SlideShare a Scribd company logo
1 of 195
K E L O M P O K 4
PERLUNYA MAHASISWA
BELAJAR FILSAFAT
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
"Agar Mahasiswa bisa berfikir secara Radikal dan Mendalam Perlu Belajar Filsafat. Manfaat
Mempelajari Filsafat Bisa secara Umum dan Khusus. Karena adanya rasa kagum atau
adanya heran dan keterbatasan mendorong seseorang berfilsafat"
ANNISA RAHMA Q
1222200132
BAITY NUR FADILA
1222200147
REGINATA SAHARANY K
1222200157
KELOMPOK 4
ALASAN
PERLUNYA
BELAJAR
Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat
mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan, mampu membiasakan
diri untuk bersikap logis-rasional Opini & argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan
tidak kenal lelah, serta mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis. Sebagai manusia
yang bermasyarakat, mahasiswa juga harus bisa menerapkan apa yang telah dipelajarinya
dalam filsafat ilmu. Mahasiwa dituntut untuk tidak hanya pandai dalam teori saja tapi
harus bisa mempraktekannya langsung dalam masyarakat.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Pada mulanya filsafat mencakup seluruh ilmu pengetahuan. Berbagai ilmu
pengetahuan yang telah mencapai tingkat kedewasaan penuh satu demi satu mulai
mandiri dan meninggalkan filsafat yang selama itu telah mendewasakan mereka. Itulah
sebabnya filsafat disebut sebagai ilmu matescientiarum atau induk segala ilmu
pengetahuan.
Contoh: seseorang yang berfilsafat selalu berpikir dan berusaha untuk menemukan
hal-hal baru, sehingga ditemukanlah alat-alat canggih itu semua berkat pengetahuan
yang awalnya bermula dari seseorang itu berfilsafat.
ALASAN
PERLUNYA
BELAJAR
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Fungsi filsafat ilmu juga untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi
konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun
teori ilmiah.
Selalu memburu kebenaran termasuk ciri orang berfilsafat. Filsuf adalah pemburu
kebenaran.Kebenaran yang diburunya adalah kebenaran hakiki tentang seluruh realitas
dan setiap hal yang dapat dipersoalkan.Upaya memburu kebenaran itu adalah demi
kebenaran itu sendiri dan kebenaran yang diburu adalah kebenaran yang lebih
meyakinkan serta lebih pasti.
ALASAN
PERLUNYA
BELAJAR
Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu
tampak seperti apa adanya.
Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada
kita bahwa apa yang mungkin kita terima begitu saja ternyata
salah atau menyesatkan—atau hanya merupakan sebagian dari
kebenaran.
Mempelajari karya-karyapara filsuf betapa besar pengaruh
filsafat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, agama,
pemerintahan, pendidikan dan karya seni.
Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan
dunia kita, karena filsafat mengajarkan bagaimana kita
bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
Manfaat Filsafat Secara Umum
MANFAAT
BELAJAR
FILSAFAT
DALAM
KEHIDUPAN
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Manfaat Filsafat Ilmu Secara
Khusus
• Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
• Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan
filsafat lainnya.
• Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
• Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
• Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan
• Bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih
baik
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Manfaat Filsafat Ilmu Secara
Khusus
• Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis.
• Memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendirimaupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan
dan lainnya.
• Filsafat ilmu membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis dan dogma.
• Membantu agar seseorang mampu membedakan persoalan yang ilmiah dengan yang tidak
ilmiah.
• Memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang ditekuni.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
MENGAPA HARUS BELAJAR FILSAFAT ?
Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan
mahasiswa semakin kritis dalam sikap ilmiahnya.
Mahasiswa sebagai insan diharapkan bersikap
kritis berbagai macam teori yang dipelajarinya di
ruang kuliah maupun dari sumber-sumber
lainnya.
Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat
praktis. Untuk memecahkan masalah diperlukan
kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis
berbagai hal yang berhubungan dengan masalah
yang dihadapi.
Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan
kegunaan bagi para mahasiswa sebagai calon
ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan
untuk melakukan penelitian ilmiah Sebagai
landasan dalam proses pembelajaran dan
penelitian
ilmiah.
Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam
Opini & argumentasi yang dikemukakan.
Mengembangkan semangat toleransi dalam
perbedaan pandangan (pluralitas).Karena para
ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat,
baik dalam isi, perumusan permasalahan maupun
penyusunan jawabannya.
Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak
kenal lelah.
Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan
mahasiswa semakin kritis dalam sikap ilmiahnya
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa
studi yang beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan
batas yang tegas mengenai ilmu tertentu. Filsafat ilmu
bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik.
Filsafat ilmu sangat penting bagi seorang mahasiswa karena untuk
membiasakan diri bersikap kritis, logis dan rasional serta menumbuhkan
rasa toleransi dalam perbedaan pandangan.Sebagai seorang mahasiswa
kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat mengembangkan
semangat toleransi dalam perbedaan pandangan, mampu membiasakan
diri untuk bersikap logis-rasional Opini & argumentasi, mampu berpikir
secara cermat dan tidak kenal lelah.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
HAL-HAL YANG MENDORONG
BERFILSAFAT
•
•
•
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Annisa Rahma Q
1222200132
The team
Baity Nur Fadila Reginata Saharany K
1222200147 1222200157
⚬MENGAPA BERFILSAFAT
⚬MENGUKUR BERPIKIR FILSAFAT
⚬DAYA TARIK FILSAFAT
⚬FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI
⚬MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN FILSAFAT
⚬LINGKUP FILSAFAT
⚬CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
Filsafat itu sebenarnya adalah berpikir secara mendasar (radikal), menyeluruh (holistik),
dan spekulatif. Perkembangan globalisasi ini menuntut seseorang, pemikir, cendekiawan,
atau ilmuwan untuk dapat mengkaji permasalahan-permasalahan secara luas atau dari
sudut pandang yang berbeda-beda.
Berpikir adalah proses yang intens untuk memecahkan masalah, dengan
menghubungkan satu hal dengan yang lain, sehingga mendapatkan pemecahan. Oleh
karena itu, berpikir melibatkan kemampuan untuk membayangkan atau menyajikan
objek-objek yang tidak ada secara fisik atau kejadian-kejadian yang tidak sedang
berlangsung.
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan untuk berpikir (homo thinking),
makhluk yang mampu membangun atau mengembangkan potensi rasa dan karsa (emotional
quotion), dan makhluk yang mampu membangun kualitas kedekatan pada Tuhan (spiritual.quotionl.
Manusia dapat menalar :
1. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara maksimal
2. memilih dan membedakan sesuatu itu benar atau salah
3. memilih beragam alternatif pilihan jalan hidup yang benar atau tidak benar
4. tents melakukan inovasi diberbagai bidang kehidupan dengan pola perubahan yang bersifat
progress of change.
Semua pengetahuan dimulai dari spekulatif. Dari serangkaian spekulatif tersebut dapat dipilih
buah pikiran yang paling dapat diandalkan, yang merupakan titik awal dari penjelajahan
pengetahuan. Tanpa menerapkan apa yang disebut benar, maka tidak mungkin pengetahuan
lain berkembang atas dasar pengetahuan. Tanpa menetapkan apa yang dimaksud balk atau
buruk tidak mungkin bicara tentang moral.
Filsafat mempunyai karakteristik atau ciri-ciri khusus. Bermacam-macam buku menjelaskan ciri-ciri berpikir
filsafat dengan bermacam macam pula. Diantaranya dijelaskan sebagai berikut :
1.Konsepsional
Perenungan filsafat berusaha untuk menyusun suatu bagian konsepsional. Konsepsi merupakan hasil
generalisasi dan abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses satu demi satu.
2. Koheren
Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan yang koheren yang konsepsional. Secara
singkat, istilah koheren ialah runtut. Bagan konsepsional yang merupakan hasil perenungan kefilsafatan haruslah
bersifat runtut. Dalam arti lain, koheren bisa juga dikatakan berpikir sistematis, artinya berpikir logis, yang
bergerak selangkah demi selangkah dengan penuh kesadaran
3. Memburu kebenaran
Filsuf adalah pemburu kebenaran, kebenaran yang diburunya adalah kebenaran hakiki
tentang seluruh realitas dan setiap hal yang dapat dipersoalkan. Oleh sebab itu, dapat
dikatakan bahwa berfilsafat berarti memburu kebenaran tentang segala sesuatu.
Kebenaran filsafat tidak pernah bersifat mutlak dan final, melainkan terus bergerak dari
suatu kebenaran menuju kebenaran baru yang lebih pasti. Kebenaran yang baru
ditemukan itu juga terbuka untuk dipersoalkan kembali demi menemukan kebenaran
yang lebih meyakinkan.
4. Radikal.
Berfilsafat berarti berpikir radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal. Karena berpikir
secara radikal, ia tidak akan pernah berhenti hanya pada suatu wujud realitas tertentu.
Berpikir radikal tidak berarti hendak mengubah, membuang atau menjungkirbalikkan
segala sesuatu, melainkan dalam arti sebenarnya, yaitu berpikir secara mendalam.
Untuk mencapai akar persoalan yang dipermasalahkan. Berpikir radikal justru hendak
memperjelas realitas.
5. Rasional.
Perenungan kefilsafatan berusaha menyusun suatu bahan konsepsional yang bersifat rasional.
Yang dimaksudkan dengan bagan konsepsionl yang bersifat rasional ialah bagan yang bagian-
bagiannya secara logis berhubungan satu dengan yang lain. Berpikir secara rasional berarti
berpikir logis, sistematis, dan kritis. berpikir logis adalah bukan hanya sekedar menggapai
pengertian-pengertian yang dapat diterima oleh akal sehat, melainkan agar sanggup menarik
kesimpulan dan mengambil keputusan yang tepat dan benar dari premis-premis yang digunakan.
Pemikiran yang sistematis ialah rangkaian pemikiran yang berhubungan satu sama lain atau
saling berkaitan secara logis.
6. Menyeluruh.
Perenungan kefilsafatan berusaha menyusun suatu bagan konsepsional yang memadai
untuk dunia tempat kita hidup maupun diri kita sendiri. Suatu sistem filsafat harus bersifat
komprehensif, dalam arti tidak ada sesuatu pun yang berada di luar jangkauannya. Jika tidak
demikian, filsafat akan ditolak serta dikatakan berat sebelah dan tidak memadai. Berpikir
universal tidak berpikir khusus, terbatas pada bagian-bagian tertentu, namun mencakup
secara keseluruhan. Berpikir filsafat harus dapat menyerap secara keseluruhan apa yang ada
pada clam semesta, tidak terpotong-potong.
Dari penjabaran tentang filsafat tersebut di atas, konsep penting yang
perlu dipahami tentang hakikat makna filsafat antara lain:
(a) filsafat adalah mendorong manusia untuk berpikir secara kritis;
(b) berpikir filsafat adalah berpikir dalam bentuk yang sistematis;
(c) filsafat harus menghasilkan sesuatu yang runtut;
(d) berpikir filsafat adalah berpikir secara rasional dan logis; dan
(e)proses berpikir filsafat harus bersifat mendalam dan komprehensif
Seorang ahli fisika nuklir, setelah berketetapan bahwa materi sebagian besar
adalah ruang hampa yang di dalamnya terjadi transformasi-transformasi energi
tanpa warna, mulai bertanya-tanya, sejauh manakah dunia yang padat,
berkeluasan, dan berwarna seperti yang kita persepsikan ini berkaitan dengan
keberadaannya yang sesungguhnya dan manakah di antara keduanya itu yang
lebih "nyata"?.
Seorang psikolog aliran behaviorisme, yang semakin berhasil
memprediksikan perilaku manusia, bertanya-tanya, adakah
tindakan manusia yang dapat dikatakan "bebas". Lembaga Legislatif,
ketika merumuskan suatu peraturan tentang karya seni yang sopan
dan yang tidak sopan, terpaksa harus bergelut dengan pertanyaan
tentang hakikat dan fungsi seni.
Seorang filsuf, setelah kalah perang melawan sains mengenai
anti harfiah alam semesta, terpaksa harus merumuskan kembali
seluruh tujuan dan cakupan filsufi tradisional. Seorang
antropolog, yang mengamati bahwa setiap masyarakat ternyata
memiliki konsepsinya sendiri tentang kode moral, mulai
mempertanyakan apa sebenarnya yang membedakan antara
sudut pandang moral dan sudut pandang bukan moral.
Seorang ahli bahasa, dalam penyelidikannya tentang bagaimana
bahasa membentuk pandangan kita terhadap dunia, menyatakan
bahwa tidak ada satu "kenyataan sejati", karena semua pandangan
mengenai kenyataan dikondisikan dan dibatasi oleh bahasa yang
digunakan untuk mengungkapkan pandangan-pandangan itu.
Seorang skeptis sejati yang telah terbiasa menuntut dan menolak
bukti-bukti absolut bagi setiap sudut pandang yang ditemuinya,
menyatakan bahwa tidak mungkin bagi manusia untuk
mengetahui apapun
Filsafat dalam kehidupan sehari-hari bertujuan merefleksikan realitas
secara mendalam untuk menemukan jawaban-jawaban final mengenainya.
Filsafat mempertanyakan dan merefleksikan realitas, termasuk kesadaran
manusia sendiri yang merefleksikan realitas tersebut.
Filsafat berfungsi sebagai pandangan hidup (Weltsanschauung)
merupakan suatu pandangan hidup yang dijadikan dasar setiap
tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, juga
dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
dihadapi dalam hidupnya.
Keberagaman tersebut disebabkan oleh perbedaan sudut pandang
yang dijadikan sebagai dasar orientasinya. kita dapat merangkum
sebagai berikut :
⚬Pertama, pengertian filsafat dari segi arti kata, yaitu Tilsafat
berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata ‘philein’ yang
berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan atau
berasal dari kata ‘philosophia’ yang berarti cinta akan
kebijaksanaan atau love of wisdom. Jadi, pengertian filsafat
adalah cinta pada kebijaksanaan.
Kedua,
pengertian filsafat ‘secara umum’, yaitu `suatu ilmu
pengetahuan yang melakukan penyelidikan atau kajian
tentang hakikat dari segala sesuatu dengan sungguh-
sungguh dan penuh kecintaan untuk memperoleh
kebenaran atau kebijaksanaan'. Jadi, jawaban-jawaban yang
diberikan oleh filsafat tentang hakikat fenomena hidup
harus bersifat mendalam atau mencapai tingkat kebenaran
yang lebih universal.
·Ketiga,
pengertian filsafat ‘secara khusus’, yaitu `suatu ilmu pengetahuan
yang menyelidiki tentang hakikat sesuatu untuk memperoleh
kebenaran menurut aliran filsafat tertentu'. Dalam filsafat
terdapat beragam aliran, misalnya: aliran idealisme, aliran
positivisme, aliran materialisme, aliran hedonisme, aliran
stoicisme dan sebagainya. Jadi, pengertian hakikat sesuatu
menurut aliran idealisme tentunya tidak sama dengan hakikat
sesuatu menurut aliran positivisme, hedonisme, materialisme
dan stoicisme.
Awal mula lahirnya filsafat, menurut Bartens, ada setidaknya tiga faktor yang
mendahului dan seakan-akan mempersiapkan lahirnya "filsafat" di Yunani.
·Pertama, di Yunani terdapat mitologi yang kaya dan tersebar luas. Mitologi ini bisa
dianggap sebagai perintis yang mendahului filsafat. Bangsa Yunani telah mengadakan
usaha untuk menyusun mitos-mitos yang beredar di masyarakatnya menjadi suatu
bangunan yang sistematis. Dalam usaha-usaha itu sudah tampak sifat rasional bangsa
Yunani.
Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan konsepsional
konsepsi (rencana kerja) merupakan hasil generalisasi dan abstaraksi dari
pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses satu demi satu. Seorang filsuf
tidak hanya membicarakan dunia yang ada di sekitarnya dan dunia yang ada
didalam dirinya, melainkan juga membicarakan perbuatan itu sendiri.
Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan yang koheren, yang konsepsional.
Secara singkat, yang saya maksudkan dengan istilah 'koheren' ialah runtut. Bagan konsepsional yang
merupakan hasil perenungan kefilsafatan haruslah bersifat runtut. Jika orang bertanya apakah arti
'runtut' ('consistent'), maka saya akan mencoba untuk menjawabnya dengan pertama-tama
memberikan batasan terhadap kebalikan runtut. Kebalikannya disebut 'tidak runtut' ('inconsistent')
atau 'bertentangan' ('contradictory').
FILSAFAT BERSIFAT KOHERAN
CONTOH FILSAFAT BERSIFAT KOHERAN
Kiranya baik bila saya berikan contoh dengan menyebutkan dua buah pernyataan.
1. Hujan turun.
2. Tidak benar bahwa hujan turun.
Setiap orang dapat dengan jelas memahami bahwa jika benar hujan turun, ` maka ucapan "tidak benar bahwa hujan turun,"
tidak mungkin sama benarnya. Tetapi jika ungkapan 1 sesat, maka jelaslah bahwa ungkapan 2 tentu benar. Sebaliknya jika
ungkapan 2 benar, maka ungkapan I, tentu sesat; dan jika ungkapan 2 sesat, maka ungkapan 1 tentu benar.
Maka dapatlah kita mengatakan bahwa bila ada dua pernyataan berupa kalimat-kalimat berita yang susunannya demikian
rupa sehingga jika yang satu benar yang lain sesat, dan jika yang satu sesat yang lain benar, maka dua pertanyaan tersebut
dikatakan saling bertentangan (atau tidak runtut).
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Annisa Rahma Q
1222200132
Kelompok 4
Baity Nur Fadila
1222200147
Reginata Saharany K
1222200157
Perbedaan Pengetahuan dengan
Ilmu
Pengetahuan merupakan basil tabu manusia terhadap sesuatu,
atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek
tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang fisik.
Ilmiah adalah pengetahuan yang hams memenuhi syarat-syarat
ilmiah. Pengetahuan pertama disebut pengetahuan biasa,
pengetahuan kedua disebut pengetahuan ilmiah. Adapun syarat
yang dimiliki oleh pengetahuan ilmiah adalah: hams memiliki
objek tertentu dan hams bersistem .
HAKIKAT PENGETAHUAN
Realisme Idealisme
Teori ini mempunyai pandangan realistic
terhadap alam. Pengetahuan menurut realisme
adalah gambaran atau kopi yang sebenarnya
dari apa yang ada dalam alam nyata. Dengan
demikian, realisme berpendapat bahwa
pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai
dengan kenyataan.
Ajaran idealisme menegaskan bahwa
untuk mendapatkan pengetahuan yang
benar-benar sesuai dengan kenyataan
adalah mustahil. Pengetahuan adalah
proses-proses mental atau proses
psikologis yang bersifat subjektif.
SUMBER
PENGETAHUAN
A. Empiris
Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos, artinya pengalaman. Menurut
aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya.
Dan bila dikembalikan kepada kata Yunaninya, pengalaman yang
dimaksud ialah pengalaman inderawi. Pengetahuan inderawi bersifat
parsial. Itu disebabkan oleh adanya perbedaan antara indera yang satu
dengan yang lainnya, berhubungan dengan sifat khas fisiologis indera dan
dengan objek yang dapat ditangkap sesuai dengannya.
SUMBER
PENGETAHUAN
B. Rasionalisme
Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan.
Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal.
Premis yang dipakai dalam penalarannya didapatkan dari ide-ide yang
menurut anggapannya jelas dan dapat diterima. lde ini menurut mereka
bukanlah ciptaan manusia. Prinsip itu sendiri sudah ada jauh sebelum
manusia berusaha memikirkannya. Fungsi pikiran manusia di sini hanyalah
untuk mengenali prinsip-prinsip tersebut yang lalu menjadi
pengetahuannya.
SUMBER
PENGETAHUAN
C. Intuisi
intuisi adalah suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan bukan
penge¬tahuan yang nisbi. Menurutnya, intuisi mengatasi sifat lahiriah
pengetahuan simbolis, yang pada dasarnya bersifat analisis, menyeluruh,
mutlak, dan tanpa dibantu oleh penggambaran secara simbolis.
SUMBER
PENGETAHUAN
D. Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia
lewat perantaraan pars nabi. Para nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan
tanpa upaya, tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu untuk
memperolehnya. Hal inilah yang membedakan mereka dengan manusia
manusia lainnya. Wahyu Allah berisikan pengetahuan, baik mengenai
kehidupan seseorang yang terjangkau oleh pengalaman, maupun yang
mencakup masalah transedental, Kepercayaan inilah yang merupakan titik
tolak dalam agama dan lewat pengkajian selanjutnya dapat meningkatkan
atau menurunkan kepercayaan itu.
• Indera terbatas, Ternyata tidak.
Keterbatasan inderalah yang
menggambarkan seperti itu. Dari sini akan
terbentuk pengetahuan yang salah.
• Indera menipu, pada orang yang sakit
malaria gula rasanya pahit, udara akan
terasa dingin. Ini akan menimbulkan
pengetahuan empiris yang salah juga.
• Objek yang menipu, contohnya
fatamorgana dan ilusi. Jadi objek itu
sebenarnya tidak sebagaimana ia
ditangkap oleh indera, ia membohongi
indera.
NAMUN ALIRAN INI MEMPUNYAI
BANYAK KELEMAHAN, ANTARA LAIN:
• Berasal dari indra dan objek
sekaligus. Dalam hal ini, indera
(mata) tidak mampu melihat seekor
kerbau secara keseluruhan, dan
kerbau itu juga tidak dapat
memperlihatkan badannya secara
keseluruhan. Kesimpulannya ialah
empirisme lemah karena
keterbatasan indera manusia.
PERKEMBANGAN
ILMU
PENGETAHUAN
ILMU PENGETAHUAN TIDAK LANGSUNG
TERBENTUK BEGITU SAJA, TETAPI MELALUI
PROSES, MELALUI TAHAP-TAHAP ATAU
PERIODE-PERIODE PERKEMBANGAN.
Periode Pertama (abad 4 sebelum Masehi)
Abad 4 sebelum Masehi merupakan abad terjadinya pergeseran
dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari dongeng-dongeng ke
analisis rasional.
Pada periode ini tokoh yang terkenal adalah Aristoteles. Persepsi
Aristoteles tentang dunia adalah sebagai berikut: dunia adalah
ontologis atau ada (eksis). Sebelum Aristoteles dunia
dipersepsikan tidak eksis, dunia hanya menumpang keberadaan
dewa-dewa. Dunia bukan dunia riil, yang riil adalah dunia ide.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
2) Perihal Metode
Menurut Aristoteles, “ilmu
pengetahuan” adalah pengetahuan
tentang prinsip,hukum bukan objek
eksternal, fakta. Metode untuk
mengembangkan “ilmu pengetahuan”
ada dua, yaitu :
• induksi intuitif yaitu mulai dari fakta
untuk menyusun hukum
(pengetahuan universal).
• deduksi (silogisme) yaitu mulai dari
pengetahuan universal menuju
fakta-fakta.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
1) Perihal Pengenalan
Menurut Aristoteles terdapat dua
macam pengenalan, yaitu :
• Pengenalan inderawi adalah
memberi pengetahuan tentang hal-
hal yang kongkrit dari suatu benda
• Pengenalan rasional dapat
mencapai hakekat sesuatu, melalui
jalan abstraksi.
PANDANGAN ARISTOTELES YANG DAPAT DIKATAKAN
SEBAGAI AWAL DARI PERINTISAN “ILMU PENGETAHUAN”
• Pada periode ini terjadi revolusi ilmu pengetahuan karena adanya
perombakan total dalam cara berpikir yaitu apabila Aristoteles cara
berpikirnya bersifat ontologis rasional, Gallileo Gallilei (tokoh pada awal
abad 17 sesudah Masehi) cara berpikirnya bersifat analisis yang
dituangkan dalam bentuk kuantitatif atau matematis.
• Abad 17 meninggalkan cara berpikir metafisis dan beralih ke elemen-
elemen yang terdapat pada sutau benda, jadi tidak mempersoalkan
hakikat. Dengan demikian bukan substansi tetapi elemen-elemen yang
merupakan kesatuan sistem. Cara berpikir abad 17 mengkonstruksi suatu
model yaitu memasukkan unsur makro menjadi mikro, mengkonstruksi
suatu model yang dapat diuji coba secara empiris, sehingga memerlukan
adanya laboratorium.
FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU
PENGETAHUAN
Filsafat adalah refleksi kritis yang radikal. Refleksi adalah upaya memperoleh
pengetahuan yang mendasar atau unsur-unsur yang hakiki atau inti.
Perbedaan Ilmu Pengetahuan dengan Filsafat. Apabila ilmu pengetahuan
sifatnya taat fakta, objektif dan ilmiah, maka filsafat sifatnya mempertemukan
berbagai aspek kehidupan di samping membuka dan memperdalam
pengetahuan. Ilmu pengetahuan tujuannya memperoleh data secara rinci
untuk menemukan pola-polanya, maka filsafat tujuannya mencari hakiki,
untuk itu perlu pembahasan yang mendalam.
Kajian filsafat meliputi ruang lingkup yang disusun berdasarkan pertanyaan
filsuf terkenal Immanuel Kant sebagai berikut :
1. Apa yang dapat saya ketahui
2. Apa yang harus saya lakukan
3. Apa yang dapat saya harapkan
HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN DAPAT
DITELUSURI DARI 4 (EMPAT) HAL
Sumber ilmu
pengetahuan
Sumber ilmu pengetahuan diperoleh dari
pengalaman (emperi) dan dari akal (ratio).
Sehingga timbul faham atau aliran yang disebut
empirisme dan rasionalisme.
Strukturnya
Yang ingin mengetahui adalah subjek yang
memiliki kesadaran. Yang ingin kita ketahui adalah
objek, diantara kedua hal tersebut seakan-akan
terdapat garis demarkasi yang tajam.
Keabsahan
Keabsahan ilmu pengetahuan membahas
tentang kriteria bahwa ilmu pengetahuan itu
sah berarti membahas kebenaran. Kebenaran
adalah kesamaan antara gagasan dan
kenyataan. Teori Korespondensi, terdapat
persamaan atau persesuaian antara gagasan
dengan kenyataan atau realita.
Batas-batas Ilmu
Pengetahuan
Menurut Immanuel Kant apa yang dapat kita
tangkap dengan panca indera itu hanya terbatas
pada gejala atau fenomena, sedang substansi yang
ada di dalamnya tidak dapat kita tangkap dengan
panca indera disebut nomenon.
1.Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus
Sistematis
Ilmu pengetahuan ilmiah bersifat sistematis
artinya ilmu pengetahuan ilmiah dalam
upaya menjelaskn setiap gejala selalu
berlandaskan suatu teori. Atau dapat
dikatakan bahwa teori dipergunakan
sebagai sarana untuk menjelaskan gejala
dari kehidupan sehari-hari.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat mandiri atau milik
orang banyak (intersubjektif). Ilmu pengetahuan ilmiah
itu bersifat otonom dan mandiri, bukan milik perorangan
(subjektif) tetapi merupakan konsensus antar subjek
(pelaku) kegiatan ilmiah. Dengan kata lain ilmu
pengetahuan ilmiah itu harus ditopang oleh komunitas
ilmiah.
CARA KERJA ILMU PENGETAHUAN ILMIAH
Selanjutnya dari
teori disusun
hipotesis
Selanjutnya
dari teori
disusun
hipotesis
Seluruh langkah
ini (5 langkah)
oleh Popper
disebut
Epistomology
Problem Solving.
Guna
mendapatkan
teori-teori yang
dapat digunakan
untuk pemecahan
masalah.
Ada masalah
yang harus
dipecahkan.
Sebelum
melakukan
observasi perlu
melakukan
interpretasi teori
Untuk
membuktikan
benar tidaknya
hipotesis perlu
adanya
observasi
Langkah tersebut
dilakukan guna
mendapatkan
generalisasi empiris
(empirical
generalization).
Setelah
observasi,
selanjutnya
melakukan
pengukuran
(assessment),
penetapan
sampel.
Pembentukan
proposisi.
Hasil dari
generalisasi
empiris
tersebut
dipergunakan
sebagai bahan
untuk
pembentukan
konsep
1 2 3 4 5
Beda Ilmu
Pengetahuan dan
Pengetahuan
ILMU PENGETAHUAN (SCIENCE) MEMPUNYAI PENGERTIAN
YANG BERBEDA DENGAN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE
ATAU DAPAT JUGA DISEBUT COMMON SENSE). DENGAN
MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN AKAN
MEMBUKA PERSPEKTIF (WAWASAN) YANG LUAS,
SEHINGGA KITA DAPAT MENGHARGAI ILMU-ILMU LAIN,
DAPAT BERKOMUNIKASI DENGAN ILMU-ILMU LAIN.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Perbedaan Ilmu Pengetahuan
& Pengetahuan
• Kebenaran yang diakui oleh common sense bersifat tetap,
Sedang kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam ilmu
pengetahuan selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun eksperimen dan sewaktu-
waktu dapat diperbaharui atau diganti.
• Perbedaan selanjutnya terletak pada segi bahasa yang digunakan
untuk memberikan penjelasan pengungkapan fakta. Istilah dalam common sense biasanya
mengandung pengertian ganda dan samar-samar. Sedang ilmu pengetahuan merupakan konsep-
konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi secara empirik.
• Perbedaan yang mendasar terletak pada prosedur.
Ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam (sains), metoda yang
dipergunakan adalah metoda pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi.
SYARAT-SYARAT ILMU
PENGETAHUAN ILMIAH
Agar dapat diuraikan proses terbentuknya ilmu
pengetahuan ilmiah, perlu terlebih dahulu
diuraikan syarat-syarat ilmu pengetahuan ilmiah.
•
•
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
BAB IV
LOGIKA
SCIENTIFIKA
KELOMPOK 4
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS
1945
SURABAYA
KELOMPOK 4
1222200132
ANNISA RAHMA Q
1222200147
BAITY NUR FADILA
1222200157
REGINATA SAHARANY K
Perbedaan Pengetahuan dengan
Ilmu
Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Pengetahuan
yang dimaksud adalah suatu fenomena yang ditangkap oleh indra manusia.
Menangkap berarti mengamati atau mengobservasi, sedangkan yang diamati dan
fenomena itu tidak lain adalah fakta. Dan sinilah terwujud hukum, dalil, atau teori
dari suatu ilmu. Pekerjaan semacam ini tidak lain adalah pekerjaan induktif
(menginduksi). Dapatlah dikatakan bahwa pekerjaan induktif ini dimulai dari hal-
hal yang khusus (particular) yang terpikirkan sebagai kelas dari suatu fenomena,
menuju generalisasi
Perbedaan Pengetahuan dengan
Ilmu
Kebalikan dari berpikir induktif ialah berpikir deduktif. Bekerjanya
berangkat dari hal yang umum (dari induksi/teori/dalil/hukum) kepada hal-
hal yang khusus (particular). Prinsip dasarnya ialah "segala yang dipandang
benar pada semua peristiwa dalam situ kelas atau jenis, berlaku pula
sebagai hal yang benar pada semua peristiwa yang terjadi pada hal yang
khusus, asal hal yang khusus ini benar-benar merupakan bagian atau unsur
dari hal yang umum itu
Tabulasi atau pencatatan ciri-ciri positif yaitu
pencatatan mengenai apa yang terjadi dalam
suatu kondisi;
Tabulasi atau pencatatan ciri-ciri negatif yaitu
pencatatan kondisi mana suatu kejadian tidak
timbul
Presentasi adalah alat komunikasi yang dapat
digunakan sebagai media penyampaian kuliah.
Francis Bacon
(Soetriono dan
SRDm Rita
Hanafie: 2007),
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Metode Ilmiah
Kedudukan metode penelitian dalam metode ilmiah dapat dikatakan
hanya sebagian dari langkah-langkah sistematis dalam memperoleh
ilmu, sebab metode penelitian baru merupakan prosedur sistematis
dari bekerjanya pikiran aiau logic yang hanya menghasilkan
kesimpulan atau ketetapan rasional saja. Metode ilmiah merupakan
prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan
pengetahuan ilmiah atau ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang
didapatkan melalui metode ilmiah. Metode adalah suatu prosedur atau
cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Garis Besar Langkah-Langkah
Sistematis Keilmuan
• Mencari, merumuskan dan mengidentifikasi masalah;
• Menyusun kerangka pikiran (logical contract);
• Merumuskan hipotesis (jawaban rasicnal terhadap masalah);
• Menguji hipotesis secara empirik;
• Melakukan pembahasan dan;
• Menyimpulkan. Tiga Iangkah pertama merupakan metode penelitian, sedangkan langkah-
langkah selanjutnya bersifat teknis penelitian. Dengan demikian maka pelaksanaan penelitian
menyangkut dua hal, yaitu hal metode dan hal teknis penelitian. Namun secara implisit metode
dan teknik melarut di dalamnya.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Definisi logika
Scientifika
Logika scientifika adalah ilmu praktis normatif yang
mempelajari hukum-hukum, prinsip-prinsip, bentuk-bentuk
pikiran manusia yang jika dipatuhi akan membimbing kita
mencapai kesimpulan-kesimpulan yang betul lurus, sah.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
ILMU
Manusia mempunyai pengetahuan, yakni pengeirtian yang disertai sebab-sebab, pengertian yang
dipertanggungjawabkan dengan dasar-dasar. Tetapi pengetahuan bukanlah atau belumlah ilmu karena dibutuhkan
pandangan, penelitian yang logis teratur bersifat kritis dan sistematis.
Untuk mendapatkan ilmu, manusia masih harus menyempurnakan cara mengetahui suatu objek dengan lebih saksama.
Dengan demikian, dibutuhkan metode, yakni cara pendekatan persoalan, melalui jalan yang ditetapkan, dipikirkan,
dipertanggungjawabkan terlebih dahulu. Jadi, ilmu dapat dirumuskan sebagai pengetahuan hasil penyelidikan
pandangan yang logis teratur, kritis dan sistematis terhadap scratrr objek.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Praktis dan normatif
Berhubung terdapat berbagai ilmu, maka dalam pandangan
tentang ilmu diutarakan beberapa klasifikasi ilmu. Biasanya
ilmu dibagi sebagai berikut
Bertujuan untuk mengetahui alam
dasarnya observasi dan eksperimen.
Tujuan akhir dari segalanya itu
adalah untuk menangkap dan
mengatur gejala-gejala alam
sehingga dapat dirumuskan hukum-
hukum dan diletakkan ke dalam
suatu pola besar.
ILMU-ILMU ALAM
Bertujuan untuk mengetahui
manusia, sejarahnya atau
kebudayaannya dalam artinya yang
luas. Tujuan terakhirnya bukan untuk
menyusun hukum-hukum yang sah
secara umum tetapi untuk
menangkap data-data tertentu dan
hubungannya.
ILMU-ILMU KEJIWAAN ATAU
ILMU-ILMU BUDAYA
Ilmu yang tidak bertumpu pada
pengalaman, tetapi ditarik
secara logis dari aksioma-
aksioma tertentu.
ILMU-ILMU APRIORI ATAU
ILMU-ILMU DEDUKTIF
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
ilmu dibagi
menurut
metodenya
dapat dibentuk tiga
kelompok besar :
1. Ilmu-ilmu aksiomatik atau
ilmu-ilmu deduktif.
2. Ilmu-ilmu empiris atau
ilmu-ilmu induktif.
3. Ilmu-ilmu kesejarahan
atau ilmu-ilmu reduktif.
Menurut tujuannya, ilmu
dapat dibagi sebagai
berikut
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Asas perbedaan pertama adalah objek atau
lapangan ilmu itu, yakni apa yang dipandang,
yang disebut objek material. Tetapi kiranya hal
itu belum mencukupi, karena dapat terjadi
adanya dua ilmu atau bahkan lebih yang
membicarakan objek yang sama namun
merupakan ilmu yang berlainan.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Objek material dan objek formal
Objek formal yang menentukan sifat ilmu, metode yang dipergunakan, dan pendekatan yang memadai
(adekuat) bagi ilmu tersebut.
Apabila suatu ilmu belum jelas objek formalnya, berarti ilmu tadi belum jelas aspek apa yang mau dipandang,
sehingga tidak jelas metode kerjanya (metodiknya) dengan konsekuensi bahwa ilmu tadi bethm berhak
menyebut dirinya sebagai ilmu yang dapat berdiri sendiri.
Jadi, objek material adalah objek yang ditinjau atau, dipandang secara keseluruhan, sedangkan objek formal
adalah objek jika ditinjau, dipandang menurut suatu aspek. Kalau dirumuskan, objek formal adalah aspek
melalui mana sesuatu ilmu memandang objeknya. Dalam ilmu, objek formallah yang dipandang secara
langsung.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Implikasi Metafisik/Epistemologi
Pemikiran
Segi yang mempersoalkan materi pemikiran, khususnya implikasi metafisik epistemologis
materi pemikiran, amat penting untuk diperhatikan. Sering juga tidak disadaribahwa
seseorang yang merumuskan sesuatu atau membuat pernyataan tertentu sebenarnya telah
membuat keputusan filosofis tertentu. Oleh karena itu si pemikir, tepatnya Pikirannya,
mutlak diperlukan untuk mengenali keputusan filosofis yang tersirat dalam pemikirannya.
Masalahnya karena suatu keputusan filsafati secara implisit telah menentukan:
1. metode,
2. logika ualidasi,
3. konsekuensi-konsekuensi dan kesimpulan-kesimpulannya
4. macam kenyataannya.
Implikasi Metafisik/Epistemologi
Pemikiran
Apabila keputusan filsafati yang ada, spektrumnya "tidak sampai" atau tidak memadai, maka dengan
sendirinya kenyataan tidak mungkin diungkap semestinya, maka juga kadar kebenaran kenyataan tidak
tampak dan tampil secara semestinya. Manusia adalah perilakunya (man is his behaviours). Dengan
berkata begitu, la telah menyederhanakan seluruh kenyataan kemanusiaan menjadi perilaku saja.
Memang, perilaku dapat menguak kenyataan tertentu dari (jiwa) manusia. Tetapi jika ia mengatakan
'manusia adalah perilakunya', berarti terperosok ke dalam paham behaviorisme yang de facto adalah
"penerapan psikologi binatang ke dalam psikologi manusia". Dan inti dasar behaviorisme adalah
materialisme. Dalam behaviorisme, kemampuan dan prestasi rohani manusia benar-benar tidak
diperhitungkan. Dan behaviorisme biasa menyelundup ke dalam psikologi, sosiologi, antropologi
budaya, dan sebagainya. Empiris adalah bersifat dapat ditangkap oleh pengalaman pancaindera.
Logika scientitika dan
psikologi
Perlu juga ditunjuk bahwa logika scientifika berbeda dari psikologi. Hakikatnya
logika berbeda dari psikologi. Logika mempersoalkan tentang aspek objektif dari
proses intelektual, sedangkan psikologi tentang aspek subjektifnya. Adalah
berguna juga untuk mengetahui psikologi, khususnya yang menyentuh hal-hal
yang bertalian dengan proses berpikir, karena aspek psikologis de facto juga
terdapat dengan aspek logis dalam pikiran kita, tetapi tidak mencampuradukkan
keduanya begitu saja. Selain itu, psikologisme memandang logika sekadar suatu
ilmu deskriptif. Kini psikologisme praktis tidak mempunyai pengikut. Frege dan
Husserl (setelah kritik dari Frege) menghantam psikologisme habis-habisan.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Di atas dengan jelas dipertahankan interpretasi normatif dari logika. Hukum-hukum
yang dirumuskan adalah pedoman-pedoman. interpretasi normatif dan psikologis
terdapat bentukbentuk yang merupakan usaha-usaha menjawab masalah. . Usaha-
usaha tersebut adalah penjelasan priori dan penjelasan posteriori terhadap eksistensi
hukum-hukum logika.
Penjelasan a priori dapat terlihat pada, misalnya, pandangan Plato dan kaum rasionalis.
Mereka berdalil bahwa hukum logika diketahui manusia melalui suaW pandangan
rasional (rational insight). Hukum logika adalah hukum tentang realitas. Dan inilah yang
disebut pandangan yang bersifat a priori sintetik tentang logika.
Status epistemologis
hukum-hukum, logika
Menurut Boole dan sebagian pengikut paham konvensionalisme hukum logika , yakni doktrin yang berpendapat bahwa
kebenaran a priori atau kebenaran proposisi-proposisi logika dapat dibuktikan menurut cara-cara murni logis, atau merupakan
suatu konvensi kebahasaan, konvensi postul~sional, tidak mempunyai ciri mutlak.
Menurut Kant, hukum-hukum logika adalah hukum berpikir yang menentukan syarat-syarat yang harus ada bagi
terlaksananya pengalaman, empiri. Sedangkan menurut George Boole, mahaguru matematika di Queen's College, Cork, Inggris
dalam karyanya An Investigation of the Laws of Thought (1854, hal. 459) dikatakan: hukum-hukum logika ditentukan oleh
struktur psikologis manusia.
Di sini dapat disebut eksponennya, yakni John Stuart Mill (1958), John Dewey (1920), Alfred Tarski, Willard V.O. Quine. Hukum
logika adalah aturan evaluasi yang bersifat relatif yang selalu dapat ditinjau kembali. Berpikir mempunyai sifat terbuka.
2.6 Logika dan logistika
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
•
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Terima kasih
Semoga Anda belajar hal yang baru.
Kelompok 4
Tokoh-Tokoh
Filsafat
• Aristoteles 2. Augustinus 3. George Berkeley
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Kelompok 4
ANNISA RAHMA Q
1222200132
BAITY NUR FADILA
1222200147
REGINATA SAHARANY K
1222200157
Tokoh-Tokoh
Filsafat
Tokoh Filsuf Kuno
Tokoh Filsuf Pertengahan
Tokoh Filsuf Modern
Aristoteles
George Berkeley
Augustinus
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Tokoh Filsafat
Kuno
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Aristoteles
Aristoteles lahir di sebuah kota kecil bernama Stagira
pada tahun 384 SM. Kota ini merupakan bagian dari
semenanjung Kalkidiki. Pengasuhan. Aristoteles belajar
dari Plato selama 20 tahunn. Semasa hidupnya, ia
menulis tentang filsafat dan ilmu lainnya yaitu fisika,
politik, etika, biologi dan psikologi.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Aristoteles membagi filsafat menjadi empat persoalan yaitu logika, fisika, metafisika dan
pengetahuan praktis. Pemikiran Aristoteles mengenai logika yang memanfaatkan metode
deduktif dijadikan sebagai dasar dalam logika formal. Aristoteles juga meyakini bahwa
keberadaan ilmu ditujukan untuk mendukung kehidupan manusia. Namun Aristoteles
menolak beberapa pemikiran Plato dan memulai pemikiran filsafatnya sendiri. Aristoteles
mendirikan sebuah pusat pendidikan dan penelitian bernama Lyceum. Melalui tempat ini, ia
menyampaikan pemikiran-pemikirannya yang kemudian memengaruhi pemikiran dari para
filsuf, teolog atau ilmuwan lain.
Pemikiran Aristoteles terbagi menjadi 4 yaitu :
• Pemikiran Filsafat
• Pemikiran Sains
• Pemikiran Humaniora
• Pemikiran Ketuhanan
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Aristoteles meyakini bahwa abstraksi menjadi pembentuk kategori yang dapat diterapkan ke
objek pemikiran. Aristoteles menganggap bahwa pemikiran manusia melebihi tiga jenis
abstraksi yang membentuk filsafat, yaitu fisika, matematika dan metafisika. Abstraksi fisika
terbentuk melalui pengetahuan abstrak dan akal manusia.
Filsafat pertama dalam pandangan Aristoteles dapat diartikan menjadi dua pengertian.
Pertama yaitu sebagai ilmu yang menjadi asas pertama. Sedangkan yang kedua sebagai ilmu
yang membahas keberadaan sebagai sebuah keberadaan beserta dengan ciri-ciri objek.
Pemikiran Filsafat
Abstraksi
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Aristoteles menjadi perintis dalam kegiatan pengumpulan dan klasifikasi spesies biologi. Kegiatan
tersebut dilakukan untuk mengetahui tentang hukum alam dan keseimbangan alam. Ia berpendapat
bahwa terdapat satu tujuan dari pergerakan benda-benda. Pemikiran Aristoteles mengenai gerak
menghasilkan hubungan sebab-akibat yang mengarahkan kepada pemikiran mengenai penggerak
pertama yang tidak bergerak. Arah pemikirannya mengarah kepada pengertian mengenai Tuhan.
Pemikiran Sains
Ilmu Alam
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Pemikiran sains terbagi menjadi 2 di antara lain :
Menurut Aristoteles, retorika bukan sekadar perkataan yang bersifat omong kosong, melainkan tuturan
yang efektif dan mengandung etika dalam menyampaikan kebenaran. Aristoteles mengemukakan
bahwa retorika tidak dapat dijadikan sebagai bagian dari ilmu lain.
Retorika
Pemikiran Ketuhanan
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Aristoteles mengembangan jenis argumentasi yang disebut argumen pergerakan untuk
menjelaskan keberadaan Tuhan. Dalam pandangan Aristoteles, Tuhan adalah penggerak yang
tidak bergerak. Semua pergerakan yang terjadi di alam semesta disebabkan oleh Tuhan.
Aristoteles memandang bahwa Tuhan hanya berperan menciptakan segala pergerakan di alam
semesta, tetapi tidak mengurus lagi alam semesta beserta dengan ciptaan-Nya. Tuhan dalam
pandangan Aristoteles tidak mengetahui hal-hal kecil yang terjadi di dalam alam semesta.
Pandangan Aristoteles ini bertentangan dengan pandangan agama mengenai sifat ketuhanan.
Karya Tulis
Halaman pertama Etika Nikomakea
dalam bahasa Yunani dan bahasa
Latin.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Tokoh Filsafat
Pertengahan
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
AUGUSTINUS
Augustinus lahir di Tagaste, Aljazair, Afrika Utara, 13
November 354 M sebagai putra seorang ibu yang taat
beragama yaitu Monika. Ayahnya bernama Patricius,
Augustinus dididik dan dibesarkan secara Kristen kendatipun
karena adat istiadat yang berlaku pada masa itu, ia tidak
dibaptiskan ketika masih bayi. Augustinus memperoleh
pendidikan dasar di Tagaste dan secara khusus
mempelajari bahasa latin dan ilmu hitung.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Augustinus membaca Hortensius karya Cicero yang berisi pujian dan pujaan
terhadap filsafat, Augustinus (373 M) mulai tertarik pada filsafat, khususnya ajaran
Manicheisme. Dari sinilah Augustinus kemudian menjadi pengikut Manicheisme11
yang setia. Setelah kurang lebih 4 tahun menjadi pengikut Manicheisme,
Augustinus mulai merasakan bahwa sebenarnya karakter filsafat Manicheisme
bersifat destruktif. Menurut pandangannya ajaran ini dapat merusak dan
memusnahkan segala sesuatu tetapi tidak sanggup membangun apapun.
Moralitas para pengikut Manicheisme ternyata juga lebih buruk dari dugaannya.
Oleh sebab itu, ia mulai meninggalkan ajaran Manicheisme.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
PEMIKIRAN SEJARAH AUGUSTINUS
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Augustinus merupakan orang pertama di Eropa yang merefleksikan hakikat sejarah dari
sudut pandang teologis. Titik pusat yang menguasai segala-galanya di dalam sejarah
adalah kedatangan messiah yang dapat memberi arti dan makna bagi setiap kejadian
sejarah masa lampau dan akan datang. Pandangan ini dapat diketahui dari karya-karya
yang telah dihasilkannya, di antaranya adalah De Civitate Dei dan Confessions. Sejarah
menurut Augustinus merupakan epos perjuangan antara dua unsur yang saling
bertentangan; yang baik dan yang buruk.
PEMIKIRAN SEJARAH AUGUSTINUS
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Gerak sejarah ditentukan oleh kehendak Tuhan. Hukum alam menjadi hukum Tuhan, kodrat
alam menjadi kodrat Tuhan, Tuhan menentukan takdir, dan manusia menerima nasib
sebagaimana yang telah ditentukan Tuhan. Oleh karenanya, gerak manusia bersifat pasif
karena segala sesuatunya ditentukan oleh Tuhan. Augustinus juga menerangkan dalam
kitabnya bahwa tujuan gerak sejarah ialah terwujudnya kehendak Tuhan dalam Civitas Dei
atau Kerajaan Tuhan. Civitas Dei merupakan tempat manusia pilihan Tuhan yang
menerima ajaran Tuhan. Bagi manusia yang menolak ajarannya akan ditampung didalam
Civitas Diaboli (kerajaan setan) atau neraka.
Filsafat Sejarah
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Sebelum menjadi seorang Kristiani, Augustinus adalah seorang filsuf Platonik yang memiliki
minat besar di bidang sejarah. Di samping itu, ia juga telah belajar sejarah di sekolah yang
juga melahirkan sejarawan Theopompus dan Ephorus. Selain itu, Augustinus juga mampu
mengintegrasikan pemikiran-pemikiran filosofis dan pemikiran-pemikiran teologisnya.
Sejarah universal yang dikemukakan Augustinus adalah sebuah produk yang dihasilkan
lewat formulasi konsep-konsep teologis dan filosofis berdasarkan ajaran Alkitab.
Tokoh Filsafat
Modern
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
George Berkeley
George Berkeley (12 Maret 1685 – 14 Januari 1753) adalah
seorang filsuf Irlandia yang juga menjabat sebagai uskup di
Gereja Anglikan. Bersama John Locke dan David Hume, ia
tergolong sebagai filsuf empiris Inggris yang terkenal.
Berkeley mengembangkan suatu pandangan tentang
pengenalan visual tentang jarak dan ruang. Selain itu, ia
juga mengembangkan sistem metafisik yang serupa
dengan idealisme untuk melawan pandangan skeptisisme.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Ayah George Berkeley bernama William Berkeley dan seorang ibu bernama
Elisabeth Southerne. Berkeley dibesarkan di istana Dysert, dekat Thomastown.
George Berkeley adalah seorang filusuf Irlandia yang juga menjabat sebagai uskup
di Gereja Anglikan. Berkeley mendalami matematika dan ia menulis bukudengan
judul Arithmetica absque aljabar AUT Euclide demonstrata (aritmatika
menunjukkan tanpa aljabar atau Euclid). Pada 1706 ia melaksanakan ujian
beasiswa, kemudian dia menjadi mahasiswa termuda tingkat doktoral yang
menerima beasiswa di Trinity College, Dublin pada 9 Juni 1707.
Aliran Filsafat
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
George Barkeley adalah salah satu Filusuf penganut Empirisme. Empirisisme merupakan
suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari
pengalaman manusia. Empririsisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa
fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.
Empirisisme radikal berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat dilacak sampai kepada
pengalaman inderawi dan apa yang tidak dapat dilacak bukan pengetahuan. Lebih lanjut
lagi, aliran ini mengatakan bahwa pengalaman tidak lain akibat suatu objek yang
merangsang alat-alat inderawi.
Aliran Filsafat
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Aliran empirisisme memberikan tekanan pada empiris atau pengalaman sebagai sumber
pengetahuan. Pengalaman adalah keseluruhan totalitas pengamatan yang disimpan di
dalam ingatan atau digabungkan dengan suatu pengharapan akan masa depan, sesuai
dengan apa yang telah diamati pada masa lalu.
Paham ini, empiris atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik
pengalaman batiniah maupun lahiriah, akal bukan jadi sumber pengetahuan, tetapi akal
mendapat tugas untuk mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman.
Meskipun pemikirannya sangat dipengaruhi Locke, Berkeley menolak beberapa pandangan
dasar Locke yaitu menolak adanya idea-idea abstrak yang di tarik dari objek-objek konkret.
Contoh, idea kubus disimpulkan dari kubus konkret. Berkeley tidak percaya dengan adanya
idea-idea di luar pikiran. Suatu objek ada berarti objek itu dapat dipersepsi oleh pikiran kita
adalah omong kosong. Dia terkenal dengan ucapannya “Esse est parcipi” (being is being
parceived) artinya, dunia material sama saja dengan dunia ide-idea.
Pemikiran filsafat George Berkeley
1. Empirisme dan Idealisme
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Sesungguhnya pemikiran berkeley terwarnai oleh Locke. Dengan kata lain Berkeley
memiliki pangkalan pemikiran yang sama dengan Locke. Namun, kesimpulan Berkeley
berbeda dengan Locke, yaitu lebih tajam, bahkam sering bertentangan dengan Locke.
Locke membedakan antara idea dan pengalaman. Pengalaman dianggap sebagai
suatu yang berasal dari objek, sedangkan idea adalah pengalaman yang dicerna oleh
subjek. Sedangkan Berkeley berpendapat bahwa penglaman dan idea itu satu dan
sama. Penglaman inderawi menurut Locke diartikan sebagai penalaman batiniah oleh
Berkeley yang disebabakan langsung oleh Tuhan.
Pemikiran filsafat George Berkeley
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Semua ide adalah sensasi dan hasil karya intelek atas sensasi. Konsekwensi dari afirmasi ini
adalah bahwa waktu, ruang dan gerak merupakan sensasi belaka. Meski mengakui eksistensi
ide, Berkeley menolak ide abstrak (hasil abstraksi), ide umum (generale) merupakan ide
partikular yang diambil dan digunakan untuk menunjukkan semua ide yang mirip. Meski
demikian, ide umum (generale) tetap berciri dimaksudkan ideku, melainkan sesuatu yang
berbeda sama sekali dari seluruh ide dan dalam mana ide berada, yakni dari mana semuanya
dicerap: artinya benda itu sendiri, karena eksistensi dari satu ide konkrit,
Pemikiran filsafat George Berkeley
Epistomologi
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Berkeley bermaksud menegaskan bahwa semua yang dicerap adalah sensasi dan sensasi yang
diolah nalar menjadi ide. Obyek pengetahuan ialah ide yang partikular, singular, konkrit dan
individual. “Maka eksistensi dari sesuatu adalah apa yang dapat dicerap: esse est percipi, karena
mustahil ada (benda) memiliki eksistensi di luar nalar atau dari subyek pemikir yang
mencerapnya”. Dasar argumentasinya adalah “karena mustahil bagiku melihat dan menyentuh
sesuatu jika tidak merasakannya secara nyata, maka mustahil pula mengerti dalam pikiranku
sesuatu atau sebuah obyek inderawi yang terbedakan dari pencerapan atau sensasinya”.
Pemikiran filsafat George Berkeley
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Nominalisme dan fenomenisme merupakan dua tema sentral dalam gnoseologi Berkeley. Maka
logislah bila dia menolak gagasan Newton tentang ruang absolut dan waktu absolut. “Waktu absolut
tidak pernah tercerap oleh penginderaan maupun terbukti oleh nalar”, demikian pula ruang absolut
merupakan ilusi karena “mustahil membedakan atau mengukur gerak apapun bila tanpa bantuan
obyek inderawi”. Dengan menolak waktu dan ruang absolut, Berkeley menyangkal pula konsep bobot
dan daya. “Apa yang dinamakan dengan bobot adalah benda-benda yang bergerak di hadapan
benda yang diam”. Daya atau kekuatan bukan pula sebab riil dari gerak. Siapa pernah melihat
daya?
Pemikiran filsafat George Berkeley
Fisika
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Yang dilihat adalah ide yang diolah dari sensasi yang diterima melalui organ pengindera dan
membentuk pengalaman tentang suatu benda tercerap. Ide merupakan kwalitas inderawi yang
disimbolkan dalam nama. Karena itu, eksistensi dari segala sesuatu mesti tunduk pada kemampuan
untuk dapat dicerap, sehingga apapun yang dikatakan tanpa berbasis pengalaman atau tercerapi
merupakan kata tanpa makna atau sekedar ilusi dan realitas rekaan.
Pemikiran filsafat George Berkeley
Fisika
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Karya George Berkeley
Tiga Dialog antara Hylas dan Philonous adalah buku yang ditulis oleh
George Berkeley pada 1713. Tiga konsep penting yang dibahas dalam
Dialog Tiga adalah relativitas persepsi, argumen conceivability/master
(master "argumen" diciptakan oleh André Gallois), dan
phenomenalism Berkeley. Relativitas persepsi berpendapat bahwa
objek yang sama dapat muncul memiliki karakteristik yang berbeda
(misalnya bentuk) tergantung pada perspektif pengamat. Karena fitur
Tujuan dari objek tidak dapat berubah tanpa perubahan melekat
dalam obyek itu sendiri, bentuk tidak harus menjadi fitur objektif.
filsafat
manusia
kelompok 4
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Annisa Rahma Q
1222200132
The team
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Baity Nur Fadila Reginata Saharany K
1222200147 1222200157
Manusia
Manusia disebut juga insan.Dalam bahasa arab, berasal dari kata nasiya yang berarti lupa dan
jika di lihat dari kata dasar dari al-uns yang berarti jinak. Manusia adalah subyek pendidikan,
yang sekaligus pula sebagai objek pendidikan.
Proses pendidikan merupakan suatu interakasi antara manusia dengan manusia, dengan
lingkungan alamiahnya, dan sosialnya. Itu semua sangat ditentukan oleh aspek manusianya.
Oleh karena itu, pembicaraan tentang manusia, siapa manusia, darimana asal manusia, untuk
apa manusia hidup dan bagaimana fungsi manusia dalam hidup ini, serta mau kemana
manusia, merupakan suatu pembahasan yang sangat mendasar didalam filsafat pendidikan.
PENGERTIAN MANUSIA
Manusia diartikan sebagai makhluk alamiah yaitu karena manusia tidak bisa lepas dari alam.
Manusia membutuhkan alam untuk hidup.Sebagai contoh, kita memerlukan oksigen yang berasal
dari alam untuk bernafas.
Manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan
kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain.
Melalui hidup dengan sesamanyalah manusia akan dapat mengukuhkan eksistensinya.
Sehubungan dengan ini Aristoteles menyebut manusia sebagai makhluk social atau makhluk
bermasyarakat (Ernst Cassirer, 1987).
Sudut Pandang
Antropologi
Dalam bahasa filsafat dinyatakan self-existence adalah sumber pengertian manusia akan segala sesuatu. Self-
existence ini mencakup pengertian yang amat luas, terutama meliputi: kesadaran adanya diri diantara semua
relita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi
lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisasi. Manusia sabagai
individu memiliki hak asasi sebagai kodrat alami atau sebagi anugrah Tuhan kepadanya.Hak asasi manusia
sebagai pribadi itu terutama hak hidup, hak kemerdekaan dan hak milik.
Manusia Sebagai Makhluk Individu (Individual Being)
Sudut Pandang
Antropologi
Telah kita ketahui bersama bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian, itu
sebabnya manusia juga dikenal dengan istilah makhluk sosial. Keberadaanya
tergantung oleh manusia lain.
Esensi manusia sebagai makhluk sosial ialah adanya kesadaran manusia tentang
status dan posisi dirinya dalam kehidupan bersama dan bagaimana tanggung
jawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan itu.Adanya kesadaran
interdependensi dan saling membutuhkan serta dorongan-dorongan untuk
mengabdi sesamanya adalah asas sosialitas itu.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial (Sosial Being)
Sudut Pandang
Antropologi
Asas pandangan bahwa manusia sebagai makhluk susila bersumber pada
kepercayaan bahwa budi nurani manusia secara apriori adalah sadar nilai
dan pengabdi norma-norma.Kesadaran susila (sense of morality) tak dapat
dipisahkan dengan realitas sosial, sebab, justru adanya nilai-nilai,
efektivitas nilai-nilai, berfungsinya nilai-nilai hanyalah di dalam
kehidupan sosial.Artinya, kesusilaan atau moralitas adalah fungsi sosial
Manusia Sebagai Makhluk Susila (Moral Being)
Hakekat Manusia dalam Pandangan
Filsafat
MANUSIA
ADALAH
yaitu makhluk yang
pandai bekerjasama,
bergaul dengan orang
lain dan mengorganisasi
diri untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya,
artinya makhluk yang
tunduk pada prinsip-
prinsip ekonomi dan
bersifat ekonomis,
yaitu makhluk yang beragama. Dr. M. J.
Langeveld seorang tokoh pendidikan bangsa
Belanda, memandang manusia sebagai
Animal Educadum dan Animal Educable,
yaitu manusia adalah makhluk yang harus
dididik dan dapat dididik. Oleh karena itu,
unsur rohaniah merupakan syarat mutlak
terlaksananya program-program
pendidikan.
HOMO ECONOMICUS HOMO LAQUEN
ZOON POLITICON
MANUSIA
ADALAH
MANUSIA
ADALAH
ALIRAN SERBA ZAT (FAHAM
MATERIALISME)
ALIRAN SERBA RUH
Masalah Rohani dan Jasmani
Aliran serba zat ini mengatakan yang sungguh-
sunguh ada itu adalah zat atau materi, alam ini
adalah zat atau materi dan manusia adalah unsur
dari alam, maka dari itu manusia adalah zat atau
materi. Manusia ialah apa yang nampak sebagai
wujudnya, terdiri atas zat (darah, daging, tulang).
Dalam buku lain, aliran ini diberi namaAliran
Idealisme. Aliran ini berpendapat bahwa segala
hakikat sesuatu yang ada di dunia ini adalah ruh, juga
hakekat manusia adalah ruh.Ruh disini bisa diartikan
juga sebagai jiwa, mental, juga rasio/akal.Karena itu,
jasmani atau tubuh (materi, zat) merupakan alat jiwa
untuk melaksanakan tujuan, keinginan dan dorongan
jiwa (rohani, spirit, ratio) manusia.
ALIRAN EKSISTENSIALISME
Masalah Rohani dan Jasmani
Aliran filsafat modern berpikir tentang hakekat manusia merupakan eksistensi atau perwujudan
sesungguhnya dari manusia. Jadi intinya hakikat manusia itu yaitu apa yang menguasai manusia secara
menyeluruh. Disini manusia dipandang dari serba zat, serba ruh atau dualisme dari kedua aliran itu, tetapi
memandangnya dari segi eksistensi manusia itu sendiri di dunia.
ALIRAN DUALISME
Masalah Rohani dan Jasmani
Aliran ini menganggap bahwa manusia itu pada hakekatnya terdiri dari dua substansi, yaitu jasmani dan
rohani. Aliran ini melihat realita semesta sebagai sintesa kedua kategori animate dan inanimate, makhluk
hidup dan benda mati.
Misalnya ada persoalan: dimana letaknya mind (jiwa, rasio) dalam pribadi manusia. Mungkin jawaban
umum akan menyatakan bahwa ratio itu terletak pada otak. Akan tetapi akan timbul problem, bagaiman
mungkin suatu immaterial entity (sesuatu yang non-meterial) yang tiada membutuhkan ruang, dapat
ditempatkan pada suatu materi (tubuh jasmani) yang berada pada ruang wadah tertentu.
Hubungan Hakekat Manusia dan
Filsafat Pendidikan
Pemikiran tentang hakikat manusia sejak zaman dahulu kala sampai zaman modern sekarang ini
juga belum berakhir dan tidak akan pernah berakhir. Hakekat manusia sesungguhnya didasari oleh
beberapa ilmu yang melatarbelakangi hubungan manusia dan filsafat pendidikan.Salah satunya
adalah ilmu yang mempelajari tentang hakekat manusia disebut antropologi filsafat.Filsafat
antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakekat manusia sebagai keseluruhan atau
manusia seutuhnya.Pengetahuan filosofis manusia pada dasarnya adalah refleksi manusia tentang
dirinya sendiri.
Hubungan Hakekat Manusia dan
Filsafat Pendidikan
Filsafat bukan semata-mata permainan alam pikiran yang hanya untuk memenuhi hasrat
keingintahuan manusia, tetapi filsafat mempunyai fungsi dalam kehidupan manusia.
Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan filsafat, yaitu bahwa :
• filsafat membantu manusia dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam kehidupannya.
• filsafat sedikit banyaknya dapat mengurangi kesalahpahaman dan konflik dalam hidup.
• untuk dasar menghadapi banyak kesimpangsiuran banyak hal dalam dunia yang selalu berubah.
Hubungan Hakekat Manusia dan
Filsafat Pendidikan
Filsafat bukan semata-mata permainan alam pikiran yang hanya untuk memenuhi
hasrat keingintahuan manusia, tetapi filsafat mempunyai fungsi dalam
kehidupan manusia. Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan filsafat,
yaitubahwa :
• filsafat membantu manusia dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam
kehidupannya.
• filsafat sedikit banyaknya dapat mengurangi kesalahpahaman dan konflik dalam
hidup.
• untuk dasar menghadapi banyak kesimpangsiuran banyak hal dalam dunia yang
selalu berubah.
Hubungan Hakekat Manusia dan
Filsafat Pendidikan
Dengan demikian terdapat hubungan antara filsafat dan pendidikan.Filsafat dalam arti analisa filsafat adalah
merupakan salah satu carapendekatan yang digunakan oleh para pakar pendidikan dalam
memecahkanproblematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikannya selainmenggunakan
metode-metode ilmiah lainnya.
Filsafat juga berfungsi mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah
dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalampraktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan
kebutuhan hidup yang jugaberkembang dalam masyarakat.Merupakan kenyataan bahwa setiap
masyarakathidup dengan pandangan dan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbedaantara satu
dengan yang lainnya. Dan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
TERIMA KASIH
Kelompok 4
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
1222200132 1222200147 1222200157
⚬MENGAPA BERFILSAFAT
⚬MENGUKUR BERPIKIR FILSAFAT
⚬DAYA TARIK FILSAFAT
⚬FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
⚬MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN
FILSAFAT
⚬LINGKUP FILSAFAT
⚬CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
Para filsuf dan ahli
filsafat
• Plato (428-328SM) berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan
yangmencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang
asli.
• Menurut Aristoteles (384-322SM), filsafat adalah ilmu (pengetahuan)
yangmeliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu – ilmu meta
fisika,logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat keindahan).
• Menurut Notonagoro, Guru Besar UGM, filsafat menelaah hal-hal yangmenjadi
objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam, yang tetap, dan
yang tidak berubah yang disebut hakikat.
Para filsuf dan ahli
filsafat
• Immanuel Kant (1742-1804), filsafat adalah ilmu atau pengetahuan
yangmenjadi pangkal dari semua pengetahuan yang di dalamnya tercakup
masalah epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab persoalan apa
yang dapat kita ketahui.
• Menurut René Descartes (1596-1650), filsafat adalah kumpulan dari semua
pengetahuan di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi objek studi; D. Immanuel
Kant (1742-1804), filsafat adalah ilmu atau pengetahuan yang menjadi dasar dari
segala pengetahuan termasuk pertanyaanepistemologis (filsafat pengetahuan)
menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat kita ketahui.
Ruang Lingkup Filsafat
Ilm
Filsafat sebagai ilmu yang mengadakan tinjauan dan mempelajari
obyeknya dari sudut hakekat, selalu berhadapan dengan beberapa
problemutama. Problem utama filsafat tersebut menurut Bernadib
Realita ialah mengenai kenyataan, yang selanjutnya menjurus
kepada masalah kebenaran. Kebenaran akan timbul bila orang
telah dapat menarik kesimpulan, bahwa pengetahuan yang
dimiliki telah nyata. Realita atau kenyataan dipelajari oleh
metafisika.
• Ontologi meliputi: apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran, dan kenyataan inheren dengan
pengetahuan ilmiah.
• Epistemologi meliputi: sumber, sarana, dan tata cara menggunakan sarana tersebut untuk
landasan ontologis akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana
yang akan dipilih.
• Aksiologi meliputi: nilai-nilai yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap
kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpaidalam kehidupan manusia yang menjelajahi
berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, simbolik, ataupun kawasan fisik material. Nilai-nilai
yang ditunjukkan oleh aksiologi tersebut merupakan suatu conditiosinequanon.
Pengertian Ilmu
Ekonomi
Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu sosial yang khusus
mempelajari tingkah laku manusia atau golongan masyarakat dalam usahanya
memenuhi kebutuhan yang relatif tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas adanya. Dengan pendefinisian diatas, manusia hidup dalam suatu kelompok
.
sistem ekonomi sebagai tatalaksana penyelenggaraan kebutuhan hidup
masyarakat, mangandung tiga faktor;
1. Pemilikan alat produksi; yaitu siapa pemilik alat produksi, milik tuan budak,
milik kaum feodal, milik kaum kapitalis, atau milik negara.
2. Bagaimana Produksi dilakukan dan digunakan untuk apa
3. Kepada siapa produk tersebut dialokasikan
Pengertian Ilmu
Ekonomi
Dari ketiga faktor diats, maka yang paling menentukan ialah pemilikan alat produksi. Faktor pertukaran dan
distribusi hasil produksi akan tunduk pada faktor pemilikan alat produksi. Dalam masyarakat komunal primitif
alat produksi menjadi milik bersama maka berlangsunglah sistem ekonomi kolektif, dalam masyarakat pemilikan
budak, maka alat produksi milik tuan budak, maka berlangsung sistem ekonomi pemilkan tuan budak, dan dalam
masyarakat feodalisme, alat produksi menjadi milik kaum feodal, maka berlangsulah sistem ekonomi feodal. Begitu
juga dalam masyarakat kapitalis alat produksi menjadi milik kapitalis maka berlangsulah sistem ekonomi kapitalis
dan dalam masyarakat sosialis alat produksi menjadi milik negara, maka berlangsunglah sistem ekonomi
sosialisme.
Refleksi filsafat dalam ilmu ekonomi mungkin telah berkembang seiringdengan
perjalanan sejarah hidup manusia seperti yang diungkapkan oleh KarlMarx bahwa
pangkal dari semua kegiatan manusia adalah hubungan produksi.Akan tetapi
pembahasan ini baru mengemuka sejak aktivitas ekonomi menjadi objek kajian
tersendiri di abad ke-18. Pada masa- masa awal, ilmu ekonomi dipandang sebagai
bagian tak terpisahkan dari moral science, sehingga pembahasan filosofisnya pun
ditinjau dari perspektif filsafat moral.
Filsafat ekonomi mencakup pembahasan aspek konseptual, metodologis, dan etika yang relevan
dengan disiplin ilmu ekonomi. Penekanan pada aspek metodologis dan epistemologis termasuk
metode, konsep dan teori yang dirumuskan oleh para ekonom untuk sampai pada disebut "ilmu"
proses ekonomi. Filsafat ekonomi juga terlampir dengan bagaimana nilai-nilai etis menjadi bagian dari
argumen dalam ekonomi seperti kesejahteraan, ekuitas, dan pertukaran antara pilihan yang tersedia.
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah aspek filosofis ilmu ekonomi menghasilkan pengetahuan
empiris yang menjadi landasan teori ilmu ekonomi sehingga filsafat ekonomi dapat dikatakan sebagai
bagian pokok ilmu ekonomi dari filsafat ilmu. Diskusi tentang masalah ini telah berlangsung lama dan
menimbulkan banyak perdebatan di kalangan ekonom dan filsuf hingga saat ini.
Filsafat ilmu sangat berperan bagi ilmu ekonomi dengan 3 landasan pokoknya, yaitu :
a. Ontologi meliputi: apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran, dankenyataan inheren dengan pengetahuan ilmiah,
yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana yang ada sebagaimanamanifestasi kebenaran yang
kita cari.
b. Epistemologi meliputi: sumber, sarana, dan tata cara menggunakan saranatersebut untuk landasan ontologis akan
dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan dipilih.
c. Aksiologi meliputi: nilai-nilai yang bersifat normatif dalam pemberianmakna terhadap kebenaran atau kenyataan
sebagaimana kita jumpai dalamkehidupan manusia yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasansosial,
simbolik, ataupun kawasan fisik material. Nilai-nilai yang ditunjukkan oleh aksiologi tersebut merupakan suatu
conditiosine quanon.
Dalam menciptakan penemuan-penemuan baru, baik ekonomi secara teoritis maupun ekonomi terapan.
Temuan-temuan ilmiah dibidang manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen sumber daya
manusia danmanajemen keuangan telah mampu membawa dampak terhadap modernisasisystem industry
dan perdagangan dunia.Kemajuan teknologi abad ini merupakan hasil dari aktivitas intelektualmanusia
yang sudah maju, baik dalam system amupun metodenya. Adanya perubahan teknologi ini juga berakibat
langsung terhadap perkembangan drastissystem ilmu dan teknologi. Perkembangan tersebut mengahsilkan
revolusiilmiah dan revolusi teknologi yang bergerak dalam perubahan kualitatif yang mendasar.
Kemajuan drastis bersifat mendasar ini merupakan prestasi-prestasi ilmiah modern, yang terungkap dala teknologi dan
juga dalam proses produksi barang-barang material, maka ini berarti tingkat peradaban manusia sudah semakin tinggi
Save M. Dagun (1992) mengemukakan bahwa gambaran masyarakat ekonomi masa depan berdasarkan prinsip-prinsip
industrialism dibedakan menjadi 3 yaitu:
• Masyarakat pra-industri Ketika perkembangan industri tercermin dalam produk nasional bruto negara, masih
rendah.
• Masyarakat Zaman Industri Masyarakat Zaman Industri ditandai dengan perkembangan industri dan penggunaan
mesin.
• Masyarakat industri sampah. Masyarakat pasca-industri ditandai dengan pengurangan besar-besaran jam kerja,
pertumbuhan penduduk nol, dan reorientasi ekonomi dan budaya untuk meningkatkan kualitas hidup, serta
pengembangan penelitian tentang mekanisme umpan balik dan sistem komunikasi, dan penemuan . mesin
berteknologi tinggi (cyber).
Konsep sosial ekonomi lahir dengan tujuan mempelajari arus yang mendasari masalah
ekonomi dan sosial masyarakat. Permasalahan yang muncul saat ini merupakan
permasalahan sosio-ekologis yang ada di setiap negara, dimana setiap negara harus
menciptakan kondisi yang kondusif bagi hubungan internasional yang baik untuk
menciptakan dunia yang lebih maju berdasarkan rasa cinta damai.
Persoalan-persoalan ekonomi yang timbul berkisar pada aspek aksiologidan filsafat ilmu. Banyaknya
permasalahn yang berkaitan dengan aspekaksiologi dalam perkembangan ilmu ekonomi dan
tanggungjawab para ahliIndonesia, antara lain :
a.Maslaah pengangguran
b. Masalah tanggung jawab social perusahaan
c.Masalah peningkatan mutu kehidupan
d.Masalah peningkatan taraf hidup
e.Masalah pelestarian lingkungan hidup
f.Masalah perkembangan teknologi
g.Masalah pengangguran tenaga kerja
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
kelompok 4
1222200132 1222200147 1222200157
Imu pengetahuan dapat menuntun manusia dari peradaban yang
masih primitif menuju ke peradaban yang lebih modern seperti
saat ini. Hal ini dibuktikan bahwa pada zaman dahulu manusia
belum mampu membedakan antara ilmu dengan
pengetahuan,dimana pada zaman itu, apa yang diketahui oleh
manusia dianggap bahwa itu adalah sebuah ilmu, atau dengan
kata lain manusia saat itu tidak mampu membedakan antara
pengetahuan dengan ilmu, semuanya menyatu dalam kesatuan
yang batas- batasnya kabur dan mengambang.
Pohon pengetahuan mulai dibeda-bedakan paling tidak berdasarkan apa yang diketahui, bagaimana cara
mengetahui dan untuk apa pengetahuan itu dipergunakan (Suriasumantri, 2002). Sejalan dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, banyak aliran-aliran filsafat yang bermunculan, salah satunya adalah
aliran rasionalisme,dimana aliran ini mendasarkan pengembangan pengetahuan pada aspek
pemikiranyang bersifatmateril atau yang rasional dalam arti bahwa obyek dapat dilihat
dandapatdibuktikan secara empiris dan yang dibatasi oleh akal. Dimana paratokohrasionalisme ini adalah
Auguste Comte, dan lain-lain.
Kondisi diatas, mengalami perubahan secara fundamental pada saat pertengahan abad ke 17 dengan
muncul dan berkembangnya abad penalaran (theage of reason, dengan berkembangnya abad penalaran
maka konsep dasar berubah dari kesamaan kepada perbedaan. Mulailah terdapat pembedaan jelas antara
berbagai pengetahuan, yang mengakibatkan timbulnya spesialisasi pekerjaan dan konsekuensinya
mengubah struktur kemasyarakatan.
• Plato (428 -348 S ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
Untuk memahami arti dari filosofi akuntansi, baiknya dulu kita mendefinisikan arti kata dari filosofi dan
akuntansi. Dibawah ini beberapa pengertian filosofi dari para ahli :
• Aristoteles (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidikisebab dan asas segala benda.
Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umumsekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi
sekarang oleh filsafatdengan ilmu.
• Cicero (106 – 43 SM ): filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( themother of all the arts“ ia juga
mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (senikehidupan )
• Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre(ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu
umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmumembicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat
memperkatakanseluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruhkenyataan.
Untuk memahami arti dari filosofi akuntansi, baiknya dulu kita mendefinisikan arti kata dari filosofi dan
akuntansi. Dibawah ini beberapa pengertian filosofi dari para ahli :
• Paul Nartorp (1854 – 1924 ) : filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasarhendak menentukan
kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukandasar akhir yang sama, yang memikul
sekaliannya .
Dari pengertian yang disampaikan oleh ahli, disimpulkan bahwa filosofi adalah studi mengenai
kebijaksanaan, dasar-dasar pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan
merancang pandanganmengenai suatu kehidupan. Filosofi memberi pandangan dan menyatakan
secaratidak langsung mengenai sistem kenyakinan dan kepercayaan. Setiap filosofiindividu akan
dikembangkan dan akan mempengaruhi perilaku dan sikap individu tersebut. Seseorang akan
mengembangkan filosofinya melalui belajar darihubungan interpersona, pengalaman pendidikan formal dan
informal, keagamaan, budaya dan lingkungannya.
Siswornihardjo (1996) Hal yang di telaah atau yang menjadi isi dari ilmuakuntansi sebagai salah satu
aspek ontology dalam ilmu akuntansi adalah prinsip akuntansi yang dikembangkan oleh asumsi dasar
bagi proses akuntansi, prinsip akuntansi yang di jadikan standar universal, unsure dasar persamaan
akuntansidalam suatu laporan keuangan, dan jenis jenis laporan keuangan yang umum.
Widodo (2003) menyatakan bahwa menghitung besarnya jumlah ekuitas pemilik, yaitu total asset
dikurang total kewajiban. Peningkatan ekuitas pemilik merupakan akibat dari investasi pemilik dan
hasil penjualan/pendapatan perusahaannya
Ontology, mengungkapkan ciri-ciri segala yang ada, baik ciri-ciri yang universal maupun yang khas. Jadi
landasan ontologi suatu pengetahuan yang diteliti mengacu kepada apa yang dilakukan penelaahannya.
Dengan kata lain apa yang hendak diketahui melalui penelaahan. Hubungan dengan realitas yang
diteliti, pada sisi sosial worild dan strukturnya dapat dipandang memiliki kebenaran secara empiris dan
konkrit di luar dan terpisah dengan individu yang ingin mempelajarinya. Pada sisi lain, kebenaran suatu
relaitas merupakan produk dari kesadaran individu - social world yang terdiri dari konsep dan label-label
yang diciptakan oleh manusia untuk memahami realitas.
Rakhmat (1985) Dalam aspek epistemology ilmu akuntasi menggunakan berbagai matode sesuai
kebutuhannya. Contohnya matode induktif digunakan pada saat pengambilan keputusan dengan
melihat laporan tersebut, pihak berwenang akan menyimpulkan langkah apa yang akan di ambil.
Matode positivism digunakan ketika akan membuat sebuah laporan keuangan harusmenggunakan
data yang ada atau yang te;ah di ketahui degas bukti yang akurat berupa nota, dll.
Mengonfirmasi realitas. Namun demikian mereka (peneliti) juga memiliki misi bagaimana melakukan
perubahan melalui riset. Oleh karena itu juga dapat dikatakan memiliki paradigma Radical
Humanism, karena satu sisi mengeksplorasi sisi-sisi subyektivisme jaga memiliki misi perubahan, oleh
karena itu secara metodologi ada masuk dalam paradigma Radical Humanism.
Akuntansi secara harafiah yaitu berasal dari bahasa inggris (accounting) artinya laporan. Jadi ilmu
akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang laporan keuangan. Akuntansi adalah suatu system
informasi yang mengidentifikasi (memilih aktivitas ekonomi yang relevan bagi organisasi tertentu),
mencatat (pembuatan jurnal peristiwa secara sistematis dan kronologis),dan mengomunikasikan
(menyampaikan keadaan keuangan perusahaan tersebut berupa laporan laporan keuangan akuntansi
yang berstandarisasi) peristiwaekonomi (pembayaran atau penerimaan yang mempengaruhi langsung
pada kas)dari suatu organisasi kepada pengguna yang berkepentingan.
Transaksi adalah peristiwa ekonomi dari suatu perusahaan yang catat dalamsebuah pembukuan.
Transaksi akuntansi meliputi transaksi eksternal (terjadiantara perusahaan dan pihak pihak di luar
perusahaan) dan transaksi internal(terjadi hanya didalam perusahaan tersebut). Asal Mula Akuntansi;
Akuntansimerupakan hasil karya Luca Pacioli (ahli matematika italia pada jamanRenaisans). Dalam
bukunya berjudul Summa de Arithmetica, Geometria,Proportioneet Proportionalite; tahun 1494, berisi
tentang system yang dapatdigunakan untuk memastikan bahwa informasi akuntansi telah dicatat
secaraefisien dan akurat (Widodo. 2003).
Akuntansi biasa disebut dengan bahasa dunia usaha (the
language of bussiness). Dari segi bahasa berasal dari to account
yang berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan
sehingga menjadi accounting.Istilah account diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia menjadi perkiraan ataurekening.
Akuntansi (Accounting, Accountancy) yaitu pencatatan,
pelaporan-darikegiatan-dan perakunan. Account adalah laporan/
perkiraan (Dari Kamus Inggris-Indonesia John).
Jika ditinjau dari sejarahnya menurut Luca Pacioli (1445 - 1517) akuntansidi definisikan sebagai seni yang
berdasarkan pada logika matematik yang sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double
– entry bookkeeping) yang sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495. Luca Paciolidikenal juga sebagai
Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan’ di venice dalam
bukunya yang berjudulSumma de Arithmetica, Geometria, Proportione et Proportionalite. Buku
berbahasa inggris pertama yang dipublikasikan di London oleh Goerge atau Gough pada tahun 1543.
Persamaan akuntansi yang dipaparkan tadi dapat mengajarkan banyak hal dikehidupan ini.
• Dalam penghitungan laporan keuangan jumlah antara debet dan kredit itu harus sama, dengan
begitu, “kita dalam menjalani hidup ituharus seimbang”.
• Akuntansi menuntut ketelitian, keuletan dan bekerja keras dalam pembuatan laporan keuangan.
• Akuntansi adalah alat pertanggungjawaban. Hal tersebut mengajarkan untuk hidup dengan penuh
tanggung jawab
Ilmu akuntansi merupakan pengabungan antara
rasionalisme danempirisme karena akuntansi merupakan
ilmu yang menggunakan pemikiran untukmenganalisis data
transaksi akuntansi dalam membuatan laporan
keuangandimana data transaksi akuntansi merupakan hal
yang kongkrit dapat di responoleh panca indera manusia.
Ilmu akuntansi digunakan sesuai dengan keperluan dalam suatu profesi
tertentu sebagai aspek dalam aksiologi atau bagaimana ilmu akuntansi
tersebut digunakan. Dalam aspek epistemologi ilmu akuntansi
menjabarkan bagaimana langkah langkah atau proses dalam pembuatan
suatu laporan keuangan dan bagaimana suatu transaksi saling
mempengaruhi dalam suatu laporan keuangan.Dalam aspek ontologi,
ilmu akuntansi menjelaskan apa isi atau hal yang di telaahdalam ilmu
akuntanSi tersebut.
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
1222200132 1222200147 1222200157
Pancasila sebagai ideologi menguraikan nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik
Pancasila sebagai ideologi negara. Sejarah indonesia
menunjukan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh
rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup
kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan yang layak dan lebih baik, untuk
mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur.
SECARA
SISTEMATIS
Secara etimologis istilah “pancasila” berasal dari sansekerta
dari India (bahasa kata brahmana) adapun bhasa rakyat biasa
adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam
bahasa sansekerta perkataan “pancasila” memiliki dua macam
arti secara leksikal yaitu
• “panca” artinya “lima”
• “syila” vokal i pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau
“dasar”
• “syila” vokal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang
baik, yang penting atau senonoh”
SECARA HISTORIS
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman
Widyodiningrat, Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad
Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan mengenai
calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang
artinya lima dasar,
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian keesokan
harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk pembuka
UUD 1945 dimana didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip sebagai satu dasar negara yang
diberi nama Pancasila.
SECARA
TERTIMOLOGI
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah
melahirkan negara Republik Indonesia. Untuk melengkai alat-alat
perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-negara yang
merdeka, maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
segera megadakan sidang. Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus
1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik
Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945
yang berisi 37 pasal, 1 Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal
dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.
SECARA
TERTIMOLOGI
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum rumusan
Pancasilla sebagai berikut :
• Ketuhanan Yang Maha Esa
• Kemanusiaan yang adildan beradab
• Persatuan Indonesia
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah yang secara
konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang disahkan oleh PPKI
yang mewakili seluruh rakyat Indonesia
Filsafat pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan
rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan
budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan
sebagai filsafat karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa
yang mendalam yang dilakukan oleh the founding fathers Indonesia,
yang di tuangkan dalam suatu system (Abdul Gani 1998).
Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah hasil berfikir atau
pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang
dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai kenyataan, norma-norma dan
nilai-nilai yang benar, adil, bijaksana dan paling sesuai dengan
kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia. Filsafat pancasila
kemudian dikembangkan oleh Soekarno sejak 1955 sampai
kekuasaannya berakhir pada 1965. Pada saat itu Soekarno selalu
menyatakan bahwa pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang
diambil dari budaya dan tradisi Indonesia, serta merupakan akulturasi
budaya India (hindu-buddha), Barat (Kristen), Arab (Islam).
Ditinjau dari segi obyektifnya, filsafat meliputi
hal-hal yang ada atau dianggap dan diyakini
ada,seperti manusia, dunia, Tuhan dan
seterusnya.
Ruang lingkup obyek filsafat :
a. Obyek material
b. Obyek formal
Lebih jauh E.C. Ewing dalam bukunya Fundamental
Questions of Philosophy (1962) menyatakan bahwa
pertanyaan-pertanyaan pokok filsafat (secara tersirat
menunjukan objek filsafat) ialah : Truth (kebenaran),
Matter (materi), Mind (pikiran), The Relation of
matter and mind (hubungan antara materi dan
pikiran), Space and Time (ruang dan waktu), Cause
(sebab-sebab), Freedom (kebebasan), Monism
versus Pluralism (serba tunggal lawan serba jamak),
dan God (Tuhan).
Manusia sebagai pendukung pokok sila–sila pancasil secara ontologis memiliki hal–hal yg mutlak,
yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa jasmani dan rohani, sifat kodrat manusia adalah
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, serta keddukan kodrat manusia sebagai makhluk
pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan yang maha esa. Oleh karena kedudukan kodrat
manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan inilah maka secara
hierarkis sila pertama ketuhanan yg maha esa mendasari dan menjiwai keempat sila – sila pancasila
yg lainnya (Notonagoro, 1975:53).
kemanusiaan yg adil dan
beradab, negara adalah
lembaga kemanusiaan, yg
diadakan oleh manusia
(Notonagoro, 1975:55)
Persatuan indonesia. Persatuan
adalah sebagai akibat adanya
manusia sebagai makhluk tuhan yg
maha esa,adapun hasil persatuan
adalah rakyat sehingga rakyat
adalah merupakan unsur pokok
negara.
Tuhan adalah sebagai asal
mula segala sesuatu, tuhan
adalah mutlak, sempurna dan
kuasa, tidak berubah, tidak
terbatas pula sebagai
pengatur tata tertib alam
(Notonagoro, 1975:78)
Maka pokok sila keempat
ialah kerakyatan yaitu
kesesuaiannya dengan
hakikat rakyat.
Dengan demikian logikanya
keadilan sosial didasari dan
dijiwai oleh sila kedua yaitu
kemanusiaan yg adil dan
beradab (Notonagoro,
1975:140,141).
Sebagai suatu ideologi maka pancasila memiliki tiga unsur pokok agar dapat menarik
loyalitas dan pendukungnya yaitu :
1.Logos yaitu rasionalitas atau penalarannya
2.Pathos yaitu penghayatannya
3.Ethos yaitu kesusilaannya (wibisono, 1996:3)
Dasar epistemologis pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya.
Pancasila sebagai suatu ideologi bersumber pada nilai – nilai dasarnya yaitu filsafat pancasilaa
(Soeryanto, 1991:51). Terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistemologi yaitu: pertama tentang
sumber pengethuan manusia, kedua tentang teori kebenaran pengetahuan manusia, ketiga tentang watak
pengetahuan manusia (titus, 1984:20). Adapun potensi atau daya untuk meresapkan pengetahuan atau
dengan lain perkataan transformasi pengetahuan terdapat tingkatan sebagai berikut : demonstrasi,
imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi, inspirasi.
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan
ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau
wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun
S.Suriasumantri mengartika aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada
pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial dan agama. sedangkan nilai itu sendiri adalah
sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh setiap insan.
Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi
Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari
pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang siasia kalau kita bisa
memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan yang baik pula.
Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan
di jalan yang tidak benar.
Kata ‘hakikat’ dapat didefinisikan sebagai suatu inti yang terdalam
dari segala sesuatu yang terdiri dari sejumlah unsur tertentu yang
mewujudkan sesuatu tersebut, sehingga terpisah dengan sesuatu
lain dan bersifat mutlak. Contohnya pada hakikat air yang tersusun
atas dua unsur mutlak, yaitu hidrogen dan oksigen. Kebersatuan
kedua unsur tersebut bersifat mutlak untuk membentuk air. Artinya
kedua unsur tersebut secara Bersama-sama menyusun air sehingga
terpisah dari benda yang lainnya, misalnya dengan batu,kayu, dan
lain sebagainya.
Hakikat Abstrak yang disebut sebagai hakikat jenis atau hakikat
umum yang mengandungunsur-unsur yang sama, tetap dan tidak
berubah. Hakikat abstrak sila-sila Pancasila menunjuk pada kata:
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Kata-kata tersebut merupakan kata-kata yang dibubuhi awalan dan
akhiran ke dan an ( sila I,II,IV, dan V) sedangkan yang satunya per
dan an (sila ke III). Awalan dan akhiran ini memiliki kesamaan
dalam maksudnya yang pokok, ialah membuat abstrak daripada kata
dasarnya
Hakikat Pribadi sebagai hakikat yang memiliki sifat khusus. Hakikat
pribadi Pancasila menunjuk pada ciri-ciri khusus sila-sila Pancasila
yang ada pada bangsa Indonesia, yaitu adat istiadat, nilai-nilai
agama, nilai-nilai kebudayaan, sifat dan karakter yang melekat
pada bangsa indonesia sehingga membedakan bangsa indonesia
dengan bangsa yang lainnya.
Hakikat Kongkrit yang bersifat nyata sebagaimana dalam
kenyataannya. Hakikat kongkrit Pancasila terletak pada fungsi
Pancasila sebagai dasar filsafat negara. Dalam realisasinya,
pancasila adalah pedoman praktis, yaitu dalam wujud pelaksanaan
praktis dalam kehidupan negara, bangsa dan negara Indonesia yang
sesuai dengan kenyataan sehari hari, tempat, keadaan dan waktu.
Sehingga pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bersifat
dinamis, antisipatif, dan sesuai dengan perkembangan waktu,
keadaan, serta perubahan zaman.
kelompok 4
FILSAFAT ILMU
DAN
METODOLOGI
PENELITIAN
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
Annisa Rahma Q
1222200132
Kelompok 4
Baity Nur Fadila
1222200147
Reginata Saharany K
1222200157
PEMBAHASAN
RT
Metodologi memiliki perbedaanmakna dengan metode.Berkenaan dengan ini Prasetya (2010) mengemukakan
bahwa metodologi merupakan ilmu yang membicarakan tentangmetode-metode. Unsur-unsur metodologi
sebagaimana dikemukakan Baker dan Ahmad (1990) yaitu interpretasi (menafsirkan), induksi dan deduksi,
koherensi intern, holistis, kesinambungan historis, idealisasi, komperasi, heuristika, analogi dan deskripsi.
Sebaliknya metode merupakan cara bertindak menurut aturan tertentu.
Filsafat dalam Metodologi Penelitian
Filsafat sebagai Pengertian Refleksif
• Ilmu pengetahuan merupakan eksplisitasi tentang realitas yang dihadapi manusia.
Filsafat merupakan kegiatan refleksif. Filsafat juga bisa dikatakan akal budi, tetapi lebih
berupa perenungan yang direfleksikan pada prinsipnya mengenai apa saja, tanpa
terbatas pada bidang atau tema tertentu. Tujuan kegiatan refleksif ini yaitu untuk
memperoleh kebenaran yang mendasar dan menemukan makna.
KELOMPOK
4
Filsafat sebagai Ilmu
• Ilmu filsafat merupakan ilmu yang bersifat personal.Tujuan pendalaman dala ilmu
filsafat adalah mengantar dan membimbing orangyang mempelajarinya untuk
menjalankan filsafatsecara pribadi. Sifat personal dari ilmu filsafatmengandung
kelemahan karenabisa mengaburkan arti “kebenaran” sebagaitujuan utama segala ilmu
pengetahuan (Bakker, 1992: 16).
Gaya
Berfilsafat
Gaya Edukatif
Gaya edukatif memberikan
penjelasan teratur dan sistematis
tentang seluruh bidang filsafat
meliputi topik-topik, pendapat-
pendapat atau aliran-aliran yang
berhubungan dengan suatu
topik.
Gaya Inventif
Gaya inventif melengkapi gaya
edukatifdengan mencari pemahamanbaru
terhadap pemikiranyang telah dikumpulkan
dan berusaha memberikan pemecahan bagi
masalah-masalah yang belum diselesaikan.
Beberapa gaya metodologis dalam ilmu filsafat untuk melakukan dan mengatur pengetahuan ilmiah
menurut Bakker dan Achmad (1992) yaitu sebagai berikut ini.
Barnadib (1997) mengemukakan bahwa dalam berbagai jenis penelitian filsafat,
pertanyaan yang hendak dicari jawabannya mesti bersifat filosofis. Hal ini
dimaksudkan seseorang dapat meoptimalisasi pemikirannya dan tidak hanya
meniruatau mengikuti pemikiran orang lain.
Penelitian
Filsafat
Filsafat penelitian diartikan sebagai suatu sistem pemikiranyang mengarahkan
penelitian menuju perolehan makna tentang soal yang dikaji. Memperoleh makna
berarti memahami hakekat eksistensi (kemaujudan) fakta dan kejadianyang
terkandung dalam persoalan tersebutsebagai suatu kausalitas. Sesuatu tidak
dapat eksis (maujud) tanpa sebab (asas kausalitas) dansebab selalu mendahului
akibat (hukum kausalitas).
Penelitian filsafat tidak cukup hanya untuk merefleksikan data-data dan struktur faktual dalam pengalaman
filsuf yang spontan.Ilmu filsafat memerlukan dialog dengan semuailmu bukan filsafats ebagai sumber
pengalaman (parsial)yang otentik. Contohnya epistemologi harus memperhatikan logika dan linguistik;
kosmologi mempertimbangkan data ilmu eksakta, termasukilmu biologi; filsafat manusia memperhitungkan
data antropologi budaya,psikologi dan sosiologi; filsafat ketuhanan yang merupakan studi tentang agama
dan data-datateologis dari masing-masing agama. Di samping ilmu ini, ilmu filsafat juga merujuk pada
epistemologi terhadap ilmu lain (Bakker dan Achmad,1990).
Dialog Filsafat dengan
Ilmu-Ilmu Lain
Filsafat merupakan ilmu tersendiri dengan objek formal khusus, yang mencari suatu pemahaman kenyataan yang
berbeda dari ilmu-ilmu lainnya. Maka perlu diberikan uraian yang baik mengenai metodologi penelitian yang sesuai
dengan objek formalnya (Bakker dan Achmad,1990).
Peraturan Penelitian
Filsafat yang Khusus
Dibanyak pusat penelitian, hanya dikenal satu metode penelitian yaitu yang berlaku bagi ilmu-ilmu empiris.
Langkah-langkah dari metode ini yaitu kerangkateoritis, hipotesis, metode penelitian dengan alat penelitian,
pelaksanaan penelitian dengan mengumpulkan data, interpretasi data-data, kesimpulan ilmiah. Metode filsafat
menurut kekhususannya belum dikenal dan belum diterimasebagai metode ilmiah yang sah.
Manfaat Penelitian
Filsafat
Filsafat Berdialog dengan Ilmu-Ilmu
Para filsuf sangat dibutuhkan dalam kehidupan praktis sebagai penerapan kegiatan ilmiah. Ahli
filsafat atau dikenal juga dengan filsuf berperan dalam melengkapi berbagai disiplin ilmu
pengetahuan, hingga kebenaran ilmu pengetahuan tersebut dapat diterima dan tidak
diragukan.
Kedudukan Studi Metodologi Penelitian Filsafat
Metodologi penelitian filsafat memiliki arti penting pada keseluruhan bidang studi
filsafat.Perbandingan terhadap metodologi ilmiah, dimana metode ilmiah pada umumnya
berhubungan dengan pengetahuan manusia.
Manfaat Penelitian
Filsafat
Filsafat Sendiri menjadi Operasional
Para filsuf harus berupayaagar ilmu filsafat menjadi bersifat eksistensial dan relevan.
Pemahaman filosofis yang sistematis perlu operasional dan merujuk pada situasi
konkret; dengan kata lain para filsuf membutuhkan metodologi untuk mengadakan
penelitian (Bakker dan Achmad,1990).
Struktur Pengetahuan Manusia Menurut Taraf-Taraf SubjeK
Dalam rangka hubungan pengetahuan dengan hakikatnya, maka manusia dibedakan menjadi 3 rangkap
pengetahuan yaitu sebagai berikut
a. Pengetahuan Inderawi
Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Hal itu disebabkan oleh adanya perbedaan antara indera yang satu dengan
lainnya, berhubungan dengan sifat khas fisiologis indera,dan dengan objek yang dapat ditangkap sesuai inderanya.
Masing-masing indera menangkap aspek yang berbedamengenai barang atau makhluk yang menjadi objek.
Pengetahuan inderawi berbeda menurut perbedaan indera dan terbatas pada sensibilitas organ-organ tertentu.
Objek Ilmu dan Objek Filsafat
Struktur Pengetahuan Manusia Menurut Taraf-Taraf SubjeK
Dalam rangka hubungan pengetahuan dengan hakikatnya, maka manusia dibedakan menjadi 3 rangkap pengetahuan
yaitu sebagai berikut
b. Pengetahuan Naluri
Persepsi dan naluri merupakan daya khas yang dimiliki oleh semua makhluk yang memiliki psikhe (Jiwa), Naluri
merupakan bagian misteri alam kehidupan, dengan memperlihatkan kesadaran secara lemah atau kuat. Manusia
dilengkapi dengan pengetahuan natural-spontan, serta kehendak yang cenderung menjalankan hidup sesuai dengan
pengetahuan tersebut.
Objek Ilmu dan Objek Filsafat
c. Pengetahuan Rasional
Pengetahuan ini dicirikan oleh kesadaran akan sebab musabab suatu keputusan
Objek Ilmu dan Objek Filsafat
1) Pengetahuan Biasa.
Setiap orang memiliki pengetahuan biasa, yakni pengetahuan tanpa usaha khusus. Pengetahuan ini bersifat intuitif-spontan dan tidak banyak
memakai penalaran formal. Pengetahuan jenis ini diperoleh melaluipergaulan normal dengan oranglain dan dunia sekitarnya.
2) Pengetahuan Ilmiah.
Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang terorganisasi, yang dengan sistem dan metode berusaha mencarihubungan- hubungannya tetap
di antara gejala-gejala. Pengetahuan ilmiah empiris mengumpulkan gejala-gejala tersebut dan tetap tinggal dalam garis kawasan horizontal.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to MANFAAT FILSAFAT

kumpulan ppt filsafat kelompok 12.pptx
kumpulan ppt filsafat kelompok 12.pptxkumpulan ppt filsafat kelompok 12.pptx
kumpulan ppt filsafat kelompok 12.pptxNela Nahda
 
Manfaat belajar filsafat
Manfaat belajar filsafatManfaat belajar filsafat
Manfaat belajar filsafatLindaRanyRayya
 
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBY
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBYKELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBY
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBYDINAFRENTI17
 
PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxPPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxnianur10
 
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas SlideKelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas SlideRinda Fn
 
Rangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas s
Rangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas sRangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas s
Rangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas sElenAnggraini
 
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas VTugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas VViaWahyuningtyas1
 
tugasslidesherekelompok1-220708145047-f7ce3bcd.pdf
tugasslidesherekelompok1-220708145047-f7ce3bcd.pdftugasslidesherekelompok1-220708145047-f7ce3bcd.pdf
tugasslidesherekelompok1-220708145047-f7ce3bcd.pdfAhmadshah297429
 
Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Pengantar Filsafat Ilmu.pptxPengantar Filsafat Ilmu.pptx
Pengantar Filsafat Ilmu.pptxAlfinaturRosyida
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptxShalsaBil
 
2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptx2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptxagunk4
 
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sby
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sbyKelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sby
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sbyM Fatkhur Rohman
 
Rangkuman bab filsafat
Rangkuman bab filsafatRangkuman bab filsafat
Rangkuman bab filsafatAnggiChaca
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptxLazwarIrhami1
 
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13CalvinAlaydrus
 
Kumpulan Slide PPT Pengantar Filsafat Kelompok 5.pptx
Kumpulan Slide PPT Pengantar Filsafat Kelompok 5.pptxKumpulan Slide PPT Pengantar Filsafat Kelompok 5.pptx
Kumpulan Slide PPT Pengantar Filsafat Kelompok 5.pptxnandaaa7
 
Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...
Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya)  Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya)  Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...
Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...FristaDeaAmanda
 
Tugas Akhir Filsafat Ilmu (Kumpulan Materi) .pptx
Tugas Akhir Filsafat Ilmu (Kumpulan Materi) .pptxTugas Akhir Filsafat Ilmu (Kumpulan Materi) .pptx
Tugas Akhir Filsafat Ilmu (Kumpulan Materi) .pptxLailyyy
 
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Msdinyrusdiananda
 

Similar to MANFAAT FILSAFAT (20)

kumpulan ppt filsafat kelompok 12.pptx
kumpulan ppt filsafat kelompok 12.pptxkumpulan ppt filsafat kelompok 12.pptx
kumpulan ppt filsafat kelompok 12.pptx
 
TUGAS KUMPULAN SLIDE.pptx
TUGAS KUMPULAN SLIDE.pptxTUGAS KUMPULAN SLIDE.pptx
TUGAS KUMPULAN SLIDE.pptx
 
Manfaat belajar filsafat
Manfaat belajar filsafatManfaat belajar filsafat
Manfaat belajar filsafat
 
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBY
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBYKELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBY
KELOMPOK 2_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH M1 s.d M15_PFI_S_UNTAG_SBY
 
PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxPPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
 
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas SlideKelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
 
Rangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas s
Rangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas sRangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas s
Rangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas s
 
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas VTugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
 
tugasslidesherekelompok1-220708145047-f7ce3bcd.pdf
tugasslidesherekelompok1-220708145047-f7ce3bcd.pdftugasslidesherekelompok1-220708145047-f7ce3bcd.pdf
tugasslidesherekelompok1-220708145047-f7ce3bcd.pdf
 
Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Pengantar Filsafat Ilmu.pptxPengantar Filsafat Ilmu.pptx
Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
 
2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptx2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptx
 
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sby
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sbyKelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sby
Kelompok 5 slide share materi kuliah m1 s.d m15_pfi_s_untag_sby
 
Rangkuman bab filsafat
Rangkuman bab filsafatRangkuman bab filsafat
Rangkuman bab filsafat
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 12 KELAS S.pptx
 
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
 
Kumpulan Slide PPT Pengantar Filsafat Kelompok 5.pptx
Kumpulan Slide PPT Pengantar Filsafat Kelompok 5.pptxKumpulan Slide PPT Pengantar Filsafat Kelompok 5.pptx
Kumpulan Slide PPT Pengantar Filsafat Kelompok 5.pptx
 
Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...
Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya)  Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya)  Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...
Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...
 
Tugas Akhir Filsafat Ilmu (Kumpulan Materi) .pptx
Tugas Akhir Filsafat Ilmu (Kumpulan Materi) .pptxTugas Akhir Filsafat Ilmu (Kumpulan Materi) .pptx
Tugas Akhir Filsafat Ilmu (Kumpulan Materi) .pptx
 
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
 

Recently uploaded

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

MANFAAT FILSAFAT

  • 1.
  • 2. K E L O M P O K 4 PERLUNYA MAHASISWA BELAJAR FILSAFAT UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA "Agar Mahasiswa bisa berfikir secara Radikal dan Mendalam Perlu Belajar Filsafat. Manfaat Mempelajari Filsafat Bisa secara Umum dan Khusus. Karena adanya rasa kagum atau adanya heran dan keterbatasan mendorong seseorang berfilsafat"
  • 3. ANNISA RAHMA Q 1222200132 BAITY NUR FADILA 1222200147 REGINATA SAHARANY K 1222200157 KELOMPOK 4
  • 4. ALASAN PERLUNYA BELAJAR Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan, mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional Opini & argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah, serta mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis. Sebagai manusia yang bermasyarakat, mahasiswa juga harus bisa menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam filsafat ilmu. Mahasiwa dituntut untuk tidak hanya pandai dalam teori saja tapi harus bisa mempraktekannya langsung dalam masyarakat. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 5. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Pada mulanya filsafat mencakup seluruh ilmu pengetahuan. Berbagai ilmu pengetahuan yang telah mencapai tingkat kedewasaan penuh satu demi satu mulai mandiri dan meninggalkan filsafat yang selama itu telah mendewasakan mereka. Itulah sebabnya filsafat disebut sebagai ilmu matescientiarum atau induk segala ilmu pengetahuan. Contoh: seseorang yang berfilsafat selalu berpikir dan berusaha untuk menemukan hal-hal baru, sehingga ditemukanlah alat-alat canggih itu semua berkat pengetahuan yang awalnya bermula dari seseorang itu berfilsafat. ALASAN PERLUNYA BELAJAR
  • 6. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Fungsi filsafat ilmu juga untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Selalu memburu kebenaran termasuk ciri orang berfilsafat. Filsuf adalah pemburu kebenaran.Kebenaran yang diburunya adalah kebenaran hakiki tentang seluruh realitas dan setiap hal yang dapat dipersoalkan.Upaya memburu kebenaran itu adalah demi kebenaran itu sendiri dan kebenaran yang diburu adalah kebenaran yang lebih meyakinkan serta lebih pasti. ALASAN PERLUNYA BELAJAR
  • 7. Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya. Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkan—atau hanya merupakan sebagian dari kebenaran. Mempelajari karya-karyapara filsuf betapa besar pengaruh filsafat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, agama, pemerintahan, pendidikan dan karya seni. Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar. Manfaat Filsafat Secara Umum MANFAAT BELAJAR FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 8. Manfaat Filsafat Ilmu Secara Khusus • Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada. • Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya. • Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia. • Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan • Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan • Bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 9. Manfaat Filsafat Ilmu Secara Khusus • Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis. • Memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendirimaupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya. • Filsafat ilmu membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis dan dogma. • Membantu agar seseorang mampu membedakan persoalan yang ilmiah dengan yang tidak ilmiah. • Memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang ditekuni. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 10. MENGAPA HARUS BELAJAR FILSAFAT ? Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan diharapkan bersikap kritis berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari sumber-sumber lainnya. Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Untuk memecahkan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penelitian ilmiah Sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah. Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam Opini & argumentasi yang dikemukakan. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas).Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi, perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya. Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam sikap ilmiahnya UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 11. Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu. Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik. Filsafat ilmu sangat penting bagi seorang mahasiswa karena untuk membiasakan diri bersikap kritis, logis dan rasional serta menumbuhkan rasa toleransi dalam perbedaan pandangan.Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan, mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional Opini & argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 14.
  • 15. Annisa Rahma Q 1222200132 The team Baity Nur Fadila Reginata Saharany K 1222200147 1222200157
  • 16. ⚬MENGAPA BERFILSAFAT ⚬MENGUKUR BERPIKIR FILSAFAT ⚬DAYA TARIK FILSAFAT ⚬FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI ⚬MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN FILSAFAT ⚬LINGKUP FILSAFAT ⚬CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
  • 17. Filsafat itu sebenarnya adalah berpikir secara mendasar (radikal), menyeluruh (holistik), dan spekulatif. Perkembangan globalisasi ini menuntut seseorang, pemikir, cendekiawan, atau ilmuwan untuk dapat mengkaji permasalahan-permasalahan secara luas atau dari sudut pandang yang berbeda-beda. Berpikir adalah proses yang intens untuk memecahkan masalah, dengan menghubungkan satu hal dengan yang lain, sehingga mendapatkan pemecahan. Oleh karena itu, berpikir melibatkan kemampuan untuk membayangkan atau menyajikan objek-objek yang tidak ada secara fisik atau kejadian-kejadian yang tidak sedang berlangsung.
  • 18. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan untuk berpikir (homo thinking), makhluk yang mampu membangun atau mengembangkan potensi rasa dan karsa (emotional quotion), dan makhluk yang mampu membangun kualitas kedekatan pada Tuhan (spiritual.quotionl. Manusia dapat menalar : 1. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara maksimal 2. memilih dan membedakan sesuatu itu benar atau salah 3. memilih beragam alternatif pilihan jalan hidup yang benar atau tidak benar 4. tents melakukan inovasi diberbagai bidang kehidupan dengan pola perubahan yang bersifat progress of change.
  • 19. Semua pengetahuan dimulai dari spekulatif. Dari serangkaian spekulatif tersebut dapat dipilih buah pikiran yang paling dapat diandalkan, yang merupakan titik awal dari penjelajahan pengetahuan. Tanpa menerapkan apa yang disebut benar, maka tidak mungkin pengetahuan lain berkembang atas dasar pengetahuan. Tanpa menetapkan apa yang dimaksud balk atau buruk tidak mungkin bicara tentang moral.
  • 20. Filsafat mempunyai karakteristik atau ciri-ciri khusus. Bermacam-macam buku menjelaskan ciri-ciri berpikir filsafat dengan bermacam macam pula. Diantaranya dijelaskan sebagai berikut : 1.Konsepsional Perenungan filsafat berusaha untuk menyusun suatu bagian konsepsional. Konsepsi merupakan hasil generalisasi dan abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses satu demi satu. 2. Koheren Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan yang koheren yang konsepsional. Secara singkat, istilah koheren ialah runtut. Bagan konsepsional yang merupakan hasil perenungan kefilsafatan haruslah bersifat runtut. Dalam arti lain, koheren bisa juga dikatakan berpikir sistematis, artinya berpikir logis, yang bergerak selangkah demi selangkah dengan penuh kesadaran
  • 21. 3. Memburu kebenaran Filsuf adalah pemburu kebenaran, kebenaran yang diburunya adalah kebenaran hakiki tentang seluruh realitas dan setiap hal yang dapat dipersoalkan. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa berfilsafat berarti memburu kebenaran tentang segala sesuatu. Kebenaran filsafat tidak pernah bersifat mutlak dan final, melainkan terus bergerak dari suatu kebenaran menuju kebenaran baru yang lebih pasti. Kebenaran yang baru ditemukan itu juga terbuka untuk dipersoalkan kembali demi menemukan kebenaran yang lebih meyakinkan.
  • 22. 4. Radikal. Berfilsafat berarti berpikir radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal. Karena berpikir secara radikal, ia tidak akan pernah berhenti hanya pada suatu wujud realitas tertentu. Berpikir radikal tidak berarti hendak mengubah, membuang atau menjungkirbalikkan segala sesuatu, melainkan dalam arti sebenarnya, yaitu berpikir secara mendalam. Untuk mencapai akar persoalan yang dipermasalahkan. Berpikir radikal justru hendak memperjelas realitas.
  • 23. 5. Rasional. Perenungan kefilsafatan berusaha menyusun suatu bahan konsepsional yang bersifat rasional. Yang dimaksudkan dengan bagan konsepsionl yang bersifat rasional ialah bagan yang bagian- bagiannya secara logis berhubungan satu dengan yang lain. Berpikir secara rasional berarti berpikir logis, sistematis, dan kritis. berpikir logis adalah bukan hanya sekedar menggapai pengertian-pengertian yang dapat diterima oleh akal sehat, melainkan agar sanggup menarik kesimpulan dan mengambil keputusan yang tepat dan benar dari premis-premis yang digunakan. Pemikiran yang sistematis ialah rangkaian pemikiran yang berhubungan satu sama lain atau saling berkaitan secara logis.
  • 24. 6. Menyeluruh. Perenungan kefilsafatan berusaha menyusun suatu bagan konsepsional yang memadai untuk dunia tempat kita hidup maupun diri kita sendiri. Suatu sistem filsafat harus bersifat komprehensif, dalam arti tidak ada sesuatu pun yang berada di luar jangkauannya. Jika tidak demikian, filsafat akan ditolak serta dikatakan berat sebelah dan tidak memadai. Berpikir universal tidak berpikir khusus, terbatas pada bagian-bagian tertentu, namun mencakup secara keseluruhan. Berpikir filsafat harus dapat menyerap secara keseluruhan apa yang ada pada clam semesta, tidak terpotong-potong.
  • 25. Dari penjabaran tentang filsafat tersebut di atas, konsep penting yang perlu dipahami tentang hakikat makna filsafat antara lain: (a) filsafat adalah mendorong manusia untuk berpikir secara kritis; (b) berpikir filsafat adalah berpikir dalam bentuk yang sistematis; (c) filsafat harus menghasilkan sesuatu yang runtut; (d) berpikir filsafat adalah berpikir secara rasional dan logis; dan (e)proses berpikir filsafat harus bersifat mendalam dan komprehensif
  • 26. Seorang ahli fisika nuklir, setelah berketetapan bahwa materi sebagian besar adalah ruang hampa yang di dalamnya terjadi transformasi-transformasi energi tanpa warna, mulai bertanya-tanya, sejauh manakah dunia yang padat, berkeluasan, dan berwarna seperti yang kita persepsikan ini berkaitan dengan keberadaannya yang sesungguhnya dan manakah di antara keduanya itu yang lebih "nyata"?.
  • 27. Seorang psikolog aliran behaviorisme, yang semakin berhasil memprediksikan perilaku manusia, bertanya-tanya, adakah tindakan manusia yang dapat dikatakan "bebas". Lembaga Legislatif, ketika merumuskan suatu peraturan tentang karya seni yang sopan dan yang tidak sopan, terpaksa harus bergelut dengan pertanyaan tentang hakikat dan fungsi seni.
  • 28. Seorang filsuf, setelah kalah perang melawan sains mengenai anti harfiah alam semesta, terpaksa harus merumuskan kembali seluruh tujuan dan cakupan filsufi tradisional. Seorang antropolog, yang mengamati bahwa setiap masyarakat ternyata memiliki konsepsinya sendiri tentang kode moral, mulai mempertanyakan apa sebenarnya yang membedakan antara sudut pandang moral dan sudut pandang bukan moral.
  • 29. Seorang ahli bahasa, dalam penyelidikannya tentang bagaimana bahasa membentuk pandangan kita terhadap dunia, menyatakan bahwa tidak ada satu "kenyataan sejati", karena semua pandangan mengenai kenyataan dikondisikan dan dibatasi oleh bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan pandangan-pandangan itu. Seorang skeptis sejati yang telah terbiasa menuntut dan menolak bukti-bukti absolut bagi setiap sudut pandang yang ditemuinya, menyatakan bahwa tidak mungkin bagi manusia untuk mengetahui apapun
  • 30. Filsafat dalam kehidupan sehari-hari bertujuan merefleksikan realitas secara mendalam untuk menemukan jawaban-jawaban final mengenainya. Filsafat mempertanyakan dan merefleksikan realitas, termasuk kesadaran manusia sendiri yang merefleksikan realitas tersebut.
  • 31. Filsafat berfungsi sebagai pandangan hidup (Weltsanschauung) merupakan suatu pandangan hidup yang dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, juga dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidupnya.
  • 32. Keberagaman tersebut disebabkan oleh perbedaan sudut pandang yang dijadikan sebagai dasar orientasinya. kita dapat merangkum sebagai berikut : ⚬Pertama, pengertian filsafat dari segi arti kata, yaitu Tilsafat berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata ‘philein’ yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan atau berasal dari kata ‘philosophia’ yang berarti cinta akan kebijaksanaan atau love of wisdom. Jadi, pengertian filsafat adalah cinta pada kebijaksanaan.
  • 33. Kedua, pengertian filsafat ‘secara umum’, yaitu `suatu ilmu pengetahuan yang melakukan penyelidikan atau kajian tentang hakikat dari segala sesuatu dengan sungguh- sungguh dan penuh kecintaan untuk memperoleh kebenaran atau kebijaksanaan'. Jadi, jawaban-jawaban yang diberikan oleh filsafat tentang hakikat fenomena hidup harus bersifat mendalam atau mencapai tingkat kebenaran yang lebih universal.
  • 34. ·Ketiga, pengertian filsafat ‘secara khusus’, yaitu `suatu ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang hakikat sesuatu untuk memperoleh kebenaran menurut aliran filsafat tertentu'. Dalam filsafat terdapat beragam aliran, misalnya: aliran idealisme, aliran positivisme, aliran materialisme, aliran hedonisme, aliran stoicisme dan sebagainya. Jadi, pengertian hakikat sesuatu menurut aliran idealisme tentunya tidak sama dengan hakikat sesuatu menurut aliran positivisme, hedonisme, materialisme dan stoicisme.
  • 35. Awal mula lahirnya filsafat, menurut Bartens, ada setidaknya tiga faktor yang mendahului dan seakan-akan mempersiapkan lahirnya "filsafat" di Yunani. ·Pertama, di Yunani terdapat mitologi yang kaya dan tersebar luas. Mitologi ini bisa dianggap sebagai perintis yang mendahului filsafat. Bangsa Yunani telah mengadakan usaha untuk menyusun mitos-mitos yang beredar di masyarakatnya menjadi suatu bangunan yang sistematis. Dalam usaha-usaha itu sudah tampak sifat rasional bangsa Yunani.
  • 36. Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan konsepsional konsepsi (rencana kerja) merupakan hasil generalisasi dan abstaraksi dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses satu demi satu. Seorang filsuf tidak hanya membicarakan dunia yang ada di sekitarnya dan dunia yang ada didalam dirinya, melainkan juga membicarakan perbuatan itu sendiri.
  • 37. Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan yang koheren, yang konsepsional. Secara singkat, yang saya maksudkan dengan istilah 'koheren' ialah runtut. Bagan konsepsional yang merupakan hasil perenungan kefilsafatan haruslah bersifat runtut. Jika orang bertanya apakah arti 'runtut' ('consistent'), maka saya akan mencoba untuk menjawabnya dengan pertama-tama memberikan batasan terhadap kebalikan runtut. Kebalikannya disebut 'tidak runtut' ('inconsistent') atau 'bertentangan' ('contradictory'). FILSAFAT BERSIFAT KOHERAN
  • 38. CONTOH FILSAFAT BERSIFAT KOHERAN Kiranya baik bila saya berikan contoh dengan menyebutkan dua buah pernyataan. 1. Hujan turun. 2. Tidak benar bahwa hujan turun. Setiap orang dapat dengan jelas memahami bahwa jika benar hujan turun, ` maka ucapan "tidak benar bahwa hujan turun," tidak mungkin sama benarnya. Tetapi jika ungkapan 1 sesat, maka jelaslah bahwa ungkapan 2 tentu benar. Sebaliknya jika ungkapan 2 benar, maka ungkapan I, tentu sesat; dan jika ungkapan 2 sesat, maka ungkapan 1 tentu benar. Maka dapatlah kita mengatakan bahwa bila ada dua pernyataan berupa kalimat-kalimat berita yang susunannya demikian rupa sehingga jika yang satu benar yang lain sesat, dan jika yang satu sesat yang lain benar, maka dua pertanyaan tersebut dikatakan saling bertentangan (atau tidak runtut).
  • 39.
  • 41. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Annisa Rahma Q 1222200132 Kelompok 4 Baity Nur Fadila 1222200147 Reginata Saharany K 1222200157
  • 42. Perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu Pengetahuan merupakan basil tabu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang fisik. Ilmiah adalah pengetahuan yang hams memenuhi syarat-syarat ilmiah. Pengetahuan pertama disebut pengetahuan biasa, pengetahuan kedua disebut pengetahuan ilmiah. Adapun syarat yang dimiliki oleh pengetahuan ilmiah adalah: hams memiliki objek tertentu dan hams bersistem .
  • 43. HAKIKAT PENGETAHUAN Realisme Idealisme Teori ini mempunyai pandangan realistic terhadap alam. Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran atau kopi yang sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata. Dengan demikian, realisme berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan. Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses-proses mental atau proses psikologis yang bersifat subjektif.
  • 44. SUMBER PENGETAHUAN A. Empiris Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos, artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. Dan bila dikembalikan kepada kata Yunaninya, pengalaman yang dimaksud ialah pengalaman inderawi. Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Itu disebabkan oleh adanya perbedaan antara indera yang satu dengan yang lainnya, berhubungan dengan sifat khas fisiologis indera dan dengan objek yang dapat ditangkap sesuai dengannya.
  • 45. SUMBER PENGETAHUAN B. Rasionalisme Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Premis yang dipakai dalam penalarannya didapatkan dari ide-ide yang menurut anggapannya jelas dan dapat diterima. lde ini menurut mereka bukanlah ciptaan manusia. Prinsip itu sendiri sudah ada jauh sebelum manusia berusaha memikirkannya. Fungsi pikiran manusia di sini hanyalah untuk mengenali prinsip-prinsip tersebut yang lalu menjadi pengetahuannya.
  • 46. SUMBER PENGETAHUAN C. Intuisi intuisi adalah suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan bukan penge¬tahuan yang nisbi. Menurutnya, intuisi mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis, yang pada dasarnya bersifat analisis, menyeluruh, mutlak, dan tanpa dibantu oleh penggambaran secara simbolis.
  • 47. SUMBER PENGETAHUAN D. Wahyu Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat perantaraan pars nabi. Para nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu untuk memperolehnya. Hal inilah yang membedakan mereka dengan manusia manusia lainnya. Wahyu Allah berisikan pengetahuan, baik mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau oleh pengalaman, maupun yang mencakup masalah transedental, Kepercayaan inilah yang merupakan titik tolak dalam agama dan lewat pengkajian selanjutnya dapat meningkatkan atau menurunkan kepercayaan itu.
  • 48. • Indera terbatas, Ternyata tidak. Keterbatasan inderalah yang menggambarkan seperti itu. Dari sini akan terbentuk pengetahuan yang salah. • Indera menipu, pada orang yang sakit malaria gula rasanya pahit, udara akan terasa dingin. Ini akan menimbulkan pengetahuan empiris yang salah juga. • Objek yang menipu, contohnya fatamorgana dan ilusi. Jadi objek itu sebenarnya tidak sebagaimana ia ditangkap oleh indera, ia membohongi indera. NAMUN ALIRAN INI MEMPUNYAI BANYAK KELEMAHAN, ANTARA LAIN: • Berasal dari indra dan objek sekaligus. Dalam hal ini, indera (mata) tidak mampu melihat seekor kerbau secara keseluruhan, dan kerbau itu juga tidak dapat memperlihatkan badannya secara keseluruhan. Kesimpulannya ialah empirisme lemah karena keterbatasan indera manusia.
  • 49. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN TIDAK LANGSUNG TERBENTUK BEGITU SAJA, TETAPI MELALUI PROSES, MELALUI TAHAP-TAHAP ATAU PERIODE-PERIODE PERKEMBANGAN. Periode Pertama (abad 4 sebelum Masehi) Abad 4 sebelum Masehi merupakan abad terjadinya pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari dongeng-dongeng ke analisis rasional. Pada periode ini tokoh yang terkenal adalah Aristoteles. Persepsi Aristoteles tentang dunia adalah sebagai berikut: dunia adalah ontologis atau ada (eksis). Sebelum Aristoteles dunia dipersepsikan tidak eksis, dunia hanya menumpang keberadaan dewa-dewa. Dunia bukan dunia riil, yang riil adalah dunia ide. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 50. 2) Perihal Metode Menurut Aristoteles, “ilmu pengetahuan” adalah pengetahuan tentang prinsip,hukum bukan objek eksternal, fakta. Metode untuk mengembangkan “ilmu pengetahuan” ada dua, yaitu : • induksi intuitif yaitu mulai dari fakta untuk menyusun hukum (pengetahuan universal). • deduksi (silogisme) yaitu mulai dari pengetahuan universal menuju fakta-fakta. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 1) Perihal Pengenalan Menurut Aristoteles terdapat dua macam pengenalan, yaitu : • Pengenalan inderawi adalah memberi pengetahuan tentang hal- hal yang kongkrit dari suatu benda • Pengenalan rasional dapat mencapai hakekat sesuatu, melalui jalan abstraksi. PANDANGAN ARISTOTELES YANG DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI AWAL DARI PERINTISAN “ILMU PENGETAHUAN”
  • 51. • Pada periode ini terjadi revolusi ilmu pengetahuan karena adanya perombakan total dalam cara berpikir yaitu apabila Aristoteles cara berpikirnya bersifat ontologis rasional, Gallileo Gallilei (tokoh pada awal abad 17 sesudah Masehi) cara berpikirnya bersifat analisis yang dituangkan dalam bentuk kuantitatif atau matematis. • Abad 17 meninggalkan cara berpikir metafisis dan beralih ke elemen- elemen yang terdapat pada sutau benda, jadi tidak mempersoalkan hakikat. Dengan demikian bukan substansi tetapi elemen-elemen yang merupakan kesatuan sistem. Cara berpikir abad 17 mengkonstruksi suatu model yaitu memasukkan unsur makro menjadi mikro, mengkonstruksi suatu model yang dapat diuji coba secara empiris, sehingga memerlukan adanya laboratorium.
  • 52. FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN Filsafat adalah refleksi kritis yang radikal. Refleksi adalah upaya memperoleh pengetahuan yang mendasar atau unsur-unsur yang hakiki atau inti. Perbedaan Ilmu Pengetahuan dengan Filsafat. Apabila ilmu pengetahuan sifatnya taat fakta, objektif dan ilmiah, maka filsafat sifatnya mempertemukan berbagai aspek kehidupan di samping membuka dan memperdalam pengetahuan. Ilmu pengetahuan tujuannya memperoleh data secara rinci untuk menemukan pola-polanya, maka filsafat tujuannya mencari hakiki, untuk itu perlu pembahasan yang mendalam. Kajian filsafat meliputi ruang lingkup yang disusun berdasarkan pertanyaan filsuf terkenal Immanuel Kant sebagai berikut : 1. Apa yang dapat saya ketahui 2. Apa yang harus saya lakukan 3. Apa yang dapat saya harapkan
  • 53. HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN DAPAT DITELUSURI DARI 4 (EMPAT) HAL Sumber ilmu pengetahuan Sumber ilmu pengetahuan diperoleh dari pengalaman (emperi) dan dari akal (ratio). Sehingga timbul faham atau aliran yang disebut empirisme dan rasionalisme. Strukturnya Yang ingin mengetahui adalah subjek yang memiliki kesadaran. Yang ingin kita ketahui adalah objek, diantara kedua hal tersebut seakan-akan terdapat garis demarkasi yang tajam. Keabsahan Keabsahan ilmu pengetahuan membahas tentang kriteria bahwa ilmu pengetahuan itu sah berarti membahas kebenaran. Kebenaran adalah kesamaan antara gagasan dan kenyataan. Teori Korespondensi, terdapat persamaan atau persesuaian antara gagasan dengan kenyataan atau realita. Batas-batas Ilmu Pengetahuan Menurut Immanuel Kant apa yang dapat kita tangkap dengan panca indera itu hanya terbatas pada gejala atau fenomena, sedang substansi yang ada di dalamnya tidak dapat kita tangkap dengan panca indera disebut nomenon.
  • 54. 1.Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Sistematis Ilmu pengetahuan ilmiah bersifat sistematis artinya ilmu pengetahuan ilmiah dalam upaya menjelaskn setiap gejala selalu berlandaskan suatu teori. Atau dapat dikatakan bahwa teori dipergunakan sebagai sarana untuk menjelaskan gejala dari kehidupan sehari-hari. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 55. Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat mandiri atau milik orang banyak (intersubjektif). Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat otonom dan mandiri, bukan milik perorangan (subjektif) tetapi merupakan konsensus antar subjek (pelaku) kegiatan ilmiah. Dengan kata lain ilmu pengetahuan ilmiah itu harus ditopang oleh komunitas ilmiah.
  • 56. CARA KERJA ILMU PENGETAHUAN ILMIAH Selanjutnya dari teori disusun hipotesis Selanjutnya dari teori disusun hipotesis Seluruh langkah ini (5 langkah) oleh Popper disebut Epistomology Problem Solving. Guna mendapatkan teori-teori yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah. Ada masalah yang harus dipecahkan. Sebelum melakukan observasi perlu melakukan interpretasi teori Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis perlu adanya observasi Langkah tersebut dilakukan guna mendapatkan generalisasi empiris (empirical generalization). Setelah observasi, selanjutnya melakukan pengukuran (assessment), penetapan sampel. Pembentukan proposisi. Hasil dari generalisasi empiris tersebut dipergunakan sebagai bahan untuk pembentukan konsep 1 2 3 4 5
  • 57. Beda Ilmu Pengetahuan dan Pengetahuan ILMU PENGETAHUAN (SCIENCE) MEMPUNYAI PENGERTIAN YANG BERBEDA DENGAN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE ATAU DAPAT JUGA DISEBUT COMMON SENSE). DENGAN MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN AKAN MEMBUKA PERSPEKTIF (WAWASAN) YANG LUAS, SEHINGGA KITA DAPAT MENGHARGAI ILMU-ILMU LAIN, DAPAT BERKOMUNIKASI DENGAN ILMU-ILMU LAIN. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 58. Perbedaan Ilmu Pengetahuan & Pengetahuan • Kebenaran yang diakui oleh common sense bersifat tetap, Sedang kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun eksperimen dan sewaktu- waktu dapat diperbaharui atau diganti. • Perbedaan selanjutnya terletak pada segi bahasa yang digunakan untuk memberikan penjelasan pengungkapan fakta. Istilah dalam common sense biasanya mengandung pengertian ganda dan samar-samar. Sedang ilmu pengetahuan merupakan konsep- konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi secara empirik. • Perbedaan yang mendasar terletak pada prosedur. Ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam (sains), metoda yang dipergunakan adalah metoda pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi.
  • 59. SYARAT-SYARAT ILMU PENGETAHUAN ILMIAH Agar dapat diuraikan proses terbentuknya ilmu pengetahuan ilmiah, perlu terlebih dahulu diuraikan syarat-syarat ilmu pengetahuan ilmiah.
  • 63. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA KELOMPOK 4 1222200132 ANNISA RAHMA Q 1222200147 BAITY NUR FADILA 1222200157 REGINATA SAHARANY K
  • 64. Perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Pengetahuan yang dimaksud adalah suatu fenomena yang ditangkap oleh indra manusia. Menangkap berarti mengamati atau mengobservasi, sedangkan yang diamati dan fenomena itu tidak lain adalah fakta. Dan sinilah terwujud hukum, dalil, atau teori dari suatu ilmu. Pekerjaan semacam ini tidak lain adalah pekerjaan induktif (menginduksi). Dapatlah dikatakan bahwa pekerjaan induktif ini dimulai dari hal- hal yang khusus (particular) yang terpikirkan sebagai kelas dari suatu fenomena, menuju generalisasi
  • 65. Perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu Kebalikan dari berpikir induktif ialah berpikir deduktif. Bekerjanya berangkat dari hal yang umum (dari induksi/teori/dalil/hukum) kepada hal- hal yang khusus (particular). Prinsip dasarnya ialah "segala yang dipandang benar pada semua peristiwa dalam situ kelas atau jenis, berlaku pula sebagai hal yang benar pada semua peristiwa yang terjadi pada hal yang khusus, asal hal yang khusus ini benar-benar merupakan bagian atau unsur dari hal yang umum itu
  • 66. Tabulasi atau pencatatan ciri-ciri positif yaitu pencatatan mengenai apa yang terjadi dalam suatu kondisi; Tabulasi atau pencatatan ciri-ciri negatif yaitu pencatatan kondisi mana suatu kejadian tidak timbul Presentasi adalah alat komunikasi yang dapat digunakan sebagai media penyampaian kuliah. Francis Bacon (Soetriono dan SRDm Rita Hanafie: 2007), UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 67. Metode Ilmiah Kedudukan metode penelitian dalam metode ilmiah dapat dikatakan hanya sebagian dari langkah-langkah sistematis dalam memperoleh ilmu, sebab metode penelitian baru merupakan prosedur sistematis dari bekerjanya pikiran aiau logic yang hanya menghasilkan kesimpulan atau ketetapan rasional saja. Metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 68. Garis Besar Langkah-Langkah Sistematis Keilmuan • Mencari, merumuskan dan mengidentifikasi masalah; • Menyusun kerangka pikiran (logical contract); • Merumuskan hipotesis (jawaban rasicnal terhadap masalah); • Menguji hipotesis secara empirik; • Melakukan pembahasan dan; • Menyimpulkan. Tiga Iangkah pertama merupakan metode penelitian, sedangkan langkah- langkah selanjutnya bersifat teknis penelitian. Dengan demikian maka pelaksanaan penelitian menyangkut dua hal, yaitu hal metode dan hal teknis penelitian. Namun secara implisit metode dan teknik melarut di dalamnya. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 69. Definisi logika Scientifika Logika scientifika adalah ilmu praktis normatif yang mempelajari hukum-hukum, prinsip-prinsip, bentuk-bentuk pikiran manusia yang jika dipatuhi akan membimbing kita mencapai kesimpulan-kesimpulan yang betul lurus, sah. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 70. ILMU Manusia mempunyai pengetahuan, yakni pengeirtian yang disertai sebab-sebab, pengertian yang dipertanggungjawabkan dengan dasar-dasar. Tetapi pengetahuan bukanlah atau belumlah ilmu karena dibutuhkan pandangan, penelitian yang logis teratur bersifat kritis dan sistematis. Untuk mendapatkan ilmu, manusia masih harus menyempurnakan cara mengetahui suatu objek dengan lebih saksama. Dengan demikian, dibutuhkan metode, yakni cara pendekatan persoalan, melalui jalan yang ditetapkan, dipikirkan, dipertanggungjawabkan terlebih dahulu. Jadi, ilmu dapat dirumuskan sebagai pengetahuan hasil penyelidikan pandangan yang logis teratur, kritis dan sistematis terhadap scratrr objek. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 71. Praktis dan normatif Berhubung terdapat berbagai ilmu, maka dalam pandangan tentang ilmu diutarakan beberapa klasifikasi ilmu. Biasanya ilmu dibagi sebagai berikut Bertujuan untuk mengetahui alam dasarnya observasi dan eksperimen. Tujuan akhir dari segalanya itu adalah untuk menangkap dan mengatur gejala-gejala alam sehingga dapat dirumuskan hukum- hukum dan diletakkan ke dalam suatu pola besar. ILMU-ILMU ALAM Bertujuan untuk mengetahui manusia, sejarahnya atau kebudayaannya dalam artinya yang luas. Tujuan terakhirnya bukan untuk menyusun hukum-hukum yang sah secara umum tetapi untuk menangkap data-data tertentu dan hubungannya. ILMU-ILMU KEJIWAAN ATAU ILMU-ILMU BUDAYA Ilmu yang tidak bertumpu pada pengalaman, tetapi ditarik secara logis dari aksioma- aksioma tertentu. ILMU-ILMU APRIORI ATAU ILMU-ILMU DEDUKTIF UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 72. ilmu dibagi menurut metodenya dapat dibentuk tiga kelompok besar : 1. Ilmu-ilmu aksiomatik atau ilmu-ilmu deduktif. 2. Ilmu-ilmu empiris atau ilmu-ilmu induktif. 3. Ilmu-ilmu kesejarahan atau ilmu-ilmu reduktif. Menurut tujuannya, ilmu dapat dibagi sebagai berikut UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 73. Asas perbedaan pertama adalah objek atau lapangan ilmu itu, yakni apa yang dipandang, yang disebut objek material. Tetapi kiranya hal itu belum mencukupi, karena dapat terjadi adanya dua ilmu atau bahkan lebih yang membicarakan objek yang sama namun merupakan ilmu yang berlainan. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 74. Objek material dan objek formal Objek formal yang menentukan sifat ilmu, metode yang dipergunakan, dan pendekatan yang memadai (adekuat) bagi ilmu tersebut. Apabila suatu ilmu belum jelas objek formalnya, berarti ilmu tadi belum jelas aspek apa yang mau dipandang, sehingga tidak jelas metode kerjanya (metodiknya) dengan konsekuensi bahwa ilmu tadi bethm berhak menyebut dirinya sebagai ilmu yang dapat berdiri sendiri. Jadi, objek material adalah objek yang ditinjau atau, dipandang secara keseluruhan, sedangkan objek formal adalah objek jika ditinjau, dipandang menurut suatu aspek. Kalau dirumuskan, objek formal adalah aspek melalui mana sesuatu ilmu memandang objeknya. Dalam ilmu, objek formallah yang dipandang secara langsung. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 75. Implikasi Metafisik/Epistemologi Pemikiran Segi yang mempersoalkan materi pemikiran, khususnya implikasi metafisik epistemologis materi pemikiran, amat penting untuk diperhatikan. Sering juga tidak disadaribahwa seseorang yang merumuskan sesuatu atau membuat pernyataan tertentu sebenarnya telah membuat keputusan filosofis tertentu. Oleh karena itu si pemikir, tepatnya Pikirannya, mutlak diperlukan untuk mengenali keputusan filosofis yang tersirat dalam pemikirannya. Masalahnya karena suatu keputusan filsafati secara implisit telah menentukan: 1. metode, 2. logika ualidasi, 3. konsekuensi-konsekuensi dan kesimpulan-kesimpulannya 4. macam kenyataannya.
  • 76. Implikasi Metafisik/Epistemologi Pemikiran Apabila keputusan filsafati yang ada, spektrumnya "tidak sampai" atau tidak memadai, maka dengan sendirinya kenyataan tidak mungkin diungkap semestinya, maka juga kadar kebenaran kenyataan tidak tampak dan tampil secara semestinya. Manusia adalah perilakunya (man is his behaviours). Dengan berkata begitu, la telah menyederhanakan seluruh kenyataan kemanusiaan menjadi perilaku saja. Memang, perilaku dapat menguak kenyataan tertentu dari (jiwa) manusia. Tetapi jika ia mengatakan 'manusia adalah perilakunya', berarti terperosok ke dalam paham behaviorisme yang de facto adalah "penerapan psikologi binatang ke dalam psikologi manusia". Dan inti dasar behaviorisme adalah materialisme. Dalam behaviorisme, kemampuan dan prestasi rohani manusia benar-benar tidak diperhitungkan. Dan behaviorisme biasa menyelundup ke dalam psikologi, sosiologi, antropologi budaya, dan sebagainya. Empiris adalah bersifat dapat ditangkap oleh pengalaman pancaindera.
  • 77. Logika scientitika dan psikologi Perlu juga ditunjuk bahwa logika scientifika berbeda dari psikologi. Hakikatnya logika berbeda dari psikologi. Logika mempersoalkan tentang aspek objektif dari proses intelektual, sedangkan psikologi tentang aspek subjektifnya. Adalah berguna juga untuk mengetahui psikologi, khususnya yang menyentuh hal-hal yang bertalian dengan proses berpikir, karena aspek psikologis de facto juga terdapat dengan aspek logis dalam pikiran kita, tetapi tidak mencampuradukkan keduanya begitu saja. Selain itu, psikologisme memandang logika sekadar suatu ilmu deskriptif. Kini psikologisme praktis tidak mempunyai pengikut. Frege dan Husserl (setelah kritik dari Frege) menghantam psikologisme habis-habisan. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 78. Di atas dengan jelas dipertahankan interpretasi normatif dari logika. Hukum-hukum yang dirumuskan adalah pedoman-pedoman. interpretasi normatif dan psikologis terdapat bentukbentuk yang merupakan usaha-usaha menjawab masalah. . Usaha- usaha tersebut adalah penjelasan priori dan penjelasan posteriori terhadap eksistensi hukum-hukum logika. Penjelasan a priori dapat terlihat pada, misalnya, pandangan Plato dan kaum rasionalis. Mereka berdalil bahwa hukum logika diketahui manusia melalui suaW pandangan rasional (rational insight). Hukum logika adalah hukum tentang realitas. Dan inilah yang disebut pandangan yang bersifat a priori sintetik tentang logika.
  • 79. Status epistemologis hukum-hukum, logika Menurut Boole dan sebagian pengikut paham konvensionalisme hukum logika , yakni doktrin yang berpendapat bahwa kebenaran a priori atau kebenaran proposisi-proposisi logika dapat dibuktikan menurut cara-cara murni logis, atau merupakan suatu konvensi kebahasaan, konvensi postul~sional, tidak mempunyai ciri mutlak. Menurut Kant, hukum-hukum logika adalah hukum berpikir yang menentukan syarat-syarat yang harus ada bagi terlaksananya pengalaman, empiri. Sedangkan menurut George Boole, mahaguru matematika di Queen's College, Cork, Inggris dalam karyanya An Investigation of the Laws of Thought (1854, hal. 459) dikatakan: hukum-hukum logika ditentukan oleh struktur psikologis manusia. Di sini dapat disebut eksponennya, yakni John Stuart Mill (1958), John Dewey (1920), Alfred Tarski, Willard V.O. Quine. Hukum logika adalah aturan evaluasi yang bersifat relatif yang selalu dapat ditinjau kembali. Berpikir mempunyai sifat terbuka. 2.6 Logika dan logistika UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 81. Terima kasih Semoga Anda belajar hal yang baru.
  • 82. Kelompok 4 Tokoh-Tokoh Filsafat • Aristoteles 2. Augustinus 3. George Berkeley UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 83. Kelompok 4 ANNISA RAHMA Q 1222200132 BAITY NUR FADILA 1222200147 REGINATA SAHARANY K 1222200157
  • 84. Tokoh-Tokoh Filsafat Tokoh Filsuf Kuno Tokoh Filsuf Pertengahan Tokoh Filsuf Modern Aristoteles George Berkeley Augustinus UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 86. Aristoteles Aristoteles lahir di sebuah kota kecil bernama Stagira pada tahun 384 SM. Kota ini merupakan bagian dari semenanjung Kalkidiki. Pengasuhan. Aristoteles belajar dari Plato selama 20 tahunn. Semasa hidupnya, ia menulis tentang filsafat dan ilmu lainnya yaitu fisika, politik, etika, biologi dan psikologi. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 87. Aristoteles membagi filsafat menjadi empat persoalan yaitu logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis. Pemikiran Aristoteles mengenai logika yang memanfaatkan metode deduktif dijadikan sebagai dasar dalam logika formal. Aristoteles juga meyakini bahwa keberadaan ilmu ditujukan untuk mendukung kehidupan manusia. Namun Aristoteles menolak beberapa pemikiran Plato dan memulai pemikiran filsafatnya sendiri. Aristoteles mendirikan sebuah pusat pendidikan dan penelitian bernama Lyceum. Melalui tempat ini, ia menyampaikan pemikiran-pemikirannya yang kemudian memengaruhi pemikiran dari para filsuf, teolog atau ilmuwan lain. Pemikiran Aristoteles terbagi menjadi 4 yaitu : • Pemikiran Filsafat • Pemikiran Sains • Pemikiran Humaniora • Pemikiran Ketuhanan UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 88. Aristoteles meyakini bahwa abstraksi menjadi pembentuk kategori yang dapat diterapkan ke objek pemikiran. Aristoteles menganggap bahwa pemikiran manusia melebihi tiga jenis abstraksi yang membentuk filsafat, yaitu fisika, matematika dan metafisika. Abstraksi fisika terbentuk melalui pengetahuan abstrak dan akal manusia. Filsafat pertama dalam pandangan Aristoteles dapat diartikan menjadi dua pengertian. Pertama yaitu sebagai ilmu yang menjadi asas pertama. Sedangkan yang kedua sebagai ilmu yang membahas keberadaan sebagai sebuah keberadaan beserta dengan ciri-ciri objek. Pemikiran Filsafat Abstraksi UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 89. Aristoteles menjadi perintis dalam kegiatan pengumpulan dan klasifikasi spesies biologi. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui tentang hukum alam dan keseimbangan alam. Ia berpendapat bahwa terdapat satu tujuan dari pergerakan benda-benda. Pemikiran Aristoteles mengenai gerak menghasilkan hubungan sebab-akibat yang mengarahkan kepada pemikiran mengenai penggerak pertama yang tidak bergerak. Arah pemikirannya mengarah kepada pengertian mengenai Tuhan. Pemikiran Sains Ilmu Alam UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Pemikiran sains terbagi menjadi 2 di antara lain : Menurut Aristoteles, retorika bukan sekadar perkataan yang bersifat omong kosong, melainkan tuturan yang efektif dan mengandung etika dalam menyampaikan kebenaran. Aristoteles mengemukakan bahwa retorika tidak dapat dijadikan sebagai bagian dari ilmu lain. Retorika
  • 90. Pemikiran Ketuhanan UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Aristoteles mengembangan jenis argumentasi yang disebut argumen pergerakan untuk menjelaskan keberadaan Tuhan. Dalam pandangan Aristoteles, Tuhan adalah penggerak yang tidak bergerak. Semua pergerakan yang terjadi di alam semesta disebabkan oleh Tuhan. Aristoteles memandang bahwa Tuhan hanya berperan menciptakan segala pergerakan di alam semesta, tetapi tidak mengurus lagi alam semesta beserta dengan ciptaan-Nya. Tuhan dalam pandangan Aristoteles tidak mengetahui hal-hal kecil yang terjadi di dalam alam semesta. Pandangan Aristoteles ini bertentangan dengan pandangan agama mengenai sifat ketuhanan.
  • 91. Karya Tulis Halaman pertama Etika Nikomakea dalam bahasa Yunani dan bahasa Latin. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 93. AUGUSTINUS Augustinus lahir di Tagaste, Aljazair, Afrika Utara, 13 November 354 M sebagai putra seorang ibu yang taat beragama yaitu Monika. Ayahnya bernama Patricius, Augustinus dididik dan dibesarkan secara Kristen kendatipun karena adat istiadat yang berlaku pada masa itu, ia tidak dibaptiskan ketika masih bayi. Augustinus memperoleh pendidikan dasar di Tagaste dan secara khusus mempelajari bahasa latin dan ilmu hitung. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 94. Augustinus membaca Hortensius karya Cicero yang berisi pujian dan pujaan terhadap filsafat, Augustinus (373 M) mulai tertarik pada filsafat, khususnya ajaran Manicheisme. Dari sinilah Augustinus kemudian menjadi pengikut Manicheisme11 yang setia. Setelah kurang lebih 4 tahun menjadi pengikut Manicheisme, Augustinus mulai merasakan bahwa sebenarnya karakter filsafat Manicheisme bersifat destruktif. Menurut pandangannya ajaran ini dapat merusak dan memusnahkan segala sesuatu tetapi tidak sanggup membangun apapun. Moralitas para pengikut Manicheisme ternyata juga lebih buruk dari dugaannya. Oleh sebab itu, ia mulai meninggalkan ajaran Manicheisme. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 95. PEMIKIRAN SEJARAH AUGUSTINUS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Augustinus merupakan orang pertama di Eropa yang merefleksikan hakikat sejarah dari sudut pandang teologis. Titik pusat yang menguasai segala-galanya di dalam sejarah adalah kedatangan messiah yang dapat memberi arti dan makna bagi setiap kejadian sejarah masa lampau dan akan datang. Pandangan ini dapat diketahui dari karya-karya yang telah dihasilkannya, di antaranya adalah De Civitate Dei dan Confessions. Sejarah menurut Augustinus merupakan epos perjuangan antara dua unsur yang saling bertentangan; yang baik dan yang buruk.
  • 96. PEMIKIRAN SEJARAH AUGUSTINUS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Gerak sejarah ditentukan oleh kehendak Tuhan. Hukum alam menjadi hukum Tuhan, kodrat alam menjadi kodrat Tuhan, Tuhan menentukan takdir, dan manusia menerima nasib sebagaimana yang telah ditentukan Tuhan. Oleh karenanya, gerak manusia bersifat pasif karena segala sesuatunya ditentukan oleh Tuhan. Augustinus juga menerangkan dalam kitabnya bahwa tujuan gerak sejarah ialah terwujudnya kehendak Tuhan dalam Civitas Dei atau Kerajaan Tuhan. Civitas Dei merupakan tempat manusia pilihan Tuhan yang menerima ajaran Tuhan. Bagi manusia yang menolak ajarannya akan ditampung didalam Civitas Diaboli (kerajaan setan) atau neraka.
  • 97. Filsafat Sejarah UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Sebelum menjadi seorang Kristiani, Augustinus adalah seorang filsuf Platonik yang memiliki minat besar di bidang sejarah. Di samping itu, ia juga telah belajar sejarah di sekolah yang juga melahirkan sejarawan Theopompus dan Ephorus. Selain itu, Augustinus juga mampu mengintegrasikan pemikiran-pemikiran filosofis dan pemikiran-pemikiran teologisnya. Sejarah universal yang dikemukakan Augustinus adalah sebuah produk yang dihasilkan lewat formulasi konsep-konsep teologis dan filosofis berdasarkan ajaran Alkitab.
  • 99. George Berkeley George Berkeley (12 Maret 1685 – 14 Januari 1753) adalah seorang filsuf Irlandia yang juga menjabat sebagai uskup di Gereja Anglikan. Bersama John Locke dan David Hume, ia tergolong sebagai filsuf empiris Inggris yang terkenal. Berkeley mengembangkan suatu pandangan tentang pengenalan visual tentang jarak dan ruang. Selain itu, ia juga mengembangkan sistem metafisik yang serupa dengan idealisme untuk melawan pandangan skeptisisme. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 100. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Ayah George Berkeley bernama William Berkeley dan seorang ibu bernama Elisabeth Southerne. Berkeley dibesarkan di istana Dysert, dekat Thomastown. George Berkeley adalah seorang filusuf Irlandia yang juga menjabat sebagai uskup di Gereja Anglikan. Berkeley mendalami matematika dan ia menulis bukudengan judul Arithmetica absque aljabar AUT Euclide demonstrata (aritmatika menunjukkan tanpa aljabar atau Euclid). Pada 1706 ia melaksanakan ujian beasiswa, kemudian dia menjadi mahasiswa termuda tingkat doktoral yang menerima beasiswa di Trinity College, Dublin pada 9 Juni 1707.
  • 101. Aliran Filsafat UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA George Barkeley adalah salah satu Filusuf penganut Empirisme. Empirisisme merupakan suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empririsisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisisme radikal berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat dilacak sampai kepada pengalaman inderawi dan apa yang tidak dapat dilacak bukan pengetahuan. Lebih lanjut lagi, aliran ini mengatakan bahwa pengalaman tidak lain akibat suatu objek yang merangsang alat-alat inderawi.
  • 102. Aliran Filsafat UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Aliran empirisisme memberikan tekanan pada empiris atau pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Pengalaman adalah keseluruhan totalitas pengamatan yang disimpan di dalam ingatan atau digabungkan dengan suatu pengharapan akan masa depan, sesuai dengan apa yang telah diamati pada masa lalu. Paham ini, empiris atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengalaman batiniah maupun lahiriah, akal bukan jadi sumber pengetahuan, tetapi akal mendapat tugas untuk mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman.
  • 103. Meskipun pemikirannya sangat dipengaruhi Locke, Berkeley menolak beberapa pandangan dasar Locke yaitu menolak adanya idea-idea abstrak yang di tarik dari objek-objek konkret. Contoh, idea kubus disimpulkan dari kubus konkret. Berkeley tidak percaya dengan adanya idea-idea di luar pikiran. Suatu objek ada berarti objek itu dapat dipersepsi oleh pikiran kita adalah omong kosong. Dia terkenal dengan ucapannya “Esse est parcipi” (being is being parceived) artinya, dunia material sama saja dengan dunia ide-idea. Pemikiran filsafat George Berkeley 1. Empirisme dan Idealisme UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 104. Sesungguhnya pemikiran berkeley terwarnai oleh Locke. Dengan kata lain Berkeley memiliki pangkalan pemikiran yang sama dengan Locke. Namun, kesimpulan Berkeley berbeda dengan Locke, yaitu lebih tajam, bahkam sering bertentangan dengan Locke. Locke membedakan antara idea dan pengalaman. Pengalaman dianggap sebagai suatu yang berasal dari objek, sedangkan idea adalah pengalaman yang dicerna oleh subjek. Sedangkan Berkeley berpendapat bahwa penglaman dan idea itu satu dan sama. Penglaman inderawi menurut Locke diartikan sebagai penalaman batiniah oleh Berkeley yang disebabakan langsung oleh Tuhan. Pemikiran filsafat George Berkeley UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 105. Semua ide adalah sensasi dan hasil karya intelek atas sensasi. Konsekwensi dari afirmasi ini adalah bahwa waktu, ruang dan gerak merupakan sensasi belaka. Meski mengakui eksistensi ide, Berkeley menolak ide abstrak (hasil abstraksi), ide umum (generale) merupakan ide partikular yang diambil dan digunakan untuk menunjukkan semua ide yang mirip. Meski demikian, ide umum (generale) tetap berciri dimaksudkan ideku, melainkan sesuatu yang berbeda sama sekali dari seluruh ide dan dalam mana ide berada, yakni dari mana semuanya dicerap: artinya benda itu sendiri, karena eksistensi dari satu ide konkrit, Pemikiran filsafat George Berkeley Epistomologi UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 106. Berkeley bermaksud menegaskan bahwa semua yang dicerap adalah sensasi dan sensasi yang diolah nalar menjadi ide. Obyek pengetahuan ialah ide yang partikular, singular, konkrit dan individual. “Maka eksistensi dari sesuatu adalah apa yang dapat dicerap: esse est percipi, karena mustahil ada (benda) memiliki eksistensi di luar nalar atau dari subyek pemikir yang mencerapnya”. Dasar argumentasinya adalah “karena mustahil bagiku melihat dan menyentuh sesuatu jika tidak merasakannya secara nyata, maka mustahil pula mengerti dalam pikiranku sesuatu atau sebuah obyek inderawi yang terbedakan dari pencerapan atau sensasinya”. Pemikiran filsafat George Berkeley UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 107. Nominalisme dan fenomenisme merupakan dua tema sentral dalam gnoseologi Berkeley. Maka logislah bila dia menolak gagasan Newton tentang ruang absolut dan waktu absolut. “Waktu absolut tidak pernah tercerap oleh penginderaan maupun terbukti oleh nalar”, demikian pula ruang absolut merupakan ilusi karena “mustahil membedakan atau mengukur gerak apapun bila tanpa bantuan obyek inderawi”. Dengan menolak waktu dan ruang absolut, Berkeley menyangkal pula konsep bobot dan daya. “Apa yang dinamakan dengan bobot adalah benda-benda yang bergerak di hadapan benda yang diam”. Daya atau kekuatan bukan pula sebab riil dari gerak. Siapa pernah melihat daya? Pemikiran filsafat George Berkeley Fisika UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 108. Yang dilihat adalah ide yang diolah dari sensasi yang diterima melalui organ pengindera dan membentuk pengalaman tentang suatu benda tercerap. Ide merupakan kwalitas inderawi yang disimbolkan dalam nama. Karena itu, eksistensi dari segala sesuatu mesti tunduk pada kemampuan untuk dapat dicerap, sehingga apapun yang dikatakan tanpa berbasis pengalaman atau tercerapi merupakan kata tanpa makna atau sekedar ilusi dan realitas rekaan. Pemikiran filsafat George Berkeley Fisika UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 109. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Karya George Berkeley Tiga Dialog antara Hylas dan Philonous adalah buku yang ditulis oleh George Berkeley pada 1713. Tiga konsep penting yang dibahas dalam Dialog Tiga adalah relativitas persepsi, argumen conceivability/master (master "argumen" diciptakan oleh André Gallois), dan phenomenalism Berkeley. Relativitas persepsi berpendapat bahwa objek yang sama dapat muncul memiliki karakteristik yang berbeda (misalnya bentuk) tergantung pada perspektif pengamat. Karena fitur Tujuan dari objek tidak dapat berubah tanpa perubahan melekat dalam obyek itu sendiri, bentuk tidak harus menjadi fitur objektif.
  • 111. Annisa Rahma Q 1222200132 The team UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Baity Nur Fadila Reginata Saharany K 1222200147 1222200157
  • 112. Manusia Manusia disebut juga insan.Dalam bahasa arab, berasal dari kata nasiya yang berarti lupa dan jika di lihat dari kata dasar dari al-uns yang berarti jinak. Manusia adalah subyek pendidikan, yang sekaligus pula sebagai objek pendidikan. Proses pendidikan merupakan suatu interakasi antara manusia dengan manusia, dengan lingkungan alamiahnya, dan sosialnya. Itu semua sangat ditentukan oleh aspek manusianya. Oleh karena itu, pembicaraan tentang manusia, siapa manusia, darimana asal manusia, untuk apa manusia hidup dan bagaimana fungsi manusia dalam hidup ini, serta mau kemana manusia, merupakan suatu pembahasan yang sangat mendasar didalam filsafat pendidikan.
  • 113. PENGERTIAN MANUSIA Manusia diartikan sebagai makhluk alamiah yaitu karena manusia tidak bisa lepas dari alam. Manusia membutuhkan alam untuk hidup.Sebagai contoh, kita memerlukan oksigen yang berasal dari alam untuk bernafas. Manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain. Melalui hidup dengan sesamanyalah manusia akan dapat mengukuhkan eksistensinya. Sehubungan dengan ini Aristoteles menyebut manusia sebagai makhluk social atau makhluk bermasyarakat (Ernst Cassirer, 1987).
  • 114. Sudut Pandang Antropologi Dalam bahasa filsafat dinyatakan self-existence adalah sumber pengertian manusia akan segala sesuatu. Self- existence ini mencakup pengertian yang amat luas, terutama meliputi: kesadaran adanya diri diantara semua relita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisasi. Manusia sabagai individu memiliki hak asasi sebagai kodrat alami atau sebagi anugrah Tuhan kepadanya.Hak asasi manusia sebagai pribadi itu terutama hak hidup, hak kemerdekaan dan hak milik. Manusia Sebagai Makhluk Individu (Individual Being)
  • 115. Sudut Pandang Antropologi Telah kita ketahui bersama bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian, itu sebabnya manusia juga dikenal dengan istilah makhluk sosial. Keberadaanya tergantung oleh manusia lain. Esensi manusia sebagai makhluk sosial ialah adanya kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya dalam kehidupan bersama dan bagaimana tanggung jawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan itu.Adanya kesadaran interdependensi dan saling membutuhkan serta dorongan-dorongan untuk mengabdi sesamanya adalah asas sosialitas itu. Manusia Sebagai Makhluk Sosial (Sosial Being)
  • 116. Sudut Pandang Antropologi Asas pandangan bahwa manusia sebagai makhluk susila bersumber pada kepercayaan bahwa budi nurani manusia secara apriori adalah sadar nilai dan pengabdi norma-norma.Kesadaran susila (sense of morality) tak dapat dipisahkan dengan realitas sosial, sebab, justru adanya nilai-nilai, efektivitas nilai-nilai, berfungsinya nilai-nilai hanyalah di dalam kehidupan sosial.Artinya, kesusilaan atau moralitas adalah fungsi sosial Manusia Sebagai Makhluk Susila (Moral Being)
  • 117. Hakekat Manusia dalam Pandangan Filsafat MANUSIA ADALAH yaitu makhluk yang pandai bekerjasama, bergaul dengan orang lain dan mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, artinya makhluk yang tunduk pada prinsip- prinsip ekonomi dan bersifat ekonomis, yaitu makhluk yang beragama. Dr. M. J. Langeveld seorang tokoh pendidikan bangsa Belanda, memandang manusia sebagai Animal Educadum dan Animal Educable, yaitu manusia adalah makhluk yang harus dididik dan dapat dididik. Oleh karena itu, unsur rohaniah merupakan syarat mutlak terlaksananya program-program pendidikan. HOMO ECONOMICUS HOMO LAQUEN ZOON POLITICON MANUSIA ADALAH MANUSIA ADALAH
  • 118. ALIRAN SERBA ZAT (FAHAM MATERIALISME) ALIRAN SERBA RUH Masalah Rohani dan Jasmani Aliran serba zat ini mengatakan yang sungguh- sunguh ada itu adalah zat atau materi, alam ini adalah zat atau materi dan manusia adalah unsur dari alam, maka dari itu manusia adalah zat atau materi. Manusia ialah apa yang nampak sebagai wujudnya, terdiri atas zat (darah, daging, tulang). Dalam buku lain, aliran ini diberi namaAliran Idealisme. Aliran ini berpendapat bahwa segala hakikat sesuatu yang ada di dunia ini adalah ruh, juga hakekat manusia adalah ruh.Ruh disini bisa diartikan juga sebagai jiwa, mental, juga rasio/akal.Karena itu, jasmani atau tubuh (materi, zat) merupakan alat jiwa untuk melaksanakan tujuan, keinginan dan dorongan jiwa (rohani, spirit, ratio) manusia.
  • 119. ALIRAN EKSISTENSIALISME Masalah Rohani dan Jasmani Aliran filsafat modern berpikir tentang hakekat manusia merupakan eksistensi atau perwujudan sesungguhnya dari manusia. Jadi intinya hakikat manusia itu yaitu apa yang menguasai manusia secara menyeluruh. Disini manusia dipandang dari serba zat, serba ruh atau dualisme dari kedua aliran itu, tetapi memandangnya dari segi eksistensi manusia itu sendiri di dunia.
  • 120. ALIRAN DUALISME Masalah Rohani dan Jasmani Aliran ini menganggap bahwa manusia itu pada hakekatnya terdiri dari dua substansi, yaitu jasmani dan rohani. Aliran ini melihat realita semesta sebagai sintesa kedua kategori animate dan inanimate, makhluk hidup dan benda mati. Misalnya ada persoalan: dimana letaknya mind (jiwa, rasio) dalam pribadi manusia. Mungkin jawaban umum akan menyatakan bahwa ratio itu terletak pada otak. Akan tetapi akan timbul problem, bagaiman mungkin suatu immaterial entity (sesuatu yang non-meterial) yang tiada membutuhkan ruang, dapat ditempatkan pada suatu materi (tubuh jasmani) yang berada pada ruang wadah tertentu.
  • 121. Hubungan Hakekat Manusia dan Filsafat Pendidikan Pemikiran tentang hakikat manusia sejak zaman dahulu kala sampai zaman modern sekarang ini juga belum berakhir dan tidak akan pernah berakhir. Hakekat manusia sesungguhnya didasari oleh beberapa ilmu yang melatarbelakangi hubungan manusia dan filsafat pendidikan.Salah satunya adalah ilmu yang mempelajari tentang hakekat manusia disebut antropologi filsafat.Filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakekat manusia sebagai keseluruhan atau manusia seutuhnya.Pengetahuan filosofis manusia pada dasarnya adalah refleksi manusia tentang dirinya sendiri.
  • 122. Hubungan Hakekat Manusia dan Filsafat Pendidikan Filsafat bukan semata-mata permainan alam pikiran yang hanya untuk memenuhi hasrat keingintahuan manusia, tetapi filsafat mempunyai fungsi dalam kehidupan manusia. Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan filsafat, yaitu bahwa : • filsafat membantu manusia dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam kehidupannya. • filsafat sedikit banyaknya dapat mengurangi kesalahpahaman dan konflik dalam hidup. • untuk dasar menghadapi banyak kesimpangsiuran banyak hal dalam dunia yang selalu berubah.
  • 123. Hubungan Hakekat Manusia dan Filsafat Pendidikan Filsafat bukan semata-mata permainan alam pikiran yang hanya untuk memenuhi hasrat keingintahuan manusia, tetapi filsafat mempunyai fungsi dalam kehidupan manusia. Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan filsafat, yaitubahwa : • filsafat membantu manusia dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam kehidupannya. • filsafat sedikit banyaknya dapat mengurangi kesalahpahaman dan konflik dalam hidup. • untuk dasar menghadapi banyak kesimpangsiuran banyak hal dalam dunia yang selalu berubah.
  • 124. Hubungan Hakekat Manusia dan Filsafat Pendidikan Dengan demikian terdapat hubungan antara filsafat dan pendidikan.Filsafat dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu carapendekatan yang digunakan oleh para pakar pendidikan dalam memecahkanproblematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikannya selainmenggunakan metode-metode ilmiah lainnya. Filsafat juga berfungsi mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalampraktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang jugaberkembang dalam masyarakat.Merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakathidup dengan pandangan dan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbedaantara satu dengan yang lainnya. Dan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
  • 128. ⚬MENGAPA BERFILSAFAT ⚬MENGUKUR BERPIKIR FILSAFAT ⚬DAYA TARIK FILSAFAT ⚬FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI ⚬MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN FILSAFAT ⚬LINGKUP FILSAFAT ⚬CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
  • 129. Para filsuf dan ahli filsafat • Plato (428-328SM) berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yangmencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli. • Menurut Aristoteles (384-322SM), filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yangmeliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu – ilmu meta fisika,logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat keindahan). • Menurut Notonagoro, Guru Besar UGM, filsafat menelaah hal-hal yangmenjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam, yang tetap, dan yang tidak berubah yang disebut hakikat.
  • 130. Para filsuf dan ahli filsafat • Immanuel Kant (1742-1804), filsafat adalah ilmu atau pengetahuan yangmenjadi pangkal dari semua pengetahuan yang di dalamnya tercakup masalah epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui. • Menurut René Descartes (1596-1650), filsafat adalah kumpulan dari semua pengetahuan di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi objek studi; D. Immanuel Kant (1742-1804), filsafat adalah ilmu atau pengetahuan yang menjadi dasar dari segala pengetahuan termasuk pertanyaanepistemologis (filsafat pengetahuan) menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat kita ketahui.
  • 131. Ruang Lingkup Filsafat Ilm Filsafat sebagai ilmu yang mengadakan tinjauan dan mempelajari obyeknya dari sudut hakekat, selalu berhadapan dengan beberapa problemutama. Problem utama filsafat tersebut menurut Bernadib Realita ialah mengenai kenyataan, yang selanjutnya menjurus kepada masalah kebenaran. Kebenaran akan timbul bila orang telah dapat menarik kesimpulan, bahwa pengetahuan yang dimiliki telah nyata. Realita atau kenyataan dipelajari oleh metafisika.
  • 132. • Ontologi meliputi: apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran, dan kenyataan inheren dengan pengetahuan ilmiah. • Epistemologi meliputi: sumber, sarana, dan tata cara menggunakan sarana tersebut untuk landasan ontologis akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan dipilih. • Aksiologi meliputi: nilai-nilai yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpaidalam kehidupan manusia yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, simbolik, ataupun kawasan fisik material. Nilai-nilai yang ditunjukkan oleh aksiologi tersebut merupakan suatu conditiosinequanon.
  • 133. Pengertian Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari tingkah laku manusia atau golongan masyarakat dalam usahanya memenuhi kebutuhan yang relatif tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas adanya. Dengan pendefinisian diatas, manusia hidup dalam suatu kelompok . sistem ekonomi sebagai tatalaksana penyelenggaraan kebutuhan hidup masyarakat, mangandung tiga faktor; 1. Pemilikan alat produksi; yaitu siapa pemilik alat produksi, milik tuan budak, milik kaum feodal, milik kaum kapitalis, atau milik negara. 2. Bagaimana Produksi dilakukan dan digunakan untuk apa 3. Kepada siapa produk tersebut dialokasikan
  • 134. Pengertian Ilmu Ekonomi Dari ketiga faktor diats, maka yang paling menentukan ialah pemilikan alat produksi. Faktor pertukaran dan distribusi hasil produksi akan tunduk pada faktor pemilikan alat produksi. Dalam masyarakat komunal primitif alat produksi menjadi milik bersama maka berlangsunglah sistem ekonomi kolektif, dalam masyarakat pemilikan budak, maka alat produksi milik tuan budak, maka berlangsung sistem ekonomi pemilkan tuan budak, dan dalam masyarakat feodalisme, alat produksi menjadi milik kaum feodal, maka berlangsulah sistem ekonomi feodal. Begitu juga dalam masyarakat kapitalis alat produksi menjadi milik kapitalis maka berlangsulah sistem ekonomi kapitalis dan dalam masyarakat sosialis alat produksi menjadi milik negara, maka berlangsunglah sistem ekonomi sosialisme.
  • 135. Refleksi filsafat dalam ilmu ekonomi mungkin telah berkembang seiringdengan perjalanan sejarah hidup manusia seperti yang diungkapkan oleh KarlMarx bahwa pangkal dari semua kegiatan manusia adalah hubungan produksi.Akan tetapi pembahasan ini baru mengemuka sejak aktivitas ekonomi menjadi objek kajian tersendiri di abad ke-18. Pada masa- masa awal, ilmu ekonomi dipandang sebagai bagian tak terpisahkan dari moral science, sehingga pembahasan filosofisnya pun ditinjau dari perspektif filsafat moral.
  • 136. Filsafat ekonomi mencakup pembahasan aspek konseptual, metodologis, dan etika yang relevan dengan disiplin ilmu ekonomi. Penekanan pada aspek metodologis dan epistemologis termasuk metode, konsep dan teori yang dirumuskan oleh para ekonom untuk sampai pada disebut "ilmu" proses ekonomi. Filsafat ekonomi juga terlampir dengan bagaimana nilai-nilai etis menjadi bagian dari argumen dalam ekonomi seperti kesejahteraan, ekuitas, dan pertukaran antara pilihan yang tersedia. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah aspek filosofis ilmu ekonomi menghasilkan pengetahuan empiris yang menjadi landasan teori ilmu ekonomi sehingga filsafat ekonomi dapat dikatakan sebagai bagian pokok ilmu ekonomi dari filsafat ilmu. Diskusi tentang masalah ini telah berlangsung lama dan menimbulkan banyak perdebatan di kalangan ekonom dan filsuf hingga saat ini.
  • 137. Filsafat ilmu sangat berperan bagi ilmu ekonomi dengan 3 landasan pokoknya, yaitu : a. Ontologi meliputi: apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran, dankenyataan inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana yang ada sebagaimanamanifestasi kebenaran yang kita cari. b. Epistemologi meliputi: sumber, sarana, dan tata cara menggunakan saranatersebut untuk landasan ontologis akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan dipilih. c. Aksiologi meliputi: nilai-nilai yang bersifat normatif dalam pemberianmakna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalamkehidupan manusia yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasansosial, simbolik, ataupun kawasan fisik material. Nilai-nilai yang ditunjukkan oleh aksiologi tersebut merupakan suatu conditiosine quanon.
  • 138. Dalam menciptakan penemuan-penemuan baru, baik ekonomi secara teoritis maupun ekonomi terapan. Temuan-temuan ilmiah dibidang manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia danmanajemen keuangan telah mampu membawa dampak terhadap modernisasisystem industry dan perdagangan dunia.Kemajuan teknologi abad ini merupakan hasil dari aktivitas intelektualmanusia yang sudah maju, baik dalam system amupun metodenya. Adanya perubahan teknologi ini juga berakibat langsung terhadap perkembangan drastissystem ilmu dan teknologi. Perkembangan tersebut mengahsilkan revolusiilmiah dan revolusi teknologi yang bergerak dalam perubahan kualitatif yang mendasar.
  • 139. Kemajuan drastis bersifat mendasar ini merupakan prestasi-prestasi ilmiah modern, yang terungkap dala teknologi dan juga dalam proses produksi barang-barang material, maka ini berarti tingkat peradaban manusia sudah semakin tinggi Save M. Dagun (1992) mengemukakan bahwa gambaran masyarakat ekonomi masa depan berdasarkan prinsip-prinsip industrialism dibedakan menjadi 3 yaitu: • Masyarakat pra-industri Ketika perkembangan industri tercermin dalam produk nasional bruto negara, masih rendah. • Masyarakat Zaman Industri Masyarakat Zaman Industri ditandai dengan perkembangan industri dan penggunaan mesin. • Masyarakat industri sampah. Masyarakat pasca-industri ditandai dengan pengurangan besar-besaran jam kerja, pertumbuhan penduduk nol, dan reorientasi ekonomi dan budaya untuk meningkatkan kualitas hidup, serta pengembangan penelitian tentang mekanisme umpan balik dan sistem komunikasi, dan penemuan . mesin berteknologi tinggi (cyber).
  • 140. Konsep sosial ekonomi lahir dengan tujuan mempelajari arus yang mendasari masalah ekonomi dan sosial masyarakat. Permasalahan yang muncul saat ini merupakan permasalahan sosio-ekologis yang ada di setiap negara, dimana setiap negara harus menciptakan kondisi yang kondusif bagi hubungan internasional yang baik untuk menciptakan dunia yang lebih maju berdasarkan rasa cinta damai.
  • 141. Persoalan-persoalan ekonomi yang timbul berkisar pada aspek aksiologidan filsafat ilmu. Banyaknya permasalahn yang berkaitan dengan aspekaksiologi dalam perkembangan ilmu ekonomi dan tanggungjawab para ahliIndonesia, antara lain : a.Maslaah pengangguran b. Masalah tanggung jawab social perusahaan c.Masalah peningkatan mutu kehidupan d.Masalah peningkatan taraf hidup e.Masalah pelestarian lingkungan hidup f.Masalah perkembangan teknologi g.Masalah pengangguran tenaga kerja
  • 142.
  • 145. Imu pengetahuan dapat menuntun manusia dari peradaban yang masih primitif menuju ke peradaban yang lebih modern seperti saat ini. Hal ini dibuktikan bahwa pada zaman dahulu manusia belum mampu membedakan antara ilmu dengan pengetahuan,dimana pada zaman itu, apa yang diketahui oleh manusia dianggap bahwa itu adalah sebuah ilmu, atau dengan kata lain manusia saat itu tidak mampu membedakan antara pengetahuan dengan ilmu, semuanya menyatu dalam kesatuan yang batas- batasnya kabur dan mengambang.
  • 146. Pohon pengetahuan mulai dibeda-bedakan paling tidak berdasarkan apa yang diketahui, bagaimana cara mengetahui dan untuk apa pengetahuan itu dipergunakan (Suriasumantri, 2002). Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, banyak aliran-aliran filsafat yang bermunculan, salah satunya adalah aliran rasionalisme,dimana aliran ini mendasarkan pengembangan pengetahuan pada aspek pemikiranyang bersifatmateril atau yang rasional dalam arti bahwa obyek dapat dilihat dandapatdibuktikan secara empiris dan yang dibatasi oleh akal. Dimana paratokohrasionalisme ini adalah Auguste Comte, dan lain-lain. Kondisi diatas, mengalami perubahan secara fundamental pada saat pertengahan abad ke 17 dengan muncul dan berkembangnya abad penalaran (theage of reason, dengan berkembangnya abad penalaran maka konsep dasar berubah dari kesamaan kepada perbedaan. Mulailah terdapat pembedaan jelas antara berbagai pengetahuan, yang mengakibatkan timbulnya spesialisasi pekerjaan dan konsekuensinya mengubah struktur kemasyarakatan.
  • 147. • Plato (428 -348 S ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada. Untuk memahami arti dari filosofi akuntansi, baiknya dulu kita mendefinisikan arti kata dari filosofi dan akuntansi. Dibawah ini beberapa pengertian filosofi dari para ahli : • Aristoteles (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidikisebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umumsekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafatdengan ilmu. • Cicero (106 – 43 SM ): filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( themother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (senikehidupan )
  • 148. • Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre(ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmumembicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakanseluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruhkenyataan. Untuk memahami arti dari filosofi akuntansi, baiknya dulu kita mendefinisikan arti kata dari filosofi dan akuntansi. Dibawah ini beberapa pengertian filosofi dari para ahli : • Paul Nartorp (1854 – 1924 ) : filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasarhendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukandasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
  • 149. Dari pengertian yang disampaikan oleh ahli, disimpulkan bahwa filosofi adalah studi mengenai kebijaksanaan, dasar-dasar pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan merancang pandanganmengenai suatu kehidupan. Filosofi memberi pandangan dan menyatakan secaratidak langsung mengenai sistem kenyakinan dan kepercayaan. Setiap filosofiindividu akan dikembangkan dan akan mempengaruhi perilaku dan sikap individu tersebut. Seseorang akan mengembangkan filosofinya melalui belajar darihubungan interpersona, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan, budaya dan lingkungannya.
  • 150. Siswornihardjo (1996) Hal yang di telaah atau yang menjadi isi dari ilmuakuntansi sebagai salah satu aspek ontology dalam ilmu akuntansi adalah prinsip akuntansi yang dikembangkan oleh asumsi dasar bagi proses akuntansi, prinsip akuntansi yang di jadikan standar universal, unsure dasar persamaan akuntansidalam suatu laporan keuangan, dan jenis jenis laporan keuangan yang umum. Widodo (2003) menyatakan bahwa menghitung besarnya jumlah ekuitas pemilik, yaitu total asset dikurang total kewajiban. Peningkatan ekuitas pemilik merupakan akibat dari investasi pemilik dan hasil penjualan/pendapatan perusahaannya
  • 151. Ontology, mengungkapkan ciri-ciri segala yang ada, baik ciri-ciri yang universal maupun yang khas. Jadi landasan ontologi suatu pengetahuan yang diteliti mengacu kepada apa yang dilakukan penelaahannya. Dengan kata lain apa yang hendak diketahui melalui penelaahan. Hubungan dengan realitas yang diteliti, pada sisi sosial worild dan strukturnya dapat dipandang memiliki kebenaran secara empiris dan konkrit di luar dan terpisah dengan individu yang ingin mempelajarinya. Pada sisi lain, kebenaran suatu relaitas merupakan produk dari kesadaran individu - social world yang terdiri dari konsep dan label-label yang diciptakan oleh manusia untuk memahami realitas.
  • 152. Rakhmat (1985) Dalam aspek epistemology ilmu akuntasi menggunakan berbagai matode sesuai kebutuhannya. Contohnya matode induktif digunakan pada saat pengambilan keputusan dengan melihat laporan tersebut, pihak berwenang akan menyimpulkan langkah apa yang akan di ambil. Matode positivism digunakan ketika akan membuat sebuah laporan keuangan harusmenggunakan data yang ada atau yang te;ah di ketahui degas bukti yang akurat berupa nota, dll.
  • 153. Mengonfirmasi realitas. Namun demikian mereka (peneliti) juga memiliki misi bagaimana melakukan perubahan melalui riset. Oleh karena itu juga dapat dikatakan memiliki paradigma Radical Humanism, karena satu sisi mengeksplorasi sisi-sisi subyektivisme jaga memiliki misi perubahan, oleh karena itu secara metodologi ada masuk dalam paradigma Radical Humanism.
  • 154. Akuntansi secara harafiah yaitu berasal dari bahasa inggris (accounting) artinya laporan. Jadi ilmu akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang laporan keuangan. Akuntansi adalah suatu system informasi yang mengidentifikasi (memilih aktivitas ekonomi yang relevan bagi organisasi tertentu), mencatat (pembuatan jurnal peristiwa secara sistematis dan kronologis),dan mengomunikasikan (menyampaikan keadaan keuangan perusahaan tersebut berupa laporan laporan keuangan akuntansi yang berstandarisasi) peristiwaekonomi (pembayaran atau penerimaan yang mempengaruhi langsung pada kas)dari suatu organisasi kepada pengguna yang berkepentingan.
  • 155. Transaksi adalah peristiwa ekonomi dari suatu perusahaan yang catat dalamsebuah pembukuan. Transaksi akuntansi meliputi transaksi eksternal (terjadiantara perusahaan dan pihak pihak di luar perusahaan) dan transaksi internal(terjadi hanya didalam perusahaan tersebut). Asal Mula Akuntansi; Akuntansimerupakan hasil karya Luca Pacioli (ahli matematika italia pada jamanRenaisans). Dalam bukunya berjudul Summa de Arithmetica, Geometria,Proportioneet Proportionalite; tahun 1494, berisi tentang system yang dapatdigunakan untuk memastikan bahwa informasi akuntansi telah dicatat secaraefisien dan akurat (Widodo. 2003).
  • 156. Akuntansi biasa disebut dengan bahasa dunia usaha (the language of bussiness). Dari segi bahasa berasal dari to account yang berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan sehingga menjadi accounting.Istilah account diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi perkiraan ataurekening. Akuntansi (Accounting, Accountancy) yaitu pencatatan, pelaporan-darikegiatan-dan perakunan. Account adalah laporan/ perkiraan (Dari Kamus Inggris-Indonesia John).
  • 157. Jika ditinjau dari sejarahnya menurut Luca Pacioli (1445 - 1517) akuntansidi definisikan sebagai seni yang berdasarkan pada logika matematik yang sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double – entry bookkeeping) yang sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495. Luca Paciolidikenal juga sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan’ di venice dalam bukunya yang berjudulSumma de Arithmetica, Geometria, Proportione et Proportionalite. Buku berbahasa inggris pertama yang dipublikasikan di London oleh Goerge atau Gough pada tahun 1543.
  • 158. Persamaan akuntansi yang dipaparkan tadi dapat mengajarkan banyak hal dikehidupan ini. • Dalam penghitungan laporan keuangan jumlah antara debet dan kredit itu harus sama, dengan begitu, “kita dalam menjalani hidup ituharus seimbang”. • Akuntansi menuntut ketelitian, keuletan dan bekerja keras dalam pembuatan laporan keuangan. • Akuntansi adalah alat pertanggungjawaban. Hal tersebut mengajarkan untuk hidup dengan penuh tanggung jawab
  • 159. Ilmu akuntansi merupakan pengabungan antara rasionalisme danempirisme karena akuntansi merupakan ilmu yang menggunakan pemikiran untukmenganalisis data transaksi akuntansi dalam membuatan laporan keuangandimana data transaksi akuntansi merupakan hal yang kongkrit dapat di responoleh panca indera manusia.
  • 160. Ilmu akuntansi digunakan sesuai dengan keperluan dalam suatu profesi tertentu sebagai aspek dalam aksiologi atau bagaimana ilmu akuntansi tersebut digunakan. Dalam aspek epistemologi ilmu akuntansi menjabarkan bagaimana langkah langkah atau proses dalam pembuatan suatu laporan keuangan dan bagaimana suatu transaksi saling mempengaruhi dalam suatu laporan keuangan.Dalam aspek ontologi, ilmu akuntansi menjelaskan apa isi atau hal yang di telaahdalam ilmu akuntanSi tersebut.
  • 161.
  • 164. Pancasila sebagai ideologi menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara. Sejarah indonesia menunjukan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan yang layak dan lebih baik, untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
  • 165. SECARA SISTEMATIS Secara etimologis istilah “pancasila” berasal dari sansekerta dari India (bahasa kata brahmana) adapun bhasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “pancasila” memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu • “panca” artinya “lima” • “syila” vokal i pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar” • “syila” vokal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau senonoh”
  • 166. SECARA HISTORIS Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman Widyodiningrat, Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk pembuka UUD 1945 dimana didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.
  • 167. SECARA TERTIMOLOGI Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara Republik Indonesia. Untuk melengkai alat-alat perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka, maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera megadakan sidang. Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1 Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.
  • 168. SECARA TERTIMOLOGI Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum rumusan Pancasilla sebagai berikut : • Ketuhanan Yang Maha Esa • Kemanusiaan yang adildan beradab • Persatuan Indonesia • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia
  • 169. Filsafat pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding fathers Indonesia, yang di tuangkan dalam suatu system (Abdul Gani 1998).
  • 170. Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah hasil berfikir atau pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang benar, adil, bijaksana dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia. Filsafat pancasila kemudian dikembangkan oleh Soekarno sejak 1955 sampai kekuasaannya berakhir pada 1965. Pada saat itu Soekarno selalu menyatakan bahwa pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia, serta merupakan akulturasi budaya India (hindu-buddha), Barat (Kristen), Arab (Islam).
  • 171. Ditinjau dari segi obyektifnya, filsafat meliputi hal-hal yang ada atau dianggap dan diyakini ada,seperti manusia, dunia, Tuhan dan seterusnya. Ruang lingkup obyek filsafat : a. Obyek material b. Obyek formal Lebih jauh E.C. Ewing dalam bukunya Fundamental Questions of Philosophy (1962) menyatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan pokok filsafat (secara tersirat menunjukan objek filsafat) ialah : Truth (kebenaran), Matter (materi), Mind (pikiran), The Relation of matter and mind (hubungan antara materi dan pikiran), Space and Time (ruang dan waktu), Cause (sebab-sebab), Freedom (kebebasan), Monism versus Pluralism (serba tunggal lawan serba jamak), dan God (Tuhan).
  • 172. Manusia sebagai pendukung pokok sila–sila pancasil secara ontologis memiliki hal–hal yg mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa jasmani dan rohani, sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, serta keddukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan yang maha esa. Oleh karena kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan inilah maka secara hierarkis sila pertama ketuhanan yg maha esa mendasari dan menjiwai keempat sila – sila pancasila yg lainnya (Notonagoro, 1975:53).
  • 173. kemanusiaan yg adil dan beradab, negara adalah lembaga kemanusiaan, yg diadakan oleh manusia (Notonagoro, 1975:55) Persatuan indonesia. Persatuan adalah sebagai akibat adanya manusia sebagai makhluk tuhan yg maha esa,adapun hasil persatuan adalah rakyat sehingga rakyat adalah merupakan unsur pokok negara. Tuhan adalah sebagai asal mula segala sesuatu, tuhan adalah mutlak, sempurna dan kuasa, tidak berubah, tidak terbatas pula sebagai pengatur tata tertib alam (Notonagoro, 1975:78)
  • 174. Maka pokok sila keempat ialah kerakyatan yaitu kesesuaiannya dengan hakikat rakyat. Dengan demikian logikanya keadilan sosial didasari dan dijiwai oleh sila kedua yaitu kemanusiaan yg adil dan beradab (Notonagoro, 1975:140,141).
  • 175. Sebagai suatu ideologi maka pancasila memiliki tiga unsur pokok agar dapat menarik loyalitas dan pendukungnya yaitu : 1.Logos yaitu rasionalitas atau penalarannya 2.Pathos yaitu penghayatannya 3.Ethos yaitu kesusilaannya (wibisono, 1996:3) Dasar epistemologis pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Pancasila sebagai suatu ideologi bersumber pada nilai – nilai dasarnya yaitu filsafat pancasilaa (Soeryanto, 1991:51). Terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistemologi yaitu: pertama tentang sumber pengethuan manusia, kedua tentang teori kebenaran pengetahuan manusia, ketiga tentang watak pengetahuan manusia (titus, 1984:20). Adapun potensi atau daya untuk meresapkan pengetahuan atau dengan lain perkataan transformasi pengetahuan terdapat tingkatan sebagai berikut : demonstrasi, imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi, inspirasi.
  • 176. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.Suriasumantri mengartika aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial dan agama. sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh setiap insan.
  • 177. Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang siasia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang tidak benar.
  • 178. Kata ‘hakikat’ dapat didefinisikan sebagai suatu inti yang terdalam dari segala sesuatu yang terdiri dari sejumlah unsur tertentu yang mewujudkan sesuatu tersebut, sehingga terpisah dengan sesuatu lain dan bersifat mutlak. Contohnya pada hakikat air yang tersusun atas dua unsur mutlak, yaitu hidrogen dan oksigen. Kebersatuan kedua unsur tersebut bersifat mutlak untuk membentuk air. Artinya kedua unsur tersebut secara Bersama-sama menyusun air sehingga terpisah dari benda yang lainnya, misalnya dengan batu,kayu, dan lain sebagainya.
  • 179. Hakikat Abstrak yang disebut sebagai hakikat jenis atau hakikat umum yang mengandungunsur-unsur yang sama, tetap dan tidak berubah. Hakikat abstrak sila-sila Pancasila menunjuk pada kata: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kata-kata tersebut merupakan kata-kata yang dibubuhi awalan dan akhiran ke dan an ( sila I,II,IV, dan V) sedangkan yang satunya per dan an (sila ke III). Awalan dan akhiran ini memiliki kesamaan dalam maksudnya yang pokok, ialah membuat abstrak daripada kata dasarnya
  • 180. Hakikat Pribadi sebagai hakikat yang memiliki sifat khusus. Hakikat pribadi Pancasila menunjuk pada ciri-ciri khusus sila-sila Pancasila yang ada pada bangsa Indonesia, yaitu adat istiadat, nilai-nilai agama, nilai-nilai kebudayaan, sifat dan karakter yang melekat pada bangsa indonesia sehingga membedakan bangsa indonesia dengan bangsa yang lainnya.
  • 181. Hakikat Kongkrit yang bersifat nyata sebagaimana dalam kenyataannya. Hakikat kongkrit Pancasila terletak pada fungsi Pancasila sebagai dasar filsafat negara. Dalam realisasinya, pancasila adalah pedoman praktis, yaitu dalam wujud pelaksanaan praktis dalam kehidupan negara, bangsa dan negara Indonesia yang sesuai dengan kenyataan sehari hari, tempat, keadaan dan waktu. Sehingga pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bersifat dinamis, antisipatif, dan sesuai dengan perkembangan waktu, keadaan, serta perubahan zaman.
  • 183. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Annisa Rahma Q 1222200132 Kelompok 4 Baity Nur Fadila 1222200147 Reginata Saharany K 1222200157
  • 184. PEMBAHASAN RT Metodologi memiliki perbedaanmakna dengan metode.Berkenaan dengan ini Prasetya (2010) mengemukakan bahwa metodologi merupakan ilmu yang membicarakan tentangmetode-metode. Unsur-unsur metodologi sebagaimana dikemukakan Baker dan Ahmad (1990) yaitu interpretasi (menafsirkan), induksi dan deduksi, koherensi intern, holistis, kesinambungan historis, idealisasi, komperasi, heuristika, analogi dan deskripsi. Sebaliknya metode merupakan cara bertindak menurut aturan tertentu. Filsafat dalam Metodologi Penelitian
  • 185. Filsafat sebagai Pengertian Refleksif • Ilmu pengetahuan merupakan eksplisitasi tentang realitas yang dihadapi manusia. Filsafat merupakan kegiatan refleksif. Filsafat juga bisa dikatakan akal budi, tetapi lebih berupa perenungan yang direfleksikan pada prinsipnya mengenai apa saja, tanpa terbatas pada bidang atau tema tertentu. Tujuan kegiatan refleksif ini yaitu untuk memperoleh kebenaran yang mendasar dan menemukan makna. KELOMPOK 4 Filsafat sebagai Ilmu • Ilmu filsafat merupakan ilmu yang bersifat personal.Tujuan pendalaman dala ilmu filsafat adalah mengantar dan membimbing orangyang mempelajarinya untuk menjalankan filsafatsecara pribadi. Sifat personal dari ilmu filsafatmengandung kelemahan karenabisa mengaburkan arti “kebenaran” sebagaitujuan utama segala ilmu pengetahuan (Bakker, 1992: 16).
  • 186. Gaya Berfilsafat Gaya Edukatif Gaya edukatif memberikan penjelasan teratur dan sistematis tentang seluruh bidang filsafat meliputi topik-topik, pendapat- pendapat atau aliran-aliran yang berhubungan dengan suatu topik. Gaya Inventif Gaya inventif melengkapi gaya edukatifdengan mencari pemahamanbaru terhadap pemikiranyang telah dikumpulkan dan berusaha memberikan pemecahan bagi masalah-masalah yang belum diselesaikan. Beberapa gaya metodologis dalam ilmu filsafat untuk melakukan dan mengatur pengetahuan ilmiah menurut Bakker dan Achmad (1992) yaitu sebagai berikut ini.
  • 187. Barnadib (1997) mengemukakan bahwa dalam berbagai jenis penelitian filsafat, pertanyaan yang hendak dicari jawabannya mesti bersifat filosofis. Hal ini dimaksudkan seseorang dapat meoptimalisasi pemikirannya dan tidak hanya meniruatau mengikuti pemikiran orang lain. Penelitian Filsafat Filsafat penelitian diartikan sebagai suatu sistem pemikiranyang mengarahkan penelitian menuju perolehan makna tentang soal yang dikaji. Memperoleh makna berarti memahami hakekat eksistensi (kemaujudan) fakta dan kejadianyang terkandung dalam persoalan tersebutsebagai suatu kausalitas. Sesuatu tidak dapat eksis (maujud) tanpa sebab (asas kausalitas) dansebab selalu mendahului akibat (hukum kausalitas).
  • 188. Penelitian filsafat tidak cukup hanya untuk merefleksikan data-data dan struktur faktual dalam pengalaman filsuf yang spontan.Ilmu filsafat memerlukan dialog dengan semuailmu bukan filsafats ebagai sumber pengalaman (parsial)yang otentik. Contohnya epistemologi harus memperhatikan logika dan linguistik; kosmologi mempertimbangkan data ilmu eksakta, termasukilmu biologi; filsafat manusia memperhitungkan data antropologi budaya,psikologi dan sosiologi; filsafat ketuhanan yang merupakan studi tentang agama dan data-datateologis dari masing-masing agama. Di samping ilmu ini, ilmu filsafat juga merujuk pada epistemologi terhadap ilmu lain (Bakker dan Achmad,1990). Dialog Filsafat dengan Ilmu-Ilmu Lain
  • 189. Filsafat merupakan ilmu tersendiri dengan objek formal khusus, yang mencari suatu pemahaman kenyataan yang berbeda dari ilmu-ilmu lainnya. Maka perlu diberikan uraian yang baik mengenai metodologi penelitian yang sesuai dengan objek formalnya (Bakker dan Achmad,1990). Peraturan Penelitian Filsafat yang Khusus Dibanyak pusat penelitian, hanya dikenal satu metode penelitian yaitu yang berlaku bagi ilmu-ilmu empiris. Langkah-langkah dari metode ini yaitu kerangkateoritis, hipotesis, metode penelitian dengan alat penelitian, pelaksanaan penelitian dengan mengumpulkan data, interpretasi data-data, kesimpulan ilmiah. Metode filsafat menurut kekhususannya belum dikenal dan belum diterimasebagai metode ilmiah yang sah.
  • 190. Manfaat Penelitian Filsafat Filsafat Berdialog dengan Ilmu-Ilmu Para filsuf sangat dibutuhkan dalam kehidupan praktis sebagai penerapan kegiatan ilmiah. Ahli filsafat atau dikenal juga dengan filsuf berperan dalam melengkapi berbagai disiplin ilmu pengetahuan, hingga kebenaran ilmu pengetahuan tersebut dapat diterima dan tidak diragukan. Kedudukan Studi Metodologi Penelitian Filsafat Metodologi penelitian filsafat memiliki arti penting pada keseluruhan bidang studi filsafat.Perbandingan terhadap metodologi ilmiah, dimana metode ilmiah pada umumnya berhubungan dengan pengetahuan manusia.
  • 191. Manfaat Penelitian Filsafat Filsafat Sendiri menjadi Operasional Para filsuf harus berupayaagar ilmu filsafat menjadi bersifat eksistensial dan relevan. Pemahaman filosofis yang sistematis perlu operasional dan merujuk pada situasi konkret; dengan kata lain para filsuf membutuhkan metodologi untuk mengadakan penelitian (Bakker dan Achmad,1990).
  • 192. Struktur Pengetahuan Manusia Menurut Taraf-Taraf SubjeK Dalam rangka hubungan pengetahuan dengan hakikatnya, maka manusia dibedakan menjadi 3 rangkap pengetahuan yaitu sebagai berikut a. Pengetahuan Inderawi Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Hal itu disebabkan oleh adanya perbedaan antara indera yang satu dengan lainnya, berhubungan dengan sifat khas fisiologis indera,dan dengan objek yang dapat ditangkap sesuai inderanya. Masing-masing indera menangkap aspek yang berbedamengenai barang atau makhluk yang menjadi objek. Pengetahuan inderawi berbeda menurut perbedaan indera dan terbatas pada sensibilitas organ-organ tertentu. Objek Ilmu dan Objek Filsafat
  • 193. Struktur Pengetahuan Manusia Menurut Taraf-Taraf SubjeK Dalam rangka hubungan pengetahuan dengan hakikatnya, maka manusia dibedakan menjadi 3 rangkap pengetahuan yaitu sebagai berikut b. Pengetahuan Naluri Persepsi dan naluri merupakan daya khas yang dimiliki oleh semua makhluk yang memiliki psikhe (Jiwa), Naluri merupakan bagian misteri alam kehidupan, dengan memperlihatkan kesadaran secara lemah atau kuat. Manusia dilengkapi dengan pengetahuan natural-spontan, serta kehendak yang cenderung menjalankan hidup sesuai dengan pengetahuan tersebut. Objek Ilmu dan Objek Filsafat
  • 194. c. Pengetahuan Rasional Pengetahuan ini dicirikan oleh kesadaran akan sebab musabab suatu keputusan Objek Ilmu dan Objek Filsafat 1) Pengetahuan Biasa. Setiap orang memiliki pengetahuan biasa, yakni pengetahuan tanpa usaha khusus. Pengetahuan ini bersifat intuitif-spontan dan tidak banyak memakai penalaran formal. Pengetahuan jenis ini diperoleh melaluipergaulan normal dengan oranglain dan dunia sekitarnya. 2) Pengetahuan Ilmiah. Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang terorganisasi, yang dengan sistem dan metode berusaha mencarihubungan- hubungannya tetap di antara gejala-gejala. Pengetahuan ilmiah empiris mengumpulkan gejala-gejala tersebut dan tetap tinggal dalam garis kawasan horizontal.