada awal abad 17 sesudah
Masehi) cara berpikirnya bersifat analisis yang
dituangkan dalam bentuk kuantitatif atau matematis.
43. D. FILSAFAT DAN ILMU
PENGETAHUAN
Secara singkat dapat dikatakan Filsafat adalah refleksi kritis yang
radikal..Filsafat pada Hakekat ilmu pengetahuan dapat ditelusuri
dari 4 (empat) hal, yaitu:
1.Sumber ilmu pengetahuan
Sumber ilmu pengetahuan mempertanyakan dari mana ilmu
pengetahuan itu diperoleh. Ilmu pengetahuan diperoleh dari
pengalaman (emperi) dan dari akal (ratio).
44. 2. Batas" ilmu pengetahuan
Menurut immanuel kata apa yang kita tangkap dengan panca indera
itu hanya terbatas pada gejala atau fenomena, sedang substansi yang
ada di dalamnya tidak dapat kita tangkap dengan panca indera disebut
nomenon.
3. Strukturnya
Yang ingin mengetahui adalah subjek yang memiliki kesadaran.
Yang ingin kita ketahui adalah objek, diantara kedua hal tersebut
seakan-akan terdapat garis demarkasi yang tajam
45. E. CIRI-CIRI ILMU PENGETAHUAN
ILMIAH
1. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Sistematis
Ilmu pengetahuan ilmiah bersifat sistematis Ciri-ciri yang
sistematis dari ilmu pengetahuan ilmiah tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. Persepsi sehari-hari (bahasa sehari-hari)
b. Observasi (konsep ilmiah).
c. Hipotesis
d. Hukum
e. Teori
46. 2. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Dapat Dipertanggung jawabkan.
Ilmu pengetahuan ilmiah dapat dipertanggung jawabkan melalui 3
(tiga) macam sistem, yaitu:
1. Sistem Exiotis 2. Sistem Empiris 3. Sistem Semantik/linguistik
3. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Objektif atau intersubjektif
Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat mandiri atau milik orang
banyak (intersubjektif). Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat
otonom dan mandiri, bukan milik perorangan (subjektif) tetapi
merupakan konsensus antar subjek (pelaku) kegiatan ilmiah.
47. F. CARA KERJA ILMU PENGETAHUAN ILMIAH
Cara kerja Ilmu Pengetahuan Ilmiah untuk mendapatkan
kebenaran yang dapat dijelaskan sebagai berikut:Penjelasan
tentang langkah-langkah Metodologis adalah sebagai
berikut:
a. Langkah pertama, Ada masalah yang harus dipecahkan.
b. Langkah kedua, Selanjutnya dari teori disusun hipotesis.
Untuk menyusun hipotesis diperlukan metode deduksi logis.
c.Langkah ketiga, Untuk membuktikan benar tidaknya
hipotesis perlu adanya observasi
48. d. Langkah keempat, Setelah observasi,
selanjutnya melakukan pengukuran
(assessment), penetapan sampel, estimasi
kriteria (parameter estimati)
e. Langkah kelima, Generalisasi emperis
tersebut pada hakekatnya merupakan hasil
pembuktian hipotesis.
f. Langkah kelima, Hasil dari generalisasi
empiris tersebut dipergunakan sebagai bahan
untuk pembentukan konsep, pembentukan
proposisi.
49. G. BEDA ILMU PENHETAHUAN
DANPENGETAHUAN
a. Ilmu pengetahuan adalah penguasaan
lingkungan hidup manusia
b. Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia
material.
c. Ilmu pengetahuan adalah definisi
eksperimental.
d. Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran
melalui kesimpulan logis dari pengamatan
empiris.
50. •Proses Terbentuknya Ilmu Pengetahuan
Syarat-syarat Ilmu Pengetahuan Ilmiah:
ilmu pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat,
yaitu:
1. Sistematik; yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang
tersusun sebagai suatu sistem.
2. Objektif; atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu
teori tersebut terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli
lain, sehingga hasil penelitian bersifat universal.
3. Dapat dipertanggung jawabkan; yaitu mengandung
kebenaran yang bersifat universal, dengan kata lain
dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli lain
51. H. SIAPA ITU SEORANG FILSUF
Setiap orang memiliki filsafat berpikir atau pandangan hidupnya
tersendiri sesuai dengan latarbelakang hidup, sejarah, pendidikan
dan kebudayaan. Bagaimana ia memandang dunianya, dirinya
sendiri dan orang lain serta Yang Ilahi juga metnperlihatkan bahwa
dia sendiri sedang berfilsafat.
52. Berpikir Induktif dan Deduktif
Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang tersusun secara
sistematis. Pengetahuan yang dimaksud adalah suatu
fenomena yang ditangkap oleh indra manusia. Menangkap
berarti mengamati atau mengobservasi, sedangkan yang
diamati dan fenomena itu tidak lain adalah fakta. Dalam
observasi itu fakta dari fenomena dikumpulkan, diamati,
diklasifikasi dan disusun secara teratur (sistematis)
kemudian dibuat generalisasi sebagai kesimpulannya. Dan
sinilah terwujud hukum, dalil, atau teori dari suatu ilmu.
53. Metode ilmiah merupakan prosedur atau
langkah-langkah sistematis dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah atau
ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang
didapatkan melalui metode ilmiah.
Metode adalah suatu prosedur atau cara
untuk mengetahui sesuatu dengan
langkah-langkah sistematis
Metode Ilmiah
54. Garis besar langkah-langkah sistematis keilmuan
adalah:
(1) mencari, merumuskan dan mengidentifikasi
masalah
(2) menyusun kerangka pikiran (logical contract)
(3) merumuskan hipotesis (jawaban rasicnal terhadap
masalah)
(4) menguji hipotesis secara empirik
(5) melakukan pembahasan dan
(6) menyimpulkan
55. Logika alami dan logika scientifika
Logika scientifika adalah ilmu praktis normatif yang
mempelajari hukum-hukum, prinsip-prinsip, bentuk-bentuk
pikiran manusia yang jika dipatuhi akan membimbing kita
mencapai kesimpulan-kesimpulan yang betul lurus, sah.Tetapi
logika alami ini tidak cukup jelas atau tegas eksplisit untuk
menjauhkan kita dari kekeliruan-kekeliruan. Di dalam hidup
ini, tidak jarang manusia harus membuat pemikiran-pemikiran
yang cukup sulit dan berliku-liku
56. ● yakni pengertian yang disertai sebab-sebab, pengertian yang
dipertanggungjawabkan dengan dasar-dasar. Tetapi
pengetahuan bukanlah atau belumlah ilmu karena dibutuhkan
pandangan, penelitian yang logis teratur bersifat kritis dan
sistematis. Untuk mendapatkan ilmu, orang masih harus
menyempurnakan cara mengetahui suatu objek dengan lebih
saksama. Derlgan demikian, dibutuhkan metode, yakni cara
pendekatan persoalan, melalui jalan yang ditetapkan,
dipikirkan, dipertanggungjawabkan terlebih dahulu.
ILMU
57. 1.Ilmu-ilmu alam (natuurwetenschappen, natuurwissenschaften)
bertujuan untuk mengetahui alam dasarnya: observasi dan
eksperimen.
2.Ilmu-ilmu kejiwaan atau ilmu-ilmu budaya (geestes atau
craltuurweteraschappen)
3. Ilmu-ilmu apriori atau ilmu-ilmu deduktif yang tidak bertumpu
pada pengalaman,
ILMU BISA DIBAGI MENJADI BERIKUT
58. Jika ilmu dibagi menurut metodenya, dapat
dibentuk tiga kelompok besar:
1. Ilmu-ilmu aksiomatik atau ilmu-ilmu
deduktif.
2. Ilmu-ilmu empiris atau ilmu-ilmu induktif.
3. Ilmu-ilmu kesejarahan atau ilmu-ilmu
reduktif.
59. Normatif
yakni mengatakan bagaimana kita harus berbuat, jadi
membebankan kewajiban, keharusan dan larangan-
larangan misalnya etika, logika scientifika, ilmu
hukum, ilmu sibernetika.
Positif/terapan dalam arti yang lebih sempit
yakni mengatakan bagaimana orang harus membuat
sesuatu, mencapai dan atau mendapatkan suatu hasil
tertentu
60. Ilmu spekulatif (teoretis)
biasanya dapat berdiri sendiri,
terlepas dari ilmu praktis. Tetapi
ilmu praktis selalu mempunyai
dasar yang teoretis. Atau dengan
perkataan lain, setiap ilmu sebagai
ilmu, selalulah bersifat spekulatif
atau teoretis
61. Logika scientifika disebut ilmu praktis.
Sebagai ilmu, logika scientifika juga bersifat spekulatif
(teoretis), yaitu suatu pandangan, bersifat memandang
untuk memandang. Dengan logika scientifika, kita
mengadakan pandangan tentang kelurusan perjalanan
pikiran manusia Logika scientifika juga disebut seni,
kecakapan, kemahiran karena seseorang diminta untuk
berpikir sendiri dengan betul dan menolong seseorang
dalam mengusut jalan pikiran yang kusut, yang tidak
betul;
62. adalah suatu metode yang mampukan kita
melaksanakan pekerjaan berpikir dengan semestinya, yang
memampukan kita mahir berpikir dengan semestinya.
Kemahiran, kecakapan, hanya dapat dimiliki apabila
metode tadi dihayati, dan orang selalu terus-menerus
melatih diri.
LOGIKA
63. Objek material dan objek formal
Objek material
Merupakan objek yang ditinjau atau, dipandang secara
keseluruhan. pada hakikatnya muncul dari bidang pengalaman
dunia kita ini, yang masingmasing diliputi oleh ilmunya sendiri.
Karena berlain-lainan lapangan, maka berlainanlah juga metode
dan bermacam-macamlah ilmu itu. Jika ditinjau demikian, maka
menjadi asas perbedaan pertama adalah objek atau lapangan ilmu
itu, yakni apa yang dipandang dan disebut objek material.
64. Objek formal
Merupakan bagaimana objek tersebut dipandang.
objek jika ditinjau, dipandang menurut suatu
aspek.jika dirumuskan objek formal adalah aspek
melalui mana sesuatu ilmu memandang yang
digunakan untuk menentukan sifat ilmu, metode yang
dipergunakan, dan pendekatan yang memadai
(adekuat) bagi ilmu tersebut.
65. Logika scientitika dan psikologi
logika scientifika berbeda dari psikologi. Memang,
pikiran dapat dipandang sebagai suatu kejadian
psikologis. Tetapi pada hakikatnya logika berbeda dari
psikologi. Logika pertamatama mempersoalkan tentang
aspek objektif dari proses intelektual, sedangkan
psikologi tentang aspek subjektifnya. Adalah berguna
juga untuk mengetahui psikologi, khususnya yang
menyentuh hal-hal yang bertalian dengan proses
berpikir, karena aspek psikologis de facto juga terdapat
dengan aspek logis dalam pikiran kita
66. Status epistemologis hukum-hukum,
logika
Hukum-hukum yang dirumuskan adalah pedoman
pedoman.Setiap orang harus berusaha untuk tidak
melanggar hukum-hukum tersebut dalam proses pemikirannya.
Di antara interpretasi normatif dan psikologis terdapat bentuk-
bentuk yang merupakan usaha-usaha menjawab masalah
pendasaran ciri normatif logika
67. ARCHIMEDES
Filsuf kuno Archimedes merupakan seorang tokoh
terkenal di berbagai bidang seperti matematika,
fisika, militer, dan filsuf. Ia termasuk ke dalam salah
satu dari ketiga tokoh besar matematikawan bersama
dengan Carl Gaus dan Isaac Newton
TOKOH-TOKOH FILSUF
68. Berikut merupakan beberapa penemuan serta pemikiran
dari seorang Archimedes,yaitu:
1. SEKRUP ARCHIMEDES
Sekrup Archimedes,juga dikenal sebagai sekrup
Archimedean,sekrup hidrodinamik,sekrup air atau sekrup
Mesir,adalah salah satu mesin hidrolik paling awal.
pompa sekrup Archimedes (ASP) atau pompa sekrup
sudah ada sejak berabad-abad yang lalu
69. 2. KALKULUS
Kalkulus adalah cabang ilmu matematika yang mencakup
limit, turunan, integral, dan deret tak terhingga. Kalkulus
mempelajari perubahan, sebagaimana geometri yang
mempelajari bentuk dan aljabar yang mempelajari operasi dan
penerapannya untuk memecahkan persamaan.
70. 3. BILANGAN PI
Selain menemukan konsep kalkulus, Archimedes juga
memberikan sumbangsihnya dalam matematika dengan
menemukan bilangan pi.
4. MILITER
Tidak hanya ahli dalam matematika dan fisika,
Archimedes juga dikenal dengan peran mengatur startegi
dan teknik perang. Ia membuat mesin perang seperti:
- KETAPEL
- CAKAR ARCHIMEDES
- SINAR PENGHANCUR ARCHIMEDES
71. ANICIUS MANLIUS SEVERINUS BOETHIUS
Filsuf pertengahan Boethius adalah seorang filsuf Romawi
yang lahir di kota Roma sekitar tahun 480.Umumnya
dikenal sebagai Boethius adalah seorang senator , konsul ,
magister officiorum Romawi , sejarawan , dan filsuf Abad
Pertengahan Awal . berikut merupakan pemikiran-
pemikiran yang di keluarkan oleh Boethius,yaitu:
72. 1.Boethius mempersoalkan masalah-masalah
seperti peran Tuhan dalam urusan manusia,
mengapa orang jahat kadang-kadang menang
dan orang baik kalah, dan apakah fitrah manusia
itu pada dasarnya baik atau buruk
2. manusia memiliki kebebasan. Dengan
kebebasan ini, manusia memilih, apakah ia ingin
bertindak baik, atau jahat
73. 3. Boethius membahas masalah perenial tentang kehendak
bebas dan determinisme. Masalah itu muncul baginya karena
paradoks antara manusia yang bebas untuk memilih apakah
akan menjadi baik atau jahat, dan mahatahu Tuhan tentang
segala sesuatu yang akan terjadi.
4. Menurut Boethius, pengertian kebahagiaan sejati adalah
keadaan di mana segala sesuatuyang baik terintegrasi dengan
sempurna Kebahagiaan sejati sifatnya bertahan lama dan
selalu didamba manusia.
75. Filsuf moderen Rudolf Carnap lahir pada 18 Mei 1891 di
Ronsdorf Salah satu pemikiran Rudolf Carnap adalah
positivisme logis. Prinsip pokok dari positivisme logis
yakni prinsip verifikasi. Menurut Carnap, ilmu (sains)
merupakan sistem pertanyaan yang didasarkan pada
suatu pengamatan dan dikontrol oleh verifikasi
eksperimental
RUDOLF CARNAP
76. 1.VERIFIKASI DAN KONFIRMASI
HUKUM EMPIRIS
a.hukum empiris
merupakan hukum yang dapat dibuktikan secara
langsung melalui kegiatan observasi empiris istilah
“observable” sering digunakan untuk banyak fenomena
yang secara langsung dapat diamati, sehingga ia dapat
dikatakan bahwa hukum-hukum empiris adalah hukum-
hukum tentang yang kelihatan (observable)
b.hukum teoritis
hukum teoritis merupakan hukum-hukum yang sifatnya
masih berupa hipotesis dan cenderung abstrak.
sehingga, jika hukum empiris sudah dikonfirmasi,
artinya ini sudah memberikan konfirmasi secara tidak
langsung pada hukum teoritisnya
77. c,.eliminasi metafisika
metafisika dalam pandangan
positivisme logis tidak bermakna
karena menyajikan proposisi
(statement) yang disebut
“pseudostatements” artinya jika
melanggar aturan-aturan sintaksis
logika dari pembuktian empiris.
78. PENGERTIAN FILSAFAT
MANUSIA
Filsafat manusia adalah cabang filsafat khusus yang
membahas secara khusus tentang sifat manusia. yang
membahas secara rinci apa artinya menjadi manusia.
Antropologi filosofis, atau lebih dikenal dengan filsafat
manusia, merupakan bagian integral dari system filsafat yang
menekankan hakikat atau hakekat manusia secara khusus.
79. Objek material filsafat manusia dan ilmu
manusia (misalnya, psikologi dan
antropologi) adalah fenomena manusia.
ilmu ini berusaha mempelajari,
menafsirkan, dan memahami gejala atau
ekspresi manusia. Filsafat manusia
merupakan hasil rumusan-rumusan yang
ada tentang siapa manusia sebenarnya
dan bagaimana dirinya,
80. FILSAFAT MANUSIA
Filsafat Manusia adalah suatu cabang dari Filsafat yang
mengupas tentang arti menjadi manusia,Manusia
termasuk dalam kajian Ontologi atau Metafisika,
Louis Leahy mengatakan bahwa ada 2 inti pokok dalam
mempelajari Filsafat Manusia, yaitu :
1.Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan
Hakekat Manusia
2. Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan
Fungsi dari keberadaan manusia didunia.
81. .FILSAFAT MANUSIA (ANTROPOLOGI FILSAFATI)
1.Bagian integral dari filsafat yang khusus mengkaji tentang
manusia
2. Objek material filsafat manusia adalah gejala manusia
3.Tujuannya (hampir sama dengan ilmu-ilmu tentang manusia
(human stuies): menyelidiki,menginterpretasi, memahami
gejala-gejala manusia secara mendalam
4. Dalam ilmu-ilmu tentang manusia: gejala empiris, objektif,
terukur dengan menggunakan metode observasional dan/atau
eksperimental
82. PERBEDAAN FILSAFAT MANUSIA DENGAN ILMU
ILMU LAIN
Berbeda dengan humaniora seperti psikologi, antopologi,
fisiologi dan anatomi. Ilmu-ilmu ini hanya menjelaskan
keadaan fisik dan dipelajari hanya dengan observasi dan
eksperimen dan ruang lingkupnya sepenuhnya terbatas dengan
objek. Sebaliknya, filosofi manusia memperlakukan secara
lebih rinci tentang hakikat seseorang, mulai dari pentingnya
kehadiran seseorang didunia, tujuan hidup seseorang,
kedudukan seseorang diduniaBerbeda dengan filsafat
manusia, filsafat manusia berusaha melihat fenomena manusia
secara utuh dan komprehensif dari setiap sudut yang ada.
83. CIRI – CIRI FILSAFAT MANUSIA
ciri-ciri filsafat manusia yaitu:
1) Ekstentif; dapat kita saksikan dari luasnya jangkauan
atau menyeluruhnya objek kajian yang di geluti oleh
filsafat.
2) Intensif (mendasar): filsafat adalah kegiatan
intelektual yang hendak menggali inti hakikat (esensi),
akar, atau struktur dasar, yang melandasi segenap
kenyataan.
3) Kritis: karena tujuan filsafat manusia pada taraf akhir
tidak lain adalah untuk memahami diri sendiri
84. METODE FILSAFAT MANUSIA
1.Sintesis, mensintensiskan pengalaman dan pengatahuan dalam
suatu visi (pandangan), sehingga akan diperoleh gambaran yang
menyeluruh dan rasional tentang manusia.
2.Reflektif. Esensi suatu hal (misal keindahan, kebenaran, moral,
manusia). Proses pemahaman diriyaitu mencakup totalitas gejala
MANFAAT FILSAFAT MANUSIA
1.Teoretis, meninjau secara kritis tentang asumsi-asumsi/dalil-
dalil yang berkenaan dengan manusia
2. Praktis. Mengetahui apa, siapa, bagaimana, kemana, dan
bilamana manusia. Gambaran ini dapatmemudahkan manusia
untuk menentukan kabijakan
85. ASPEK FILSAFAT MANUSIA
Ada 2 aspek dalam memahami hakekat manusia, yaitu:
1.Ekstensif, meliputi pembahasan yang berhubungan dengan
Sifat, Gejala, Kegiatan, dan segalasesuatu yang meyangkut
pada segala bidang
2.Intensif, meliputi pembahasan yang mengarah pada intisari
dari manusia.Sisi Filsafat ManusiaMemandang manusia
bisa dilihat dari dua sisi, yaitu:
1. Eksternal, melihat manusia dari sisi Tubuh
yang sifatnya materi
2. Internal, melihat manusia dan sisi Jiwa atau
Rohani,dankesadaran.
86. Filsafat Ekonomi
adalah inter disiplin ilmu ekonomi yang terkait pada
pengkajian teori ekonomi metodologi ekonomi,yaitu berupa
penilaian terhadap hasil, institusi, dan proses ekonomi serta
etika dalam proses ekonomi.Fokus utamanya adalah aspek
metodologi dan epistemologi yang meliputi metode, konsep,
dan teori yang dibangun oleh para ekonomi untuk sampai pada
yang disebut “science” tentang proses ekonomi.
FILSAFAT ILMU EKONOMI
87. PERAN FILSAFAT ILMU PENGATAHUAN
TERHADAP ILMU EKONOMI
. Filsafat ilmu pengetahuan membahas bagaimana disiplin ilmu
menghasilkan pengetahuan, memberikan penjelasan dan
prediksi, serta pemahaman yang melatarbelakangi suatu disiplin
ilmu. Pembahasan tentang ilmu ekonomi dari perspektif filsafat
ilmu pengetahuan berkaitan dengan apakah ilmu ekonomi
memiliki klaim kuat sebagai sebuah disiplin ilmu tertentu yang
memiliki aspek metodologis dan epistemologis yang
menghasilkan pengetahuan empiris
88. Ilmu ekonomi dan filsafat ekonomi
Teori ekonomi pasar
ekonomi adalah ilmu yang mengajarkan
bagaimana memproduksi barang dan jasa untuk
mendapatkan keuntungan
Definisi umum
ekonomi adalah studi tentang cara bagiamana
measyarakat menggunakan sumber daya yang terbatas
untuk memproduksi komoditas-komoditas yang
berhaga dan mendistribusikannya.
89. Mark Eyskens (ekonom Belgia)
ilmu ekonomi tak lain dari refleksi tentang
cara manusia menggunakan dengan optimal sarana-
sarana yang langka untuk memenuhi kebutuhan
Aristoteles dan Karl Polanyi
ekonomi adalah kegiatan produksi dan
distribusi demi kesejahteraan manusia (asas pokok:
resiprositas dan redistribusi).
90. EKONOMI NORMATIF
ekonomi normatif telah menghasilkan sejumlah
kontribusi penting dalam karya kontemporer di bidang
etika dan filsafat normatif dalam ilmu sosial dan
politik. Diantaranya adalah teori pilihan sosial dan
teori permainan.
Selain itu, ekonomi dan filosof juga berhasil
menyajikan karakteristik formal tentang kebebasan
yang menunjang analisis ekonomi.
91. Tujuan belajar filsafat ekonomi:
1. Menyadarkan kita untuk tidak menerima begitu
saja sistem dan praktik ekonomi.
2. Membantu kita melihat kelebihan dan
kekurangan dari sistem dan praktik ekonomi
3. Membantu kita untuk memahami tujuan dan
makna otentik ekonomi ekonomi demi
kesejahteraan manusia.
92. Filsafat manajemen
Filsafat manajemen adalah kumpulan pengetahuan dan
kepercayaan yang memberikan dasar atau basis yang luas
untuk menentukan pemecahan terhadap masalah-masalah
manajer,filsafat manajemen menjelaskan teori manajemen
dan aplikasinya,serta kegunaan manajemen untuk
organisasi,baik organisasi dalam arti sempit diantaranya
adalah organisasi keluarga,organisasi perkantoran,organisasi
perusahaan.
93. Filosofi manajemen
menurut Frederick Winslow Taylor yaitu "manajer akan lebih
banyak bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengendalian
serta dalam menafsirkan kepandaian-kepandaian para pekerja
dan mesin-mesin menurut aturan- aturan hukum-hukum dan
formula-formula, sehingga dengan jalan demikian akan
membantu pekerja-pekerja melakukan pekerjaannya dengan
biaya yang rendah bagi majikan dan penghasilan yang lebih
besar bagi buruh."Para perintis ilmu manajemen terdiri dari
beberapa orang dan berasal dari berbagai Negara.
94. Fungsi manajemen oleh para ahli
Henry Fayol
perencanaan, pengorganisasian, pemberianperintah,
pengkoordinasian dan pengendalian.
L. Gullick
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan pekerja,
pengarahan, pengkoordinasian, penyusnan laporan
dan pengendalian
95. Manfaat filsafat manajemen
Manfaat filsafat manajemen adalah :
1. Memberi dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer;
2. Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manejer
dalam proses manajemen untuk mencapai tujuan;
3. Memberi dasar dan pedoman berpikir efekti bagi manajer;
4. Mendapatkan dukungan, motivasi, dan partisipasi para
bawahan, jika mereka mengetahui peran manajer dan
tindakan-tindakannya, asalkan para bawahan mengetahui dan
memahami filsafat manajemen;
96. faktor-faktor yang mendorong perkembangan filsafat
manajemen adalah
1. Kepentingan umum;
2. Tujuan usaha;
3. Pimpinan pelaksana;
4. Kebijakan;
5. Fungsi;
6. Faktor dasar;
7. Struktur organisasi;
8. Prosedur;
9. Moral kerja.
97. Tujuan penerapan filsafat manajemen
1. Menemukan hakikat dan sumber-sumber manajemen
yang menuntun para pengelola organisasi bertindak logis,
kritis, dan paham terhadap berbagai perubahan situasi
dan kondisi. Dengan demikian, manajemen diterapkan
dalam keadaan yang berbeda-beda
2. Memaklumi perbedaan personalitas setiap manajer,
sehingga ditemukan cara yang tepat dalam menentukan
para pekerja dan pengelola organisasi;
98. 3. Merancang sistem evaluasi yang berbasis pada perbedaan
potensi dan kompetensi manusia dalam kehidupan
berorganisasi
4. Membangaun keercayaan dan pengetahuan yang
memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan
terhadap masalah manajemen.
100. Pancasila sebagai filsafat mengandung
pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat
menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi
Pancasila.sedangkanFilsafat Pancasila dapat
didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi
kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai
dasar negara dan kenyataan budaya bangsa,
filsafat pancasila
101. - Pancasila dikatakan sebahai filsafat, karena Pancasila
merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang
dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam
suatu sistem (Ruslan Abdul Gani).
- Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan penngertian ilmiah
yaitu tentang hakikat dari Pancasla (Notonagoro).
102. Cara deduktif: yaitu dengan mencari hakikat Pancasila
serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis
menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.
Cara induktif: yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial
budaya masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti dan
makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat
103. Landasan Pancasila Sebagai Suatu Sistem
Filsafat
1. Landasan Ontologis
Pancasila Ontologi, menurut Aristoteles adalah
ilmu yang meyelidiki hakikat sesuatu atau tentang
ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan
artinya dengan metafisika. Pancasila sebagai
filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
104. 2. Landasan Epistemologis
Pancasila Epistemologi adalah cabang filsafat yang
menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas
ilmu
3. Landasan Aksiologis
PancasilaSila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat
memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga
merupakan suatu kesatuan..
105. 1) Prof. Dr. Soediman Kartohardiprodjo
Pancasila sebagai pandangan hidup kekeluargaan.
2) Dr. Prostasius Hardono Hadi
Pancasila sebagai pernyataan jati diri bangsa
3) Prof. Dr. Roeslan Abdulgani
Pancasila sebagai jiwa revolusi Pada dasarnya, pancasila,
yang bermuara pada ide keschjateraan sosial, menjadi cita-ita
proklamasi atau revolusi nasional, serta menjadi identintas
nasional
pandangan tokoh filsafat pancasila
106. Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara
Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang
bulat dan utuh. Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan
utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah maka
itu bukan Pancasila.Susunan Pancasila dengan suatu sistem
yang bulat dan utuh
107. Filsafat Pancasila memiliki beberapa fungsi
diantaranya :
Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia. Didalam suatu
bangsa identik dengan jiwanya bangsanya masing-masing
Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia. Setiap
bangsa memiliki ciri khas nya masing-masing sebagai
pembeda dengan bangsa lain, didalam hal ini pancasila
berfungsi sebagai pemberi ciri khas atau pembeda dengan
bangsa lainnya.
108. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Suatu negara tentunya memiliki hukum yang mengatur
negara nya sendiri. Di Indonesia, pancasila berfungsi
untuk mengatur segala hukum yang berlaku di Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia. Di
Indonesia pancasila harus dijadikan pedoman atau
petunjuk dalam menjalankan kehidupan sehari-hari oleh
masyarakat Indonesia.
109. FILSAFAT ILMU DAN
METODOLOGI PENELITIAN
filsafat ilmu dan metodologi penelitian
Menurut Amsal Bahtiar, filsafat Ilmu merupakan kajian
secara mendalam tentang dasar-dasar Ilmu.Dengan demikian
filsafat Ilmu merupakan cabang dari filsafat yang secara
spesifik mengkaji hakekat Ilmu untuk mencapai suatu
.
110. tujuan filsafat ilmu menurut amsal bahtiar adalah:
Mendalami unsur-unsur pokok Ilmu, sehingga secara
menyeluruh kita dapat memahami sumber hakekat dan tujuan
Ilmu
.
111. Memahami sejarah pertumbuhan ,
perkembangan dan kemajuan Ilmu di
berbagai bidang, sehingga kita
mendapat gambaran tentang proses
Ilmu kontemporer secara histories
.
112. metodologi berasal dari kata
methodology, maknanya Ilmu yang
menerangkan metode-metode atau cara-
cara.Penelitian adalah terjemahan dari
bahasa inggris “research” yang terdiri dari
kata “re” (mengulang) dan search
(pencarian, pengajaran, penelusuran,
penyelidikan atau penelitian) maka
research berarti berulang melakukan
pencarian.
113. Metodologi penelitian bermakna seperangkat pengetahuan
tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang
pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu
untuk diolah, dianalisa, diambil kesimpulan dan selanjutnya
dicarikan cara pemecahannya.
114. hubungan filsafat ilmu dan metodologi
penelitian
- Filsafat Ilmu merupakan cabang dari Ilmu filsafat yang
termasuk dataran epistemolog
- Filsafat Ilmu membahas tentang ontology, epistemologi, dan
aksiologi
- Metodologi ditinjau dari Ilmu filsafat juga termasuk dalam
tataran epistemologi
- Filsafat Ilmu dan metodologi penelitian menduduki posisi yang
sama dalam Ilmu filsafat yaitu pada tataran epistemologi
115. kedudukan filsafat ilmu dan penelitian
Metodologi penelitian adalah seperangkat penegetahuan
tentang langkah-langkag sistematis dan logis tentang
pencarian data, pengolahan data, analisa data, pengambilan
kesimpulan dan cara pemecahan.Didalam menjalankan
fungsinya metodologi menggunakan cara dan di buktikan
kebenarannya adalah metode ilmiah. Menurut JUjun S. Suria
Sumantri: Jadi metodologi ilmiah merupakan pengkajian dari
pelaturan-pelaturan yang terdapat dalam metode ilmiah.
116. Epistemologi merupakan pembahasan
mengenai bagaimana kita mendapat
pengetahuan,
-apakah sumber-sumber pengetahuan?
-apakah hakekat, jangkauan dan ruang
lingkup pengetahuan?
-apakah manusia di mungkinkan untuk
mendapat pengetahuan?
117. sampai tahap mana pengetahuan yang
mungkin untuk di tangkap
manusia.Dari sini dapat kita ketahui
bahwa metode ilmiah merupakan
bagian dari metodologi ilmiah,yang
berarti bahwa filsafat Ilmu dan
metodologi penelitian mempunyai
kedudukan yang sama dalam cabang
filsafat yaitu masuk dalam
golongan epistemologi
118. metode Ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria
serta langkah-langkah tertentu dalam bekerja,yaitu:
kriteria metode ilmiah
1.Berdasarkan fakta
2.Bebas dari prasangka
3.Menggunakan prinsip-prinsip
4.Menggunakan hipotesis
5.Menggunakan ukuran objektif
6.Menggunakan teknik kuantifikasi
119. Langkah-langkah metode ilmiah
1. Memilih dan mendefenisikan masalah
2. Survei terhadapdata yang tersedia
3. Memformulasikan analisis hipotesis
4. Membangun kerangka analisis
5. Mengumpulkan data primer serta alat-alat dalam
menguji hipotesis
6. Mengolah, menganalisis dan membuat interpretasi
7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
8. Membuat laporan
120. Umumnya, suatu kebenaran ilmiah dapat diterima
dikarenakan oleh tiga hal, yaitu :
1. Adanya koheren (konsisten(, yaitu :Suatu pernyataan
dianggap benar jika pernyataan tersebut
koheren/konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar;
2. Pragmatis, yaitu :Suatu pernyataan dianggap benar
karena pernyataan tersebut mempunyai sifat fungsional
dalam kegidupan praktis.
121. Adanya koresponden
(berhubungan), yaitu :Suatu
pernyataan dianggap benar, jika
materi pengetahuan yang
terkandung dalam pernyataan
tersebut
berhubungan atau mempunyai
korespondensi dengan objek
yang dituju oleh pernyataan
tersebut;