Kami dari kelompok 13 yang beranggotakan:
Amalia Anggraini_1212200307
Abdul Fajar NST_1212200309
Calvin Ali Alaydrus R_1212200330
Mengumpulkan tugas dari dosen DR Sigit Sardjono,M.E.C
Selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Filsafat Ilmu kelas F
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
JUDUL
1. KUMPULAN TUGAS SLIDE
PENGANTAR FILSAFAT
KELOMPOK 13
DOSEN PENGAMPU : DR. SIGIT SARDJONO,M.E.C
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2023
7. • Dengan mempelajari filsafat ilmu, para ilmuwan akan menyadari
keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap kedalam sikap
arogansi intelektual.
• Fungsi filsafat ilmu juga untuk memberikan landasan filosofik
dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu
dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah
9. Manfaat lain filsafat adalah didasarkan pada pengertian filsafat
sebagai suatu integrasi atau pengintegrasi sehingga dapat
melakukan fungsi integrasi ilmu pengetahuan. Sebagian besar
orang hanya menyangkutkan apa yang paling dekat dan apa yang
paling dibutuhkannya pada saat dan tempat tertentu.
Filsafat menggiring manusia kepengertian yang terang dan
pemahaman yang jelas.Kemudian, filsafat itu juga menuntun
manusia ketindakan dan perbuatan yang konkret berdasarkan
pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas.
11. a. Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti
apa adanya.
b. Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena
filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan
mendasar.
c. Filsafat membuat kita lebih kritisd. Filsafat mengembangkan kemampuan kita
dalam:
• menalar secara jelas
• membedakan argumen yang baik dan yang buruk
• menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis)
secara jelas
• melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
• melihat dan mempertimbangkan pendapat dan
pandangan yang berbeda.
e. Dengan mempelajari karya-karya para pemikir besar, para filsuf dalam sejarah
dan tradisi filsafat, kita akan melihat betapa besar sesungguhnya pengaruh
filsafat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, agama, pemerintahan,
pendidikan dan karya seni.
f. Filsafat memberi bekal dan kemampuan pada kita untuk memperhatikan
pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis
13. a. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
b. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan
filsafat lainnya.
c. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan
pandangan dunia.
d. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
e. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan
sebagainya. Menurut Agraha Suhandi (1989)
f. Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk
membuat hidup menjadi lebih baik
g. Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir
secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan
menyadari keberadaan kita.
14. h. Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang
dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.Orang
yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat
pemecahannya.
i. Filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas, sehingga dapat membendung egoisme dan
ego-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan kesenangan
diri sendiri).
J. Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis, hingga kita tidak
hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam
surat-surat kabar, tetapi secara kritismenyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai
pendapat sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran.
K. Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika)
maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik,
dan sebagainya.
L.Filsafat ilmu bermanfaat sebagai pembebas. Filsafat bukan hanya sekedar mendobrak pintu
penjara tradisi dan kebiasaan yang penuh dengan berbagai mitos dan mite, melainkan juga
merenggut manusia keluar dari penjara itu.Filsafat ilmu membebaskan manusia dari belenggu
cara berpikir yang mistis dan dogma.
15. M. Filsafat ilmu membantu agar seseorang mampu membedakan persoalan yang
ilmiah dengan yang tidak ilmiah.
N. Filsafat ilmu memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin
ilmu yang ditekuni.
O. Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
P. Filsafat ilmu memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan
penelitian penalaran supaya manusia dapat menyerasikan antara logika, rasio,
pengalaman, dan agama dalam usaha mereka dalam pemenuhan
kebutuhannyauntuk mencapai hidup yang sejahtera.
Q. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap
metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.
Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
22. Pada dasarnya filsafat bukanlah
hal yang buruk, karena filsafat itu
sebenarnya adalah berpikir
secara mendasar (radikal),
menyeluruh (holistik), dan
spekulatif. Perkembangan
globalisasi dewasa ini menuntut
seseorang, pemikir,
cendekiawan, atau ilmuwan
untuk dapat mengkaji
permasalahan-permasalahan
secara luas atau dari sudut
pandang yang berbeda-beda.
Berpikir adalah proses yang intens untuk
memecahkan masalah, dengan
menghubungkan satu hal dengan yang
lain, sehingga mendapatkan pemecahan.
Hal-hal yang akan dihubungkan tersebut
belum tentu ada atau hadir di benak kita.
Oleh karena itu, berpikir melibatkan
kemampuan untuk membayangkan atau
menyajikan objek-objek yang tidak ada
secara fisik atau kejadian-kejadian yang
tidak sedang berlangsung.
24. Karakteristik berpikir filsafat adalah sifat menyeluruh, sifat
mendasar dan sifat spekulatif.
Bermacam-macam buku menjelaskan ciri-ciri berpikir
filsafat dengan bermacam -macam pula. Diantaranya
dijelaskan sebagai berikut.
● Konsepsional Perenungan filsafat berusaha untuk
menyusun suatu bagian konsepsiona
● Koheren Perenungan kefilsafatan berusaha untuk
menyusun suatu bagan yang koheren yang
konsepsional.
25. ● Memburu kebenaran. Filsuf adalah pemburu
kebenaran, kebenaran yang diburunya adalah
kebenaran hakiki tentang seluruh realitas dan setiap
hal yang dapat dipersoalkan.
● Radikal. Berfilsafat berarti berpikir radikal. Filsuf
adalah pemikir yang radikal. Karena berpikir secara
radikal, ia tidak akan pernah berhenti hanya pada
suatu wujud realitas tertentu.
● Rasional. Perenungan kefilsafatan berusaha
menyusun suatu bahan konsepsional yang bersifat
rasional.
26. ● Menyeluruh. Perenungan kefilsafatan berusaha
menyusun suatu bagan konsepsional yang memadai
untuk dunia tempat kita hidup maupun diri kita
Makna filsafat antara lain:
(a) filsafat adalah mendorong manusia untuk berpikir secara
kritis;
(b) berpikir filsafat adalah berpikir dalam bentuk yang
sistematis;
(c) filsafat harus menghasilkan sesuatu yang runtut;
(d) berpikir filsafat adalah berpikir secara rasional dan logis;
(e) proses berpikir filsafat harus bersifat mendalam dan
komprehensif.
28. Secara umum dikatakan bahwa filsafat memiliki dua kegunaan yang saling mendukung, yakni
kegunaan bagi individual dan kegunaan bagi kehidupan sosial. Bagaimana kedua kegunaan filsafat
ini dapat dipahami?. Dari segi manfaat atau kegunaan bagi individu, beberapa hal dapat dikatakan
mengenai manfaat filsafat ini. Filsafat berguna untuk memuaskan keinginan tahu individu yang
sifatnya sederhana. Aspek inilah yang membuat manusia berbeda dari binatang.Filsafat dapat
membantu individu untuk menemukan prinsip-prinsip yang benar yang sangat bermanfaat dalam
mengarahkan hidup dan perilakunya.
Filsafat sangat membantu individu untuk memperdalam hidupnya. Filsafat hukum misalnya,
membantu manusia mengintensifkan makna dari hukum bagi masyarakat pada umumnya dan Para
praktisi hukum itu sendiri. Misalnya dalam memahami keterbatasan dari hukum positif dan
pentingnya rasa keadilan masyarakat yang harus dihormati dan dijunjung tinggi.
Daya Tarik
30. Pengetahuan sehari-hari (everyday knowledge) senantiasa
menyapa dan memenuhi benak manusia dalam kehidupan
sehari-harinya. Pengetahuan sehari-hari dibangun bukan
berdasarkan refleksi kritis dan pengambilan jarak terhadap
realitas. Pengetahuan sehari-hari lebih mendasarkan diri
pada kerja akal sehat (common sense). Pengetahuan
dihasilkan dari refleksi rasional, kritis, dan sistematis pikiran
manusia atas realitas. Refleksi itu pada gilirannya
menghasilkan penjelasan-penjelasan tertentu terhadap
realitas tersebut. Pada level yang paling rendah,
pengetahuan mengenai realitas bersifat umum (general
knowledge). Pengetahuan ini menghasilkan prinsip-prinsip
penjelas tertentu yang umumnya bersifat pragmatic, karena
mampu menjawab atau memecahkan masalah konkret
tertentu yang dihadapi manusia.
32. Pertama
pengertian filsafat dari segi
arti kata, yaitu Tilsafat' berasal
dari bahasa Yunani terdiri dari
kata 'philein' yang berarti cinta
dan sophia' yang berarti
kebijaksanaan. Atau berasal
dari kata 'philosophia' yang
berarti `cinta akan
kebijaksanaan atau love of
wisdom. Jadi, pengertian
filsafat dari arti kata adalah
`cinta pada kebijaksanaan'.
Dari beragam karya tulis tentang filsafat, kita dapat
merangkum sebagai berikut:
Kedua
pengertian filsafat `secara
umum', yaitu `suatu ilmu
pengetahuan yang melakukan
penyelidikan atau kajian
tentang hakikat dari segala
sesuatu dengan sungguh-
sungguh dan penuh kecintaan
untuk memperoleh kebenaran
atau kebijaksanaan'.
Ketiga
pengertian filsafat `secara
khusus', yaitu `suatu ilmu
pengetahuan yang menyelidiki
tentang hakikat sesuatu untuk
memperoleh kebenaran
menurut aliran filsafat
tertentu'.
33. Pertama
di Yunani terdapat mitologi
yang kaya dan tersebar luas.
Mitologi ini bisa dianggap
sebagai perintis yang
mendahului filsafat.
Awal mula lahirnya filsafat, menurut Bartens, ada setidaknya
tiga faktor yang mendahului dan seakan-akan mempersiapkan lahirnya
"filsafat" di Yunani.
Kedua
Peran sastra Yunani dalam
bentuk syair-syair Ramlani Lina
Sinaulan yang digunakan
untuk buku pendidikan bagi
masyarakat Yunani.
Ketiga
Faktor ilmu pengetahuan yang
berkembang pesat di Yunani.
Bangsa Yunani berutang budi
kepada bangsa lain, misalnya
Mesir untuk ilmu ukur dan
ilmu hitung, serta ilmu
astronomi yang dipengaruhi
oleh bangsa Babylonia."
35. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata), baik material
konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Dengan ungkapan lain,
objek filsafat itu tidak terbatas.Filsafat tidak hanya melukiskan sesuatu,
melainkan membantu manusia untuk mengambil keputusan tentang tujuan,
nilai dan tentang apa yang harus diperbuat manusia.
Lingkup
37. Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan konsepsional Konsepsi
(rencana kerja) merupakan hasil generalisasi dan abstraksi dari pengalaman tentang hal-
hal serta proses-proses satu demi satu. Berikut ciri-ciri pemikiran berfilsafat.
Ciri-Ciri
● Filsafat Bersifat Koheran
● Pemikiran yang Bersifat
Rasional
● Filsafat Bersifat Komprehensif
● Filsafat Memiliki Pemikiran
Secara Sistematis
● Filsafat Bersifat Koheren
40. Kelompok 13
Amalia Anggraini (1212200307)
Abdul Fajar NST (1212200309)
Asryana Fay (121200321)
Calvin Ali Alaydrus R (121200330)
41. A. Definisi dan Jenis
Pengetahuan
Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge)
adalah
proses kehidupan yang diketahui manusia secara Iangsung dari
kesadarannya sendiri.
1.Jenis Pengetahuan
Beranjak dari pengetahuan adalah kebenaran dan kebenaran adalah
pengetahuan, maka di dalam kehidupan manusia dapat memiliki
berbagai pengetahuan dan kebenaran.Pada dasarnya Pengetahuan
yang dimiliki manusia ada empat, yaitu:
• Pertama, pengetahuan biasa, yakni pengetahuan yang dalam
filsafat dikatakan dengan istilah common sense, dan sering diartikan
dengan good sense, karena seseorang me¬miliki sesuatu di mana is
menerima secara baik
.• Kedua, pengetahuan ilmu, yaitu ilmu sebagai terjemahan
dari science. Dalam pengertian yang sempit science diartikan untuk
menunjukkan ilmu pengetahuan alam, yang sifatnya kuantitatif dan
objektif.
• Ketiga, pengetahuan filsafat, yakni pengetahuan yang
diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif.
42. 2. Perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu
Pengetahuan merupakan basil tabu manusia terhadap sesuatu, atau
segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu.
Pengetahuan dapat berwujud barang-barang fisik, pemaham¬annya
dilakukan dengan cara persepsi balk lewat indera maupun lewat akal,
dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang
bersangkutan dengan masalah kejiwaan.
Lanjutan
43. B. Hakikat dan Sumber
Pengetahuan
1. Hakikat Pengetahuan
Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state). Mengetahui sesuatu adalah
menyusun pendapat tentang suatu objek, dengan kata lain menyusun gambaran tentang fakta yang
ada di luar akal.Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan itu, yaitu:
a. Realisme
Teori ini mempunyai pandangan realistic terhadap alam.
b. Idealisme
Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai
dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses-proses mental atau proses
psikologis yang bersifat subjektif.
2.Sumber pengetahuan
a. Empirisme
Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos, artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia
memperoleh penge¬tahuan melalui pengalamannya.
b. Rasionalisme
Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar
diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menangkap
objek.
c. Intuisi
Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi. Kemampuan
44. C. Peekembangan Ilmu
Pengetahuan
• Periode Pertama (abad 4 sebelum Masehi)
Perintisan “Ilmu pengetahuan” dianggap dimulai pada abad 4
sebelum Masehi, karena peninggalan-peninggalan yang
menggambarkan ilmu pengetahuan diketemukan mulai abad 4
sebelum Masehi.Pada periode ini tokoh yang terkenal adalah
Aristoteles. Persepsi Aristoteles tentang dunia adalah sebagai
berikut: dunia adalah ontologis atau ada (eksis).
• Periode Kedua (abad 17 sesudah Masehi)Cara berpikir abad
17 mengkonstruksi suatu model yaitu memasukkan unsur makro
menjadi mikro, mengkonstruksi suatu model yang dapat diuji coba
secara empiris, sehingga memerlukan adanya laboratorium.Inilah
pandangan Rene Descartes dan Immanuel Kant yang menolak
pandangan Aristoteles yang bersifat ontologis dan metafisis. Banyak
tokoh lain yang meninggalkan pandangan Aristoteles, namun dalam
makalah ini cukup mengajukan dua tokoh tersebut, kiranya cukup
untuk menggambarkan adanya pemikiran yang revolusioner dalam
perkembangan ilmu pengetahuan.
45. D. Filsafat dan Ilmu
Pengetahuan
Secara singkat dapat dikatakan Filsafat adalah refleksi kritis yang
radikal. Refleksi adalah upaya memperoleh pengetahuan yang
mendasar atau unsur-unsur yang hakiki atau inti.Apabila ilmu
pengetahuan mengumpulkan data empiris atau data fisis melalui
observasi atau eksperimen, kemudian dianalisis agar dapat
ditemukan hukum-hukumnya yang bersifat universal. Oleh filsafat
hukum-hukum yang bersifat universal tersebut direfleksikan atau
dipikir secara kritis dengan tujuan untuk mendapatkan unsur-unsur
yang hakiki, sehingga dihasilkan pemahaman yang mendalam.
Kemudian apa perbedaan Ilmu Pengetahuan dengan Filsafat. Apabila
ilmu pengetahuan sifatnya taat fakta, objektif dan ilmiah, maka
filsafat sifatnya mempertemukan berbagai aspek kehidupan di
samping membuka dan memperdalam pengetahuan.
46. E. Ciri-Ciri Ilmu
Pengetahuan Ilmiah
1. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Sistematis
a) Persepsi sehari-hari (bahasa sehari-hari)
Dari persepsi sehari-hari terhadap fenomena atau fakta yang
biasanya disampaikan dalam bahasa sehari-hari diobservasi agar
dihasilkan makna. Dari observasi ini akan dihasilkan konsep ilmiah.
b) Observasi (konsep ilmiah).
Untuk memperoleh konsep ilmiah atau menyusun konsep ilmiah
perlu ada definisi.
2. Ilmu Pengetahuan ilmiah dapat dipertanggung jawabkan
a) Sistem axiomatis
Sistem ini berusaha membuktikan kebenaran suatu fenomena atau
gejala sehari-hari mulai dari kaidah atau rumus umum menuju
rumus khusus atau konkret.
b) Sistem empiris
Sistem ini berusaha membuktikan kebenaran suatu teori mulai dari
gejala/ fenomena khusus menuju rumus umum atau teori.
c) Sistem semantik/linguistik
Dalam sistem ini kebenaran didapatkan dengan cara menyusun
proposisi-proposisi secara ketat. Umumnya yang menggunakan
47. 3. Ilmu Pengetahuan Ilmiah Harus Objektif atau intersubjektif
Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat mandiri atau milik orang
banyak (intersubjektif). Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat otonom
dan mandiri, bukan milik perorangan (subjektif) tetapi merupakan
konsensus antar subjek (pelaku) kegiatan ilmiah.
Lanjutan
48. F. Cara Kerja Ilmiah Harus Objektif
atau Intersubjektif
Penkelasan tentang langkah-langkah Metodologis adalah sebagai
berikut:
a. Langkah pertama yaitu ada masalah yang harus di pecahkan.
b. Langkah kedua yaitu teori disusun secara hipotesis.
c. Langkah ketiga yaitu membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
dan perlu adanya observasi.
d. Langkah keempat yaitu melakukan pengukuran, penetapan
sampel, dan estimasi kriteria.
e. Langkah kelima yaitu hasil pembuktian hipotesis.
f. Langkah keenam yaitu pembentukan atau proposisi untuk
memperkuat atau memantapkan teori.
49. Perbedaan Ilmu Pengetahuan dangan
Pengetahuan
a) Ilmu pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia.
b) Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia material.
c) Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental.
d) Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui
kesimpulan logis dari pengamatan empiris.
Sedangkan Ernest Nagel secara rinci membedakan pengetahuan
(common sense) dengan ilmu pengetahuan (science).
a.common sense
b.Ilmu pengetahuan menekankan ciri sistematik.
c.Dalam menghadapi konflik dalam kehidupan,
Ilmu pengetahuan menjadikan konflik sebagai pendorong untuk
kemajuan ilmu pengetahuan.
d.Kebenaran yang diakui oleh common sense bersifat tetap
e.Perbedaan selanjutnya terletak pada segi bahasa yang digunakan
untuk memberikan penjelasan pengungkapan fakta.
f.Perbedaan yang mendasar terletak pada prosedur.
50. Lanjutan
Proses Terbentuknya Ilmu Pengetahuan:
Syarat-syarat Ilmu Pengetahuan Ilmiah
Ilmu pengetahuan harus memenuhi 3 syarat berikut:
1) Sistematik;
yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai suatu
sistem.
2) Objektif;
atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut
terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli lain
3) Dapat dipertanggungjawabkan;
yaitu mengandung kebenaran yang bersifat universal
51. Siapa itu Seorang Filsuf
Filsuf adalah sebutan untuk seoranh ahli filsafat. Jika filsafat
diartikan
sebagai cintaakan kebijaksanaan, maka ahlinya dapat didefinisikan
sebagai seseorang yang memiliki banyak pengetahuan tentang cinta.
53. LOGIKA SCIENTIFIKA
Dosen Pengampu:
Dr.Sigit Sardjono,M.S.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
BAB
IV
KELOMPOK 13 :
1. Amalia Anggraini ( 1212200307 )
2. Abdul Fajar NST ( 1212200309 )
3. Asryana Fay ( 1212200321 )
4. Calvin Ali Alaydrus R ( 1212200330 )
55. Table of contents
2.1 Logika alami dan logika scientifika
2.2 Definisi logika Scientifika
2.2.1 Ilmu
2.2.2 Praktis dan normatif
2.2.3 Objek material dan objek formal
2.3 Implikasi metafisik/epistemology pemikiran
2.4 Logika scientifika dan psikologi
2.5 Status epistemologis hokum-hokum, logika
2.6 Logika dan logistika
57. Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang tersusun secara
sistematis. Pengetahuan yang dimaksud adalah suatu fenomena
yang ditangkap oleh indra manusia. Menurut Francis Bacon
(Soetriono dan SRDm Rita Hanafie: 2007), mempertegas variasi
kondisi untuk mencapai hikikat induktif, yaitu:
(1) tabulasi atau pencatatan ciri-ciri positif yaitu pencatatan
mengenai apa yang terjadi dalam suatu kondisi;
(2) tabulasi atau pencatatan ciri-ciri negatif yaitu pencatatan
kondisi mana suatu kejadian tidak timbul dan:
(3) tabulasi atau pencatatan variasi kondisi yaitu pencatatan ada
tidaknya perubahan ciri-ciri pada kondisi yang berubah-ubah
Berpikir Induktif dan Deduktif
59. Metode Ilmiah Metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah
sistematis dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu.
Ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui
metode ilmiah. Metode adalah suatu prosedur atau cara
untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis.
Garis besar langkah-langkah sistematis keilmuan adalah:
(1) mencari, merumuskan dan mengidentifikasi masalah (2)
menyusun kerangka pikiran (logical contract);
(3) merumuskan hipotesis (jawaban rasicnal terhadap
masalah)
(4) menguji hipotesis secara empirik
(5) melakukan pembahasan dan
(6) menyimpulkan. Tiga Iangkah pertama merupakan metode
penelitian, sedangkan langkah-langkah selanjutnya bersifat
teknis penelitian.
60. 2.1
Logika Alami dan Logika
Scientifika
Dalam kegiatan berpikir sehari-hari kita secara spontan telah
mengikuti hukum-hukum yang secara alami memerintah. Dan
memang benar bahwa logika alami (natural, spontan, dengan
naluri) tersebut telah mencukupi bagi kebutuhan-kebutuhan
dasar manusia.Perlu diingat bahwa hukum berpikir yang akan
dinzmuskan dalam logika scientifika adalah hukum kodrat.
61. 2.2 Definisi Logika Scientifika
Logika scientifika adalah ilmu praktis normatif yang
mempelajari hukum-hukum, prinsip-prinsip,
bentuk-bentuk pikiran manusia yang jika dipatuhi
akan membimbing kita mencapai kesimpulan-
kesimpulan yang betul lurus, sah.
62. 2.2.1 Ilmu
Manusia dapat menyempurnakan cara-caranya
menangkap realitas, menunjukkan sifat-sifat suatu
realitas, dan mencari sebab-sebab suatu
realitas.Demikianlah manusia mempunyai
pengetahuan, yakni pengertian yang disertai
sebab-sebab, pengertian yang
dipertanggungjawabkan dengan dasar-dasar. ilmu
dapat dirumuskan sebagai: kusimpulan
pengetahuan hasil penyelidikan pandangan yang
logis teratur, kriti.s darr sisternatis terhadap
scratrr objek.
63. Biasanya ilmu dibagi sebagai berikut:
1. Ilmu-ilmu alam (natuurwetenschappen, natuurwissenschaften) bertujuan untuk mengetahui
alam dasarnya: observasi dan eksperimen.
2. Ilmu-ilmu kejiwaan atau ilmu-ilmu budaya (geestes atau craltuurweteraschappen,
Gei.steswissertschaften atau Kultur-wissenschafien) bertujuan untuk mengetahui manusia,
sejarahnya atau kebudayaannya dalam artinya yang luas.
3. Ilmu-ilmu apriori atau ilmu-ilmu deduktif yang tidak bertumpu pada pengalaman, tetapi
ditarik secara logis dari aksioma-aksioma tertentu.Jika ilmu dibagi menurut metodenya, dapat
dibentuk tiga kelompok besar:
1. Ilmu-ilmu aksiomatik atau ilmu-ilmu deduktif.
2. Ilmu-ilmu empiris atau ilmu-ilmu induktif.
3. Ilmu-ilmu kesejarahan atau ilmu-ilmu reduktif.
2.2.2 Praktis dan Normatif
64. Menurut tujuannya, ilmu dapat dibagi sebagai berikut
Ilmu spekulatif (atau teoretis): yakni ilmu yang menuju ke pengertian yang benar demi
pengertian itu sendiri. Tujuannya untuk memperoleh pandangan (insight).
• Nomatetis; yakni menentukan hukum-hukum umum yang berlaku, mempelajari objeknya
dalam keabstrakannya,
• ideografis (deskriptif): yang'mempelajari objeknya dalam ujud konkremya, menurut tempat
dan waktu tertentu, dengan sifat-sifatnya yang khas.
llmu praktis (ilmu terapan): yakni ilmu yang menuju ke pengertian yang benar, tidak hanya
demi pengertian itu sendiri, tetapi juga demi sesuatu lain yang praktis
• Normatif : mengatakan bagaimana kita harus berbuat, jadi membebankan kewajiban,
keharusan dan atau larangan-larangan.
• Positif/terapan dalam arti yang lebih sempit, yakni mengatakan bagaimana orang harus
membuat sesuatu, mencapai dan atau mendapatkan suatu hasil tertentuI
lmu spekulatif (teoretis) biasanya dapat berdiri sendiri, terlepas dari ilmu praktis. Tetapi ilmu
praktis selalu mempunyai dasar yang teoretis.
65. Ilmu adalah suatu bentuk pengetahuan yang mempelajari
suatu objek.objek material adalah objek yang ditinjau
atau, dipandang secara keseluruhan, sedangkan objek
formal adalah objek jika ditinjau, dipandang menurut
suatu aspek. Logika scientifika sebagai ilmu juga
mempunyai objek. Objek materialnya adalah pikiran
manusia, sedangkan aspek yang dipandang, yakni objek
formalnya, adalah hukum-hukum, bentuk-bentuk, dan
prinsip-prinsip pikiran.
2.2.3 Objek Material dan Objek Formal
66. Segi yang mempersoalkan materi pemikiran, khususnya
implikasi metafisik epistemologis materi pemikiran, amat
penting untuk diperhatikan.Masalahnya karena suatu
keputusan filsafati secara implisit telah menentukan: 1.
metode, 2. logika
ualidasi, 3. konsekuensi dan
kesimpulannya 4. macam
kenyataannya. Apabila keputusan filsafati yang ada,
spektrumnya "tidak sampai" atau tidak memadai, maka dengan
sendirinya kenyataan tidak mungkin diungkap semestinya,
maka juga kadar kebenaran kenyataan tidak tampak dan tampil
secara semestinya.
2.3 Implikasi metafisik/epistemologi
pemikiran
67. Logika pertama-tama mempersoalkan
tentang aspek objektif dari proses
intelektual, sedangkan psikologi tentang
aspek subjektifnya.Adalah berguna juga
untuk mengetahui psikologi, khususnya
yang menyentuh hal-hal yang bertalian
dengan proses berpikir, karena aspek
psikologis de facto juga terdapat dengan
aspek logis dalam pikiran kita,
2.4 Logika Scientitika dan Psikologi
68. 2.5 Status Epistemologis
Hukum-Hukum, Logika
Hukum-hukum logika diketahui melalui pengalaman (pengetahuan a posteriori)
ataukah bersifat tidak bergantung pada pengalaman (pengetahuan a priori). Masalah
lain yang juga muncul; logika itu bersifat sintetik atau analitik (yakni logika itu bicara
tentang kenyataan atau tidak).Menurut Kant, hukum-hukum logika adalah hukum
berpikir yang menentukan syarat-syarat yang harus ada bagi terlaksananya
pengalaman, empiri. Sedangkan menurut George Boole, mahaguru matematika di
Queen's College, Cork, Inggris dalam karyanya An Investigation of the Laws of
Thought (1854, hal. 459) dikatakan: hukum-hukum logika ditentukan oleh struktur
psikologis manusia.Hukum logika adalah aturan evaluasi yang bersifat relatif yang
selalu dapat ditinjau kembali.
69. 2.6
Logika dan Logistika
logika yang bernama logistika yakni "logika yang diinformasikan". yang
juga disebut logika simbolis atau logika matematis (menilik
pengembangan ini pendapat Kant yang mengatakan bahwa logika
sudah buntu, geschlossen und vollendet zu sein adalah tidak benar).
perbedaan hakiki aritara logika dan logistika. Logika membicarakan
kegiatan pemikiran secara lengkap beserta prosesnya ke arah
kebenaran, membicarakan susunan konsep, nuansa term dan segala
sesuatunya yang menyangkut seluk beluk kegiatan pemikiran.
Sedangkan logistika membicarakan hubungan antara tanda-tanda
ideografis.
73. • Substansi Tunggal
Pandangan Spinoza mengenai substansi tunggal merupakan
tanggapannya atas pemikiran Descartes tentang masalah substansi
dan hubungan antara jiwa dan tubuh. Dalam filsafat Descartes,
terdapat sebuah permasalahan yaitu bagaimana Allah, jiwa, dan
dunia material dapat dipikirkan sebagai satu kesatuan utuh .Dalam
bukunya Ethica, ordine geometrico demonstrata (Etika yang
dibuktikan dengan cara geometris), Spinoza mencoba menjawab
permasalahan ini. Ia memulai menjawab permasalahan dari filsafat
Descartes dengan memberikan sebuah pengertian mengenai
substansi.Substansi dipahami sebagai sesuatu yang ada dalam
dirinya sendiri dan dipikirkan oleh dirinya sendiri, artinya sesuatu
yang konsepnya tidak membutuhkan konsep lain untuk
membentuknya.
74. Menurut Spinoza, sifat substansi adalah abadi, tidak terbatas, mutlak, dan
tunggal-utuh.Bagi Spinoza, hanya ada satu yang dapat memenuhi definisi
ini yaitu Allah.Hanya Allah yang memiliki sifat yang tak terbatas, abadi,
mutlak, tunggal, dan utuh.Selain itu, Spinoza juga mengajarkan apabila
Allah adalah satu-satunya substansi, maka segala yang ada harus
dikatakan berasal daripada Allah.Hal ini berarti semua gejala pluralitas
dalam alam baik yang bersifat jasmaniah (manusia, flora dan fauna,
bahkan bintang) maupun yang bersifat rohaniah (perasaan, pemikiran,
atau kehendak) bukanlah hal yang berdiri sendiri melainkan tergantung
sepenuhnya dan mutlak pada Allah.Untuk menyebut gejala ini, Spinoza
menggunakan sebuah istilah yaitu modi. Modi merupakan bentuk atau
cara tertentu dari keluasan dan pemikiran.Dengan demikian, semua gejala
dan realitas yang kita lihat dalam alam hanyalah modi saja dari Allah
sebagai substansi tunggal.Dengan kata lain, alam dan segala isinya adalah
identik dengan Allah secara prinsipil.
75. Kata kunci ajaran Spinoza adalah Deus sive natur (Allah atau alam).Yang
berbeda dari ajaran ini hanyalah istilah dan sudut pandangnya saja. Sebagai
Allah, alam adalah natura naturans (alam yang melahirkan).natura naturans
dipandang sebagai asal usul, sebagai sumber pemancaran, sebagai daya
pencipta yang asali.Sebagai dirinya sendiri, alam adalah natura naturata
(alam yang dilahirkan) yaitu sebuah nama untuk alam dan Allah yang sama
tetapi dipandang menurut perkembangannya yaitu alam yang
kelihatan.Dengan ini Spinoza membantah ajaran Descartes bahwa realitas
seluruhnya terdiri dari tiga substansi (Allah, jiwa, materi).Bagi Spinoza hanya
ada satu substansi saja, yakni Allah atau alam.
76. Riwayat Hidup
Baruch de Spinoza lahir di kota Amsterdam pada tanggal 24 November
1632.Ayahnya merupakan seorang pedagang yang kaya. Pada masa
kecilnya, Spinoza telah menunjukkan kecerdasannya sehingga banyak orang
yang mengatakan bahwa ia bisa menjadi seorang rabbi. Dalam
kehidupannya, ia tidak hanya belajar matematika dan ilmu-ilmu alam, ia
juga mempelajari bahasa Latin, Yunani, Belanda, Spanyol, Prancis, Ibrani,
Jerman, dan Italia.Pada usianya yang ke 18 tahun, Spinoza membuat marah
komunitas Yahudi karena ia meragukan Kitab Suci sebagai Wahyu Allah,
mengkritik posisi imam Yahudi, mempertanyakan kedudukan bangsa Yahudi
sebagai umat pilihan Yahweh, dan keterlibatan Allah secara personal dalam
sejarah manusia.
77. Dikucilkan dari Sinagoge
SuntingSikap yang ditunjukkan Spinoza kepada orang Yahudi, membuat para
tokoh agama Yahudi mengambil sebuah sikap.Para tokoh agama Yahudi pada
saat itu menjadi gelisah dengan semua ajaran-ajaran Spinoza.Para tokoh
agama ini terus menerus memaksa agar Spinoza kembali lagi pada ortodoksi
agama, namun hal ini tidak pernah berhasil.Akhirnya pada tahun 1656,
Spinoza dikucilkan dari Sinagoge. Tidak hanya kelompok Yahudi yang
mengucilkan Spinoza, keluarganya pun turut mengucilkan dirinya. Meskipun
demikian, Spinoza tetap tenang mengatasi masalah hidupnya.Hingga
Akhirnya ia mengganti nama dirinya dengan Benedictus de Spinoza, sebagai
tanda kehidupan barunya.
78. Akhir Hidup
SuntingDalam keadaan yang telah dikucilkan, Spinoza mencari nafkah
dengan cara mengasah lensa sambil terus menerus menuliskan pemikiran-
pemikirannya. Tidak lama setelah pengucilan ini, Spinoza mengidap penyakit
TBC.Pada tahun 1673, dia diundang untuk mengajar di universitas
Heidelberg namun ia menolaknya. Alasan Spinoza menolak undangan ini
dikarenakan baginya tidak ada yang lebih mengerikan daripada kenyataan
bahwa orang-orang dihukum mati karena berpikir bebas. Semasa hidupnya,
Spinoza juga bekerja sebagai guru pribadi pada beberapa keluarga kaya dan
dari sinilah Spinoza bertemu dengan tokoh-tokoh partai politik Belanda saat
itu, antara lain Jan de Witt. Akhirnya pada tanggal 21 Februari 1677 Spinoza
meninggal pada usia 44 tahun karena penyakit TBC paru-paru yang telah
lama ia derita.
79. • Tentang Empat Anasir
Empedokles berpendapat bahwa prinsip yang mengatur alam semesta
tidaklah tunggal melainkan terdiri dari empat anasir atau zat. Memang dia
belum memakai istilah anasir (stoikeia) yang sebenarnya baru digunakan
oleh Plato, melainkan menggunakan istilah 'akar' (rizomata). Empat anasir
tersebut adalah air, tanah, api, dan udara Keempat anasir tersebut dapat
dijumpai di seluruh alam semesta dan memiiki sifat-sifat yang saling
berlawanan. Api dikaitkan dengan yang panas dan udara dengan yang
dingin, sedangkan tanah dikaitkan dengan yang kering dan air dikaitkan
dengan yang basah.Salah satu kemajuan yang dicapai melalui pemikiran
Empedokles adalah ketika ia menemukan bahwa udara adalah anasir
tersendiri.Para filsuf sebelumnya, misalnya Anaximenes, masih
mencampuradukkan udara dengan kabut.
80. Empedokles berpendapat bahwa semua anasir memiliki kuantitas yang
persis sama. Anasir sendiri tidak berubah, sehingga, misalnya, tanah tidak
dapat menjadi air.Akan tetapi, semua benda yang ada di alam semesta
terdiri dari keempat anasir tersebut, walaupun berbeda komposisinya.
Contohnya, Empedokles menyatakan tulang tersusun dari dua bagian tanah,
dua bagian air, dan empat bagian api.Suatu benda dapat berubah karena
komposisi empat anasir tersebut diubah.
81. • Tentang Cinta dan Benci
Menurut Empedokles ada dua prinsip yang mengatur perubahan-perubahan
di dalam alam semesta, dan kedua prinsip itu berlawanan satu sama
lain.Kedua prinsip tersebut adalah cinta (philotes) dan benci (neikos)Cinta
berfungsi menggabungkan anasir-anasir sedangkan benci berfungsi
menceraikannya. Keduanya dilukiskan sebagai cairan halus yang meresapi
semua benda lain.Atas dasar kedua prinsip tersebut, Empedokles
menggolongkan kejadian-kejadian alam semesta di dalam empat
zaman.Zaman-zaman ini terus-menerus berputar; zaman pertama berlalu
hingga zaman keempat lalu kembali lagi ke zaman pertama, dan seterusnya.
Zaman-zaman tersebut adalah:
Zaman pertama
Di sini cinta dominan dan menguasai segala-galanya, alam semesta
dibayangkan sebagai sebuah bola, di mana semua anasir tercampur dengan
sempurna, dan benci dikesampingkan ke ujung.
82. Zaman kedua
Benci mulai masuk untuk menceraikan anasir-anasir, sehingga alam semesta
sebagian dikuasai oleh cinta dan sebagian lagi dikuasai oleh benci.Benda-
benda memiliki kemantapan tetapi dapat lenyap, misalnya makhluk-makhluk
hidup dapat mati.Menurut Empedokles, manusia hidup pada zaman ini
Zaman ketiga
Apabila perceraian anasir-anasir selesai, mulai berlaku zaman ketiga, di
mana benci menjadi dominan dan menguasai segala-galanya. Keempat
anasir yang sama sekali terlepas satu sama lain merupakan empat lapisan
kosentris: tanah di dalam pusat dan api pada permukaan. Cinta kini berada
di ujung.
Zaman keempat
Pada zaman ini cinta masuk kembali hingga timbul situasi yang sejajar
dengan zaman kedua.Apabila cinta menjadi dominan, artinya zaman
pertama dimulai kembali.
83. Tentang pengenalan
Empedokles menerangkan pengenalan berdasarkan prinsip bahwa "yang
sama akan mengenal yang sama". Hal tersebut berarti bahwa unsur tanah di
dalam diri kita mengenal tanah, sama seperti unsur air di dalam diri
mengenal air, dan seterusnya.Karena alasan ini, Empedokles berpendapat
bahwa darah merupakan hal utama dari tubuh manusia, sebab darah
dianggap sebagai campuran paling sempurna dari keempat anasir, terutama
darah paling murni yang mengelilingi jantung. Pemikiran Empedokles ini
memberi pengaruh di dalam bidang biologi dan ilmu kedokteran selanjutnya.
84. Tentang Penyucian
Karya "Penyucian" berbicara tentang perpindahan jiwa dan cara agar orang
dapat luput dari perpindahan tersebut dengan menyucikan dirinya. Di dalam
karangan tersebut, Empedokles memperkenalkan diri sebagai daimon
(semacam dewa) yang jatuh karena berdosa dan dihukum untuk menjalani
sejumlah perpindahan jiwa selama tiga kali sepuluh ribu musim. Jiwa-jiwa itu
berpindah dari tumbuh-tumbuhan, kepada ikan-ikan, lalu kepada burung-
burung, dan juga manusia. Jikalau jiwa sudah disucikan, antara lain dengan
berpantang makan daging hewan, maka ia dapat memperoleh status daimon
kembali.Pandangan tentang perpindahan jiwa ini tampaknya diadopsi dari
mazhab.
85. Riwayat Hidup Empledokles
Empedokles adalah seorang filsuf dari mazhab pluralisme. Ia dikenal sebagai
seorang dokter, penyair, ahli pidato, dan politikus.Empedokles menulis dua
karya dalam bentuk puisi.Puisi pertama berjudul "Perihal Alam" (On Nature)
dan yang kedua berjudul "Penyucian-Penyucian" (Purifications). Kedua karya
tersebut memiliki 5000 ayat, tetapi yang masih ada hingga kini tinggal 350
ayat dari karya pertama, dan 100 ayat dari karya kedua.Para ahli tidak
sepakat mengenai mana karangan yang lebih dahulu ditulis.Empedokles lahir
di Agrigentum, pulau Sisilia, pada abad ke-5 SM ,ia berasal dari golongan
bangsawan Empedokles dipengaruhi oleh aliran religius yang disebut
orfisme, dan juga kaum Pythagorean.Ada sumber lain yang mengatakan ia
mengikuti ajaran Parmenides.Pada usia yang tidak diketahui, ia dibuang dari
kota asalnya namun tidak ada informasi mengenai pembuangannya
itu.Berdasarkan keterangan dari Aristoteles, Empedokles meninggal pada
usia 60 tahun.Menurut legenda, Empedokles meninggal dengan cara terjun
ke kawah vulkano di gunung Etna.
86. Biografi William Occam banyak yang memuat pemikiran-pemikiran
kritis beliau dalam bidang filsafat. Pemikiran William Occam yang
sangat terkenal adalah Occam’s Razor. Pemikiran Ocaam tersebut
bermakna terhadap suatu hal yang sederhana dan dapat dijelaskan
kebenarannya. Pada pemikiran tersebut Occam memakai pisau
untuk perumpamaanya.
Pada umumnya tokoh filsafat yang menggagas mengenai teori ini
memang banyak namun Occam lebih banyak menyertakan pada
karya-karyanya sehingga teori ini lebih dikenal atas namanya. Alasan
Occam menggunakan pisau untuk menjelaskan perumpamaannya
sendiri karena pisau dapat menghilangkan suatu maksud yang tidak
dibutuhkan.
87. Contoh penerapan dari pisau adalah alat ini tidak hanya untuk memotong
buah tapi pisau bisa dimanfaatkan untuk hal lain dan tidak perlu dijelaskan.
Pemikiran Occam satu ini banyak dimuat dalam buku filsafat pendidikan dan
dibahas dalam forum-forum filsafat sampai saat ini.
William Occam yang dikenal dengan bapak nominalisme ini telah
menyampaikan jika individu memang ada serta sebuah kenyataan
merupakan suatu terori yang diterima akal manusia.
Pandangan Occam tentang Nominalisme itu sendiri adalah salah satu
penerapan Occam’s Razor. Dasar dari pemikiran tersebut adalah kenyataan
yang dterima akal manusia harus dapat dijelaskan dengan fakta dan
metafisika.
88. Riwayat Hidup William of Occam
William dari Ockham adalah filsuf skolastik Inggris abad ke-14, yang berasal
dari Ordo Fransiskan. Baik ahli logika dan teolog, ia dianggap sebagai salah
satu tokoh pemikiran utama selama Abad Pertengahan Tinggi. Seorang
lawan yang luar biasa dari Thomas Aquinas, ia menghancurkan sintesis iman
dan alasan abad pertengahan yang terakhir. Itu membawa kemarahan
Gereja Katolik kepadanya, karena karya Aquinas diterima dengan sepenuh
hati oleh badan keagamaan. Sebagai seorang teolog, ia menentang arus
utama untuk menyatakan bahwa Allah adalah masalah iman dan dengan
demikian teologi bukanlah ilmu. Dalam dunia metafisika, ia
memperjuangkan kasus nominalisme tidak seperti kontemporer lainnya
pada masanya. Dalam logika, William dari Ockham menjelaskan bagaimana
kata-kata mengandung makna melalui versinya tentang teori anggapan.
Demikian pula, dia membela gagasan bahwa kita 'melihat' lingkungan kita,
yang membentuk dasar tidak hanya konsep abstrak kita tetapi juga
pengetahuan kita tentang dunia.
89. Seorang pria pemberani dengan pikiran yang sangat tajam, logika William
untuk debat filosofisnya berdiri di atas dasar prinsip kesederhanaan. Dikenal
sekarang sebagai 'Pisau Cukur Occam', itu menghilangkan hipotesis yang
tidak perlu demi fakta pembuktian yang paling sederhana.
Anak & Kehidupan Awal
William dari Ockham lahir pada akhir tahun 1287 atau awal tahun 1288 di
Surrey, Inggris. Sufiks 'Ockham' mengacu pada desa kelahirannya di Surrey.
Di suatu tempat antara usia tujuh dan tiga belas tahun, ia dibawa oleh Ordo
Friars Minor, ordo Fransiskan. Dia tinggal di biara dan juga menerima
pendidikan awal di sana.
Sekitar 1310, ia mengejar studi teologis, awalnya di Biara London. Dia
kemudian mendaftar di Universitas Oxford.
90. Keluarga & Kehidupan Pribadi
William dari Ockham berselisih dengan Paus Yohanes XXII terutama karena
kedua belah pihak memiliki pemikiran yang berlawanan mengenai doktrin
'Kemiskinan Apostolik'. Sementara ia berpendapat bahwa para anggota ordo
seharusnya tidak memiliki harta baik sebagai individu atau kelompok karena
Kristus dan para rasulnya tidak, kepausan Avignon dengan keras menentang
gagasan itu.
Sesuai dengan epitafnya, ia meninggal pada 10 April 1347 di Munich, dan
dimakamkan di paduan suara sebuah gereja Fransiskan di sana. Ada kisah-
kisah lain yang menyatakan bahwa dia meninggal selama Wabah Besar, yang
dimulai sekitar waktu yang sama. Hal sepele
Karier mengajar William dari Ockham terputus ketika ia harus meninggalkan
Oxford ke Avignon untuk menghadapi pengadilan kepausan di sana. Dan
karena dia tidak pernah menerima gelar doktor yang diperolehnya, dia
sering disebut sebagai 'inceptor terhormat'.
91. William Occam juga disebut bapak Nominalisme serta pencetus sebuah teori
yang bernama Occam’s Razor. Teori yang dicetuskan oleh Occam juga sangat
terkenal karena seluruh kalangan dapat menikmati dengan bahasa gaul
rakyat pisau Occam.
Teori yang sudah dicetuskan Occam tersebut juga disebut dengan pemikiran
reduksionisme metodologis. Beliau adalah Pastur yang mementingkan
intelektual karena telah mampu menyelesaikan pendidikannya di Oxford
University dengan konsentrasi teologi. Ketika menempuh pendidikan,
William Occam menjadi murid dari juhn Duts Scotus.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Occam dipercaya untuk mengampu
mata pelajaran filsafat di salah satu sekolah yang ada di San Fransisko.
Occam mengampu mata pelajaran filsafat mulai tahun 1321 sampai tahun
1324. Occam merupakan tokoh filsafat yang kontroversial pada jamannya
karena beliau pernah diadili akibat pemikirannya yang dianggap menistakan
tempat ibadahnya.
92. Pengadilan William Occam terjadi pada tahun 1324, namun beliau dapat
melarikan diri sampai keluar daerah untuk menghindari hukuman. Pada saat
pelarian, Occam ditemani beberapa kawannya sampai ke daerah Pisa. Dalam
pelariannya tersebut, Occam akhirnya menetap di sebuah biara di kota kecil
negara Jerman yang juga menjadi tempat terakhirnya menghembuskan
nafas.
95. KELOMPOK 13
NAMA KELOMPOK
• Amalia Anggraini ( 1212200307 )
• Abdul Fajar NST ( 1212200309 )
• Calvin Ali Alaydrus ( 1212200330 )
96. Table of contents
Apa
01
Filsafat manusia
03
Pendapat
Para filsuf tentang filsafat
manusia
02
Perbedaan
Filsafat manusia dan ilmu
tentang manusia
04
Manfaat
Filsafat manusia
98. Apa itu Filsafat Manusia?
Filsafat manusia atau "filosofi antropologi"
adalah salah satu cabang filsafat yang membahas
tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang
memiliki kemampuan berpikir, bertindak, dan
merasakan. Filsafat manusia membahas tentang
berbagai aspek kehidupan manusia, seperti
psikologi, moralitas, sosial, politik, dan
kebudayaan.
100. Perbedaan
Filsafat manusia dan ilmu
tentang manusia adalah dua
bidang studi yang seringkali
dibahas dan dibandingkan.
Meskipun keduanya berkaitan
dengan manusia, namun ada
beberapa perbedaan
mendasar antara keduanya.
101. Perbedaan Mendasar
Metode
Tujuan
Filsafat manusia bertujuan untuk
memahami hakikat manusia dan
mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan fundamental tentang
manusia dan keberadaannya di
dunia ini. Sementara itu, ilmu
tentang manusia bertujuan untuk
mempelajari manusia secara
objektif melalui penelitian dan
analisis empiris.
Filsafat manusia menggunakan
metode rasional dan analitis untuk
memahami dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan
fundamental tentang manusia.
Sementara itu, ilmu tentang
manusia menggunakan metode
ilmiah, seperti metode
eksperimen dan observasi, untuk
mempelajari manusia secara
objektif.
102. Lanjutan
Pendekatan
Filsafat manusia menggunakan pendekatan kritis dan
reflektif dalam memahami manusia dan dunia di
sekitarnya. Sementara itu, ilmu tentang manusia
menggunakan pendekatan deskriptif dan analitis
Fokus
Filsafat manusia lebih berfokus pada aspek-aspek yang
bersifat konseptual dan metafisik tentang manusia, seperti
moralitas, etika, dan hakikat keberadaan. Sementara itu, ilmu
tentang manusia lebih berfokus pada aspek-aspek yang
bersifat empiris tentang manusia, seperti psikologi, sosiologi,
dan antropologi.
104. Para filsuf memiliki berbagai pandangan dan pendapat
tentang filsafat manusia, tergantung pada sudut pandang dan
konteks pemikiran mereka. Namun, secara umum, para filsuf
sepakat bahwa filsafat manusia memiliki peran penting dalam
memahami hakikat manusia dan keberadaannya di dunia ini.
Berikut ini adalah beberapa pendapat para filsuf tentang
filsafat manusia:
105. Jean-Paul Sartre
Sartre memandang bahwa
manusia adalah makhluk yang
bebas dan bertanggung jawab
atas pilihan-pilihannya sendiri.
Immanuel Kant
Kant memandang bahwa
manusia adalah makhluk yang
rasional dan memiliki
kemampuan untuk
memahami realitas yang
objektif.
Friedrich Nietzsche
Nietzsche mengkritik filsafat
manusia tradisional yang
menganggap manusia sebagai
makhluk yang rasional dan
berpikir logis.
Martin Heidegger
Heidegger menganggap
bahwa manusia adalah
makhluk yang eksistensial,
yang memiliki keberadaan
yang unik dan tak tergantikan.
Pendapat Para Filsuf
107. Filsafat manusia memiliki manfaat yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, di antaranya:
Memberikan
pandangan yang lebih
luas tentang dunia dan
kehidupan.
Membantu dalam
pengembangan diri dan
peningkatan kualitas
hidup.
Memberikan
pemahaman yang lebih
mendalam tentang
hakikat manusia.
Mendorong kritis dan
reflektif dalam berpikir.
Membantu dalam
memecahkan masalah
yang kompleks.
109. FILSAFAT ILMU
EKONOMI
Dosen Pengampu :
Dr.Sigit Sardjono,M.S.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
113. Filsafat ekonomi adalah bidang studi yang
mencoba memahami esensi kehidupan dan
kesejahteraan manusia, serta bagaimana
ekonomi dapat memberikan kontribusi
terhadap tercapainya tujuan-tujuan tersebut.
115. Filsafat dan ilmu ekonomi
memiliki hubungan yang erat
karena filsafat ilmu ekonomi
meliputi pembahasan tentang
aspek konseptual, metodologi,
dan etika yang berkaitan
dengan disiplin ilmu ekonomi.
116.
117. Filsafat Ekonomi Islam memiliki peran penting dalam memberikan dasar dan
arah pada sistem ekonomi Islam. Berikut ini adalah beberapa peran penting
Filsafat Ekonomi dalam Islam:
• Menjadi dasar bagi sistem ekonomi Islam yang dibentuk.
• Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan
ekonomi seperti konsumsi, produksi, distribusi, dan pembangunan ekonomi.
• Membantu menciptakan penemuan-penemuan baru baik secara
teoritis maupun terapan dalam ilmu ekonomi.
• Berkaitan dengan nilai-nilai etika yang menjadi bagian
argumentasi dalam ilmu ekonomi seperti kesejahteraan, keadilan, dan
adanya trade off diantara pilihan-pilihan yang tersedia.
• Memberikan pemahaman dan keyakinan Islam sebagai agama
yang universal dan komprehensif.
• Menjaga eksistensi ekonomi Islam dengan
memperhatikan keyakinan pada hari kiamat sebagai
asas penting dalam sistem ekonomi Islam.
123. 01 Apa itu Filsafat Manajemen?
Table of contents
02 Mengapa kita harus belajar Filsafat Manajemen
03 Apa hubungan Manajemen Pendidikan dengan Filsafat
04 Bagaimana Filososfi Manajemen
05 Bagaimanakah Sejarah Manajemen
125. Pengertian
Filsafat Manajemen adalah cabang filsafat yang
membahas teori dan konsep yang terkait dengan
manajemen. Filsafat Manajemen berbicara
tentang pengertian manajemen, filosofi
manajemen, sejarah manajemen, dan bagaimana
filsafat membantu orang berpikir lebih baik.
Selain itu, filsafat manajemen membahas
bagaimana manusia dapat mengelola sumber
daya yang mereka miliki secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan.
127. Mengapa kita harus belajar Filsafat Manajemen
Dengan mempelajari filsafat manajemen, kita dapat memperdalam pemahaman kita
tentang konsep dan teori yang berkaitan dengan manajemen. Dan inilah hal yang akan kita
dapatkan Ketika kita mempelajari Filsafat Manajemen:
• Mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang teori dan konsep
manajemen.
• Metode analisis filsafat ilmu sosial, khususnya yang berkaitan dengan manajemen,
membantu dalam pembentukan kerangka kerja praktik manajemen.
• Meningkatkan kemampuan berpikir sistematis, radikal, dan rasional tentang tujuan dan
sumber pengetahuan administrasi.
• Memberi manajer kepercayaan dan pegangan dalam proses manajemen untuk
mencapai tujuan.
• Memberi manajer dasar untuk berpikir efektif.
128. Lanjutan
• Membantu mencapai tujuan perusahaan dengan mengelola sumber daya secara efektif
dan efisien.
• Menjadi lebih kritis dalam memahami dan mengendalikan organisasi.
130. Manajemen pendidikan dan filsafat memiliki hubungan yang erat, antara
lain:
(a) Manajemen pendidikan dan filsafat memiliki hubungan yang erat, antara lain:
Filsafat memberikan dasar-dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang mengenai manusia,
seperti misalnya ilmu pendidikan.
(b) Manajemen pendidikan memiliki kaitan erat dengan filsafat yang menyangkut aspek ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.
(c) Filsafat juga membahas tentang bagaimana manusia dapat mengelola sumber daya yang
dimilikinya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga
pemahaman tentang filsafat dapat membantu dalam mencapai tujuan pendidikan dengan
mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien.
131. Lanjutan
(d) Dalam mempelajari manajemen pendidikan, kita juga perlu mempelajari teori dan
konsep yang berkaitan dengan pendidikan, serta bagaimana teori dan konsep tersebut
dapat diaplikasikan dalam lingkungan manajemen.
(e) Dengan mempelajari filsafat ilmu, maka proses pendidikan, pengajaran, dan penelitian dalam
cabang ilmu tertentu menjadi lebih mendalam.
133. Filosofi Manajemen membahas tentang konsep dan teori yang berkaitan
dengan manajemen. Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan
Filosofi Manajemen:
1. Filosofi Manajemen membahas tentang pengertian manajemen, filosofi manajemen, sejarah
manajemen, dan juga bagaimana filsafat dapat memberikan pencerahan dalam berpikir.
2. Filosofi Manajemen membahas tentang bagaimana manusia dapat mengelola sumber daya yang
dimilikinya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Filosofi Manajemen membahas tentang aturan-aturan serta cara untuk mencapai kesimpulan, setelah
didahului oleh suatu perangkat premis.
4. Filosofi Manajemen membahas tentang bagaimana manusia dapat mengelola organisasi dengan baik
dan mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Filosofi Manajemen membahas tentang bagaimana manusia dapat mengembangkan kerangka kerja
praktik manajemen dengan pendekatan analisis filsafat ilmu sosial khususnya dalam bidang manajemen.
134. Lanjutan
6. Filosofi Manajemen membahas tentang bagaimana manusia dapat memahami konsep-konsep
mengenai nilai dalam ilmu manajemen.
7. Filosofi Manajemen membahas tentang bagaimana manajemen pendidikan memiliki kaitan erat
dengan filsafat yang menyangkut aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
8. Filosofi Manajemen membahas tentang bagaimana manajemen pendidikan hakikatnya tidak dapat
dilepaskan dari ilmu filsafat sebagai acuan filosofis yang menjadi pijakan ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan sistem pengelolaan pendidikan.
9.Filosofi Manajemen membahas tentang bagaimana manajemen pendidikan memiliki kaitan erat
dengan filsafat yang menyangkut aspek realitas yang dijangkau teori dan manajemen.
10. Filosofi Manajemen membahas tentang bagaimana manajemen pendidikan memiliki dasar ontologis
dari filsafat.
136. Sejarah manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Berikut adalah
beberapa fase sejarah manajemen:
(a) Fase Manajemen Pra-Modern
(b) Fase Manajemen Ilmiah
(c) Fase Manajemen Hubungan Manusia
(d) Fase Manajemen Modern/Kontemporer
140. Apa pengertian dari Pancasila dan Filsafat
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila yang saling berhubungan
dan bekerja sama untuk satu tujuan tertentu. Sedangkan, filsafat Pancasila adalah
penggunaan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bernegara. Oleh
karena itu, Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan bahan renungan yang menggugah
kesadaran para pendiri negara, termasuk Soekarno ketika merumuskan dasar negara
Indonesia.
141. Apa saja karakteristik, prinsip-prinsip, serta hakikat
Pancasila sebagai filsafat?
Pancasila sebagai filsafat memiliki karakteristik, prinsip-prinsip, dan hakikat yang khas.
• Karakteristik Pancasila sebagai filsafat adalah sila-sila dalam Pancasila merupakan satu
kesatuan sistem yang bulat dan utuh, dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
• Prinsip-prinsip Pancasila sebagai filsafat antara lain adalah kausa material yang diambil
dari nilai sosial dan budaya bangsa Indonesia, kausa formal yang mengandung nilai-nilai
universal, dan kausa final yang mengarah pada tujuan akhir kehidupan manusia.
• Hakikat Pancasila sebagai filsafat adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang
menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
sebagai dasar negara Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur dan universal
142. Bagaimana pengertian
Pancasila sebagai suatu
filsafat?
Pancasila sebagai suatu filsafat memiliki
pengertian sebagai penggunaan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bernegara. Pancasila sebagai filsafat juga
merupakan hasil pemikiran yang sedalam-
dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap,
dipercaya, dan diyakini sebagai kenyataan. Selain
itu, Pancasila sebagai filsafat juga memiliki fungsi
sebagai cara hidup dari Indonesia, sebagai falsafah
hidup bangsa, dan sebagai perangkat ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan.
143. Apa saja objek dari Filsafat Pancasila?
Objek dari filsafat Pancasila adalah nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bernegara. Objek material filsafat Pancasila adalah bahan dasar
yang dikaji dan dianalisis, yaitu sila-sila Pancasila yang tercantum dalam UUD 1945.
Sedangkan, objek formal filsafat Pancasila adalah cara pendekatan atas sudut
pandang terhadap bahan dasar tersebut, yaitu usaha mencari keterangan secara
radikal terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bernegara.
144. Bagaimana Pancasila melalui pendekatan dasar
filsafat?
Pancasila melalui pendekatan dasar filsafat merupakan penggunaan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bernegara. Pancasila sebagai
sistem filsafat merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan, di
mana sila-sila Pancasila merupakan bagian yang saling melengkapi dan tidak
bertentangan satu sama lain. Selain itu, Pancasila sebagai filsafat juga memiliki
fungsi sebagai cara hidup dari Indonesia, sebagai falsafah hidup bangsa, dan sebagai
perangkat ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan.
148. Pengertian filsafat ilmu
Filsafat Ilmu adalah cabang filsafat yang
membahas konsep, metodologi, dan asumsi-
asumsi yang mendasari pengetahuan,
bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan
bagaimana kita bisa memastikan bahda
pengetahuan tersebut benar dan dapar
diandalkan.
150. Pengertian metedologi penelitian
Metodologi penelitian adalah suatu cara atau pendekatan yang digunakan untuk
memecahkan masalah atau mencari jawaban atas pertanyaan penelitian dengan
menggunakan prosedur dan teknik yang telah ditetapkan secara sistematis dan
logis..
151. Tahapan Dalam Metodologi Penelitian
1. Menentukan topik penelitian
2. Perumusan masalah
3. Penyusunan kerangka konseptual
4. Penyusunan hipotesis
5. Penentuan metode penelitian
6. Pengumpulan data
7. Analisis data
8. Penyimpulan
152. Secara keseluruhan, metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan yang harus
dilakukan dalam rangka melakukan suatu penelitian yang sistematis dan valid. Dalam
menjalankan metodologi penelitian, peneliti harus mengikuti tahapan-tahapan yang telah
ditentukan secara sistematis dan terstruktur untuk memperoleh hasil yang akurat dan
obyektif.
153. Hubungan antara Filsafat Ilmu
dan Metodologi Penelitian
Filsafat ilmu dan metodologi penelitian adalah dua bidang studi yang saling terkait
dan saling mempengaruhi satu sama lain. Filsafat ilmu membahas tentang konsep-
konsep dan teori-teori yang mendasari ilmu pengetahuan, sedangkan metodologi
penelitian membahas tentang teknik dan tahapan yang digunakan dalam
melakukan penelitian.
154. Kontribusi Filsafat Ilmu dalam
Metodologi Penelitian
Filsafat ilmu memberikan kontribusi penting dalam pengembangan
metodologi penelitian. Sebagai disiplin ilmu yang berbicara tentang
sifat ilmu pengetahuan, filsafat ilmu memberikan landasan teoretis
yang memungkinkan metodologi penelitian untuk terus berkembang
dan meningkatkan kualitas penelitian
155. Bagaimana Metodologi Penelitian
Memanfaatkan Konsep-konsep
Filsafat Ilmu
Metodologi penelitian memanfaatkan konsep-konsep filsafat ilmu untuk memperkuat landasan
teoretis dari penelitian yang dilakukan. Dalam perancangan penelitian, misalnya, konsep ontologi
digunakan untuk memahami realitas objektif yang menjadi objek penelitian, sedangkan konsep
epistemologi digunakan untuk memahami bagaimana pengetahuan dan pemahaman terbentuk dalam
penelitian tersebut. Konsep aksiologi juga dapat digunakan untuk menilai nilai-nilai dan norma-norma
yang terlibat dalam penelitian dan menerapkan etika penelitian yang benar. Selain itu, metodologi
penelitian juga memanfaatkan konsep-konsep filsafat ilmu dalam proses pengumpulan dan analisis
data.
156. Secara keseluruhan, hubungan antara filsafat ilmu dan
metodologi penelitian sangat penting dalam memastikan
kevalidan dan keabsahan penelitian yang dilakukan. Dalam
melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan konsep-
konsep filsafat ilmu yang terkait dengan penelitian tersebut
untuk memperkuat landasan teoretis penelitian dan
memastikan hasil penelitian yang akurat dan objektif