SlideShare a Scribd company logo
1 of 107
TUGAS KUMPULAN SLIDE
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
Kelompok 01
DR. SIGIT SARDJONO,M.S
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
GEDUNG UNTAG SURABAYA
BIODATA KELOMPOK
TEDDY KURNIAWAN
1212200283
ELVIRA DWIPUTRI
MAULIDYA
1212200284
DEVI
ROMADHONITA
1212200282
BELAJAR FILSAFAT
ALASAN PERLUNYA BELAJAR
FILSAFAT
Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat
ilmu agar:
1. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan
pandangan.
2. Mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional
opini & argumentasi.
3. Mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah.
4. Mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis.
Fungsi filsafat ilmu juga untuk memberikan landasan
filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu
disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun
teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu
tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai confirmatory theories
yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis
dengan evidensi dan theory of explanation yakni berupaya
menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar secara
sederhana.
A. Membantu memahami sesuatu yang tidak tampak.
B. Membantu mengerti tentang diri kita sendiri.
C. Membuat kita lebih kritis.
D. Mengembangkan kemampuan kita.
MANFAAT BELAJAR FILSAFAT
DALAM KEHIDUPAN
Manfaat filsafat secara umum:
Manfaat secara khusus:
1. Sebagai alat kebenaran dari segala fenomena.
2. Memberikan pengertian tentang cara hidup.
3. Memberikan ajaran moral dan etika.
4. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk
kehidupan dalam beberapa aspek
MENGAPA HARUS BELAJAR FILSAFAT?
Filsafat ilmu sangat penting bagi seorang mahasiswa karena
untuk membiasakan diri bersikap kritis, logis dan rasional serta
menumbuhka rasa toleransi dalam perbedaan
pandangan.Sebagai seorang mahasiswa kita harus
mempelajari filsafat ilmu agar dapat mengembangkan
semangat toleransi dalam perbedaan pandangan, mampu
membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional Opini &
argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal
lelah, serta mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis.
HAL-HAL YANG MENDORONG
BERFILSAFAT
Dikalangan filsuf terdapat 3 (tiga) hal yang
mendorong manusia untuk berfilsafat yaitu:
1. Kekaguman atau keheranan atau ketakjuban.
2. Keraguan atau kegengsian.
3. Kesadaran akan keterbatasan.
Ada beberapa hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat
dari beberapa hal yang ada diatas seperti kekaguman,
keraguan maupun kesadaran akan keterbatasan. Saya rasa
ada satu lagi yang perlu ditambah yaitu ketidakpuasan.
Karena dengan ketidakpuasan membuat manusia terus-
menerus berusaha mencari penjelasan yang meyakinkan dan
pasti akan sesuatu peristiwa yang dipertanyakan yang lambat
laun mulai berpikir secara rasional atau logis
FILSAFAT ILMU,
PENGETAHUAN, DAN ILMU
PENGETAHUAN
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945
DR. SIGIT SARDJONO,M.S
DEFINISI DAN JENIS
PENGETHUAN
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata
dalam bahasa Inggris yaitu knowledge. Dalam kamus
filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge)
adalah proses kehidupan yang diketahui manusia
secara Iangsung dari kesadarannya sendiri.
JENIS PENGETAHUAN
• Pengetahuan biasa, dalam filsafat dikatakan
dengan istilah common sense, dan sering diartikan
dengan good sense, karena seseorang memiliki
sesuatu di mana is menerima secara baik.
• Pengetahuan ilmu, yaituilmu sebagai terjemahan
dari science.
• Pengetahuan filsafat, pengetahuan yang
diperoleh dari pemikiran yang bersifat
kontemplatif dan spekulatif.
• Pengetahuan agama, pengetahuan yang
hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-
Nya.
HAKIKAT DAN SUMBER
PENGETAHUAN
Hakikat Pengetahan
Dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan
itu, yaitu:
a. RealismeTeori ini mempunyai pandangan
realistic terhadap alam.
b. IdealismeMenegaskan bahwa untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar-benar
sesuai dengan kenyataan adalah mustahil.
Sumber Pengetahuan
a. Empirisme
b. Rasionalisme
c. Intuisi
d. Wahyu
FILSAFAT DAN FILSAFAT
ILMU PENGETAHUAN
Apabila ilmu pengetahuan tujuannya memperoleh
data secara rinci untuk menemukan pola-polanya,
maka filsafat tujuannya mencari hakiki, untuk itu
perlu pembahasan yang mendalam.
HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN
Hakekat ilmu pengetahuan dapat ditelusuri dari 4
(empat) hal, yaitu:
1. Sumber ilmu pengetahuan
2. Batas-batas ilmu pengetahuan
3. Strukturnya
4. Keabsahan
CIRI-CIRI ILMU PENGETAHUAN
ILMIAH
1. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Sistematis.
2. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Dapat
Dipertanggungjawabkan.
3. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Objektif
atau intersubjektif.
CARA KERJA ILMU
PENGETAHUAN ILMIAH
● Ada masalah yang harus
dipecahkan.
● Menyusun hipotesis diperlukan
metode deduksi logis.
● Untuk membuktikan benar tidaknya
hipotesis perlu adanya observasi.
● Melakukan pengukuran (assessment),
penetapan sampel, estimasi kriteria
(parameter estimation.
● Generalisasi emperis yang merupakan
hasil pembuktian hipotesis.
● Pembentukan atau penyusunan
proposisi untuk memperkuat atau
memantapkan teori, apabila
hipotesis tidak terbukti.
BEDA ILMU PENGETAHUAN DAN
PENGETAHUAN
Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
● Dalam common sense
● Ilmu pengetahuan menekankan ciri sistematik
● Dalam menghadapi konflik dalam kehidupan,
● Kebenaran yang diakui oleh common sense
bersifat tetap,
● Perbedaan selanjutnya terletak pada segi
bahasa yang digunakan
● Perbedaan yang mendasar
terletak pada prosedur
PERENUNGAN
TENTANG FILSAFAT
MENGAPA BERFILSAFAT?
• Berfilsafat adalah berfikir.
• Berpikir adalah proses untuk memecahkan masalah
dengan menghubungkan satu hal dengan yang lain.
Jadi, filsafat membawa kita berpikir secara mendalam
untuk mencari kebenaran substansial dan
mempertimbangkan semua aspek, serta menuntun kita
untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap.
Menghadapi tantangan
modernisasi dengan
perubahan pandangan
hidup.
A Nilai –nilai dan
Norma-norma
B
Filsafat membantu untuk
mengambil sikap yang sekaligus
terbuka dan kritis.
C
MENGUKUR BERPIKIR FILSAFAT
Filsafat memiliki asal-muasal, asalnya pada masa
kanak-kanak yang giat mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan dan keingintahuan anak-anak ini apabila
dijawab secara sangat otoritatif dan ideologis akan
menghentikan kemampuan anak-anak untuk bertanya.
Inilah yang dimaksud dengan keadaan (the innocence
lost).
DAYA TARIK FILSAFAT
Pengetahuan sehari-hari (everyday knowledge)
lebih mendasarkan diri pada kerja akal sehat
(common sense). Sifat ini sangat praktis dan
mengarahkan hidup manusia untuk memecahkan
persoalan-persoalan keseharian yang dihadapi
masyarakat.
FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI -
HARI
"Filsafat yang pertama lahir adalah filsafat alam“
Tema filsafat Yunani mencakup 3 hal :
1. Permasalahan tentang asas (arkhe) dan hukum
(logos) alam semesta.
2. Paham Aletheia (ketidaksembunyian)
3. Kodrat manusia dan penentuan tindakan
etisnya: "yang baik" dan "keutamaan" (arete).
MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN
FILSAFAT
LINGKUP FILSAFAT
Ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu
lapangan pikiran manusia yang amat luas. Segala
sesuatu yang mungkin ada dan benar ada (nyata),
baik material konkrit maupuan nonmaterial abstrak
(tidak terlihat). Dengan ungkapan lain, objek filsafat
itu tidak terbatas seperti permasalahan kehidupan
manusia, alam semesta dan alam sekitarnya.
CIRI – CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
• Filsafat Bersifat Koheran
• Pemikiran Filsafat Yang Rasional
• Filsafat Bersifat Komprehensif
• Filsafat Memiliki Pemikiran Secara Sistematis
• Filsafat Memiliki Pandangan Yang Luas
LOGIKA SCIENTIFIKA
DOSEN PENGAMPU:
DR. SIGIT SARDJONO,M.S.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Berpikir Induktif dan Deduktif
• Induktif dimulai dari hal-hal yang khusus
(particular) yang terpikirkan sebagai kelas dari
suatu fenomena, menuju generalisasi.
• Deduktif ialah kebalikan dari berpikir induktif.
Bekerjanya dimulai dari hal yang umum (dari
induksi/teori/dalil/hukum) kepada hal-hal yang
khusus (particular). Penalaran deduktif biasanya
mempergunakan silogisme dalam menyimpulkan.
Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan prosedur atau
langkah-langkah sistematis dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu.
Ilmu merupakan pengetahuan yang
didapatkan melalui metode ilmiah.
Garis besar langkah-langkah sistematis keilmuan
adalah :
1. Mencari, merumuskan dan mengidentifikasi
masalah.
2. Menyusun kerangka pikiran (logical contract).
3. Merumuskan hipotesis (jawaban rasicnal
terhadap masalah)
4. Menguji hipotesis secara empirik
5. Melakukan pembahasan dan
6. Menyimpulkan
Logika alami dan logika scientifika
Dalam kegiatan berpikir sehari-hari kita secara spontan telah
mengikuti hukum-hukum yang secara alami memerintah. Dan
memang benar bahwa logika alami (natural, spontan, dengan
naluri) tersebut telah mencukupi bagi kebutuhan-kebutuhan
dasar manusia. Tetapi, tanpa logika scientifika juga seorang
dapat dengan pasti menarik kesimpulan dan mencapai
kebenaran, terutama apabila mengenai hal yang tidak sulit.
Logika scientifika sesungguhnya merupakan penyempurnaan
metodis logika alam.
Dalam berpikir sehari-hari kita spontan telah mengikuti
hukum-hukum yang secara alami memerintah. Dan
memang benar bahwa logika alami (natural, spontan,
dengan naluri) telah mencukupi bagi kebutuhan dasar
manusia. Tetapi, tanpa logika scientifika juga seorang
dapat dengan pasti menarik kesimpulan dan mencapai
kebenaran, terutama apabila mengenai hal yang tidak
sulit. Logika scientifika sesungguhnya merupakan
penyempurnaan metodis logika alam.
Logika alami dan logika scientifika
Definisi logika Scientifika
Ilmu praktis normatif yang
mempelajari hukum-hukum, prinsip-
prinsip, bentuk-bentuk pikiran
manusia yang jika dipatuhi akan
membimbing kita mencapai
kesimpulan-kesimpulan yang betul
lurus, sah.
Ilmu
Manusia dapat menyelidiki caranya berpikir dan dapat
menyelidiki hukum, bentuk dan prinsip pikirannya sendiri.
Hal ini dijalankan untuk menambah pengetahuan.Tetapi
manusia tidak hanya berhenti pada mengetahui, berhenti
pada memandang demi memandang. Pengetahuan
tersebut dapat dipergunakan untuk berpikir dengan cara
yang lebih sempurna. Demikianlah logika scientifika juga
disebut ilmu.
Praktis dan normatif
Ilmu spekulatif (atau teoretis): Tujuannya untuk
memperoleh pandangan (insight).
• Nomatetis; yakni mempelajari objeknya dalam
keabstrakannya. Misalnya ilmu kimia, ilmu sosiologi,
ekonomi, dan sebagainya.
• ideografis (deskriptif): mempelajari objeknya dalam
ujud konkrenya. Misalnya etnografi, sosiografi, sejarah.
llmu praktis (ilmu terapan)
ilmu yang menuju ke pengertian yang benar,
• Normatif : Misalnya etika, logika scientifika, ilmu
hukum, ilmu sibernetika.
• Positif/terapan dalam arti yang lebih
sempit.Misalnya ilmu pertanian, ilmu kedokteran,
ilmu teknik (sipil, arsitektur, mesin, dan
seterusnya).
Objek material dan objek
formal
Objek materialnya adalah pikiran manusia,
sedangkan aspek yang dipandang, yakni
objek formalnya, adalah hukum-hukum,
bentuk-bentuk, dan prinsip-prinsip pikiran. Di
sini tegas terlihat bahwa logika scientifika
hakikatnya tidak mempelajari isi pikiran.
Implikasi metafisik/epistemologi
pemikiran
Contoh apabila seseorang berkata, "Segala hal
hendaknya ditunjang oleh bukti-bukti empiris."
Empiris adalah bersifat dapat ditangkap oleh
pengalaman pancaindera. contoh tersebut kiranya
cukup untuk membuka kesadaran kita akan
pentingnya memperhatikan implikasi
metafisik/epistemologis pemikiran.
Logika
scientitika dan
psikologi
Perlu juga ditunjuk bahwa
logika scientifika berbeda
dari psikologi. Logika
mempersoalkan tentang
aspek objektif dari proses
intelektual, sedangkan
psikologi tentang aspek
subjektifnya.
Status epistemologis
hukum-hukum, logika
hukum-hukum logika diketahui
melalui pengalaman (pengetahuan
a posteriori) ataukah bersifat tidak
bergantung pada pengalaman
(pengetahuan a priori). Masalah lain
yang juga muncul; logika itu bersifat
sintetik atau analitik (yakni logika itu
bicara tentang kenyataan atau
tidak).
Logika dan logistika
Logika membicarakan kegiatan pemikiran
secara lengkap beserta prosesnya ke arah
kebenaran, membicarakan susunan konsep,
dan segala sesuatunya yang menyangkut
seluk beluk kegiatan pemikiran. Sedangkan
logistika membicarakan hubungan antara
tanda-tanda ideografis. Perhatian tertuju
pada formalisasi dan fungsionalisasi, pada
tanda-tanda itu yang sekali telah dipastikan
dianggap telah cukup.
Tokoh Filsuf pada masa kuno,
pertengahan, dan modern
Nama kelompok:
1212200282 Devi Romadhonita
1212200283 Teddy Kurniawan
1212200284 Elvira Dwiputri Maulidya
Dosen pengampu: Sigit
sardjono, M.S
Fakultas Ekonomi dan bisnis
Universitas 17 Agustus 1945
TIGA TOKOH FILSUF
THALES THOMAS
AQUINAS
IMMANUEL
KANT
Thales (624-546 SM) adalah seorang filsuf yang
yang lahir di kota Milatus pada abat ke 6 M. Selain
sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli
geometri, astronomi, dan politik.
Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah
orang yang pertama kali memikirkan tentang asal
mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, ia
juga dianggap sebagai perintis filsafat alam
(natural philosophy).
Thales
    
Pemikiran Thales
1. Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (arche) segala
sesuatu dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Argumentasi
terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan
semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua
makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, ia juga
mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Bumi
dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan
kemudian terapung-apung di atasnya.
    
2. Pandangan tentang Jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat
raya memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di
dalam benda hidup tetapi juga benda mati. Teori
tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme.
Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang
dikatakan memiliki jiwa karena mampu
menggerakkan besi.
    
3. Teorema
Thales
Teorema Thales berisi tentang sebuah sudut siku-siku
yang didapat dari garis yang ditarik dari diameter sebuah
lingkaran. Selain itu ada pula penjelasan tentang dua
buah garis yang terdapt dalam sebuah segitiga yang
menghasilkan beberapa hasil yang sama.
Jika AC adalah sebuah diameter, maka sudut B adalah
selalu sudut siku-siku
Menurut catatan Herodotus, Thales
pernah menyarankan orang-orang
Ionia yang sedang terancam
serangan Kerajaan Persia untuk
membentuk pusat pemerintahan
dan administrasi bersama di kota
Teos. Dengan demikian, Ionia
menjadi sebuah polis yang bersatu
dan tersentralisasi.
4. Pandangan
Politik
Thomas Aquinas (Tommaso d'Aquino; 1225 – 7 Maret
1274) adalah seorang filsuf yang sangat berpengaruh
dalam tradisi skolastisisme, di dalamnya ia juga dikenal
sebagai Doctor Angelicus dan Doctor Communis. Ia
adalah pendukung klasik teologi krodrat yang paling
menonjol dan dikenal sebagai bapak Thomisme.
Pengaruhnya pada pemikiran Barat cukup signifikan,
sehingga banyak filsafat modern yang mengembangkan
gagasannya, khususnya dalam bidang etika, hukum
kodrat, metafisika, dan teori politik.
Thomas Aquinas

 

Pemikiran Thomas Aquinas
1. Thomisme
Aliran filsafat yang dicetuskan sebagai hasil pemikiran St.Thomas Aquinas,
seorang imam Khatolik yang saleh. Secara khusus, ia adalah seorang realis.
Dia mengakui bahwa dunia dapat diketahui seperti apa adanya.
2. Essentia dan Exentia
Essentia mengajarkan hakikat Tuhan, sedangkan exentia mengajarkan
keberadaan Tuhan. Filsafat ini membedakan Tuhan dengan makhluk
ciptaan-Nya, dimana Tuhan ada satu, sedangkan makluknya tidak bersifat
satu.
3. Argumen Kosmologi
Disebut teologi naturalis. Thomas Aquinas berpendapat bahwa manusia
dapat mengenal Allah melalui akal yang mereka miliki, meskipun
pengetahuan tentang Allah yang mereka peroleh dengan akal tersebut
tidak jelas.
4. Penciptaan
Penciptaan merupakan perbuatan Allah secara kontinu dan berkelanjutan.
Adapun makluk-makhluk dan benda-benda ciptaan-Nya bersifat fana.
5. Makhluk murni
Dalam teori ini, para malaikat yang merupakan makhluk rohani yang murni.
Malaikat itu berwujud roh dan bereksitensi. Sehingga, membedakan
mereka dengan makhluk-makhluk lain seperti manusia, Binatang dan
benda-benda mati.
6. Jiwa
Manusia memiliki jiwa atau ruh dengan tubuh/jasad
sebagai bentuknya. Jiwa merupakan daya gerak yang
memberikan wujud kepada tubuh sebagai materi.
Sehingga, manusia memiliki dua hal yang menyatu
sebagai pembentuk diri, yaitu jassmani dan rohani.
7. Etika Teologis
Menurut Thomas etika teologis yaitu moral. Suatu
tindakan yang mengerakkan manusia kepada tujuan
akhir berkaitan dengan kegiatan manusiawi.
Contohnya berbuat baik dan menghindari yang jahat.
Immanuel Kant ( Jerman, 22 April 1724 – 12
Februari 1804) adalah seorang filsuf Jerman dan
salah satu intelektual utama Abad
Pencerahan. Karya Kant yang komprehensif dan
sistematis dalam
bidang epistemologi, metafisika, etika,
dan estetika telah menjadikannya salah satu tokoh
paling berpengaruh dalam filsafat Barat modern.
Immanuel Kant
Pemikiran Immanuel kant
1. Pemikiran filosofis
Sumber ilmu pnegetahuan, menetapkan konsep teori dan praktik
menggunakan objek pengalaman.
Moral dan kebaikan, Kant meyakini secara moral, setiap tindakan
manusia di dunia akan memperoleh keadilan oleh Tuhan di akhirat.
Etika dan Pendidikan, pikiran sebagai dasar etika untuk melakukan
tindakan disertai dengan adanya kesadaran dan kewajiban.
Keadilan dan kebebasan, syarat adanya keadilan di dalam
masyarakat adalah adanya prinsip kebebasan yang mengakui
kebebasan orang lain.
Ketuhanan, Kant berpendapat bahwa status sebagai
yang maha mengatur dapat dinaikkan menjadi
pencipta melalui penalaran yang mendalam.
Metafisika, menetapkan konsepa teori dan praktik
menggunakan objek pengalaman.
2. Pemikiran sains
Ilmu alam, Yaitu kuantitas, kualitas, relasi dan
modalitas.
Asal mula tata surya. Immanuel kant pengikut mazhab
Monoistik, diyakini bahwa unsur penyusun dari segala
benda di Tata Surya berasal dari satu materi yang
sama.
3. Pemikiran politik
Pemisahan kekuasaan (trias politica). Kant
memiliki pendapat mengenai tujuan politik, bahwa
politik dibuat untuk memenuhi kebutuhan bendawi
dan kebahagiaan rohani agar setiap orang dapat
puas terhadap pengaturannya.
4. Pemikiran sains
Estetika di dalam pandangan Kant merupakan
kemampuan manusia dalam mengamati keindahan
lingkungannya secara teratur. Pentingnya
keindahan bagi manusia menandakan bahwa
manusia memiliki perasaan yang menghargai
kualitas. Salah satu ciri estetika manusia adalah
adanya aliran naturalisme dalam seni rupa.
FILSAFAT MANUSIA
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945
Dosen pengampu:
Sigit Sardjono,M.S
NAMA KELOMPOK:
DEVI ROMADHONITA (1212200282)
TEDDY KURNIAWAN (1212200283)
ELVIRA DWIPUTRI MAULIDYA (1212200284)
PENGERTIAN
Filsafat manusia adalah cabang filsafat khusus
yang membahas secara khusus tentang sifat
manusia. Antropologi filosofis, atau lebih dikenal
dengan filsafat manusia, merupakan bagian
integral dari sistem filsafat yang menekankan
hakikat atau hakekat manusia secara khusus.
Berbeda dengan ilmu-ilmu lain seperti
psikologi, antropologi, fisiologi dan anatomi.
Filsafat manusia menjelaskan lebih rinci
tentang hakikat seseorang, mulai dari
pentingnya kehadiran seseorang di dunia,
tujuan hidup, kedudukan seseorang di dunia
dan lain-lain.
PERBEDAAN FILSAFAT MANUSIA
DENGAN ILMU-ILMU LAIN
➔Hubungan Filsafat Manusia dan Psikologi
Filsafat dapat menggunakan pengetahuan positif
psikologi tentang sifat manusia sebagai contoh dan
menggambarkan gambarannya sendiri; karena jika ya,
mereka akan cocok dengan struktur yang dirancang oleh
filsafat. Ilmu-ilmu ini juga dapat memberikan stimulasi
psikologis untuk mempelajari masalah-masalah khusus
atau menemukan cara-cara ke arah tertentu.
CIRI-CIRI FILSAFAT MANUSIA
01
Ekstensif
Intensif
(mendasar) Kritis
02 03
Di atas barangkali merupakan gambaran
singkat tentang filsafat manusia, sebagai penjelasan
tentang ciri luas itu sendiri, yaitu bahwa filsafat
manusia merupakan gambaran umum atau
rangkuman dari realitas manusia. Berbeda dengan
humaniora, filsafat manusia tidak berfokus pada
aspek spesifik dari fenomena dan peristiwa
manusia.
METODE FILSAFAT MANUSIA
01
Metode kritis
(negative)
Metode analisis
ucapan (analisis
linguistic)
Fenomelogis
02 03
HUBUNGAN FILSAFAT
DENGAN MANUSIA
Filsafat bersifat universal, hubungan filsafat
dengan manusia yaitu mencari kebenaran dari
sebuah ilmu dengan cara manusia harus
berfilsafat. Manusia berfilsafat untuk melatih otak,
untuk berpikir, dan untuk menemukan jalan
keluar dari suatu permasalahan. Dengan
demikian filsafat dapat mempermudah kehidupan
manusia.
KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA
● Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti
pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat.
● Berdasarkan dasar-dasar hasil kenyataan itu, maka filsafat
memberikan pedoman hidup kepada manusia mengenai segala
sesuatu yang terdapat di sekitar manusia sendiri. Mengetahui
bahwa alat-alat kewajiban manusia meliputi akal, rasa, kehendak.
Dengan akal, filsafat memberikan pedoman hidup untuk berpikir
guna memperoleh pengetahuan hidup.
MANFAAT MEMPELAJARI
FILSAFAT MANUSIA
• Memahami kompleksitas manusia.
• Mengetahui lebih jauh apa dan siapa manusia
secara menyeluruh.
• Membantu kita meninjau secara kritis asumsi-
asumsi yang tersembunyi di dalam teori-teori
tentang manusia yang terdapat di dalam ilmu
pengetahuan.
• Mencari jawab siapa sesunguhnya manusia.
• Dengan mengetahui dan mengenal siapa diri
manusia, maka manusia menjadi sadar tentang
kehadirannya di dunia.
• Memahami diri dalam konsep menyeluruh yang
pada gilirannya memudahkan menjalani
kehidupan, mengambil makna dari setiap
peristiwa.
FILSAFAT ILMU EKONOMI
NAMA KELOMPOK :
1. Devi Romadhonita (1212200282)
2. Teddy Kurniawan (1212200283)
3. Elvira Dwiputri Maulidya (1212200284)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas 17 agustus 1945
Dosen pengampu : Sigit
Sardjono,M.S
PENGERTIAN
Filsafat ekonomi merupakan suatu interdisiplin
ilmu ekonomi yang berkutat pada pengkajian
teori ekonomi; metodologi ekonomi, berupa
penilaian terhadap hasil, institusi, dan proses
ekonomi serta etika dalam menjalankan proses
ekonomi.
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN
ILMU EKONOMI
Filsafat dan ilmu ekonomi memiliki hubungan yang erat dalam
beberapa aspek. Berikut beberapa hal yang menjelaskan
hubungan antara filsafat dan ilmu ekonomi:
1. Metodologi dan Epistemologi : Filsafat memberikan
kerangka kerja untuk memahami bagaimana pengetahuan
ekonomi diperoleh, validitasnya, dan batasan-batasannya.
2. Etika dan Nilai : Filsafat mengeksplorasi pertanyaan-
pertanyaan tentang apa yang dianggap baik, adil, atau
bermoral dalam masyarakat.
3. Ontologi dan Aksiologi : Filsafat membahas
pertanyaan tentang realitas, substansi, dan tujuan
hidup.
4. Teori Ekonomi : Filsafat dapat memberikan
pandangan kritis terhadap teori-teori ekonomi dan
paradigma ekonomi yang mendasarinya.
5. Kritisisme dan Refleksi : Filsafat juga berperan
penting dalam mengembangkan kerangka berpikir
kritis dalam ilmu ekonomi.
Analisis
epistemologi
Metodologi
penelitian
Refleksi
konseptual
Penilaian teori
ekonomi
Etika dalam
ekonomi
01 02 03
04
PERAN FILSAFAT ILMU TERHADAP ILMU
EKONOMI
05
MASALAH – MASALAH DALAM
FILSAFAT ILMU
1. Problem epistemologi tentang ilmu; problem tersebut
membahas tentang segi-segi pengetahuan seperti
kemungkinan, asal mula, sifat alami, batas-batas, asumsi dan
landasan, validitas dan reliabilitas sampai soal kebenaran.
2. Problem metafisis tentang ilmu: metafisika adalah teori
mengenai apa yang ada.
3. Problem metodologis tentang ilmu; metodologi ilmu
merupakan penelahaan terhadap metode yang dipergunakan
dalam suatu ilmu.
4. Problem logis tentang ilmu; dalam menentukan kesimpulan
pada suatu ilmu haruslah memenuhi syarat-syarat logika
dengan standar ketelitian logis yang tinggi.
5. Problem etis tentang ilmu; problem etis dari ilmu tersebut
mengandung implikasi baik atau buruk bagi kehidupan
manusia.
6. Problem estetis tentang ilmu; aspek estetis
mempermasalahkan tentang keindahan atau kejelekan dari
analisis, pemaparan, penilaian dan penafsiran peranan suatu
ilmu dalam peradaban manusia.
Pemahaman yang
mendalam
Pengembangan
keterampilan berpikir
kritis
Kesadaran tentang
keterbatasan dan
kompleksitas
ekonomi
Pemahaman
terhadap metodologi
ekonomi
Pengaruh terhadap
pandangan dunia
Kontribusi terhadap
ilmu ekonomi
01
02
03
04
DAMPAK YANG DITIMBULKAN DALAM
MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU
05
06
FILSAFAT MANAJEMEN
NAMA KELOMPOK 1 :
1. Devi Romadhonita (1212200282)
2. Teddy Kurniawan (1212200283)
3. Elvira Dwiputri Maulidya (1212200284)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas 17 agustus 1945
DOSEN PENGAMPU : Sigit Sardjono,M.S
Pengertian Filsafat Manajemen
Filsafat manajemen adalah kajian tentang prinsip-
prinsip, konsep, dan teori yang mendasari praktik
manajemen. Ini melibatkan penelitian dan
pemahaman terhadap landasan pemikiran di balik
pengambilan keputusan, perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian
dalam konteks manajemen.
Sejarah Filsafat
Manajemen
Berikut ini adalah beberapa fase penting dalam
sejarah filsafat manajemen:
●Awal sejarah: Fokus pada efisiensi dan organisasi.
●Manajemen Ilmiah: Kontribusi Frederick W.
Taylor
●Gerakan Perilaku: Fokus pada Manusia dalam
Organisasi
● Pemikiran Sistem: Fokus pada Interaksi
dan Integrasi
● Manajemen Strategis: Fokus pada Visi
dan Perencanaan
● Pendekatan Kontemporer: Keterlibatan
dan Inovasi
Hubungan Filsafat dengan
Manajemen
Berikut adalah beberapa hubungan antara filsafat
dan manajemen:
1. Etika dan tanggung jawab sosial
2. Epistemologi dan pengetahuan
3. Metafisika dan pandangan dunia
4. Pragmatisme dan pengambilan keputusan
5. Logika dan pemikiran kritis
1. Pengembangan visi dan misi: Filsafat membantu dalam
mengembangkan visi dan misi organisasi.
2. Landasan Etika: Filsafat membantu dalam menetapkan
landasan etika yang kuat dalam manajemen.
3. Penentuan Nilai-nilai Organisasi: Filsafat membantu
dalam menentukan dan mendorong nilai-nilai organisasi.
Peran dan Pentingnya Filsafat
dalam konteks Manajemen
4. Pengembangan Pengetahuan: Filsafat
memainkan peran penting dalam
pengembangan pengetahuan dalam manajemen.
5. Pengambilan Keputusan yang Rasional: Filsafat
membantu dalam pengambilan keputusan yang
rasional dalam manajemen.
6. Manajemen Diri dan Pemimpin: Filsafat dapat
membantu dalam pengembangan kemampuan
manajemen diri dan kepemimpinan.
1. Memberi dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer
2. Memberikan kepercayaan bagi manejer dalam proses manajemen
untuk mencapai tujuan
3. Memberi dasar dan pedoman berpikir efektif bagi manajer
4. Mendapatkan dukungan, dan partisipasi para bawahan, asalkan
para bawahan mengetahui dan memahami filsafat manajemen
Manfaat Mempelajari
Filsafat Manajemen
DOSEN PENGAMPU : Sigit Sardjono,M.S
FILSAFAT PANCASILA
NAMA KELOMPOK :
1. Devi Romadhonita (1212200282)
2. Teddy Kurniawan (1212200283)
3. Elvira Dwiputri Maulidya (1212200284)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas 17 agustus 1945
Pengertian Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila adalah studi dan
pemahaman tentang nilai-nilai,
prinsip-prinsip, dan pandangan
dunia yang menjadi dasar ideologis
negara Indonesia. Filsafat ini berakar
pada Pancasila, yang merupakan
dasar negara yang secara resmi
diadopsi pada tanggal 1 Juni 1945
Karakteristik Filsafat
Pancasila
1. sila-sila dalam pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang
bulat dan utuh (sebagai suatu totalitas).
2. susunan pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh
3. pancasila sebagai suatu substansi artinya unsur asli atau
permanen atau primer pancasila sebagai suatu yang mandiri,
dimana unsur-unsurnya berasal dari dirinya sendiri.
4. pancasila sebagai suatu realita artinya ada dalam diri manusia
Indonesia dan masyarakatnya sebagai suatu kenyataan hidup
bangsa, yang tumbuh, hidup dan berkembang di dalam kehidupan
sehari-hari
Prinsip Filsafat
Pancasila
1. Kausa Material yaitu sebab yang berhubungan
dengan materi atau bahan.
2. Kausa Formalis ialah sebab yang berhubungan
dengan bentuknya
3. Kausa Efisiensi yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI
dalam menyusun dan merumuskan pancasila sebagai
dasar negara Indonesia merdeka
4. Kausa Finalis adalah berhubungan dengan tujuannya
Penerapan Filsafat Pancasila dalam
kehidupan sehari - hari
01 02 03 04
Menjaga
Kerukunan Umat
Beragama
Menjaga
Toleransi
Menaati Dan
Mematuhi Peraturan
Yang Berlaku
Penyelenggaraan
Negara Sesuai
Dengan Nilai
Ketuhanan
03
05
Memihak Dan
Membela Negara
Melestarikan
Pancasila
Menumbuhkan sikap
bertanggung jawab
dalam diri
Menanamkan nilai-
nilai dari pancasila
dalam diri kita lebih
mendalam, entah
nilai ketuhanan,
kemanusiaan dan lain
lain
Memiliki kemampuan
untuk memaknai
peristiwa sejarah dan
nilai-nilai budaya
bangsa untuk
menggalang
persatuan Indonesia
01 02
03
Manfaat Mempelajari Filsafat
Pancasila
04
FILSAFAT ILMU DAN
METODOLOGI
PENELITIAN
DEVI ROMADHONITA (1212200282
TEDDY KURNIAWAN (1212200283)
ELVIRA DWIPUTRI MAULIDYA (1212200284)
FILSAFAT ILMU
PERAN FILSAFAT ILMU
DALAM PENELITIAN
CABANG FILSAFAT ILMU
METODOLOGI PENELITIAN
HUBUNGAN FILSAFAT ILMU
DENGAN METODOLOGI
PENELITIAN
TAHAPAN METODOLOGI
PENELITIAN
PEMBAHASAN
Filsafat ilmu
Filsafat Ilmu adalah cabang filsafat yang membahas
konsep, metodologi, dan asumsi-asumsi yang
mendasari pengetahuan ilmiah.
Filsafat ilmu membahas pertanyaan-pertanyaan
seperti apa itu pengetahuan, bagaimana cara
memperoleh pengetahuan, dan bagaimana kita bisa
memastikan bahwa pengetahuan tersebut benar dan
dapat diandalkan.
EPISTEMOLOGI
01
ONTOLOGI
03
METODOLOGI
02
AKSIOLOGI
04
Cabang Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu berperan penting dalam penelitian karena membantu
kita memahami dasar-dasar dan implikasi dari pengetahuan
ilmiah. Filsafat ilmu juga membantu kita memahami keterbatasan
dan asumsi-asumsi yang mendasari pengetahuan ilmiah. Misalnya,
kita dapat mempertanyakan asumsi-asumsi dalam penelitian
seperti apakah pengamatan dapat dipercayai atau apakah sains
hanya menghasilkan pengetahuan objektif.
Peran filsafat ilmu dalam
penelitian
Metodologi penelitian
Metodologi penelitian adalah suatu cara
atau pendekatan yang digunakan untuk
memecahkan masalah atau mencari jawaban
atas pertanyaan penelitian dengan
menggunakan prosedur dan teknik yang telah
ditetapkan secara sistematis dan logis.
Filsafat ilmu juga membantu kita memahami
keterbatasan dan asumsi-asumsiyang mendasari
pengetahuan ilmiah. Misalnya, kita dapat
mempertanyakan asumsi-asumsi dalam penelitian
seperti apakah pengamatan dapat dipercayai atau
apakah sains hanya menghasilkan pengetahuan
objektif.
Tahapan Metodologi penelitian
PENENTUAN TOPIK
PENELITIAN
PERUMUSAN
MASALAH
PENYUSUNAN
KERANGKA
KONSEPTUAL
PENYUSUNAN
HIPOTESIS
01 03
02 04
Tahapan Metodologi penelitian
PENENTUAN METODE
PENELITIAN
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
KESIMPULAN
05 07
06 08
Hubungan filsafat ilmu & Metodologi
penelitian
Filsafat ilmu memberikan kontribusi penting dalam
pengembangan metodologi penelitian. Sebagai disiplin
ilmu yang berbicara tentang sifat ilmu pengetahuan,
filsafat ilmu memberikan landasan teoretis yang
memungkinkan metodologi penelitian untuk terus
berkembang dan meningkatkan kualitas penelitian.
Kontribusi filsafat ilmu dalam Metodologi penelitian
Hubungan filsafat ilmu & Metodologi
penelitian
Metodologi penelitian memanfaatkan konsep-konsep
filsafat ilmu untuk memperkuat landasan teoretis dari
penelitian yang dilakukan. Secara keseluruhan, hubungan
antara filsafat ilmu dan Metodologi penelitian sangat penting
dalam memastikan kevalidan dan keabsahan penelitian yang
dilakukan.
Bagaimana Metodologi penelitian memanfaatkan konsep konsep filsafat ilmu?
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Thanks

More Related Content

What's hot

Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafatBab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
tri harto7
 
Pemikiran plato
Pemikiran platoPemikiran plato
Pemikiran plato
12345Nha
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
Hosyatul Aliyah
 
Idealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeIdealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialisme
Umi Nisa
 

What's hot (20)

Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafatBab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
 
Ruang lingkup-filsafat-ilmu
Ruang lingkup-filsafat-ilmuRuang lingkup-filsafat-ilmu
Ruang lingkup-filsafat-ilmu
 
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
 
Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan
Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan
Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan
 
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
 
Filsafat zaman modern
Filsafat zaman modernFilsafat zaman modern
Filsafat zaman modern
 
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahFilsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
 
Pemikiran plato
Pemikiran platoPemikiran plato
Pemikiran plato
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan BudayaManusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 7 UNTAG Surabaya Dosen Pengampu ...
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 7 UNTAG Surabaya Dosen Pengampu ...Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 7 UNTAG Surabaya Dosen Pengampu ...
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 7 UNTAG Surabaya Dosen Pengampu ...
 
Farmakologi toksikologi edisi 3
Farmakologi toksikologi edisi 3Farmakologi toksikologi edisi 3
Farmakologi toksikologi edisi 3
 
Aliran Kritisisme Dan Intuisionisme.pptx
Aliran Kritisisme Dan Intuisionisme.pptxAliran Kritisisme Dan Intuisionisme.pptx
Aliran Kritisisme Dan Intuisionisme.pptx
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU KEL 6.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU KEL 6.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU KEL 6.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU KEL 6.pptx
 
BIOLOGI "Sistem Imunitas"
BIOLOGI "Sistem Imunitas"BIOLOGI "Sistem Imunitas"
BIOLOGI "Sistem Imunitas"
 
Amilun
AmilunAmilun
Amilun
 
Empirisme
EmpirismeEmpirisme
Empirisme
 
Idealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeIdealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialisme
 
Pancasila dan liberalisme
Pancasila dan liberalismePancasila dan liberalisme
Pancasila dan liberalisme
 
Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
 

Similar to KUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 1.pptx

Similar to KUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 1.pptx (20)

KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptx
KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptxKUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptx
KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptx
 
TUGAS KUMPULAN SLIDE.pptx
TUGAS KUMPULAN SLIDE.pptxTUGAS KUMPULAN SLIDE.pptx
TUGAS KUMPULAN SLIDE.pptx
 
TUGAS KUMPULAN SLIDE.pptx
TUGAS KUMPULAN SLIDE.pptxTUGAS KUMPULAN SLIDE.pptx
TUGAS KUMPULAN SLIDE.pptx
 
Kumpulan materi tugas filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas filsafat ilmuKumpulan materi tugas filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas filsafat ilmu
 
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
 
Kumpulan PPT Filsafat Ilmu Kelompok 3.pptx
Kumpulan PPT Filsafat Ilmu Kelompok 3.pptxKumpulan PPT Filsafat Ilmu Kelompok 3.pptx
Kumpulan PPT Filsafat Ilmu Kelompok 3.pptx
 
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4
 
Tugas Kumpulan Slide Pengantar Filsafat Ilmu
Tugas Kumpulan Slide Pengantar Filsafat IlmuTugas Kumpulan Slide Pengantar Filsafat Ilmu
Tugas Kumpulan Slide Pengantar Filsafat Ilmu
 
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4
 
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas VTugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
Tugas Akhir Pengantar Ilmu Filsafat Kelas V
 
Kumpulan Slide Filsafat Ilmu Kelompok 3.pptx
Kumpulan Slide Filsafat Ilmu Kelompok 3.pptxKumpulan Slide Filsafat Ilmu Kelompok 3.pptx
Kumpulan Slide Filsafat Ilmu Kelompok 3.pptx
 
KUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdf
KUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdfKUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdf
KUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdf
 
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
 
Rangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas s
Rangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas sRangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas s
Rangkuman seluruh PPT kelompok 4 Pengantar Filsafat Ilmu kelas s
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafat
 
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatPdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
 
Materi Filsafat Ilmu Dari Awal Hingga Akhir.pptx
Materi Filsafat Ilmu Dari Awal Hingga Akhir.pptxMateri Filsafat Ilmu Dari Awal Hingga Akhir.pptx
Materi Filsafat Ilmu Dari Awal Hingga Akhir.pptx
 
Materi Filsafat Ilmu Dari Awal Hingga Akhir.pptx
Materi Filsafat Ilmu Dari Awal Hingga Akhir.pptxMateri Filsafat Ilmu Dari Awal Hingga Akhir.pptx
Materi Filsafat Ilmu Dari Awal Hingga Akhir.pptx
 
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
Kumpulan soal   soal filsafat ilmuKumpulan soal   soal filsafat ilmu
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
 

Recently uploaded

Recently uploaded (8)

Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 

KUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 1.pptx

  • 1. TUGAS KUMPULAN SLIDE PENGANTAR FILSAFAT ILMU Kelompok 01 DR. SIGIT SARDJONO,M.S FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
  • 3. BIODATA KELOMPOK TEDDY KURNIAWAN 1212200283 ELVIRA DWIPUTRI MAULIDYA 1212200284 DEVI ROMADHONITA 1212200282
  • 5. ALASAN PERLUNYA BELAJAR FILSAFAT Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar: 1. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan. 2. Mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional opini & argumentasi. 3. Mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah. 4. Mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis.
  • 6. Fungsi filsafat ilmu juga untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai confirmatory theories yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi dan theory of explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar secara sederhana.
  • 7. A. Membantu memahami sesuatu yang tidak tampak. B. Membantu mengerti tentang diri kita sendiri. C. Membuat kita lebih kritis. D. Mengembangkan kemampuan kita. MANFAAT BELAJAR FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN Manfaat filsafat secara umum:
  • 8. Manfaat secara khusus: 1. Sebagai alat kebenaran dari segala fenomena. 2. Memberikan pengertian tentang cara hidup. 3. Memberikan ajaran moral dan etika. 4. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam beberapa aspek
  • 10. Filsafat ilmu sangat penting bagi seorang mahasiswa karena untuk membiasakan diri bersikap kritis, logis dan rasional serta menumbuhka rasa toleransi dalam perbedaan pandangan.Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan, mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional Opini & argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah, serta mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis.
  • 11. HAL-HAL YANG MENDORONG BERFILSAFAT Dikalangan filsuf terdapat 3 (tiga) hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yaitu: 1. Kekaguman atau keheranan atau ketakjuban. 2. Keraguan atau kegengsian. 3. Kesadaran akan keterbatasan.
  • 12. Ada beberapa hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat dari beberapa hal yang ada diatas seperti kekaguman, keraguan maupun kesadaran akan keterbatasan. Saya rasa ada satu lagi yang perlu ditambah yaitu ketidakpuasan. Karena dengan ketidakpuasan membuat manusia terus- menerus berusaha mencari penjelasan yang meyakinkan dan pasti akan sesuatu peristiwa yang dipertanyakan yang lambat laun mulai berpikir secara rasional atau logis
  • 13. FILSAFAT ILMU, PENGETAHUAN, DAN ILMU PENGETAHUAN Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 DR. SIGIT SARDJONO,M.S
  • 14. DEFINISI DAN JENIS PENGETHUAN Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu knowledge. Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara Iangsung dari kesadarannya sendiri.
  • 15. JENIS PENGETAHUAN • Pengetahuan biasa, dalam filsafat dikatakan dengan istilah common sense, dan sering diartikan dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu di mana is menerima secara baik. • Pengetahuan ilmu, yaituilmu sebagai terjemahan dari science.
  • 16. • Pengetahuan filsafat, pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif. • Pengetahuan agama, pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan- Nya.
  • 17. HAKIKAT DAN SUMBER PENGETAHUAN Hakikat Pengetahan Dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan itu, yaitu: a. RealismeTeori ini mempunyai pandangan realistic terhadap alam. b. IdealismeMenegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil.
  • 18. Sumber Pengetahuan a. Empirisme b. Rasionalisme c. Intuisi d. Wahyu
  • 19. FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN Apabila ilmu pengetahuan tujuannya memperoleh data secara rinci untuk menemukan pola-polanya, maka filsafat tujuannya mencari hakiki, untuk itu perlu pembahasan yang mendalam.
  • 20. HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN Hakekat ilmu pengetahuan dapat ditelusuri dari 4 (empat) hal, yaitu: 1. Sumber ilmu pengetahuan 2. Batas-batas ilmu pengetahuan 3. Strukturnya 4. Keabsahan
  • 21. CIRI-CIRI ILMU PENGETAHUAN ILMIAH 1. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Sistematis. 2. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Dapat Dipertanggungjawabkan. 3. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Objektif atau intersubjektif.
  • 22. CARA KERJA ILMU PENGETAHUAN ILMIAH ● Ada masalah yang harus dipecahkan. ● Menyusun hipotesis diperlukan metode deduksi logis. ● Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis perlu adanya observasi.
  • 23. ● Melakukan pengukuran (assessment), penetapan sampel, estimasi kriteria (parameter estimation. ● Generalisasi emperis yang merupakan hasil pembuktian hipotesis. ● Pembentukan atau penyusunan proposisi untuk memperkuat atau memantapkan teori, apabila hipotesis tidak terbukti.
  • 24. BEDA ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut: ● Dalam common sense ● Ilmu pengetahuan menekankan ciri sistematik ● Dalam menghadapi konflik dalam kehidupan,
  • 25. ● Kebenaran yang diakui oleh common sense bersifat tetap, ● Perbedaan selanjutnya terletak pada segi bahasa yang digunakan ● Perbedaan yang mendasar terletak pada prosedur
  • 27. MENGAPA BERFILSAFAT? • Berfilsafat adalah berfikir. • Berpikir adalah proses untuk memecahkan masalah dengan menghubungkan satu hal dengan yang lain. Jadi, filsafat membawa kita berpikir secara mendalam untuk mencari kebenaran substansial dan mempertimbangkan semua aspek, serta menuntun kita untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap.
  • 28. Menghadapi tantangan modernisasi dengan perubahan pandangan hidup. A Nilai –nilai dan Norma-norma B Filsafat membantu untuk mengambil sikap yang sekaligus terbuka dan kritis. C MENGUKUR BERPIKIR FILSAFAT
  • 29. Filsafat memiliki asal-muasal, asalnya pada masa kanak-kanak yang giat mengajukan pertanyaan. Pertanyaan dan keingintahuan anak-anak ini apabila dijawab secara sangat otoritatif dan ideologis akan menghentikan kemampuan anak-anak untuk bertanya. Inilah yang dimaksud dengan keadaan (the innocence lost). DAYA TARIK FILSAFAT
  • 30. Pengetahuan sehari-hari (everyday knowledge) lebih mendasarkan diri pada kerja akal sehat (common sense). Sifat ini sangat praktis dan mengarahkan hidup manusia untuk memecahkan persoalan-persoalan keseharian yang dihadapi masyarakat. FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI
  • 31. "Filsafat yang pertama lahir adalah filsafat alam“ Tema filsafat Yunani mencakup 3 hal : 1. Permasalahan tentang asas (arkhe) dan hukum (logos) alam semesta. 2. Paham Aletheia (ketidaksembunyian) 3. Kodrat manusia dan penentuan tindakan etisnya: "yang baik" dan "keutamaan" (arete). MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN FILSAFAT
  • 32. LINGKUP FILSAFAT Ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia yang amat luas. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar ada (nyata), baik material konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Dengan ungkapan lain, objek filsafat itu tidak terbatas seperti permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan alam sekitarnya.
  • 33. CIRI – CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT • Filsafat Bersifat Koheran • Pemikiran Filsafat Yang Rasional • Filsafat Bersifat Komprehensif • Filsafat Memiliki Pemikiran Secara Sistematis • Filsafat Memiliki Pandangan Yang Luas
  • 34. LOGIKA SCIENTIFIKA DOSEN PENGAMPU: DR. SIGIT SARDJONO,M.S. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
  • 35. Berpikir Induktif dan Deduktif • Induktif dimulai dari hal-hal yang khusus (particular) yang terpikirkan sebagai kelas dari suatu fenomena, menuju generalisasi. • Deduktif ialah kebalikan dari berpikir induktif. Bekerjanya dimulai dari hal yang umum (dari induksi/teori/dalil/hukum) kepada hal-hal yang khusus (particular). Penalaran deduktif biasanya mempergunakan silogisme dalam menyimpulkan.
  • 36. Metode Ilmiah Metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah.
  • 37. Garis besar langkah-langkah sistematis keilmuan adalah : 1. Mencari, merumuskan dan mengidentifikasi masalah. 2. Menyusun kerangka pikiran (logical contract). 3. Merumuskan hipotesis (jawaban rasicnal terhadap masalah) 4. Menguji hipotesis secara empirik 5. Melakukan pembahasan dan 6. Menyimpulkan
  • 38. Logika alami dan logika scientifika Dalam kegiatan berpikir sehari-hari kita secara spontan telah mengikuti hukum-hukum yang secara alami memerintah. Dan memang benar bahwa logika alami (natural, spontan, dengan naluri) tersebut telah mencukupi bagi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Tetapi, tanpa logika scientifika juga seorang dapat dengan pasti menarik kesimpulan dan mencapai kebenaran, terutama apabila mengenai hal yang tidak sulit. Logika scientifika sesungguhnya merupakan penyempurnaan metodis logika alam.
  • 39. Dalam berpikir sehari-hari kita spontan telah mengikuti hukum-hukum yang secara alami memerintah. Dan memang benar bahwa logika alami (natural, spontan, dengan naluri) telah mencukupi bagi kebutuhan dasar manusia. Tetapi, tanpa logika scientifika juga seorang dapat dengan pasti menarik kesimpulan dan mencapai kebenaran, terutama apabila mengenai hal yang tidak sulit. Logika scientifika sesungguhnya merupakan penyempurnaan metodis logika alam. Logika alami dan logika scientifika
  • 40. Definisi logika Scientifika Ilmu praktis normatif yang mempelajari hukum-hukum, prinsip- prinsip, bentuk-bentuk pikiran manusia yang jika dipatuhi akan membimbing kita mencapai kesimpulan-kesimpulan yang betul lurus, sah.
  • 41. Ilmu Manusia dapat menyelidiki caranya berpikir dan dapat menyelidiki hukum, bentuk dan prinsip pikirannya sendiri. Hal ini dijalankan untuk menambah pengetahuan.Tetapi manusia tidak hanya berhenti pada mengetahui, berhenti pada memandang demi memandang. Pengetahuan tersebut dapat dipergunakan untuk berpikir dengan cara yang lebih sempurna. Demikianlah logika scientifika juga disebut ilmu.
  • 42. Praktis dan normatif Ilmu spekulatif (atau teoretis): Tujuannya untuk memperoleh pandangan (insight). • Nomatetis; yakni mempelajari objeknya dalam keabstrakannya. Misalnya ilmu kimia, ilmu sosiologi, ekonomi, dan sebagainya. • ideografis (deskriptif): mempelajari objeknya dalam ujud konkrenya. Misalnya etnografi, sosiografi, sejarah.
  • 43. llmu praktis (ilmu terapan) ilmu yang menuju ke pengertian yang benar, • Normatif : Misalnya etika, logika scientifika, ilmu hukum, ilmu sibernetika. • Positif/terapan dalam arti yang lebih sempit.Misalnya ilmu pertanian, ilmu kedokteran, ilmu teknik (sipil, arsitektur, mesin, dan seterusnya).
  • 44. Objek material dan objek formal Objek materialnya adalah pikiran manusia, sedangkan aspek yang dipandang, yakni objek formalnya, adalah hukum-hukum, bentuk-bentuk, dan prinsip-prinsip pikiran. Di sini tegas terlihat bahwa logika scientifika hakikatnya tidak mempelajari isi pikiran.
  • 45. Implikasi metafisik/epistemologi pemikiran Contoh apabila seseorang berkata, "Segala hal hendaknya ditunjang oleh bukti-bukti empiris." Empiris adalah bersifat dapat ditangkap oleh pengalaman pancaindera. contoh tersebut kiranya cukup untuk membuka kesadaran kita akan pentingnya memperhatikan implikasi metafisik/epistemologis pemikiran.
  • 46. Logika scientitika dan psikologi Perlu juga ditunjuk bahwa logika scientifika berbeda dari psikologi. Logika mempersoalkan tentang aspek objektif dari proses intelektual, sedangkan psikologi tentang aspek subjektifnya. Status epistemologis hukum-hukum, logika hukum-hukum logika diketahui melalui pengalaman (pengetahuan a posteriori) ataukah bersifat tidak bergantung pada pengalaman (pengetahuan a priori). Masalah lain yang juga muncul; logika itu bersifat sintetik atau analitik (yakni logika itu bicara tentang kenyataan atau tidak).
  • 47. Logika dan logistika Logika membicarakan kegiatan pemikiran secara lengkap beserta prosesnya ke arah kebenaran, membicarakan susunan konsep, dan segala sesuatunya yang menyangkut seluk beluk kegiatan pemikiran. Sedangkan logistika membicarakan hubungan antara tanda-tanda ideografis. Perhatian tertuju pada formalisasi dan fungsionalisasi, pada tanda-tanda itu yang sekali telah dipastikan dianggap telah cukup.
  • 48. Tokoh Filsuf pada masa kuno, pertengahan, dan modern Nama kelompok: 1212200282 Devi Romadhonita 1212200283 Teddy Kurniawan 1212200284 Elvira Dwiputri Maulidya Dosen pengampu: Sigit sardjono, M.S Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas 17 Agustus 1945
  • 49. TIGA TOKOH FILSUF THALES THOMAS AQUINAS IMMANUEL KANT
  • 50. Thales (624-546 SM) adalah seorang filsuf yang yang lahir di kota Milatus pada abat ke 6 M. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik. Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, ia juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy). Thales     
  • 51. Pemikiran Thales 1. Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (arche) segala sesuatu dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Argumentasi terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, ia juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.     
  • 52. 2. Pandangan tentang Jiwa Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati. Teori tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.     
  • 53. 3. Teorema Thales Teorema Thales berisi tentang sebuah sudut siku-siku yang didapat dari garis yang ditarik dari diameter sebuah lingkaran. Selain itu ada pula penjelasan tentang dua buah garis yang terdapt dalam sebuah segitiga yang menghasilkan beberapa hasil yang sama. Jika AC adalah sebuah diameter, maka sudut B adalah selalu sudut siku-siku
  • 54. Menurut catatan Herodotus, Thales pernah menyarankan orang-orang Ionia yang sedang terancam serangan Kerajaan Persia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama di kota Teos. Dengan demikian, Ionia menjadi sebuah polis yang bersatu dan tersentralisasi. 4. Pandangan Politik
  • 55. Thomas Aquinas (Tommaso d'Aquino; 1225 – 7 Maret 1274) adalah seorang filsuf yang sangat berpengaruh dalam tradisi skolastisisme, di dalamnya ia juga dikenal sebagai Doctor Angelicus dan Doctor Communis. Ia adalah pendukung klasik teologi krodrat yang paling menonjol dan dikenal sebagai bapak Thomisme. Pengaruhnya pada pemikiran Barat cukup signifikan, sehingga banyak filsafat modern yang mengembangkan gagasannya, khususnya dalam bidang etika, hukum kodrat, metafisika, dan teori politik. Thomas Aquinas    
  • 56. Pemikiran Thomas Aquinas 1. Thomisme Aliran filsafat yang dicetuskan sebagai hasil pemikiran St.Thomas Aquinas, seorang imam Khatolik yang saleh. Secara khusus, ia adalah seorang realis. Dia mengakui bahwa dunia dapat diketahui seperti apa adanya. 2. Essentia dan Exentia Essentia mengajarkan hakikat Tuhan, sedangkan exentia mengajarkan keberadaan Tuhan. Filsafat ini membedakan Tuhan dengan makhluk ciptaan-Nya, dimana Tuhan ada satu, sedangkan makluknya tidak bersifat satu.
  • 57. 3. Argumen Kosmologi Disebut teologi naturalis. Thomas Aquinas berpendapat bahwa manusia dapat mengenal Allah melalui akal yang mereka miliki, meskipun pengetahuan tentang Allah yang mereka peroleh dengan akal tersebut tidak jelas. 4. Penciptaan Penciptaan merupakan perbuatan Allah secara kontinu dan berkelanjutan. Adapun makluk-makhluk dan benda-benda ciptaan-Nya bersifat fana. 5. Makhluk murni Dalam teori ini, para malaikat yang merupakan makhluk rohani yang murni. Malaikat itu berwujud roh dan bereksitensi. Sehingga, membedakan mereka dengan makhluk-makhluk lain seperti manusia, Binatang dan benda-benda mati.
  • 58. 6. Jiwa Manusia memiliki jiwa atau ruh dengan tubuh/jasad sebagai bentuknya. Jiwa merupakan daya gerak yang memberikan wujud kepada tubuh sebagai materi. Sehingga, manusia memiliki dua hal yang menyatu sebagai pembentuk diri, yaitu jassmani dan rohani. 7. Etika Teologis Menurut Thomas etika teologis yaitu moral. Suatu tindakan yang mengerakkan manusia kepada tujuan akhir berkaitan dengan kegiatan manusiawi. Contohnya berbuat baik dan menghindari yang jahat.
  • 59. Immanuel Kant ( Jerman, 22 April 1724 – 12 Februari 1804) adalah seorang filsuf Jerman dan salah satu intelektual utama Abad Pencerahan. Karya Kant yang komprehensif dan sistematis dalam bidang epistemologi, metafisika, etika, dan estetika telah menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam filsafat Barat modern. Immanuel Kant
  • 60. Pemikiran Immanuel kant 1. Pemikiran filosofis Sumber ilmu pnegetahuan, menetapkan konsep teori dan praktik menggunakan objek pengalaman. Moral dan kebaikan, Kant meyakini secara moral, setiap tindakan manusia di dunia akan memperoleh keadilan oleh Tuhan di akhirat. Etika dan Pendidikan, pikiran sebagai dasar etika untuk melakukan tindakan disertai dengan adanya kesadaran dan kewajiban. Keadilan dan kebebasan, syarat adanya keadilan di dalam masyarakat adalah adanya prinsip kebebasan yang mengakui kebebasan orang lain.
  • 61. Ketuhanan, Kant berpendapat bahwa status sebagai yang maha mengatur dapat dinaikkan menjadi pencipta melalui penalaran yang mendalam. Metafisika, menetapkan konsepa teori dan praktik menggunakan objek pengalaman. 2. Pemikiran sains Ilmu alam, Yaitu kuantitas, kualitas, relasi dan modalitas. Asal mula tata surya. Immanuel kant pengikut mazhab Monoistik, diyakini bahwa unsur penyusun dari segala benda di Tata Surya berasal dari satu materi yang sama.
  • 62. 3. Pemikiran politik Pemisahan kekuasaan (trias politica). Kant memiliki pendapat mengenai tujuan politik, bahwa politik dibuat untuk memenuhi kebutuhan bendawi dan kebahagiaan rohani agar setiap orang dapat puas terhadap pengaturannya. 4. Pemikiran sains Estetika di dalam pandangan Kant merupakan kemampuan manusia dalam mengamati keindahan lingkungannya secara teratur. Pentingnya keindahan bagi manusia menandakan bahwa manusia memiliki perasaan yang menghargai kualitas. Salah satu ciri estetika manusia adalah adanya aliran naturalisme dalam seni rupa.
  • 63. FILSAFAT MANUSIA Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Dosen pengampu: Sigit Sardjono,M.S NAMA KELOMPOK: DEVI ROMADHONITA (1212200282) TEDDY KURNIAWAN (1212200283) ELVIRA DWIPUTRI MAULIDYA (1212200284)
  • 64. PENGERTIAN Filsafat manusia adalah cabang filsafat khusus yang membahas secara khusus tentang sifat manusia. Antropologi filosofis, atau lebih dikenal dengan filsafat manusia, merupakan bagian integral dari sistem filsafat yang menekankan hakikat atau hakekat manusia secara khusus.
  • 65. Berbeda dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi, antropologi, fisiologi dan anatomi. Filsafat manusia menjelaskan lebih rinci tentang hakikat seseorang, mulai dari pentingnya kehadiran seseorang di dunia, tujuan hidup, kedudukan seseorang di dunia dan lain-lain. PERBEDAAN FILSAFAT MANUSIA DENGAN ILMU-ILMU LAIN
  • 66. ➔Hubungan Filsafat Manusia dan Psikologi Filsafat dapat menggunakan pengetahuan positif psikologi tentang sifat manusia sebagai contoh dan menggambarkan gambarannya sendiri; karena jika ya, mereka akan cocok dengan struktur yang dirancang oleh filsafat. Ilmu-ilmu ini juga dapat memberikan stimulasi psikologis untuk mempelajari masalah-masalah khusus atau menemukan cara-cara ke arah tertentu.
  • 68. Di atas barangkali merupakan gambaran singkat tentang filsafat manusia, sebagai penjelasan tentang ciri luas itu sendiri, yaitu bahwa filsafat manusia merupakan gambaran umum atau rangkuman dari realitas manusia. Berbeda dengan humaniora, filsafat manusia tidak berfokus pada aspek spesifik dari fenomena dan peristiwa manusia.
  • 69. METODE FILSAFAT MANUSIA 01 Metode kritis (negative) Metode analisis ucapan (analisis linguistic) Fenomelogis 02 03
  • 70. HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN MANUSIA Filsafat bersifat universal, hubungan filsafat dengan manusia yaitu mencari kebenaran dari sebuah ilmu dengan cara manusia harus berfilsafat. Manusia berfilsafat untuk melatih otak, untuk berpikir, dan untuk menemukan jalan keluar dari suatu permasalahan. Dengan demikian filsafat dapat mempermudah kehidupan manusia.
  • 71. KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN MANUSIA ● Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat. ● Berdasarkan dasar-dasar hasil kenyataan itu, maka filsafat memberikan pedoman hidup kepada manusia mengenai segala sesuatu yang terdapat di sekitar manusia sendiri. Mengetahui bahwa alat-alat kewajiban manusia meliputi akal, rasa, kehendak. Dengan akal, filsafat memberikan pedoman hidup untuk berpikir guna memperoleh pengetahuan hidup.
  • 72. MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT MANUSIA • Memahami kompleksitas manusia. • Mengetahui lebih jauh apa dan siapa manusia secara menyeluruh. • Membantu kita meninjau secara kritis asumsi- asumsi yang tersembunyi di dalam teori-teori tentang manusia yang terdapat di dalam ilmu pengetahuan.
  • 73. • Mencari jawab siapa sesunguhnya manusia. • Dengan mengetahui dan mengenal siapa diri manusia, maka manusia menjadi sadar tentang kehadirannya di dunia. • Memahami diri dalam konsep menyeluruh yang pada gilirannya memudahkan menjalani kehidupan, mengambil makna dari setiap peristiwa.
  • 74. FILSAFAT ILMU EKONOMI NAMA KELOMPOK : 1. Devi Romadhonita (1212200282) 2. Teddy Kurniawan (1212200283) 3. Elvira Dwiputri Maulidya (1212200284) Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas 17 agustus 1945 Dosen pengampu : Sigit Sardjono,M.S
  • 75. PENGERTIAN Filsafat ekonomi merupakan suatu interdisiplin ilmu ekonomi yang berkutat pada pengkajian teori ekonomi; metodologi ekonomi, berupa penilaian terhadap hasil, institusi, dan proses ekonomi serta etika dalam menjalankan proses ekonomi.
  • 76. HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU EKONOMI Filsafat dan ilmu ekonomi memiliki hubungan yang erat dalam beberapa aspek. Berikut beberapa hal yang menjelaskan hubungan antara filsafat dan ilmu ekonomi: 1. Metodologi dan Epistemologi : Filsafat memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana pengetahuan ekonomi diperoleh, validitasnya, dan batasan-batasannya. 2. Etika dan Nilai : Filsafat mengeksplorasi pertanyaan- pertanyaan tentang apa yang dianggap baik, adil, atau bermoral dalam masyarakat.
  • 77. 3. Ontologi dan Aksiologi : Filsafat membahas pertanyaan tentang realitas, substansi, dan tujuan hidup. 4. Teori Ekonomi : Filsafat dapat memberikan pandangan kritis terhadap teori-teori ekonomi dan paradigma ekonomi yang mendasarinya. 5. Kritisisme dan Refleksi : Filsafat juga berperan penting dalam mengembangkan kerangka berpikir kritis dalam ilmu ekonomi.
  • 79. MASALAH – MASALAH DALAM FILSAFAT ILMU 1. Problem epistemologi tentang ilmu; problem tersebut membahas tentang segi-segi pengetahuan seperti kemungkinan, asal mula, sifat alami, batas-batas, asumsi dan landasan, validitas dan reliabilitas sampai soal kebenaran. 2. Problem metafisis tentang ilmu: metafisika adalah teori mengenai apa yang ada. 3. Problem metodologis tentang ilmu; metodologi ilmu merupakan penelahaan terhadap metode yang dipergunakan dalam suatu ilmu.
  • 80. 4. Problem logis tentang ilmu; dalam menentukan kesimpulan pada suatu ilmu haruslah memenuhi syarat-syarat logika dengan standar ketelitian logis yang tinggi. 5. Problem etis tentang ilmu; problem etis dari ilmu tersebut mengandung implikasi baik atau buruk bagi kehidupan manusia. 6. Problem estetis tentang ilmu; aspek estetis mempermasalahkan tentang keindahan atau kejelekan dari analisis, pemaparan, penilaian dan penafsiran peranan suatu ilmu dalam peradaban manusia.
  • 81. Pemahaman yang mendalam Pengembangan keterampilan berpikir kritis Kesadaran tentang keterbatasan dan kompleksitas ekonomi Pemahaman terhadap metodologi ekonomi Pengaruh terhadap pandangan dunia Kontribusi terhadap ilmu ekonomi 01 02 03 04 DAMPAK YANG DITIMBULKAN DALAM MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU 05 06
  • 82. FILSAFAT MANAJEMEN NAMA KELOMPOK 1 : 1. Devi Romadhonita (1212200282) 2. Teddy Kurniawan (1212200283) 3. Elvira Dwiputri Maulidya (1212200284) Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas 17 agustus 1945 DOSEN PENGAMPU : Sigit Sardjono,M.S
  • 83. Pengertian Filsafat Manajemen Filsafat manajemen adalah kajian tentang prinsip- prinsip, konsep, dan teori yang mendasari praktik manajemen. Ini melibatkan penelitian dan pemahaman terhadap landasan pemikiran di balik pengambilan keputusan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian dalam konteks manajemen.
  • 84. Sejarah Filsafat Manajemen Berikut ini adalah beberapa fase penting dalam sejarah filsafat manajemen: ●Awal sejarah: Fokus pada efisiensi dan organisasi. ●Manajemen Ilmiah: Kontribusi Frederick W. Taylor ●Gerakan Perilaku: Fokus pada Manusia dalam Organisasi
  • 85. ● Pemikiran Sistem: Fokus pada Interaksi dan Integrasi ● Manajemen Strategis: Fokus pada Visi dan Perencanaan ● Pendekatan Kontemporer: Keterlibatan dan Inovasi
  • 86. Hubungan Filsafat dengan Manajemen Berikut adalah beberapa hubungan antara filsafat dan manajemen: 1. Etika dan tanggung jawab sosial 2. Epistemologi dan pengetahuan 3. Metafisika dan pandangan dunia 4. Pragmatisme dan pengambilan keputusan 5. Logika dan pemikiran kritis
  • 87. 1. Pengembangan visi dan misi: Filsafat membantu dalam mengembangkan visi dan misi organisasi. 2. Landasan Etika: Filsafat membantu dalam menetapkan landasan etika yang kuat dalam manajemen. 3. Penentuan Nilai-nilai Organisasi: Filsafat membantu dalam menentukan dan mendorong nilai-nilai organisasi. Peran dan Pentingnya Filsafat dalam konteks Manajemen
  • 88. 4. Pengembangan Pengetahuan: Filsafat memainkan peran penting dalam pengembangan pengetahuan dalam manajemen. 5. Pengambilan Keputusan yang Rasional: Filsafat membantu dalam pengambilan keputusan yang rasional dalam manajemen. 6. Manajemen Diri dan Pemimpin: Filsafat dapat membantu dalam pengembangan kemampuan manajemen diri dan kepemimpinan.
  • 89. 1. Memberi dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer 2. Memberikan kepercayaan bagi manejer dalam proses manajemen untuk mencapai tujuan 3. Memberi dasar dan pedoman berpikir efektif bagi manajer 4. Mendapatkan dukungan, dan partisipasi para bawahan, asalkan para bawahan mengetahui dan memahami filsafat manajemen Manfaat Mempelajari Filsafat Manajemen
  • 90. DOSEN PENGAMPU : Sigit Sardjono,M.S FILSAFAT PANCASILA NAMA KELOMPOK : 1. Devi Romadhonita (1212200282) 2. Teddy Kurniawan (1212200283) 3. Elvira Dwiputri Maulidya (1212200284) Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas 17 agustus 1945
  • 91. Pengertian Filsafat Pancasila Filsafat Pancasila adalah studi dan pemahaman tentang nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan pandangan dunia yang menjadi dasar ideologis negara Indonesia. Filsafat ini berakar pada Pancasila, yang merupakan dasar negara yang secara resmi diadopsi pada tanggal 1 Juni 1945
  • 92. Karakteristik Filsafat Pancasila 1. sila-sila dalam pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang bulat dan utuh (sebagai suatu totalitas). 2. susunan pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh 3. pancasila sebagai suatu substansi artinya unsur asli atau permanen atau primer pancasila sebagai suatu yang mandiri, dimana unsur-unsurnya berasal dari dirinya sendiri. 4. pancasila sebagai suatu realita artinya ada dalam diri manusia Indonesia dan masyarakatnya sebagai suatu kenyataan hidup bangsa, yang tumbuh, hidup dan berkembang di dalam kehidupan sehari-hari
  • 93. Prinsip Filsafat Pancasila 1. Kausa Material yaitu sebab yang berhubungan dengan materi atau bahan. 2. Kausa Formalis ialah sebab yang berhubungan dengan bentuknya 3. Kausa Efisiensi yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka 4. Kausa Finalis adalah berhubungan dengan tujuannya
  • 94. Penerapan Filsafat Pancasila dalam kehidupan sehari - hari 01 02 03 04 Menjaga Kerukunan Umat Beragama Menjaga Toleransi Menaati Dan Mematuhi Peraturan Yang Berlaku Penyelenggaraan Negara Sesuai Dengan Nilai Ketuhanan 03 05 Memihak Dan Membela Negara
  • 95. Melestarikan Pancasila Menumbuhkan sikap bertanggung jawab dalam diri Menanamkan nilai- nilai dari pancasila dalam diri kita lebih mendalam, entah nilai ketuhanan, kemanusiaan dan lain lain Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia 01 02 03 Manfaat Mempelajari Filsafat Pancasila 04
  • 96. FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN DEVI ROMADHONITA (1212200282 TEDDY KURNIAWAN (1212200283) ELVIRA DWIPUTRI MAULIDYA (1212200284)
  • 97. FILSAFAT ILMU PERAN FILSAFAT ILMU DALAM PENELITIAN CABANG FILSAFAT ILMU METODOLOGI PENELITIAN HUBUNGAN FILSAFAT ILMU DENGAN METODOLOGI PENELITIAN TAHAPAN METODOLOGI PENELITIAN PEMBAHASAN
  • 98. Filsafat ilmu Filsafat Ilmu adalah cabang filsafat yang membahas konsep, metodologi, dan asumsi-asumsi yang mendasari pengetahuan ilmiah. Filsafat ilmu membahas pertanyaan-pertanyaan seperti apa itu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana kita bisa memastikan bahwa pengetahuan tersebut benar dan dapat diandalkan.
  • 100. Filsafat ilmu berperan penting dalam penelitian karena membantu kita memahami dasar-dasar dan implikasi dari pengetahuan ilmiah. Filsafat ilmu juga membantu kita memahami keterbatasan dan asumsi-asumsi yang mendasari pengetahuan ilmiah. Misalnya, kita dapat mempertanyakan asumsi-asumsi dalam penelitian seperti apakah pengamatan dapat dipercayai atau apakah sains hanya menghasilkan pengetahuan objektif. Peran filsafat ilmu dalam penelitian
  • 101. Metodologi penelitian Metodologi penelitian adalah suatu cara atau pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah atau mencari jawaban atas pertanyaan penelitian dengan menggunakan prosedur dan teknik yang telah ditetapkan secara sistematis dan logis.
  • 102. Filsafat ilmu juga membantu kita memahami keterbatasan dan asumsi-asumsiyang mendasari pengetahuan ilmiah. Misalnya, kita dapat mempertanyakan asumsi-asumsi dalam penelitian seperti apakah pengamatan dapat dipercayai atau apakah sains hanya menghasilkan pengetahuan objektif.
  • 103. Tahapan Metodologi penelitian PENENTUAN TOPIK PENELITIAN PERUMUSAN MASALAH PENYUSUNAN KERANGKA KONSEPTUAL PENYUSUNAN HIPOTESIS 01 03 02 04
  • 104. Tahapan Metodologi penelitian PENENTUAN METODE PENELITIAN PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA KESIMPULAN 05 07 06 08
  • 105. Hubungan filsafat ilmu & Metodologi penelitian Filsafat ilmu memberikan kontribusi penting dalam pengembangan metodologi penelitian. Sebagai disiplin ilmu yang berbicara tentang sifat ilmu pengetahuan, filsafat ilmu memberikan landasan teoretis yang memungkinkan metodologi penelitian untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas penelitian. Kontribusi filsafat ilmu dalam Metodologi penelitian
  • 106. Hubungan filsafat ilmu & Metodologi penelitian Metodologi penelitian memanfaatkan konsep-konsep filsafat ilmu untuk memperkuat landasan teoretis dari penelitian yang dilakukan. Secara keseluruhan, hubungan antara filsafat ilmu dan Metodologi penelitian sangat penting dalam memastikan kevalidan dan keabsahan penelitian yang dilakukan. Bagaimana Metodologi penelitian memanfaatkan konsep konsep filsafat ilmu?
  • 107. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Thanks