Dokumen tersebut membahas tentang pengantar filsafat ilmu, yang mencakup pengertian dan jenis-jenis pengetahuan, hakikat dan sumber pengetahuan, serta perkembangan ilmu pengetahuan. Dibahas pula tentang pengertian filsafat ilmu, manfaat mempelajari filsafat ilmu, dan ciri-ciri pemikiran filsafat. "[/ringkasan]
1. KUMPULAN TUGAS SLIDE
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
KELOMPOK 9
SAFNA NUR AULA (1212200319)
MICHELLE HARY P. (1212200323)
RIZQINAALFI M.I.M (1212200324)
Dr. Sigit Sardjono, M.S
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
5. PENGERTIAN DAN PERLUNYA BELAJAR
FILSAFAT
PENGERTIAN
FILSAFAT
Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu memiliki cabang-cabang
filsafat yang berkaitan dengan dasar, metode, asumsi dan implikasi ilmu
pengetahuan dari ilmu yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam
dan ilmu sosial.
PERLUNYA
BELAJAR
FILSAFAT
Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin menajamnya
spesialisasi ilmu filsafat sangat diperlukan. Sebagai seorang mahasiswa kita harus
mempelajari filsafat ilmu agar dapat mengembangkan semangat toleransi dalam
perbedaan pandangan, mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional Opini &
argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah, serta mampu
membiasakan diri untuk bersikap kritis. Sebagai mahasiswa juga harus bisa
menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam filsafat ilmu. Mahasiwa dituntut untuk
tidak hanya pandai dalam teori saja tapi harus bisa mempraktekannya langsung dalam
masyarakat. 5
Presentation title
20XX
7. FUNGSI FILSAFAT
Fungsi filsafat ilmu juga untuk memberikan
landasan filosofik dalam memahami berbagi
konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan
membekali kemampuan untuk membangun teori
ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat
ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai
confirmatory theories yaitu berupaya
mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis
dengan evidensi dan theory of explanation yakni
berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil
ataupun besar secara sederhana.
7
8. MANFAAT FILSAFAT
PENGERTIAN
MANFAAT
FILSAFAT
membantu kita memahami bahwa
sesuatu tidak selalu tampak seperti
apa adanya.
FILSAFAT SECARA
UMUM
FILSAFAT SECARA
KHUSUS
• Mempertahankan,
menunjang dan melawan
atau berdiri netral terhadap
pandangan filsafat lainnya.
• Memberikan pengertian
tentang cara hidup,
pandangan hidup dan
pandangan dunia.
8
Presentation title
20XX
• Filsafat membantu kita
memahami bahwa sesuatu
tidak selalu tampak seperti
apa adanya.
• Filsafat membuat kita lebih
kritis.
• membedakan argumen yang
baik dan yang buruk
9. MANFAAT
MEMPELAJARI
FILSAFAT
Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam
Opini & argumentasi yang dikemukakan.
Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis.
Mengembangkan semangat toleransi dalam
perbedaan pandangan (pluralitas).
Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan
tidak kenal lelah.
Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis.
10. HAL YANG MENDORONG BERFILSAFAT
kekaguman
atau
keheranan
keraguan
atau
kegengsian
kesadaran
akan
keterbatasan.
14. MENGAPA BERFIKIR
FILSAFAT
sebab dengan berfilsafat orang akan mempunyai
pedoman untuk berpikir, bersikap, dan bertindak,
secara sadar dalam menghadapi berbagai gejala dan
peristiwa yang timbul dalam alam dan masyarakat,
kesadaran itu akan membuat seseorang tidak mudah
digoyahkan dan terombang ambing oleh timbulnya
gejala dan peristiwa serta masalah yang dihadapi.
15. MENGUKUR BERFIKIR
FILSAFAT
Karakteristik berpikir filsafat adalah sifat menyeluruh, sifat mendasar dan sifat spekulatif.
Orang yang berpikir filsafati berarti orang tersebut membongkar tempat berpijak secara
fundamental. Semua pengetahuan dimulai dari spekulatif. Dari serangkaian spekulatif
tersebut dapat dipilih buah pikiran yang paling dapat diandalkan, yang merupakan titik
awal dari penjelajahan pengetahuan. Tanpa menerapkan apa yang disebut benar, maka
tidak mungkin pengetahuan lain berkembang atas dasar pengetahuan. Tanpa menetapkan
apa yang dimaksud balk atau buruk tidak mungkin bicara tentang moral.
• Konsepsional: menyusun suatu bagian konsepsional hasil generalisasi dan abstraksi dari
pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses satu demi satu.
• Koheren: tidak terjadi suatu yang bertentangan antara unsur-unsur yang ada.
• Memburu Kebenaran: memburu kebenaran tentang segala sesuatu yang hendak dicapai adalah
kebenaran yang tidak meragukan, untuk dipersoalkan kembali dan diuji demi meraih kebenar
• Radikal: berpikir secara mendalam
• Rasional: berdasar kaidah berpikir yang benar dan logis.
• Menyeluruh: mengarah pada kehidupan manusia secara keseluruhan.
Ciri – ciri
berfikir
filsafat:
16. DAYA TARIK FILSAFAT
karena pada suatu saat kita secara tidak sadar sudah
bergelut dengan suatu permasalahan filsafat, yang
dengan sendirinya jadi bahan pemikiran kita. Meskipun
kita tidak memiliki minat untuk belajar filsafat, ada
masalah-masalah filsafat yang mau tak mau menarik
perhatian kita karena setiap orang pasti menyimpan
asumsi-asumsi atau keyakinan-keyakinan filsafat.
Contoh gambaran, seperti yang kita lihat orang-orang yang
bukan filsuf dapat terbawa kepada pemikiran filsafat,
biasanya melalui persoalan yang secara langsung relevan
dengan kepentingan mereka. Perhatikan seorang
neuropsikolog, yang sedang meneliti korelasi antara fungsi-
fungsi tertentu otak manusia dan rasa sakit, mulai sangsi,
apakah "akal budi" sungguh berbeda dengan otak
17. FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Pengetahuan sehari-hari (everyday knowledge) senantiasa
menyapa dan memenuhi benak manusia dalam kehidupan
sehari-harinya. Pengetahuan sehari-hari dibangun bukan
berdasarkan refleksi kritis dan pengambilan jarak terhadap
realitas. Pengetahuan sehari-hari lebih mendasarkan diri
pada kerja akal sehat (common sense). Sifat pengetahuan
ini sangat praktis dan mengarahkan hidup manusia.
Pengetahuan sehari-hari yang praktis tersebut pertama-
tama dimaksudkan untuk memecahkan persoalan-
persoalan keseharian yang dihadapi masyarakat, dan sama
sekali tidak dimaksud untuk dikembangkan lebih lanjut atau
direfleksikan secara mendalam demi tujuan pada dirinya
18. MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN
FILSAFAT
Dalam beberapa literatur filsafat telah dijumpai
beragam pengertian tentang filsafat
filsafat. Keberagaman tersebut disebabkan oleh
perbedaan sudut pandang yang dijadikan
sebagai dasar orientasinya.
beragam karya tulis tentang filsafat sebagai
berikut:
1. pengertian filsafat dari segi arti kata, yaitu
Tilsafat' berasal dari bahasa Yunani terdiri dari
kata 'philein' yang berarti cinta dan sophia'
Jadi, pengertian filsafat dari arti kata adalah
`cinta pada kebijaksanaan’.
2. pengertian filsafat `secara umum', yaitu `suatu
ilmu pengetahuan yang melakukan
penyelidikan atau kajian tentang hakikat dari
segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan
.
19. LINGKUP FILSAFAT
Ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu
lapangan pikiran manusia yang amat luas.
Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar.
Benar ada (nyata), baik material konkrit
maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat).
Dengan ungkapan lain, objek filsafat itu tidak
terbatas. Filsafat tidak hanya melukiskan
sesuatu, melainkan membantu manusia untuk
mengambil keputusan tentang tujuan, nilai dan
tentang apa yang harus diperbuat manusia.
20. CIRI-CIRI PEMIKIRAN
FILSAFAT
Perenungan ke filsafatan yaitu berusaha
untuk menyusun suatu bagan konsepsional
atau konsepsi yang biasa di sebut rencana
kerja merupakan haasil generalisasi dan
abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal
serta proses-proses satu demi satu. Berikut
ciri-ciri pemikiran filsafat.
21. CIRI-CIRI FILSAFAT:
Pemikiran yang Bersifat
Rasional
Filsafat Bersifat
Komprehensif
Filsafat Bersiifat
Koheran
Filsafat Memiliki Pemikiran
Secara Sistematis
Filsafat Memiliki
Pandangan Yang
Luas
Filsafat Bersifat
Koheren
25. Definisi dan Jenis Pengetahuan
Definisi Pengetahuan
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa
Inggris yaitu knowledge.Sedangkan secara terminologi akan dikemukakan
beberapa definisi tentang pengetahuan. Menurut Drs. Sidi Gazalba,
pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu.
Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran-pikiran Dengan
demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk
tahu. Dalam filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah
proses kehidupan yang diketahui manusia secara Iangsung dari
kesadarannya sendiri.
26. Jenis Pengetahuan
Di dalam kehidupan manusia dapat memiliki berbagai pengetahuan dan kebenaran.
Pada dasarnya Pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat, yaitu:
1. Pengetahuan Biasa yaitu pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah
common sense dan sering diartikan dengan good sense, karena seseorang memiliki
sesuatu di mana ia menerima secara baik.
2. Pengetahuan Ilmu yaitu untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam, yang sifatnya
kuantitatif dan objektif.
3. Pengetahuan Filsafat yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang
bersifat kontemplatif dan spekulatif.
4. Pengetahuan Agama yaitu pengetahuan tentang ajaran ketuhanan, ajaran ibadah
yang vertikal dan horizontal lewat utusan Allah SWT, yang pada hakikatnya
merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek tertentu, termasuk
didalamnya ilmu.
LANJUTAN!
27. Perbedaan Pengetahuan dengan
Ilmu
ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang telah teruji kebenarannya
dan disusun secara sistematis berdasarkan dengan metode ilmiah.
pengetahuan adalah informasi akan suatu kejadian yang belum
teruji kebenarannya.
LANJUTAN!
28. Hakikat dan Sumber Pengetahuan
1. Hakikat Pengetahuan
Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state) yang
mengetahui sesuatu yaitu menyusun pendapat tentang suatu objek, dengan kata lain
menyusun gambaran tentang fakta yang ada di luar akal.
Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan itu, yaitu:
a. Realisme
Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran atau kopi yang sebenarnya dari
apa yang ada dalam alam nyata (dari fakta atau hakikat).
b. Idealisme
paham atau keinginan yang sesuai dengan ideal atau pakemnya.
29. 2. Hakikat Pengetahuan
asal mula untuk mendapatkan pengetahuan yang sifatnya benar dan pasti, yang
didapatkan manusia melalui rasa ingin tahunya.
Dalam hal ini ada beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan antara lain:
a. Impirisme
Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos, artinya pengalaman. Empirisme adalah
suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari
pengalaman indra manusia.
Kelemahan Impirisme:
indra terbatas,indra menipu,objek yang menipu,indra dan objek sekaligus.
b. Rasionalisme
aliran filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran dapat diperoleh hanya melalui
hasil pembuktian, logika dan analisis terhadap fakta.
c. Intuisi
umber pengetahuan, kebenarannya didasarkan pada perasaan dan keyakinan yang
tiba-tiba muncul dengan mengabaikan proses berpikir dan sifatnya spontan atau segera.
d. Wahyu
pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat perantaraan pars
nabi. Para nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah,
tanpa memerlukan waktu untuk memperoleh¬nya
LANJUTAN!
30. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
• PeriodePertama (abad 4 sebelum masehi)
Abad 4 sebelum Masehi merupakan abad terjadinya pergeseran dari persepsi mitos ke
persepsi logos, dari dongeng-dongeng ke analisis rasional.
Pandangan Aristoteles yang dapat dikatakan sebagai awal dari perintisan “ilmu pengetahuan”
adalah hal-hal sebagai berikut:
1. Perihal Pengenalan
2. Perihal Metode
• Periode Kedua (abad 17 sesudah masehi)
Pada periode yang kedua ini terjadi revolusi ilmu pengetahuan karena adanya
perombakan total dalam cara berpikir. Perombakan total tersebut adalah sebagai berikut:
Apabila Aristoteles cara berpikirnya bersifat ontologis rasional, Gallileo Gallilei (tokoh pada
awal abad 17 sesudah Masehi) cara berpikirnya bersifat analisis yang dituangkan dalam
bentuk kuantitatif atau matematis. maka sejak abad 17, ilmu pengetahuan berpijak pada
prinsip-prinsip yang kuat yaitu jelas dan terpilah-pilah (clearly and distinctly) serta disatu pihak
berpikir pada kesadaran, dan pihak lain berpihak pada materi.
31. Filsafat dan Filsafat Ilmu
Pengetahuan
Secara singkat Filsafat adalah refleksi kritis yang radikal. Refleksi adalah
upaya memperoleh pengetahuan yang mendasar atau unsur-unsur yang hakiki atau
inti. Apabila ilmu pengetahuan mengumpulkan data empiris atau data fisis melalui
observasi atau eksperimen, kemudian dianalisis agar dapat ditemukan hukum-
hukumnya yang bersifat universal.
Kemudian perbedaan Ilmu Pengetahuan dengan Filsafat. Apabila ilmu
pengetahuan sifatnya taat fakta, objektif dan ilmiah, maka filsafat sifatnya
mempertemukan berbagai aspek kehidupan di samping membuka dan memperdalam
pengetahuan.
Apabila ilmu pengetahuan tujuannya memperoleh data secara rinci untuk
menemukan pola-polanya, maka filsafat tujuannya mencari hakiki, untuk itu perlu
pembahasan yang mendalam.
32. Kajian filsafat meliputi ruang lingkup yang disusun berdasarkan pertanyaan filsuf terkenal Immanuel
Kant sebagai berikut:
1. Apa yang saya ketahui
2. Apa yang harus saya lakukan
3. Apa yang dapat saya harapkan
Selanjutnya akan membahas salah satu bidang kajian Filsafat, yaitu Filsafat Ilmu Pengetahuan, bidang
ini membahas hakekat ilmu pengetahuan ilmiah (science). Hakekat ilmu pengetahuan dapat ditelusuri
dari 4 (empat) hal, yaitu:
1. Sumber ilmu pengetahuan
Sumber ilmu pengetahuan mempertanyakan dari mana ilmu pengetahuan itu diperoleh. Ilmu
pengetahuan diperoleh dari pengalaman (emperi) dan dari akal (ratio). Sehingga timbul faham
2. Batas-batas ilmu pengetahuan
Yang berada di luar ruang dan waktu adalah di luar jangkauan panca indera kita, itu terdiri dari
3 ide regulative sebagai berikut:
a. Ide kosmologis yaitu tentang semesta alam (kosmos).
b. Ide psikologis yaitu tentang psyche atau jiwa manusia.
c. Ide teologis yaitu tentang tuhan sang pencipta semesta alam.
3. Strukturnya
4. Keabsahan
Membahas tentang ilmu pengetahua itu sab berarti membahas kebenaran.
LANJUTAN!
33. Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan Ilmiah
Filsafat Ilmu Pengetahuan merupakan cabang filsafat yang menelaah baik ciri-
ciri ilmu pengetahuan ilmiah maupun cara-cara memperoleh ilmu pengetahuan
ilmiah. Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan Ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Sistematis
Ilmu pengetahuan ilmiah bersifat sistematis artinya ilmu pengetahuan
ilmiah dalam upaya menjelaskan setiap gejala selalu berlandaskan suatu teori.
Ciri-ciri sistematis dari ilmu pengetahuan ilmiah sebagi berikut:
a. Persepsi sehari-hari (Bahasa sehari-hari)
b. Observasi (konsep ilmiah)
Didalam memiliki beberapa definisi yaitu sebagai beriku:
1. Definisi speculatif yaitu definisi yang disusun untuk tujuan tertentu.
2. Definisi operasional yaitu definisi yang berkaitan dengan
pengukuran (assessment).
3. Definisi teoritis yaitu definisi yang menjelaskan fakta atau fenomena.
4. Definisi persuasive yaitu definisi yang mengandung pada anjuran.
34. c. Hipotis
d. Hukum
e. Teori
2. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Dapat Dipertanggungjawabkan
a. Sistemaxiomatis yaitu sistem yang membuktikan kebenaran suatu
fenomena dari kaidah menuju rumus khusus.
b. Sistemempiris yaitu system yang membuktikan kebenaran suatu teori dari
fenomena menuju teori.
c. sistememantik/lingustik yaitu system kebenarannya disusun secara ketat.
3. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Objektif atau Intersubjektif
Intersubjektif yaitu ilmu pengetahuan yang bersifat mandiri atau milik
orang banyak.
LANJUTAN
!
35. Cara Kerja Ilmiah Harus Objektif atau
Intersubjektif
Penjelasan tentang langkah-langkah Metodologis adalah sebagai berikut:
a. Langkah pertama yaitu ada masalah yang harus di pecahkan.
b. Langkah kedua yaitu teori disusun secara hipotesis.
c. Langkah ketiga yaitu membuktikan bener atau tidaknya hipotesis dan perlu adanya
observasi.
d. Langkah keempat yaitu melakukan pengukuran, penetapan sampel, dan estimasi
kriteria.
e. Langkah kelima yaitu hasil pembuktian hipotesis.
f. Langkah keenam yaitu pembentukan atau proposisiuntuk memperkuat atau
memantapkan teori.
36. Beda Ilmu Pengetahuan dan
Pengetahuan
Perbedaan ilmu pengetahuan dan pengetahuan terdapat beberapa definisi diantaranya
adalah:
a. Ilmu pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia.
b. Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia material.
c. Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental.
d. Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari
pengamatan empiris.
Sedangkan menurut Ernest Nagel perbedaan ilmu pengetahuan tersebut sebagai berikut:
a. Common sense
b. Ilmu pengetahuan menekankan ciri sistematik
c. Menghadapi konflik dalam kehidupan
d. Kebenaran yang diakui oleh common sense bersifat tetap
e. Perbedaan terletak pada segi Bahasa
f. Perbedaan mendasar terletak pada prosedur
37. LANJUTAN
!
Proses terbentuknya ilmu pengetahuan :
a. Syarat ilmu pengetahuan ilmiah
ilmu pengetahuan harus memenuhi 3 syarat sebagai berikut:
1. Sistematik yaitu kesatuan teori yang tersusun sebagai sistem.
2. Objektif yaitu teori terbuka untuk diteliti oleh orang lain.
3. Dapat dipertanggung jawabkan yaitu teori yang mengandung kebenaran dan
bersifat universal.
38. Siapa itu Seorang Filsuf
Filsuf adalah sebutan untuk seorang ahli filsafat. Jika filsafat diartikan
sebagai cinta akan kebijaksanaan, maka ahlinya dapat didefinisikan
sebagai seseorang yang memiliki banyak pengetahuan tentang cinta.
42. 42
BERPIKIR INDUKTIF DAN DEDUKTIF
BERPIKIR DEDUKTIF
"segala yang dipandang benar pada semua peristiwa kelas ataupun jenis, berlaku pula
sebagai hal yang khusus, asalkan hal yang khusus ini benar-benar merupakan bagian/unsur
dari bagan yang umum itu, biasanya menggunakan silogisme dalam menyimpulkan."
BERPIKIR INDUKTIF
"dimulai dari hal-hal yang khusus yang terpikirkan sebagai kelas dari suatu fenomena yang terdapat /
ditetapkan ciri-ciri sifat atau unsur-unsur mana yang harus ada dan tidak dapat dipisahkan dari fenomena
itu."
43. LOGIKA ALAMI DAN SCIENTIFICA
43
LOGIKAALAMI
merupakan cara berpikir manusia yang dengan spontan mampu secara tepat dan lurus dalam
menghadapi suatu keadaan yang tiba-tiba sebelum dipengaruhi keinginan dan kecenderungan
yang subjektif.
LOGIKA SCIENTIFICA
adalah ilmu praktis normatif yang mempelajari hukum-hukum, prinsip-prinsip, bentuk-
bentuk pikiran manusia yang jika dipatuhi dapat membimbing manusia mencapai
kesimpulan yang lurus,
44. DEFINISI LOGIKA SCIENTIFICA
Logika scientifika adalah ilmu praktis
normatif yang mempelajari hukum-
hukum, prinsip-prinsip, bentuk-bentuk
pikiran manusia yang jika dipatuhi akan
membimbing kita mencapai
kesimpulan-kesimpulan yang betul
lurus, sah.
44
45. LOGIKA SCIENTIFICA DAN PSIKOLOGI
45
"pada hakikatnya logika berbeda dari psikologi"
Beberapa perbedaannya :
-Logika lebih mempersoalkan tentang aspek objektif dari proses intelektual, sedangkan
psikologi tentang aspek subjektifnya
-Logika berguna juga untuk mengetahui psikologi yang berkaitan dengan proses
pemikiran
-psikologisme memandang logika sekedar ilmu deskriptif
46. Logistika muncul diawali karena Leibinz melihat kekurangan
pada logika Aristhoteles. Yang kemudian saat itu mereka
yang mathematical-minded juga mematimatisasikan logika,
yang kemudian pemikiran ini dirumuskan George Boole
(1815-1864)
LOGIKA DAN LOGISTICA
CRAZY
IN
⎯⎯⎯⎯⎯
LOVE
OUTTA
⎯⎯⎯⎯
CONTROL
⎯⎯⎯⎯
♥
50. FILSUF KUNO
“PLATO”
Pemikiran PLATO:
Menurut Plato, idea ialah realistas yang sebenarnya dapat
di kendalikan oleh panca indera apabila dari segala
sesuatu yang ada. Baginya kehidupan ini merupakan
keindahan yang sesungguhnya terletak pada dunia ide.
Dunia lahir dari dunia yang selalu berubah-ubah dan
berwarna-warni. Bayangan pada hakikatnya hanyalah
tiruan dari yang asli yaitu idea.
Plato (bahasa Yunani: Πλάτων) (lahir sekitar 427 SM -
meninggal sekitar 347 SM) adalah seorang filsuf dan
matematikawan Yunani, secara spesifik dari Athena.
Dilihat dari perspektif sejarah filsafat, Plato digolongkan
sebagai filsuf Yunani Kuno.
51. Agustinus dari Hippo (dalam Latin: Agustinus Binus Hipponensis
(13 November 354 – 28 Agustus 430. Ia dipandang sebagai salah
seorang Bapa Gereja terpenting dalam Kekristenan Barat karena
tulisan-tulisannya pada Era Patristik. Di antara karya-karyanya
yang terpenting misalnya Kota Allah dan Pengakuan-Pengakuan.
Pemikiran Agustinus:
Allah mengetahui segala hal sebelum manusia bertindak. Namun,
hal itu bukan berarti segala sesuatu telah terjadi menurut takdirnya
(takdir merupakan bentuk penolakan dari kamauan kehendak
bebas). Allah memang berkuasa, tetapi Allah tetap
memperbolehkan manusia untuk berkehendak.
FILSUF PERTENGAHAN
“AGUSTINUS”
52. John Locke (29 Agustus 1632 – 28 Oktober 1704) adalah seorang filsuf dari
Inggris yang menjadi salah satu tokoh utama dari pendekatan empirisme. Selain
itu, di dalam bidang filsafat politik, Locke juga dikenal sebagai filsuf negara
liberal.Bersama dengan rekannya, Isaac Newton, Locke dipandang sebagai salah
satu figur terpenting pada era Pencerahan.
Pemikiran tentang John Locke:
pemikiran Locke yang paling berpengaruh di dalam sejarah filsafat adalah
mengenai proses manusia mendapatkan pengetahuan. Ia berupaya menjelaskan
bagaimana proses manusia mendapatkan pengetahuannya. Menurut Locke,
seluruh pengetahuan bersumber dari pengalaman manusia.
FILSUF MODERN
“JOHN LOCKE”
56. DEFINISI
Filsafat manusia adalah cabang filsafat
khusus yang secara spesifik mempelajari
hakekat atau esensi manusia. Filsafat manusia
adalah bagian filsafat yang membahas apa arti
manusia sendiri secara mendetail.
57. PERBEDAAN FILSAFAT MANUSIA DENGAN
ILMU-ILMU LAIN
Berbeda dengan ilmu-ilmu tentang manusia seperti Psikologi,
Antropologi,Fisiologi, dan Anatomi. Ilmu-imu tersebut hanya
menjelaskan tentang keadaanfisik, dan hanya diselidiki secara
observasi dan eksperimental, serta ruanglingkupnya serba terbatas
kepada objeknya. Sedangkan filsafat manusiamembahas esensi
manusia dengan lebih menyeluruh, mulai dari maknakehadiran
manusia di dunia, tujuan hidup manusia, kedudukan manusia didunia,
dan lain-lain.
Ilmu tentang manusia, cara kerjanya fragmentaris, hanya aspek atau
bagiantertentu dari manusia yang disentuh. Bebeda dengan filsafat
manusia, filsafatmanusia berusaha melihat gejala manusia secara
utuh dan menyeluruh darisetiap sudut dan celah-celah yang mungkin
untuk dijangkau.
Kemudian yang terakhir, jika ilmu-ilmu tentang manusia lain
karenasifatnya adalah netral dan bebas nilai, sedang pada filsafat
manusia, nilai-nilai,apakah itu personal, moral, sosial, religius, atau
kemanusiaan, diperbolehkansepanjang dapat sajikan dan
dikomunikasikan berdasarkan atas otoritas rasio.
>Hubungan Filsafat Manusia dan Psikologi
Psikologi sebagai ilmu tentang manusia hanya membicarakan
manusiadalam satu sudut saja dalam bentuk yang
terfragmentaris (bagian-bagian) baik sudut pandang maupun
materinya tentang manusia. Hal itu menjadidangkal jika dikatakan
sebagai filsafat manusia yang berupaya mencari esensi dan
hakikat manusia dalam keseluruhannya, yang tentu saja tidak
cukup sampai disana. Misalnya, psikologi eksperimental
menelaah reaksimata, daya ingatan, kemampuan belajar; dalam
ilmu hayat, senyumanditerangkan sebagai gerak otot; psikologi
klinis mempelajari proses-prosesdan bidang-bidang kesadaran
manusia. Oleh sebab itu, konsep-konsep danistilah-istilah yang
dipakainya juga tidak diteliti sampai pada akarnyatetapi diartikan
sesuai dengan pemahaman pada taraf ilmu itu sendiri.
59. MANFAAT FILSAFAT
MANUSIA
BERGUNA UNTUK
MENGETAHUI APA DAN SIAPA
MANUSIA SECARA
MENYELURUH.
UNTUK MENGETAHUI SIAPAKAH
SESUNGGUHNYA DIRI MANUSIA
DIDALAM PEMAHAMAN MANUSIA
YANG MENYELURUH ITU.
MENCARI JAWAB
SIAPA
SESUNGUHNYA
MANUSIA.
MEMAHAMI
KOMPLEKSITAS
MANUSIA.
DENGAN MENGETAHUI DAN
MENGENAL SIAPA DIRI
MANUSIA, MAKA MANUSIA
MENJADI SADAR TENTANG
KEHADIRAYA DI DUNIA.
60. METODE FILSAFAT MANUSIA
Metode Analitika Bahasa
( Linguistic Analysis )
1
2
3
Metode Kritsi ( Negatif)
Metode
Fenomenologis
64. Definisi filsafat ilmu
ekonomi
filsafat ilmu ekonomi adalah sebuah tulisan akademik yang mendalam
dan terstruktur yang membahas konsep, prinsip, teori, pertanyaan
filosofis, dan isu-isu kontemporer dalam kaitannya dengan bidang ilmu
ekonomi. Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki dan menganalisis
fondasi filosofis yang mendasari pemikiran dan praktek ekonomi, serta
memberikan pemahaman yang lebih luas tentang hubungan antara
filsafat dan ilmu ekonomi.
65. Sejarah perkembangan
filsafat ilmu ekonomi
Sejarah perkembangan filsafat ilmu ekonomi mencakup
berbagai tahap penting dalam pemikiran ekonomi dari
zaman kuno hingga era modern. Ini melibatkan
pemikiran dan kontribusi dari berbagai tokoh terkemuka
yang membentuk landasan teoretis dan metodologis
bagi ilmu ekonomi.
66. sejarah
perkembangan
filsafat ilmu
ekonomi
ADA 6
Zaman Kuno
Abad
Pertengahan
Era Modern Awal
Pemikiran ekonomi
pada zaman kuno
didasarkan pada
pandangan filsafat dan
etika.
Pada masa ini,
pemikiran ekonomi
dipengaruhi oleh
pandangan agama dan
etika.
Periode ini ditandai
dengan munculnya
aliran pemikiran
ekonomi baru.
67. sejarah
perkembangan
filsafat ilmu
ekonomi
ADA 6
Abad ke-19
Abad ke-20
Abad ke-21
Pemikiran ekonomi pada abad ke-19
melihat perkembangan aliran pemikiran
seperti sosialisme, diwakili oleh Karl
Marx, yang mengkritik kapitalisme dan
menyuarakan perspektif sosialis dalam
pemikiran ekonomi. Abad ke-20 menyaksikan
perkembangan aliran pemikiran
ekonomi seperti neoklasik,
yang melibatkan teori nilai
subjektif, alokasi sumber daya,
dan perilaku konsumen.
Abad ke-20 menyaksikan
perkembangan aliran pemikiran
ekonomi seperti neoklasik, yang
melibatkan teori nilai subjektif,
alokasi sumber daya, dan
perilaku konsumen.
68. Cabang-cabang
filsafat ilmu
ekonomi
1. Epistemologi Ekonomi
Cabang ini mempertanyakan sifat
pengetahuan ekonomi
2.Metodologi Ekonomi
Cabang ini membahas metode dan
pendekatan yang digunakan dalam
ilmu ekonomi
3. Etika Ekonomi
Cabang ini membahas pertanyaan-
pertanyaan etis dalam konteks
ekonomi
69. Cabang-cabang
filsafat ilmu
ekonomi
4. Ontologi Ekonomi
Cabang ini berkaitan dengan
pertanyaan ontologis atau tentang
hakikat realitas ekonomi.
5. Filsafat Ekonomi Politik
Cabang ini membahas hubungan antara
ekonomi dan politik, termasuk analisis
teoritis dan filosofis tentang kebijakan
ekonomi
6.Filsafat Sejarah Ekonomi
Cabang ini mempelajari perkembangan
pemikiran ekonomi dari masa ke masa dan
analisis kritis terhadap kontribusi pemikir
ekonomi terkemuka
70. Peran filsafat ilmu terhadap ilmu
ekonomi dan pengembangan
Filsafat ilmu memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu
ekonomi. Filsafat ilmu membantu mengklarifikasi prinsip-prinsip dasar,
asumsi, dan metodologi yang digunakan dalam ilmu ekonomi. Ini
membantu para ahli ekonomi memahami batasan dan potensi ilmu
ekonomi sebagai disiplin ilmiah.
71. peran penting filsafat ilmu
terhadap ilmu ekonomi dan
pengembangannya
1. Refleksi dan analisis
epistemology
2. Kritis terhadap asumsi dan
konseptualisasi
3. Evaluasi metodologi
Filsafat ilmu membantu
dalam pemahaman tentang
sifat pengetahuan ekonomi.
Filsafat ilmu membantu dalam
evaluasi metodologi yang
digunakan dalam ilmu ekonomi,
termasuk analisis matematis,
model, dan eksperimen.
Filsafat ilmu
memungkinkan evaluasi
kritis terhadap asumsi-
asumsi dasar dalam ilmu
ekonomi.
72. peran penting filsafat ilmu
terhadap ilmu ekonomi dan
pengembangannya
4. Implikasi etika dan sosial
5. Pembaruan dan
perkembangan teori
ekonomi
Filsafat ilmu membantu para
ahli ekonomi dalam
mempertimbangkan implikasi
etika dan sosial dari teori dan
kebijakan ekonomi.
Filsafat ilmu mendorong
inovasi dan pembaruan teori
ekonomi.
77. hubungan antara
filsafat dan manajemen
Filsafat dan manajemen adalah dua bidang yang saling
terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Filsafat
mempertanyakan dan menganalisis berbagai konsep,
prinsip, nilai, dan tujuan dalam kehidupan manusia.
Sedangkan manajemen berfokus pada perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.
78. DASAR-DASAR
FILSAFAT
MANAJEMEN
Dasar-dasar filsafat manajemen adalah
prinsip-prinsip dan keyakinan yang menjadi
landasan bagi praktik manajemen dalam
mengelola organisasi dan mencapai tujuan-
tujuan yang ditetapkan. Filsafat manajemen
membahas tentang esensi manajemen,
nilai-nilai yang mendasari tindakan
manajerial, serta pandangan terhadap
manusia, organisasi, dan lingkungan
mereka.
79. PRINSIP FILSAFAT
MANAJEMEN
fungsi filsafat manajemen adalah untuk memberikan
kerangka kerja konseptual dan nilai-nilai yang mendasari
praktik manajemen dalam organisasi. Filsafat manajemen
membantu mengarahkan keputusan, tindakan, dan budaya
organisasi dengan cara yang sesuai dengan tujuan jangka
panjang dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh organisasi
tersebut.
80. KESIMPULAN
Melalui filsafat manajemen, manajer dapat mengembangkan visi jangka panjang untuk
organisasi, mengidentifikasi nilai-nilai yang ingin dipromosikan, dan menetapkan prinsip-
prinsip yang akan membimbing tindakan mereka. Dalam konteks ini, filsafat manajemen
dapat memberikan kerangka kerja yang konsisten dan jelas bagi manajer dalam
mengambil keputusan yang berdampak pada organisasi dan anggota tim.
Filsafat manajemen juga mencakup pemikiran tentang bagaimana mencapai keunggulan
kompetitif, memotivasi karyawan, dan mengelola perubahan. Ini melibatkan pemahaman
tentang dinamika manusia, pengaruh budaya organisasi, dan peran kepemimpinan dalam
mencapai tujuan organisasi.
Kesimpulannya, filsafat manajemen merupakan fondasi yang penting bagi praktik
manajemen yang efektif dan berkelanjutan. Dengan memahami dan mengadopsi filsafat
manajemen yang tepat, organisasi dapat mencapai kesuksesan jangka panjang dan
memaksimalkan potensi sumber daya manusia mereka.
84. Filsafat Pancasila adalah cabang filsafat yang membahas dan
menganalisis nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan tujuan yang terkandung
dalam Pancasila, yaitu dasar negara Republik Indonesia. Pancasila
sendiri merupakan ideologi dasar yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) Indonesia.
pengertian
85. sejarah
Pra-Kemerdekaan
Sebelum kemerdekaan Indonesia,
terdapat berbagai gerakan
nasionalis yang muncul dengan
tujuan mencapai kemerdekaan dari
penjajahan.
Sumpah Pemuda 1928
Pada tahun 1928, Sumpah Pemuda
diucapkan, yang menyatakan tekad
para pemuda Indonesia untuk bersatu
dan mengusahakan kemerdekaan
Indonesia.
Piagam Jakarta
Pada tahun 1945, Piagam Jakarta
dikeluarkan sebagai dasar untuk
kemerdekaan Indonesia. Dalam piagam ini,
terdapat tujuh butir yang menjadi landasan
ideologis awal, termasuk persatuan,
demokrasi, kesejahteraan sosial, dan
keadilan.
Setelah pembentukan Pancasila,
terdapat diskusi dan perdebatan yang
berkelanjutan mengenai interpretasi
dan implementasi nilai-nilai Pancasila.
Penyempurnaan
Pancasila
86. sejarah
Pembukaan UUD 1945
Pada tahun 1945, Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945 Indonesia
disahkan. Filsafat Pancasila secara
resmi diakui sebagai ideologi negara
dan menjadi bagian dari Pembukaan
UUD 1945. .
Pendidikan dan
Penelitian Pancasila
Pancasila menjadi bagian integral dari
pendidikan di Indonesia. Pendidikan
Pancasila diperkenalkan sebagai mata
pelajaran di sekolah-sekolah dan
universitas.
Penyempurnaan
Pancasila
Setelah pembentukan Pancasila,
terdapat diskusi dan perdebatan yang
berkelanjutan mengenai interpretasi
dan implementasi nilai-nilai
Pancasila. .
87. Pancasila mengakui dan
menghargai keberagaman
dalam segala aspek
kehidupan, baik suku,
agama, ras, dan budaya.
Nilai-nilai dalam filsafat
Pancasila
Kebhinekaan
Kejujuran dan
Integritas
Keadilan
Nilai-nilai kejujuran,
kejujuran, dan integritas
sangat dihargai dalam
filsafat Pancasila.
Pancasila menempatkan
keadilan sebagai nilai
penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
88. Nilai-nilai dalam filsafat
Pancasila
Gotong Royong
Kebangsaan dan
Patriotisme
Kesejahteraan
Gotong royong adalah nilai
yang menekankan
pentingnya kerjasama,
tolong-menolong, dan saling
membantu dalam
masyarakat.
Filsafat Pancasila
mengedepankan nilai
kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Nasionalisme
Nilai nasionalisme memperkuat rasa
cinta dan kesetiaan terhadap tanah air.
Nilai-nilai kebangsaan dan patriotisme
menekankan pentingnya loyalitas
terhadap negara dan semangat
kebanggaan terhadap keberhasilan dan
prestasi bangsa.
89. PRINSIP PRINSIP FILSAFAT
PANCASILA
PRINSIP PRINSIP FILSAFAT
PANCASILA
Ketuhanan Yang
Maha Esa
1 2
4
Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab
5
3
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat
Indonesia
90. 1. Pembangunan Sosial dan Ekonomi yang Berkeadilan:
Implementasi Pancasila menekankan pentingnya mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antara
masyarakat. Pemerintah berupaya untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan melalui kebijakan
pembangunan ekonomi yang inklusif, pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan sosial bagi yang
membutuhkan.
2. Pendidikan dan Pembentukan Karakter:
Pancasila diimplementasikan dalam sistem pendidikan Indonesia, di mana nilai-nilai Pancasila diajarkan
dan diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan. Pendidikan diarahkan untuk membentuk karakter yang
berdasarkan nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, kejujuran, dan semangat gotong royong.
Implementasi
filsafat Pancasila
91. 3. Kepemimpinan yang Beretika:
Implementasi Pancasila dalam kepemimpinan berarti bahwa para pemimpin, baik di tingkat pemerintahan,
organisasi, maupun masyarakat, diharapkan untuk menerapkan prinsip-prinsip keadilan, integritas, dan
kepentingan bersama dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas mereka. Kepemimpinan
yang beretika mengedepankan kepentingan rakyat dan memastikan pemerintahan yang baik.
4. Hukum dan Keadilan:
Pancasila menjadi dasar bagi penyusunan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Implementasi
Pancasila dalam sistem hukum mengarah pada penegakan hukum yang adil, perlindungan hak asasi
manusia, dan penegakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Implementasi
filsafat Pancasila
92. 5. Persatuan dan Toleransi:
Pancasila menekankan persatuan dan toleransi sebagai nilai penting dalam kehidupan masyarakat
Indonesia yang beragam. Implementasi Pancasila melibatkan upaya membangun kerukunan antaragama,
suku, ras, dan budaya, serta menghindari tindakan yang dapat memecah-belah persatuan bangsa.
6. Keterlibatan Rakyat dalam Pengambilan Keputusan:
Pancasila menganjurkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Implementasi Pancasila mengharuskan partisipasi aktif masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan politik, baik melalui pemilihan umum, konsultasi publik, maupun
mekanisme partisipatif lainnya.
Implementasi
filsafat Pancasila
96. Pengertian filsafat
ilmu
Filsafat Ilmu adalah cabang filsafat yang membahas konsep, metodologi, dan asumsi-asumsi
yang mendasari pengetahuan ilmiah. Filsafat ilmu membahas pertanyaan-pertanyaanseperti
apa itu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana kitabisa
memastikan bahwa pengetahuan tersebut benar dan dapat diandalkan. Secara lebih umum,
filsafat ilmu membahas hubungan antara pengetahuan ilmiah dan realitas yang kita amati dan
coba kita pahami.
Filsafat ilmu tidak hanya berbicara tentang aspek teknis dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, tetapi juga membahas pertanyaan-pertanyaan filosofis yang lebih luas, seperti
sifat realitas, kesadaran, kebebasan, dan nilai-nilai. Filsafat ilmu sering di pandang sebagai
metode refleksi kritis yang membantu kita memahami dasar-dasar dan implikasi dari
pengetahuan ilmiah dan praktik-praktik yang terkait dengannya.
.
97. Cabang-cabang
filsafat ilmu
1. Epistemologi: Filsafat ilmu cabang ini membahas konsep pengetahuan
dan bagaimanakita memperoleh pengetahuan. Epistemologi
mempertanyakan bagaimana kita bisamemastikan kebenaran pengetahuan
dan apa yang membuat pengetahuan itu andal.
2. Metodologi: Filsafat ilmu cabang ini membahas metode-metode yang
digunakan dalammenghasilkan pengetahuan ilmiah. Metodologi mencakup
pertanyaan tentang bagaimanakita merancang eksperimen, bagaimana kita
menganalisis data, dan bagaimana kitamemastikan keandalan hasil
penelitian.
98. Cabang-cabang
filsafat ilmu
3. Ontologi: Filsafat ilmu cabang ini membahas sifat realitas dan objek-
objek yang ditelitidalam ilmu pengetahuan. Ontologimempertanyakan apa
yangada dan bagaimanarealitas itu dibentuk.
4. Aksiologi: Filsafat ilmu cabang ini membahas nilai-nilai yang mendasari
penelitian danpraktik-praktik ilmiah. Aksiologi membahas pertanyaan tentang
bagaimana nilai-nilai ini
99. Peran filsafat ilmu
dalam penelitian
Filsafat ilmu berperan penting dalam penelitian karena membantu kita memahami dasar-dasar dan implikasi dari
pengetahuan ilmiah. Dengan mempertanyakan dasar-dasar pengetahuan dan praktik-praktik ilmiah, filsafat ilmu
membantu kita memastikan ke andalan pengetahuan ilmiah dan menemukan cara untuk meningkatkan kualitas
penelitian.
Selain itu, filsafat ilmu juga membantu kita memahami bagaimana ilmu pengetahuan terkait dengan realitas dan
bagaimana cara ilmu pengetahuan membentuk pemahaman kita tentang dunia. Filsafat ilmu juga membantu kita
memahami keterbatasan dan asumsi-asumsi yang mendasari pengetahuan ilmiah. Misalnya, kita dapat
mempertanyakan asumsi-asumsidalam penelitian seperti apakah pengamatan dapat dipercayai atau apakah sains
hanya menghasilkan pengetahuan objektif.
Dalam praktiknya, filsafat ilmu dapat membantu peneliti dalam merancang metodologi penelitian yang lebih baik,
memperbaiki analisis data, dan membuat kesimpulan yang lebih tepat. Filsafat ilmu juga dapat membantu dalam
mempertimbangkan implikasi etis dari penelitian dan mempertanyakan bagaimana nilai-nilai mempengaruhi penelitian
dan praktik-praktik ilmiah.
Dengan demikian, filsafat ilmu memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Melalui refleksi kritis,
Filsafat ilmu membantu kita untuk memahami, memperbaiki, dan mengembangkan pengetahuan ilmiah yang lebih baik
dan lebih dapatdiandalkan.
100. Metodologi Penelitian
A. Pengertian metodologi penelitian
Metodologi penelitian adalah suatu cara atau pendekatan yang
digunakan untuk memecahkan masalah atau mencari jawaban atas
pertanyaan penelitian dengan menggunakan prosedur dan teknik yang
telah ditetapkan secara sistematis dan logis. Metodologi
penelitiandigunakan untuk menentukan pendekatan yang tepat dalam
mengumpulkan, menganalisis,dan menginterpretasi data dalam
penelitian.
101. Metodologi Penelitian
B. Tahapan dalam metodologi penelitian
Metodologi penelitian terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu penelitian. Berikut
adalah tahapan dalam metodologi penelitian:
1. Penentuan topik penelitian Penentuan topik penelitian merupakan tahapan awal dalam penelitian. Pilihlah topik yang sesuai
dengan minat, kemampuan, dan sumber daya yang tersedia. Setelah topik telah ditentukan, pastikan bahwa topik tersebut
masih relevan dengan masalah yangsedang dihadapi atau sesuai dengan tren dan perkembangan terbaru.
2. Perumusan masalah Setelah topik penelitian telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah merumuskanmasalah. Masalah
harus dirumuskan secara jelas, terfokus, dan relevan dengan topikpenelitian yang telah ditentukan.
3. Penyusunan kerangka konseptual Penyusunan kerangka konseptual berguna untuk membangun landasan teori yang dapat
membantu dalam menjawab masalah penelitian. Kerangka konseptual dapat berupa pemikiran atau hipotesis yang
menggambarkan hubungan antara variabel yang akanditeliti.
4. Penyusunan hipotesisHipotesis adalah pernyataan yang diajukan untuk diuji kebenarannya dalam penelitian.Hipotesis
harus dirumuskan secara jelas dan terfokus berdasarkan kerangka konseptual yang telah dibuat.
102. Metodologi Penelitian
5. Penentuan metode penelitian Metode penelitian adalah pendekatan yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalampenelitian. Ada beberapa metode penelitian yang dapat digunakan, seperti
penelitiankuantitatif, penelitian kualitatif, atau kombinasi keduanya. Pilihlah metode penelitianyang
sesuai dengan tujuan penelitian dan data yang akan dikumpulkan.
6. Pengumpulan dataSetelah metode penelitian ditentukan, langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan data. Data dapat dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
telah ditentukan, seperti observasi, wawancara, angket, atau dokumentasi.
7. Analisis data Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis
datadapat dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik atau metode kualitatif,tergantung
pada jenis data yang dikumpulkan dan metode penelitian yang digunakan.
8. Kesimpulan Setelah analisis data selesai dilakukan, langkah terakhir adalah membuat kesimpulan
berdasarkan hasil penelitian. Kesimpulan harus didasarkan pada temuan yang diperoleh dari analisis
data dan harus mampu menjawab masalah penelitian yang telah dirumuska.
103. Hubungan Antara Filsafat
Ilmu dan Metodologi
Penelitian
Filsafat ilmu dan metodologi penelitian adalah dua bidang studi yang saling terkait dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Filsafat ilmu membahas tentang konsep-konsep dan
teori-teori yang mendasari ilmu pengetahuan, sedangkan metodologi penelitian membahas
tentang teknik dan tahapan yang digunakan dalam melakukan penelitian.
A. Kontribusi filsafat dalam metodologi penelitian
Filsafat ilmu memberikan kontribusi penting dalam pengembangan metodologi penelitian.
Sebagai disiplin ilmu yang berbicara tentang sifat ilmu pengetahuan, filsafat
ilmumemberikan landasan teoretis yang memungkinkan metodologi penelitian untuk
terusberkembang dan meningkatkan kualitas penelitian. Konsep-konsep yang terkait
dengan filsafat ilmu seperti ontologi, epistemologi, dan aksiologi memiliki pengaruh besar
dalam perancangan dan pelaksanaan penelitian.
104. Hubungan Antara Filsafat
Ilmu dan Metodologi
Penelitian
B. Bagaimana metodologi penelitian memanfaatkan konsep-konsep
filsafat ilmu
Metodologi penelitianmemanfaatkan konsep-konsep filsafat ilmu
untukmemperkuatlandasan teoretis dari penelitian yang dilakukan. Dalam
perancangan penelitian, misalnya, konsep ontologi digunakan untuk memahami
realitas objektif yang menjadi objek penelitian, sedangkan konsep epistemologi
digunakan untuk memahami bagaimana pengetahuan dan pemahamanterbentuk
dalam penelitiantersebut. Konsep aksiologijuga dapat digunakan untuk menilai
nilai-nilai dan norma-norma yang terlibat dalam penelitian dan menerapkan etika
penelitian yang benar.